Anda di halaman 1dari 24

Lampiran 1.

FORMAT KISI-KISI SOAL HOTS


Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif Soal
Semester Soal
1 3.10 Menerapkan Perhitungan kimia X/2 Disajikan data massa zat pereaksi bahan L3 PG 1
hukum-hukum bakar alternatif, siswa dapat menghitung
dasar kimia, massa gas CO2 hasil pembakaran bahan
konsep massa
bakar tersebut.
molekul relatif,
konsep mol, dan
persamaan
reaksi kimia
untuk
menyelesaikan
perhitungan
kimia

2 3.4 Menganalisis Sel Volta XII/1 Diberikan data potensial elektroda L2 PG 2


proses yang terjadi standard, siswa dapat menganalisis
dan melakukan pernyataan yang benar berdasarkan data
perhitungan zat tersebut
atau listrik yang
terlibat pada suatu
sel Volta serta
penerapannya
dalam kehidupan
Kelas/ Bentuk No.
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif Soal
Semester Soal
3 3.10 Menganalisis struktur, Benzena dan XII/2 Disajikan wacana tentang reaksi dan sifat senyawa L3 PG 3
tata nama, sifat, dan turunannya turunan benzena, peserta didik dapat menemukan
kegunaan benzena hubungan struktur, nama, dan sifat dengan tepat.
dan turunannya

4 3.5 Menganalisis Reaksi reduksi XII/1 Disajikan gambar metode perlindungan L3 PG 4


faktor-faktor oksidasi katodik dengan berbagai logam untuk
yang pencegahan korosi pada besi, peserta
mempengaruhi didik dapat menganalisis metode yang
terjadinya korosi paling lambat.
dan cara
mengatasinya.

5 3.6 Menjelaskan Faktor-faktor XI/1 Disajikan data percobaan tentang faktor– L3 PG 5


faktor-faktor yang yang faktor yang mempengaruhi laju reaksi,
memengaruhi laju mempengaruhi peserta didik dapat memperkirakan reaksi
reaksi laju reaksi yang dipengaruhi luas permukaan.dan
menggunakan konsentrasi
teori tumbukan

6 4.3 Menalar dampak Dampak XI/1 Disajikan teks proses terjadinya hujan L2 PG 6
pembakaran pembakaran asam peserta didik dapat menentukan
senyawa bahan bakar dan penyebab terjadinya hujan asam.
hidrokarbon cara
terhadap megatasinya.
lingkungan dan
kesehatan serta
mengajukan
Kelas/ Bentuk No.
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif Soal
Semester Soal
gagasan cara
mengatasinya.
7 3.10 Menerapkan Konsep mol X/2 Disajikan data massa zat pereaksi bahan L3 PG 7
hukum-hukum bakar alternatif, peserta didik dapat
dasar kimia, menghitung massa gas CO2 hasil
konsep massa pembakaran bahan bakar tersebut.
molekul relatif,
konsep mol, dan
persamaan
reaksi kimia
untuk
menyelesaikan
perhitungan
kimia.

8 3.11 Menentukan ciri- Hidrolisis garam XI/2 Disajikan data mol asam kuat dan mol L3 Uraian 8
ciri beberapa basa lemah dan harga Kb, peserta didik
jenis garam yang dapat menentukan harga pH atau pOH
dapat larutan hidrolisis dengan menggunakan
terhidrolisis prinsip kesetimbangan
dalam air.
9 3.6 Menerapkan Sel Elektrolisis XII/1 Disajikan gambar sel electroplating ( L3 Uraian 9
hukum/aturan dan Hukum penyepuhan) dan data listrik yang
dalam perhitungan Faraday digunakan pada proses tersebut, peserta
terkait sel
didik dapat:
elektrokimia
a. Menuliskan persamaan reaksi di
katoda
Kelas/ Bentuk No.
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif Soal
Semester Soal
b. Menuliskan persamaan reaksi di
anoda
c. Menghitung massa ekivalen perak
Menghitung pertambahan massa sendok
pada proses tersebut

10 3.3 Mengidentifikasi Pencemaran XI/1 Disajikan artikel tentang Bahaya CO bagi L3 Uraian 10
reaksi pembakaran Udara kesehatan, peserta didik dapat menganalisis
hidrokarbon yang dampak CO bagi kesehatan
sempurna dan tidak
sempurna serta sifat
zat hasil
pembakaran (CO2,
CO, partikulat
karbon)

Babat, 02 September 2019


Mengetahui Koordinator MGMP Kimia
Kepala SMA Negeri 1 Babat

Drs Sunardi, M.Si Riris Rahmawati, S.Pd.


NIP 196603151994121005 NIP.197101271998022004
KARTU SOAL HOTS
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X/2
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep


massa molekul relatif, konsep mol, dan persamaan
reaksi kimia untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

Materi : Perhitungan kimia

Indikator Soal : Disajikan data massa zat pereaksi bahan bakar


alternatif, siswa dapat menghitung massa gas CO2 hasil
pembakaran bahan bakar tersebut.

Level Kognitif : L3

Soal
1. Alkanol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi–OH
misalnya etanol. Gugus–OH pada alkanol termasuk gugus yang cukup reaktif,
sehingga menyebabkan alkanol banyak terlibat dalam berbagai reaksi. Etanol
tidak beracun, tetapi bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena
menekan aktivitas otak atas. Dalam kehidupan sehari-hari alkohol banyak
digunakan, antara lain sebagai bahan bakar, misalnya spiritus (campuran antara
metanol dan etanol). Sebanyak 13,8 gram etanol sebagai bahan bakar alternatif
bereaksi dengan gas oksigen sebanyak 19,2 gram sesuai dengan persamaan
reaksi:
C2H5OH(l) + 3O2(g)  2CO2(g) + 3H2O(I), dimana: Ar C = 12, Ar O = 16, Ar H = 1.
Massa gas CO2 yang dihasilkan sebanyak …..
A. 8,8 g
B. 13,2 g
C. 17,6 g
D. 26,4 g
E. 35,2 g

Kunci Jawaban: C

C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O


Mula-mula 0,2 mol 0,6 mol
Reaksi 0,2 mol 0,6 mol 0,4 mol 0,6 mol
Sisa 0,1 mol 0 mol

Maka massa CO2 = 0,4 x 44 = 17,6


Soal ini termasuk HOTS karena :
1. Ada stimulus
2. transfer konsep alkohol sebagai bahan bakar alternatif,
3. menganalisis kaitan perbandingan koefisien dengan mol,
4. memutuskan pereaksi pembatas dan pereaksi sisa,
5. menggunakan informasi massa alkohol untuk menghitung massa CO2.
KARTU SOAL HOTS
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : KIMIA


Kelas/Semester : XII / 1
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis proses yang terjadi dan melakukan perhitungan zat
atau listrik yang terlibat pada suatu sel Volta serta penerapannya
dalam kehidupan
Materi : Sel Volta
Indikator Soal : Diberikan data potensial elektroda standard, siswa dapat
menganalisis pernyataan yang benar berdasarkan data tersebut
Level Kognitif : L3
Bentuk soal : Pilihan Ganda

SOAL:
2). Jika dinyatakan:
Fe2+ + 2e Fe Eo = - 0,44 volt
2+
Cu + 2e Cu Eo = + 0,34 volt
Maka:
1. Pada sel yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut, logam Fe merupakan
elektroda positif
2. Pada sel yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut, logam Cu merupakan
elektroda negatife
3. Logam Cu lebih mudah teroksidasi dibandingkan logam Fe
4. Logam Fe lebih mudah teroksidasi dibandingkan logam Cu
Pernyataan di atas yang benar adalah … .
A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, dan 4
Kunci Jawaban:
C. 2 dan 4
Alternatif cara siswa menjawab:
1. Menuliskan persamaan reaksi redoks baik di anode (oksidasi) dan katode
(reduksi)
2. Menghitung E sel / potensial sel
3. Menghasilkan reaksi spontan (positif)
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Siswa dituntut bisa menuliskan persamaan rekasi reduksi di katode dan reaksi
oksidasi di anode
2. Siswa mampu menghitung E sel potensial sel
3. Siswa mampu mengurutkan deret volta
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XII/2
Kurikulum : Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar : 3.10 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena
dan turunannya
Materi : Benzena dan turunannya
Indikator Soal : Disajikan wacana tentang reaksi dan sifat senyawa turunan benzena,
peserta didik dapat menemukan hubungan struktur, nama, dan sifat
dengan tepat.
Level Kognitif : L3

Soal:

3) Senyawa-senyawa turunan Benzena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya


sebagai pengawet makanan, desinfektan, pembuatan plastik, dan pewarna sintesis.

Salah satu senyawa turunan benzena (X) jika dioksidasi menghasilkan senyawa Y. Senyawa Y memiliki
sifat dapat memerahkan lakmus biru. Senyawa Y jika direaksikan dengan NaOH menghasilkan suatu
senyawa yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan. Pasangan data berikut yang benar
berdasarkan informasi tersebut adalah….

Senyawa Struktur Nama Sifat


A X Fenol Asam

Y toluena polar

B X Asam benzoat Asam

Y toluena polar

C X toluena nonpolar

Y Natrium basa
benzoat
D X toluena nonpolar

Y Asam benzoat asam

E X Fenol Asam

Y Asam benzoat asam

Kunci Jawaban: C
Berdasarkan keterangan dalam wacana yang disajikan, senyawa X dioksidasi menghasilkan
senyawa Y Senyawa Y memiliki sifat dapat memerahkan lakmus biru. Senyawa Y jika direaksikan
dengan NaOH menghasilkan suatu senyawa yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan.
Hasil senyawa Y adalah Natrium benzoat yang berfungsi sebagai pengawet makanan, senyawa Y
adalah asam benzoat yang bereaksi dengan NaOH menghasilkan natrium benzoat. Asam benzoat
juga dapat memerahkan lakmus biru berarti bersifat asam. Asam benzoat merupakan hasil oksidasi
dari senyawa toluena, ini menunjukkan toluena adalah senyawa X yang bersifat nonpolar.

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau C6): C4
2. Berbasis permasalahan kontekstual: senyawa turunan benzena dalam kehidupan sehari-hari
3. Menarik (trending topic): menarik
4. Tidak familiar (tidak rutin): ............................................................................................
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XII / 1
Kurikulum : 2013

Kompetensi : 3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi


Dasar terjadinya korosi dan cara mengatasinya.
Materi : Reaksi redoks.
Indikator Soal : Disajikan gambar metode perlindungan katodik dengan
berbagai logam untuk pencegahan korosi pada besi,
peserta didik dapat menganalisis metode yang paling
lambat.
Level Kognitif : L3

Bentuk soal : Pilihan Ganda

SOAL:
4) Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi
itu berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai
bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang
bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor,
atau perbedaan rapatan logam itu. Berikut hubungan gambar korosi pada paku:

Kesimpulan yang tepat untuk proses yang berlangsung paling lambat adalah….
A. gambar (1) logam Fe lebih mudah mengalami oksidasi dari pada dan logam Al,
reaksi berlangsung lambat
B. gambar (2) logam Fe sebagai anoda dan logam Cu sebagai katoda, reaksi
berlangsung lambat
C. gambar (3) logam Fe mengalami reduksi dan logam Mg mengalami reaksi
oksidasi, reaksi berlangsung lambat
D. gambar (4) logam Fe mengalami oksidator dan logam Sn mengalami reduktor,
reaksi berlangsung lambat
E. logam Fe sebagai anoda dan logam Zn sebagai katoda, reaksi berlangsung
lambat

Kunci Jawaban: C

Alternatif cara siswa menjawab:


Perlindungan elektrokimia ialah mencegah terjadinya korosi elektrolitik (reaksi
elektrokimia yang mengoksidasi logam). Untuk melindungi paku besi dari pengkaratan,
maka bagian paku dihubungkan dengan lempeng Magnesium. Dengan demikian paku
besi akan menjadi katoda dan lempeng Mg sebagai anodanya. Perlindungan
elektrokimia ini disebut juga perlindungan katoda (proteksi katodik) atau pengorbanan
anode (anodaising).

Keterangan:

Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan peserta didik dalam:
1) menganalisis hasil percobaan pencegahan korosi paku besi,
2) transfer konsep redoks kedalam konsep korosi,
3) menganalisis hubungan redoks dengan pencegahan korosi,
4) memutuskan metode katodik pencegahan korosi yang paling efektif.
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Kurikulum : Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar : 3.6 Memahami teori tabrakan dalam reaksi kimia berdasarkan
pengaruh suhu terhadap laju rata-rata partikel zat dan pengaruh
konsentrasi terhadap frekuensi tabrakan
Materi : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Indikator Soal : Disajikan data percobaan tentang faktor–faktor yang mempengaruhi
laju reaksi, peserta didik dapat memperkirakan reaksi yang
dipengaruhi luas permukaan.dan konsentrasi
Level Kognitif : L3
:
Bentuk Soal Pilihan ganda

Soal: 5
Laju pelapukan batu pualam candi Borobudur
tak dapat dicegah tetapi kita dapat
menghambatnya. Kalian mungkin pernah
mendengar kata hujan asam yang dapat
mempercepat laju kerusakan batu pualam
candi Borobudur. Laju sendiri mempunyai
hubungan dengan selang waktu. Apabila waktu
yang diperlukan singkat, berarti laju reaksinya
besar. Sebaliknya, jika selang waktunya
panjang, dikatakan bahwa laju reaksinya kecil. Jadi, laju reaksi berbanding terbalik
dengan waktu.

(Sumber : Internet)

Dalam skala laboratorium reaksi antara batu pualam dengan hujan asam tersebut
dapat dilakukan sebagaimana gambar berikut
.
(Sumber : Balai Pustaka)
Proses tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan 5 gram CaCO3 dan 25 mL
larutan dengan konsentrasi tertentu dan diperoleh data sebagai berikut.
Percobaan CaCO3 [HCl] Volume CO2 Waktu
1 Butir kecil 1M 10 mL 20 detik
2 Butir besar 1 M 20 mL 120 detik
3 Butir kecil 1M 20 mL 80 detik
4 Butir besar 2 M 10 mL 60 detik
5 Butir kecil 2M 20 mL 40 detik

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh....
A. Konsentrasi HCl dan luas permukaan CaCO3
B. Konsentrasi HCl dan waktu
C. Luas permukaan CaCO3 dan volume CO2
D. Volume CO2 dan waktu
E. Waktu dan luas permukaan CaCO3

Kunci Jawaban: A
Alternatif cara siswa menjawab:
Percobaan 2 ukuran partikel CaCO3 besar konsentrasi HCl I Molar sedangkan laju
reaksinya 120 detik. Percobaan 3 ukuran CaCO3 kecil konsentrasi HCl 1 Molar laju
reaksinya 80 detik. Sehingga percobaan 4 dan 5 menunjukkan pengaruh ukuran
partikel terhadap laju reaksi.

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena :
mengukur kemampuan peserta didik dalam:
1) menelaah data percobaan laju reaksi secara kritis,
2) memproses dan menerapkan informasi hasil percobaan laju reaksi,
3) mencari kaitan dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi,
4) menggunakan data percobaan laju reaksi untuk membuat kesimpulan.
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XI/1
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 4.3 Menalar dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap


lingkungan dan kesehatan serta mengajukan gagasan cara
mengatasinya.
Materi : Dampak pembakaran bahan bakar dan cara megatasinya.
Indikator Soal : Disajikan teks proses terjadinya hujan asam peserta didik dapat
menentukan penyebab terjadinya hujan asam.
Level Kognitif : L2
:
Bentuk soal Pilihan Ganda

Soal:6
Air murni mempunyai pH = 7 (netral). Kenyatannya secara alamiah air hujan yang
belum tercemar mempunyai pH
sekitar 5,6. Keasaman ini secara
alamiah disebabkan oleh adanya
gas CO2, NO dan SO2 yang ada
dilapisan troposfir. Hujan asam
adalah hujan yang kadar
keasamannya di bawah 5,6.
Hujan asam disebabkan oleh
pembakaran bahan bakar fosil
dengan oksigen dari udara pada
mesin-mesin industri maupun
kendaraan bermotor
menhasilkan oksida belerang dan oksida nitrogen. Oksida ini berdifusi ke atmosfir
berekasi oksigen dan selanjutnya bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat
dan asam nitrat. Air hujan yang bersifat asam tersebut dapat merusak bangunan,
monumen, logam, dan dapat meningkatkan kadar keasaman tanah serta air
permukaan. Hal ini dapat dapat menggangu kehidupan air dan tanaman. Mengapa
pembakaran bahan bakar fosil dapat menghasilkan oksida sulfur dan oksida nitrogen
yang akan membentuk hujan asam yang mengandung asam sulfat dan asam nitrat? (
sumbe gambar : http://pengertianku.net )

A. Karena bahan bakar fosil mengandung nitrogen dan sulfur yang akan bereaksi
dengan oksigen bersama bahan bakar di dalam mesin
B. Karena udara mengandung sulfur dan nitrogen yang akan bereaksi dengan oksigen
bersama bahan bakar di dalam mesin
C. Karena bahan bakar fosil mengandung sulfur dan udara mengadung nitrogen yang
akan bereaksi dengan oksigen bersama bahan bakar di dalam mesin.
D. Karena bahan bakar fosil mengandung nitrogen dan udara mengadung sulfur yang
akan bereaksi dengan oksigen bersama bahan bakar di dalam mesin.
E. Karena bahan bakar fosil mengandung oksida sulfur dan oksida yang akan keluar
bersama hasil pembakaran bahan bakar fosil

Kunci/Pembahasan : C
Bahan bakar fosil mengandung sulfur yang akan ikut tebakar bersama bahan bakar
tersebut menghasilkan sulfur dioksida (SO2) yang akan bereaksi dengan air
menghasilkan asam sulfat.

Udara mengandung nitrogen dan oksigen yang tidak dapat bereaksi. Dua zat ini akan
bereaksi pada suhu tinggi di dalam mesin pada saat terjadi pembakaran bahan bakar,
sehingga pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur mengasilkan gas CO 2,
uap air, oksida belerang dan oksida nitrogen. Oksida belerang dan oksida nitrogen
inilah yang akan membentuk hujan asam.

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan peserta didik dalam:
1) menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon,
2) menganalisis hubungan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon, oksida sulfur
dan oksida nitrogen,
3) hubungan antara hujan asam yang mengandung asam sulfat dan asam nitrat.
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X/ 1
Kurikulum : Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar : 3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul
relatif, konsep mol, dan persamaan reaksi kimia untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.
Materi : Konsep mol.
Indikator Soal : Disajikan data massa zat pereaksi bahan bakar alternatif, peserta didik
dapat menghitung massa gas CO2 hasil pembakaran bahan bakar
tersebut.
Level Kognitif : L3
:
Bentuk soal Pilihan Ganda

Soal:7
Alkanol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi–OH
misalnya etanol. Gugus–OH pada alkanol termasuk gugus yang cukup reaktif,
sehingga menyebabkan alkanol banyak terlibat dalam berbagai reaksi. Etanol tidak
beracun, tetapi bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan
aktivitas otak atas. Dalam kehidupan sehari-hari alkohol banyak digunakan, antara lain
sebagai bahan bakar, misalnya spiritus (campuran antara metanol dan etanol).
Sebanyak 13,8 gram etanol sebagai bahan bakar alternatif bereaksi dengan gas
oksigen sebanyak 19,2 gram sesuai dengan persamaan reaksi:
C2H5OH(l) + 3O2(g)  2CO2(g) + 3H2O(I), dimana: Ar C = 12, Ar O = 16, Ar H = 1.
Massa gas CO2 yang dihasilkan sebanyak …..
A. 8,8 g
B. 13,2 g
C. 17,6 g
D. 26,4 g
E. 35,2 g

Kunci/Pedoman Penskoran: C
C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
Mula-mula 0,2 mol 0,6 mol
Reaksi 0,2 mol 0,6 mol 0,4 mol 0,6 mol
Sisa 0,1 mol 0 mol

Maka massa CO2 = 0,4 x 44 = 17,6

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan:
1) transfer konsep alkohol sebagai bahan bakar alternatif,
2) menganalisis kaitan perbandingan koefisien dengan mol,
3) memutuskan pereaksi pembatas dan pereaksi sisa,
4) menggunakan informasi massa alkohol untuk menghitung massa CO2.
KARTU SOAL
(URAIAN)

Mata Pelajaran : KIMIA


Kelas/Semester : XI/2
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 3.11 Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat
terhidrolisis dalam air.
Materi : Hidrolisis garam
Indikator Soal : Disajikan data mol asam kuat dan mol basa lemah dan harga Kb,
peserta didik dapat menentukan harga pH atau pOH larutan hidrolisis
dengan menggunakan prinsip kesetimbangan
Level Kognitif L3
:
Bentuk Soal Uraian

Soal:8

Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata
hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian).

Komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah
bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (= H+) atau ion OH-. Jika
hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis
menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa. Hidrolisis garam sebenarnya adalah
reaksi asam basa Bronsted Lowry. Komponen garam yang berasal dari asam atau
basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi
dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat.

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air mengalami hidrolisis
sebagian karena salah satu komponen garam (kation basa lemah) mengalami hidrolisis
menghasilkan ion H+ maka pH < 7 sehingga larutan garam bersifat asam.

Berapakah pH campuran yang terdiri atas 50 mL larutan NH4OH 0,2 M dan 50 mL


larutan HCI 0,2 M (Kb = 10–5)!

Kunci/Pedoman Penskoran:
PEMBAHASAN SKOR

NH4OH(aq) + HCl(aq)  NH4Cl (aq) + H2O(l) 1


Mula-mula 10 mmol 10 mmol 1
Bereaksi 10 mmol 10 mmol 1
Sisa 10 mmol 10 mmol 1

[NH4Cl] = 10100mmol
mL
= 0,1 M 1

10−14
[H+] =√ 10−5 10−1 1
[H+] = 10-5
1
pH = - log 10-5 1
pH = 5 1
Skor maksimal 9
Soal ini termasuk kategori HOTS karena mengukur kemampuan peserta didik dalam
1) menganalisis data percobaan hidrolisis larutan
2) transfer konsep matematika kedalam konsep perhitungan pH hidrolisis
3) menganalisis hubungan konsentrasi dengan pH hidrolisis
4) memutuskan besarnya harga pOH dan pH larutan hidrolisis
KARTU SOAL
(URAIAN)

Mata Pelajaran : KIMIA


Kelas/Semester : XII/1
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 3.6 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel


elektrokimia.
Materi : Sel Elektrolisis dan Hukum Faraday
Indikator Soal : Disajikan gambar sel electroplating ( penyepuhan) dan data listrik yang
digunakan pada proses tersebut, peserta didik dapat:
a. Menuliskan persamaan reaksi di katoda
b. Menuliskan persamaan reaksi di anoda
c. Menghitung massa ekivalen perak
d. Menghitung pertambahan massa sendok pada proses tersebut.
Level Kognitif : L3
:
Bentuk soal Uraian

Soal:

Kotagede Yogyakarta terkenal dengan dengan


industri kerajinan perak yang berupa bross, cincin,
gelang, kalung, alat-alat rumah tangga, dll. Pada
pembuatan kerajinan tersebut mereka menerapkan
metoda elektropalting.

Sebagai contoh untuk melapisi sendok besi dengan


logam perak dilakukan dengan cara menyelupkan
sendok tersebut ke dalam sel elektrolisis yang berisi
larutan AgNO3 selama 1 jam dengan arus listrik 10A
seperti terlihat pada gambar. Berapakah
pertambahan massa sendok tersebut? Berapa ketebalan lapisan perak ( diketahui
Sumber : http://kusnantomukti.uns.ac.id
massa molar Ag= 108)
Kunci/Pedoman Penskoran:

PEMBAHASAN SKOR

a. Reaksi di katoda : Ag+(s) + 1 e Ag(s) 0-1

b. Reaksi di anoda : 2H2O  4H+ + O2 + 4 e 0-1

MmAg
c. Massa ekivalen Ag =
PBO 1
108
= 1
1
i X t
d. Massa Ag = 108 x
96500
1
10 X 60 X 60
Massa Ag = x
96500
1
= 40,29 gram

Skor maksimal 7

Keterangan:
Soal ini termsuk soal HOTS:
Untuk menyelesaikan soal tersebut peserta didik peserta didik harus menggabungkan
beberapa konsep yaitu reaksi reduksi, massa ekivalen, hukum Faraday, dan peserta
didik harus melakukan analisis ion-ion yang ada dalam larutan untuk menentukan ion
manakah yang akan mengalami oksidasi di anoda maupun reduksi di katoda.

KARTU SOAL HOTS


(URAIAN)

Mata Pelajaran : KIMIA


Kelas/Semester :XI/1
Kurikulum :2013
Kompetensi Dasar : 3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna
dan tidak sempurna serta sifat zat hasil pembakaran (CO2, CO,
partikulat karbon)
Materi : Pencemaran Udara
Indikator Soal : Disajikan artikel tentang Bahaya CO bagi kesehatan, peserta didik
dapat menganalisis dampak CO bagi kesehatan.
Level Kognitif : L3

Soal:10
BIOLOGI LINGKUNGAN-KESEHATAN:
BAHAYA CO (KARBON MONOKSIDA) BAGI KESEHATAN

Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida (CO) sebagai
hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran
sempurna. Karbon monoksida merupakan senyawa yang pada suhu udara normal berbentuk
gas tidak berwarna. Senyawa CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena
mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin.

Karbon monoksida dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan dan diapsorpsi di dalam
peredaran darah. Kemudian karbon monoksida akan berkaitan dengan haemoglobin yang
berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Apabila karbon monoksida terhisap ke dalam
paru-paru, maka ia akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang
dibutuhkan oleh tubuh. Ini dapat terjadi karena gas karbon monoksida bersifat racun
metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah. Efeknya terhadap kesehatan
yaitu CO mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap Hb dalam aliran darah sehingga dapat
menghalangi masuknya O2 dalam darah (Basuki, 2007).

Berikut Hubungan konsentrasi


CO (ppm) , HbCO (%) dan Gejala terhadap kesehatan
0-10 1-2,5 Belum ada gejala
10 3,0-4,0 Gangguan pada tingkah laku
10-20 5,0-6,0 Gangguan pada systemsaraf, penglihatan, pancaindra dll
30-50 10,0-20,0 Perubahan fungsi padajantung dan paru
50-70 20,0-60,0 Sakit kepala, lesu,pusing, sesak napas, koma
80-90 60,0-90,0 Kematian

Sumber: Ardiyanta. https://www.kaskus.co.id/thread/51177ea40a75b4b919000009/biologi-lingkungan-


kesehatan-bahaya-co-karbon-monoksida-bagi-kesehatan/. Diakses tanggal 7 Agustus 2018 pukul 13.50
WIB

Pertanyaan:
Seorang buruh pabrik setiap hari bekerja dalam sebuah ruangan dengan ukuran 4m x
4m x 3m. Pekerjaannya berkaitan dengan pembakaran bahan bakar. Bila mesin yang
dipakainya mengeluarkan 10 mL gas CO/menit. Bila ruangan tersebut tertutup rapat,
apa yang terjadi bila buruh tersebut berada dalam ruangan selama 3 jam terus-
menerus?

PEDOMAN PENSKORAN

No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor


Volume ruangan = 4 x 4 x 3 = 36 m3 = 36.000.000 mL 1
Volume CO selama 3 jam = 180 menit x 10 mL = 1800 mL 1
Konsentrasi CO selama 3 jam = 1800/36.000.000 = 50 ppm 1
Kesimpulan: buruh tersebut akan mengalami Sakit kepala, lesu,pusing, 1
sesak napas, koma
Total Skor 4

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Ada alur logika untuk menjawab pertanyaan
2. Tipe soal tidak rutin
3. Masalah yang disajikan kontekstual

Anda mungkin juga menyukai