Apa Yang Mempengaruhi Stress Whitening
Apa Yang Mempengaruhi Stress Whitening
• Ketebalan bagian: Ketebalan bagian yang diproduksi juga dapat menjadi faktor
potensial pemutih stres. Grafik menunjukkan bagian yang lebih tipis memiliki
pemutihan stres yang lebih buruk daripada bagian yang lebih tebal
menggunakan kopolimer PP dan masterbatch warna yang sama. Eksperimen
kami telah menunjukkan bahwa ketika ketebalan berkurang, lebih banyak
pigmen akan diperlukan untuk meminimalkan pemutihan tegangan yang terlihat
(lihat Gambar 3).
Untuk mengetahui seperti apa perubahan warna dalam bahan, desain, dan
proses PP kopolimer menghasilkan pemutihan stres paling sedikit, pengujian
pertama-tama harus dilakukan untuk menentukan keberhasilan mengutak-atik
variabel independen. Ada berbagai tes untuk pemutihan stres selain sekadar
melihat sepotong bahan, tetapi tidak ada metode uji “masuk” yang diterima
dengan jelas di industri.
• Pengujian blush: Pengujian dampak dart dilakukan untuk membuat cincin putih
pada permukaan bagian polimer. Salah satu dari dua metode ini kemudian
digunakan untuk menghitung jumlah memerah yang terjadi sebagai akibat dari
dampak: faktor blush dan indeks blush. Faktor blush dihitung dengan
mengalikan Delta L dengan diameter blush; dan indeks blush dihitung dengan
membagi diameter cincin putih yang dibuat dengan diameter anak panah yang
digunakan untuk membuat dampak.
• Bending test: Tes ini mengambil pengukuran optik dari transmisi cahaya
selama penekukan sebuah bar tarik atau bar modulus-fleksibel. Semakin tinggi
transmisi cahaya, semakin sedikit micro-cracking, dan karenanya semakin
sedikit pemutihan yang terjadi. Sebaliknya, semakin rendah transmisi cahaya,
semakin banyak retak yang terjadi, menyebabkan tingkat pemutihan stres yang
lebih tinggi.