PERCOBAAN 2B
PENGUJIAN TINTA DENGAN SPOT TEST
DAN KROMATOGRAFI KERTAS
OLEH :
1908511008
KELOMPOK 3
DOSEN PEMBIMBING:
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
PERCOBAAN 2B
PENGUJIAN TINTA DENGAN SPOT TEST
DAN KROMATOGRAFI KERTAS
I. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami dan trampil melakukan teknik pengujian tinta
dengan spot test.
2. Mahasiswa mampu memahami dan trampil melakukan teknik kromatografi kertas
dalam pengujian tinta.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kemiripan sifat yang dihasilkan oleh berbagai
macam jenis tinta terhadap beberapa reagen
4. Mahasiswa dapat mengetahui harga Rf dari masing – masing jenis tinta yang
dipisahkan dengan kromatografi kertas
5. Mahasiswa dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi hasil percoban.
Macam-macam tinta
Reagen H2SO4 NaCl Asam HCl HNO3 KCN NH4 Asam NaOH HCl
Sampel 15 % Oksalat 10 % 20 % 2% OH sitrat 4% 10 M
tinta 10 %
Merah Ungu Mera Orange Ungu Pink Merah Merah Ungu Merah Pink
h
Ungu Hijau Ungu Biru Hijau Hijau Ungu Biru Ungu Ungu Hijau
tua keung
uan
Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Tosca
muda muda keungua
muda muda muda muda n
Keterangan :
Merah : Sampel A
Ungu : Sampel B
Biru : Sampel C
1. Tinta Merah
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
𝑅𝑓 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
𝑅𝑓 𝑝𝑖𝑛𝑘
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛
2. Tinta Biru
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
𝑅𝑓 𝑖𝑟𝑢
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛
3. Tinta Hijau
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
𝑅𝑓 𝑖𝑗𝑎𝑢
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛
4. Tinta Ungu
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
𝑅𝑓 𝑖𝑟𝑢
𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛
V. Pembahasan
Praktikum kimia forensik kali ini membahas suatu percobaan tentang
pengujian suatu tinta dengan menggunakan metode spot test dan kromatografi
kertas. Alasan dilakukan pengujuan ini karna dalam dunia forensic tinta juga
merupakan suatu alat bukti yang banyak sekali digunakan untuk pemalsuan
dokumen, sehingga metode analisis yang tepat dapat dideteksi tinta apa yang
digunakan serta membandingkannya dengan tinta pada alat bukti dokumen yang
sebenarnya.
Metode spot test berprinsipkan pada perubahan yang terjadi jika sampel
ditambahkan dengan reagen sedangkan kromatografi kertas berprinsipkan pada
pemisahan berdasarkan afinitas suatu komponen dalam campuran di antara 2 fase
yaitu fase diam berupa air yang teradsorpsi pada serat selulosa kertas yang
berfungsi untuk menahan sampel dan fase gerak berupa campuran pelarut
berfungsi untuk membawa komponen melewati fase diam dimana komponen
yang lebih berinteraksi dengan fasa diam dan kurang larut dalam fase gerak tidak
akan bergerak lebih jauh dibandingkan komponen yang kurang berinterasi dengan
fasa diam namun lebih larut dalam fasa gerak sehingga komponen dapat terpisah
membentuk pita pita komponen berdasarkan afinitasnya.
Reagen H2SO4 NaCl Asam HCl HNO3 KCN NH4 Asam NaOH HCl
Sampel 15 % Oksalat 10 % 20 % 2% OH sitrat 4% 10 M
tinta 10 %
Merah Ungu Mera Orange Ungu Pink Merah Mera Ungu Merah Pink
h h
Ungu Hijau Ungu Biru Hijau Hijau Ungu Biru Ungu Ungu Hijau
tua keung
uan
Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Tosca
muda muda keungua
muda muda muda muda n
Saat Pengujian tinta merah dengan penambahan reagen, asam sitrat, asam
oksalat, H2SO4, HCl 10%, dan NaOH mengasilkan perubahan warna ungu/
violet, orange/jingga, ungu/merah keunguan, ungu/merah keunguan, dan merah/
merah tua. Dimana hasil perubahan warna ini memiliki kesamaan dengan tinta
logwood. Sedangkan dengan penambahan reagen HNO3 20% menghasilkan
perubahan warna merah muda atau pink yang artinya memiliki kesamaan dengan
jenis tinta Resorsinol. Penambahan KCN 2% memiliki kesamaan dengan jenis
tinta tannin dengan perubahan warna merah, dan penambahan reagen NH4OH
tidak memilki kesamaan dengam jenis tinta tercantum pada table literature.
Dikarnakan mayoritas reagen menghasilkan warna yang memilki kesamaan pada
jenis tinta logwood maka dapat diidentifikasi bahwa sampel tinta merah
cenderung sama dengan jenis tinta logwood.
Selanjutnya tinta ungu, saat ditambah dengan reagen KCN 2%, NH4OH
10%, Asam sitrat menghasilka perubahan warna ungu, ungu/violet, ungu/violet
sehingga memiliki kesamaan dengan jenis tinta cochineal, sedangkan pada
penambahan reagen H2SO4 15%, NaCL, Asam oksalat, HNO3 dan NaOH tidak
mnghasilkan warna yg sesuai dengan table literature. Serta penambahan reagen
HCl 10% menghasilkan warna Hijau sehingga memilki kesamaan dengan jenis
tinta prussian blue. Dikarnakan mayoritas reagen menghasilkan warna yang
memilki kesamaan pada jenis tinta cochienal maka dapat diidentifikasi bahwa
sampel tinta biru cenderung sama dengan jenis tinta cochineal.
Terakhir pengujian tinta biru, saat ditambah dengan reagen NaCl, HCl
10%, HNO3 20%, NH4OH 10%, sampel hijau memilki kesamaan dengan jenis
tinta indigo carmin dengan masing masing perubahan warna biru muda, biru
muda, biru/tidak berubah, biru. Sedangkan pada saat penambahan Asam sitrat
menghasilkan perubahan warna menjadi biru muda yang artinya memiliki
kesamaan dengan jenis tinta Nigrosin. Penambahan reagen KCN 2% tidak
mengasilkan perubahan warna sehingga memiliki kesamaan dengan jenis tinta
prussian blue. Serta penambahan NaOH dan HCl 10 menghasilkan warna biru
keunguan dan tosca yang mana tidak terdapat kesamaan dengan jenis tinta pada
table literature. Dikarnakan mayoritas reagen menghasilkan warna yang memilki
kesamaan pada jenis tinta indigo carmin maka dapat diidentifikasi bahwa sampel
tinta biru cenderung sama dengan jenis tinta indigo carmin.
Reagen yang digunakan dalam metode analysis spot test memiliki
berbagai macam sifat yang berbeda beda antara lain asam kuat, netral dan basa
kuat. Setiap peruahan warna yang terjadi dipengaruhi oleh sifat sifat tersebut.
yang mana tinta merah dapat mengalami perubahan dikarnakan reagen yang
bersifat asam, begitu pula dengan tinta ungu hanya bisa bereaksi dengan reagen
asam, tinta biru bereaksi dengan segala reagen.
5.2 Percobaan Kromatografi Kertas
Pada percobaan analisis tinta dengan kromatografi kertas, fase gerak atau
eluen yang digunakan berupa campuran pelarut yaitu propanol : aseton : amonia
dengan perbandingan 40: 40 : 20 dan fase diam berupa air yang teadsorpsi pada
serat selulosa kertas. Bejana kromatografi dijenuhkan dulu dengan eluen agar
atmosfer dalam bejana homegen dengan uap dari eluen sehingga pemisahan
berlangsung cepat dan optimal. Kertas kromatografi diberi tanda batas dan tempat
penotolan sampel dengan pensil dimana tempat penotolan sampel tidak boleh
terndam oleh eluen karena jika terendam oleh eluen menyebabkan sampel turun
larut dalam eluen sehingga tidak dapat dipisahkan. Penggunaan pensil digunakan
karena jika menggunkan pulpen atau spidol mengandung tinta yang sebagian
besar terbuat dari senyawa organik sehingga dapat ikut terelusi pada kertas dan
menganggu proses pemisahan sampel. Stelah ditotolkan, kertas dimasukan ke
dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan eluen dan ditutup
kembali agar atmosfer bejana tetap jenuh dengan eluen. Eluen mengelusi
komponen sampel merambat ke atas melalui fase diam akibat adanya gaya kapiler
yang berlawanan dengan gaya gravitasi bumi. Setelah eluen mencapai batas atas,
kertas dikeringkan agar sisa sisa pelarut dapat hilang. Dengan jarak pergerakan
pelarut (eluen) tertinggi sebesar 9 cm didapatkan jarak pergerakan komponen
pada sampel yaitu pada sampel tinta merah terdapat 2 noda yang dihasilkan yaitu
orange dan pink dengan jarak pergerakan komponen masing masing sebesar
sebesar 7,5 cm dan 9 cm. Tinta biru terdapat 2 noda yang dihasilkan yaitu biru
dan ungu dengan jarak pergerakan komponen masing masing sebesar 8,5 cm dan
9 cm. Pada sampel tinta hijau dengan jarak pergerakan komponen yang dihasilkan
yaitu 9 cm. Serta terkahir sampel ungu terdapat 2 noda yang dihasilkan yaitu
biru dan ungu dengan jarak pergerakan komponen masing masing sebesar sebesar
8 cm dan 9 cm. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan harga Rf pada masing
masing sampel adalah pada tinta merah yaitu 0,83 untuk noda orange dan 0,1
untuk noda pink. Pada tinta biru yaitu 0, 94 untuk noda biru dan 0,76 untuk noda
ungu. Pada tinta hijau yaitu 1 dan pada tinta ungu yaitu yaitu 0, 88 untuk noda
biru dan 1 untuk noda ungu
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pada percobaan
diantaranya adalah jumlah reagen yang diteteskan pada sampel tinta, pemilihan
fase gerak serta ketepatan komposisi campuran fase gerak, suhu saat praktikum,
dan ketelitian praktikan saat mengamati hasil percobaan.
6.2 Saran
Saran bagi praktikan yang akan melakukan percobaan yang sama
diharapkan mahasiswa memahami dan menyesuaikan penyebutan jenis
perubahan warna yang terjadi pada saat dilakukan percobaan. Khususnya
percobaan spot test sehingga jenis perubahan warna sesuai dengan warna yang
terdapat di dalam tabel literature. Alhasil dalam mengidentifikasi perubahan
warna guna menentukan jenis tintanya dapat dilakukan dengan mudah. Pada
percobaan kromatografi kertas diharapkan dapat ditemukan larutan
pengembang yang terbaik untuk memisahkan tinta tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Day & Underwood. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif . Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Rohman, Abdul dan Ibnu Gholib G. 2009. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Wirajana, I.N, N.M. Suaniti, K. Ariati. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Forensi.
Program Studi Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.
LAMPIRAN