MKLH 1 Organisasi Informasi
MKLH 1 Organisasi Informasi
Tentang:
ORGANISASI INFORMASI
Oleh:
Dosen pembimbing:
KONSENTRASI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 0
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
PENUTUP................................................................................................................................ 19
J. Kesimpulan ................................................................................................................... 19
K. Saran .......................................................................................................................... 19
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
ORGANISASI INFORMASI
2
Informasi pada katalog manual biasanya mencakup delapan daerah, yaitu:
1. Judul, pernyataan tanggungjawab
2. Edisi
3. Jenis material
4. Kolasi (terbitan,distribusi)
5. Impresium
6. Seri
7. Catatan
8. Nomor standar internasional (ISBN/ISSN).
1. Pustakawan
Mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola, menyebarluaskan dokumen
berisi pengetahuan publik.
2. Records manajer
3
Mengumpulkan, menyimpan dan mengelola dokumen berisi pengetahuan semi
publik yang tidak lagi diperlukan dalam kegiatan sehari-hari suatu
lembaga/organisasi.
3. Arsiparis
Mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola dokumen berisi pengetahuan
semi publik yang tidak lagi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari badan usaha,
lembaga, organisasi, tapi perlu dilestarikan sebab nilai historisnya.
4. Ilmuwan informasi
Mengembangkan kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Ulumy).
Kode katalog tradisional dan format Bibliografi seperti AACR (Anglo American
Cataloguing Rules) dan MARC (Machine-Readable Cataloguing) tidak berguna untuk
sumber daya digital karena sistem katalog dan format MARC tidak mempunyai ketetapan
untuk mendeskripsikan perbedaan informasi digital, terutama halaman web.
MARC adalah metadata untuk dokumen tercetak seperti buku, jurnal yang
menguraikan format cantuman bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen dan
dapat mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik sumber pengetahuan, seperti
jenis monograf, manuskrip, dan terbitan berseri termasuk; Buku, Pamflet, Lembar tercetak,
Atlas, Skripsi, tesis dan disertasi (baik diterbitkan ataupun tidak), Jurnal dan Buku Langka.
Standar metadata membantu untuk menciptakan metadata untuk dokumen digital. Biasanya
menandakan isi bagian tertentu dari satu dokumen digital. Dalam perpustakaan digital
menerapkan metadata SGML (System Generalized Markup Language) sebagai metadata
dokumennya.
Bublink menyediakan akses pada katalog lebih dari 11 ribu pilihan sumber
internet, katalog menurut DDC yang mencakup semua subjek. Pengguna bisa
mencari katalog berdasarkan pilihan kelas Dewey, contohnya kelas 300 ilmu
sosial atau dengan memilih satu kalimat atau frasa dari daftar isi buku menurut
abjad.
2. CyberDewey (www.anthus.com/CyberDewey/CyberDewey.html)
4
CyberDewey adalah contoh lain dari penggunaan DDC pada sumber daya
informasi digital yang terorganisir. Ini dimulai secara individu oleh david Mundie
pada tahun 1995, dalam mengorganisir sumber daya informasi internet dengan
menggunakan DDC.
3. Scorpion (http://orc.rsch.oclc.org:6109/)
Scorpion adalah satu proyek dari kantor OCLC dari penelitian yang
mengeksplorasi indeks dan mengatalogkan dari sumber daya Internet. Tujuannya
adalah untuk membangun alat untuk pengenalan subjek secara otomatis dengan
menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknik pencarian informasi perpustakaan.
Ini dimulai sebagai sebuah proyek penelitian dengan maksud untuk (Shafer 1997):
a. Membangun alat untuk melakukan tugas subjek otomatis
b. Membangun alat untuk mengurangi biaya katalogisasi
c. Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa konsep katalogisasi
secara otomatis
d. Melanjutkan penggunaan dan peningkatan temuan Dewey Desimal
Klasifikasi berarti untuk meningkatkan sistem temu kembali.
4. CyberStacks (www.public.iastate.edu/~ Cyberstacks/)
CyberStacks secara terpusat, mengintegrasikan sumber informasi digital
berdasarkan skema Klasifikasi Perpustakaan Kongres.
5. Infomine (http://infomine.ucr.edu)
Infomine adalah penyedia layanan akses ke beberapa ribu sumber web,
meliputi database, jurnal elektronik, panduan internet untuk semua disiplin,
textbook dan beberapa prosiding. Ini dimulai pada Januari 1994 pada suatu proyek
perpustakaan Universitas California. Infomine digunakan perpustakaan congres
untuk pengindeksan dan sumber informasi.
6. Scout Report (www.ilrt.bris.ac.uk/mirrors/scout/addserv/signpost/help.html#01)
Scout Report adalah proyek penelitian yayasan yang didanai ilmu US
National dari tahun 1996 sampai 2000. Tujuan utama adalah untuk menunjukan
bahwa sumber daya internet dapat dikatalog, diklasifikasikan dan disusun dengan
menggunakan kosa kata dan taksonomi seperti LCC dan LCSH.
7. EelS and EEVL (http://eels.lub.lu.se and www.eevl.ac.uk)
Adalah cara untuk mengakses sumber informasi internet. Pengguna bisa
mengakses informasi berdasarkan nomor kelas.
8. Sosig (www.sosig.ac.uk)
5
Sosig, gerbang informasi ilmu sosial, adalah layanan internet yang
menyediakan akses untuk pilihan, informasi internet berkualitas tinggi bagi siswa,
akademisi peneliti dan praktisi dalam ilmu-ilmu sosial, bisnis dan hukum.
9. Biome (www.biome.ac.uk)
Biome menawarkan akses ke katalog dicari dari situs internet dan sumber
daya yang meliputi ilmu kesehatan dan kehidupan. Pengguna dapat menelusuri
database Biome dengan kata kunci atau skema klasifikasi.
6
MARC merupakan sebuah format untuk menampung data bibliografis yang dikaitkan
dengan bahan pustaka atau materi perpustakaan. MARC dimulai pada tahun 1966 sebagai
sebuah percobaan oleh Library of Congress.
Pada tahun 1967, dikenalkan format MARC II yang didisain untuk mengatasi
berbagai kekurangan yang dihadapi pada MARC awal. Tambahan lain pada MARC II ialah
perbaikan tajuk subjek.
Tahun 1969 The British Library mulai mengembangkan UKMARC. Pita terbacakan
mesin yang dipencarkan oleh British Library mencakup berbagai jenis bahan pustaka
(monograf, terbitan berseri,materi audio-visual). Versi UKMARC kemudian menjadi standar
internasional, diadopsi oleh khususnya di Australia, Canada, Prancis dan Skandinavia. Edisi
ketiga UK MARC terbit tahun 1990. Sejak tahun 1994 diadakan pertemuan berkala 3
perpustakaan yaitu Bristih Library, Library of Congress dan National Library of Canada
untuk keserasian format MARC, mengupayakan agar perkembangan masa mendatang
mempertimbangkan standar internasional serta perkembangan teknologi.
Cantuman MARC
Cantuman MARC lazimnya terdiri dari 2 seksi, seksi pertama ialah (1) cantuman
label berisi instruksi dan informasi pengolahan seperti panjang cantuman, status ~, jenis ~,
jenis bahan pustaka dll.; (2) direktori cantuman yang merupakan indeks dan ruas data
dalam sebuah cantuman, dan (3) ruas kendali, merupakan masukan pengkatalog
menyangkut ruas panjang tetap dan terdiri dari data tahun, negara terbitan, bahasa dan lain-
lain.
Content designator menstruktur data kedalam ruas dan subruas. Ruas dikenali dengan
tengara tiga digit yang mewakili elemen cantuman bibliografis serta titik akses. Adapun ruas
tersebut ialah:
7
010 – 099 Ruas keterangan kendali, nomor dan kode
700 – 799 Titik akses entri tambahan atau cukup entri tambahan
Sebenarnya tersedia beberapa alat bantu yang dapat dimanfaatkan perpustakaan untuk
deskripsi bibliografi. Sarana itu ialah Katalogisasi Dalam Terbitan (KDT) merupakan data
bibliografis yang tersedia di balik halaman judul buku, Bibliografi Nasional
Indonesia terbitan Perpustakaan Nasional,serta Library of Congres Catalog dengan URL
(Uniform Resource Locator) pada http://catalog.loc.gov (Sulistyo, Pengorganisasian Materi
Perpustakaan Katalogisasi Klasifikasi Tajuk Subjek dan Penjajaran, 2013).
Metadata
8
Metadata berasal dari kata meta yang artinya menyertai, beserta, dengan dan setelah.
Pada bahasa inggris dan latin meta juga berarti sesuatu yang lebih atau di atas normal. Dari
istilah tersebut metadata diartikan sebagai data mengenai data, atau data dari sebuah data.
Metadata adalah data dari objek yang mendeskripsikan sumber informasi atau data.
Metadata berasal dari jenis media apa saja dan mempunyai bermacam-macam bentuk sesuai
dengan tipe data dan konteks penggunaan. Tujuannya yaitu mengenali dan mengevaluasi
sumber daya, melacak perubahan pada proses sumber daya aplikasi, merealisasikan
manajemen yang sederhana dan efisien pada jaringan data skala besar.
Metadata dapat berfungsi sebagai identifikasi sumber daya yang diperlukan maupun
menjadi katalog yang menjelaskan detail dan spesifikasi suatu data, serta sebagai arsip untuk
disimpan dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan pengalaman kerja, menggunakan
metadata dapat membantu pembacaan dan pemrosesan data digital oleh mesin menjadi lebih
mudah.
Ada beberapa standar metadata yang dapat digunakan seperti DC (Dublin Core),
MARC (Machine Readable Cataloging) dan lain-lain. Metadata mendukung berbagai operasi
dan penggunaan program komputer. Fungsi primer dari metadata adalah untuk memudahkan
identifikasi, lokasi, perolehan kembali, manipulasi dan penggunaan dari objek digital yang
terhubung pada satu jaringan lingkungan.
Standar metadata membantu kita untuk menciptakan rekaman metadata yang
mempermudah menemukan dokumen digital, beberapa caranya yaitu:
1. SGML (System Generalized Markup Language)
SGML disetujui sebagai satu standar pada tahun 1986. ini diciptakan untuk
menyediakan seperangkat ketentuan untuk mendeskripsikan struktur dari satu
dokumen elektronik. Mengijinkan pengguna untuk:
a. Menghubungkan sesama file untuk membentuk dokumen gabungan
b. Menciptakan perbedaan versi dari sebuah dokumen dalam satu file
c. Menambahkan komentar editorial untuk sebuah file
d. Menyediakan informasi untuk mendukung program
Dalam SGML ini data tersebut diberi awal tanda kurung dari dan ditutup
dengan tanda lebih dari. Contoh, <title>, <body>. Untuk memberitahu program
komputer kalau kalimat itu sudah berakhir maka diberi tanda, <title/>, </body>.
9
HTML ini dikembangkan untuk mempersiapkan sebuah dokumen web atau
untuk membuat sebuah web. Setiap halaman web akan berisi label berikut ini pada
setiap awal halamannya:
a. <HTML> memberitahu penjelajah web bahwa ini adalah halaman awal dari
dokument HTML
b. <HEAD> Memberitahu penjelajah web tentang kepala dari dokumen.
c. <TITLE> Memberitahu judul dari halaman
d. <BODY> Memberitahu isi awal dari halaman (Chowdhury & Chowdhury,
2007).
Berbagai sumber mengatakan bahwa metadata artinya data tentang data. Metadata
mendeskripsikan sumber, menunjukkan di mana lokasi dokumen serta memberikan ringkasan
apa yang diperlukan untuk memanfaatkannya.
Definisi yang diberikan oleh World Wide Web Consortium (1998) menyatakan
metadata sebagai mesin yang dapat memahami informasi tentang objek Web serta
menyatakan bahwa metadata dapat dikembangkan ke sumber daya elektronik (electronic
resources) lainnya pada masa depan.
Beberapa skema metadata telah lama digunakan oleh pustakawan seperti metadata
yang paling terkenal yaitu MARC dan INDOMARC. Contoh metadata lainnya ialah format
katalog AACR2, daftar tajuk subjek (semacam Library of Congress Subject Headings) serta
skema klasifikasi seperti DDC,UDC dan sejenisnya.
Salah satu fungsi utama metadata ialah penemuan sumber (resource discovery). Di
lingkungan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, kegiatan operasional ditekankan pada
penelusuran, temu balik, penemuan (discovery) dan akses ke sumber daya. Menurut Rao
(1995) mengatakan bahwa kegunaan utama metadata ialah menunjang pemilihan,
pemahaman, dan pendayagunaan sumber dan isinya. Khususnya metadata memungkinkan
mekanisme yang efektif untuk mengenali dan mengetahui lokasi data yang relevan dengan
pemakai.
Dublin Core
DC adalah salah satu standar metadata yang banyak digunakan dalam deskripsi
sumber informasi digital. Secara umum DC adalah sebuah metadata yang mendeskripsikan
10
sebuah sumber informasi sesuai dengan unsur-unsur dasar yang dipilih dan dirasa paling
mewakili dalam deskripsi suatu sumber.
Dublin Core adalah metadata untuk dokumen elektronik seperti e-book, e-journal dan
memiliki beberapa kekhususan sebagai berikut:
a. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana
b. Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umum
c. Expandable memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut
d. Memanipulasi Konten Digital.
Dublin Core memusatkan pada deskripsi sumber daya digital dan berbasis Web serta
informasi deskrptif mengenai setiap jenis sumber daya dengan tidak memandang format
maupun medianya. Dublin Core menentukan 15 elemen metadata berupa :
a) judul
b) pencipta atau pembuat (creator)
c) subjek (katakunci, kosakata terkendali dan klasifikasi)
d) deskripsi (abstrak dan deskripsi isi)
e) penerbit
f) penyumbang (kecuali pencipta)
g) tahun
h) tipe (kategori sumber)
i) format (HTML, Postscript)
j) pengenal atau identifier (URL, untaian atau nomor yang digunakan untuk
mengenali sumber)
k) sumber (darimana asal usul sumber daya)
l) bahasa
m) hubungan atau kaitannya dengan sumber daya lain
n) cakupan (spasial dan atau karakteristik sumber daya)
o) hak (hubungannya dengan pemberitahuan hak cipta).
Resource Description and Access adalah sebuah peraturan pengatalogan untuk materi
perpustakaan, materi digital dan materi yang terdapat pada sistem jaringan (online). RDA
mulai banyak dibahas sejak tahun 2005. Walaupun selama ini sudah ada Anglo-American
11
cataloguing Rules (AACR2) yang merupakan standar pengatalogan yang dipakai di mana-
mana, namun mengalami kesulitan dalam mengatalog material berbasis Internet.
Dilihat dari posisisnya, maka RDA merupakan hasil perkembangan peraturan dan
prinsip yang telah ada sebelumnya. Sebelum sampai ke RDA maka kita perlu memahami
prinsip dan peraturan pengatalogan yang ada.
RDA
International
FRBR/FRAD
Cataloging
Principles
Standar
MARC ISBD
Metadata
Makalah ini akan menguraikan bagian-bagian lain sebelum sampai ke RDA, mula-
mula ke FRBR dan FRAD serta International Cataloguing Principles lalu ke MARC, Standar
metadata dan ISBD.
12
a. Penanggapan atas kebutuhan pemakai. Deskripsi sumber daya harus memenuhi
kebutuhan pemakai sebagaimana dinyatakan di FRBR dan FRAD. Pemakai
diupayakan mampu menemukan, mengidentifikasi, memilih dan memperoleh sumber
daya.
b. Efisiensi biaya. Deskripsi sumber daya dilakukan secara efisien di samping membantu
kebutuhan pemakai.
c. Fleksibilitas atau keluwesan. Data hendaknya bersifat netral dari format, media dan
sistem serta mampu digunakan dalam lingkungan jamak.
d. Kontinuitas atau kelanjutan. Data yang diciptakan dengan menggunakan RDA
hendaknya kompatibel dengan data yang eksis, khususnya data AACR2. Adapun
prinsip yang digunakan dalam peraturan katalog yang baru disebutkan pada RDA
sebagai berikut:
13
bahasa Indonesia. Judul diberikan pada bahasa lembaga pengatalogan bila judul
yang lazim digunakan sudah tersedia.
Penggunaan atau praktik yang lazim. Data yang tidak disalin dari sumber daya itu
sendiri hendaknya mencerminkan penggunaan yang lazim. Khususnya, pemilihan
elemen pertama sebuah nama preferensi (perseorangan atau keluarga) hendaknya
mengikuti praktik negara dan bahasa yang diasosiasikan dengan nama itu.
Uniformitas. Prinsip ini mendorong penggunaan apendiks RDA untuk keperluan
menyusun entri data yang seragam seperti penentuan huruf besar dan
penyingkatan.
AACR2 RDA
Deskripsi berdasarkan pada: Deskripsi berdasarkan:
Tipe deskripsi
Hubungan subjek
14
RDA menggunakan istilah baru, menggantikan istilah yang telah lazim untuk
pustakawan. Istilah baru ini berasal dari model Functional Requirements dan
International Cataloguing Principles
AACR2 RDA
Daerah Elemen
Tajuk Titik akses yang diberi wewenang
Entri utama Titik akses yang diberi wewenang
untuk creator + judul kesukaan
(preferred title)
Pengarang, komponis, dsb Kreator
Rujukan lihat Berbagai titik akses
Rujukan lihat juga Titik akses yang diberi wewenang
Entri tambahan Titik akses
Deskripsi fisik Deskripsi wahana (carrier)
Sumber utama Sumber preferensi (preferred
sources)
Judul seragam Judul preferensi + informasi lain
untuk membedakan; judul kolektif
konvensional.
Catatan Mendesrkipsi konten atau mencatat
hubungan
GMD Digantikan oleh:
Tipe media’
Tipe wahana
Tipe konten
15
Pemisahan konten dan presentasi
Elemen inti
Bila AACR2 memberikan tiga aras deskripsi bibliografis, maka RDA hanya
menentukan Elemen Inti bagi masing-masing entitas RDA. Elemen Inti dapat dikenali pada
entitas grup 1 dan 2. Entitas Grup 1 (manifestasi, butiran karya dan ekspresi) dan untuk
entitas grup2 ( perseorangan, keluarga, badan korporasi). Di samping itu elemen inti
disebutkan untuk menunjukkan berbagai tipe hubungan seperti hubungan primer grup 1,
hubungan grup 1 dengan 2 dan hubungan grup 3 (subjek).
Judul varian:
Breakfast at the red
brick house
Pernyataan by Harry Chaplin by Harry Chaplin, Jr Tidak lagi
tanggungjawab by Harry Pinkwater by Dr Barry menggunakan
Pinkwater Peraturan 3
16
By Cornelius Snap… By Dr Cornelius pengarang
[et al[ Snap, Michael
Crackle, Robert
Pop,Jr and Rice
Krispies
Pernyataan edisi 3rd ed. Third edition
Halaman judul
Halaman juduk tertera
Third edition tertera Third edition
Halaman judul
Halaman judul tertera:
tertera: London,
London, Montreal,New
Montreal,New York
York
[S.l.]: Tempat penerbitan
tidak diketahui
[s.n.].
Penerbit tidak
[ca. 1960]
diketahui
Sekitar 32 halaman
atau
1 volume (tanpa
nomor)
Ill. Illustrasi
17
19 cm. 19 cm.
Pemakaian
RDA diterbitkan sebagai RDA Toolkit pada Juni 2010. Dari Maret sampai dengan
Desember 2010 RDA diuji oleh Library of Congress, National Agricultural Library dan
National Library of Medicine menciptakan cantuman tes menggunakan RDA. Hasilnya
dianalisis oleh RDA Test coordination Commite dan hasilnya diumumkan pada tanggal 13
Juni 2011.
Hasilnya ialah RDA disarankan digunakan oleh ketiga perpustakaan di atas dengan
syarat beberapa perubahan. Januari 2013 ditentukan sebagai tahun implementasi RDA
disertai ketentuan perlu perubahan maknawi terutama yang bertautan dengan pengganti
format MARC. Sampai saat ini RDA telah dicobakan di enam negara yaitu Amerika Serikat,
Kanada, Inggris, Australia, Jerman dan Singapura.
18
BAB III
PENUTUP
J. Kesimpulan
K. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20