Anda di halaman 1dari 8

Jawaban Pembahasan Soal Chapter 2

Group 3 :
1. Ginza Angelia P.P
2. Haryo Wicaksono
3. Nabila Bunga
MM UGM A 46 B

1. Asses whether from a utilitarian, rights, justice, anda caring perspektive, Unocal did
the right thing in deciding to invest in the pipeline and then in the conducting the
project as it did. Assuming there was no way to change the outcome of this case and
that the outcome was foreseen, was Unocal then justified in the deciding to invest
in the pipeline?
Jawaban :
Validitas kegiatan Unocal terlibat dalam proyek lapangan Yadana dapat dibahas dari 4
(empat) prinsip moral yang sudut pandang, yaitu: utilitarian, hak, keadilan, dan
perspektif peduli.

1) Perspektif Utilitarian
Tindakan dan kebijakan yang harus dievaluasi atas dasar manfaat dan biaya yang
akan dihadapkan atau disodorkan pada masyarakat. Suatu tindakan yang
dibenarkan secara moral dalam situasi apa pun harus dilihat pada sisi kegunaannya
atau manfaat terbesar dari semua alternatif manfaat yang tersedia, baik itu
member dampak langsung saat ini atau masa yang akan dating.
Konsep inti dari utilitarianisme adalah fokus dari konsekuensi yang baik untuk
semua pemangku kepentingan dan bukan hanya individu.
Dilihat dari konsep utilitarianisme, menurut kami konsep ini cocok untuk apa yang
telah dilakukan Unocal dalam proyek ini, karena dengan merealisasikan investasi,
pemerintah dan masyarakat burma mendapat tambahan pendapatan, pekerjaan,
transfer teknologi, pembangunan infrastruktur, sekolah, dll dan Thailand
mendapat supply gas yang stabil untuk pembangkit listriknya yang dapat
menopang pertumbuhan ekonominya. Disamping Unocal sendiri mendapat profit
dari proyek ini, dia juga memberi keuntungan bagi masyarakat Burma yaitu
dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Burma. Adapun profit yang
diperoleh oleh Unocal selain dari segi nominal, juga mendapat kemudahan
mendapat tenaga kerja yang cukup berpendidikan dengan harga yang murah.
Begitu halnya bagi masyarakat Burma, tersedianya lapangan kerja dan
kesempatan kerja bagi mereka.
Untuk mengetahui keputusan Unocal berinvestasi dalam proyek Yadana dari
perspektif murni utilitarian, yaitu kita dapat melihat biaya dan manfaat dari
proyek, seperti, untuk pembangunan pipa ini Unocal membangun infrastruktur
berupa jalan, base camp, helipad dan kebutuhan lain dikawasan tersebut. Usaha
kecil juga mulai tumbuh, dan dengan adanya proyek tersebut terbuka lapangan
kerja untuk masyarakat Burma. Angka kehidupan dapat meningkat dimana 31
meninggal dari 1000 kelahiran dibandingkan 78 dari 1000 pada tahun-tahun
sebelumnya, bahkan pada 2002 menjadi 13 dari 1000 kelahiran. Klaim ini didukung
oleh CDA (Collaborative fro Development Action), yang merupakan lembaga
independen yang didanai oleh beberapa negara eropa seperti Belanda,Denmark,
Canada, Germany serta world bank.

Unocal mengklain dapat menyediakan 7551 lapangan pekerjaan, dan selama


produksi akan mempekerjakan 587 warga Burma. Hingga 2004 proyek ini telah
mengirimkan 500-600 juta kubik gas per-hari ke Thailand. Hasil penjualan gas ini
telah menghasilkan pemasukan ratusan juta dollar untuk pemerintah Burma.

Namun, proyek ini juga menyebabkan biaya, sebagai berikut: ratusan orang Karen
digunakan sebagai kerja paksa dan juga dipaksa untuk pindah ke mengakomodasi
proyek pipa, tuduhan pelecehan dan bahkan pembunuhan oleh pemerintah
Burma bagi mereka yang menentang proyek. Mengingat di atas disebutkan
manfaat dan biaya, perspektif utilitarian murni akan mengatakan bahwa itu adalah
tepat untuk Unocal untuk berinvestasi dalam pipa Yadana. Dengan melakukan
proyek, ada jauh lebih banyak orang mendapat manfaat dari proyek, sebagai
lawan dari biaya.
b. Perspektif Hak :
Hak merupakan kepemilikan individu akan sesuatu. Hak tersebut akan sangat
berhubungan dengan hukum legal, dimana sebuah hak yang berasal dari sistem
hukum memungkinkan atau memberdayakan seseorang untuk bertindak dengan
cara tertentu atau membutuhkan orang lain untuk bertindak dengan cara tertentu
atas tidakan yang dilakukan orang lain terhadapnya.

Hak yang jauh lebih besar yang mencakup semua manusia atau lebih baik dikenal
sebagai hak moral. Moral (or human) rights merupakan hak dimana semua
manusia memiliki tingkatan yang sama; yang mempertimbangkan bahwa hak-hak
hukum memberi hak pada manusia dimana sistem hukum tertentu berlaku dan
hak moral memberi hak kepada semua orang tanpa memperhatikan (secara kaku)
sistem hukum yang berlaku di wilayah tersebut.

Kasus Unocal ini menurut kami bertentangan dengan perlindungan Hak Asasi
Manusia dimana tindakan pemerintahan Burma yang basically military dictator,
memiliki SLORC (StateLaw and Order Restoration Council) yang beranggotakan
para petinggi senior militer Burma sebagai garda depan pemerintahan. Hal ini
terbukti dari adanya upaya Unocal dalam menyewa badan konsultasi Control Risk
Group untuk “membaca” situasi yang terjadi saat proyek berjalan, dan ternyata
didapati bahwa pemerintah Burma melakukan pemaksaan terhadap forced labor
untuk melakukan pembangunan infrastruktur seperti Camp Base, jalan raya dan
sebagainya. Selain itu adanya pihak lain yang merasa dirugikan yaitu ada 15
orangmasyarakat Karen, salah satu society di Burma yang mengajukan tuntutan
ke U.S Courts, bahwa ada anggota keluarga mereka yang direlokasi paksa dan
menjadi forced labor dalam proyek pipa tersebut.
Hal diatas menunjukan bahwa adanya pelanggaran etis terhadap HAM ada di
Burma baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proyek.
Landasan paling terkenal untuk hak moral mensyaratkan bahwa setiap orang
diperlakukan sebagai orang bebas dan setara, seperti yang dinyatakan teori
Imanuel Kant Prinsip Ends, yaitu: tidak pernah memperlakukan seseorang sebagai
sarana bunga toadvance milik sendiri melainkan sebagai tujuan mereka sendiri.
Lebih lagi, Manuel Velasquez dalam Etika Bisnis nya Konsep dan buku Kasus ini
juga menyebutkan bahwa:
1) Manusia memiliki kepentingan yang jelas dalam yang disediakan dengan
pekerjaan perawatan, makanan, pakaian, perumahan dan kesehatan ketika
mereka tidak dapat menyediakan sendiri.
2) Manusia memiliki kepentingan yang jelas untuk menjadi bebas dari cedera atau
penipuan dan menjadi bebas untuk berpikir, bergaul, berbicara dan hidup pribadi.
3) Manusia memiliki kepentingan yang jelas dalam melestarikan institusi kontrak
Dari studi kasus, kita menemukan bahwa referensi yang dibuat untuk perspektif
hak pelanggaran etika, termasuk: laporan bahwa sepanjang 1993 hingga 1996,
yang Human Rights Watch dan Amnesty Internasional mengeluarkan laporan
mengklaim bahwa tentara Burma itu menggunakan kerja paksa dan brutal
penduduk Karen untuk memberikan keamanan bagi pekerja Unocal dan peralatan.
Selanjutnya, sebuah laporan tahun 1995 ditugaskan oleh Unocal juga menyatakan
bahwa pelanggaran HAM telah terjadi dan terus terjadi. Semua laporan yang
membuktikan konflik langsung dengan perspektif hak asasi etika.

c. Perspektif Keadilan :
Keadilan adalah memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. Menurut
Velasquez keadilan merupakan pendistribusian keuntungan atau manfaat dan beban
secara adil diantara pihak terkait. Pada dasarnya, pendekatan keadilan bagi etika
adalah memastikan bahwa semua diperlakukan secara adil, dengan pemerataan
manfaat dan risiko.

Dalam kasus Yadana Field ini, jika dilihat dari sudut pandang masyarakat lokal, justice
itu tidak berlaku bagi mereka. Pemerintahan yang berbasis militer seperti Burma lebih
menggunakan cara-cara yang eksplosif, seperti larangan pemerintah terhadap hak
berbicara, berorganisasi, dan berkumpul, serta mengesampingkan poin-poin
demokrasi seperti hak bersuara maupun diskusi bagi warganya. Selain itu juga adanya
ketidak-merataan pendistribusian keuntungan proyek bagi seluruh masyarakat
Burma, hanya beberapa pihak seperti kalangan menengah dan masyarakat sekitar
pelaksanaan proyek yang merasakan keuntungan tersebut.
Mempertimbangkan informasi yang dikumpulkan di bawah perspektif utilitarian dan
Hak, dapat diperiksa posisi Unocal dari tiga kategori yang berbeda keadilan, sebagai
berikut:
1) Keadilan distributif: keadilan distributif berkaitan dengan distribusi keuntungan
dan beban yang adil masyarakat. Dari keadilan distributif pandang, hal itu muncul
bahwa Unocal membuat keputusan yang salah untuk berinvestasi dalam proyek
Yadana karena fakta berbagai laporan dari Departemen Luar Negeri AS, organisasi
non-profit dan bahkan studi yang dilakukan Unocal sendiri menunjukkan bahwa
meskipun manfaat proyek bisa dalam teori telah didistribusikan ke seluruh Burma
melalui pembangunan pemerintah, tampak bahwa beban proyek telah difokuskan
pada mereka yang hidup dalam koridor pipa;
2) Keadilan Retributif : hukuman setimpal secara moral dapat diterima untuk
melanggar aturan atau hukum. Dari sudut pandang keadilan retributif, tampak
bahwa Unocal tidak benar dalam keputusannya untuk berinvestasi dalam proyek
Yadana seperti yang dituntut di kedua Negara pengadilan Federaland di AS dan
publisitas yang buruk berikutnya dan boikot oleh konsumen di AS akhirnya
memaksa Unocal keluar dari bisnis dengan cara merger dengan Chevron.
3) Keadilan Kompensasi : cara hanya untuk mengkompensasi orang untuk apa yang
mereka telah hilang ketika mereka dirugikan oleh lainnya. Dari kompensasi
Keadilan pandang, Unocal benar dalam berinvestasi di pipa Yadana sebagai
penduduk Karen yang telah menderita sebagai akibat dari proyek itu cukup
kompensasi melalui penyelesaian di luar pengadilan

d. Perspektif Caring
Velasquez mendefinisikan ethic of care sebagai tindakan etis yang berdasar pada
batasan pantas tidaknya yang berlaku di lingkungan sekitar kita. Etika dari perspektif
peduli menekankan pentingnya hubungan. Hal ini menyarankan bahwa kita dapat
menunjukkan kepedulian terhadap orang-orang yang tergantung pada kita, baik itu
keluarga kita, masyarakat atau bahkan negara, kita sebagai individu menjalankan
risiko membakar dan pengorbanan diri
Tindakan Unocal dalam kasus ini menurut kami sangat bertolak belakang, karena
membiarkan pemerintah Myanmar berbuat tidak peduli dan tidak adil terhadap
maryarakatnya dan Unocal membiarkan tindakan-tindakan yang tidak manusiawi
seperti forced labor, berbuat semena-mena dengan melakukan pemaksaan terhadap
masyarakat untuk bekerja serta menggusur penghuni yang lahannya dilewati jalur
pipa tanpa adanya kompensasi.

Melihat dari berbagai laporan dari Departemen Luar Negeri AS, organisasi non-profit
dan bahkan penelitian Unocal sendiri, ternyata Unocal tidak benar dalam berinvestasi
di proyek Yadana froman etika perspektif caring. Hal ini disebabkan sifat etika
perawatan yang menekankan kasih sayang, kebaikan dan perkembangan hubungan.
Karena orang Karen diperlakukan buruk atau tanpa belas kasihan oleh militer Burma,
dan dengan kesadaran Unocal, hal itu melanggar etika perspektif peduli

2. In your view, is Unocal morally responsible for the injuries inflicted on some of the Karen
people? Explain. Is Chevron?
Jawaban :
Ya, mungkin kecelakaan yang terjadi pada masyarakat Karen tidak secara langsung dilakukan
oleh pihak Unocal. Tetapi apa yang terjadi pada masyarakat Karen merupakan konsekuensi
yang pasti terjadi dan sudah diketahui oleh pihak Unocal. Seperti diketahui bahwa masyarakat
Karen merupakan kelompok minoritas yang secara aktif selalu melakukan perlawanan
terhadap pemerintah militer Burma yang represif. Ketika diketahui bahwa pembangunan pipa
gas sepanjang 256 mil menuju Thailand akan melintasi wilayah yang ditinggali masyrakat
karen sepanjang 40 mil. Tentu saja sudah bisa diprediksikan bahwa akan terjadi perlawanan
olehmasyarakat Karen dan keterlibatan militer akan sangat besar dalam menangani 40 mil
terakhir pembangunan pipa ini. Terlebih lagi masyarakat Karen merupakan masyarakat
minoritas yang sering melakukan perlawanan terhadap pemerintah.

Tujuan dari Unocal memang untuk membangun pipa gas, sehingga membutuhkan kondisi
yang aman serta dibangunnya infrastruktur yang mendukung dikawasan tersebut. Namun hal
ini melahirkan konsekuensi akan ada bentrok antara militer dengan masyrakat, penggusuran
pemukiman penduduk, serta pemaksaan penduduk untuk bekerja dalam proyek tersebut.
Kondisi ini telah diketahui oleh pihak Unocal, sehingga Unocal harus bertanggung jawab atas
apa yang terjadi pada masyarakat Karen. Karena dapat dikatakan bahwa keputusan Unocal
untuk tetap berinvestasi meskipun sudah mengetahui terdapat gejolak politik di Burma yang
menyebabkan terjadinya pelanggaran oleh militer Burma terhadap masyarakat Karen.

Bila dilihat dari teori compensatory justice yang menjelaskan tentang terjadinya pelanggaran
hak oleh kesalahan yang dilakukan oleh pihak lain. Dalam hal ini Unocal terhadap masyarakat
Karen. Sehingga Unocal harus bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh
pihak militer Burma terhadap masyarakat Karen.

Untuk menganalisis apakah Unocal secara moral bertanggung jawab atas kecelakaan pada
beberapa orang Karen, perlu untuk meninjau prinsip-prinsip etis atau moral yang telah
dilanggar dan bagaimana empat prinsip utama etika diterjemahkan ke dalam standar moral
proyek lapangan Yadana. Dalam Etika Bisnis nya Konsep dan buku Kasus, Velasquez
menunjukkan bahwa prinsip-prinsip etis (utilitarianisme, hak, keadilan dan perawatan),
memberikan dasar sistematis standar moral yang dapat digunakan untuk menentukan dan
mengevaluasi nilai moral suatu keputusan atau penilaian. Dalam kasus Unocal, sebelum
investasi dilakukan, Unocal telah melakukan analisis sosial-politik Negara Burma. Bahkan,
Unocal mengontrak sebuah perusahaan konsultan untuk meninjau laporan Amnesty
International 1991, yang didokumentasikan pelanggaran terhadap Burmeseby tentara
tersebut. Meskipun telah menerima penjelasan dari pelanggaran hak asasi manusia di Burma,
serta resiko yang mungkin terjadi, Unocal terus berinvestasi ke dalam proyek. Selanjutnya,
pada tahun 1995, Unocal menyewa konsultan untuk menyelidiki kondisi di wilayah Yadana
dan lagi memperoleh laporan tentang adanya berbagai pelanggaran hak asasi manusia selama
instalasi pipa. Pelanggaran etika atau moral yang jelas terjadi terkait kasus Unocal di Burma,
termasuk:
 Pelanggaran prinsip hak, mengingat laporan yang menunjukkan adanya hak asasi manusia
telah meluas;
 Pelanggaran prinsip keadilan, karena manfaat dan biaya yang tidak merata dan merata;
 Pelanggaran prinsip peduli, karena hilangnya kasih sayang dasar bagi rakyat Karen oleh
tentara Burma; Sejak Unocal melanjutkan dengan proyek berdasarkan prinsip Utilitarian
Etik di mana konsekuensi melanjutkan proyek melebihi biaya sosial yang terlibat, itu
dibenarkan untuk melanjutkan. Dengan demikian, Unocal harus memikul tanggung jawab
moral dan bertanggung jawab atas luka-luka yang diderita orang Karen. Untuk Chevron
sendiri dimana empat bulan kemudian menyatakan membeli Unocal, perlu turut lanjut
bertanggung jawab apabila kondisi karen masih belum stabil serta ikut selanjutnya terlibat
dalam bentuk tanggung jawab sosial berikutnya.

3. Do you agree or disagree with Unocal’s view that “engagement” rather than “isolation”
is “the proper course to achieve social and poltical change in developing countries with
repressive governments.” Explain.
Jawaban :
Kami tidak setuju dengan pandangan Unocal bahwa “engagement” lebih pas untuk dikaitkan
dengan perubahan kondisi sosial politik di negara tertindas seperti Burma daripada
“isolation”, karena pada awalnya Unocal menyatakan bahwa engagement diharapkan dapat
menjadi jalan bagi terciptanya Burma yang lebih terbuka serta dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat Burma dan juga mengubah kondisi sosial dan politik masyarakat
Burma. Secara ekonomi memang proyek ini memberikan keuntungan ratusan juta dollar
untuk pemerintah Burma, namun keuntungan ini tidak menyentuh seluruh masyarakat
Burma, melainkan hanya beberapa masyarakat kelas menengah keatas dan masyarakat yang
tinggal disekitar pembangunan pipa ini yang mendapaatkan manfaat dari pembangunan pipa
ini. Namun, berbeda hal-nya dengan kondisi perpolitikan Burma yang tetap mengusung
paham militer.Pasca proyek ini pun pemerintah Burma tetap mengusung pandangan politik
yang diktator dan represif terhadap masyarakat, aktivis maupun lawan politiknya. Jadi,
walaupun terdapat perubahan, dalam hal ini perbaikan, kondisi sosial masyarakat Burma,
seperti yang telah dibenarkan oleh CDA (Collaborative for DevelopmentAction, Inc), NGO
yang didanai oleh pemerintah Belanda, Denmark, Kanada, Jerman, dan World Bank. Namun
kondisi ini tidak terlalu berpengaruh ketika point of view pemerintah Burma tetap sama yaitu
pemerintahan yang diktaktor, masyarakat pun masih hidup dibawah tekanan militer.

Anda mungkin juga menyukai