Anda di halaman 1dari 4

UNOCAL CASE IN BURMA

Oleh :
1. Ali Anggi Givari (18/432722/PEK/23988)
2. Endang Susilawati (18/432763/PEK/24029)
3. Heri Guntoro (18/432782/PEK/24048)
4. Suci Woelanda (18/432865/PEK/24131)
5. Thea Fitria Maharani (18/432870/PEK/24136)
1. Assess whether from ultilitarian, rights, justice and caring perspective, Unocal did the right
thing in deciding to invest in the pipeline and then in deciding to invest in the pipeline and
then in conducting the project as it did. In your view, and using your utilitarian, rights, justice
dan caring assessment, did Unocal do the right thing? Assume there was no way to change
the outcome of this case and that the outcome was foreseen, was Unocal then justified in
deciding to invest in the pipelines?

 Konsep Utilitarian

Utilitarianism menurut Velasquez dalam bukunya Business Ethics, merupakan sebuah


istilah umum untuk semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan
perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat.
Dalam situasi apa pun, tindakan atau kebijakan yang benar adalah yang memberikan
keuntungan paling besar atau biaya paling kecil.

Jeremy Bentham (1748-1832) menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap benar dari
sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total utilitas yang dihasilkan dari tindakan
tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total yang dihasilkan oleh tindakan lain yang
dapat dilakukan. Prinsipnya adalah bahwa kita bias mengukur dan menambahkan
kuantitas keuntungan yang dihasilkan oleh suatu tindakan dan menguaranginya dengan
jumlah kerugian dari tindakan tersebut, dan selanjutnya menentukan tindakan mana
yang menghasilkan keuntungan paling besar atau kerugian paling kecil.

Konsep ini menurut kami cocok dengan apa yang telah Unocal lakukan dalam proyek
Yadana Field dimana Unocal mendapat profit secara nominal dari proyek ini, dan
mendapat keuntung lainnya berupa : (1) Upah buruh di Burma yang murah dan
sebagian besar terdidik; (2) Burma adalah negara yang kaya akan gas dan masih
banyak yang belum dieksplorasi; dan (3) Burma merupakan jalan yang strategis
untuk memasuki pasar Cina, India, dan negara-negara lain di Asia tenggara.
Sebaliknya, masyarakat Burma mendapat keuntungan dimana lapangan kerja dan
kesempatan kerja akan tersedia. Namun kekurangannya adalah, meskipun Unocal tahu
keadaan disana dari badan konsultasi Control Risk Group yang mendapati bahwa
pemerintah Burma melakukan pemaksaan terhadap buruh mereka untuk melakukan
pembangunan infrastruktur, Unocal tidak menganggap ini sebagai pengurang manfaat
dari proyek investasinya, dan pada pelaksanaannya Unocal tutup mata akan hal ini.
Sehingga Unocal dianggap belum menerapkan sepenuhnya prinsip utilitarian.

 Konsep Hak

Dalam buku Business Ethic, hak diartikan sebagai klaim atau kepemilikan individu atas
sesuatu. Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting dan bertujuan agar
memungkinkan individu untuk memilih dengan bebas apa pun kepentingan atau
aktivitas mereka dan melindungi pilihan-pilihan mereka. Terdapat juga istilah hak moral
yang berarti orang lain memiliki kewajiban-kewajiban tertentu terhadap pemilik hak itu.

Pada kasus ini, terinformasi bahwa selama periode itu seperti dilaporkan lembaga
Amnesti Internasional dan Human Right Watch bahwa telah terjadi banyak pelanggaran
hak asasi manusia dimana banyak pekerja yang dipaksa untuk bekerja membangun
infrastruktur tersebut. Ratusan warga Karen dipaksa untuk membersihkan jalan yang
akan dibangun pipa, dan juga diperbudak dalam membangun proyek tersebut. Tim
investigasi yang disewa Unocal pun menemukan hal yang sama, yaitu adanya
pelanggaran HAM, bahkan mereka dipaksa pindah tanpa ada kompensasi dan mereka
dipaksa bekerja membangun infrastruktur. Dan terlebih lagi para pegawai Unocal disana
mengetahui hal tersebut. Dapat dikatakan pihak Unocal tidak melakukan hak moral nya,
malah menikmati hasil dari penderitaan rakyat Burma yang dilanggar haknya.
Berdasarkan kondisi di atas, menurut kami kasus unocal cenderung bertentangan
dengan perlindungan Hak Asasi Manusia

 Konsep Keadilan
Pada Buku Business Ethic, Velasques membagi konsep keadilan dan kewajaran dalam
tiga kategori, yaitu : (1) Keadilan distributif, yaitu distribusi yang adil atas keuntungan
dan beban dalam masyarakat; (2) Keadilan retributif, yaitu pemberlakuan hukuman yang
adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan; dan (3) Keadilan kompensatif, yaitu
adil dalam memberikan kompensasi pada sesorang atas kerugian yang mereka alami
akibat perbuatan orang lain.

Pada kasus ini, jelas rakyat Burma tidak mendapat keadilan atas jasa, tenaga, dan harta
tempat tinggal mereka. Pemerintah tidak adil dengan tidak memberi mereka
kompensasi. Namun, kami tidak bisa menyimpulkan Unocal melakukan pelanggaran
karena Unocal sudah melaksanakan kewajibannya dalam pelaksanaan proyek ini
dengan memberikan uang jaminan keamanan kepada pemerintahan Burma. Namun
seharusnya Unocal melakukan penyelidikan lebih jauh untuk mengetahui apakah
masyarakat yang terlibat dalam proyek ini sudah memperoleh kompensasinya karena
Unocal sudah mengetahui karakter dari pemerintahan Burma. Selain itu seharusnya
Unocal mencoba berkomunikasi dengan pemerintah agar Unocal bisa memberikan
sendiri uang kompensasi tersebut kepada rakyat Karen.

 Konsep Perhatian
Pada Buku Business Ethic, Velasques Velasquez memandang konsep sebagai
kewajiban kita untuk memberikan perhatian khusus pada individu-individu tertentu yang
menjalin hubungan baik dengan kita. Tindakan Unocal dalam kasus ini menurut kami
sangat bertolak belakang, karena Unocal seharusnya menggandeng rakyat Burma
dan memperhatikannya karena mereka merupakan tenaga kerja yang turut
menyukseskan proyek ini. Namun pada praktiknya Unocal justru tutup mata akan
penderitaan mereka, justru menghiraukan kekejaman pemerintahan Burma.

2. In your view, is Unocal morally responsible for the injuries inflicted on some of the Karen
people? Explain.

Ya, mungkin penderitaan yang terjadi pada masyarakat Karen tidak secara langsung
dilakukan oleh pihak Unocal. Tetapi apa yang terjadi pada masyarakat Karen merupakan
konsekuensi yang pasti terjadi karena Yadana Field dimana Unocal berinvestasi di
dalamnya dan hal ini sudah diketahui oleh pihak Unocal. Pada kasus ini diketahui bahwa
akan dilakukan pembangunan pipa gas sepanjang 256 mil menuju Thailand yang sebagian
besar di bawah permukaan air laut, sementara 40 mil sisanya akan melintasi wilayah yang
ditinggali masyrakat Karen. Seperti yang diketahui bahwa masyarakat Karen merupakan
kelompok minoritas yang secara aktif selalu melakukan perlawanan terhadap pemerintah
militer Burma yang represif. Sehingga sudah bisa diprediksikan bahwa akan terjadi
perlawanan oleh masyarakat Karen dan keterlibatan militer akan sangat besar dalam
menangani 40 mil terakhir pembangunan pipa tersebut.

Tujuan dari Unocal memang untuk membangun pipa gas, sehingga membutuhkan kondisi
yang aman serta dibangunnya infrastruktur yang mendukung dikawasan tersebut.
Namun hal ini melahirkan konsekuensi akan ada bentrok antara militer dengan masyrakat
khususnya masyarakat Karen. Selain itu ratusan warga Karen dipaksa untuk
membersihkan jalan yang akan dibangun pipa, diperbudak dalam membangun proyek
tersebut, dan penggusuran pemukiman penduduk, Kondisi ini telah diketahui oleh pihak
Unocal, sehingga Unocal harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada masyarakat
Karen.
3. Do you agree or disagree with Unocal’s view that “engagement” rather than
“isolation” is “the proper course to achieve social and political change in
developing countries with repressive governments.” Explain.

Kami setuju dengan pandangan Unocal bahwa “engagement” merupakan strategi yang
lebih pas dibandingkan “isolation” dalam menghadapi pemerintah Burma yang represif
agar perkembangan sosial dan politik bisa berubah. DIbutuhkan pendekatan khusus dalam
menghadapi pemerintah yang represif untuk bisa masuk dan berinvestasi dalam suatu
negara terutama dalam nilai besar jutaan dollar, membutuhkan waktu lama, dan butuh
dukungan pemerintah dan masyarakatnya. Diharapkan dengan strategi “engagement” ini
Unocal dapat merubah kondisi perekonomian dan social masyarakat dengan memberikan
kesempatan bekerja, Burma memperoleh penghasilan dari penjualan minyak yang akan
dirasakan oleh pemerintah dan rakyatnya.

Namun, dalam praktiknya Unocal tidak melakukan “engagement” kepada rakyat Burma
dan memilih untuk hanya membayar dan menyerahkan prosesnya kepada pemerintah
Burma. Padahal Unocal sudah tahu kekejaman dari Pemerintah Burma. Yang sangat
disayangkan adalah ketika mengetahui fakta di lapangan bahwa rakyat Burma menderita
akibat proyek Yadana Field ini, Unocal tetap diam saja dan tidak mau minta maaf hanya
karena sudah membayar kompensasi.

Secara umum memang angka kehidupan di Burma meningkat, lapangan pekerjaan juga
tersedia akibat proyek ini. Namun tidak ada keadilan dari sisi distributif, retributif, dan
kompensatif. Tidak semua rakyat menikmati hasil dari proyek ini, mungkin hanya
pemerintah Burma dan orang-orang tertentu yang merasakan manfaatnya. Padahal orang-
orang tersebut juga sudah banyak melukai rakyat dan harusnya dihukum. Moralitas dari
Unocal sebagai partner dari pemerintah Burma perlu dipertanyakan.

Anda mungkin juga menyukai