Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 3

1. Asses whether from a utilitarian, rights, justice, and caring perspective, Unocal did the right
thing in deciding to invest in the pipeline and then in the conducting the project as it did.
Assuming there was no way to change the outcome of this case and that the outcome was
foreseen, was Unocal then justified in the deciding to invest in the pipeline?
Jawaban :
Etika adalah semacam investigasi dan meliputi baik kegiatan investigasi sebaik hasil investigasi
itu sedangkan moralitas merupakan subjek bahwa etika menyelidiki. Sederhananya, Transaksi
etika dengan memahami dan membedakan benar dan salah . Validitas kegiatan Unocal terlibat
dalam proyek lapangan Yadana dapat dibahas dari 4 (empat) prinsip moral yang sudut pandang,
yaitu: utilitarian, hak, keadilan, dan perspektif peduli.
a. Perspektif Utilitarian :
Pada konsep utilitarianisme menjelaskan bahwa :
Tindakan dan kebijakan yang harus dievaluasi atas dasar manfaat dan biaya yang akan
dihadapkan atau disodorkan pada masyarakat. Suatu tindakan yang dibenarkan secara moral
dalam situasi apa pun harus dilihat pada sisi kegunaannya atau manfaat terbesar dari semua
alternatif manfaat yang tersedia, baik itu member dampak langsung saat ini atau masa yang
akan datang. Konsep inti dari utilitarianisme adalah fokus dari konsekuensi yang baik untuk
semua pemangku kepentingan dan bukan hanya individu. Dilihat dari konsep utilitarianisme,
menurut kami konsep ini cocok untuk apa yang telah dilakukan Unocal dalam proyek ini,
karena dengan merealisasikan investasi, pemerintah dan masyarakat burma mendapat
tambahan pendapatan, pekerjaan, transfer teknologi, pembangunan infrastruktur, sekolah, dll
dan Thailand mendapat supply gas yang stabil untuk pembangkit listriknya yang dapat
menopang pertumbuhan ekonominya. Disamping Unocal sendiri mendapat profit dari
proyek ini, dia juga memberi keuntungan bagi masyarakat Burma yaitu dengan membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat Burma. Adapun profit yang diperoleh oleh Unocal
selain dari segi nominal, juga mendapat kemudahan mendapat tenaga kerja yang cukup
berpendidikan dengan harga yang murah. Begitu halnya bagi masyarakat Burma, tersedianya
lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi mereka. Untuk mengetahui keputusan Unocal
berinvestasi dalam proyek Yadana dari perspektif murni utilitarian, yaitu kita dapat melihat
biaya dan manfaat dari proyek, seperti, untuk pembangunan pipa ini Unocal membangun
infrastruktur berupa jalan, base camp, helipad dan kebutuhan lain dikawasan tersebut. Usaha
kecil juga mulai tumbuh, dan dengan adanya proyek tersebut terbuka lapangan kerja untuk
masyarakat Burma. Angka kehidupan dapat meningkat dimana 31 meninggal dari 1000
kelahiran dibandingkan 78 dari 1000 pada tahun-tahun sebelumnya, bahkan pada 2002
menjadi 13 dari 1000 kelahiran. Klaim ini didukung oleh CDA (Collaborative fro
Development Action), yang merupakan lembaga independen yang didanai oleh beberapa
negara eropa seperti Belanda, Denmark, Canada, Germany serta world bank. Unocal
mengklain dapat menyediakan 7551 lapangan pekerjaan, dan selama produksi akan
mempekerjakan 587 warga Burma. Hingga 2004 proyek ini telah mengirimkan 500-600 juta
kubik gas per-hari ke Thailand. Hasil penjualan gas ini telah menghasilkan pemasukan
ratusan juta dollar untuk pemerintah Burma. Namun, proyek ini juga menyebabkan biaya,
sebagai berikut: ratusan orang Karen digunakan sebagai kerja paksa dan juga dipaksa untuk
pindah ke mengakomodasi proyek pipa, tuduhan pelecehan dan bahkan pembunuhan oleh
pemerintah Burma bagi mereka yang menentang proyek. Mengingat di atas disebutkan
manfaat dan biaya, perspektif utilitarian murni akan mengatakan bahwa itu adalah tepat
untuk Unocal untuk berinvestasi dalam pipa Yadana. Dengan melakukan proyek, ada jauh
lebih banyak orang mendapat manfaat dari proyek, sebagai lawan dari biaya.
b. Perspektif Hak:
Hak merupakan kepemilikan individu akan sesuatu. Hak tersebut akan sangat berhubungan
dengan hukum legal, dimana sebuah hak yang berasal dari sistem hukum memungkinkan
atau memberdayakanseseorang untuk bertindak dengan cara tertentu atau membutuhkan
orang lain untuk bertindak dengan caratertentu atas tidakan yang dilakukan orang lain
terhadapnya. Hak yang jauh lebih besar yang mencakup semua manusia atau lebih baik
dikenal sebagai hak moral. Moral (or human rights) merupakan hak dimana semua manusia
memiliki tingkatanyang sama; yang mempertimbangkan bahwa hak-hak hukum memberi
hak pada manusia dimanasistem hukum tertentu berlaku dan hak moral memberi hak kepada
semua orang tanpa memperhatikan (secara kaku) sistem hukum yang berlaku di wilayah
tersebut. Kasus Unocal ini Imenurut kami bertentangan dengan perlindungan Hak Asasi
Manusia dimana tindakan pemerintahan Burma yang basically military dictator, memiliki
SLORC (State Law and Order Restoration Council) yang beranggotakan para petinggi
senior militer Burma sebagai garda depan pemerintahan. Hal ini terbukti dari adanya upaya
Unocal dalam menyewa badan konsultasi Control Risk Group untuk “membaca” situasi
yang terjadi saat proyek berjalan, dan ternyata didapati bahwa pemerintah Burma melakukan
pemaksaan terhadap forced labor untuk melakukan pembangunan infrastruktur seperti Camp
Base, jalan raya dan sebagainya. Selain itu adanya pihak lain yang merasa dirugikan yaitu
ada 15 orangmasyarakat Karen, salah satu society di Burma yang mengajukan tuntutan ke
U.S Courts, bahwa ada anggota keluarga mereka yang direlokasi paksa dan menjadi forced
labor dalam proyek pipa tersebut. Hal diatas menunjukan bahwa adanya pelanggaran etis
terhadap HAM ada di Burma baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan
dengan proyek. Landasan paling terkenal untuk hak moral mensyaratkan bahwa setiap orang
diperlakukan sebagai orang bebas dan setara, seperti yang dinyatakan teori Imanuel Kant
Prinsip Ends, yaitu: tidak pernah memperlakukan seseorang sebagai sarana bunga toadvance
milik sendiri melainkan sebagai tujuan mereka sendiri. Lebih lagi, Manuel Velasquez dalam
Etika Bisnis nya konsep dan buku Kasus ini juga menyebutkan bahwa: Manusia memiliki
kepentingan yang jelas dalam yang disediakan dengan pekerjaan perawatan, makanan,
pakaian, perumahan dan kesehatan ketika mereka tidak dapat menyediakan sendiri. Manusia
memiliki kepentingan yang jelas untuk menjadi bebas dari cedera atau penipuan dan menjadi
bebas untuk berpikir, bergaul, berbicara dan hidup pribadi.
c. Perspektif Keadilan :
Manusia memiliki kepentingan yang jelas dalam melestarikan institusi kontrak Dari studi
kasus, kita menemukan bahwa referensi yang dibuat untuk perspektif hak pelanggaran etika,
termasuk: laporan bahwa sepanjang 1993 hingga 1996, yang Human Rights Watch dan
Amnesty Internasional mengeluarkan laporan mengklaim bahwa tentara Burma itu
menggunakan kerja paksa dan brutal penduduk Karen untuk memberikan keamanan bagi
pekerja Unocal dan peralatan. Selanjutnya, sebuah laporan tahun 1995 ditugaskan oleh
Unocal juga menyatakan bahwa pelanggaran HAM telah terjadi dan terus terjadi. Semua
laporan yang membuktikan konflik langsung dengan perspektif hak asasi etika. Keadilan
adalah memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. Menurut Velasquez
keadilan merupakan pendistribusian keuntungan atau manfaat dan beban secara adil diantara
pihak terkait. Pada dasarnya, pendekatan keadilan bagi etika adalah memastikan bahwa
semua diperlakukan secara adil, dengan pemerataan manfaat dan risiko. Dalam kasus
Yadana Field ini, jika dilihat dari sudut pandang masyarakat lokal, justice itu tidak berlaku
bagi mereka. Pemerintahan yang berbasis militer seperti Burma lebih menggunakan cara-
cara yang eksplosif, seperti larangan pemerintah terhadap hak berbicara, berorganisasi, dan
berkumpul, serta mengesampingkan poin-poin demokrasi seperti hak bersuara maupun
diskusi bagi warganya. Selain itu juga adanya ketidak-merataan pendistribusian keuntungan
proyek bagi seluruh masyarakat Burma, hanya beberapa pihak seperti kalangan menengah
dan masyarakat sekitar pelaksanaan proyek yang merasakan keuntungan tersebut.
Mempertimbangkan informasi yang dikumpulkan di bawah perspektif utilitarian dan Hak,
dapat diperiksa posisi Unocal dari tiga kategori yang berbeda keadilan, sebagai berikut:
Keadilan distributif: keadilan distributif berkaitan dengan distribusi keuntungan dan beban
yang adil masyarakat. Dari keadilan distributif pandang, hal itu muncul bahwa Unocal
membuat keputusan yang salah untuk berinvestasi dalam proyek Yadana karena fakta
berbagai laporan dari Departemen Luar Negeri AS, organisasi non-profit dan bahkan studi
yang dilakukan Unocal sendiri menunjukkan bahwa meskipun manfaat proyek bisa dalam
teori telah didistribusikan ke seluruh Burma melalui pembangunan pemerintah, tampak
bahwa beban proyek telah difokuskan pada mereka yang hidup dalam koridor pipa;
Keadilan Retributif: hukuman setimpal secara moral dapat diterima untuk melanggar aturan
atau hukum. Dari sudut pandang keadilan retributif, tampak bahwa Unocal tidak benar
dalam keputusannya untuk berinvestasi dalam proyek Yadana seperti yang dituntut di kedua
Negara pengadilan Federaland di AS dan publisitas yang buruk berikutnya dan boikot oleh
konsumen di AS akhirnya memaksa Unocal keluar dari bisnis dengan cara merger dengan
Chevron;
Keadilan Kompensasi : cara hanya untuk mengkompensasi orang untuk apa yang mereka
telah hilang ketika mereka dirugikan oleh lainnya. Dari kompensasi Keadilan pandang,
Unocal benar dalam berinvestasi di pipa Yadana sebagai penduduk Karen yang telah
menderita sebagai akibat dari proyek itu cukup kompensasi melalui penyelesaian di luar
pengadilan.
d. Perspektif Caring:
Velasquez mendefinisikan ethic of care sebagai tindakan etis yang berdasar pada batasan
pantas tidaknya yang berlaku di lingkungan sekitar kita. Etika dari perspektif peduli
menekankan pentingnya hubungan. Hal ini menyarankan bahwa kita dapat menunjukkan
kepedulian terhadap orang-orang yang tergantung pada kita, baik itu keluarga kita,
masyarakat atau bahkan negara, kita sebagai individu menjalankan risiko membakar dan
pengorbanan diri. Tindakan Unocal dalam kasus ini menurut kami sangat bertolak belakang,
karena membiarkan pemerintah Myanmar berbuat tidak peduli dan tidak adil terhadap
maryarakatnya dan Unocal membiarkan tindakan-tindakan yang tidak manusiawi seperti
forced labor, berbuat semena-mena dengan melakukan pemaksaan terhadap masyarakat
untuk bekerja serta menggusur penghuni yang lahannya dilewati jalur pipa tanpa adanya
kompensasi. Melihat dari berbagai laporan dari Departemen Luar Negeri AS, organisasi
non-profit dan bahkan penelitian Unocal sendiri, ternyata Unocal tidak benar dalam
berinvestasi di proyek Yadana froman etika perspektif caring. Hal ini disebabkan sifat etika
perawatan yang menekankan kasih sayang, kebaikan dan perkembangan hubungan. Karena
orang Karen diperlakukan buruk atau tanpa belas kasihan oleh militer Burma, dan dengan
kesadaran Unocal, hal itu melanggar etika perspektif peduli.

2. In your view, is Unocal morally responsible for the injuries inflicted on some of the Karen
people? Explain. Is Chevron?
Jawaban :
Ya, mungkin kecelakaan yang terjadi pada masyarakat Karen tidak secara langsung dilakukan
oleh pihak Unocal. Tetapi apa yang terjadi pada masyarakat Karen merupakan konsekuensi yang
pasti terjadi dan sudah diketahui oleh pihak Unocal. Seperti diketahui bahwa masyarakat Karen
merupakan kelompok minoritas yang secara aktif selalu melakukan perlawanan terhadap
pemerintah militer Burma yang represif. Ketika diketahui bahwa pembangunan pipa gas
sepanjang 256 mil menuju Thailand akan melintasi wilayah yang ditinggali masyrakat karen
sepanjang 40 mil. Tentu saja sudah bisa diprediksikan bahwa akan terjadi perlawanan
olehmasyarakat Karen dan keterlibatan militer akan sangat besar dalam menangani 40 mil
terakhir pembangunan pipa ini. Terlebih lagi masyarakat Karen merupakan masyarakat minoritas
yang sering melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Tujuan dari Unocal memang untuk
membangun pipa gas, sehingga membutuhkan kondisi yang aman serta dibangunnya
infrastruktur yang mendukung dikawasan tersebut. Namun hal ini melahirkan konsekuensi akan
ada bentrok antara militer dengan masyrakat, penggusuran pemukiman penduduk, serta
pemaksaan penduduk untuk bekerja dalam proyek tersebut. Kondisi ini telah diketahui oleh
pihak Unocal, sehingga Unocal harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada masyarakat
Karen. Karena dapat dikatakan bahwa keputusan Unocal untuk tetap berinvestasi meskipun
sudah mengetahui terdapat gejolak politik di Burma yang menyebabkan terjadinya pelanggaran
oleh militer Burma terhadap masyarakat Karen. Bila dilihat dari teori compensatory justice yang
menjelaskan tentang terjadinya pelanggaran hak oleh kesalahan yang dilakukan oleh pihak lain.
Dalam hal ini Unocal terhadap masyarakat Karen. Sehingga Unocal harus bertanggung jawab
atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pihak militer Burma terhadap masyarakat Karen.
Untuk menganalisis apakah Unocal secara moral bertanggung jawab atas kecelakaan pada
beberapa orang Karen, perlu untuk meninjau prinsip-prinsip etis atau moral yang telah dilanggar
dan bagaimana empat prinsip utama etika diterjemahkan ke dalam standar moral proyek
lapangan Yadana. Dalam Etika Bisnis nya Konsep dan buku Kasus, Velasquez menunjukkan
bahwa prinsip-prinsip etis (utilitarianisme, hak, keadilan dan perawatan), memberikan dasar
sistematis standar moral yang dapat digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi nilai moral
suatu keputusan atau penilaian. Dalam kasus Unocal, sebelum investasi dilakukan, Unocal telah
melakukan analisis sosial-politik Negara Burma. Bahkan, Unocal mengontrak sebuah perusahaan
konsultan untuk meninjau laporan Amnesty International 1991, yang didokumentasikan
pelanggaran terhadap Burmeseby tentara tersebut. Meskipun telah menerima penjelasan dari
pelanggaran hak asasi manusia di Burma, serta resiko yang mungkin terjadi, Unocal terus
berinvestasi ke dalam proyek. Selanjutnya, pada tahun 1995, Unocal menyewa konsultan untuk
menyelidiki kondisi di wilayah Yadana dan lagi memperoleh laporan tentang adanya berbagai
pelanggaran hak asasi manusia selama instalasi pipa. Pelanggaran etika atau moral. yang jelas
terjadi terkait kasus Unocal di Burma, termasuk: Pelanggaran prinsip hak, mengingat laporan
yang menunjukkan adanya hak asasi manusia telah meluas, Pelanggaran prinsip keadilan, karena
manfaat dan biaya yang tidak merata dan merata; Pelanggaran prinsip peduli, karena hilangnya
kasih sayang dasar bagi rakyat Karen oleh tentara Burma; Sejak Unocal melanjutkan dengan
proyek berdasarkan prinsip Utilitarian Etik di mana konsekuensi melanjutkan proyek melebihi
biaya sosial yang terlibat, itu dibenarkan untuk melanjutkan. Dengan demikian, Unocal harus
memikul tanggung jawab moral dan bertanggung jawab atas luka-luka yang diderita orang
Karen. Untuk Chevron sendiri dimana empat bulan kemudian menyatakan membeli Unocal,
perlu turut lanjut bertanggung jawab apabila kondisi karen masih belum stabil serta ikut
selanjutnya terlibat dalam bentuk tanggung jawab sosial berikutnya.
3. Do you agree or disagree with Unocal's view that "engagement" rather than "isolation" is "the
proper course to achieve social and poltical change in developing countries with repressive
governments." Explain.
Jawaban :
Kami tidak setuju dengan pandangan Unocal bahwa "engagement" lebih pas untuk dikaitkan
dengan perubahan kondisi sosial politik di negara tertindas seperti Burma daripada “isolation",
karena pada awalnya Unocal menyatakan bahwa engagement diharapkan dapat menjadi jalan
bagi terciptanya Burma yang lebih terbuka serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
Burma dan juga mengubah kondisi sosial dan politik masyarakat Burma. Secara ekonomi
memang proyek ini memberikan keuntungan ratusan juta dollar untuk pemerintah Burma, namun
keuntungan ini tidak menyentuh seluruh masyarakat Burma, melainkan hanya beberapa
masyarakat kelas menengah keatas dan masyarakat yang tinggal disekitar pembangunan pipa ini
yang mendapaatkan manfaat dari pembangunan pipa ini. Namun, berbeda hal-nya dengan
kondisi perpolitikan Burma yang tetap mengusung paham militer.Pasca proyek ini pun
pemerintah Burma tetap mengusung pandangan politik yang diktator dan represif terhadap
masyarakat, aktivis maupun lawan politiknya. Jadi, walaupun terdapat perubahan, dalam hal ini
perbaikan, kondisi sosial masyarakat Burma, seperti yang telah dibenarkan oleh CDA
(Collaborative for DevelopmentAction, Inc), NGO yang didanai oleh pemerintah Belanda,
Denmark, Kanada, Jerman, dan World Bank. Namun kondisi ini tidak terlalu berpengaruh ketika
point of view pemerintah Burma tetap sama yaitu pemerintahan yang diktaktor, masyarakat pun
masih hidup dibawah tekanan militer.

Anda mungkin juga menyukai