Anda di halaman 1dari 11

MINI RISET

MANAJEMEN RISIKO
Dosen Pengampu : Taufik Hidayat ., SE., M. Si.

PERMASALAHAN PADA STRATEGI MANAJEMEN RISIKOPOLITIK


DI PERUSAHAAN MULTINASIONAL

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
1. Natasya Putri Nabila ( 7171220012 )
2. Devina Ariyani ( 7173220007 )
3. Dinda Tiara ( 7173220008 )
4. Khayrisha ( 7173220018 )
5. Nanda Pratiwi ( 7173220025 )
6. Bennidict Christanto ( 7173520012 )
7. Irma Lubis ( 7173520027 )
8. Meylisa Susanti ( 7173520036 )

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS EKONOMI
MEDAN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-NYA kami dapat menyelesaikan makalahtugas Mini Riset untuk
mata kuliah Manajemen Risiko.
Disini kami juga ingin berterima kasih kepada Bapak dosen mata kuliah
Manajemen Risikoyaitu Bapak Taufik Hidayat.,SE., M. Si.yang telah
memberikan bimbingan serta arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat
kami selesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dibentuknya makalah ini bukan semata-mata hanya untuk
menyelesaikan tugas kuliah saja, tapi juga dapat menjadi referensi bagi para
pembacanya.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kesahan dalam proses penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
anda sekalian.
Demikianlah makalah ini kami perbuat, jika terdapat kesalahan dalam
makalah ini, kami berharap anda dapat memakluminya. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi kita semua.

Medan, Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................ 3
BAB II : KONSEP DAN PEMBAHASAN
BAB III : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya
Dalam konteks politik, banyak risiko yang dapat dialami oleh pra
pelakunya. Dalam risiko politik ini pastilah kita akan menemukan yang namanya
kendala maupu permasalahan di dalamnya yang mana nantinya kita ditugaskan
untuk lebih bisa meminimalisir risiko tersebut dengan mengetaui apa
permasalahan dan penyebabnya. Dihadapkan dengan berbagai risiko politik yang
memengaruhi aktivitas internasional mereka, perusahaan multinasional (MNC)
dapat menggunakan Political Risk Insurance (PRI) sebagai metode untuk
mengurangi sebagian risiko tersebut. PRI adalah kegiatan yang relatif baru yang
asal-usulnya kembali ke Rencana Marshall pada tahun 1948. Ini menjadi sorotan
setelah serangan teroris 11 September 2001. Peristiwa dalam tahun-tahun terakhir,
seperti Musim Semi Arab dan konflik yang lebih baru di Ukraina, Rusia dan
Suriah telah lebih jauh membawa PRI ke perhatian perusahaan multinasional
(MNC) dan para ahli.
Risiko politik (political risk) adalah risiko yang muncul sebagai
konsekuensi ketidakpastian politik dan bisa berkembang menjadi penyebab biaya
atau pengurang pendapatan dari investasi luar negeri. Risiko ini dapat timbul
karena perubahan di pemerintahan, legislatif, pimpinan militer dan pembuat
kebijakan lain yang tidak menguntungkan. Risiko ini juga disebut risiko
geopolitik.Wagner (2012) mendefinisikan PRI sebagai kategori asuransi khusus
yang melindungi pedagang, investor, dan kreditor terhadap risiko politik yang
terjadi saat melakukan kontrak bisnis, memiliki atau menggunakan investasi atau
membayar bunga yang terkait dengan pinjaman investasi.
Penyedia PRI biasanya menanggung kerugian yang berasal dari empat
jenis risiko politik seperti : kekerasan politik (perang, terorisme, dan gangguan
sipil); perampasan; inkonvertibilitas mata uang dan pembatasan transfer;
pelanggaran standar / arbitrase penghargaan default.Lembaga Penjamin Investasi
Multilateral (MIGA) menambah daftar ini risiko tidak menghormati kewajiban
keuangan negara. Untuk mendapatkan kompensasi menggunakan PRI, MNC
harus membuktikan sifat politis dari kerugian tersebut.
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari
mini riset ini yaitu untuk mengidentifikasi masalah yang ada pada tempat asuransi
risiko politik dalam strategi manajemen risiko politik perusahaan multinasional.

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Guna penyelesaian tugas Mini Riset Mata Kuliah Manajemen Risiko
2. Mengetahui permasalahan strategi manajemen risiko publik perusahaan
multinasional
3. Mendalami pemahaman akan penyebab permasalahan yang terjadi pada
perusahaan multinasional terkait manajemen risiko publiknya.
BAB II
KONSEP DAN PEMBAHASAN

A. Konsep
Wagner (2012) mendefinisikan PRI sebagai kategori asuransi khusus yang
melindungi pedagang, investor, dan kreditor terhadap risiko politik yang
terjadi saat melakukan kontrak bisnis, memiliki atau menggunakan investasi
atau membayar bunga yang terkait dengan pinjaman investasi.
PRI tidak hanya berguna sebagai alat kompensasi untuk potensi kerugian,
tetapi juga untuk dampaknya. Pertama, ini dapat membantu investor
mengakses keuangan dan, dalam beberapa kasus, dengan persyaratan yang
lebih baik, meningkatkan jangka waktu dan ukuran pinjaman yang tersedia
(Bremmer dan Keat, 2009). Investor sering diharuskan untuk mendapatkan
asuransi PRI untuk mendapatkan pembiayaan dari bank. Kedua, untuk
pemberi pinjaman, PRI dapat memberikan bantuan pengaturan dari
persyaratan ketentuan risiko Negara.

B. Identifikasi Masalah
Untuk perusahaan multinasional yang mengetahui PRI, artikel ini
mengemukakan kendala yang mengurangi pengambilan kebijakan PRI, yaitu :
1. Peran PRI dalam mempromosikan investasi asing langsung selalu diakui
oleh investor dan pemerintah. Namun, penelitian terbaru menunjukkan
bahwa perusahaan multinasional masih tidak menggunakan PRI dalam
strategi manajemen risiko politik mereka. Dalam penelitiannya yang
melibatkan 49 perusahaan Jerman yang beroperasi di Arab Saudi, Hain
(2011) menemukan bahwa hanya 8% dari responden membeli asuransi
risiko politik komersial untuk mentransfer bagian dari paparan risiko
politik mereka. Menurut Survei Risiko Politik MIGAEIU 2013, hanya
15% dari perusahaan multinasional menggunakan asuransi risiko politik
sebagai alat untuk mengurangi risiko politik di negara-negara berkembang
(MIGA, 2013). Menurut survei risiko politik yang diterbitkan oleh
StrategicRISK pada 1 September 2015, hanya 20% dari perusahaan Asia-
Pasifik memiliki polis asuransi risiko politik, meskipun risiko politik
menjadi risiko 10 besar bagi 80% responden.
2. Kapasitas yang berfluktuasi di pasar. MNC Spanyol dinasionalisasi
oleh pemerintah Argentina pada 16 April 2012, terlepas dari keengganan
penjamin emisi untuk memastikan negara berisiko tinggi seperti
Argentina, analisis singkat dari kapasitas pasar pada waktu itu
menunjukkan bahwatidak ada swasta atau publik Penyedia PRI bisa
menawarkan cakupan PRI untuk mengkompensasi pengambilalihannya
3. Tingkat premi tinggi yang disebabkan oleh dua hal yang pertama,karena
karakteristik khusus risiko politik, kebijakan PRI berbeda dari produk
asuransi biasa. Sangat sering, risiko politik tidak memenuhi persyaratan
untuk dikualifikasikan sebagai risiko yang dapat
diasuransikan.Kedua,tingkat premi PRI, terutama dari perusahaan
reasuransi swasta, lebih tinggi di negara-negara berisiko dan dapat segera
meningkat ketika kerusuhan politik meningkat. Di masa lalu, perusahaan
multinasional mengeluh bahwa pasar menawarkan asuransi dengan harga
yang dapat diterima hanya untuk negara-negara di mana risiko politik
tidak signifikan, sehingga meninggalkan investor tanpa asuransi di tempat-
tempat di mana risiko tinggi (dan peluang untuk menghasilkan laba juga
tinggi).
4. Nilai kompensasi kecil. Jumlah kompensasi yang dibayarkan kepada
investor setelah klaim PRI kecil dibandingkan dengan nilai riil investasi
mereka karena dua alasan. Pertama, kebijakan PRI tidak menjamin
pemulihan penuh dari kerugian. Kebijakan risiko politik melibatkan
pengurangan, misalnya 10% yang dapat diterjemahkan menjadi kerugian
penting jika terjadi peristiwa penting. Kedua, jumlah kompensasi biasanya
tidak mencakup nilai riil investasi. Sebagai aturan, perusahaan asuransi
risiko politik tidak menawarkan kompensasi nilai pasar wajar tanpa
membatasi jumlah itu dengan nilai buku. Kompensasi nilai pasar yang adil
dan, khususnya, kompensasi berdasarkan perhitungan perkiraan masa
depan (seperti metode arus kas yang didiskontokan atau kapitalisasi
pendapatan) dapat ditawarkan hanya dalam keadaan luar biasa
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
No Masukan Keilmiahan Yang Dapat Dikembangkan
Nama : Natasya Putri Nabila
1 NIM:
Masukan Yang Diberikan
Nama : Devina Ariyani
NIM : 7173220007
Masukan Yang Diberikan
Menurut saya berdasarkan hasil dan pembahasan artikel menyebutkan
bahwa adanya PRI memang dibeberapa saat dapat menimbulkan efek
keuntungan yang cukup baik bagi perusahaan namun, kita juga tidak
bisa mengabaikan 3 keterbatasan penggunaan PRI yaitu kapasitas
yang berfluktuasi di pasar, tingkat premi yang tinggi, dan nilai
kompensasi yang kecil yang mana mengurangi efek baik atas
penggunaanya. Oleh sebab itu, untuk menghindari risiko lain atas 3
2
kendala yang dimiliki PRI ini maka akan ada baiknya jika perusahaan
menggunakan metode lain seperti berusaha untuk masuk dalam
keterlibatan dengan pemerintah daerah guna mengurangi risiko politik
yang ada. Membangun keterlibatan dengan pemerintah daerah akan
memastikan keamanan risiko politik yang kita miliki cukup baik
karena mengingat bahwa pemerintah daerah tidak akan membiarkan
salah satu sumber pendapatan yang dimilikinya terkena dampak risiko
yang berat sitambah lagi dengan bekerja sama dengan pemerintah
maka perusahaan akan aman dan memiliki dampak baik lainnya
seperti izin kelancaran operasional perusahaan yang mudah
Nama : Dinda Tiara
3 NIM :
Masukan Yang Diberikan
Nama : Khayrisha
NIM : 7173220018
Masukan Yang Diberikan
Walaupun PRI memiliki keterbatasan yang signifikan, tetapi dalam
keadaan tertentu, PRI dapat terbukti sangat berharga. Memang benar
bahwa menggunakan hanya PRI untuk mengurangi risiko politik tidak
cukup, tetapi perusahaan multinasional harus memasukkan PRI ke
dalam strategi manajemen risiko mereka yang lebih luas. Tren terbaru
4
dalam kebijakan PRI adalah dimasukkannya tindakan tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) sebagai syarat untuk mengakses PRI baik
dari penjamin emisi swasta atau organisasi internasional. Keterlibatan
dengan komunitas tuan rumah juga dapat mengurangi kemungkinan
pembayaranPRI. Sehingga menurut saya, diperlukan penelitian
selanjutnya mengenai cara menerjema
hkan kontribusi CSR ke penurunan risiko politik dapat menurunkan
tingkat premi PRI.
Nama : Irma Lubis
NIM : 7173520027
Masukan Yang Diberikan
Meskipun perusahaan multinasional mengeluh bahwa pasar
menawarkan asuransi dengan harga yang dapat diterima hanya untuk
negara-negara di mana risiko politik tidak signifikan, sehingga
meninggalkan investor tanpa asuransi di tempat-tempat di mana risiko
tinggi (dan peluang untuk menghasilkan laba juga tinggi). Dimana
5
memburuknya lingkungan politik memicu kenaikan tingkat premi,
seperti yang terjadi di Ukraina dan Rusia setelah kerusuhan politik
pada tahun 2014 . Ketika PRI terlalu mahal dibandingkan dengan
keuntungan yang berasal dari investasi yang dicari asuransi, MNC
hanya dapat menyimpulkan dengan meninggalkan ide mendapatkan
PRI dan fokus pada metode lain untuk mengurangi risiko politiknya.
Nama : Nanda Pratiwi
NIM : 7173220025
Masukan Yang Diberikan :
Perusahaan yang berada pada Negara sedang mengalami
kesulitan ekonomi akan lebih cepat mengalami kebangkrutan, karena
kesulitan ekonomi akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan
perusahaan yang mungkin tadinya sudah sakit kemudian semakin
sakit dan bangkrut. Perusahaan yang belum sakitpun akan mengalami
kesulitan dalam pemenuhan dana untuk kegiatan operasional
perusahaan akibat adanya krisis ekonomi tersebut. Namun demikian,
proses kebangkrutan sebuah perusahaan tentu saja tidak semata-mata
6 disebabkan oleh faktor ekonomi saja, tetapi bisa juga disebabkan oleh
faktor lain yang sifatnya non ekonomi. Pada dasarnya setiap
perusahaan dapat menerapkan salah satu jenis reorganisasi pada satu
saat namun bisa juga melakukan reorganisasi secara keseluruhan
karena aktifitas reorganisasi saling terkait. Pada umumnya sebelum
melakukan reorganisasi, manajemen perusahaan perlu melakukan
penilaian secara komprehensip atas semua permasalahan yang
dihadapi perusahaan, langkah tersebut umum disebut sebagai due
diligence atau penilaian uji tuntas perusahaan. Hasil penilaian ini
sangat berguna untuk melakukan langkah reorganisasi yang perlu
dilakukan berdasar skala prioritasnya.

Nama :
7 NIM :
Masukan Yang Diberikan
Nama :
8 NIM :
Masukan Yang Diberikan
Nama :
9 NIM :
Masukan Yang Diberikan
Nama :
10 NIM:
Masukan Yang Diberikan
Nama :
11 NIM:
Masukan Yang Diberikan
Nama :
12 NIM :
Masukan Yang Diberikan
Nama :
13 NIM :
Masukan Yang Diberikan
Nama :
14 NIM :
Masukan Yang Diberikan
Nama :
15 NIM :
Masukan Yang Diberikan
Nama :
16 NIM :
Masukan Yang Diberikan

Anda mungkin juga menyukai