Anda di halaman 1dari 1

7.

Grafik tersebut menjelaskan bahwa konsentrasi sukrosa akan menurun seiring dengan bertambahnya
gula invert. Misalnya, ketika gula invert dicampur dengan sukrosa, konsentrasi maksimum sukrosa yang
dapat lebur berkurang karena adanya glukosa dan mol fruktosa. Semakin banyak gula yang ada dalam
larutan, semakin rendah konsentrasi saturasi sukrosa pada suhu tertentu. Selain itu, suhu juga
berpengaruh terhadap kelarutan gula. Dalam hal ini, penambahan 50 g gula invert / 100 g air
menyebabkan sekitar 10% penurunan saturasi sukrosa konsentrasi pada suhu kamar, dari 208,6 ke 188 g
sukrosa / 100 g air

8. Transisi gelas dapat didefinisikan sebagai titik di mana cairan menjadi cukup kental yang memiliki sifat-
sifat seperti solid dari gelas (atau sebaliknya, suhu di mana viskositas gelas direduksi secukupnya sampai
menjadi seperti fluida). Suhu transisi gelas bergantung pada jenis molekul yang membentuk gelas,
keberadaan pelarut (air), dan penambahan humektan (gliserol). Faktor yang mempengaruhi temperatur
transisi gelas :

- Volume bebas polimer

Semakin tinggi volume bebas polimer semakin banyak ruang bagi molekul untuk bergerak dan semakin
rendah transisi gelas

- Gaya tarik antar molekul

Semakin kuat molekul polimer terikat satu sama lain, makin besar energi termal yang diperlukan untuk
menghasilkan gerakan. Sebagai contoh poliakrilonitril memiliki ikatan sekunder antara rantai yang sangat
kuat sehingga mempunyai transisi gelas yang lebih tinggi dari temperatur degradasi

- Kekakuan rantai

Kekakuan rantai memiliki pengaruh terhadap temperatur transisi gelas. Rantai yang sulit menggulung
dan melipat akan mempunyai transisi gelas lebih tinggi

- Panjang rantai

Transisi gelas akan bervariasi dengan panjang rantai polimer

Anda mungkin juga menyukai