Anda di halaman 1dari 1

TARIAN DAERAH YOGYAKARTA

Tari Serimpi
Srimpi atau Serimpi adalah bentuk repertoar (penyajian) tari Jawa klasik dari tradisi
kraton Kesultanan Mataram dan dilanjutkan pelestarian serta pengembangan sampai sekarang
oleh empat istana pewarisnya di Jawa Tengah (Surakarta) dan Yogyakarta. Tari Serimpi termasuk
dalam kategori tari tradisi, yakni pengembangan tari klasik yang hidup di lingkungan keraton.
Penari tari serimpi berjumlah dua atau empat orang dengan diiringi gamelan jawa. Komposisi
penari serimpi melambangkan 4 unsur dunia yaitu grama (api), angin (udara), toya (air), dan
bumi (tanah). Ciri khas dari tari serimpi yaitu gerakan para penari yang lambat dan lemah
gemulai yang memberikan makna kelemah lembutan dan juga kesopanan.

Tari Golek Pamularsih


Tari Golek Pamularsih merupakan sebuah tarian yang menggambarkan tingkah laku gadis
remaja yang sedang mekar-mekarnya. Masa-masa ketika seorang gadis gemar bersolek dan
bergaya dengan kenes dan kemayunya. Layaknya seorang remaja putri yang sedang jatuh cinta,
sehingga apapun yang dilakukan haruslah terlihat cantik dan manis demi mendapat perhatian
dari lelaki pujaan hatinya. Struktur gerak Tari Golek Pamularsih terbagi menjadi tiga bagian,
dimulai dengan maju gendang yang terdiri dari dua ragam gerakan, kapang-kapang dan
samberan. Tari Golek Pamularsih berlangsung dengan diiringi dengan Gamelan Jawa memakai
gendhing sesuai dengan nama tarian ini, yakni gendhing pamularsih.

Tari Golek Ayun-Ayun


Nama tari golek ayun-ayun diambil dari gending Landrang Ayun-ayun ini biasa
ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan. Tari ini termasuk tari tunggal, yang kemudian
dimodifikasi untuk ditarikan secara berkelompok. Beksan Golek Ayun-ayun merupakan tarian
yang menggambarkan seorang gadis yang beranjak dewasa yang suka berdandan. “Golek”
merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang berarti mencari. Dalam konteks Beksan Golek,
mencari merupakan usaha menemukan jatidiri menuju alam kedewasaan, tidak terkecuali Golek
Ayun-ayun. Tarian Golek Ayun-ayun merupakan hasil kreasi dari KRT. Sasmintadipura (Rama Sas)
yang tercipta pada tahun 1976. Dalam penyajiannya, tari ini diiringi oleh Gamelan Jawa yang
berpadu harmoni dengan gending Landrang Ayun-ayun.

Anda mungkin juga menyukai