Berat Molekul Polimer
Berat Molekul Polimer
Vina Puji Lestari1, Arintya Wahyuningtyas1, Illiyin Faradhisa1, Yulia Puspa Dewi1,
Debbie Lusiana1, Inganatul Islamiyah1, Dewi Puji Lestari1
Abstrak
Berat molekul merupakan variabel yang penting dalam dunia material karena berhubungan langsung
dengan sifat kimia dari polimer. Sehubungan dengan hal ini,maka tujuan dari eksperimen ini adalah untuk
menentukan berat molekul (Mn) pada suatu polimer dan pada umumnya,polimer dengan berat molekul tinggi
memiliki sifat yang lebih kuat dengan viskositas yang tinggi.Pada eksperimen ini,metode yang dilakukan
adalah metode viskositas dengan menggunakan viskosimeter Ostwald,yang dimana viskositas merupakan
ukuran untuk menyatakan kekentalan suatu larutan polimer. Polimer yang dimaksud pada uji coba kali ini
adalah polistiren (Ps) yang kemudian dilarutkan dalam pelarut toluene bervolume 7 ml untuk setiap variasi
konsentrasi dengan massa polimer yang berbeda.Dari hasil analisis kegiatan,dapat disimpulkan bahwa
berat molekul polimer yang terukur pada eksperimen ini adalah sebesar 2,3 × 104 Gr/mol.
1
Penentuan berat molekul Polimer September 19, 2014
menguji larutan polimer melalui kekentalannya juga berat molekul rata-rata,yang terbagi
setelah dilarutkan dalam pelarut. menjadi 2 yakni:
1. Berat molekul rata-rata jumlah (Mn)
2. Dasar Teori 2. Berat molekul rata-rata berat (Mw)
Dan pada eksperimen ini,dilakukan penentuan
Polimer merupakan makromolekul/molekul berat molekul polimer (Mn) dengan metode
raksasa dengan massa molar mencapai ribuan
viskositas menggunakan tabung ostwald.
bahkan hingga jutaan. Berdasarkan sumbernya,
Dalam hal ini,viskositas merupakan kekentalan
polimer dapat dibedakan menjadi 3,yakni polimer
alam, polimer sintesis,dan polimer semi sintesis. yang diukur dan memiliki cairan polimer yang
Polimer alam merupakan polimer yang berbeda dengan cairan lainnya (isotrop).
terbentuk karena adanya reaksi kondensasi Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida
yang terjadi dialam. Contohnya terhadap gaya gravitasi dan gaya geser yang
polisakarida, protein, pati, lignin dan diberikan.
selulosa. Pada analisisnya,koefisien viskositas [η]
Polimer sintesis yakni polimer yang Dapat ditentukan dengan menentukan laju aliran
diperoleh melalui polimerasi dan monomer dalam tabung. Sedangkan perbandingan antara
polimer. Contohnya polietilen,polimetil viskositas larutan polimer terhadap viskositas
metakrilat,polivinil klorida,polistiren. pelarut murni dapat digunakan untuk menentukan
Polimer semi sintesis adalah polimer yang berat molekul polimer (Mn). Dalam percobaan
diproleh dari hasil modifikasi polimer alam ini,massa jenis berbagai larutan yang digunakan
dan buatan. adalah sama maka dapat diabaikan dan karena
Berdasarkan sifat termalnya,polimer viskositas setiap larutan hasil pengenceran
berbanding lurus dengan waktu alir maka secara
memiliki 2 tipe yakni polimer termoplastik dan
matematis dapat dinyatakan dengan:
termoseting. Termoplastik memiiki sifat 𝑡
melunak pada pemanasan,misalnya nylon, 𝜂 = ∗ [𝜂 ∗ ]
𝑡
polipropilen, polistiren dan polyester.
Sedangkan termoseting bersifat tidak melunak Dengan t adalah waktu alir larutan dan 𝑡 ∗ adalah
pada pemanasan, misalnya melamin dan waktu alir untuk pelarut serta viskositas murni
bakelit. Dari tipe polimer tersebut,bahan yang toluene yang menjadi pelarut pada percobaan ini
digunakan pada eksperimen ini merupakan tipe 𝜂 = 5,58 × 104 𝑘𝑔 𝑚−1 𝑠 −1 . Secara percobaan,
termoplastik yakni dengan menggunakan waktu alir untuk berbagai pengenceran larutan
polimer dan pelarut dapat diperoleh melalui
bahan polistiren. Mengacu dari beberapa sifat
pengukuran dengan viskositas. Selanjutnya, jika
yang dimiliki polimer,pada umumnya polimer
viskositas larutan adalah 𝜂 dan viskositas dari
dengan berat molekul yang tinggi lebih kuat pelarut murni adalah 𝜂 ∗ maka viskositas spesifik
dan memiliki viskositas yang lebih besar. larutan memberikan persamaan :
Namun,dalam suatu proses polimerasi tidak 𝜂 − 𝜂∗
seluruh reaksi memiliki molekul dengan 𝜂𝑠𝑝 =
𝜂∗
panjang rantai yang sama dan karena
penentuan berat molekul ini termasuk Persamaan tersebut merupakan peningkatan
kompleks maka berat molekul polimer disebut viskositas disebabkan oleh polimer. Sedangkan
perbandingan 𝜂𝑠𝑝 /𝑐 pada pengenceran tak hingga
2
Penentuan berat molekul Polimer September 19, 2014
3
Penentuan berat molekul Polimer September 19, 2014
ditentukan viskositas spesifik (𝜂𝑠𝑝 ) dengan Dari hasil tersebut dapat kita simpulkan bahwa
mengukur terlebih dahulu waktu alir larutan murni ikatan molekul polistirene sebanyak 221,15
molekul dari ikatan kimia Stirene. Polimer dengan
dan waktu alir larutan polimer.Karena waktu alir
derajat polimerisasi besar (bobot molekul > 104)
dan viskositas setiap pengenceran berbanding disebut polimer tinggi, sedang polimer dengan
lurus, sehingga viskositas spesifik dapat diartikan bobot molekul rendah (< 104) disebut oligomer.
sebagai kenaikan fraksi yakni saat konsentrasi Sebagian besar polimer tinggi yang termasuk
bertambah maka viskositas pun akan bertambah. dalam jenis plastik, karet dan serat mempunyai
Selanjutnya,viskositas spesifik dapat bobot molekul antara 104 – 106
menentukan viskositas reduksi (𝜂𝑟𝑒𝑑 ) melalui Dan berat molekul yang diperoleh sebesar 2,3 ×
perbandingan antar viskositas spesifik terhadap 104 gram/mol,menandakan bahwa polistirene
konsentrasi setiap pengenceran dan setelah merupakan polimer yang baik dengan kualitas
diperoleh viskositas reduksi,dibuatlah suatu grafik tinggi karena memiliki nilai berat molekul yang
hubungana antaviskositas reduksi dengan lebih dari 104 gram/mol.
konsentrasi dan diperoleh suatu regresi linear
(y=mx+n) yang dalam grafik percobaan ini 5. Kesimpulan
diperoleh nilai sebesar y = 25.65x + 14.97 yang
kemudian untuk memperoleh nilai viskositas Dari eksperimen ini dapat disimpilkan bahwa
intrinsiknya diperlukan ekstrapolasi hingga pada berat molekul polimer dari stirene adalah sebesar
konsentrasi nol. Viskositas intrinsik tersebut 2,3 × 104 gram/mol. Dengan jumlah molekul
dikaitkan oleh persamaan Mark-Houwink,yakni: stirene sebanyak 221,15 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 yang terdapat
[𝜂] = 𝐾. 𝑀𝑎 pada polistirene. Polistrine adalah polimer yang
Dengan K dan a adalah konstanta sistem polimer- baik karena memiliki berat molekul yang lebih dari
pelarut. Sehingga diperoleh viskositas intrinsiknya 104 gram/mol.
adalah 14.97 dan dari persamaan diatas diperoleh
berat molekul sebesar 2,3 × 104 gram/mol.
6. Daftar Pustaka
Polistirene merupakan polimer atau banyaknya
Anonim:http://purnayudha23.blogspot.com
ikatan kimia dari jumlah molekul Stirene (C6H6)
PolimerNormal_bab1.pdf
sebesar Mr = 104. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa rantai kimia molekul polimer pada Anonim: http://www.wordpress.com.
Polistirene sebanyak: penentuan-berat-molekul-polimer-dengan-
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑠𝑡𝑦𝑟𝑒𝑛𝑒 metoda-viskositas-intrinsik.html
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑒 =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑒 Ilmi ,M. 2010. Penentuan berat molekul,
104
= Surabaya.
2,3×104
= 221,15 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 Aprilia,Sri.2009.Berat molekul polimer,
Surabaya.