Anda di halaman 1dari 3

Sunday, 24.

11,2019

Klasifikasi Karies
Kali ini aku khusus mau ngebahas karies (gigi berlubang) aja nih. Tentang
klasifikasinya, baik punya si Mount, Black, atau yang ICDAS, kalau tentang
etiologi dan mekanisme terjadinya udah ada dipostingan aku sebelumnya (yang
ini).
G. V. Black
Yang pertama adalah klasifikasi karies dari G. V. Black. Beliau
mengklasifikasikan karies ke dalam enam kelas (klas 1, 2, 3, 4, 5, 6).
· Klas I. Karies yang melibatkan permukaan oklusal, oklusal + 2/3 bukal dan
lingual gigi posterior, atau pada pit lingual gigi anterior.
· Klas II. Karies yang melibatkan permukaan proksimal gigi posterior.
· Klas III. Karies yang melibatkan permukaan proksimal gigi anterior, namun
tidak sampai ke tepi insisal.
· Klas IV. Karies proksimal yang melibatkan tepi insisal pada gigi anterior.
· Klas V. Karies pada bukal atau labial mendekati dentino-enamel junction atau
cemento-enamel junction.
· Klas VI. Karies pada ujung cusp gigi posterior, atau pada tepi insisal gigi
anterior.

G. J. Mount
Yang kedua ada klasifikasi karies dari G.J. Mount. Beliau mengklasifikasikan
karies gigi ke dalam tiga kelompok, karena menurut beliau, karies cuma terjadi di
tiga daerah di mahkota atau akar gigi (tempat penumpukan plak area tersebut),
yaitu oklusal, servikal, dan proksimal.
Site 1. Defek pada pit, fisur dan email pada permukaan oklusal gigi posterior atau
permukaan halus lainnya (aku artiin mungkin bisa jadi restorasinya).
Site 2. Area proksimal email gigi.
Site 3. Bagian sepertiga servikal email, atau jika terjadi resesi, bagian akar yang
tampak tersebut.
G.J. Mount juga mengklasifikasi ukuran besarnya suatu kavitas karies, ada 5
size semuanya, size 0, 1, 2, 3, 4.
Size 0. Merupakan lesi awal demineralisasi. Perawatannya dengan mengeliminasi
penyebab dan tidak memerlukan perawatan lanjutan.
Size 1. Kavitas pada permukaan yang minimal, tidak melibatkan dentin. Perawatan
dengan remineralisasi, dan dapat digunakan bahan restorasi untuk mencegah
akumulasi plak lanjutan.
Size 2. Adanya keterlibatan dentin. Perawatan dengan preparasi kavitas dimana gigi
tersebut masih kuat untuk mendukung restorasi.
Size 3. Lesi yang lebih besar dimana cusp atau tepi insisal terbelah. Perawatan
dengan preparasi kavitas yang besar sehingga restorasi dapat menyediakan
dukungan yang cukup untuk struktur gigi yang tersisa..
Size 4. Karies yang luas dengan kehilangan struktur gigi yang sangan besar (seperti
kehilangan satu cusp).

Tabel persamaan klasifikasi Black dan Mount


Kavitas G. J. Mount G. V. Black
Pit dan fisur permukaan oklusal. Site 1. Klas I.
Proksimal gigi posterior. Site 2. Klas II.
Proksimal gigi anterior, tanpa Site 2. Klas III.
keterlibatan tepi insisal.
Proksimal gigi anterior sampai ke Site 2. Klas IV.
tepi insisal.
Bukal atau labial mendekati DEJ Site 3. Klas V.
atau CEJ.
Ujung cusp gigi posterior, insisal Site 1. Klas VI.
gigi anterior.

ICDAS
Selain mereka berdua, ada juga klasifikasi karies dari ICDAS (International
Caries Detection and Assessment System). ICDAS ini mereka mengklasifikasi
karies berdasarkan keparahan kariesnya, misalnya masih belum ada kavitas,
sampai kavitas yang mencapai pulpa. Klasifikasi ICDAS ini yang digunakan
Klasifikasi ini dalam bentuk angka, dan diawali dengan huruf D, misal D0, D1.
Sampai saat ini sih, aku belum tau apa arti D tersebut.
0 : gigi yang sehat.
1 : perubahan awal pada email yang tampak secara visual. Biasa dilihat dengan cara
mengeringkan permukaan gigi, dan tampak adanya lesi putih di gigi tersebut.
2 : perubahan pada email yang jelas tampak secara visual. Terlihat lesi putih pada
gigi, walau gigi masih dalam keadaan basah.
3 : kerusakan email, tanpa keterlibatan dentin (karies email).
4 : terdapat bayangan dentin (tidak ada kavitas pada dentin). Karies pada tahap ini
sudah menuju dentin, berada pada perbatasan dentin dan email (dentino-enamel
junction).
5 : kavitas karies yang tampak jelas dan juga terlihatnya dentin (karies sudah
mencapai dentin).
6 : karies dentin yang sudah sangat meluas (melibatkan pulpa).

Sumber :
1. G.J. Mount, W. R. Hume. Preservation and Restoration of Tooth Structure.
2nd Edition. Australia. Knowledge Books and Software. 2005. P.245-6
2. Mayur Chaudhary, Shweta Dixit Chaudhary. Essentials of Pedriatic Oral
Pathology. New Delhi. Jaypee Brothers Medical Publisher. 2011. P.70-1
3. Harald O. Heymann, Edward J. Swift, Andre V. Ritter. Sturdevant’s Art and
Science of Operative Dentistry. 6th Edition. St. Louis. Elsevier. 2013. P.94

Anda mungkin juga menyukai