Anda di halaman 1dari 20

Pembingbing: drg. Rosita Stefani, Sp.

KG
Oleh : Noval Tria P. 041051800005

Penatalaksanaan
Restorasi Komposit
Kelas II Gigi 14
Laporan
Kasus
Pasien perempuan 26 tahun datang dengan keluhan gigi
belakang atas kiri ngilu dan sering
terselip makanan. Rasa ngilu hilang setelah makanan
dibersihkan dari dalam kavitas.
Pemeriksaan intra oral gigi 14 terdapat karies D5 di meso-
oklusal, dan kedalaman karies subgingiva. Tes dingin (+),
perkusi (-), palpasi (-). Pasien ingin giginya diperbaiki agar
tidak ngilu lagi.
1. Jelaskan diagnosis gigi 14 berdasarkan
klasifikasi GV Black, ICDAS, dan
Mount and Hume. Beserta alasannya
2. Pemeriksaan subjektif, objektif dan
klinis yang diperlukan
3. Tatalaksana perawatan hingga tahap
penumpatan gigi 14 (menggunakan
sectional matrix)
Kelas I : Karies pit dan fissure pada oklusal sepertiga molar
dan premolar, oklusal dua pertiga molar dan
premolar, dan bagian lingual dari gigi anterior.

Kelas II : Karies pada permukaan proksimal molar dan


premolar.

Kelas III : Karies pada permukaan proksimal gigi seri


sentral, gigi seri lateral, dan cusp tanpa melibatkan
insisal.

Kelas IV : Karies pada proksimal termasuk insisal gigi


anterior.

Kelas V : Karies sepertiga servikal fasial atau lingual gigi


Klasifikasi Karies Gigi G.V. anterior atau posterior.
Black's
Kelas VI : Karies di ujung cusp gigi posterior molar dan
premolar,
D0: Tidak terdapat karies, atau gigi
masih sehat;
D1: Pada lapisan email terjadi
perubahan, dapat terlihat jika
gigi dikeringkan;
D2: Pada lapisan email terjadi
perubahan, dapat terlihat jelas
walau kondisi gigi dalam Klasifikasi menurut
keadaan basah;
D3: Terjadi kerusakan email, tanpa
ICDAS
melihat dentin (karies email) (International Caries
D4: Terlihat bayangan dentin pada
kavitas, tetapi karies tersebut
Detection and Assessment
belum mencapai dentin, baru System)
sampai dentino enamel junction
D5: Karies sudah mencapai
lapisan dentin (karies dentin)
D6: Karies mengenai pulpa
9

0 Gigi sehat
1 Sealant, sebagian
2 Sealant, seluruhnya

Metode ICDAS Koding


dua-digit
3 Restorasi gigi yang mengalami perubahan warna
4 Restorasi amalgam
5 Mahkota stainless steel
6 Porcelain atau emas atau mahkota PFM atau veneer
7 Hilang atau rusaknya restorasi
8 Restorasi Sementara
9 Digunakan pada kondisi berikut :
96 Permukaan gigi yang tidak dapat diperiksa
97 Gigi hilang karena karies (seluruh permukaan gigi ditulis dengan kode 97)
98 Gigi yang hilang karena alasan lain selain karies (seluruh permukaan gigi
99 ditulis dengan kode 98)
Gigi yang tidak erupsi (seluruh permukaan gigi ditulis dengan kode 98)

Metode ini disarankan untuk mengidentifikasi restorasi/sealant dengan digit pertama,


diikuti dengan kode karies yang tepat
Berdasarkan Site (letak) :

Site 1. Defek pada pit, fisur dan email pada

and Hume
G. J. Mount
permukaan oklusal gigi posterior atau
permukaan halus lainnya.
Site 2. Area proksimal email gigi. (area yang
berkontak dengan gigi tetangga)
Site 3. Bagian sepertiga servikal email, atau jika
terjadi resesi, bagian akar yang tampak tersebut.
Berdasarkan Size (ukuran)

• Size 0. Merupakan lesi awal demineralisasi. Perawatannya dengan


mengeliminasi penyebab dan tidak memerlukan perawatan
lanjutan.
• Size 1. Kavitas pada permukaan yang minimal, tidak melibatkan dentin.
Perawatan dengan remineralisasi, dan dapat digunakan bahan
restorasi untuk mencegah akumulasi plak lanjutan.
• Size 2. Adanya keterlibatan dentin. Perawatan dengan preparasi kavitas
dimana gigi tersebut masih kuat untuk mendukung restorasi.
• Size 3. Lesi yang lebih besar dimana cusp atau tepi insisal terbelah.
Perawatan dengan preparasi kavitas yang besar sehingga restorasi
dapat menyediakan dukungan yang cukup untuk struktur gigi
yang tersisa..
• Size 4. Karies yang luas dengan kehilangan struktur gigi yang sangan
besar (seperti kehilangan satu cusp).
Tabel klasifikasi karies menurut mount dan hume
berdasarkan site dan size

size
Tabel
klasifikasi site No Cavity Minimum Moderate Enlarge Extensive
0 1 2 3 4
karies menurut
Mount dan Pit/fissure
1 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4
Hume
Conteact
berdasarkan area 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4
2
site dan size
Cervical
3 3.0 3.1 3.2 3.3 3.4
SUBJEKTIF
Pemeriksaan subjektif dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan yang berkaitan

Pemeriksa
dengan riwayat penyakit, lokasi, keparahan,
durasi, karakter dan stimulus yang
menimbulkan nyeri.

OBJEKTIF
• Meliputi pemeriksaan wajah, jaringan
keras dan lunak rongga mulut
an
• Pemeriksaan visual meliputi observasi
pembengkakan, pemeriksaan dengan
kaca mulut dan sonde untuk melihat
subjektif,
karies ada tidaknya kerusakan restorasi,
mahkota yang berubah warna, karies
sekunder atau adanya fraktur
objektif,


Tes palpasi dan perkusi
Tes vitalitas gigi (tes
dingin/panas/elektrik)
klinis
Pemeriksaan klinis

Secara klinis Inspeksi semua


permukaan gigi yang terlihat
menggunakan :

• Sumber cahaya yang baik


• Kaca mulut
• Prob
• Dapat dibantu radiografi
bitewing (pemeriksaan
penunjang)
Tatalakasana
perawatan
Isolasi dilakukan menggunakan rubber dam.
Preparasi disempurnakan dengan bur carbide No.
245. Bevel ditempatkan di dinding fasial dan
lingual dari box proksimal yang dibuat
menggunakan diamond needle bur.
a) Matriks sectional, wedge, dan ring
elastis diposisikan pada gigi 15.
b) Aspek restorasi akhir.
c) bagian proksimal dan oklusal
disempurnakan dengan fine disks
sebelum memulai prosedur
restoratif pada gigi tetangga.
d) Matriks sectional, wedge, dan ring
elastis diposisikan pada gigi 14.
e) Resin komposit diaplikasikan terlebih dulu pada didinding proksimal (teknik centripetal)
f) Setelah kontur proksimal dibangun kembali, matriks dilepas untuk memberikan akses dan
agar box oklusal terlihat lebih jelas.
g) Aspek akhir dari penambalan.
h) Bur diamond digunakan untuk menghaluskan kontur dan menghilangkan kelebihan
kecil
better,

Aspek akhir dari restorasi


kelas II gigi 14 dan 15
Aspek restorasi.
a) Setelah satu tahun
evaluasi.

b) Setelah evaluasi dua


tahun.
Daftar Pustaka
1. Santos MJMC. A Restorative Approach for Class II Resin Composite Restorations: A Two-Year
Follow-up. Operative Dentistry. 2015; 40-1, 19-24
2. Macri D. Chitlall A. Caries Classifification. Hostos Community College. 2017
3. DİKMEN B. Icdas Ii Criteria (International Caries Detection And Assessment System). J Istanbul
Univ Fac Dent. 2015;49(3):63-72
4. Yadav K., Prakash S., Dental Caries: A Review. Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical
Sciences. 2016; 6(53):01-07.
5. Macey R, Walsh T, Riley P, Glenny AM, Worthington HV, Clarkson JE, Ricketts D. Tests to detect
and inform the diagnosis of caries. Cochrane Database Syst Rev. 2018 Dec; 2018(12): CD013215.

Anda mungkin juga menyukai