LAPORAN INDIVIDU
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
MODUL 1: GIGI GELIGI RUSAK PADA ANAK
B. Kata Kunci
1. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun
2. Keluhan gigi berlubang, nyeri, dan bau mulut
3. Anaknya masih sering mengemut makanan
4. Anak meminum susu botol di saat tidur di malam hari
5. Gigi 74, 75, 84 dan 85 karies profunda pada permukaan oklusal
6. Karies pada bagian servikal 6 gigi anterior rahang atas berwarna
kecoklatan
7. Gigi 65 dan 55 karies media pada bagian distal
8. Gigi 71,81,72,82 karies superfisial pada daerah proksimal
C. Pertanyaan Penting
1. Apa yang dimaksud dengan karies?
2. Apa saja klasifikasi karies?
3. Apa saja faktor penyebab karies pada anak?
4. Bagaimana patomekanisme terjadinya karies?
5. Apa saja tanda dan gejala dari karies pada anak?
6. Apa dampak terjadinya karies pada anak?
7. Apa dampak sering mengemut makanan dan minum susu botol saat tidur
sesuai pada skenario?
8. Bagaimana gambaran klinis karies yang terjadi pada skenario?
9. Apa hubungan antara gigi berlubang, nyeri dan bau mulut sesuai pada
skenario?
10. Apa diagnosis dari keluhan yang dialami pasien pada skenario?
11. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan
diagnosis pada pasien sesuai skenario?
12. Bagaimana pencegahan dan perawatan karies sesuai skenario?
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, klasifikasi, dan penyebab karies
2. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis kasus sesuai skenario
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pencegahan karies
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang kasus pada
skenario
5. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan kasus pada skenario
E. Pembahasan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, klasifikasi, dan penyebab
karies
Karies merupakan kelainan gigi yang bersifat progresif, diawali
proses demineralisasi oleh asam hasil produksi bakteri dan merupakan
penyebab utama kehilangan gigi.1 Karies gigi atau gigi berlubang adalah
suatu penyakit pada jaringan keras gig yang ditandai oleh rusaknya email
dan dentin disebabkan oleh aktivitas metabolism bakteri dalam plak yang
menyebabkan terjadinya demineralisasi akibat interaksi antar produk-
produk mikroorgaanisme, ludah dan bagian-bagian yang berasal dari
makanan dan email. 2
Untuk memudahkan mendeteksi penyakit karies gigi, maka telah
dilakukan pengelompokkan atau klasifikasi oleh G.V Black. Berikut
adalah klasifikasi gigi menurut G.V. Black :3
1) Kelas I. Karies yang terjadi pada bagian oklusal (pits dan fissure)
dari gigi premolar dan molar (gigi posterior, gigi 4- 8).Dapat juga
terdapat pada gigi anterior di foramencaecum.
2) Kelas II. Karies yang terdapat pada bagian approximal (mesial
dan distal) dari gigi-gigi molar atau premolar (gigi posterior, gigi
4-8), yang umumnya meluas sampai bagian oklusal.
3) Kelas III. Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi
depan, tetapi belum mencapai margo incisalis (belum mencapai ⁄
incisal gigi).Lubang di permukaan gigi yang menghadap ke langit-
langit
4) Kelas IV. Kelanjutan Kelas III. Karies telah meluas dari
approximal dari gigi-gigi depan dan sudah mencapai margo
incisalis (telah mencapai ⁄incisal gigi).
5) Kelas V. Karies yang terdapat pada bagia 1/3 leher gigi-gigi
depanatau permukaan halus dan fasial maupun gigi belakang pada
permukaan labial, lingual, palatal ataupun bukal dari gigi.Lebih
dominan timbul dipermukaan yang menghadap ke bibir dan pipi
dari pada lidah.
6) Kelas VI. Karies yang terdapat pada incisal edge dan cusp oklosal
pada gigi belakang yang disebabkan oleh abrasi, atrisi atau erosi.
1) 0: Suara di bitewing
2) 1: Radiolusensi terbatas pada email
3) 2: Radiolusensi pada email sampai dentino-enamel junction
4) 3: Radiolusensi pada email dan setengah bagian luar dentin.
5) 4: Radiolusensi pada email dan mencapai setengah bagian dalam
dentin.
pengukuran, yaitu:5
Faktor penyebab karies gigi terdiri dari penyebab dalam individu dan
penyebab luar individu. Faktor dalam penyebab karies gigi adalah faktor
di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya
karies gigi antara lain host, mikroorganisme, substrat , dan waktu.
Sedangkan faktor luar individu adalah status ekonomi, keluarga,
pekerjaan, fasilitas kesehatan gigi dan pendidikan kesehatan gigi yang
pernah diterima.6
a. Faktor dalam
1) Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan faktor paling penting dalam proses
awal terjadinya karies. Mereka memfermentasi karbohidrat untuk
memproduksi asam.Plak gigi merupakan lengketan yang berisi
bakteri produk- produknya, yang terbentuk pada semua permukaan
gigi. Akumulasi bakteri ini tidak terjadi secara kebetulan
melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan. Asam terbentuk
dari hasil fermentasi sakar diet oleh bakteri di dalam plak gigi.
Sumber utamanya adalah glukosa yang masuk dalam plak gigi,
sedangkan kuantitatif, sumber utama glukosa adalah sukrosa.
Penyebab utama terbentuknya asam tadi adalah Streptococcus
mutans serotipe c yang terdapat di dalam plak karena kuman ini
memetabolisme sukrosa menjadi asam lebih cepat dibandingkan
kuman lain. 6
2) Host
4) Waktu
b. Faktor luar
1) Ras
2) Jenis kelamin
Dari pengamatan yang dilakukan oleh Milhahn- Turkeheim yang
dikutip dari Tarigan pada gigi M1, didapat hasil bahwa persentase
karies gigi pada wanita lebih tinggi dibanding dengan pria.
Dibanding dengan molar kanan, persentase karies molar kiri lebih
tinggi karena faktor penguyahan dan pembersihan dari masing-
masing bagian gigi.6
3) Usia
4) Makanan
1). Radiografi
Respon pulpa gigi terhadap iritasi dingin dan panas dapat diketahui
melalui metode ini. Pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan bola kapas
yang telah dibasahi chloroethane atau stik gutta-percha panas pada
permukaan gigi, dan respon pasien dievaluasi. Rangsangan eksternal ini
dapat menimbulkan nyeri akut. Pulpa dianggap sehat jika nyeri hilang
segera setelah rangsangan dihilangkan. Tetapi jika rasa sakitnya bertahan
lama, pulpa kemungkinan mengalami peradangan. Akan tetapi, kita harus
mampu membedakan karies denganhipersensitivitas dentin.
3) Teknik Ultrasonik
Teknik ultrasonik merupakan metode baru untuk pendeteksian karies
dengan mengukur gelombang yang dipantulkan kembali dari struktur gigi.
Gelombang ultrasonik ini diterima oleh sensor ketika dipantulkan kembali
dari permukaan gigi. Permukaan gigi normal dan gigi berlubang
seharusnya memiliki gelombang pantul yang berbeda. Saat ini, gelombang
frekuensi 18 MHz digunakan untuk diagnosis karies.
5) Teknik Pewarnaan