TINJAUAN PUSTAKA
a. Karies Superfisialis
Karies baru mengenai email saja, sedang dentin belum terkena.
b. Karies Media
Karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah
dentin.
c. Karies Profunda
Karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-
kadang sudah mengenai pulpa. Karies profunda ini dapat kita
bagi lagi menjadi:
a. Karies Simpel
Karies yang dijumpai pada satu permukaan saja, misalnya
labial, bukal, lingual, mesial, distal dan oklusal.
b. Karies Kompleks
Karies yang sudah luas dan mengenai lebih dari satu bidang
permukaan gigi. Misalnya, mesio-, distoinsial, mesio-oklusal.
b. Bakteri (Mikroorganisme)
Mulut mengandung berbagai bakteri, tetapi hanya beberapa
spesies tertentu dari bakteri yang dapat menyebabkan gigi karies.
Streptococcus mutans dan Laktobacilli paling dekat hubungannya
dengan karies. Bakteri tersebut berkumpul dan menempel disekitar
gigi dan gusi, lengket dan berwarna krem yang disebut plak. Lekukan
pada oklusal permukaan molar dan premolar gigi menyediakan
retensi mikroskopis untuk bakteri plak. Plak memegang peranan
penting dalam proses kerusakan jaringan karies gigi dan dalam proses
inflamasi jaringan lunak sekitar gigi. Efek merusak gigi (karies)
disebabkan karena kegiatan metabolisme mikroorganisme di dalam
plak gigi tersebut (Hongini dan Aditiawarman, 2012).
c. Karbohidrat
Konsumsi karbohidrat seperti sukrosa yang dapat terfermentasi
akan mempengaruhi pembentukan plak gigi dan membantu
perkembangbiakan serta kolonisasi bakteri Streptococcus mutans
pada permukaan gigi. Konsumsi sukrosa secara berlebih dapat
mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak untuk memproduksi
asam sehingga menyebabkan timbulnya karies (Heyman dkk., 2013).
d. Waktu
Siklus proses karies membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
menyebabkan kavitasi. Perkembangan melalui email sering kali
lambat sehingga lesi email kadang kala tetap tanpa perubahan
selama 3 sampai 4 tahun. Laju perkembangan karies melalui dentin
juga lambat sehingga proses berjalan panjang, memberi kesempatan
untuk remineralisasi yang dapat mencegah tidak sampai terjadi
kavitasi (Putri dkk., 2009).
Email Email
Sehat Karies
Saliva
Flour
Modifikasi diet
Pembersihan plak
d. Pembersih lidah
Alat ini mampu membersihkan dorsum lingual yang sering kali
luput kita bersihkan saat menyikat gigi. Tumpukkan debris di dorsum
lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis serta candida yang
bermukim sebagai flora normal maupun transient. Penjelasan
mengenai cara-cara sangatlah diperlukan. Mungkin setelah melakukan
upaya-upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar
kita beranggapan bahwa kontrol ke dokter gigi tidaklah penting.
Padahal kontrol ke dokter gigi secara teratur diperlukan sebagai salah
satu upaya preventif karena merekalah ahlinya, sebaiknya melakukan
kontrol enam bulan sekali.
2.2 Kerangka Teori
A. Faktor Dalam