Safari - 28 Sep 2019 19.53
Safari - 28 Sep 2019 19.53
T h u r s d a y, M a y 2 8 , 2 0 1 5
Klasifikasi Karies
Kali ini aku khusus mau ngebahas karies (gigi berlubang)
aja nih. Tentang klasifikasinya, baik punya si Mount, Black,
atau yang ICDAS, kalau tentang etiologi dan mekanisme
terjadinya udah ada dipostingan aku sebelumnya (yang ini).
G. V. Black
Yang pertama adalah klasifikasi karies dari G. V. Black.
Beliau mengklasifikasikan karies ke dalam enam kelas (klas
1, 2, 3, 4, 5, 6).
· Klas I. Karies yang melibatkan permukaan oklusal,
oklusal + 2/3 bukal dan lingual gigi posterior, atau pada
pit lingual gigi anterior.
· Klas II. Karies yang melibatkan permukaan proksimal
gigi posterior.
· Klas III. Karies yang melibatkan permukaan proksimal
gigi anterior, namun tidak sampai ke tepi insisal.
· Klas IV. Karies proksimal yang melibatkan tepi insisal
pada gigi anterior.
· Klas V. Karies pada bukal atau labial mendekati
dentino-enamel junction atau cemento-enamel
junction.
· Klas VI. Karies pada ujung cusp gigi posterior, atau
pada tepi insisal gigi anterior.
G. J. Mount
Yang kedua ada klasifikasi karies dari G.J. Mount. Beliau
mengklasifikasikan karies gigi ke dalam tiga kelompok,
karena menurut beliau, karies cuma terjadi di tiga daerah di
mahkota atau akar gigi (tempat penumpukan plak area
tersebut), yaitu oklusal, servikal, dan proksimal.
· Site 1. Defek pada pit, fisur dan email pada permukaan
oklusal gigi posterior atau permukaan halus lainnya
(aku artiin mungkin bisa jadi restorasinya).
· Site 2. Area proksimal email gigi.
· Site 3. Bagian sepertiga servikal email, atau jika terjadi
resesi, bagian akar yang tampak tersebut.
G.J. Mount juga mengklasifikasi ukuran besarnya suatu
kavitas karies, ada 5 size semuanya, size 0, 1, 2, 3, 4.
· Size 0. Merupakan lesi awal demineralisasi.
Perawatannya dengan mengeliminasi penyebab dan
tidak memerlukan perawatan lanjutan.
· Size 1. Kavitas pada permukaan yang minimal, tidak
melibatkan dentin. Perawatan dengan remineralisasi,
dan dapat digunakan bahan restorasi untuk mencegah
akumulasi plak lanjutan.
· Size 2. Adanya keterlibatan dentin. Perawatan dengan
preparasi kavitas dimana gigi tersebut masih kuat
untuk mendukung restorasi.
· Size 3. Lesi yang lebih besar dimana cusp atau tepi
insisal terbelah. Perawatan dengan preparasi kavitas
yang besar sehingga restorasi dapat menyediakan
dukungan yang cukup untuk struktur gigi yang tersisa..
· Size 4. Karies yang luas dengan kehilangan struktur
gigi yang sangan besar (seperti kehilangan satu cusp).
ICDAS
Selain mereka berdua, ada juga klasifikasi karies dari
ICDAS (International Caries Detection and Assessment
System). ICDAS ini mereka mengklasifikasi karies
berdasarkan keparahan kariesnya, misalnya masih belum ada
kavitas, sampai kavitas yang mencapai pulpa. Klasifikasi
ICDAS ini yang digunakan dikampus aku. Klasifikasi ini
dalam bentuk angka, dan diawali dengan huruf D, misal D0,
D1. Sampai saat ini sih, aku belum tau apa arti D tersebut.
· 0 : gigi yang sehat.
· 1 : perubahan awal pada email yang tampak secara
visual. Biasa dilihat dengan cara mengeringkan
permukaan gigi, dan tampak adanya lesi putih di gigi
tersebut.
· 2 : perubahan pada email yang jelas tampak secara
visual. Terlihat lesi putih pada gigi, walau gigi masih
dalam keadaan basah.
· 3 : kerusakan email, tanpa keterlibatan dentin (karies
email).
· 4 : terdapat bayangan dentin (tidak ada kavitas pada
dentin). Karies pada tahap ini sudah menuju dentin,
berada pada perbatasan dentin dan email (dentino-
enamel junction).
· 5 : kavitas karies yang tampak jelas dan juga
terlihatnya dentin (karies sudah mencapai dentin).
· 6 : karies dentin yang sudah sangat meluas (melibatkan
pulpa).
Sumber :
1. G.J. Mount, W. R. Hume. Preservation and Restoration of
Tooth Structure. 2nd Edition. Australia. Knowledge Books
and Software. 2005. P.245-6
2. Mayur Chaudhary, Shweta Dixit Chaudhary. Essentials of
Pedriatic Oral Pathology. New Delhi. Jaypee Brothers
Medical Publisher. 2011. P.70-1
3. Harald O. Heymann, Edward J. Swift, Andre V. Ritter.
Sturdevant’s Art and Science of Operative Dentistry. 6th
Edition. St. Louis. Elsevier. 2013. P.94
Share
10 comments:
Replies
Reply
Replies
Reply
Terima kasih
Reply
Publish Preview
‹ Home ›
View web version
About Me
Powered by Blogger.