Rekayasa Genetika
Rekayasa Genetika
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1) Memenuhi tugas paper matakuliah Genetika dengan judul “Dasar Rekayasa
Genetika”
2) Apa itu Rekayasa Genetika
3) Bagaimana Rekayasa Genetika dapat dilakukan
4) Apa tujuan serta manfaat dari Rekayasa Genetika
5) Bagaimana peran Rekayasa Genetika dalam Bidang Peternakan
6) Apa dampak positif dan negatif Rekayasa Genetika
1.3. Manfaat
1) Menjadi proses suatu pembelajaran
2) Untuk mengetahui pengertian dari Rekayasa Genetika
3) Untuk mengetahui proses Rekayasa Genetika
4) Untuk mengetahui tujuan serta manfaat dari Rekayasa Genetika
5) Untuk mengetahui peran Rekayasa Genetika dalam Bidang Peternakan
6) Untuk mengetahui dampak positif dan negatif Rekayasa Genetika
3
BAB II
PEMBAHASAN
langsung DNA ke dalam sel atau organel atau fusi sel di luar keluargataksonomi
yang dapat menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami,dan bukan
teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi
ataumelakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau
menyelipkangen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang
diselipkan danorganisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja.
Misalnya, gen daribakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen
tanaman dapatdiselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan
pada tanamanatau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen
dari manusiadapat diselipkan pada kromosom bakteri (Rangkuti, Rahmayani.
2011).
(Sudjadi. 2008)
ternak, perbaikan pakan, dan perbaikan bibit. Hampir seluruh faktor produksi
peternakan telah disentuh oleh teknologi rekayasa genetika.
Vaksin yang diproduksi bagi dunia kedokteran hewan sama dengan vaksin
pada manusia, yaitu sebagai berikut :
1) Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah gen virus antigen PMK yang
dikloning ke E. coli sehingga diperoleh antigen virus PMK dalam jumlah
besar.
2) Vaksin rabies juga diproduksi dengan teknologi rekayasa genetika
3) Vaksin Blue-tongue khusus pada domba
4) Vaksin white diarrhea pada babi
5) Vaksin fish-fibrosis, vaksin yang diproduksi dengan teknologi rekayasa
genetika yang digunakan untuk vaksin ikan atau aquakultur.
Hormon pertumbuhan pada manusia (Human Growth Hormone = HGH) saat
ini sudah dapat diproduksi dengan teknologi rekayasa genetika yang
menggunakan E. coli sebagai vektor plasmidnya. Selain itu, juga dijumpai Bovide
Growth Hormone (BGH), Porcine Growth Hormone (PGH), dan Chicken Growth
Hormone (CGH).
Penyuntikan hormon BGH pada sapi ternyata dapat meningkatkan produksi
susu selain meningkatkan produksi daging (Kadaryanto, dkk. 2006).
penghasil α-lactalbumin yang berasal dari manusia. Dari hasil uji produksi
susu sebesar 91 ml, ditemukan sekresi α–lactalbumin dengan konsentrasi 2,4
mg ml-1. Metode yang digunakan adalah melakukan fertilisasi secara in vitro
yang selanjutnya akan dihasilkan zigot. Tahap berikutnya zigot akan diinjeksi
dengan DNA yang mengandung gen α–lactalbumin. Proses injeksi dengan
menggunkan teknik microinjection (Gambar 2). Selanjutnya zigot dikultur
selama 6 atau 7 hari dengan menggunakan media sintetik yang menyerupai
cairan oviduk. Setelah itu akan tumbuh menjadi embrio dan ditransfer ke
rahim lembu untuk proses kehamilan.
6) Kelinci - Penghasil Bispesifik T-Cell Antibody
Salah satu penyakit pada manusia yang mematikan adalah kanker.Penyakit
ini dapat diatasi dengan meningkatkan antibodi sel T. Sekarang dengan
menggunakan rekayasa genetika, kelinci dapat dipakai sebagai hewan uji
untuk menghasilkan dua macam antibodi spesifik, yakni molekul CD28 dan
r28M yang mampu menginduksi TCR/CD3 yang mampu membunuh sel
kanker.Dengan ditemukannya antibodi bispesifik ini dapat diharapkan untuk
mendapatkan cukup banyak pengetahuan tentang antibodi bispesifik bagi
aplikasi medis.
7) Ayam - Penghasil Tetrasiklin
Penemuan ini merupakan terobosan baru dalam mengembangkan
bioreaktor yang mampu menghasilkan biofarmasi dalam jumlah kuantitas
yang besar.Tetrasiklin merupakan antibiotik yang diperlukan dalam dunia
medis untuk men-treatment pasien.Selama ini tetrasiklin dihasilkan dari
mikroorganisme. Dengan terobosan baru ini, diharapkan ayam transgenik
mampu menghasilkan tetrasiklin dalam jumlah yang lebih banyak serta lebih
hemat dalam proses pembutannya. Dalam penelitian ini digunakan retrovirus
sebagai vektornya.Dimana retrovirus didesain untuk membawa materi genetik
berupa GFP (Green Flourescent Protein) dan rtTA (reverse tetracycline-
controlled transactivator) dibawah pengontrolan tetracycline-inducible
promoter dan PGK (Phosphoglycerate Kinase) promoter.Setelah itu, ayam
transgenik dihasilkan yang mana pada bagian telur ditemukan doxycycline
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk
mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui
penyisipan gen.
2) DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar
memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita inginkan sehingga organisme
penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi yang kita
inginkan.
3) Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme,
mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga
tumbuh-tumbuhan.
4) Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi ataumelakukan
perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkangen baru ke
dalam struktur DNA organisme penerima.
5) Gen yang diselipkan danorganisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja.
Misalnya, gen daribakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen
tanaman dapatdiselipkan pada kromosom bakteri.
6) Individu hasil rekayasa genetika disebut transgenik.
7) Rekayasa genetika memiliki beberapa cara, yaitu Fusi Sel, Transgenik Inti
(Somatic Cell Nuclear Transfer), Rekombinan DNA, dll
8) Organisme hasil modifikasi genetika dalam bidang peternakan meliputi
peningkatan produksi peternakan ditempuh dengan cara penurunan
morbiditas ternak, perbaikan pakan, dan perbaikan bibit.
9) Contoh ternak hasil Rekayasa Genetika adalah Sapi perah hasil Rekayasa
Genetika, Kambing Dolly, Monyet hasil kloning, Sapi - Penghasil Omega 3,
Lembu Transgenik - Penghasil Protein Susu, Kelinci - Penghasil Bispesifik
T-Cell Antibody, Ayam - Penghasil Tetrasiklin, Tikus Transgenik - Resisten
Terhadap Infeksi Bakteri, GlowFish – Ikan Bercahaya, dll
12
DAFTAR PUSTAKA