Anda di halaman 1dari 11

Analisis Kasus Penembakan Pesawat MH17 di

Ukraina

Nama Kelompok :

Dita Putri 07041181823039


Novita Dwi Setya Ningsih 07041181823042
Arif Hadi Prakoso 07041281823076
Muhammad Bobby Riyaas S. 07041281823113
Namira Chairunisa 07041281823137
Ira Rahmafira 07041281823117
Yuliana Simanihuruk 07041281823225
Shinta Ayu Agustyna 07041281823222

ILMU HUBUNGAN INTERNASONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Tahun Ajaran 2019/2020


A. Latar Belakang
Pada tanggal 17 Juli 2014 terjadi sebuah kecelakaan pesawat yang cukup menjadi
perhatian bagi masyarakat internasional. Pesawat Malaysia Airlines dengan kode
penerbangan MH17 yang memiliki rute penerbangan dari Amsterdam, Belanda ke Kuala
Lumpur, Malaysia mengalami kecelakaan saat melewati wilayah udara di perbatasan
Ukraina-Rusia. Dalam laporan investigasi yang dilakukan oleh Dewan Keamanan
Belanda dinyatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines tersebut ditembak oleh rudal BUK
sehingga terbelah menjadi dua saat berada di udara. Kecelakaan pesawat ini menewaskan
seluruh penumpang dan crew pesawat yang berjumlah 298 orang. Sebagian besar
penumpang yang ada dalam pesawat tersebut berasal dari Belanda dengan total 193
orang, 43 orang warga negara Malaysia, 27 orang warga negara Australia serta sisanya
berasal dari 7 negara yang berbeda. Menjadikannya salah satu kecelekaan pesawat udara
paling mematikan di dunia. Investigasi yang dilakukan atas kecelakaan pesawat ini
mengalami tantangan yang cukup sulit. Lokasi jatuhnya pesawat yang berada pada
wilayah yang sedang berkonflik membuat tim investigasi kesulitan untuk masuk ke
wilayah tersebut.
Pesawat MH-17 jatuh di Ukraina Timur dekat perbatasan Rusia, tepatnya di kota
Donetsk wilayah yang dikuasai para pejuang pro-Rusia, penembakan tersebut diduga
ditembak misil yang diluncurkan dari daerah yang dikuasai oleh milisi pro Rusia,
Wilayah donetsk merupakan wilayah bagian dari Rusia yang ingin bergabung ke dalam
federasi Rusia, wilayah ini mengikuti jejak Crimea untuk menggelar referendum guna
menentukan kemerdekaan. Referendum ditunjukan untuk membentuk pemerintah
republik sendiri. Di wilayah tersebut kelompok pro Rusia menduduki gedung pemerintah
dan bentrok dengan militer Ukraina, perpecahan di wilayah Donetsk ini menjadikan
konflik negara Ukraina semakin melebar, referendum yang diadakan di wilayah Donetsk
menyusul referundum yang diadakan oleh Crimea, wilayah yang berbatasan dengaan
Rusia. Penggabungan Crimea ke Rusia disebabkan oleh intervensi militer Rusia di
Republik Otonom Krimea dan Sevastapol pada bulan Maret 2014.
Pada bulan Maret 2014 lalu parlemen Rusia menyetujui penggunaan kekuatan militer
di Ukraina untuk melindungi kepentingan Rusia dan melindungi etnis Rusia di Ukraina,
sekitar 30.000 pasukan militernya dikirim ke Crimea untuk mempertahankan legitimasi,
perdamaian dan hukum di sana. Rusia berdalih bahwa etnis Rusia di Crimea mengalami
traumatik dan ancaman teror sejak jatuhnya pemerintahan Viktor Yanukovych. Sejak saat
itu, perdana menteri Ukraina Arseniy Yatseniuk, mengatakan bahwa Rusia telah
menyatakan perang dengan Ukraina dengan mengirimkan pasukannya di Wilayah
Ukraina. Pihak Ukraina menilai bahwa masuknya Rusia ke wilayah Crimea bukan
semata-mata untuk melindungi warga etnis rusia di Crimea, melainkan membuat
kekacauan, memancing kepanikan dan menghentikan perekonomian Ukraina sejak
Presiden dukungan Rusia, V. Yanukovych digulingkan.
Pada awal bulan April, Ukraina dan Rusia telah mencapai kesepakatan di Jenewa
menyerukan kelompok pemberontak untuk meninggalkan lokasi pendudukan dan
menyerahkan senjata mereka, namun Rusia menolak untuk memenuhi kesepakatan itu.5
Sikap keras Rusia itu membuat pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), North Atlantic
Treaty Organization (NATO) memperingatkan agar Rusia menarik pasukannya dari
Crimea, tapi hal itu tidakdilakukan oleh Rusia, Rusia mengambil sikap dengan
menambah pasukan militernya di semenanjung tersebut. Hal ini menyebabkan pasukan
militer Ukraina yang berjaga-jaga menjadi terpojok atas kehadiran pasukan Rusia,
dengan latar belakang masalah yang dihadapi oleh Rusia dan Ukraina penembakan
pesawat MH-17 menambah kerumitan konflik antara kedua negara tersebut, karena lokasi
penembakan tersebut berada pada wilayah konflik bersenjata. Pihak yang bertikai lantas
saling melempar tuduhan mengenai siapa yang bertanggungjawab atas jatuhnya pesawat
tersebut. Pemerintah Ukraina menuduh pasukan pemberontakyang dipersenjatai oleh
Rusia sebagai pelakunya, sementara kubu pemberontak yang dipersenjatai oleh Rusia
sebagai pelakunya, sementara kubu pemberontakdan pemerintah Rusia juga melontorkan
tuduhan yang sama kepada pemerintah Ukraina Error: Reference source not found.

B. Pembahasan
1.1 Kronologi
Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 dilaporkan jatuh di perbatasan Ukraina dan
Rusia. Media The Star Online di Malaysia menyebutkan, pesawat terbang dari
Amsterdam ke Kuala Lumpur dengan membawa 283 penumpang dan 15 awak pesawat.
Berikut kronologi jatuhnya pesawat sebagaimana dikutip The Star Online:
Kamis, 17 Juli
18.00: Pesawat dijadwalkan berangkat dengan nomor penerbangan MH17, jenis Boeing
777, dari Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda.
18.15: MH17 berangkat dari Amsterdam dengan membawa 280 penumpang dan 15 kru.
22.15: Malaysia Airlines (MAS) menerima pemberitahuan dari Air Traffic Control (ATC)
Ukraina bahwa mereka kehilangan kontak dengan MH17 sekitar 30 kilometer dari
Tamak, sekitar 50 kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina.
23.30: MH17 diperkirakan mengalami kecelakaan. MAS merilis tweet resmi, "Malaysia
Airlines telah kehilangan kontak MH17 dari Amsterdam. Posisi terakhir diketahui
di wilayah udara Ukraina".
23.40: Kantor berita Interfax mengabarkan, pesawat telah ditembak di atas ketinggian 10
kilometer di atas Ukraina bagian timur.
 Interfax telah mengonfirmasi bahwa lokasi terbakarnya pesawat di Ukraina timur.
 Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengonfirmasi bahwa semua penumpang
dan kru meninggal. Pesawat ditembak jatuh ketika terbang di ketinggian 30.000
kaki (kira-kira 10 km).
 Igor Strelkov, pimpinan milter separatis Rusia, mengirimkan pesan di media sosial
VKontakte sebelum MH17 jatuh. Ia menulis bahwa pemberontak telah menembak
jatuh pesawat Antonov An-26 (pesawat dengan dua baling-baling di bagian
sayap), yang biasa digunakan Angkatan Udara Ukraina, di wilayah dekat Torez.

Jumat, 18 Juli
00.03: Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk menginstruksikan investigasi
kecelakaan pesawat tersebut.
00.05: Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menulis di Twitter, "Saya
terkejut dengan laporan kecelakaan MH17. Kami akan langsung melakukan
investigasi."
00.18: Pihak berwenang Ukraina di lokasi kecelakaan mengatakan, paling sedikit 100
jenazah ditemukan di lokasi, dan potongan tubuh jenazah tersebar sekitar 15
kilometer dari lokasi.
00.30: Baik pemerintah maupun pemberontak Ukraina membantah telah menembak jatuh
MH17. Sebuah peluru kendali (rudal) darat ke udara diduga digunakan untuk
menembak pesawat itu hingga jatuh. Menurut kantor berita RIA, Presiden Rusia
Vladimir Putin berkomunikasi dengan Presiden Barack Obama tentang
kecelakaan.
12.45: Lokasi kecelakaan berada di Desa Grabovo, di wilayah Donetsk.
02.10: Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius menyebutkan, sedikitnya empat
warga negara Perancis menjadi penumpang MH17.
02.28: Kantor berita Interfax melaporkan, pemberontak separatis Rusia mengklaim
menemukan kotak hitam MH17.
04.15: Dalam jumpa pers, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak mengatakan,
Organisasi Internasional Penerbangan Sipil (ICAO) mengklaim rute yang dilalui
pesawat MH17 adalah rute aman. Asosiasi Transportasi Udara Internasional
(IATA) juga menyatakan, jalur penerbangan MH17 tidak termasuk daerah
terlarang.
 Najib mengatakan bahwa Malaysia Airlines menyebut tidak ada panggilan darurat
yang dilakukan MH17.
 Menurut informasi dari ATC di Kiev, lokasi suar darurat di 48 derajat 7 menit 23
detik Lintang Utara dan 38 derajat 31 menit 33 detik di Bujur Timur.
 Pemerintah Ukraina yakin bahwa pesawat telah ditembak jatuh. "Namun, Malaysia
belum bisa memverifikasi hal ini," kata Najib.
 Pemerintah Malaysia akan berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengan pesawat
ini dan berjanji membawa pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan.
 Pemerintah Malaysia mengirim pesawat khusus ke Kiev, bersama staf bencana
alam Malaysia, tim penyelamat, dan tenaga medis.
 Posko darurat telah dibangun dan pemerintah Malaysia terus melakukan
komunikasi dengan Ukraina.
 Najib menyebutkan, Presiden Ukraina Petro Poroshenko berjanji akan melakukan
investigasi independen.
 Ukraina akan melakukan negosiasi dengan pemberontak di bagian timur negara
tersebut.
06.10: MH17 dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
07.30: Malaysia Airlines mengatakan, semua pesawat mereka dari Eropa akan mengambil
rute alternatif menghindari jalur biasa di tempat MH17 jatuh.
07.30: MAS mengonfirmasi bahwa MH17 membawa 298 orang, 283 penumpang,
termasuk tiga bayi dengan kewarganegaraan berbeda, dan 15 kru. Ini sekaligus
ralat atas informasi yang disebutkan sebelumnya bahwa penumpang berjumlah 295
orang. Error: Reference source not found

1.2 Penyebab
JIT (Joint Investigation Team) mengungkapkan dari mana rudal yang menjatuhkan
pesawat MH17. Rudal BUK yang dipakai untuk menembak pesawat MH17 berasal dari
wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina dan Rusia menyatakan tidak ada sama
sekali persenjataan mereka. Namun pada hari Kamis (24/05), pejabat Belanda yang
masuk tim penyelidik internasional (JIT), Wilbert Paulissen, mengatakan, "Semua
kendaraan yang membawa rudal adalah bagian dari militer Rusia." Ia menambahkan
penelusuran JIT memperlihatkan konvoi ini adalah brigade 53 Rusia. Insiden terjadi di
tengah puncak konflik antara tentara pemerintah Ukraina dan kelompok separatis yang
didukung Rusia Pada Oktober 2015, Badan Keselamatan Belanda (DSB) mengatakan
pesawat MH17 ditembak dengan rudal BUK buatan Rusia. Sekitar setahun kemudian JIT
-yang beranggotakan penyelidik dari Belanda, Australia, Belgia, Malaysia dan Ukraina-
mengambil kesimpulan yang sama dalam laporan awal mereka. Menanggapi kesimpulan
bahwa rudal yang menjatuhkan MH17 berasal dari brigade Rusia, juru bicara pemerintah
Rusia, Dmitry Peskov, kepada BBC mengatakan pihaknya tidak bisa menerima
'kebenaran versi JIT'. Error: Reference source not found
Pada awalnya Ukraina dan Rusia tidak mau bertanggung jawab tragedi tersebut,
Ukraina menuding pemberontak Pro-Rusia yang menembak jatuh pesawat tersebut.
Sebaliknya, Rusia menuduh Ukrainalah yang menembak. Namun setelah pihak JIT
menetapkan bahwa tersangka merupakan tiga warga Rusia yaitu Igor Girkin, Sergei
Dubinsky dan Oleg Poelatov serta seorang warga Ukraina Leonid Kharchenko akan
didakwa oleh pengadilan Belanda pada Maret 2020. Presiden Rusia Vladimir Putin masih
menolak tuduhan tim investigasi internasional. Ditanya apakah menurutnya sudah
waktunya bagi Rusia untuk mengakui tanggung jawab atas penembakan pesawat, dengan
hilangnya hampir 300 nyawa, Putin mengatakan tidak ada yang perlu diakui.
“Rusia tidak pernah menghindari tanggung jawab yang sebenarnya menjadi
tanggung jawabnya. Apa yang ditunjukkan sebagai bukti kesalahan Rusia benar-benar
tidak memuaskan kami. Kami percaya itu tidak ada bukti sama sekali,” katanya seperti
dikutip dari Russia Today, Jumat (21/6/2019).
“Kami memiliki versi kami sendiri, yang kami sajikan. Tapi sayangnya tidak ada
yang mau mendengarkan kami. Selama tidak melakukan dialog nyata, kami tidak akan
menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan tentang tragedi ini dan kematian orang-
orang. Kami tentu saja meratapi mereka dan kami percaya tindakan seperti itu tidak dapat
ditoleransi," imbuhnya.
Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda pada hari Rabu menuduh
empat orang, yang merupakan bagian dari milisi pemberontak di Ukraina timur pada
tahun 2014, memainkan peran penting dalam menembak jatuh pesawat komersil itu. JIT
mengatakan peluncur rudal Buk yang digunakan berasal dari Rusia dan mengatakan
bahwa militer Rusia mungkin terlibat. Rusia percaya bahwa rudal itu adalah milik
Ukraina dan penyelidikan JIT bias serta telah diarahkan untuk menuduh Rusia, terlepas
dari bukti yang bertentangan.Error: Reference source not found
Sedangkan klaim Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menyatakan akan berupaya
menangkap Kharchnko yang merupakan salah satu oknum penembak jatuhnya pesawat
MH17. Error: Reference source not found

C. Penyelesaian
Setelah melakukan penyelidikan selama 5 tahun, JIT akhirnya mengungkapkan 4
tersangka dari kasus ini yaitu tiga warga Rusia, Igor Girkin, Sergei Dubinsky dan Oleg
Poelatov serta seorang warga Ukraina Leonid Kharchenko. Mereka akan didakwa oleh
pengadilan Belanda pada Maret 2020 mendatang. Ketua tim penuntut Fred Westerbeke
mengatakan keempat orang ini bertanggung jawab membawa alat peluncur rudal BUK-
M1 itu ke sebuah lapangan di Pervomaisky di Ukraina Timur dimana rudal itu
ditembakkan. Dia mengatakan keempat tersangka yang diperkirakan sekarang tinggal di
Rusia dan Ukraina akan masuk dalam daftar buruan internasional. Dalam reaksinya
Departemen Luar Negeri Rusia mengatakan "tuduhan tidak berdasar dari JIT bahwa
personel militer Rusia terlibat penembakan MH17 tidak terbukti sama sekali".
"Sekali lagi tuduhan tanpa dasar diarahkan kepada Rusia, dalam usaha menjatuhkan
nama Federasi Rusia di mata dunia internasional," demikian pernyataan Kemenlu Rusia.
Kepala Kepolisian Belanda Wilbert Paulissen mengatakan permintaan ekstradisi tidak
akan dibuat karena UU Rusia dan Ukraina tidak mengijinkan warga negara mereka
diekstradisi untuk menjalani pengadilan kriminal. Oleh karena itu, para tertuduh ini akan
disidangkan tanpa kehadiran mereka (in absentia), dengan sidang akan dimulai di Den
Haag 9 Maret tahun 2020. Error: Reference source not found

D. Kesimpulan
Penerbangan komersial bukan lagi hal yang jarang terjadi saat ini, sehingga
kecelakaan dalam ranah udara juga sering terjadi seiring banyaknya penerbangan dan
jalur-jalur penerbangannya, luasnya jangkauan dalam penerbangan juga bukan berarti
dapat bebas melakukan penerbangan kemanapun melalui jalur apapun, karena wilayah
dari suatu negara bukan hanya daratan, ruang udara juga memiliki batasan dari
kepemilikan suatu negara yang berada di bawahnya atau yang biasa disebut negara
kolong, maka dari itu semua hal yang terjadi pada ruang lingkup ini merupakan tanggung
jawab dari negara kolong ini, atau negara yang berada di bawahnya. Pertanggung jawaban
sebagai negara kolong dalam ranah penerbangan salah satunya memastikan jalur
penerbangan yang mereka tetapkan aman untuk keselamatan penumpang pesawat, karena
negara kolonglah yang lebih mengetahui keamanan dari wilayahnya, demi terciptanya
keamanan dalam suatu penerbangan komersial.
Dalam kasus yang terjadi pada pesawat MH17 Malaysia airlines ini, dimana pesawat
komersial ini melintasi kawasan ruang udara milik Ukraina yang seharusnya
mengupayakan bahwa zona penerbangan yang di lintasi MH17 Malaysia airlines ini
sudah berada dijalur yang aman, akan tetapi yang terjadi bukanlah hal yang diharapkan,
penembakan oleh rudal BUK yang menewaskan seluruh penumpang pada pesawat MH17
Malaysia Airlines, karena diketahui dianggap kurang jelas dalam memberikan informasi
kepada ICAO (International Civil Aviation Organization) yang merupakan badan
pengatur penerbangan sipil Internasional, seperti yang diketahui bahwa daerah ini
bukanlah daerah terlarang dalam penerbangan, akan tetapi informasi yang diberikan
kepada Ukraina terhadap ICAO tidak begitu jelas dan rinci, dimana negara kolong lebih
mengetahui apa yang terjadi pada negaranya sehingga ICAO dapat lebih mengantisipasi
hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya pada pesawat MH17 Malaysia Airlines ini.
Secara hukum internasional (khususnya hukum udara) dan berlandaskan kepada doktrin
kedaulatan, setiap Negara berhak mengatur segala sesuatunya yang berkaitan dengan
keamanan negaranya, keamanan penerbangan bagi setiap penerbangan udara di
wilayahnya (Pasal 12 Konvensi Chicago 1944).Error: Reference source not found
Insiden penembakan yang terjadi terhadap pesawat MH17 Malaysia Airlines di
wilayah negara Ukraina berdasarkan kronologis kasus di atas dapat dikatakan terjadi
karena tidak ditutupnya rute penerbangan yang melewati wilayah perbatasan Ukraina dan
Rusia, di kota Donetz, desa Grabovo yang dikuasai oleh gerakan separatis pro-Rusia yang
dianggap memiliki potensi ancaman terjadinya konflik bersenjata. Zona larangan terbang
diatur dalam Pasal 3 Konvensi Paris 1919 yang menyatakan bahwa : “each contracting
state is entitled for military reasons or in the interest of public safety to prohibit the
aircraft of the other contracting states, under the pinalties provided by its legislation and
subject to no distinction being made in this respect between its private aircraft and those
of the other contracting states from flying over certain areas of its teritory.”
Maka dapat disimpulkan bahwa Ukraina sebagai negara kolong memiliki kedaulatan
yang penuh atas wilayah udaranya. Otoritas Ukraina seharusnya lebih tegas terhadap
adanya “no fly zone” tersebut agar wilayah udara yang dilintasi penerbangan komersial
lain dapat terjamin keselamatan dan keamanannya. Seharusnya, no fly zone itu
diberlakukan seluruhnya. Namun pada saat itu, dengan batas ketinggian yang hanya
32.000 kaki dan juga masih terdapat 160 pesawat yang terbang. Sehingga dapat dikatakan
bahwa otoritas Ukraina melakukan pelanggaran zona udara. Seharusnya Pesawat sipil
tidak diperbolehkan untuk melintasi zona perang karena sangat membahayakan. Untuk
itulah otoritas Ukraina sebaiknya lebih menegaskan kembali mengenai no fly zone di
wilayah udaranya tersebut agar tidak mengancam keselamatan penerbangan komersil lain
jika sewaktu-waktu melintasi wilayah udara negara yang sedang berkonflik tersebut.
Daftar Pustaka

Error: Reference source not found

Anda mungkin juga menyukai