Anda di halaman 1dari 3

POSITION PAPER (UKRAINE)

WRITTEN BY:
DANI ONELDY (E1111201031)
Position Paper
Committee : Faculty of Social and Political Sciences
Topic : Border Issues
Country : Ukraine
University : Tanjungpura University

Perbatasan Rusia-Ukraina adalah perbatasan negara internasional antara Federasi


Rusia dan Ukraina. Masalah perbatasan modern antara Ukraina dan Rusia telah
berlangsung sejak jatuhnya Kekaisaran Rusia pada tahun 1917. Salah satu masalah
perbatasan yang terjadi hingga saat ini ialah konflik perebutan wilayah di Semenanjung
Krimea. Konflik perebutan wilayah ini bermula pada tahun 2014 silam saat terjadinya
Revolusi Ukraina yang membuat Rusia memanfaatkan momen tersebut untuk merebut
wilayah Krimea yang sebelumnya merupakan bagian dari Ukraina. Rusia pun
menduduki Krimea dan melakukan referendum mandiri yang menyatakan bahwa
mayoritas penduduk Krimea ingin bergabung dengan Rusia. Namun, referendum
tersebut tidak dianggap sah karena belum mendapat persetujuan dari PBB. Hingga saat
ini, status dari Krimea masih belum jelas dan media internasional menganggap bahwa
keberadaan Rusia di Krimea merupakan sebuah aneksasi ilegal. Menteri Luar Negeri
Ukraina menyatakan bahwa aneksasi ilegal Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 telah
melukai negara Ukraina, dan merupakan contoh mencolok dari kerapuhan sistem
keamanan global, seraya menambahkan bahwa diperlukannya upaya dan mekanisme
nasional dan internasional yang terkonsentrasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Majelis Umum PBB (UNGA) telah menyetujui sebuah resolusi yang mengecam
pendudukan Rusia atas Krimea dan kota Sevastapol dan mendesak penarikan pasukan
militer Rusia. Resolusi tersebut menyatakan keprihatinan besar majelis atas militerisasi
progresif Krimea oleh Federasi Rusia sebagai kekuatan pendudukan, penggunaan
perusahaan industri militer Ukraina yang disita, serta wajib militer penduduk Krimea ke
dalam angkatan bersenjata Rusia. Sementara itu, Crimea SOS, yang merupakan sebuah
NGO yang didirikan oleh para sukarelawan pada 27 Februari 2015 juga berperan dalam
kasus ini. Tujuan keseluruhan Crimea SOS adalah untuk mendukung upaya perdamaian
dan meningkatkan situasi budaya, sosial dan ekonomi di Ukraina. Crimea SOS berfokus
untuk membantu para pengungsi internal dari Krimea dan Ukraina Timur dalam
berbagai program, mulai dari pekerjaan, bantuan hukum dan kemanusiaan darurat
hingga mendukung integrasi para pengungsi dan mencari solusi jangka panjang.
Bagi Ukraina, hilangnya Krimea berdampak pada kepentingan geopolitik dan
militernya, serta berdampak terhadap kancah politik internal, begitu pula dengan
konsekuensi ekonomi akibat hilangnya properti negara yang terletak di semenanjung
Krimea, termasuk di sektor energi dan pertambangan, serta infrastruktur pelabuhan yang
penting bagi eksportir Ukraina. Ukraina telah meminta masyarakat internasional untuk
memberikan lebih banyak tekanan politik dan sanksi terhadap Rusia. Perwakilan senior
dari 46 negara serta organisasi internasional termasuk NATO dan Uni Eropa berkumpul
di Kyiv pada 23 Agustus untuk KTT Platform Krimea perdana. Inisiatif ini merupakan
bagian dari upaya Ukraina untuk mengembalikan pendudukan Rusia di Krimea ke
dalam agenda internasional dan meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Rusia.
Ukraina berharap bahwa deklarasi yang menolak pendudukan Rusia atas Krimea dan
menyerukan kelanjutan sanksi, serta menyoroti perlunya perlindungan hak asasi
manusia yang lebih besar bagi mereka yang tinggal di Krimea yang diduduki Rusia dapat
segera ditindaklanjuti dan menemukan jalan terang penyelesaiannya.

Ukraina berharap kepada Majelis Umum PBB agar dapat menindaklanjuti dan
mengatasi permasalahan di Krimea ini melalui Platform Krimea yang merupakan inisiatif
baru yang dicetuskan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy untuk
mengembalikan perebutan Krimea oleh Rusia ke agenda internasional teratas dan
membantu mengoordinasikan upaya praktis dalam mengatasi persoalan Krimea. Karena
bagi Ukraina, perjuangan untuk mengakhiri pendudukan Rusia di Krimea bukan hanya
masalah kedaulatan, hak asasi manusia, atau keamanan nasional. Ini juga merupakan
upaya untuk membela hukum internasional dan memulihkan keadilan historis. Invasi
Rusia telah menghancurkan keseimbangan yang ada di Krimea dan mengubah Krimea
menjadi garis depan Perang Dingin yang baru. Jika kita serius ingin mengakhiri
konfrontasi geopolitik saat ini, dunia harus bekerja sama untuk mengembalikan Krimea
ke status sebelumnya sebagai semenanjung perdamaian. Ini adalah tujuan utama dari
Platform Krimea. Salah satu masalah yang akan dibahas ketika KTT perdana Platform
Krimea yang akan berlangsung di Kyiv adalah penguatan signifikan sanksi yang ada
terhadap Rusia. Untuk menjaga keamanan Eropa, sangat penting untuk memperluas
kerjasama militer bilateral dan multilateral dengan Ukraina. Ukraina mempercayai
bahwa sekaranglah saatnya untuk mengambil langkah lebih jauh dan mengeksplorasi
peluang untuk kehadiran militer sekutu yang terbuka di Ukraina. Kemajuan tambahan
menuju integrasi NATO Ukraina juga sudah lama tertunda. Di atas segalanya, kita harus
mengirim pesan yang jelas tentang persatuan dan tekad kepada Moskow. Platform
Krimea telah menawarkan kesempatan untuk melakukan hal itu.

Anda mungkin juga menyukai