Anda di halaman 1dari 6

A.

LATAR BELAKANG MASALAH

English School merupakan salah satu perspektif yang ada dalam Hubungan
Internasional. Meski kemunculannya jauh setelah kemunculan Realisme dan Liberalisme,
namun English school memiliki kontribusi yang cukup besar pula dalam abad ke-21. Para
pencetus dari English school ini diantaranya Hedley Bull, Martin Wight, Adam Watson
dan Berry Buzan.1

- Hedley Bull adalah pencetus English school, ide ini merupakan bentuk respon
dari ketidakpuasan Bull dengan apa yang telah ditawarkan oleh perspektif realism dan
idealism dalam melihat hubungan internasional (Dunne, 2007;129). Sebagai perspektif
baru English school perlu proses dalam mendapatkan posisi penting atas pemikirannya.
Kemudian barulah pada 1990-an, English school mulai menjadi salah satu cabang penting
dalam politik internasional meskipun masih dalam ruang lingkup inggris dan beberapa
universitas yang mempelajari hubungan internasional.

English school mengusulkan sebuah pandangan baru pada hubungan internasional


yang menggabungkan teori dan sejarah, moralitas dan power, agen dan struktur (Dunne,
2007;128). Jika realism menekankan pada sistem internasional, dan Liberalisme pada
masyarakat dunia, maka English school mengambil focus ditengah-tengah kedua
perspektif besar tersebut, yaitu masyarakat Internasional. Perspektif English school
menginginkan semua Negara memiliki kedaulatan yang sama, sederajat tanpa adanya
pemerintah dunia diatas Negara-negara berdaulat atau disebut anarki. Tetapi bagi English
school, perdamaian dunia dapat dicapai apabila tiap Negara memiliki kesadaran untuk
mematuhi segala aturan yang diatur di Negara masing-masing. Dengan demikian, English
school juga tidak dapat menghiraukan Hirarki. 2

- Martin Wight (1991) melihat teori hubungan internasional dapat


diklasifikasikan kedalam tiga kategori dasar, yaitu : Realis, Rasionalis, dan Revolusionis
dan ketiga perspektif ini disebut sebagi Triad. Kaum Realis adalah kaum yang

1 Dunne, Tim, 2007. “The English School”, dalam International Relations Theories,Oxford University Press, pp.
127-147.
2
Hedley Bull (1977), The Anarchical Society: A Study of Order in World Politics, London: Macmillan.
menekankan pada aspek anarki dalam sistem internasional. Kaum Rasionalis adalah
kaum yang menekankan pada aspek dialog dan pergaulan internasional. Sedangkan
Revolusionalis adalah kaum yang menekankan pada aspek persatuan moral dari
masyarakat internasional. Jika kaum realis memperjuangkan konsep anarki, rasionalisme
yakin bahwa manusia menggunakan akal pikiran, sehingga dapat mengenali hal yang
benar untuk dilakukan, dan dapat belajar dari kesalahannya dan dari yang lainnya (Wight
1991 dalam Jackson & Sorensen, 2009;191) . Bagi kaum rasionalis, masyarakat dunia
dapat diatur untuk hidup berdampingan tanpa adanya kekerasan. Masyarakat dunia akan
saling mengerti, menghargai satu sama lain dan menaati hukum yang berlaku dalam
negaranya. Sedangkan Revolusionis menunjukkan dirinya dengan rasa kemanusiaan dan
yakin pada persatuan moral dari masyarakat dunia di luar Negara. ketiga perspektif ini
kemudian yang menjadi dasar dari English school dalam mengembangkan pandangannya
mengenai masyarakat internasional.3

Dalam terminologi Martin Wight yang merupakan salah seorang tokoh utamanya,
Sekolah Inggris merupakan “via media” antara realisme dan liberalisme yang mana
perspektif ini berada di tengah-tengah antara kedua perspektif tersebut. Namun, English
School bukan sebagai sebuah perspektif teoretis yang berusaha untuk mengkombinasikan
realisme dan liberalisme, melainkan English School memiliki nilai-nilai penting dari
kedua perspektif teoretis yang berbeda tersebut. Layaknya realisme, Sekolah Inggris
mengakui eksistensi keadaan anarki dalam hubungan internasional. Sekolah Inggris juga
percaya setiap negara harus mengupayakan sendiri keamanan dan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, konflik seringkali terjadi di antara negara-negara yang sama-
sama mengejar kepentingan mereka. Tetapi, Sekolah Inggris tidak mengidentikkan
kondisi anarki dengan kondisi perang. Ada tatanan dalam hubungan internasional.

Kecondongan English school terhadap kaum rasionalis mengakibatkan English


school memandang bahwa norma norma merupakan hal mendasar dari terwujudnya
perdamaian dunia (Dunne,2007;140). Norma tersebut membuat Negara-negara sebagai
actor hubungan internasional memiliki kepentingan yang sama sehingga membuat

3 Jackson, R., &. Sorensen, G., 2009. Introduction to International Relations, Oxford University Press.
timbulnya aturan yang menjadi komitmen untuk mengatur hubungan antar aktor-
aktornya. Dalam arti lain dalam English school, norma disini sebagai alat untuk
membentuk masyarakat internasional yang damai dan tertib.

Barry Buzan, Menurut Barry Buzan, masyarakat internasional merupakan


sekelompok masyarakat yang melembagakan ide-ide bersama yang kemudian berujung
pada rezim internasional. Rezim internasional yang dimaksud seperti misalnya undang-
undang dan hukum internasional. Masyarakat internasional dianggap dapat menciptakan
perdamaian dunia jika para anggotanya mematuhi hukum atau norma yang disepakati
bersama yang menjadi kontrol untuk bersikap menahan diri.

Apakah English School dapat dikatakan sebagai sebuah Teori ? hal ini tergantung
pada bagaimana teori itu sendiri didefinisikan. Menurut tradisi klasik (Eropa}, teori
diartikan sebagai apapun yang mengatur sebuah landasan secara sistematis, menyusun
pertanyaan-pertanyaan, dan menyusun kumpulan dari konsep dan kategori yang saling
berkaitan dengan tepat. Sedangkan menurut tradisi saintifik (Amerika), English School
tidak bisa dikatakan sebagai teori karena tidak bisa memprediksikan sesuatu.

Terdapat 3 konsep kunci dalam English School yaitu Realisme (sistem


internasional), Rasionalisme (Masyarakat Internasional) dan Cosmopolitanism
/Revolusionalisme (Masyarakat Dunia). Pemikiran English School lebih condong untuk
menemukan sifat dan fungsi dari international society serta melacak sejarah dan
perkembangan mereka. Ide dasar dari international society merupakan hanya manusia
sebagai individu yang hidup di dalam masyarakat dimana mereka membentuk dan
dibentuk, sama seperti Negara yang hidup dalam international societies, dimana mereka
membentuk dan di bentuk.

Terdapat perdebatan antara Pluralist dan Solidarist mengenai International


Society, pluralist berpendapat bahwa kedaulatan atau prinsip non-intervensi membatasi
international society untuk meminimalisir peraturan dengan adil dari kehidupan yang
berdampingan.4 Sedangkan solidarist berpendapat bahwa international society dapat

4
Buzan, Barry. 2004. “English School Theory and Its Problems: An Overview”. From International to World
Society? English School Theory and The Social Structure of Globalisation. Cambridge University Press.
mengembangkan norma, aturan, dan institusi perantara, yang mencakup baik isu-isu
koeksistensi dan kerjasama untuk mencapai kepentingan bersama termasuk pelaksaan
kolektif.

Sistem international, masyarakat international serta masyarakat dunia dilihat


sebagai kumpulan konsep analitis yang dirancang untuk mengambil material dan struktur
sosial dari sistem internasional (Buzan and Little 2000). Beery Buzan juga mengoreksi
bahwa english school terlalu terfokus pada level internasional atau global dan
mengesampingkan level analisis subglobal/regional/nasional dan gagal mengakui
keberadaan organisasi internasional (IOs). Lalu English school dianggap tidak memiliki
konsep typologi dalam masyarakat internasional atau masyarakat dunia dimana English
school tidak memiliki pandangan yang jelas terhadap konflik antar-individu atau
kepentingan-kepentingan individu serta kepentingan Negara. Kemudian dalam English
school, Berry Buzan mengoreksi bahwa terdapat dua Normative conflicts yang berkaitan
dalam English school. Satu diantara advokatnya pluralist dan konsepsi solidarist dari
masyarakat internasional dan yang lainnya antara hak-hak Negara atau masyarakat dunia.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan diatas, maka permasalan yang didapat adalah
 Bagaimana kritikan terhadap perspektif English school Dari sudut pandang
Martin Wight ?

C. PEMBAHASAN

English school disebut sebagai ilmu yang mengkaji tentang masyarakat


internasional. Salah satu keunikan yang dimiliki oleh masyarakat internasional adalah
keanggotaannya yang terbatas pada Negara-negara yang merdeka (Dunne, 2007;134).
English school ini memiliki dua asumsi dasar. Asumsi dasar pertama adalah Negara-
negara telah berhasil dalam menciptakan persamaan dalam dunia internasional karena
dalam lingkup internasional, semua Negara sama-sama berhak memiliki satu suara.
Kemudian asumsi yang kedua adalah meskipun terdapat anarki didalam sistem
internasional, pada kenyataannya masih terdapat kepatuhan dan rendahnya tingkat
kekerasan sehingga terciptanya perdamaian di antara Negara-negara yang berdaulat.

Seperti yang telah di bahas dalam latar belakang masalah bahwa terdapat 3 pilar
penting dalam English school yaitu Realis, Rasionalis dan Revolusionalis. Ide atau
gagasan mengenai masyarakat internasional ini kemudian mendapat kritikan dari
berbagai pihak seperti kaum realis, kaum liberalis dan dari Masyarakat Transnasional.
Masyarakat Transnasional berpendapat bahwa masyarakat internasional yang dipandang
sebagai masyarakat Negara tersebut tidak sempurna sebab gagal mempertimbangkan
aktivitas transnasional dari individu, perusahaan, asosiasi kepentingan, dan kelompok
sosial. Aktor non-state dan aktivitasnya dalam masyarakat internasional seharusnya tidak
diremehkan oleh kaum English school. Kritik masyarakat transnasional didukung oleh
kritikan yang berasal dari masyarakat global yang mengatakan bahwa masyarakat
internasional cenderung state-centric. Padahal aktor dalam hubungan internasional itu
tidak hanya Negara (Jackson dan Sorensen. 1999; 215-219).

Kemudian menurut Sudut pandang Martin Wight, English school English School
bukan sebagai sebuah perspektif teoretis yang berusaha untuk mengkombinasikan
realisme dan liberalisme, melainkan English School memiliki nilai-nilai penting dari
kedua perspektif teoretis yang berbeda tersebut. Layaknya realisme, Sekolah Inggris
mengakui eksistensi keadaan anarki dalam hubungan internasional. Sekolah Inggris juga
percaya setiap negara harus mengupayakan sendiri keamanan dan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, konflik seringkali terjadi di antara negara-negara yang sama-
sama mengejar kepentingan mereka. Tetapi, Sekolah Inggris tidak mengidentikkan
kondisi anarki dengan kondisi perang. Ada tatanan dalam hubungan internasional.

Menurut Martin Wight kaum realis memberikan penekanan kepada anarki


internasional, rasionalis mengkosentrasikan diri kepada aspek dialog internasional,
sedangkan revolusionis menekankan kepada aspek persatuan moral dari umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Dunne, Tim, 2007. “The English School”, dalam International Relations Theories,Oxford University
Press, pp. 127-147.

Hedley Bull (1977), The Anarchical Society: A Study of Order in World Politics, London: Macmillan.

Jackson, R., &. Sorensen, G., 2009. Introduction to International Relations, Oxford University Press.

Buzan, Barry. 2004. “English School Theory and Its Problems: An Overview”. From International to
World Society? English School Theory and The Social Structure of Globalisation. Cambridge University
Press.

Bilqis Oktaviani. 2014. ENGLISH SCHOOL DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL


http://bilqis-oktaviani-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-99610-
Teori%20Hubungan%20Internasional%20(SOH%20201))-
ENGLISH%20SCHOOL%20DALAM%20HUBUNGAN%20INTERNASIONAL.html. Diakses
pada 20 Agustus 2019.

Ismi Karima. 2015. English School of Thought : Studi Tentang Masyarakat Internasional
http://ismi-karima-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-136670-
Teori%20Hubungan%20Internasional-
English%20School%20of%20Thought%20:%20Studi%20Tentang%20Masyarakat%20Internasional.h
tml. Diakses pada 20 Agustus 2019.

Anonim. 2018. 10 Tokoh-Tokoh dalam English School http://sultannab.blogspot.com/2018/10/tokoh-


tokoh-dalam-english-school.html?m=1. Diakses pada 21 Agustus 2019.

Walter Pinem. 2017. English School dan Penjelasannya

https://www.seniberpikir.com/english-school-dan-penjelasannya/. Diakses pada 21 Agustus 2019.

Anda mungkin juga menyukai