Anda di halaman 1dari 26

C.

Perhitungan Struktur Bawah Abutment


1) Perencanaan Pondasi Jembatan
a) Data Perencanaan
 Tinggi Abutment = 1,1 m
 Lebar Abutment = 2,25 m
 Mutu Beton fc’ = 25 Mpa
 Mutu Baja fy = 360 Mpa

Gambar 17. Tampak Atas Abutment

Gambar 18. Tampak Atas Abutment


b) Pembebanan
 Beban Tetap
Beban mati struktur atas
Berat pelat lantai 2,5 x 7 x 0,30 x 25 = 131,25 kN
Berat Trotoar 2,5 x 0,5 x 0,2 x 25 x 2 = 12,5 kN
Total reaksi beban mati struktur atas adalah 143,75 kN.
Beban mati tambahan struktur atas
Berat aspal 2,5 x 6 x 0,05 x 22 = 16,5 kN
Berat Hujan 2,5 x 6 x 0,01 x 10 = 1,5 kN
Total reaksi beban mati struktur atas adalah 18 kN.
Berat sendiri abutment dan tanah di atas abutment

Gambar 19. Pembagian Segmen Abutment


- Berat abutment
Perhitungan pada segmen 1 (satu) :
Lebar = 2,25 m
Tinggi = 0,6 m
Panjang =9m
Luas = 2,25 x 0,6 = 1,35 m2
Volume = 1,35 x 9 = 12,15 m3
Berat = 12,15 x 25 = 303,75 kN
Jarak arah sumbu y = 0 m
Jarak arah sumbu x = 0,3 m
Momen yang bekerja = Jarak arah sumbu y x Berat
= 0 x 303,75
= 0 kNm
Perhitungan pada segmen 2 (dua) :
Lebar = 0,3 m
Tinggi = 0,5 m
Panjang =9m
Luas = 0,3 x 0,5 = 0,15 m2
Volume = 0,15 x 9 = 1,35 m3
Berat = 1,35 x 25 = 33,75 kN
Jarak arah sumbu y = 0,475 m
Jarak arah sumbu x = 0,85 m
Momen yang bekerja = Jarak arah sumbu y x Berat
= 0,475 x 33,75 = 16,03 kNm
- Berat urugan tanah di atas abutment
Contoh perhitungan pada segmen 3 (tiga) :
Lebar = 0,5 m
Tinggi = 0,5 m
Panjang =9m
ƔTanah urug = 17 kN/m3
Luas = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2
Volume = 0,25 x 9 = 2,25 m3
Berat = 3,15 x 17 = 38,25 kN
Jarak arah sumbu y = 0,85 m
Jarak arah sumbu x = 1,35 m
Momen yang bekerja = Jarak arah sumbu y x Berat
= 0,875 x 38,25 = 33,46 kNm
Sehingga didapatkan beban vertikal dan momen akibat beban mati atau
beban tetap adalah :
Vbeban mati = 143,75 + 18 + 303,75 + 303,75 + 38,25
= 811,5 kN
Mbeban mati = 0 + 16,03 + 33,46
= 49,5 kN.m (arah kiri)
Tekanan Tanah

Gambar 20. Tekanan tanah pada abutment


Untuk megisi tanah timbunan di belakang abutment, diasumsikan
digunakan tanah timbunan non kohesif yang mempunyai karakteristirk
sebagai berikut.
ƔTanah urug = 17 kN/m3
ϕ = 250
Hitungan koefisien tekanan tanah
25
Ka = tg2 (45 – ) = 0,403
2

q = 0,6 x 17
= 0,6 x 17
= 10,2 kN/m3
Tekanan tanah aktif dan pasif kondisi normal yaitu :
Panjang =9m
Tinggi tanah aktif = 1,1 m
Pa = q. Ka. H. L
= 10,2 x 0,403 x 1,1 x 9
= 40,69 kN
Pa’ = 0,5. H2. Ɣ. Ka. L
= 0,5 x 1,12 x 17 x 0,403 x 9
= 37,3 kN
Momen yang terjadi pada tanah aktif yaitu :
MTA = ( Pa x t/2) + (Pa’ x t/3)
= ( 40,69 x 1,1/2) + (37,3 x 1,1/3)
= 36,05 kNm
Momen yang terjadi akibat tekanan tanah pada abutment sebesar:
M = MTA
= 36,05 kNm
 Beban Tidak Tetap
Beban Lajur “D”
Beban merata dengan panjang bentang 40 meter:
Beban merata (QTD) = 9 (0,5 +15 / L)
= 9 (0,5 +15 / 40)
= 7,875 kN/m2
= 7,875 x 2,5 x 6
= 118,125 kN
Beban garis mempuntai intensitas P = 49 kN/m (pasal 8.3.1)
Faktor beban dinamis (DLA) = 0,4
Beban terpusat (PTD) = (1 + DLA) . P
= (1 + 0,4) . 49
= 50,96 kN/m
= 50,96 x 6
= 305,76 kN
Jadi beban Lajur “D” yang disalurkan pada abutmen yaitu :
118,125 + 305,76 = 423,885 kN.
Gaya Rem
Gaya rem menurut SNI 1725:2016 adalah 5% dari beban lajur “D” dan
bekerja horizontal 1,8 m) di atas permukaan lantai kendaraan.
Gaya rem = 5% x 423,885 = 21,194 kN
M = (Tinggi abutment + 1,8) x Gaya rem
= (1,1 + 1,8) x 21,194 = 61,5 kNm
Beban Trotoar
Beban yang bekerja pada abutment :
Wilayah beban = 2 x 0,5 x 2,5 = 2,5 m2
Beban hidup = 5 kN/m2
= 5 x 2,5
= 12,5 kN
Gaya Friksi Atau Gesekan Pada Perletakan
Perletakan pada jembatan ini adalah Elastometric Bearing, yaitu
menggunakan tumpuan karet dengan baja atau beton.
Koefisien gesekan (f) = 0,15 – 0,18 (PPPJJR 1987)
Gaya friksi ditinjau terhadap beban mati struktur atas, maka besar gaya friksi
yaitu :
Gg = 0,18 x 161,75
= 29,115 kN
Sehingga didapat momen yang bekerja akibat gaya friksi yaitu :
MGg = Gg x Tinggi perletakan kesisi bawah abutment
= 29,115 x 1,1
= 32,02 kNm.
 Aksi Lingkungan
Beban Angin
Beban angin pada struktur :
Tekanan angin = 90 s/d 126 km/jam (SNI 1725 2016; 9.6.1)
90 𝑥 1000
= 60 𝑥 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 25 m/detik
252
= = 39,0625 kg/m2 = 0,039 kN/m2
16
Panjang bawah = 2,5 m
Tinggi = 0,8 m
Luas bidang = 0,8 x 2,5
= 2 m2
Beban angin = 0,039 x 2 = 0,078 kN
M = ( tinggi jembatan + tinggi abutment ) x beban angin
= ( 0,8 + 1,1 ) x 0,078
= 0,148 kN.m
Beban angin pada lalu lintas :
Tekanan angin pada kendaraan harus diasumsikan sebagai tekanan menerus
sebesar 1,46 N/mm dan tegak lurus bekerja 1,8 m diatas permukaan jalan (SNI
1725;2016 pasal 9.6.1.2).
Beban angin rencana = 1,46 N/mm = 1460 N/mm = 1,46 kN/m
Panjang jembatan = 40 meter
Beban angin = 1,46 x 40 = 58,4 kN
M = Tinggi abutment x Beban angin
= 1,1 x 58,4
= 64,24 kNm
Beban Gempa
Pembebanan horizontal akibat gempa mengacu pada SNI 1725 ; 2016 pasal
9.7 dan koefisien gempa sesuai dengan SNI 2833 2008.
1,2.𝐴.𝑆 1,2 𝑥 0,05 𝑥 1,5
Csm = = = 0,06 (SNI 2833 2008 hal. 8)
𝑇 2/3 12/3
Rd = 0,8 (SNI 2833 2008 tabel 3)
Wt = 143,75 + 18 + 423,885
= 585,635 kN
𝐶𝑠𝑚
EQ = x Wt
𝑅𝑑
0,06
= x 585,635
0,8

= 43,923 kN
Momen = 43,923 x 1,1 = 48,3252 kN
Hasil rekapitulasi pembebanan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Rekapitulasi pembebanan pada abutment
Beban Momen
No. Jenis Beban Simbol
Vertikal (kN) Horizontal (kN) (kNm)
1 Beban Mati MS 793.5 49.5
2 Beban Mati Tambahan MA 18
3 Beban Trotoar TP 12.5
4 Tekanan Tanah Aktif TA 77.99 36.05
5 Beban Hidup "D" TD 423.885
6 Gaya Rem TE 21.194 61.5
7 Gesekan Pada Perletakan BF 29.115 32.02
8 Beban Angin Struktur EWs 0.078 0.148
9 Beban Angin kendaraan EWf 58.4 64.24
10 Beban Gempa EQ 43.923 48.35
Kombinasi pembebanan pada gaya vertikal, horizontal dan momen dapat dilihat pada tabel betikut.
Tabel 5. Rekapitulasi pembebanan kombinasi vertikal

Kombinasi
No. Jenis Beban Simbol Vertikal (kN)
Kuat I Kuat II Kuat III Kuat IV Kuat V Ekstrem I Ekstrem II Daya Layan I Daya Layan II Daya Layan III Daya Layan IV Fatik (TD dan TR)
1 Beban Mati MS 793.5 1031.55 1031.55 1031.55 1031.55 1031.55 1031.55 1031.55 793.5 793.5 793.5 793.5
2 Beban Mati Tambahan MA 18 23.4 23.4 23.4 23.4 23.4 23.4 23.4 18 18 18 18
3 Beban Trotoar TP 12.5 22.5 17.5 3.75 6.25 12.5 16.25 10 9.375
4 Tekanan Tanah Aktif TA
5 Beban Hidup "D" TD 423.885 762.993 593.439 127.1655 211.9425 423.885 551.0505 339.108 317.91375
6 Gaya Rem TE
7 Gesekan Pada Perletakan BF
8 Beban Angin EW
9 Beban Gempa EQ
Total 1840.443 1665.889 1054.95 1054.95 1054.95 1185.8655 1273.1425 1247.885 1378.8005 1160.608 811.5 327.28875

Tabel 6. Rekapitulasi pembebanan kombinasi horizontal


Kombinasi
No. Jenis Beban Simbol Horizontal (kN)
Kuat I Kuat II Kuat III Kuat IV Kuat V Ekstrem I Ekstrem II Daya Layan I Daya Layan II Daya Layan III Daya Layan IV Fatik (TD dan TR)
1 Beban Mati MS
2 Beban Mati Tambahan MA
3 Beban Trotoar TP
4 Tekanan Tanah Aktif TA 77.99 97.4875 97.4875 97.4875 97.4875 97.4875 97.4875 97.4875 77.99 77.99 77.99 77.99
5 Beban Hidup "D" TD
6 Gaya Rem TB 21.194 38.1492 29.6716 6.3582 10.597 21.194 27.5522 16.9552 15.8955
7 Gesekan Pada Perletakan BF 29.115 29.115 29.115 29.115 29.115 29.115 29.115 29.115 29.115 29.115 29.115 29.115
8 Beban Angin Struktur EWs 0.078 0.1092 0.0312 0.0234 0.0546
9 Beban Angin kendaraan EWL 58.4 58.4 58.4
10 Beban Gempa EQ 43.923 43.923
Total 164.7517 156.2741 126.7117 126.6025 185.0337 176.8837 137.1995 186.7224 134.6572 124.0602 107.1596 15.8955
Tabel 7. Rekapitulasi pembebanan kombinasi momen
Kombinasi
No. Jenis Beban Simbol Momen (kNm)
Kuat I Kuat II Kuat III Kuat IV Kuat V Ekstrem I Ekstrem II Daya Layan I Daya Layan II Daya Layan III Daya Layan IV Fatik (TD dan TR)
1 Beban Mati MS -49.5 -64.35 -64.35 -64.35 -64.35 -64.35 -64.35 -64.35 -49.5 -49.5 -49.5 -49.5
2 Beban Mati Tambahan MA
3 Beban Trotoar TP
4 Tekanan Tanah Aktif TA 36.05 45.0625 45.0625 45.0625 45.0625 45.0625 45.0625 45.0625 45.0625 45.0625 45.0625 45.0625
5 Beban Hidup "D" TD
6 Gaya Rem TB 61.5 110.7 86.1 18.45 30.75 61.5 79.95 49.2 46.125
7 Gesekan Pada Perletakan BF 32.02 32.02 32.02 32.02 32.02 32.02 32.02 32.02 32.02 32.02 32.02 32.02
8 Beban Angin Struktur EWs 0.148 0.2072 0.0592 0.0444 0.1036
9 Beban Angin kendaraan EWL 64.24 64.24 64.24
10 Beban Gempa EQ 48.35 48.35
Total 123.4325 98.8325 12.9397 12.7325 77.0317 79.5325 43.4825 153.3669 107.5325 76.7825 27.6861 46.125
c) Gaya yang Bekerja pada 1 Tiang
Perhitungan geometris tiang
Absis tiang-tiang :
Y1 = 3 m
Y2 = 1 m
Y3 = 0 m
Y4 = - 1 m
Y5 = - 3 m
Ordinat tiang-tiang :
X1 = 0,625 m
X2 = 0,625m
Jumlah kuadrat dari jarak tiap-tiap tiang ke pusat kelompok tiang :
Y2 = (2 . Y12) + (2 . Y22) + (2 . Y32) + (2 . Y42) + (2 . Y52)
= (2. 32) + (2. 12) + (2. 02) + (2. -12) + (2. -32)
= 40 m2
X2 = (4. X1) + (4. X22)
= (4. 0,6252) + (4. 0,6252)
= 3,125 m2
Contoh perhitungan menggunakan kombinasi kuat I :
Vertikal (V) = 1840,443 kN
Horisontal (H) = 164,75 kN
Momen = 123,43 kNm
Gaya vertikal
𝛴𝑉 𝛴𝑀𝑦 . 𝑋𝑚𝑎𝑥 𝛴𝑀𝑥 . 𝑌𝑚𝑎𝑥
𝑃𝑖 = ± ±
𝑛 𝑛. 𝛴𝑋 2 𝑚. 𝛴𝑌 2
Baris 1 dan Baris 2:
1840,443 123,43 𝑥 0,625 0 𝑥 3
𝑃𝑖 = ± ±
8 3,125 40
𝑃𝑖 = 254,74 𝑘𝑁 (Pi = Pv)
Gaya horizontal
Jadi, distribusi yang bekerja pada satu tiang adalah :
HI = 123,43 / 8 = 15,4 kN
Kombinasi beban yang bekerja pada tiang pancang berikutnya dihitung dengan
cara yang sama, dan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8. Rekapitulasi gaya yang bekerja pada satu tiang
Baris I dan II
No. Kombinasi Satuan
Pi Ph Pv
1 Kuat I kN 254.74 20.59 254.74
2 Kuat II kN 228.00 19.53 228.00
3 Kuat II kN 134.46 15.84 134.46
4 Kuat IV kN 134.42 15.83 134.42
5 Kuat V kN 147.28 23.13 147.28
6 Ekstrem I kN 164.14 22.11 164.14
7 Ekstrem II kN 167.84 17.15 167.84
8 Daya Layan I kN 186.66 23.34 186.66
9 Daya Layan II kN 193.86 16.83 193.86
10 Daya Layan III kN 160.43 15.51 160.43
11 Daya Layan IV kN 106.97 13.39 106.97
12 Fatik (TD dan TR) kN 50.14 1.99 50.14

Dari tabel di atas maka didapat gaya-gaya maksimum pada kombinasi


Kuat I yang bekerja pada satu tiang adalah sebagai berikut:
Gaya horisontal maksimum (Ph) = 23,34 kN
Gaya aksial maksimum (Pv) = 254,74 kN

d) Perhitungan Daya Dukung Aksial dan Lateral


Data Perencanaan
Jenis Pondasi = Spun Pile
Diameter = Ø 400 mm
Kedalaman = 30 meter
ATiang = ¼. π. d2

= ¼. π. 402 = 1256 cm2


KTiang = π. 40 = 125,6 cm
Perhitungan Daya Dukung Tiang Beban Aksial

Akibat perlawanan konus (Qc) dan Jumlah hambatan pelekat (JHP)


Pada kedalaman 11 m :
qc = 65 kg/cm2
JHP = 15980 kg/cm
𝐴 𝑥 𝑞𝑐 𝐽𝐻𝑃 𝑥 𝐾 1256 𝑥 65 (15980 𝑥 125,6)
𝑄𝑖𝑧𝑖𝑛 = + = +
𝑆𝐹 𝑆𝐹 3 10
= 227,9 𝑡𝑜𝑛
Effisiensi kelompok tiang
(𝑛−1)𝑚+(𝑚−1)𝑛
𝐸𝑔 = 1 − 𝛳
90.𝑚.𝑛

Jumlah baris tiang (m) =2


Jumlah tiang dalam satu baris (n) = 4
Jarak antar as tiang = 200 cm
Diameter tiang = 40 cm
Arc tg d/s, dalam derajat (𝛳) = 11,3
(4−1)2+(2−1)4
𝐸𝑔 = 1 − 𝛳
90.2.4

= 0,84
Qizin= 0,84 x 227,9 ton
= 191,45 ton > 25,5 ton …………. Aman!

Perhitungan Daya Dukung Tiang Beban Lateral


Digunakan metode Brom dalam perhitungan dengan data berikut :
Hkerja = 2,486 ton
Diameter tiang (D) = 0,40 m
Tebal tiang = 0,1 m
fc’ = 49,8 MPa (K – 600)
Tinggi kepala tiang terhadap muka tanah (ey) = 0,6
Momen inersia penampang tiang:
π π
Ip = x (D4 – (D – t)4) = x (0,44 – (0,4 – 0,1)4) = 0,0175 m4
64 64
Modulus elastisitas tiang:
Ep = 4700 x √fc' = 4700 x √49,8 MPa
= 33.167,48 MPa = 33,167.106 kPa = 33,167.106 kN/m2
Tegangan ijin tiang:

σijin = 0,33 x 49,8 MPa x 1000 = 16434 kN/m2


Momen tahanan tiang:
π (D4 - ( D-t)4 ) π (0,44 - (0,4-0,1)4 )
S = x = x = 0,0042 m3
32 D 32 0,4
Momen maksimum untuk tiang beton:

My = σijin x S = 16434 kN/m2 x 0,0042 m3 = 70,55 kN.m

Menurut Broms nilai ηh untuk jenis tanah pasir padat dibawah muka air adalah

12.000 kN/m3.
Faktor kekakuan tiang untuk pondasi tiang :
6
Ep x Ip 5 kN/m2 x 0,0175 m4
T =
5
√ = √ 33,167 x 10 = 2,17
ηh 12000 kN/m3

L 30
= = 13,82 ≥ 5 termasuk dalam kategori tiang panjang.
T 2,17
My 705500 kg.cm
Rasio = = 68,9 kN
Cu x D3 1/2 x 0,32 x 403
Gambar 21. Tahanan lateral ultimit tiang dalam tanah kohesif untuk tiang
panjang (Broms, 1964)

𝐻𝑢
Dari pembacaan grafik, didapat nilai = 35
𝐶𝑢 . 𝐷2
Qu = 35 . Cu . D2 = 35 . 0,16 . 402 = 8,9 ton
𝑄𝑢 8,9
= = 2,986 ton
𝑆𝐹 3
Syarat aman terhadap daya dukung adalah sebagai berikut:
2,986 ton ≥ 2,3 ton …………. Aman!
2) Penulangan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment menyebabkan beton mengalami tarik
dari berbagai macam arah sehingga perlu analisis khusus untuk menentukan
penulangan abutment. Untuk mempermudah analisa penulangan maka abutment
dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan arah gaya yang bekerja.

Gambar 22 Peninjauan penulangan abutment

a. Perhitungan penulangan pada potongan I – I

Gambar 23 Potongan abutment I-I


Gaya akibat tekanan tanah
Panjang = 9,00 m
Lebar = 0,3 m
Tinggi = 0,5 m
Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0,6 m yang merupakan
ekivalen beban kendaraan.
ƔTanah urug = 17 kN/m3
ϕ = 250
Hitungan koefisien tekanan tanah
25
Ka = tg2 (45 – ) = 0,403
2

q = 0,6 x 17
= 0,6 x 17
= 10,2 kN/m3
𝑇𝑇𝐴1 = q . Ka . H
= 10,2 . 0,403 . 0,5 . 1,0
= 2,05 kN
𝑇𝑇𝐴2 = 0,5 H2 γ Ka
= 0,5 . 0,52 . 17 . 0,403. 1,0
= 0,856 kN
Tekanan tanah aktif (𝑇𝑇𝐴 ) = 𝑇𝑇𝐴1 + 𝑇𝑇𝐴2
= 2,05 + 0,856
= 2,9 kN
Lengan momen:
Lm = ½ . 0,5
= 0,25 m
Lm’ = ⅓ . 0,5
= 0,167 m
Sehingga didapat momen akibat urugan tanah oprit jembatan sebesar:
MTA = 1,25 (𝑇𝑇𝐴1 . Lm) + (𝑇𝑇𝐴2 . Lm’)
= 1,25 (2,05. 0,25) + (0,856 . 0,167) = 0,818 kNm
Perhitungan penulangan potongan I-I :
Momen ultimit (Mu) = 0,818 kNm
Gaya Geser ultimit (Vu) = 2,9 kN
Tulangan Utama = 16 mm
Tulangan Bagi = 13 mm
Selimut Beton (ds) = 50 mm
Mutu Beton (fc’) = 25 Mpa
Mutu Baja (fy) = 360 Mpa
Tulangan Utama :
dx = 300 − 50 − 13 − 16/2 = 229 mm
Koefisien balok Stress
β1 = 0,85
Momen Lentur
0,8 .106
Mn = = 909.953 N.mm
0,9

Rasio Tulangan Minimum


1,4 1,4
ρMin = = 360 = 0,0038
Fy

Rasio Tulangan Maksimum


ρMax = 0,75 𝑥 ρb
(0,85𝑥25) 600
ρMax = 0,75 x [ 0,85 x 𝑥(600+360)]
360

= 0,0235
Rasio Tulang Perlu
909.953
Rn = 1000x2292 = 0,017

0,85 .25 2𝑥0,017


ρPerlu = 𝑥(1 − √1 − )
360 0,85𝑥25

= 0,00004...... ρMax ≤ ρPerlu ≤ ρMin


Luas Tulangan Perlu
As = 0,0038 x 1000 x 229 = 870,2 mm2
1
𝑥 𝜋 𝑥 162 𝑥 1000
Jarak Tulangan (S) =4 = 230 mm
870,2

Maka dipakai tulangan D16 – 200.


Tulangan Pembagi :
Asperlu = 30% . 𝐴𝑠 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎
= 30% x 870,2 = 261,06 mm2
1 1
. 𝜋. ∅2 . 𝑏 4 . 𝜋. 132 . 1000
Jarak tulangan, S = 4 = = 500 mm
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 261,06
maka dipakai tulangan D13 – 300.
Tulangan Geser :
𝑉𝑢 = 2,9 kN
Kekuatan geser yang diberikan beton
Vc = 1/6 √25 . 500. 300 = 125000 N = 125 kN

ϕVc = 0,75 x 125 = 93,75 ton

½ ϕVc = 46,875 ton

Vu ≤ ½ ϕVc ………… maka tidak perlu tulangan geser.


b. Perhitungan penulangan pada potongan II - II

Gambar 24 Potongan abutment II-II


Gaya akibat reaksi tiang pancang abutment :
Reaksi akibat tiang pancang :
V = 262 kN
Lm = 0,625 m
M = V. Lm
= 262 x 0,625
= 163,75 kNm
Reaksi akibat potongan abutment II - II :
V = 1,125 x 0,6 x 1,0 x 25 = 16,875 kN
Lm = 0,625 m
M = V. Lm
= 16,875 x 0,625
= 10,54 kNm
Jadi reaksi yang terjadi adalah
V = 262 – 16,875 = 245,125 kN
M = 163,75 – 10,54 = 153,21 kNm
Perhitungan penulangan potongan IV-IV :
Momen ultimit (Mu) = 153,13 kNm
Gaya Geser ultimit (Vu) = 245,21 kN
Tulangan Utama = 21 mm
Tulangan Bagi = 16 mm
Selimut Beton (ds) = 50 mm
Mutu Beton (fc’) = 25 Mpa
Mutu Baja (fy) = 360 Mpa
Tulangan Utama :
dx = 600 − 50 − 16 − 21/2 = 523,5 mm
Koefisien balok Stress
β1 = 0,85
Momen Lentur
153,13 .106
Mn = = 170.144.444,4 N.mm
0,9

Rasio Tulangan Minimum


1,4 1,4
ρMin = = 360 = 0,0038
Fy

Rasio Tulangan Maksimum


ρMax = 0,75 𝑥 ρb
(0,85𝑥25) 600
ρMax = 0,75 x [ 0,85 x 𝑥(600+360)]
360

= 0,0235
Rasio Tulang Perlu
170.144.444,4
Rn = = 0,62
1000x523,52

0,85 .25 2𝑥0,62


ρPerlu = 𝑥(1 − √1 − 0,85𝑥25 )
360

= 0,00175 x 4/3 = 0,0023...... ρMax ≤ ρPerlu ≤ ρMin


Luas Tulangan Perlu
As = 0,0038 x 1000 x 523,5 = 1989,3 mm2
1
𝑥 𝜋 𝑥 212 𝑥 1000
Jarak Tulangan (S) =4 = 175 mm
1989,3

Maka dipakai tulangan D21 – 175.


Tulangan Pembagi :
Asperlu = 30% . 𝐴𝑠 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎
= 30% x 1989,3 = 596,8 mm2
1 1
. 𝜋. ∅2 . 𝑏 4 . 𝜋. 192 . 1000
Jarak tulangan, S = 4 = = 474 mm
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 596,8
maka dipakai tulangan D19 – 200.

Gambar 25 Potongan abutment


Gambar 26 Tampak Depan

Gambar 27 Tampak Atas


3) Penulangan Wingwall
Dinding sayap atau wingwall berfungsi sebagai dinding penahan tanah oprit agar
tidak longsor ke samping. Wingwall tersebut menempel pada ujung kedua sisi
abutmen yang mana gaya-gaya yang bekerja pada wingwall adalah gaya tekanan
tanah aktif baik dalam kondisi normal.

Gambar 27 Dinding sayap (wingwall)

Panjang = 1,00 m
Tinggi = 1,10 m
γ tanah (γ) = 17 kN/m3
Sudut gesek dalam (∅) = 300
𝜑 30𝑜
𝑘𝑎 = 𝑡𝑎𝑛2 (45𝑜 − 2 ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45𝑜 − ) = 0,33
2

𝑇𝑇𝐴 = 0,5 H2 γ Ka
= 0,5 . 1,12. 1,0. 17. 0,33
= 3,39 kN
Tekanan tanah aktif (TTA) = 3,39 x 1,25
= 4,24 kN
Lm = 1,5 m
M = TTA. Lm
= 4,24 x 1,5
= 6,35 kNm
Perhitungan penulangan wingwall :
Momen ultimit (Mu) = 6,35 kNm
Gaya Geser ultimit (Vu) = 4,24 kN
Mutu beton (fc’) = 25 MPa
Mutu tulangan baja (fy) = 400 Mpa
Diameter tulangan utama = 19 mm
Diameter tulangan bagi = 16 mm
Tebal selimut (ds) = 50 mm
Tulangan Utama :
dx = 300 − 50 − 16 − 19/2 = 224,5 mm
Koefisien balok Stress
β1 = 0,85
Momen Lentur
6,53 .106
Mn = = 7.255.555,556 N.mm
0,9

Rasio Tulangan Minimum


1,4 1,4
ρMin = = 360 = 0,0038
Fy

Rasio Tulangan Maksimum


ρMax = 0,75 𝑥 ρb
(0,85𝑥25) 600
ρMax = 0,75 x [ 0,85 x 𝑥(600+360)]
360

= 0,0235
Rasio Tulang Perlu
7.255.555,556
Rn = = 0,143
1000x224,52

0,85 .25 2𝑥0,143


ρPerlu = 𝑥(1 − √1 − 0,85𝑥25 )
360

= 0,0004 x 4/3 = 0,00053...... ρMax ≤ ρPerlu ≤ ρMin


Luas Tulangan Perlu
As = 0,0038 x 1000 x 224,5 = 853,1 mm2
1
𝑥 𝜋 𝑥 192 𝑥 1000
Jarak Tulangan (S) =4 = 332 mm
853,1

Maka dipakai tulangan D19 - 200.


Tulangan Pembagi :
Asperlu = 30% . 𝐴𝑠 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎
= 30% x 853,1 = 255,93 mm2
1 1
. 𝜋. ∅2 . 𝑏 4 . 𝜋. 162 . 1000
Jarak tulangan, S = 4 = = 785 mm
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 255,93
maka dipakai tulangan D16 – 200.
Tulangan Geser :
𝑉𝑢 = 4,24 kN
Kekuatan geser yang diberikan beton
Vc = 1/6 √25 . 224,5. 1000 = 187083 N = 187,1 kN

ϕVc = 0,75 x 187,1 = 140,325 ton

½ ϕVc = 70,1625 ton


Vu ≤ ½ ϕVc ………… maka tidak perlu tulangan geser.

Gambar 28 Penulangan wingwall


D. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Dari gambar desain, dapat dihitung volume dari setiap material jembatan yang
dikelompokkan menjadi beberapa divisi sesuai dengan jenis pekerjaannya sesuai dengan
standar Bina Marga. Dari perhitungan terlampir didapatkan rencana anggaran biaya dari
perencanaan jembatan adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Rencana Anggaran Biaya Bahan
Perikaraan Harga Satuan
No. Uraian Satuan Jumlah (Rp)
Kuantitas (Rp)
1 Beton Mutu 25 MPa M 3
144.5 Rp. 1.275.000,00 Rp. 184.237.500
2 Baja Tulangan Strip BJTS 360 Kg 15671.53 Rp. 13.970,00 Rp. 218.931.220
3 Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 400 mm M 440 Rp. 400.000,00 Rp. 176.000.000
Total Rp. 579.168.720

Anda mungkin juga menyukai