62
BAB V
PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH JEMBATAN
63
Tabel 5.1 Perhitungan titik berat abutment
No b h A x y A.x A.y W
1 4,6 1,8 8,28 2,3 0,9 19,044 7,452 218,592
2 1,65 6,325 10,453 3,775 4,968 39,46 51,92 275,96
3 0,6 0,4 0,12 2,75 6,67 0,33 0,8 3,168
4 0,6 0,35 0,21 2,65 6,975 0,557 1,465 5,544
5 1,05 0,465 0,4883 4,075 8,368 1,99 4,086 12,89
6 0,75 0,7 0,525 3,925 8,95 2,06 4,69 13,86
Ʃ 20,0763 63,441 70,413 530,014
W= A.L.γ L = 11 m (Panjang total abutment)
x= = = 3,159 m
y= = = 3,507 m
64
karena lebar lantai jembatan >5,5 m maka muatan q adalah 100% dan
sisanya dihitung 50%
- Beban garis
12 ton PPJJR 1987
karena lebar lantai jembatan >5,5 m maka muatan q adalah 100% dan
sisanya dihitung 50%
K=1+ =1+ = 1,267
( ) ( )
( )
P= + x 1,267 = 74,637
Segmen b h A W x y Wx Wy
Tanah (A) 0,3 0,4 0,12 2,112 4,45 9,1 9,398 9,219
65
Gaya horizontal
a) Gaya rem dan traksi
66
c) Gaya akibat gempa
67
d) Gaya tekanan tanah aktif
γ tanah = 1,6 t/m²
b = 11 m (panjang abutment)
Ø = 30°
Ka = Tg² (45- )
= Tg² (45- )
= 0,333
= 3,45 m
68
Kombinasi pembebanan
Kestabilan konstruksi harus ditinjau berdasarkan komposisi pembebanan
dan gaya yang mungkin akan terjadi. Kombinasi pembebanan pada
perencanaan abutment sesuai dengan aturan yang tercantum dalam PPJJR 1987
halaman 21.
Tabel 5.2 Kombinasi pembebanan dan gaya
Tegangan yang dipakai
No Kombinasi pembebanan
terhadap tegangan ijin
I M+(H+k)+Ta+Tu 100%
II M+Ta+Ah+Gg+SR+Tm 125%
III Kombinasi (I)+Rm+Gg+Sr+Tm+S 140%
IV M+Gh+Tag+Gg+Ahg+Tu 150%
Berikut ini disajikan dalam tabel kombinasi dari pembebanan dan gaya yang
bekerja pada abutment.
69
Gg Gg - 72,96 - 8,135 - 593,53
Ah - - - - - -
Sr - - - - - -
Tm - - - - - -
Total 823,968 401,35 - - 2632,199 1726,476
70
Penulangan abutment
1. Penulangan badan abutment
Data perencanaan:
Mutu baja U39 = 2250 kg/cm² fy = 225 Mpa
Mutu beton K350, dikonversikan ke fc= 29,05 Mpa
h = 1000 mm
b = 100 mm
L = 11 m
d = 1000-30-½32-22 = 932 mm
- Tulangan utama
Rn = = = 1,86 MPa
ρperlu = ( √ )
= ( √ )= 0,0086
71
ρmin = = = 0,0062
S= = = 100,3 mm ≈ 100 mm
S= = = 55,311 mm ≈ 50 mm
= 0,6 x x√ = 0,539
geser.
72
Gambar 5.9 Penulangan kepala abutment arah memanjang
Data perencanaan:
Mutu baja U39 = 2250 kg/cm² fy = 225 Mpa
Mutu beton K350, dikonversikan ke fc= 29,05 Mpa
h = 1000 mm
b = 1000 mm
L = 11 m
d = 1000-30-½32-22 = 932 mm
RI = 0,85 fc
= 0,85 x 29,05 = 24,7 Mpa
MH = 1879,046 t = 18790460 N
Mu = = = 1708223,636 Nm = 1708223636 Nmm
- Tulangan utama
Rn = = = 1,967 MPa
ρperlu = ( √ )
73
= ( √ )= 0,009
ρmin = = = 0,0062
S= = = 95,83 mm ≈ 100 mm
- Tulangan bagi
Tul. Pembagi = 0,2 x As tul. Utama
= 0,2 x 8388 = 1677,6 mm²
Dipakai tulangan ϕ22 dengan luas penampang (A=380 mm²)
S= = = 226,51 mm ≈ 200 mm
- Tulangan geser
Syarat diperlukan tulangan geserVu > ØVc
Hu = 1,05 x Hmax
= 1,05 x 4150950 = 4358497,5 N
ØVc = 0,6 x x√
= 0,6 x x√ = 0,539
geser.
Dipakai tulangan geser praktis ϕ25-500 (As = 982 mm²)
74
Gambar 5.10 Penulangan badan abutment arah melintang
75
5.2 Perhitungan Pondasi Tiang Pancang
5.2.1 Gaya yang Bekerja
Dari tabel kombinasi pembebanan dan gaya diperoleh (kombinasi III)
PV = 1013,641 t
PH = 415,095 t
MH = 1879,046 t
P= +
= +
= 166404,75 kg ≈ 166,405 t
Keterangan :
A = luas total tiuang pancang
K = keliling tiang pancang = =141,4 cm
Tf :JHL= total friction kedalaman -13,80 m = 1200 kg/m
qc = conus resistance = 250 kg/cm²
76
c) Daya dukung kelompok tiang pancang
= + = 74,227 t
Keterangan :
Pmax = beban maksimum yang diterima 1 tiang pancang
PV = beban vertikal normal = 1013,641 (kombinasi III)
My = momen arah y = 1879,046 tm (kombinasi III)
xmax = jarak terjauh tiang ke titik pusat titik berat penampang = 1,35 m
n = jumlah pondaasi tiang pancang = 16 buah
ny = jumlah tiang pancang dalam 1 baris = 8 buah
Efisiensi tiang berdasarkan rumus dari Uniform Building Code (AASHO)
Syarat,
S = 1,413
( ) ( )
E = 1- { }
( ) ( )
= 1- { } = 0,98
Keterangan:
D/S = 0,45/1,35 = 18,435°
77
S = jarak antara tiang pancang = 1,35 m
m = jumlah baris = 3
n = jumlah tiang pancang tiap baris = 8 buah
Daya dukung tiap tiang pada kelompok tiang
Pult = E x P
= 0,98 x 166,405 = 163,077 t
Kontrol Pmax = terhadap Pult yang terjadi =
Pult > Pmax
163,077 > 74,227………..OK!!!
78
5.2.4 Perhitungan Tiang Pancang Miring
Pmax =74,227 t
Hmax = 415,095 t
Ph = = 51,88
R=√
=√
= 90,56 t
79
Tiang pancang miring , direncanakan.
= m= 5:1
m= = 5,85 ≈ 5
= x 90,56 = 17,76 t
√
80
5.2.5 Penulangan Poer Abutment
Data perencanaan:
Mutu baja U39 = 2250 kg/cm² fy = 225 Mpa
Mutu beton K350, dikonversikan ke fc= 29,05 Mpa
h = 1200 mm
b = 1000 mm
p = 40 mm (selimut beton)
ϕ tulangan utama = 32 mm
d = 1200 – 40 - ½ 32 = 1144 mm
- Tulangan utama
Rn = = = 0,815MPa
ρperlu = ( √ )
81
= ( √ )= 0,0037
ρmin = = = 0,0062
S= = = 113,33 mm ≈ 100 mm
- Tulangan bagi
Tul. Pembagi = 0,2 x As tul. Utama
= 0,2 x 7092,8 = 1418,56 mm²
Dipakai tulangan ϕ22 dengan luas penampang (A= 380 mm²)
Jarak tulangan yang diperlukan,
S= = = 267,8 mm ≈ 250 mm
- Tulangan geser
Syarat diperlukan tulangan geserVu > ØVc
Pu = 1,05 x (Wba + Wab)
= 1,05 x (291,842 + 530,014)
= 862,95 t = 8629500 N
ØVc = 0,6 x x√
= 0,6 x x√ = 0,539
82
Gambar 5.15 Penulangan poer abutment arah melintang
83
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan perhitungan pada pembahasan skripsi dengan
judul “Perencanaan Jembatan Beton Bertulang Balok T Sei Nyahing Kota
Sendawar Kutai Barat Kalimantan Timur” dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
84