Anda di halaman 1dari 23

Gambar 4.

17 Penulangan plat injak arah melintang

Gambar 4.18 Penulangan plat injak arah memanjang

62
BAB V
PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH JEMBATAN

5.1 Perhitungan Abutment


5.1.1 Data Perencanaan
Tipe jembatan = Jembatan beton bertulang balok T
Panjang jembatan = 25 m
Jumlah bentang = 1 buah
Lebar lalu-lintas = 2 x 3,5 = 7 m
Lebar trotoar =2x1=2m
Lebar jembatan =9m
Jumlah gelagar utama = 8 buah
Jarak antara gelagar utama = 1,2 m
Tinggi abutment = 9,3 m

5.1.2 Pembebanan Abutment


 Gaya vertikal
a) Gaya akibat berat sendiri abutment

Gambar 5.1 Titik berat abutment

63
Tabel 5.1 Perhitungan titik berat abutment
No b h A x y A.x A.y W
1 4,6 1,8 8,28 2,3 0,9 19,044 7,452 218,592
2 1,65 6,325 10,453 3,775 4,968 39,46 51,92 275,96
3 0,6 0,4 0,12 2,75 6,67 0,33 0,8 3,168
4 0,6 0,35 0,21 2,65 6,975 0,557 1,465 5,544
5 1,05 0,465 0,4883 4,075 8,368 1,99 4,086 12,89
6 0,75 0,7 0,525 3,925 8,95 2,06 4,69 13,86
Ʃ 20,0763 63,441 70,413 530,014
W= A.L.γ L = 11 m (Panjang total abutment)

Titik berat penampang abutment (dari A)

x= = = 3,159 m

y= = = 3,507 m

Berat sendiri abutment


Wtotal = 530,014 ton
Lengan gaya terhadap titik acuan awal = 3,159 m
Momen yang terjadi = 530,014 x 3,159
= 1674,31 tm
b) Beban mati akibat konstruksi atas
Lantai kendaraan = 0,2 x 9 x 2,4 = 108 t
Air hujan = 0,05 x 9 x 25 x 1 = 11,25 t
Trotoar = 2 x 1 x 25 x 2 = 49,5 t
Pipa sandaran = 4 x 25 x 5,08x = 0,508 t
Tiang sandaran = 0,15 x 0,2 x 0,5 x 2,4 x 26 = 11,25 t
Gelagara memanjang = 8 x 1,386 x 25 = 277,2 t
Air hujan = 6 x 0,35 x 0,8 x 9 x 2,4 = 36,29 t
Ptot = 583,684 t
Beban mati yang diterima abutment RVD = 583,684/2
= 291,842 t
c) Beban hidup akibat konstruksi atas
- Beban merata
q= 2,2 t/m q = muatan merata L< 30 m,

64
karena lebar lantai jembatan >5,5 m maka muatan q adalah 100% dan
sisanya dihitung 50%

q’= ( x 2,2 x 100% + 2,2 x 50% ) = 4,6 t/m

- Beban garis
12 ton PPJJR 1987
karena lebar lantai jembatan >5,5 m maka muatan q adalah 100% dan
sisanya dihitung 50%
K=1+ =1+ = 1,267
( ) ( )
( )
P= + x 1,267 = 74,637

Beban hidup total = (26 x 4,6 + 74,637) x 2 = 379,274


Beban tiap abutment = 379,274/2 = 189,673 t
d) Berat tanah vertikal

Gambar 5.2 Beban akibat beban tanah di atas abutment


W= A.L.γ L = 11 m (Panjang total abutment)
γ (tanah urug) = 1,6 t/m²

Segmen b h A W x y Wx Wy
Tanah (A) 0,3 0,4 0,12 2,112 4,45 9,1 9,398 9,219

65
 Gaya horizontal
a) Gaya rem dan traksi

Gambar 5.3 Beban akibat gaya rem dan traksi


Dihitung 5% dari beban D tanpa koefesien kejut dengan titik tangkap 1,8 m
di atas permukaan lantai kendaraan
Rm = 5% ( ) = 13,745 t

Jarak terhadap titik A, y = 9,3 + 1,8 = 11,1 m


MRm = 13,745 x 11,1 = 152,57 t
b) Gaya gesekan pada tumpuan

Gambar 5.4 Gaya akibat gaya geser pada tumpuan


F = 0,25 x beban mati 0,25 = koefesien gesek (PPJJR 1987,pasal 2.6.2)
= 0,25 x 291,842
= 72,96 t
Jarak terhadap titik A, y = 8,135 m
MGg = 72,96 x 8,135 = 593,53 t

66
c) Gaya akibat gempa

Gambar 5.5 Beban akibat gempa


T=CxW
T = Gaya horizontal akibat gempa
C = Koefesien gempa (koefesien gempa Kutai Barat= 0,10)
W= Muatan mati dari bagian konstruksi yang ditinjau
- Gaya gempa terhadap bangunan atas
Wba = 291,842 t
Tba = 0,10 x 291,842 = 29,1842 t
y = 8,135 (lengan gaya terhadap titik A)
Mba = 29,1842 x 8,135
= 237,413 tm
- Gaya gempa terhadap abutment
Wab = 530,014 t
Tab = 0,10 x 530,014 = 53,0014 t
y = 3,507 (lengan gaya terhadap titik A)
Mab = 53,0014 x 3,507
= 105,876 tm
- Gaya gempa terhadap beban tanah
Wta = 2,112 t
T ta = 0,10 x 2,112 = 0,2112 t
y = 8,93 (lengan gaya terhadap titik A)
Mta = 0,2112 x 8,93
= 1,886 tm

67
d) Gaya tekanan tanah aktif
γ tanah = 1,6 t/m²
b = 11 m (panjang abutment)
Ø = 30°

Ka = Tg² (45- )

= Tg² (45- )

= 0,333

Gambar 5.6 Beban akibat tekanan tanah aktif


Pa1 = Ka q h b
= 0,333 x 2,2 x 9,3 x 11
= 74,94 t
Pa2 = ½ γ Ka q h² b
= ½ x 1,6 x 0,333 x 9,3² x 11
= 253,45 t
Ptot. = 328,39 t
( ) ( )
Titik berat dari titk A (y) =

= 3,45 m

68
 Kombinasi pembebanan
Kestabilan konstruksi harus ditinjau berdasarkan komposisi pembebanan
dan gaya yang mungkin akan terjadi. Kombinasi pembebanan pada
perencanaan abutment sesuai dengan aturan yang tercantum dalam PPJJR 1987
halaman 21.
Tabel 5.2 Kombinasi pembebanan dan gaya
Tegangan yang dipakai
No Kombinasi pembebanan
terhadap tegangan ijin
I M+(H+k)+Ta+Tu 100%
II M+Ta+Ah+Gg+SR+Tm 125%
III Kombinasi (I)+Rm+Gg+Sr+Tm+S 140%
IV M+Gh+Tag+Gg+Ahg+Tu 150%

Berikut ini disajikan dalam tabel kombinasi dari pembebanan dan gaya yang
bekerja pada abutment.

Tabel 5.3 Kombinasi pembebanan dan gaya I


Jarak terhadap
Beban Gaya (T) acuan (A) Momen (Tm)
Jenis Bagian V H x y Mv Mh
Wab 530,014 - 3,159 - 1674,314 -
M Wba 291,842 - 3,25 - 948,487 -
Wt 2,112 - 4,45 - 9,398 -
(H+K) 189,673 - 3,25 - 616,437 -
Ta - 328,39 - 3,45 - 1132,946
Tu - - - - - -
Total 1013,641 328,39 - - 3248,636 1132,946

Tabel 5.4 Kombinasi pembebanan dan gaya II


Jarak terhadap
Beban Gaya (T) acuan (A) Momen ™
Jenis Bagian V H x y Mv Mh
Wab 530,014 - 3,159 - 1674,314 -
M Wba 291,842 - 3,25 - 948,487 -
Wt 2,112 - 4,45 - 9,398 -
Ta - 328,39 - 3,45 - 1132,946
Ah - - - -

69
Gg Gg - 72,96 - 8,135 - 593,53
Ah - - - - - -
Sr - - - - - -
Tm - - - - - -
Total 823,968 401,35 - - 2632,199 1726,476

Tabel 5.5 Kombinasi pembebanan dan gaya III


Jarak terhadap
Beban Gaya (T) acuan (A) Momen (Tm)
V H x y Mv Mh
Kombinasi I 1013,641 328,39 - - 3248,636 1132,946
Rm - - 13,745 - 11,1 - 152,57
Gg Gg - 72,96 - 8,135 - 593,53
A - - - - - - -
SR - - - - - - -
Tm - - - - - - -
s - - - - - - -
Total 1013,641 415,095 - - 3248,636 1879,046

Tabel 5.6 Kombinasi pembebanan dan gaya IV


Jarak terhadap
Beban Gaya (T) acuan (A) Momen (Tm)
V H x y Mv Mh
Jenis Bagian - 3,159 - 1674,314 -
Wab 530,014 - 3,25 - 948,487 -
M Wba 291,842 - 4,45 - 9,398 -
Wt 2,112 - - - - -
Tba - 29,1842 - 8,135 - 237,413
Gh
Tab - 53,0014 - 3,507 - 105,876
Tt - 0,2112 - 8,93 - 1,886
Gg Gg - 72,96 - 8,135 - 593,53
Ahg - - - - - - -
Tu - - - - - - -
Total 823,968 155,3568 - - 2632,199 938,705

70
 Penulangan abutment
1. Penulangan badan abutment

Gambar 5.7 Pembebanan kepala abutment


- Gaya rem = 13,745 t
Mr = 13,745 x 9,3 = 127,828 tm
- Beban mati akibat konstruksi atas
Mba = 948,487 tm
- Beban hidup
W = 189,673 t
MqL = 189,673 x 3,159 = 599,177 tm
- Gaya horizontal akibat beban gempa
Mg = 105,876 tm
Mtotal = 127,828+948,487+599,177+105,876
= 1781,368 tm = 17813680 Nm
Mu = = = 1619425,455 Nm = 1619425455 Nmm

Data perencanaan:
Mutu baja U39 = 2250 kg/cm² fy = 225 Mpa
Mutu beton K350, dikonversikan ke fc= 29,05 Mpa
h = 1000 mm
b = 100 mm
L = 11 m
d = 1000-30-½32-22 = 932 mm

- Tulangan utama
Rn = = = 1,86 MPa

ρperlu = ( √ )

= ( √ )= 0,0086

71
ρmin = = = 0,0062

ρmin < ρperlu, dipakai ρperlu = 0,0086


As = ρ bd
= 0,0086 x 1000 x 932
= 8015,2 mm²
Dipakai tulangan ϕ32 dengan luas penampang (A =803,84 mm²)
Jarak tulangan yang diperlukan,

S= = = 100,3 mm ≈ 100 mm

Dipakai tulangan ϕ32-100


- Tulangan bagi
Tul. Pembagi = 0,2 x As tul. Utama
= 0,2 x 8015,2 = 2404,56 mm²
Dipakai tulangan ϕ13 dengan luas penampang (A =133 mm²)
Jarak tulangan yang diperlukan,

S= = = 55,311 mm ≈ 50 mm

Dipakai tulangan ϕ13-50


- Tulangan geser
Syarat diperlukan tulangan geserVu > ØVc
Pu = 1,05 x Wba
= 1,05 x 2918420 = 3064341 N
ØVc = 0,6 x x√

= 0,6 x x√ = 0,539

Vu = = = 0,3 < ØVc, maka tidak diperluka tulangan

geser.

Gambar 5.8 Penulangan kepala abutment arah melintang

72
Gambar 5.9 Penulangan kepala abutment arah memanjang

2. Penulangan badan abutment


Penulangan badan abutment ditinaju terhadap momen yang terjadi di dasar
badan abutment. Dari tabel kombinasi pembebanan dan gaya diperoleh
(ambil dengan nilai Mh terbesar kombinasi III)
PV = 1013,641 t
PH = 415,095 t
MH = 1879,046 t

Data perencanaan:
Mutu baja U39 = 2250 kg/cm² fy = 225 Mpa
Mutu beton K350, dikonversikan ke fc= 29,05 Mpa
h = 1000 mm
b = 1000 mm
L = 11 m
d = 1000-30-½32-22 = 932 mm

RI = 0,85 fc
= 0,85 x 29,05 = 24,7 Mpa
MH = 1879,046 t = 18790460 N
Mu = = = 1708223,636 Nm = 1708223636 Nmm

- Tulangan utama
Rn = = = 1,967 MPa

ρperlu = ( √ )

73
= ( √ )= 0,009

ρmin = = = 0,0062

ρmin < ρperlu, dipakai ρperlu = 0,009


As = ρ bd
= 0,009 x 1000 x 932
= 8388 mm²
Dipakai tulangan ϕ32 dengan luas penampang (A =803,84 mm²)
Jarak tulangan yang diperlukan,

S= = = 95,83 mm ≈ 100 mm

Dipakai tulangan ϕ32-100

- Tulangan bagi
Tul. Pembagi = 0,2 x As tul. Utama
= 0,2 x 8388 = 1677,6 mm²
Dipakai tulangan ϕ22 dengan luas penampang (A=380 mm²)

S= = = 226,51 mm ≈ 200 mm

Dipakai tulangan ϕ22-200

- Tulangan geser
Syarat diperlukan tulangan geserVu > ØVc
Hu = 1,05 x Hmax
= 1,05 x 4150950 = 4358497,5 N
ØVc = 0,6 x x√

= 0,6 x x√ = 0,539

Vu = = = 0,425 < ØVc, maka tidak diperluka tulangan

geser.
Dipakai tulangan geser praktis ϕ25-500 (As = 982 mm²)

74
Gambar 5.10 Penulangan badan abutment arah melintang

Gambar 5.11 Penulangan badan abutment arah memanjang

75
5.2 Perhitungan Pondasi Tiang Pancang
5.2.1 Gaya yang Bekerja
Dari tabel kombinasi pembebanan dan gaya diperoleh (kombinasi III)
PV = 1013,641 t
PH = 415,095 t
MH = 1879,046 t

5.2.2 Perhitungan Daya Dukung Tiang Pancang


Daya dukung tiang individu ditinjau berdasarkan
a) Kekuatan bahan tiang
ϕ tiang = 45 cm
Mutu beton K350, dikonversikan ke fc= 29,05 Mpa
σ' bk = kekuatan beton karateristik = 290,5 kg/cm²
σ' b = tegangan ijin bahan tiang = 0,33 x 290,5 = 95,865 kg/cm²
A tiang = ¼
=¼ = 1589,625 cm²
P tiang = 95,865 x 1589,625 = 152,3894 kg ≈ 152,39 t

b) Daya dukung tanah


Rumus Boegemenn

P= +

= +

= 166404,75 kg ≈ 166,405 t
Keterangan :
A = luas total tiuang pancang
K = keliling tiang pancang = =141,4 cm
Tf :JHL= total friction kedalaman -13,80 m = 1200 kg/m
qc = conus resistance = 250 kg/cm²

76
c) Daya dukung kelompok tiang pancang

Gambar 5.12 Denah pondasi tiang pancang

Jarak tiang pancang arah x = 135 cm


Jarak tiang pancang arah y = 155 cm
Pmax = +

= + = 74,227 t

Keterangan :
Pmax = beban maksimum yang diterima 1 tiang pancang
PV = beban vertikal normal = 1013,641 (kombinasi III)
My = momen arah y = 1879,046 tm (kombinasi III)
xmax = jarak terjauh tiang ke titik pusat titik berat penampang = 1,35 m
n = jumlah pondaasi tiang pancang = 16 buah
ny = jumlah tiang pancang dalam 1 baris = 8 buah
Efisiensi tiang berdasarkan rumus dari Uniform Building Code (AASHO)
Syarat,

S = 1,413
( ) ( )
E = 1- { }
( ) ( )
= 1- { } = 0,98

Keterangan:
D/S = 0,45/1,35 = 18,435°

77
S = jarak antara tiang pancang = 1,35 m
m = jumlah baris = 3
n = jumlah tiang pancang tiap baris = 8 buah
Daya dukung tiap tiang pada kelompok tiang
Pult = E x P
= 0,98 x 166,405 = 163,077 t
Kontrol Pmax = terhadap Pult yang terjadi =
Pult > Pmax
163,077 > 74,227………..OK!!!

5.2.3 Perhitungan Pergesaran Tanah Akibat Gaya Lateral


Dari hasil penyelidikan tanah pada kedalaman -9 m dari muka tanah
didapat data tanah sebagai berikut.
γ tanah = 1,63 t/m³
Ø = 16°
C = 1,3 t/m²
Ketahanan lateral ultimate (QL) rencana untuk tanah kohesif
QL = 36.Cu.D²+54. Γs.D³
= (36 x 1,3 x 0,45²) + (54 x 1,63 x 1,45³)
= 17,49 t
Keterangan:
QL = Kapasitas lateral ultimate dari tiang
Cu = Kuat geser tanah
D = diameter tiang
γ = berat jenis tanah
QLtotal = n x QL
= 16 x 17,49 = 279 84 t
Gaya lateral terbesar terjadi pada kombinasi III yaitu H = 415,095 t
Ketahanan lateral ultimate (Q°L) = 140% x Qltotal = 1,4 x 279 84 = 391,776 t
(Q°L) < H
391,776 t < 415,095 t, maka diperlukan tiang pancang miring

78
5.2.4 Perhitungan Tiang Pancang Miring

Gambar 5.13 Denah pindasi tiang pancang miring

Pmax =74,227 t
Hmax = 415,095 t

Ph = = 51,88

R=√

=√
= 90,56 t

79
Tiang pancang miring , direncanakan.
= m= 5:1

m= = 5,85 ≈ 5

Kontrol gaya lateral ijin


H1 tiang = xR

= x 90,56 = 17,76 t

Jumlah tiang pancang direncanakan = 8 buah


H = 8 x 17,71 = 142,08 t
H + Q°L > 415,095 t
142,08 + 391,776 t > 415,095 t ………OK!!!

80
5.2.5 Penulangan Poer Abutment

Gambar 5.14 Poer abutment

Besarnya gaya P yang diterima 1 tiang pancang Pmax = 73,937 t


Jarak antara badan terluar abutment dengan titik barat pondasi tiang pancang (x)
=1,15 m
Pmax.x = 73,937 x 1,15
= 85,361 tm

Mu = = 106,70125 tm = 1067012,5 = 1067012500 Nmm

Data perencanaan:
Mutu baja U39 = 2250 kg/cm² fy = 225 Mpa
Mutu beton K350, dikonversikan ke fc= 29,05 Mpa
h = 1200 mm
b = 1000 mm
p = 40 mm (selimut beton)
ϕ tulangan utama = 32 mm
d = 1200 – 40 - ½ 32 = 1144 mm

- Tulangan utama
Rn = = = 0,815MPa

ρperlu = ( √ )

81
= ( √ )= 0,0037

ρmin = = = 0,0062

ρmin < ρperlu, dipakai ρperlu = 0,0062


As = ρ bd
= 0,0062 x 1000 x 1144
= 7092,8 mm²
Dipakai tulangan ϕ32 dengan luas penampang (A =803,84 mm²)
Jarak tulangan yang diperlukan,

S= = = 113,33 mm ≈ 100 mm

Dipakai tulangan ϕ32-100

- Tulangan bagi
Tul. Pembagi = 0,2 x As tul. Utama
= 0,2 x 7092,8 = 1418,56 mm²
Dipakai tulangan ϕ22 dengan luas penampang (A= 380 mm²)
Jarak tulangan yang diperlukan,

S= = = 267,8 mm ≈ 250 mm

Dipakai tulangan ϕ22-250

- Tulangan geser
Syarat diperlukan tulangan geserVu > ØVc
Pu = 1,05 x (Wba + Wab)
= 1,05 x (291,842 + 530,014)
= 862,95 t = 8629500 N
ØVc = 0,6 x x√

= 0,6 x x√ = 0,539

Vu = = = 0,68 < ØVc, maka tidak diperluka tulangan geser.

Dipakai tulangan geser ϕ22-500

82
Gambar 5.15 Penulangan poer abutment arah melintang

Gambar 5.16 Penulangan poer abutment arah memanjang

83
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan perhitungan pada pembahasan skripsi dengan
judul “Perencanaan Jembatan Beton Bertulang Balok T Sei Nyahing Kota
Sendawar Kutai Barat Kalimantan Timur” dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.

6.1.1 Hasil Perhitungan Struktur Atas Jembatan

Tabel 6.1 Dimensi struktur atas jembatan


Dimensi Struktur
No Elemen Struktur Panjang Tinggi
(cm) Lebar (cm) (cm)
1 Tiang sandaran 20 15 50
2 Trotoar 2500 100 25
3 Lantai kendaraan 2500 700 20
Sisi bawah (b) = 55
4 Gelagar memanjang 2500 1,75
Lebar badan (bw) = 30
5 Balok diafragma 120 35 80
6 Plat injak 2500 250 20

Tabel 6.2 Kebutuhan tulangan struktur atas jembatan


Kebutuhan Tulangan
No Elemen Struktur Tul.bagi Tul.geser
Tul.lentur (mm) (mm) (mm)
1 Tiang sandaran 2ϕ12 - ϕ8-80
2 Trotoar - - -
3 Lantai kendaraan ϕ13-100 ϕ13-100 -
Badan atas: 8Ø32
4 Gelagar memanjang 8ϕ13 ϕ12-150
Sisi bawah: 17Ø32
5 Balok diafragma 8ϕ16 4ϕ13 ϕ10-100
6 Plat injak ϕ13-50 ϕ13-250 -

84

Anda mungkin juga menyukai