Belajar Ngonfig
Our Passion in Computer Network
About
Contact
Home
Guides
Labs
Others
Search for:
Belajar Konsep Dasar Subnetting dan Cara
Perhitungan Subnetting
Last updated: October 14, 2019 by fathurhoho
31 Comments
Hey! Satu topik yang menjadi syarat agar kamu bisa memahami jaringan
komputer secara umum, yaitu subnetting. Saat belajar subnetting, kamu
diajarkan caranya memetakan sebuah jaringan, dan alamat-alamat setiap
perangkatnya.
Saat diagram diatas diambil, ada 1000 orang yang berpartisipasi di poll
tersebut, dan sebanyak 388 orang menjawab bahwa subnetting adalah materi
yang paling sulit di CCNA routing switching.
Bagi saya pribadi, hasil vote diatas agak menarik. Saya mungkin tidak merasa
kesulitan saat belajar subnetting, sebab ketika kuliah, kami sudah belajar
perhitungannya.
Tapi saat sudah belajar CCNA bener-bener, saya baru sadar kalau
sebenernya saya juga belum paham tentang subnetting. Nah loh, padahal..
sudah bisa menghitung subnetting. Why?
Dah.. intinya. Kalau ini adalah kali pertamanya kamu belajar subnetting.
Jangan khawatir.
Disini saya akan membantu kamu belajar subnetting, mulai dari mengenal
konsepnya, tata cara perhitungannya, dan penerapannya di jaringan
komputer nyata. InsyaAllah, sampai mahir.
a. Prerequisites (prasyarat)
Syarat dasar sebelum belajar subnetting
Karena subnetting termasuk materi yang advance, jadi tidak bisa langsung
dipelajari tanpa memahami dasar-dasar jaringan komputer terlebih dahulu.
Intinya, belajarnya harus berurutan.
Kamu harus sudah tahu gambaran dasar jaringan komputer. Jika belum
paham, silakan baca dasar internetworking, disitu akan dibahas perbedaan
mendasar mengenai kinerja switch dan router.
Setelah itu kamu harus sudah paham susunan hirarki perangkat di topologi,
dari access, distribution, core, dan WAN juga remote networknya. Ini bisa
kamu lihat gambarannya di jaringan enterprise.
Kalau belum paham materi-materi yang saya sebutkan diatas, tidak usah
lanjutkan membaca tulisan ini. Percuma, cuma buang-buang waktu kamu
saja. Karena kamu ga akan paham.
Saat ini kita berada di tahapan awal belajar subnetting, kamu harus sudah
paham dasar IP, jenis-jenis IP address, dan bagaimana struktur alamatnya,
dst. Silakan baca penjelasan tentang IP Address kalau belum paham.
Sekali lagi, kalau belum paham dasar IP address, gausah lanjut baca materi
ini. Kamu ga bakalan paham.
Di materi ini kita akan membahas lagi lebih dalam mengenai porsi network
address, dan host address. Diawali dengan mengenal metode CIDR
(classless inter-domain routing). Dilanjutkan dengan tahapan-tahapan
membuat subnet.
Lalu belajar perhitungan subnetting FLSM (fixed length subnet mask). Setelah
itu materi akan dilanjutkan konsep dasar IP routing, dan konfigurasi static
routing. Disini kita akan mempraktikan FLSM untuk lab-lab tersebut.
Ambil range ip address kelas C, yang paling sedikit jumlah hostnya, maka
network yang kita buat jadi seperti ini:
Gambar diatas hanya ilustrasi, sebab switch pada umumnya tidak sampai
250-an port. Jadi sebenarnya ada beberapa switch disitu. Tapi tetap saja,
masalahnya… ada sebuah broadcast domain di network tersebut!
Satu broadcast domain yang luas sangat buruk untuk performa network.
Kalau belum paham tentang broadcast domain dan collision domain, silakan
baca dulu penjelasannya disini dan disini.
Karena itu, network tersebut bisa kita pecah lagi menjadi beberapa network,
jadi seperti ini. (cara perhitungan subnettingnya akan kita pelajari dibawah).
Jadi, dari satu network dengan sebuah broadcast domain yang lebar, kita
pecah-pecah menjadi (contoh) 4 broadcast domain.
Saya tebali kata ‘sebuah network’, karena pada penerapannya nanti, network
yang sudah disubnet tadi, ketika dirouting dari network yang lain, alamatnya
tetap ‘network utama’ nya. Bukan subnetnya.
Maksudnya seperti ini.
Network yang tadi (192.168.100.0/24), saat dirouting dari network lain, tetap
saja ke /24, bukan /26 yang sudah disubnet. Dalam penggunaanya, network
utama ini sering disebut dengan global space address.
Kecuali memang yang ingin dirouting hanya subnetnya saja, jadi saat routing
di Router B atau Router C, destination networknya adalah spesifik ke salah
satu subnet /26 diatas.
Itu sedikit gambaran saja mengenai route summarization yang akan kita
bahas di bab berikutnya.
Balik lagi ke konsep dasar subnetting tadi, mudah-mudahan sudah paham ya.
Jangan pusingin dulu mengenai perhitung subnetting, dibawah akan saya
jelaskan.
Note: saya akan gunakan contoh yang ‘sedikit kompleks’ bagi pemula.
Tujuannya semata-mata hanya untuk memberi gambaran jaringan yang biasa
dikerjakan di lab-lab subnetting CCNA RS.
Jaringan bisa saja agak kompleks yang memiliki beberapa zona misal
internet, extranet, DMZ, intranet, dan lain sebagainya. Tapi sederhananya
kita bagi saja atas WAN dan LAN.
Nah ketika membuat subnet, network LAN dan network WAN ini dipisahkan
pensubnetannya. Seperti ini:
Lihat link WAN berwarna merah, dan link LAN berwarna ungu. Disamping itu
ada juga link menuju ke ISP, tapi ini tidak kita bahas lebih lanjut. Karena
prosedurnya beda lagi, kamu harus menyewa IP space ke ISP.
Disarankan untuk network LAN dan WAN berbeda kelas IP, namun sama juga
tidak apa, asal… jaraknya atau range IP nya tidak berdekatan sehingga kalau
ada pengembangan kedepannya tidak menjadi masalah (kita skip sejenak
bagian ini).
b. Kedua: Banyaknya IP (Host ID) Setiap Subnet
Disini kamu harus sudah paham mengoperasikan Cisco IOS dan sudah
memahami tentang interface cisco IOS router dan switch.
Nah dari total IP address yang dibutuhkan tersebut, disinilah kita menentukan
alamat network keseluruhan (untuk LAN, dan WAN).
Kira-kira berapa? Tenang saja, dibawah akan kita pelajari cara menghitung
subnetting. Ingat 2 hal ini.
Gimana? Saya yakin kalau kamu benar-benar baru belajar subnetting, pasti
pusing lihatnya. Disini saya tidak bermaksud mempersulit pemikiran kamu,
hanya memberi gambaran saja.
Teknik ini dikenal dengan FLSM (fixed length subnet mask). Di bab berikutnya
kita juga akan belajar mengenai VLSM (variable length subnet mask) yang
rangenya menyesuaikan kebutuhan host.
B network.network.node.node 255.255.0.0
C network.network.network.node 255.255.255.0
Contoh subnet mask 255.255.255.0 (kelas C) berarti ada 24 network bit yang
bernilai 1 (on), di oktet pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan 8 bit sisanya,
di oktet keempat, bernilai 0 (off), untuk host address.
Ada 24, ya kan? Maka ini juga disebut dengan /24 (notasi cidr), kita bahas
dibawah. Dengan bilangan desimal maka tertulis subnet masknya adalah
255.255.255.0.
Silakan kamu konversikan subnet mask kelas B dan kelas C diatas menjadi
nilai biner.
Di awal belajar subnetting, kamu perlu membiasakan mengkonversi subnet
mask menjadi bilangan biner, lalu hitung nilai bitnya dengan metode
perpangkatan.
So, kamu harus mengingat nilai perpangkatan 2. Ini akan kamu butuhkan
terus menerus untuk mengetahui porsi network dan porsi host dari sebuah
alamat IP.
Misal tadi 192.168.100.0 subnet mask 255.255.255.0, ada 8 bit porsi host
yang tersedia, berarti 2^8. Maka lebar hostnya adalah 256. Ini juga kadang
disebut dengan block size.
Saya yakin ini tidak sulit dipahami, kamu cuma perlu ingat kelipatan 2 saja.
Misalnya kamu sudah ingat kalau 2^8 adalah 256, tentunya kamu tahu kalau
2^9 adalah 512 atau 2^7 adalah 128.
Nilai bit host dan bit network ini selalu saling berkaitan, jika ada 24 bit
network, pasti ada 8 bit host. Jika ada 27 network bit, maka 5 bit sisanya
adalah bit host. Gitu terus. Karena lebar totalnya adalah 32 bit.
Dengan CIDR, alamat network tidak lagi harus classful, bisa menggunakan
subnet mask manapun (ada ketentuannya dibawah). Kemudian di CIDR kita
mengenal notasi slash (/).
Berikut tabel CIDR beserta jumlah host di setiap nilai subnet-mask / cidr nya.
Tabel tersebut kita sebut juga dengan “Classless IPv4 Address Allocation”.
Ingat yang sudah saya jelaskan diatas, CIDR tidak lagi mengikuti kaidah
classfull address.
Sampai disini, sudah paham kan mengenai penjelasan tentang subnet mask?
Agar lebih matang lagi, mari kita lanjut ke hitung-hitungan.
Ingat lagi tahapan diatas. Intinya kan, kita harus tahu dulu network yang ingin
dibangun seperti apa. Totalnya ada berapa perangkat dan berapa user yang
butuh ip address.
Oh ya, cara menghitung subnetting setiap orang bisa saja berbeda. Tapi
dasarnya adalah 5 diatas, nanti ketika sudah lancar, kamu bahkan lupa
sendiri rumusnya. Sudah luar kepala.
Ada berapa subnet? » 2^x
x adalah jumlah bit 1 di subnet mask. Misalnya 1100000, yang bernilai 1 ada
2, berarti 2^2 = ada 4 subnet yang bisa dibentuk.
Dah.. kalau kamu masih terbata-bata disini, tidak perlu khawatir. Seperti saya
katakan diawal, belajar subneting butuh dedikasi waktu. Harus sering-sering
latihan menghitung subnetting juga.
Mari kita lanjut dengan menghitung subnetting kelas C, kelas B, dan kelas A
sampai terbiasa.
Bit subnet kita hitung dari kiri ke kanan. Di kelas C, hanya ada 8 bit porsi host,
diambil dari oktet ke 4. Seperti berikut.
Biner Desimal CIDR
Kita tidak bisa menggunakan /31 dan /32, karena setidaknya kita
membutuhkan minimal 2 untuk host, 1 untuk alamat network dan 1 untuk
alamat broadcast.
Berdasarkan RFC 3021, /31 bisa digunakan untuk p2p, tapi ini diluar scope
bahasan kita kali ini.
Ingat ya, class C memiliki lebar 256 bit host. Bisa kita pakai 254 ip address
untuk dialokasikan, 2 diantaranya digunakan untuk alamat network dan
alamat broadcast.
Itu.. dengan catatan 1 network. Nah kalau mau dipecah-pecah lagi menjadi
beberapa network, mari kita hitung subnet yang bisa kita buat.
#1C: Subnetting 255.255.255.128 (/25)
Berapa subnet yang bisa dibentuk? 2^X(nilai bit yang on), dari 1000000,
hanya 1 yang on. Berarti 2^1 = 2 subnet (ingat angka ini baik-baik).
Jumlah host tiap subnet? 2^Y(nilai bit yang off)-2. Dari 1000000 ada 7 bit
yang off, berarti 2^7-2 = 126 host setiap subnetnya.
Block size atau alamat-alamat subnet dibentuk = 256 – 128(subnet-
mask), hasilnya adalah 128. Ingat ya, subnet pertama dimulai dari 0,
maka subnet kedua adalah 128. Cuma itu, 0 dan 128. Totalnya 2 subnet,
ya kan?
Alamat broadcastnya: subnet 0 adalah 127, dan alamat broadcast subnet
128 adalah 255. Inget lagi rumus diatas 🙂
Host yang valid: subnet 0 adalah dari 1 sampai 127, dan host yang valid
subnet 128 adalah dari 129 sampai 254.
Selesai, hanya ada 2 subnet. (Kalau diteruskan dari alamat broadcast subnet
128, maka jadi network selanjutnya, yaitu 192.168.101.0). Biasanya yang
baru belajar akan bingung dimana angka 256.
Ingat ya, nilai 256 tidak ada di ip address v4. Menghitungnya dari 0, sampai
255. Jika sampai 256, maka dia akan menambahkan nilai di subnet sebelah
kirinya.
Agar lebih terbayang, kira-kira seperti ini topologi subnet yang barusan kita
hitung. Ada 2 subnet yang bisa dibuat dari total /24, menggunakan /25.
Nice! Dari kelas C (total 256 porsi host) tadi, kita sudah bisa membaginya
menjadi 2 subnet, dengan menggunakan /25. Mari, dilanjut.
Jumlah subnet: 2^2 = 4 subnet yang bisa dibentuk. Ada 2 bit yang on,
dari 11000000.
Jumlah host tiap subnet: 2^y-2 = 62 host. Ada 6 bit yang off dari
11000000 maka 2^6 = 64 – 2 (untuk network dan broadcast), berarti 62.
Block size dan alamat-alamat subnet yaitu 256-192 = 64. Kelipatan 64.
Berarti 0, 64, 128, 192. Total ada 4 subnet.
Alamat broadcast masing-masing subnet: 63, 127, 191, dan 255.
Host subnet yang valid: 1-62, 65-126, 129-190, dan 193-254.
Masih lebih 1 subnet kan? Tidak masalah sebab ketika melakukan subneting
disarankan memang ada spare/cadangan network yang kosong.
!!Challenge
Sekarang giliran kamu, coba silakan gambarkan topologi yang bisa dibentuk
dengan tabel subnet diatas. Jumlah router, switch, terserah.
Begitu juga jumlah subnetnya, terserah (asal tidak kurang). Hasilnya bisa
submit di komentar bawah.
Biasanya orang jarang berurusan dengan subnet 112, 144, dllnya (cari
sendiri), karena itu, jarang yang terbiasa. Silakan kamu buat tabel
subnettingnya di sheet app (excel, calc, etc), minimal 1 atau 2x.
Jangan bingung menghitung binari hostnya. Ingat, kalau /29, kan ada 29 bit
yang on. Tapi karena kita bermain di class C, sampai oktet ketiga sudah on.
Berarti sudah ada 24 binari.
Agar sampai ke 29, tinggal on-kan 5 binari di oktet ke empat. Oh ya, silakan
buat subneting tabel dan topologi yang bisa dibentuk.
Siapa pula yang mau mensubnet network kelas C dengan /30. Ada banyak
network (subnet) hingga 64, sementara hostnya cuma ada 2. Ya kan?
Jawabannya, ada. Tapi tidak untuk koneksi LAN, melainkan WAN, yang
biasanya digunakan ISP untuk memberi koneksi point-to-point ke client
mereka. Jadi .. jauh lebih hemat.
Ingat yah, kamu harus terbiasa dengan CIDR yang barusan kita hitung diatas.
Sangat sering digunakan untuk lab-lab CCNA dan network small to medium di
lapangan.
Dengan kelas B, subnet yang bisa dibuat lebih banyak dibanding kelas C. Kita
bisa menggunakan sebanyak 14 bit untuk subneting di kelas B.
255.255.254.0 (/23)
Kita bisa pakai cidr dari /16 sampai dengan /30, ada 14, ya kan? Dari /16 ke
/23, adanya di oktet ke tiga. Dari /24 sampai /30, adanya di oktet ke 4 (seperti
kelas C sebelumnya).
Oh iya, saat kita mensubnet kelas B, artinya kita memiliki space address /16,
lalu dipecah (disubnet). Bukan masing-masing networknya /16.
Sama seperti kelas C diatas, berarti kita punya space address /24, totalnya.
Mau dibuat menjadi 2 subnet, berarti pakai /25. Mau dibuat 4 subnet, berarti
pakai /26. Gitu seterusnya.
… bingung? Di konsep subneting awal sudah saya jelaskan dengan topologi.
Contoh kali ini agak berbeda. Seperti saya katakan diatas, jika sudah sampai
256, maka dia akan pindah ke oktet sebelah kiri.
Perhatikan nilai 127.255 broadcast. Jika diteruskan kan maka jadi subnet
selanjutnya yaitu 128.0 (ingat, bukan 127.256). Mirip sih dengan /25. Cuma
karena pindah oktet saja.
Biasanya orang terbiasa dari hitungan /24 sampai /30. Jika sudah dibawah itu,
kita bingung
Tips:
Gunakan cara mengingat dengan penambahan nilai 8. Misal, /17 kelipatannya
mirip dengan /25. (Ingat: 17+8). Cuma pindah oktet.
#2B: Subnetting 255.255.192.0 (/18)
Ingat, interval /18 sama dengan interval /26, yaitu 64. Hanya beda di posisi
oktetnya saja.
Ya, kamu bisa subnet network kelas B hingga sampai /30. Diatas sudah kita
bahas ketentuannya. Kelas B bisa menggunakan cidr dari /30 hingga /16.
Sampai sini, dengan /24 di kelas B, kamu bisa punya 256 network subnet
yang bisa dibentuk. Masing-masing subnetnya bisa diisi sebanyak 254 host.
Dari contoh-contoh subnetting kelas B dan kelas C diatas, tidak jauh berbeda
dengan subnetting di kelas A. Hanya saja perhitungan subnetting kelas A bisa
sampai oktet ke 2.
Karena dengan kelas A, kita bisa menggunakan cidr /15 hingga /8.
Kalau kamu mau mensubnet kelas A di oktet ke 3, gunakan cidr /16 sampai
/23. Kalau mau mensubnet di oktet ke 4, gunakan cidr /24 sampai dengan /30.
Ini yang sering digunakan di jaringan medium to high.
Contoh: alamat 10.0.0.0 dengan subnet mask 255.192.0.0 atau /10. Berarti
binarinya adalah 11000000.00000000.00000000. Jumlah subnet dan interval
atau block sizenya sama dengan /18 atau /25. Hanya saja dia di oktet kedua.
Paham kan sampai disini?
Kemudian perhitungan hostnya juga berbeda, sebab nilai bit yang off, lebih
panjang, yaitu 22 bit. Berarti 2^22-2 = 4,194,304 host setiap subnetnya.
Tabel diatas, suka saya sebut dengan tabel sakti, atau tabel malas, atau
tabel bodoh-bodoh. Tapi.. ampuh kok. Mendinglah daripada pake ip
calculator!
Kamu hanya perlu terbiasa dengan /24 hingga /30. Dibawah itu, tinggal
kurangkan dengan angka 8. Block size dan masknya akan sama.
Disini saya hanya membahas satu saja, yaitu cara mengetahui alamat
network dari sebuah ip address.
Pertama: ketahui subnet masknya. Jika tidak ada subnet mask, asumsi
network tersebut adalah classful.
Dari /18, kita ketahui subnet masknya adalah 255.255.192.0 (lihat tabel
subneting diats kalau masih bingung).
Kedua: setelah mengetahui masknya, otomatis kamu tahu block sizenya.
Yaitu 64.
Maka dari kelipatan 64, temukan lokasi subnet ip tersebut. Dari 0, 64,
128, 192. Berarti ada di subnet 192.
Sudah ketemu alamat networknya, ya kan? 172.17.192.0/18.
Bingung? Inget! Oktet ke tiga.
a. Latihan Subnetting #1
Kamu punya project untuk membangun network ruang kantor, totalnya ada
129 orang. Dari 129 orang tersebut, terbagi atas 3 bidang departement, yaitu
IT, Marketing, dan Direksi.
Tim marketing lebih banyak diantara yang lain, setidaknya kamu harus
menyediakan sebuah network yang berkapasitas 50 orang untuk mereka.
Perangkat switch, dan router, terserah design yang kamu inginkan, asal
efektif. Silakan tentukan network utama untuk kantor tersebut beserta subnet
untuk department-departemennya.
b. Latihan Subnetting #2
Startup yang sedang kamu bangun (ih mantep ini). Ternyata berkembang
pesat dan harus menyewa sebuah gedung perkantoran baru. Ada 40 orang
karyawan setiapnya memiliki 1 PC. Selain itu masing-masing mereka punya 2
gadget yang terhubung secara wireless.
Disamping itu, ada juga server-server local untuk development dan file server
yang membutuhkan sekitar 8 ip address.
Silakan tentukan network utama untuk akses internet karyawan dan server
local. Juga tentukan apakah kamu ingin memisahkan network wired dengan
wireless atau tidak, dan bagaimana designnya.
Jawaban dari soal-soal diatas bisa kamu submit dan diskusikan di kolom
komentar di bawah ini — atau silakan bergabung ke group
@belajarnetworking Telegram.
Kesimpulan
Alhamdulillah.
Materi ini tergolong paling lama selesai. Namun saya harap pembaca dapat
mengertinya dengan mudah. Jika sulit dipahami, jangan sungkan-sungkan
untuk terus latihan dan berdiskusi.
Share this:
Loading...
Guides IP Addressing
Post navigation
Older post
Konsep Dasar IP Address dan Tata Cara Pengalamatannya
Newer post
Memahami Fungsi Gateway di Jaringan Komputer
31 Comments
1. Gusti Karnawan
Mantaaaaap sangat jelas banget mas , dulu sempet seperti itu juga ane langsung
ngelewatin… agak lama bagi ane buat mahamin subnetting dahulu kala 🙂
Reply
1. fathurhoho
Reply
2. Muhammad Amal
Kereeen mas, sangat membantu artikelnya buat pemula dan yang belum paham
bener dasar network, padahal ini yang harus dikuasai dulu.
Sip lanjutkan 🙂🙂🙂
Reply
3. Muhammad Amal
Maaf mas fatur, untuk bagian Host subnet yang valid: 1-63, 65-126, 129-190, dan
193-254. gak salah kah?
bukannya 63 itu alamat Broadcast.
Gambar: https://i.imgur.com/RnAHjTb.png
Reply
1. fathurhoho
Wah iya, padahal di tabel sudah benar, penulisannya salah. Terima kasih banyak
koreksinya mas.
Reply
2. Yeni
Bang puyengggg sumpah tapi kepengen banget bisa kan kzl ಥ‿ಥ
Reply
Kamu punya project untuk membangun network ruang kantor, totalnya ada 129
orang. Dari 129 orang tersebut, terbagi atas 3 bidang departement, yaitu IT,
Marketing, dan Direksi.
Tim marketing lebih banyak diantara yang lain, setidaknya kamu harus
menyediakan sebuah network yang berkapasitas 50 orang untuk mereka.
Perangkat switch, dan router, terserah design yang kamu inginkan, asal efektif.
Silakan tentukan network utama untuk kantor tersebut beserta subnet untuk
department-departemennya.
Reply
1. fathurhoho
Reply
2. Putra Siahaan
maaf mas mau nanya itu cidr utamanya tapi cidr kenapa cidr subnetnya 26??
maaf mas,masih newbie hehe
Reply
1. fathurhoho
Reply
1. angga
Reply
1. fathurhoho
Bisa
3. Amarulloh Wardani
Reply
1. fathurhoho
Reply
5. Rizki
Permisi Mas, dari penjelasan diatas saya menyimpulkan fungsi subnetting yaitu
teknik untuk membagi net menjadi beberapa net.. Apakah selain fungsi tsb ada
fungsi yang lain dari subnetting? Tolong dijelaskan sesederhana mungkin dengan
contoh kasus dilapangan ya Mas..
Terimakasih 🙂
Reply
1. fathurhoho
Reply
6. Putra
Mas nya emang keren.. penjelasan ny bagus.. tapi emang dasar nya saya agk
bodoh jadinya saya harus mengulang2 pembahasan yg mas terangkan… agk ribet
memang bagi saya yg newbie bgini.. hehehe.. salut buat mas.. mau berbagi ilmu.
Reply
7. haqnas
mas mau nanya tinggal on-kan 5 binari di oktet ke lima maksudnya gimana ya kan
oktet nya cuma ada 4 oktet
Reply
1. fathurhoho
Reply
1. haqnas
oh ya mas
mas mau nanya lagi mas ini subnet 0 sama 16 ko sama last host nya 0.3
Reply
1. fathurhoho
Reply
8. haqnas
Reply
1. fathurhoho
Reply
1. haqnas
oke mas
mas brodcastnya 0.32 ya bukanya 0.31 kan
subnet nya selanjutnya subnet 32
Reply
1. fathurhoho
Reply
9. Nero
Reply
1. fathurhoho
Iya cuma 1 jumlah subnetnya. Boleh mention pernyataan diatas yang keliru,
mas? Agar segera diperbaiki. Saya ga ketemu.
Dari 1 sampai dengan 254 yang available untuk digunakan oleh host.
.0 untuk alamat networknya.
.255 untuk alamat broadcastnya.
Reply
10. Kevin
thankyou. Bahasa mudah dipahami, penataan tulisan, gambar enak dilihat. Sangat
membantu sekali jd paham, selamat berkarya !
Reply
11. adit
terimakasih artikelnya, sangat mudah dipahami, semangat buat artikel yang kyk
ginian lagi ya,.
Reply
12. tanjung
Artikelnya sangat bermanfaat buat ane yang baru belajar networking. penyampaian
ny juga ringan. semoga semakin banyak yang terbantu dengan artikelnya.
IP space : 192.168.0.0/24
Subnet dari network utama:
192.168.0.0/26 => server
192.168.0.64/26 => PC
192.168.0.128/26 => network device (disini saya menambahkan perangkat wireless
router dan membedakan networknya)
192.168.0.192/26 => sisa
192.168.10.0/24 => ip network wireless
Desain topologi networkny seperti link dibawa ini mas. (ga tau cara upload gambar
nya wkwkw)
https://ibb.co/Tbtx9KX
Tolong dikoreksi jika ada yang salah atau kurang mas.
Reply
13. Yeni
Btw, walaupun puyeng -,- tapi penjelasan lu keren juga bang, dibacanya ringan
nggak ribet berbelit belit, mudah dipahami juga 🙂 iya mudah 🙂 Semangat bang!!!
Reply
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
Post Comment
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Recent Posts
VLSM atau Variable Length Subnet Mask
Penjelasan Dasar Proses IP Routing
Mengintegrasikan SuperPuTTY ke GNS3
Memahami Fungsi Gateway di Jaringan Komputer
Belajar Konsep Dasar Subnetting dan Cara Perhitungan Subnetting
Konsep Dasar IP Address dan Tata Cara Pengalamatannya
Mengamankan Router dan Switch Cisco IOS dengan Konfigurasi Password
Cara Reset Password Cisco IOS Router
Konfigurasi Dasar Cisco IOS Router dan Switch: Hostname, Banner &
Interface
Perkenalan Cisco IOS (Internetworking Operating System)
Menghubungkan Router Cisco dan MikroTik di GNS3 ke Internet
Penjelasan Tentang OSI Model
Penjelasan TCP/IP Serta Enkapsulasinya
Cara Mendaftar Akun Netacad
Networking Model: Pentingnya Memahami OSI dan TCP/IP
Kamu juga akan mendapatkan tips-tips yang hanya diperoleh oleh member
blog. Gratis.
Email Address
Subscribe
Configured with ಥ
Protected by DMCA © 2017-2018 - NGONFIG.NET