0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep etika dan budaya dalam keluarga. Secara ringkas, etika dalam keluarga mencakup norma-norma yang menentukan perilaku setiap anggota keluarga, seperti etika suami-istri yang mencakup hak dan kewajiban pasangan untuk saling mempercayai, mencintai, dan memperlakukan pasangan dengan baik. Struktur keluarga dapat berupa patrilineal, matrilineal, atau keluarga inti
Dokumen tersebut membahas tentang konsep etika dan budaya dalam keluarga. Secara ringkas, etika dalam keluarga mencakup norma-norma yang menentukan perilaku setiap anggota keluarga, seperti etika suami-istri yang mencakup hak dan kewajiban pasangan untuk saling mempercayai, mencintai, dan memperlakukan pasangan dengan baik. Struktur keluarga dapat berupa patrilineal, matrilineal, atau keluarga inti
Dokumen tersebut membahas tentang konsep etika dan budaya dalam keluarga. Secara ringkas, etika dalam keluarga mencakup norma-norma yang menentukan perilaku setiap anggota keluarga, seperti etika suami-istri yang mencakup hak dan kewajiban pasangan untuk saling mempercayai, mencintai, dan memperlakukan pasangan dengan baik. Struktur keluarga dapat berupa patrilineal, matrilineal, atau keluarga inti
1. Etika a. Pengertian Etika (Etimologi) berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti hati nurani ataupun perikelakuan yang pantas (atau yang diharapkan). Secara sederhana hal itu kemudian diartikan sebagai ajaran tentang perikelakuan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini: 1) Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. 2) Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah lakuperbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. 3) Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan. b. Macam-macam Etika 1) Etika Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis. 2) Etika Normatif Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma- norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. 3) Etika Teleologi Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan berguna. Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu: a) Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari kenikmatan dan kesenangan. b) Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki. 4) Etika Deontologi Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Jadi, etika Deontologi yaitu tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri. 2. Keluarga a. Pengertian 1) Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) : Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 2) Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) : Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : a) Unit terkecil dari masyarakat b) Terdiri atas 2 orang atau lebih c) Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah d) Hidup dalam satu rumah tangga e) Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga f) Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga g) Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing h) Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan b. Tahap-tahap kehidupan keluarga 1) Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga. 2) Tahap menjelang kelahiran anak, tugas utama keluarga untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan. 3) Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada anak karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat bergantung kepada orang tuanya. Dan kondisinya masih sangat lemah. 4) Tahap menghadapi anak prasekolah, pada tahap ini anak
sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai
bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya, dsb. 5) Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak. 6) Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan. 7) Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga. 8) Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini. c. Struktur Keluarga 1) Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. 2) Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. 3) Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. 4) Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelurga sedarah suami. 5) Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan warga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. 3. Etika dalam keluarga Dalam sebuah keluarga biasanya terdiri dari beberapa anggota yaitu, ayah, ibu, dan anak. Masing-masing anggota dalam keluarga memiliki etika masing-masing yang bisa dijadikan pedoman. Diantaranya: a. Etika suami Istri Hak-hak ini, sebagian sama di antara suami-istri dan sebagiannya tidak sama. Hak-hak yang sama di antara suarni-istri adalah sebagian berikut: 1) Masing-masing suami-istri harus bersikap amanah terhadap pasangannya, dan tidak mengkhianatinya sedikit atau banyak, karena suami istri adalah laksana dua mitra di mana pada keduanya harus ada sifat amanah, saling menasihati, jujur, dan ikhlas dalam semua urusan pribadi keduanya, dan urusan umum keduanya. 2) Masing-masing suami-istri harus memberikan cinta kasih yang tulus kepada pasangannya sepanjang hidupnya 3) Masing-masing suami-istri harus mempercayai pasangannya, dan tidak boleh meragukan kejujurannya, nasihatnya, dan keikhlasannya. Adapun hak-hak khusus, dan etika-etika yang harus dikerjakan masing- masing suami-istri terhadap pasangannya adalah sebagai berikut: Hak-hak Istri atas Suami Terhadap istrinya, seorang suami harus menjalankan etika-etika berikut ini: 1) Memperlakukannya dengan baik. Artinya Ia memberi istrinya makan jika ia makan, memberinya pakaian jika ia berpakaian, dan mendidiknya jika ia khawatir istrinya membangkang dengan menasihatinya tanpa mencaci-maki atau menjelek-jelekkannya. 2) Memberikan perlindungan yang memadai kepadanya dengan tidak mengizinkannya merusak akhlak atau agamanya, dan tidak membuka kesempatan baginya untuk menjadi wanita fasik terhadap perintah Tuhan. 3) Tidak membuka rahasia istrinya dan, sebab ia orang yang diberi kepercayaan terhadapnya, dituntut menjaga, dan melindunginya. Hak-hak Suami atas Istri Terhadap suaminya, seorang istri harus menjalankan etika-etika yaitu, menjaga kehormatan suaminya, kemuliaanya, hartanya, anak- anaknya, dan urusan rumah tangga lainnya. b. Etika Anak Terhadap orang Tua Seorang anak harus menghormati orang tua, berbakti kepada orang tua dan taat pada orang tua. Karna orang tua kita telah melahirkan, membesarkan kita dari kecil hngga dewasa yang penuh kasih saying. Bahkan orang tua kita sudah memberikan segala-galanya tanpa pamrih kepada ank-anaknya tanpa mengharapkan imbalan dari anaknya. Orang tua menyayangi anaknya melebihi dirinya. Kewajiban seorang anak hanya membalasnya dengan tingkah dan sikap anak yang baik terhadap orang tua, membahagiakan atau membanggakan orang tua melalui prestasi dan keberhasilan anak. Orang tua bukan berarti hanya kedua orang tua yang melahirkan kita. Tetapi orang tua yang dimaksud disini adalah orang yang lebih tua dari kita haruslah bersikap baik dengannya. Selain kewajiban anak terhadap orang tua, anak juga mempunyai hak terhadap orang tua, yaitu: mendapatkan kasih sayang, perhatian, bimbingan dan kehidupan yang layak.
B. Etika dan budaya dalam keluarga
Didalam keluarga terapan etika dan budaya untuk kehidupan sehari-hari dalam keluarga saya adalah dengan menghormati yang lebih tua dan sesama, saling menghargai satu sama yang lain, mengasihi sesama, membantu orang lain yang sedang kesusahan atau yang sedang membutuhkan, bertatakrama dengan baik, tetap menjaga sopan santun dimanapun berada, harus menjadi pribadi yang jujur, dan apabila melakukan kesalahan jangan lupa untuk mengatakan kata maaf, apabila meminta sesuatu jangan lupa untuk mengatakan kata tolong, setelah meminta bantuan dalam bentuk apapun jangan lupa mengucapkan kata terima kasih. Dan bila ingin berpergian harus berpamitan terlebih dahulu kepada orang yang berada didalam rumah, ketika ingin berpergian orang tua saya tidak mengijinkan saya keluar rumah apabila melewati jam 10 malam ataupun pulang pada larut malam, kecuali ada kegiatan perkuliahan atau pekerjaan yang belum diselesaikan. Didalam keluarga saya memiliki kebudayaan atau kebiasaan ketika pada saat makan harus berkumpul bersama disatu meja makan, dan sebelum menyantap hidangan ayah saya sebagai kepala keluarga selalu membawa doa sebelum makan. Dan untuk mengambil hidangan pertama kali adalah ayah saya, kemudian disusul oleh ibu selanjutnya kakak saya dan kemudian terakhir saya sebagai adik, kebiasaan ini diajarkan kepada saya sejak masih kecil hingga sekarang. Dan setelah selesai makan bersama, kami sekeluarga saling membantu untuk membersihkan ruang makan dan dapur, setelah semua selesai kami menyempatkan waktu sebelum tidur untuk berkumpul bersama didepan Tv. C. Etika dan Budaya yang diterapkan dalam keluarga 1. Menghormati orang tua dan melaksanakan perintahnya dengan baik. 2. Menyambut ajakan orang dengan wajah riang dan gembira. 3. Menghormatiorang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda 4. Bila diajak bicara harus memperhatikan 5. Minta izin pada orang tua sebelum berangkat sekolah. 6. Mengucapkan salam bila masuk dan keluar rumah. 7. Meminta maaf pada orang tua bila melakukan kesalahan. 8. Membantu ibu dalam melakukan pekerjaan rumah. 9. Bertutur kata dengan lembut dan sopan pada orang tua. 10. Tidak membantah perintah orang tua. 11. Tidak menyebutkan nama pada saat memanggil ayah, ibu dan kakak. 12. Tidak pulang larut malam dan tepat waktu. 13. Saling menghormati dan menghargai. 14. Tidak berbohong pada orang tua. 15. Mendengarkan nasehat orang tua. 16. Tidak berbicara pada saat makan bersama. 17. Tidak membuang angin pada saat makan bersama.
18. Tidak mengeluarkan suara (menyiplak) saat mengunyah makanan.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita