Anda di halaman 1dari 16

CHAPTER DUA :

KONSEPSI DASAR ETIKA

Kompetensi Dasar Umum : :


A. PersamaanProgram
Mahasiswa dan keadilan
Magister Setelah Mengikuti Perkuliahan Pada
ebenaran
Chapter Duadan kebebasan
Memiliki Kemampuan Dalam;
B.(1)Keindahan dan kebaikan
Untuk Memahami Tentang Apa dan Bagaimana Etika Yang
Berkembang Dalam Masyarakat.
(2) Untuk Mengkaji Lebih Dalam Tentang Peran Etika Terhadap
Individu Dan Masyarakat
(3) Untuk Membedakan Antara Etika Yang Bersipat Umum Dan
Bersipat Khusus Dengan Cermat
(4) Untuk Membuat Sintesis Pengertian Etika DariYang diambil
Beberapa Pakar
(5) Untuk Mengkaji Beberapa Teori Tentang Etika Dan Aplikasinya
Dalam Kehidupan.
(6) Untuk Membandingkan Antara Perilaku yang Beretika Dan Bukan
Etika/

A. Pengertian Dasar Etika


Dalam Kehidupan sosial kemasyarakatan agar pergaulan manusia
berjalan dengan baik dibutuhkan pengaturan.. Pengaturan dimaksud dalam
sehari-hari dikenal dengan namanya sopan santun dan tata krama.
Pengaturan ditujukan untuk memelihara dan menjaga kepentingan masing-
masing pihak yang melakukan interaksi tanpa merugikan orang lain. Pola
hubungan dijalankan memerhatikan adat kebiasaan dan hak-hak asasi
universal. Kondisi seperti itulah yang mendasari berkembangnya etika di
dalam masyarakat. Etika sebagai ketentuan yang dijadikan sebagai acuan
perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang baik atau buruk.
Etika juga berbicara tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab atas
nilai-nilai moral. Dapat juga etika dikatakan sebagai ilmu tentang norma
kesusilaan yang akan menentukan bagaimana sepatutnya manusia akan
hidup di dalam masyarakat berperilaku. Berkaitan dengan aturan-aturan atau
prinsip-prinsip yang akan menentukan pola tingkah laku yang baik.
Pengertian etika disebutkan yang dalam kamus besar bahasa Indonesia,
disebutkan sebagai Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak
1 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika
dan kewajiban moral.
Kumpulan asas atau nilai-nilai yang berhubungan dengan akhlak
manusia dan nilai-nilai tentang yang benar dan yang salah dalam suatu
masyarakat. Dari sisi bahasa kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno
yaitu ethos. Ethos mempunyai arti kebiasaan atau adat isti adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Istilah lain yang identik dengan
etika, seperti susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar,
prinsip, aturan hidup (=sila) yang lebih baik (=su). Akhlak (=Arab), berarti
moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Arti dari bentuk jamak inilah ini yang
melatar-belakangi terbentuknya istilah etika. Aristoteles menggunakan istilah
etika untuk menunjukkan filsafat moral. Secara etimologis, etika mempunyai
arti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
begitu menurut K.Bertens, (2000).
Etika baru berkembang kemudian sebagai ilmu manakala asas-asas
dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk, diterima dalam suatu
masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi suatu
penelitian sistematis dan metodologis. Etika di sini sama artinya dengan
filsafat moral. Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. nilai itu
hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan
objek itu sendiri. Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-
harapan, dambaan-dambaan dan keharusan.
Menurut tinggi rendahnya nilai-nilai etika, maka dapat dikelompokkan
kepada empat sebagai berikut,
a. Nilai-nilai kenikmatan
Pada tahapan etika berhubungan dengan nilai-nilai yang mengenakkan
dan tidak mengenakkan, nilai-nilai yang dapat membuat orang menjadi
senang atau menderita. Disini apabila mendapatkan kesenangan atau
mengenakan maka dinamakan etika.
b. Nilai-nilai kehidupan
Pada tingkatan kondisi ini nilai etika berkaitan dengan nilai-nilai
terpenting bagi kehidupan manusia, seperti kebersamaan, kekeluargaan,
kesehatan jasmani dan rohani, kedamaian, hingga kesejahteraan umum.
Beretika jika memberikan nilai terhadap kenyamanan keluarga atau
peribadi.
c. Nilai-nilai kejiwaan
Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak
tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Misalnya nilai
estitika, keindahan, kebenaran maupun kenyamanan lingkungan.
d. Nilai-nilai kerohanian
Dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci dan tidak

2 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


suci. Misalnya nilai-nilai pribadi. Ada empat macam nilai-nilai kerohanian,
yaitu:
1) Nilai kebenaran yang bersumber pada akal budi manusia berupa
logika rationalitas, budi bahasa manusia.
2) Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan
manusia seperti membedakan yang cantik dan kurang cantik,
merasakan rasa nyaman.
3) Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur
kehendak manusia, seperti berbuat baik terhadap orang lain atau
membantu orang lain. Disini nilai kebajikan apabila seseorang
berguna bagi orang lain.
4) Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak.
Nilai ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Seperti merasakan betapa
nikmatan menjalankan ibadah haji ke Baitullah.

Nilai dan norma selalu berkaitan dengan moral dan etika. bermoral
mengandung makna integritas dan bermartabat sebagai manusia. Makna
moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin dari
sikap dan tingkah lakunya. Disini norma menjadi penuntun sikap dan tingkah
laku manusia. Antara norma dan etika memiliki hubungan saling
memengaruhi, etika sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang
prinsip-prinsip moralitas, norma adalah pengaturan yang harus diikuti dalam
menjalankan etika.
.
STUDY KASUS 2.1
ETIKA DALAM DUSTA
Kebun bunga, awal Sya’ban,.. Adenan seorang pemuda tampan asal dari
Palembang, berasal dari keluarga sangat berada. Adenan bersahabat
kental dengan Arkan sejak sama-sama sekolah dasar sampai lulus SMA.
Peran Arkan dirasakannya cukup besar dalam membantu Adnan hingga
dapat lulus SMA. Adenan walaupun berasal dari keluarga berada dengan
makan dengan gizi yang cukup, akan tetapi kemampuan akademiknya
tidak mendukung.
Arkan sendiri adalah anak ragil dari 4 bersaudara, berasal dari
keluarga tidak mampu, pekerjaan orang tuanya sebagai buruh tidak tetap,
hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kendati demikian Arkan
mempunyai ambisi masih tinggi untuk melanjutkan kuliah di Perguruan
Tinggi Negeri di Yogyakarta. Citanya terkendala dengan besarnya biaya

3 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


memasuki UGM. Kendati Arkan sudah lulus mengikuti SMPTN, terkendala
dalam uang pembangunan cukup besar. Adenan sebagai karibnya sangat
empati terhadap ambisinya Arkan.
Mengusahakan bantuan dana, terhalang oleh ayahnya yang tidak
berkenan membantu sesama. Orang tua Arkan terkenal berhasil dengan
bisnis melalui kerja kerasnya, baginya untuk berhasil seseorang harus
kerja keras bukan mengharao bantuan orang lain. Arkan selalu berusaha
maksimal untuk dapat membantu karibnya. Hitung-hitung semacam balas
budi, karena banyak membantunya sewaktu sekolah dulu. Dengan berat
hati, Arkan terpaksa berbohong kepada ayahnya, meminta uang untuk
kegiatan penelitian di kampusnya.
Akhirnya Adenan berhasil membantukan karibnya Arkan untuk
masuk UGM Yogyakarta. Atas bantuan Adenan tersebut, Arkan akhirnya
berhasil menyelesaikan kuliah di UGM Yogyakarta. Walapun Arkan sambil
kuliah juga melakukan kegiatan sampingan memberikan bimbingan belajar
warga sekitar tempat kostnya. Perbuatan Adenan berbohong seperti di
atas apakah merupakan perbuatan melanggar etika. berbohongnya untuk
membantu karibnya mencapai cita. Semoga!

B.Peran Etika Dalam Masyarakat


Hubungan manusia dalam masyarakat perlu tuntutan agar berjalan
dengan baik. Etika memberikan tuntunan seseorang dalam berperilaku, dalam
masyarakat etika memiliki banyak peranan antara lainnya,:
1. Dengan etika seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat
akan dapat memberikan penilaian tterhadap perilaku seseorang baik
atau buruk.
2. Etika sebagai prinsip dasar bagi seseorang dalam menjalankan
aktivitas bergaul dengan orang lain dalam suatu masyarakat.
3. Etika sebagai alat pengendali utama atau menjadi semacam rambu-
rambu bagi seseorang atau s e kelompok masyarakat dalam melakukan
tindakan atau tidak melakukan tindakan.
4. Etika dapat membantu dalam menanggulangi persoalan moral yang
dihadapi pada komunitas tertentu. Dengan etika dapat dijadikan acuan
apabila terjadi pelangatan moral
5. Peran utama etika sebagai tuntunan berperilaku yang baik d a n
bersikap sopan serta santun,
6. Dengan etika dapat mengidentifikasi bahwa seseorang telah baik atau
tidak baik moralnya di dalam masyarakat.

4 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


Dalam mengkaji etika sebagai ilmu akan banyak menelaah tentang
tanggapan kesusilaan atau etis, sama halnya dengan berbicara tentang
moral. Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh
mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara
kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan
jasmaninya, dan antara sebagai makhluk dengan penciptanya.

STUDI KASUS 2.2


LOMBA GAJAH INTERNASIONAL MENDEBARKAN
Kampus Sudirman, Oktober 2019,…Indonesia diundang mengikuti lomba
gajah internasional di Thailand. Dengan optimis peserta Indonesia akan
mengikuti lomba tersebut dengan beberapa pawang gajah berprestasi dan
ada yang membawa orang tuanya. Perlombaan berlangsung sangat
meriah, dihadiri banyak peserta dari beberapa Negara Asia. Tampil
pertama dari India dengan menampilkan gajah berdangdut, Indonesia
mendapatkan jadwal paling akhir, sebelumnya tampil Thailand dengan
tema gajah main bola.
Ketika saatnya Indonesia diminta untuk tampil, tiba-tiba seekor
gajah mengamuk sehingga membuat keributan. kemudian tim Indonesia
dipersilahkan untuk memasuki gelanggang. Ternyata Tim Indonesia tidak
ada pawang yang berkenan tampil ke depan. Setelah panggilan ketiga,
tampilan seorang tua, ternyata bukan pawang akan tetapi ayah dari
seorang pawang. Suasana menjadi hening sebentar dan gajah tersebut
mulai terkendali. Ketika oleh panitia akan berikan tongkat dan cemeti,
ditolak oleh bapak tua tersebut ditolak.
Para peserta semakin berdebar, kok bukan pawang yang berani ikut
bertanding, apa jadinya yang akan terjadi? Bapak tua, orang tua pawang,
hanya meminta tangga setinggi 3 meter saja. Dengan wajah tanpa ekspresi
naiki tangga yang terletak di samping gajah. Ternyata gajahnya tetap
anteng, bapak tua berbisik di telinga gajah dan gajah terlihat mengangguk-
anguk kemudian dengan perlahan duduk. Kemudian terlihat keluar air
matanya berderai.
Alhasil Tim Indonesia, berhasil menjadi juara lomba gajah dan
mendapat hadiah besar. Pertanyaannya apakah sebenarnya profesi bapak
tua orang tua dari seorang pawang, apa yang dikatakannya kepada gajah
hingga menangis. Dimanakan terletak pelanggaran etika dalam kasus
tersebut, diskusikan, semoga!

5 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


C.Pendapat Pakar Tentang Etika
Untuk lebih jauh memahami tentang etika, dalam menentukan baIk
atau buruk suatu perilaku, berikut beberapa pengertian etika yang
dikemukakan oleh sebagian para ahli, antara lain bagaikan berikut:
(1) Salamadian, Etika dalam setiap aktivitas, terdapat aturan- aturan
tertentu yang harus dipatuhi, baik aturan secara tertulis maupun aturan
tidak tertulis. Ada etika-etika yang harus dijalankan organisasi agar
manajemen berjalan baik.Tanpa adanya etika persaingan antar dan
dalam organisasi akan menjadi tidak sehat,
(2) Chuck William (2001) Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip atau nilai-
nilkai moral yang menegaskan tentanf kebenaran atau kesalahan.
(3) Yosephus Etika adalah etika terapan di mana wilayah penerapan prinsip
moral berada di wilayah tindakan manusia dan memiliki sasaran yang
berupa moral sendiri.
(4) Bertens (2000), etika mempunyai arti sebagai ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral;kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai benar
dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
(5) Steady Et Al melihat etika seorang manajer dalam pengambilan
keputusan, etika menurutnya merupakan standar yang memiliki
keterkaitan dengan cara digunakan dan tujuan dalam menentukan
keputusan.
(6) Budi Untung Etika adalah pengetahuan mengenai tata cara yang ideal
terhadap pengelolaan dan pengaturan manajemen yang harus
memperhatikan moralitas dan norma yang ada dan dikenali secara
universal.
(7) Prakoso (2015) Pengertian Etika merupakan etika sosial dalam etika
khusus memiliki tugas serta juga tanggung jawab kepada ilmu dan juga
profesi yang disandangnya.
(8) Sawyer (2015), pernyataan yang berorientrasi kepada pedoman yang
digunakan sebagai haluan perilaku di dalam melaksanakan tanggung
jawab dan profesionalIsmenya
(9) Utami dan Nigroho, (2014) Etika merupakan rumusan penerapan nilai-
nilai etik yang diberlakukan di lingkungan kerja pegawai atau karyawan
pada perusahaan.

6 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


STUDI KASUS 2.3
LISTERIK PADAM MASIH DIKENAKAN DENDA
Sukarame, akhir Rajab,….PT.PLN (Persero) merupakan BUMN besar
yang mendapat hak monopoli kebutuhan listrik nasional, sehingga
pelayanan listrik untuk masyarakat sangat bergantung pada BUMN
tersebut. Dalam praktik BUMN tersebut, belum sepenuhnya efektif
memenuhi permintaan aliran listrik oleh masyarakat. Kondisi ini
diindikasi masih banyaknya daerah terisolir yang menikmati aliran
listriknya.
Seringnya terjadi pemadaman listrik tanpa pemberitahuan
kepada masyarakat, berimplikasi terhadap rusaknya barang elektonik
milik masyarakat. Peristiwa seperti ini menyebabkan kerugian yang
tidak sedikit bagi masyarakat. Dirasakan kurang adil ketika
masyarakat terlambat membayar rekening listerik akan dikenakan
denda, sementara listerik mati yang merugikan masyarakat BUMN
tidak mendapatkan sanksi. Yang dirasakan kurang logik, PT. PLN
(Persero) sebagai BUMN yang katanya memonopoli tenaga listerik
tersebut, dalam laporan keuangan setiap tahunnya selalu rugi.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kelistrikan masyarakat
BUMN ini, telah melakuan pembangunan jaringan tenaga listerik baru,
dengan biaya investasi sangat besar, yang nantinya menjadi beban
masyarakat, Sementara tariff listerik secara sepihak PT PLN
(Persero) naikan secara regular setiap tiga bulan. Lebih prihatin lagi
Provinisi Sumatera Selatan yang katanya lumbung energy. Tetapi
listerik di Sumatera Selatan selalu mati hidup. Bagimana ini jika dilihat
dari pendekatan teori deontologi dan utilitinirialism.

D.Penggolongan Etika
Dari pembahasan tentang pengertian tentang etika tersebut di atas,
maka etika dilihat berdasarkan definisi dapat digolongkan kepada tiga jenis
sebagai berikut:
1. Jenis pertama, etika dilihat sebagai cabang dari ilmu filsafat yang secara
khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk, berkaitan dengan
pola perilaku seseorang atau kelompok dalam masyarakat.
2. Jenis kedua, etika sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang
baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi
tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena

7 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu
yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
3. Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat
normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya
terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan
adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan.
Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.

Berikut pengolongan etika dalam sistem tatanan masyarakat secara


umum antara lain adalah:
(1) Etika Umum
Etika umum berkaitan dengan keadaan dasar tindakan manusia secara
etis. Etika umum merupakan cara-cara yang dilakukan manajer dalam
mengambil keputusan etis. Dan teori-teori dalam etika serta prinsip moral
dasar, dijadikan pegangan dalam berkumunikasi dan bertindak secara
etis. Bagaimana mengambil keputusan secara etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi acuan dasar dalam bertindak
serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika
umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas
mengenai pengertian umum dan teori-teori.
(2) Etika Khusus.
Etika khusus berhubungan dengan penerapan konsep moral, standar
kehidupan berperilaku. Etika khusus dapat dibedakan kepada dua, yaitu:
a. Etika individual, etika ini menyangkut hak dan kewajiban individu dan
cara bersikap terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, bentuk etika fokus pada hak dan kewajiban, sikap dan
pola perilaku masyarakat. Etika individual dan etika sosial tidak dapat
dipisahkan dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri
sendiri dan sebagai anggota masyarakat saling berkaitan. Etika sosial
menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara
langsung maupun secara kelembagaan Sikap kritis terhadap
pandangan dan idiologi maupun tanggung jawab umat manusia
terhadap lingkungan. Etika sosial terbagi menjadi banyak bagian dan
pembahasan paling aktual saat ini.

Jika etika dilihat dari konsepsi membahas nilai-nilai atau norma-norma,


etika dikelompokan menjadi dua sebagaimana pendapat Keraf: (1991),
sebagai berikut:
1) .Etika Deskriptif.
Etika ini membahas secara rasional tentang sikap dan perilaku

8 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


manusia, tujuan dalam kehidupan yang bernilai. Etika deskriptif tersebut
berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan
perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan
realitas. Dengan demikian bahwa kenyataan dalam penghayatan nilai atau
tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2) Etika Normatif.
Etika yang menerapkan berbagai sikap dan perilaku ideal dan
seharusnya dimiliki manusia atau yang seharusnya dijalankan manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan
norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak baik dan
menghindarkan yang buruk, sesuai kaidah atau norma yang disepakati dan
berlaku di masyarakat.

STUDI KASUS 2.4


GAYA BUSANA YANG TERTUKAR
Sukarame, 21 Maret 2021. Komunitas nudies yang berada pada suatu
distrik negara bagian Amerika akan melaksanakan pesta atas terpilihnya
Walikota pada distrik tersebut. Acara dirancang sangat meriah dan
mengundang sang Walikota yang terpilih, karena dukungan suara
komunitas nudies tersebut cukup signifikan .
Walikota disela kesibukan berkenan menghadiri undangan komunitas
nudies tersebut, sebagai perhormatan atas jasa besar komunitas nudies.
Kemudian meminta ajudannya untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk
menghadiri undangan tersebut. Karena acara dilaksanakan komunitas
nudies, Walikota mengenakan busana seperi orang nudies, berangkatlah
Walikota pada perkampungan nudies bersama dengan ajudannya.
Tidak diperhitungkan sebelumnya ternyata macet di jalan, sehingga
terlambat sampai ke tempat acara. Dengan pakaian ala nudies Walikota
langsung memasukan ruangan acara dengan penuh keyakinan. Yang
terjadi kemudian ternyata komunitas nudies karena menghormati Walikota,
mengernakan busana pakai jas lengkap dengan dasi untuk para lelakinya.
Wanita sebagian masih mengenakan pakaian seksinya, sebagai bergaya
nudies.
Pertanyaannya:
Kenapakah sampai terjadi kejadian seperti di atas, apakah terjadi
pelangaran etika disana, dan dimanakah tempat kekeliruannya?

E.Kajian Teoritis Tentang Etika


Konsepsi etika sebagai teori dikembangkan oleh beberapa pemikir
9 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika
dalam bidang etika. Teori etika untuk memperoleh kemudahan dalam
mengupas persoalan etika dan sebagai panduan untuk menentukan benar
atau salahnya suatu tindakan, keputusan dan kebijakan. Banyak teori
tentang etika, pada buku ini hanya menyajikan teori yang relevan dengan
etika profesi manajemen sebagai berikut;
1). Teori EtikaTeleleologi.
Kusmanadji (2004) bahwa teori teleleologi disebut juga teori
konsekuensialis, menyatakan bahwa nilai moral suatu tindakan
ditentukan semata-mata oleh konsekuensi tindakan tersebut. Benar atau
salahnya tindakan ditentukan oleh hasil atau akibat dari tindakan
tersebut. Yang menyebabkan tindakan itu baik atau buruk adalah bukan
tindakan melainkan akibat dari tindakan. Dalam hal ini konsekuensi baik
apabila hasil tindakan itu bermanfaat. Kebaikan merupakan konsep
fundamental dalam teori teleleologi. Aristoteles, Etika teleologis, yakni
etika yang mengukur benar atau salahnya tindakan manusia dari
menunjang tidaknya tindakan tersebut ke arah pencapaian tujuan (telos)
akhir yang ditetapkan sebagai tujuan hidup manusia. Setiap tindakan
menurut Aristoteles mengarah kepada suatu tujuan yang baik (agathos).
Yang baik adalah apa yang secara kodrati menjadi arah tujuan akhir
(causa finalis) adanya sesuatu. Yang baik yang menjadi tujuan akhir
hidup manusia menurut dia adalah kebahagiaan atau kesejahteraan
(eudaimonia). Itulah sebabnya teori etikanya sering disebut sebagai teori
etika Eudaimonisme.
Ucok Sarimah (2008,) menggolongkan teori etika teleleologi kepada
tiga berikut ini:
a).Egoisme Etis.
Suatu tindakan benar atau salah tergantung semata-mata pada baik
buruknya akibat tindakan tersebut bagi pelakunya. Disini tidak memerhatikan
apakah seseorang berwenang melakukan tindakan tetsebut.
b).Altruisme Etis
Berlawanan dengan egoisme etis, bahwa baik buruknya suatu tindakan
ditentukan oleh baik buruknya akibat tindakan tersebut terhadap orang lain,
dikecualikan pelaku.
c.Utilitarianisme
sebagai penggabungan antara egoisme etis dan altruisme etis, bahwa
benar salahnya tindakan tergantung pada baik buruknya konsekuensi
tindakan tersebut bagi siapa saja yang dipengaruhi oleh tindakan
tersebut.Dari ketiga teori teleleologi yang banyaj digunabakan teori

10 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


utilitarianisme. Kebaikan didefinisikan sebagai kesenangan sedangkan
keburukan didefinisikan sebagai kesedihan. Bentuk klasik utilitarianisme
suatu tindakan adalah benar jika tindakan tersebut menghasilkan selisih
terbesar kesenangan di atas kesedihan bagi setiap orang.
Lebih jauh Kusmanadji (2004), melihat ada empat prinsip
Utilitarianisme meliputi yaitu:
(1) Konsekuensialisme.
Prinsip yang berpendiran bahwa kebenaran tindakan ditentukan semata-
mata oleh konsekuensinya.
(2) Hedonisme.
(3) Manfaat (utility) dalam teori ini didefinisikan sebagai kesenangan dan
tidak adanya kesedihan. Hedonisme adalah prinsip bahwa kesenangan
dan hanya kesenanganlah yang merupakan perbuatan tertinggi.
(4) Maksimalisme.
Tindakan yang benar adalah tindakan yang tidak hanya memiliki
konsekuensi berupa beberapa kebaikan, tetapi juga jumlah terbesar
konsekuensi baik setelah memperhitungkan konsekuensi buruk.
Dengan demikian dilihat dari pendekatan teori utiltarianisme tindakan
seorang dapat dikatakan baik atau buruk, dilihat dari manfaat atau dampak
dari tindakannya tersebut. Apabila perbuatannya banyak membawa manfaat
terhadap orang banyak maka perbuatan tersebut adalah baik dan beretika
dan tindakan dikatakan buruk apabila tindakan berdampak negatif terhadap
orang banyak.

11 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


Utilitarianisme dikembangkan menjadi utilitarianisme klasik dan
utilitarianisme pluralistik yang diuraikan sebagai berikut;
(1) Utilitarianisme Klasik mendefinisikan kebaikan tertinggi adalah
kesenangan (=pleasure) dan keburukan tertinggi adalah keburukan
(plain) dan semua tindakan harus dievaluasi dengan ukuran
kesenangan dan kesedihan yang dihasilkan bagi semua orang yang
dipengaruhi.
(2) Utilitarianisme Pluralistik disebut juga utilitarianisme dalam arti luas
yaitu dengan mengartikan kebaikan sebagai kesejahteraan umat
manusia. Apapun yang menjadikan umat manusia secara umum lebih
baik atau memberikan manfaat adalah kebaikan , dan apapun yang
menyebabkan umat manusia menjadi lebih buruk atau menimbulkan
kerugian adalah keburukan.
Utilitarianisme dapat dilihat sebagai Utilitarianisme tindakan dan
Utilitarianisme, sebagaimana digambarkan sebagai beikut;
(1) Aturan Utilitarianisme Tindakan berpendirian bahwa dalam semua
situasi seseorang seharusnya melakukan tindakan yang
memaksimalkan manfaat (utility) bagi semua orang yang dipengaruhi
oleh tindakan tersebut. Dapat pula dinyatakan suatu tindakan adalah
benar jika dan hanya jika tindakan itu menghasilkan selisih terbesar dari
kebaikan atas keburukan bagi setiap orang.
(2) Utilitarianisme Aturan berpendirian bahwa manfaat dapat
diperhitungkan pada kelompok-kelompok tindakan, bukan pada masing-
masing tindakan secara individual. Dapat pula dinyatakan suatu
tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu sesuai dengan
seperangkat aturan yang keberterimaannya secara umum akan
menghasilkan selisih terbesar dari kebaikan atas keburukan bagi setiap
orang.
2) Teori Etika Deontologi.
Teori Deontologi melihat perbuatan dikatakan benar bukan karena
manfaat bagi kita sendiri atau orang lain tetapi karena sifat atau hakikat
perbuatan itu sendiri atau kaidah yang diikuti untuk berbuat. Ucok Sarimah
(2008) teori deontologi bila seseorang dihadapkan pada situasi di mana
harus mengambil keputusan, seseorang harus segera memahami apa
yang harus dilakukan tanpa mendasarkan pada peraturan atau
pedoman.Deontologi Kaidah Suatu tindakan benar atau salah karena
kesesuaian atau tidak sesuainya dengan suatu prinsip moral yang benar.
Deontologi Monistik. mendukung suatu kaidah umum sebagi prinsip
moral tertinggi yang menjadi dasar untuk menurunkan kaidah atau prinsip-
prinsip moral lainnya.Deontologi PluralistikTeori ini dikemukakan oleh
12 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika
William David Ross yang mengidentifikasi tujuh kewajiban moral pada
pandangan pertama (prime face).Teori deontologi sebenarnya sudah ada
sejak periode filsafat Yunani Kuno, tetapi baru mulai diberi perhatian
setelah diberi penjelasan dan pendasaran logis oleh filsuf Jerman yaitu
Immanuel Kant. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas
pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban berarti sudah
melakukan kebaikan. Deontologi tidak melihat konsekuensi perbuatan,
dengan kata lain deontologi melaksanakan terlebih dahulu tanpa
memikirkan akibatnya. Bbeda utilitarisme yang memertimbangkan
hasilnya lalu dilakukan perbuatannya. Kewajiban menurut deontologi,
berkaitan perbuatan baik, seperti membantu orang tua, tidak merepotkan
orang tua. Dalam kalangan birokrat yng dimaksud kewajiban adalah
sesuai dengan tugas yang menjadi kewajibannya.
Pokok bahasan dalam mempelajari etika membicarakan perilalku baik
atau buruk Dalam bahasa latin, etika erarti falsafah moral dan merupakan
pedoman hidup yang baik dari sudut pandang budaya, kesusilaan dan
agama. Bahasa Yunani etika adalah ethos, merupakan kebiasaan, watak.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika Ilmu tentang apa yang baik
dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Kumpulan asas atau nilai yang
berkenan dengan akhlak. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
masyarakat.
Dengan demikian etika dilihat dari pendekatan teori etika deantolog,
seseorang atau sekelmpok orang dikatakan beretika, dilihat dari kedudukan
dan kewajiban seseorang. Apakah yang dilakukan sudah sesuai dengan
tugas dan fungsinya, jika sudah sesuai maka diangap menjalankan etika,
jika tidak sesuai dengan tugas berarti belum beretika

F. Etika dan Bukan Etika.


Perlu dipahami bahwa dalam menjalankan etika belum jaminan
seseorang sudah beretika, banyak namanya etika tetapi sesungguhnya
belum etika. Sehari-hari dalam masyarakat didapati beberapa pemahaman
tentang etika seperti berikut.
1. Etika dipahami sebagai semangat organisasi, seperti ethos kerja, kode
etik kelompok profesi.
2. Etika berkaitan dengan norma-norma yang dianut sekelompok atau
golongan masyarakat mengenai perbuatan yang baik dan buruk.
3. Sebagai objek kajian tentang prinsip-prinsip perilaku baik dan buruk
sebagai falsafat moral.
4. Etika sebagai refleksi kritis dan rasional tentang norma-norma yang
terwujud dalam perilaku hidup manusia.

13 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


5. Etika Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Ketika menjalankan etika, sejatinya banyak hal yang sebenarnya
dianggap etika sebenarnya bukan etika atau What ethics is not. Peter Singer
mengidentifikasi beberapa hal yang sebenarnya belum termasuk etika
adalah sebagai berikut:
1. Etika bukanlah seperangkat larangan yang secara khusus hanya
berhubungan dengan perilaku seksual.
2. Etika bukanlah suatu sistem yang paling ideal, luhur dan baik dalam
teori, namun tidak ada gunanya dalam praktek.Penilaian apriori seperti
ini diberikan oleh masyarakat jika ada kasus kejadian klinis.
3. Etika bukanlah sesuatu yang hanya dapat dipahami dalam konteks
agama. Ini tentulah pemikiran sekuler. Menurut ajaran agama, sesuatu
yang secara moral baik adalah sesuatu yang sangat disetujui dan
disenangi Tuhan. Sedangkan Singer berpendapat sama dengan Plato
2000 tahun sebelumnya, suatu perbuatan manusia adalah baik karena
disetujui Tuhan, bukan sebaliknya karena disetujui Tuhan perbuatan itu
menjadi baik. Kontradiksi pendapat tentang ini sudah berlangsung
berabad-abad, dan berlangsung terus.
4. Etika bukan sesuatu yang relatif atau subjektif. Sangkalan Singer
terhadap anggapan ke tiga di atas tidak dijelaskan lebih lanjut disini,
karena elaborasinya dari sudut historis dan falsafah yang panjang dan
rumit.
Dengan demikian etika sipatnya relatif, dikatakan baik pada suatu
daerah dapat saja buruk pada daerah lain. Makanya menjalankan etika perlu
memerhatikan nilai-nilai, norma dan adat isitiadat setempat serta profesi
organisasi di mana etika itu dijalankan, Contoh secara ekstrem penggunaan
jilbab dalam mayarakat Nangroe Aceh Darussalam adalah beretika dan
menjalankan syariat agamanya, belum tentu di masyarakat Bali mengenakan
jilbab dianggap baik. Semoga!

14 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


LATIHAN ETIKA MENURUT TEORI ETIKA
Kebun bunga, Maret 23, 2021, Maladi seorang babinsa berpangkat
Sersan Mayor ditugaskan pada kawasan transmigrasi. Sebagai
pemukiman baru kawasan tersebut belum banyak fasilitas
pendidikan, termasuk tenaga kependidikan.
Sebagai seorang saptamargais sejati, Maladi mengajaK warga
transmigran mengunakan balai desa untuk tempat pendidikan murid
SD persiapan. Hingga dapat dilaksanakan pendidikan tingkat sekolah
dasar. Tidak ada guru, jadilah Maladi sebagai guru pada SD
persiapan tersebut, bersama dengan warga transmigran yang
berpendidikan SLTA. Anak pelajar tingkat SD dapat mengikuti
pendidikan dan berguna untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut,
semoga
Tugas Mahasiswa :
Lakukan analisis apakah Maladi telah berbuat baik atau justeru
melakukan pelanggaran etika?

15 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika


16 | Chapter Dua, Dasar Dasar Etika

Anda mungkin juga menyukai