Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

METODOLOGI PENELITIAN
TENTANG
REVIEW JURNAL

OLEH :
AHMAD JANUARI G2T1 18 014
RENY SALFATIIR G2T1 18 015
ARDIANTO LARAWA G2T1 18 018
ASDAR SLAMET G2T1 18 020

PROGRAM STUDI MANAGEMEN REKAYASA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI
2019
1) A. Judul Jurnal
Penggunakan sistem dinamik dalam manajemen transportasi untuk mengatasi
kemacetan daerah perkotaan.

B. Nama Penulis
Sugeng Wiyono
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Islam Riau

C. Nama Jurnal
 PENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK DALAM MANAJEMEN TRANSPORTASI
UNTUK MENGATASI KEMACETAN DI DAERAH PERKOTAAN
 Vol 12, No 1 (2012), Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Riau
 Penerbit : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Islam Riau
 http://journal.unpar.ac.id/index.php/jtransport/article/view/646

D. Latar Belakang Masalah


Dalam sepuluh tahun terakhir ini Pekanbaru mengalami perkembangan yang
sangat pesat di sektor perdagangan, industri, pariwisata, dan perhotelan.
Bahkan diperkirakan Pekanbaru akan menjadi kota metropolis terbesar di
Sumatera. Dengan jumlah penduduk 2 Jurnal Transportasi Vol.12 No. 1 April
2012: 1-10 sekitar satu juta jiwa, kota Pekanbaru sekarang ini sudah mulai
memperlihatkan kemacetan dan polusi udara yang sangat mengkhawatirkan.
Permasalahan kemacetan lalulintas merupakan bagian permasalahan
transportasi, yaitu terlalu besarnya kebutuhan akan pergerakan dibandingkan
dengan prasarana transportasi yang tersedia. Suatu cara memecahkan
masalah tersebut adalah membangun prasarana sesuai dengan kebutuhan,
mengurangi pergerakan, dan gabungan keduanya. Tetapi pendekatan seperti
ini sudah harus ditinggalkan karena pembangunan prasarana jalan di kota
bukan saja mahal, namun juga tidak bisa menghilangkan kemacetan masif
karena adanya cadangan lalulintas kendaraan yang terbangkitkan, yang selalu
siap menunggu untuk mengisi kapasitas prasarana yang disediakan. Oleh
karena itu pendekatan membangun sistem prasarana harus diubah menjadi
pendekatan manajemen dan efisiensi sistem, yang biasa disebut dengan
manajemen sistem transportasi.

E. Masalah/Pertanyaan Penelitian
 Bagaimana permasalahan transportasi dapat diantisipasi dan diatasi?
 Bagaimana sistem dinamis ini mampu menyelesaikan masalah kemacetan
di daerah perkotaan?

F. Metode
Penggunaan model dinamis ini mampu mendeteksi terjadinya berbagai
potensi kemacetan sedini mungkin. Dengan sistem manajemen transportasi
berbasiskan metodologi sistem dinamik ini pemerintah kota dapat melakukan
simulasi terlebih dahulu skenario-skenario kebijakan yang akan diambil agar
mampu memperkecil akibat yang tidak diinginkan, yang muncul dari suatu
keputusan di masa yang akan datang.
Permodelan :
 Sub Model Transportasi
 Sub Model Populasi atau Penduduk
 Model Dinamis Bangkitan dan Tarikan pada Sistem Transportasi/
Lalulintas
 Model Gabungan Sistem Transportasi dan Sistem Lalulintas

G. Hasil Penelitian
Meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat kota membutuhkan ruang
gerak yang lebih luas. Permodelan sistem dinamis dapat digunakan sebagai
suatu alat untuk mengestimasi kebutuhan ruang gerak tersebut, dengan
variabel-variabel permodelan harus ditentukan terlebih dahulu sehingga jelas
apa yang mau dinilai dan bagaimana data tersebut distrukturkan. 2. Data
bangkitan, tarikan, moda, dan lalulintas harus diuraikan dengan jelas karena
sistem dinamis ini hanya merupakan sebuah alat bantu sehingga tingkat
akurasinya bergantung pada pembentukan model awal serta variabel
penentunya. Permodelan dinamis tidak harus memodelkan seluruh sistem
yang ada, namun dapat dibagi dalam beberapa sub model yang nantinya
digabungkan sehingga lebih memudahkan dalam proses aplikasi dan input
data.
H. Review/Komentar
Perlu adanya kajian yang lebih mendalam guna mendapatkan prosentase dan
aspek-aspek lain yang mendukung sistem dinamis sehingga mendapatkan
satu sistem dinamis yang lebih akurat dan faktor-faktor lain yang menjadi
hambatan sistem dinamis.

I. Abstrak Jurnal
Kemacetan lalulintas adalah bagian dari masalah transportasi yang selalu
diselesaikan dengan menggunakan indikator dan permodelan transportasi
tanpa mempertimbangkan sector-sektor tata ruang atau pengembangan
penggunaan lahan. Penggunaan lahan mempengaruhi pengembangan dan
daya tarik untuk menggunakan jaringan jalan perkotaan sehingga
meningkatkan volume lalulintas. Selain itu sirkulasi arus lalulintas akan
meningkatkan konflik lalulintas, kemacetan, tundaan, dan mengurangi
kecepatan lalulintas. Masalah transportasi dapat diantisipasi dengan
menerapkan sistem manajemen transportasi yang terintegrasi, menggunakan
program komputer yang mampu mendeteksi terjadinya persoalan sedini
mungkin. Permodelan dinamis dapat digunakan untuk memodelkan
permasalahan transportasi perkotaan yang kompleks. Hasil studi ini
menunjukkan bahwa permodelan sistem dinamis dapat digunakan sebagai
suatu alat untuk mengestimasi kebutuhan ruang gerak, dengan variabel-
variabel permodelan harus ditentukan terlebih dahulu, sehingga jelas apa
yang mau dinilai dan bagaimana data tersebut distrukturkan.

J. Daftar Pustaka
 Abbas, S. 1995. Manajemen Transportasi. Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Kuantan Graha, PT. 2008. Laporan Akhir Tatrawil Provinsi Riau. Pekanbaru.
 Morlok, E. K. 1985. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi
(terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
 Parker, M. 2001. Zooming in Traffic Micro Simulation. Traffic Technology
International. December 2001/January 2002: 70-72.
 Pemerintah Kota Pekanbaru. 2000. Rencana Umum Tata Ruang Kota
Pekanbaru. Pekanbaru.
 Pursula, M. 1999. Simulation of Traffic Systems - An Overview. Journal of
Geographic Information and Decision Analysis. 3 (1): 1-8.

2) A. Judul Jurnal
Kajian Kapasitas Daya Tampung Sungai Tutupan Kabupaten Balangan Terhadap
Air Limbah Dari Settling Pond Pt Adaro Indonesia.

B. Nama Penulis
Fitriansyah
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Achmad Yani Banjarmasin

C. Nama Jurnal
Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
Volume 13, Nomor 1
https://www.e-jurnal.com/2017/07/kajian-kapasitas-daya-tampung-
sungai.html

D. Latar belakang masalah


Setiap kegiatan penambangan (termasuk pertambangan batubara) pasti
menghasilkan air tambang ataupun gas/udara. Khusus untuk air tambang, porsi
terbesar berasal dari aktivitas pembukaan lahan dan material buangan (waste)
yang mudah tererosi sehingga mempengaruhi baku mutu air limpasan yang
keluar dari area penambangan dan menuju ke badan sungai atau meresap
menjadi air tanah.

E. Pertanyaan penelitian
 Bagaimana mengetahui debit banjir rencana?
 Bagaimana kapasitas daya tampung Sugai Tutupan?

F. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantiitatif dengan
melakukan analisis curah hujan, debit banjir rencana dan kapasitas tampung
sungai tutupan

G. Hasil Penelitian
Sungai Tutupan yang mempunyai panjang 8,35 Km dengan daya tampung
17,16 m3/ det, mampu menampung debit banjir dengan kala ulang 10 tahunan
(Q 100) sebesar 18,62 m3/det.
H. Abstrak
Sungai merupakan aluran alamiah dipermukaan bumi untuk mengalirkan air dan
sedimen, disamping itu tentu saja interaksi antara debit, beban sedimen dan
faktor lain seperti aktifitas manusia di sepanjang sungai memberikan
karakteristik pembentukan sungai yang berbeda-beda. Setiap kegiatan
penambangan (termasuk pertambangan batubara) pasti menghasilkan air
tambang ataupun gas/udara. Khusus untuk air tambang, porsi terbesar berasal
dari aktivitas pembukaan lahan dan material buangan (waste) yang mudah
tererosi sehingga mempengaruhi baku mutu air limpasan yang keluar dari area
penambangan dan menuju ke badan sungai Sungai Tutupan terletak pada
Kecamatan Juai yang melintasi 6 (enam desa) yaitu; Ds. Tapian Timur,
Ds.Wonorejo, Ds Sumber Rejeki, Ds.Teluk Bayur, Ds.Mungkur Uyam dan Ds.
Sirap. Sungai Tutupan yang mempunyai panjang 8,35 Km dengan kapasitas
daya tampung 17,16 m3/det, mampu menampung debit banjir dengan kala
ulang 100 tahunan (Q 100) sebesar 18,62 m3/det.

I. Daftar pustaka
 Agus Maryono, 2003, Pembangunan Sungai Dampak dan Restorasi
Sungai, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
 Bambang Triatmodjo, 1993, Hidraulika I dan II, Beta offset, Yogyakarta.
 Djoko Legono,Nizam, 1987/1988, Hidraulika Eksperimen, P.T.UGM,
Yogyakarta.
 Djoko Legono, 1993, Perancangan Bangunan Sungai (Aspek Hidraulik),
Heds,Lampung.
 R.Wahyudi Triweko, 1987, Mekanisme Aliran Pada Belokan Saluran
Terbuka, PITIV HATHI, Semarang.
 Sri Harto.BR, 2000, Hidrologi (teori-Masalah- Penyelesaian), Penerbit
Nafiri Offset, Yogyakart.
 Sri Harto Br, Mengenal Dasar Hidrologi Terapan Universitas Gajah Mada.
 Sri Harto Br, (1993) Analisis Hidrologi. PT.Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
 Soewarno, (1995) Hidrologi (Aplikasi Metode Statistik untuk analisa Data)
Jilid I&II. Nova Bandung.

3) A. Judul Jurnal
Effects oftype, level and time of sand and gravel mining on particle size
distributions of suspended sediment

B. Nama Penulis
Seyed Hamidreza Sadeghi a,n, Sudabeh Gharemahmudli a, Hossein Kheirfam
b, Abdulvahed Khaledi Darvishan a, Mahboobeh Kiani Harchegani c, Pari
Saeidi a, Leila Gholami d, Mehdi Vafakhah a

C. Nama Jurnal
journal homepage: www.elsevier.com/locate/iswcr
International Soil and Water Conservation Research 6(2018)184–193
D. Latar belakang masalah
Kesehatan daerah aliran sungai memainkan peran penting dalam keseimbangan
sistem bumi, karena dapat memberikan kesejahteraan manusia dan kesehatan
ekosistem (Adhami, Sadeghi, & Sheikhmawammady, 2018; Hazbavi & Sadeghi,
2017). Sedimen sungai adalah komponen kunci dari daerah aliran sungai yang
menentukan kesehatan dasar air (Adhami & Sadeghi, 2016. SS diangkut dalam
jarak yang sangat jauh oleh aliran air dan akhirnya diendapkan di tingkat dasar
(Kheirfam & Vafakhah, 2015) yang dipengaruhi bentuk lahan dan geomorfologi
hilir (French Burningham, Thornhill, Whitehouse, & Nicholls, 2016a). Namun
demikian, perilaku dan karakteristik SS di sungai dapat bervariasi oleh faktor-
faktor yang berbeda yang terdiri dari iklim (Li et al., 2016), temporal dan
hyrological (Kheirfam & Sadeghi, 2017; Papenmeier, Schrottke, & Bartholomä,
2014; Ryan & Dixon, 2007; Sadeghi & Singh, 2017; Sadeghi, Kheirfam et al.,
2015), geomorfologi (Brunier, Anthony, Goichot, Provansal, & Dussouillez,
2014) kondisi dan intervensi manusia (Kheirfam & Sadeghi, 2017; Li et al. ,
2016; Monsalve, Yager, Turowski, & Rickenmann, 2016; Qi & Liu, 2017).
Dalam hal ini, peningkatan aktivitas manusia di daerah aliran sungai dan
khususnya penambangan pasir dan kerikil di sungai yang berlubang untuk
mengamankan kebutuhan struktural mereka mempengaruhi perilaku SS di
sungai

E. Pertanyaan penelitian
 Bagaimana efek jenis penambangan pasir dan kerikil terhadap distribusi
ukuran partikel SS?
 Bagaimana tingkat distribusi dan ukuran suspend solid pada hulu dan hilir
sungai yang disebabkan oleh kegiatan penambangan?

F. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantiitatif dengan
melakukan observasi ke DAS

G. Hasil Penelitian
Hasil pengamatan menunjukkan efek dari berbagai jenis, tingkat dan waktu
aktivitas penambangan pasir dan kerikil pada distribusi ukuran partikel SS. Dari
hasil, dapat disimpulkan bahwa jenis dan waktu penambangan dapat secara
signifikan mempengaruhi variabel studi di berbagai tingkat penambangan.
Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara distribusi ukuran partikel di
hulu dan hilir tambang karena pemantauan situasi debit rendah, cara
penambangan dan kegiatan penambangan

H. Abstrak
Pemantauan perilaku transportasi sedimen yang disebabkan oleh berbagai
intervensi, terutama penambangan pasir dari sungai, diperlukan untuk
mengelola DAS secara adaptif. Distribusi ukuran partikel dari sedimen
tersuspensi di hulu dan hilir sungai adalah salah satu indikator utama untuk
mengetahui tentang nasib sedimen, yang dapat bervariasi dalam kondisi yang
berbeda. Kami menyelidiki efek dari beberapa jenis penambangan pasir dan
kerikil (yaitu, manual dan rendah, semi-berat, dan berat) pada distribusi ukuran
partikel sedimen tersuspensi di Vaz-e-Owlya, Vaz-e-Sofl a dan Alesh- Tambang
sungai yang keras terletak di Provinsi Maandaran, Iran utara. Penelitian ini
dilakukan secara bulanan mulai Februari, 2012 hingga Januari, 2013.
Granulometri laser digunakan untuk menganalisis distribusi ukuran partikel
sampel segmen tersuspensi yang diambil dari bagian atas dan hilir dari tambang
studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dan intensitas kegiatan
penambangan mempengaruhi distribusi ukuran partikel sedimen tersuspensi.
Penilaian statistik lebih lanjut di bagian hulu dan hilir tambang membuktikan
bahwa penyortiran, D50, rata-rata, D90, kurtosis, kemiringan dan D10 dari
sedimen yang ditangguhkan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kegiatan
penambangan pada level 0,09, 0,11, 0,12, 0,15 hingga 0,69, Masing-masing
0,15-0,69, 0,77, 0,87, 0,97. Walaupun tidak signifikan secara statistik, kami
menemukan bahwa jenis tambang dan tingkat eksploitasi mengubah distribusi
ukuran partikel dari sedimen tersuspensi.

I. Daftar pustaka
 Abarca, M., Guerra, P., Arce, G., Montecinos, M., Escauriaza, C., Coquery,
M., & Pas- tén, P. (2017). Response of suspended sediment particle size
distributions to changes in water chemistry at an Andean mountain stream
confluence re- ceiving arsenic rich acid drainage. Hydrological Processes,
31(2), 296–307.
 Adhami, M., & Sadeghi, S. H. R. (2016). Sub-watershed prioritization based
on se- diment yield using game theory. Journal of Hydrology, 541, 977–
987.
 Adhami, M., Sadeghi, S. H. R., & Sheikhmohammady, M. (2018). Making
competent land use policy using a co-management framework. Land Use
Policy, 72, 171–180.
 Ashraf, M. A., Maah, M. J., Yusoff, I., Wajid, A., & Mahmood, K. (2011).
Sand mining effects, causes and concerns: A case study from Bestari Jaya,
Selangor, Penin- sular Malaysia. Scientific Research and Essays, 6(6),
1216–1231.
 Baer, T., Barbour, S. L., & Gibson, J. J. (2016). The stable isotopes of
site wide waters at an oil sands mine in northern Alberta, Canada. Journal
of Hydrology, 541, 1155–1164.
 Baratelli, F., Flipo, N., & Moatar, F. (2016). Estimation of stream-aquifer
exchanges at regional scale using a distributed model: Sensitivity to in-
stream water level fluctuations, riverbed elevation and roughness. Journal
of Hydrology, 542, 686–703.
 Blott, S. J., & Pye, K. (2001). GRADISTAT: A grain size distribution and
statistics package for the analysis of unconsolidated sediments. Earth
Surface Processes and Landforms, 26(11), 1237–1248.
 Brunier, G., Anthony, E. J., Goichot, M., Provansal, M., & Dussouillez, P.
(2014). Recent morphological changes in the Mekong and Bassac river
channels, Mekong delta: The marked impact of river-bed mining and
implications for delta de- stabilisation. Geomorphology, 224, 177–191.
 dos Santos, A. L. M. R., Martinez, J. M., Filizola, N. P., Jr, Armijos, E., &
Alves, L. G. S. (2017). Purus River suspended sediment variability and
contributions to the Amazon River from satellite data (2000–2015).
Comptes Rendus Geoscience. ,
http://dx.doi.org/10.1016/j.crte.2017.05.004.
 Edwards, T. K., & Glysson, G. D. (1999). Field methods for measurement
of fluvial sediment. US Geological Survey; Information Services.
 Elliott, A. C., & Woodward, W. A. (2007). Statistical analysis quick reference

4) A. Judul Jurnal
Dampak Pertambangan Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan dan
Kesesuaian Peruntukan Ruang (Studi Kasus Kabupaten Luwu Timur, Provinsi
Sulawesi Selatan)

B. Nama Penulis
Wahyu Hidayat 1, Ernan Rustiadi 2, Hariadi Kartodihardjo3
Program Magister Ilmu Perencanaan Wilayah IPB.

C. Nama Jurnal
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
vol.26, no.2, hlm. 130-146, Agustus 2015
DOI: 10.5614/jpwk.2015.26.2.5

D. Latar belakang masalah


Perubahan tutupan/penggunaan lahan berimplikasi pada kontribusi
peningkatan luas tutupan/penggunaan lahan dari satu atau beberapa kategori
tutupan/penggunaan yang diikuti penurunan luas kategori lainnya pada suatu
periode tertentu. Konversi lahan hutan menjadi penggunaan lahan lain
merupakan fenomena yang sudah lama terjadi di Dunia dan memiliki dampak
langsung diantaranya polusi udara (Hu dkk. 2008), berkurangnya
keanekaragaman hayati (Sandin 2009), dan pemanasan global dengan
turunnya pengikat CO2 (Trisasongko dkk. 2009). Hal ini banyak terjadi pada
wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah (Sihombing 2013),
wilayah hasil pemekaran (Tuni 2013) dan wilayah yang terdapat perusahaan
tambang (Gunawan dkk. 2010).
E. Pertanyaan penelitian
 Bagaimana perubahan tutupan lahan di Kab. Luwu Timur?
 Bagaimana prediksi perubahan tutupan lahan di Kab. Luwu Timur?
 Apa yang mempengaruhi perubahan tutupan lahan di Kab. Luwu Tmur?

F. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantiitatif dengan
melakukan analisis bukaan lahan menggunakan pendekatan Sistem Informasi
Geografis (SIG)).

G. Hasil Penelitian
1. Tutupan/penggunaan lahan di Kabupaten Luwu Timur pada periode 2002-
2013 menunjukkan kelas tutupan/penggunaan yang mengalami penurunan
luasan terbesar antara lain hutan sebesar 87 772.37 ha atau 13.02%. Kelas
tutupan/ penggunaan yang mengalami peningkatan luasan cukup tinggi
antara lain lahan terbangun/ permukiman sebesar 10 112.21 ha atau
1.50% dan lahan terbuka sebesar 15 375.93 ha atau 2.28%. Perubahan
tutupan/penggunaan lahan khususnya lahan terbuka dan lahan
terbangun/permukiman signifikan bertambah dengan jumlah perusahaan
tambang yang ada karena pada tahun 2002 hanya terdapat 1 perusahaan
tambang yang memiliki IUP Kabupaten Luwu Timur dan pada tahun 2013
terdapat 13 perusahaan tambang yang memiliki IUP Kabupaten Luwu
Timur.
2. Hasil prediksi tutupan/penggunaan lahan tahun 2024 menunjukkan kelas
tutupan/penggunaan yang mengalami penurunan luasan terbesar meliputi
tegalan sebesar 28 766.82 ha atau 4.27%. Kelas tutupan/penggunaan yang
mengalami peningkatan luasan adalah kelas lahan terbangun/pemukiman
sebesar 23 172.63 ha atau 3.44 % dan lahan lahan terbuka yang
bertambah sebesar 19 947.56 ha atau 2.96%. Pada tahun 2013, lahan
terbuka Kabupaten Luwu Timur berada di 5 kecamatan antara lain
Kecamatan Malili, Angkona, Towuti, Nuha Dan Wasuponda. Pada tahun
2024, lahan terbuka Kabupaten Luwu Timur berada di 10 kecamatan antara
lain Kecamatan Wotu, Tomoni, Tomoni Timur, Mangkutana, Kalaena, Malili,
Angkona, Towuti, Nuha, dan Wasuponda.
3. Faktor kawasan, tambang, dan lereng sangat berpengaruh dalam
perubahan semua kelas tutupan/penggunaan lahan di Kabupaten Luwu
Timur. Luas lokasi Tambang berpengaruh dalam perubahan lahan hutan
menjadi lahan terbuka dan lahan hutan menjadi lahan terbangun di
Kabupaten Luwu Timur.

H. Abstrak
Penelitian tentang perubahan tutupan/penggunaan lahan dan kesesuaian
peruntukan ruang sangat penting, karena perubahan tutupan/penggunaan
lahan memiliki dampak terhadap lingkungan fisik dan kesesuaian peruntukan
ruang memiliki dampak terhadap peraturan dan perundang-undangan yang
mengatur tata ruang. Adapun tujuan artikel ini adalah mengetahui perubahan
tutupan/penggunaan lahan dengan menggunakan data citra satelit,
memprediksi tutupan/penggunaan lahan 10 tahun ke depan, dan mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan tutupan/penggunaan
lahan. Lokasi studi penelitian adalah Kabupaten Luwu Timur. Metode penelitian
yang digunakan yaitu Land Change Modeler, Ca- Markov, Enter dan Overlay.
Hasil Analisis terhadap perubahan tutupan/penggunaan lahan menunjukkan
bahwa telah terjadi perubahan tipe penggunaan lahan tahun 2002 dan 2013.
Penggunaan lahan terbuka yang disebabkan oleh perusahaan tambang
mengalami perubahan seluas 15. 375.93 ha. Kontribusi terbesar dari kelas lahan
terbuka berasal dari kelas lahan hutan. Hasil prediksi tutupan/penggunaan
lahan tahun 2024 menunjukkan bahwa lahan pemukiman akan bertambah
sebesar 23 172.63 ha diikuti oleh lahan terbuka sebesar 19 947.56 ha. Faktor
yang berpengaruh terhadap perubahan lahan dari semua kelas
tutupan/penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan hutan ke lahan
terbuka dan perubahan lahan hutan ke lahan terbangun/permukiman adalah
alokasi RTRW untuk kawasan, lokasi pertambangan dan lereng.

I. Daftar pustaka
 Ahyani, M (2011) Pengaruh Kegiatan Penambangan Emas terhadap Kondisi
Kerusakan Tanah Pada Wilayah Pertambangan Rakyat di Bombana Provinsi
Sulawesi Tenggara. Tugas Akhir Program Studi Ilmu Lingkungan.
Universitas Diponegoro.
 Albrechts, L (2006). Shifts in strategic spatial planning? Some evidence
from Europe and Australia. Environment and Planning A 38(6),1149-1170.
doi:10.1068/a37304
 Arkham, HS (2014) Manajemen Lanskap Ruang Terbuka Biru di Daerah
Aliran Sungai Ciliwung.Tesis. Institut Pertanian Bogor
 As-Syakur, A.R., I.W. Suarna, I.W. Sandi Adnyana, I. W. Rusna, I.A Alit
Laksmiwati, I.W. Diara (2009) Studi Perubahan Penggunaan Lahan di DAS
Badung. Jurnal Bumi Lestari. 10(2), 200-208. Bangun EPP (2008) Analisis
Inkonsistensi Tata Ruang dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Inkonsistensi Pola Penggunaan Lahan di Kota Bogor. Tugas Akhir Program
Studi Ilmu Tanah. Institut Pertanian Bogor
 Dwiprabowo, H., A. Ngaloken, A.N. Gintings, N. Sakuntaladewi, R. Mariyani,
I. Alviya, D. Wicaksono, V.B. Arifanti, D. Djaenudin, T.D. Sentosa, N.
Kurniasih, dan S. Rahman (2012) Development of a Time Series Analysis
of the Primary Economic and Policy Aspects of Land Use Change. Bogor:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan – Kementerian
Kehutanan.
 Eastman, J. R (2012) IDRISI selva manual and tutorial manual version 17.
Worcester (USA): Clark University.
 Ginting, A.Y. , S. Latifah, Rahmawaty (2012) Analisis Perubahan Tutupan
Lahan Kabupaten Karo. Peronema Forestry Science Journal 1(1). Gunawan,
A. , INS Jaya, dan M.B. Saleh (2010) Quick Tecniques in Indentifying Open
Area by the Use of Multi Spatial and Multidate Imageries. Jurnal Manajemen
Hutan Tropika. 16(2):63-72.
 Hidayat, W (2014) Analisis Dampak Pertambangan terhadap
Pengembangan Wilayah di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi
Selatan. Tugas Akhir memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi
Ilmu Perencanaan Wilayah Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya
Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
 Hu, Dan, G. Yang, Q. Wu, H. Li, X. Liu, X. Niu, Z. Wang, and Q. Wang
(2008) Analyzing Land Use Changes in the Metropolitan Jilin City of
Northeastern China Using Remote Sensing and GIS. Sensors 8(9), 5449-
5465. doi:10.3390/s8095449
 Kim, Ilkwon, G.Y. Jeong, S.J. Park, and J. Tenhunen (2011) Predicted land
use change in the Soyang River Basin, South Korea. 2011 Terreco Science
Conference, October 2-7, 2011, Kasrlsruhe Institute of Technology,
Garmish-Pasrtenkirchen, Germany.
 Marakarma, A.H (2009) Pengelolaan Danau Kaskade; Matano, Mahalona,
Towuti (Kompleks Danau Malili) Wordpress, 13 Agustus. Diperoleh dari
http://menyelamatkandanaulimboto.wordpress.com/kndi-i/andi-hatta-
marakarma/
 Munibah, . (2008) Model Spasial Perubahan Penggunaan Lahan dan Arahan
Penggunaan Lahan Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus DAS Cidanau,
Provinsi Banten). Tugas Akhir Program Studi Ilmu Tanah dan Sumber Daya
Lahan. Institut Pertanian Bogor
 Nachrowi, N. D. dan Usman H (2002) Penggunaan teknik ekonometrik.
Jakarta: Rajawali Pers.
 Pribadi, D.O, D. Shiddiq, dan M. Ernyanila (2006. Model perubahan tutupan
lahan dan faktorfaktor yang mempengaruhi. Jurnal teknologi lingkungan
P3TL-BPPT, 7(1),35-51.

5) A. Judul Jurnal
Arus lalu lintas dari ibukota nasional Kuala Lumpur di pantai utara, selatan dan
timur jalan raya menggunakan hubungan aliran, kecepatan dan kerapatan.

B. Nama Penulis
Nik Hashim Nik Mustapha dan N.H. Nik Nur Wahidah
School of SOCIAL AND Economic Development, University of MALAYSIA
TERENGGANU (UMT), 21030 KUALA TERENGGANu, MALAYSIA

C. Nama Jurnal
JOURNAL O f TRAFFIC AND TRANSPORTATION ENGINEERING ( ENGLISH
E DITION) 2016; x ( x ) : 1 e9

D. Latar belakang masalah


Lalu lintas komuter di Wilayah Federal Kuala Lumpur dan Lembah Klang secara
umum, memburuk setiap hari meskipun ada upaya jalur cepat yang dipercepat
di tol. Tag Smart dan Touch-n-Go, di samping beberapa garis biasa telah
direplikasi tetapi kemacetan terus berlanjut. Model transportasi alternatif
transportation including light rail- transit, komuter dan jalur cepat untuk
membantu mobil dari kemacetan telah diterapkan. Di sisi penawaran, ini adalah
agenda prioritas kebijakan transportasi untuk mengurangi kemacetan lalu
lintas. Masalah kemacetan lalu lintas di sekitar Lembah Klang meningkat
dampaknya ke kota-kota besar lainnya di Malaysia. Di sisi permintaan,
setidaknya dua alasan relevan untuk masalah ini. Pertama, industri otomotif
melonjak setiap tahun dengan model-model baru dan menarik. Industri dan
teknologinya telah berkembang karena persaingan pada bisnis global dengan
produsen utama pada tahun 2014 di Cina (23.722,8 ribu unit), Amerika Serikat
(11, 660,7 ribu unit), Jepang (9774,6 ribu unit), Jerman (5907,5 ribu unit) dan
Korea Selatan (4524,9 ribu unit) (OICA, 2015).

E. Pertanyaan penelitian
 Bagaimana kondisi transportasi di Ibu kota nasional Kuala Lumpur?
 Bagaimana rekmendasi kebijakan yang dapat diterapkan?

F. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
melakukan analisis Fungsi trans-logaritma, Fungsi matematika klasik
(Greenshields, Greenberg, Underwood dan Drake) dan regresi.

G. Hasil Penelitian
Estimasi empiris pada aliran, kepadatan, dan kecepatan diuji menggunakan
fungsi trans-logaritma dalam rangka menemukan model keadaan tunak yang
paling pas untuk kemacetan lalu lintas terpilih di Malaysia, yaitu Jalan Tol KL-
Karak, Jalan Tol KL-Seremban, dan KL- Jalan Raya Ipoh. Indikasi statistik
menunjukkan bahwa bentuk fungsional Translog relevan dalam menjelaskan
flowespeed dan hubungan densityespeed. Analisis kemacetan lalu lintas
terutama untuk Malaysia terutama dipelopori dan diselidiki oleh insinyur sipil.
Dalam artikel ini, fokusnya adalah mencari tahu bentuk terbaik dari model
matematika yang dapat menjelaskan dan memprediksi hubungan antara arus
lalu lintas, kepadatan, dan kecepatan secara sosial.
Ekonom memiliki akses terbatas ke data tersebut. Menggunakan data sekunder
yang dikumpulkan oleh Kementerian Statistik Transportasi Malaysia 2014 dan
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan tahunan, informasi ini dapat
diterapkan untuk mendekati model kemacetan lalu lintas klasik menggunakan
teknik analisis regresi yang disetujui secara statistik. Model klasik yang
ditemukan paling relevan dan paling cocok dalam hal persyaratan statistik untuk
data saat ini adalah model Greenberg dan model Greenshields. Model-model
lain juga relevan tetapi koefisien determinasi mereka agak tidak memuaskan.
Untungnya persamaan regresi trans-loga yang diterapkan pada data saat ini
telah secara signifikan dan cukup memenuhi persyaratan fitur statistik.
Pekerjaan ini dapat bermanfaat bagi pembuat kebijakan dalam memantau
kemacetan lalu lintas jika data yang disurvei tersedia untuk analisis lebih lanjut
dari skenario kemacetan lalu lintas Malaysia. Hasil dari data survei tentang arus
lalu lintas, kepadatan dan kecepatan akan melengkapi studi saat ini

H. Abstrak
Hubungan fungsional antara aliran (kend / km), kepadatan (kend / km) dan
kecepatan (km / jam) dalam kemacetan lalu lintas memiliki sejarah penelitian
yang panjang. Namun, temuan dan teknik mereka tetap relevan untuk hari ini.
Analisis ini relevan, terutama dalam menemukan yang paling cocok untuk tiga
jalan raya utama di Malaysia, yaitu Jalan Tol KL-Karak, Jalan Tol KL-Seremban
dan Jalan Tol KL-Ipoh. Fungsi trans-logaritma model densitye speed
dibandingkan dengan model klasik Greenshields, Greenberg, Underwood dan
Drake et al. menggunakan data yang disediakan oleh Transport Statistics
Malaysia 2014. Hasil analisis regresi mengungkapkan bahwa model
Greenshields dan Greenberg signifikan secara statistik. Fungsi trans-logaritma
juga diuji dan hasilnya tetap tanpa kecuali. Kegunaannya di samping signifikansi
statistik terkait dengan konsep ekonomi turunan dari kecepatan maksimum dan
jumlah kendaraan terkait, aliran dan kepadatan dan batas kecepatan bebas
relevan dalam membandingkan tingkat kemacetan lalu lintas individu di antara
jalan raya. Misalnya, Jalan Raya KL-Karak paling sedikit padat dibandingkan
dengan Jalan Raya KL-Seremban dan Jalan Raya KL-Ipoh. Kecepatan
maksimum mereka, berdasarkan pada kapasitas lajur tiga jalur satu arah,
adalah 33,4 km / jam untuk KL-Karak, 15,9 km / jam untuk KL-Seremban, dan
21,1 km / jam untuk KL-Ipoh. Aliran yang sesuai diperkirakan sekitar 1080,9
kend / jam, 1555,4 kend / jam, dan 1436,6 kend / jam.

I. Daftar pustaka

 Almselati, A.S.I., Rahmat, R.A.O.K., Jaafar, O., 2011. An overview of urban


transport in Malaysia. The Social Sciences 6 (1), 24e33.
 Aziz, S.Q., Lulusi, Asaari, F.A.H., et al., 2012. Assessment of traffic noise
pollution in Bukit Mertajam, Malaysia and Erbil City, Iraq. Caspian Journal
of Applied Science Research 1 (3), 1e11. Del Castillo, J.M., Benitez, F.G.,
1995. On the functional form of the speededensity relationship e I: general
theory. Transportation Research Part B: Methodological 29 (5), 373e389.
 Drake, J.S., Schofer, J.L., May Jr., A.D., 1967. A statistical analysis of
speed-density hypotheses. Highway Research Record 154, 53e87.
 Edie, L.C., 1961. Car-following and steady-state theory for noncongested
traffic. Operations Research 9 (1), 66e76.
 Erlingsson, S., Jonsdottir, A.M., Thorsteinsson, T., 2006. Traffic stream
modelling of road facilities. In: Transport Research Arena Europe
othenburg, 2006. Fundamentals of Transportation.
 Greenberg, H., 1959. An analysis of traffic flow. Operations Research 7 (1),
79e85.
 Greenshields, B.D., Bibbins, J.R., Channing, W.S., et al., 1935. A study of
traffic capacity. Highway Research Board Proceedings 14 (1), 448e477.
 Sharma, H.K., Swami, M., Swami, B.L., 2012. Speed-flow analysis 50 for
interrupted oversaturated traffic flow with heterogeneous structure for
urban roads. International Journal for Transport Engineering 2 (2),
142e152.
 Sun, L., Zhou, J., 2005. Development of multiregime speededensity
relationship by cluster analysis. Transportation Research Record 1934,
64e71.
 Underwood, R.T., 1961. Speed, Volume, and Density Relationships Quality
and Theory of Traffic Flow. Yale Bureau of Highway Traffic, New Haven.
 Van Aerde, M., 1995. Single regime speed-flow-density
relationship for congested and uncongested highways. In: The 74th
TRB Annual Conference, Washington DC, 1995.
 Wang, H.Z., Li, J., Chen, Q.Y., et al., 2011. Logistic modeling of the
equilibrium speed-density relationship. Transportation Research Part A:
Policy and Practice 45 (6), 554e566.

6) A. Judul Jurnal
IoT based Smart Home System for Monitoring Surrounding Condition

B. Nama Penulis
Shruti Deshinge and Prof. M. N. Kakatkar
Mahasiswa Pascasarjana, Departemen E&TC, Fakultas Teknik Sinhgad, Pune,
India 1 Profesor, Departemen E&TC, Fakultas Teknik Sinhgad, Pune, India

C. Nama Jurnal
International Journal of Innovative Research in Computer and Communication
Engineering (An ISO 3297: 2007 Certified Organization)
Vol. 4, Issue 6, June 2016

D. Latar belakang masalah


Internet of Things (IoT) adalah sistem perangkat komputasi yang berkorelasi,
objek, mesin digital, dan berbagai jaringan sensor yang diberikan dengan
pengidentifikasi unik. Ini juga menyediakan kemampuan untuk mengirim data
melalui cloud yang tidak diperlukan antar manusia ke komputer atau antar
manusia. Sehingga konsep ini digunakan di bidang elektronik dan juga di mobil
pintar, perawatan kesehatan, rumah pintar, pemantauan konsumsi energi dan
tujuan keamanan industri. Di dunia sekarang ini manusia tidak ada di rumah
kebanyakan di siang hari sehingga jika perubahan dalam pengaturan kondisi
lingkungan dapat membuat perubahan pada perangkat atau melaporkan
kondisi di internet memberikan banyak keuntungan. Istilah sistem otomasi
rumah cerdas adalah seperti ini hanya untuk mengambil keputusan kondisi
lingkungan secara mandiri. Bagian utama dari sistem rumah pintar adalah
kelompok sensor yang mengumpulkan data di sekitarnya dan mengunggahnya
dalam penyimpanan cloud. Sistem pemantauan dan keamanan rumah pintar
memainkan peran penting sekarang karena perlu untuk memantau lingkungan
di rumah terus menerus dan juga mengontrol perangkat jika ada kondisi yang
terjadi. Sistem rumah pintar yang diusulkan berisi berbagai sensor seperti
sensor gas untuk mendeteksi gas LPG, sensor suhu yang digunakan untuk
mengukur suhu di sekitarnya, untuk keamanan pintu / mematikan sensor yang
digunakan, untuk mendeteksi ketinggian air di tangki, sensor air yang
digunakan dan untuk deteksi gerak di kamar sensor PIR yang digunakan
berbagai sensor ini adalah antarmuka dengan mikrokontroler PIC18F4520. Data
penginderaan ini ditampilkan di internet untuk ditampilkan di halaman web.

E. Pertanyaan penelitian
 Bagaimana meningkatkan pemantauan dan keamanan rumah?
 Bagaimana kinerja penerapan rumah pintar?

F. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi dengan
menggunakan sensor yang terkoneksi dengan perangkat lunak dan perangkat
keras.

G. Hasil Penelitian
IOT berarti itu adalah jaringan mesin dan "benda" fisik yang tertanam dengan
sensor, perangkat lunak, dan konektivitas jaringan yang diperlukan untuk
bertukar dan mengumpulkan informasi di sekitarnya. Sistem yang diusulkan
memonitor dan mengontrol data melalui internet. Ini disebut sebagai rumah
pintar yang mengakses dari lokasi terpencil. Sistem pemantauan & keamanan
rumah pintar memainkan peran penting. Sistem ini didasarkan pada
pemantauan & kontrol semua parameter dengan menggunakan sensor yang
berbeda. Semua sensor dipilih tergantung pada karakteristik dan spesifikasi
yang dibutuhkan sistem untuk memberikan hasil yang akurat. Parameter ini
dikirimkan kepada pengguna melalui browser web. Sistem ini berisi sensor yang
berbeda seperti sensor gas, suhu, ketinggian air, pintu on / off dan sensor PIR
yang terintegrasi dengan PIC18F4520 dan Raspberry Pi digunakan untuk
mengirim data di halaman web. Nilai semua sensor diperbarui setelahnya setiap
45 detik. Perangkat yang ada di rumah juga dikendalikan melalui internet.
Karena koneksi internet, konektivitas menyediakan kemampuan produk untuk
hadir di luar perangkat fisik.

H. Abstrak
Saat ini, perlu untuk mengendalikan rumah dari lokasi keinginan. Sistem
otomasi ini menyediakan untuk mengontrol perangkat di dalam rumah mereka
dan terus menerus memonitor perangkat dari lokasi yang jauh melalui IoT.
Sensor gerak mendeteksi keberadaan orang di ruangan yang membantu
mengambil keputusan untuk menyalakan / mematikan lampu. Juga sistemnya
menyelesaikan pekerjaan yang berbeda dengan cara yang lebih cerdas seperti
tangki air mengisi air tergantung pada tingkat air tangki dengan memulai motor,
Seperti mempertimbangkan keamanan rumah sistem ini terdiri dari sensor
kebocoran gas, sensor suhu untuk mendeteksi kebocoran gas dan api di rumah.
Juga sistem terdiri dari sensor pintu on / off untuk mendeteksi orang yang tidak
sah masuk ke rumah. Jika ada masalah yang terdeteksi di sistem maka itu dapat
melaporkan masalah itu melalui pesan ke pusat layanan.

I. Daftar pustaka
 Lih-Jen Kau, Bi-Ling Dai, Chih-Shen Chen, and Sung-Hung Chen, “A Cloud
Network-based Power Management Technology for Smart Home Systems”,
2012 IEEE International Conference on Systems, Man, and Cybernetics
October 14-17, COEX, Seoul, Korea,pp.2527-2532. 2012
 Sean Dieter Tebje Kelly, Nagender Kumar Suryadevara, and Subhas
Chandra Mukhopadhyay, “Towards the Implementation of IoT for
Environmental Condition Monitoring in Homes”, IEEE SENSORS JOURNAL,
VOL. 13, NO. 10,pp.3846-3853, Oct 2013
 Byeongkwan Kang, Sunghoi Park Tacklim Lee, and Sehyun Park, “IoT-
based Monitoring System u sing Tri-level Context Making Model for Smart
Home Services”, 2015 IEEE International Conference on Consumer
Electronics (ICCE),pp.198-199, 2015
 Nain, Francois Fouquet, Brice Morin, Olivier Barais, Jean-Marc Jezequel
“Integrating IoT and IoS with a Component-Based approach”, 2010 36th
EUROMICRO Conference on Software Engineering and Advanced
Applications,pp.191-198. 2010
 Panagiotis Kasnesis, “Collective domotic intelligence through dynamic
injection of semantic rules”, IEEE ICC 2015 SAC - Internet of Things,
pp.592-597, 2015
 Kumar Mandula, Ramu Parupalli, CH.A.S.Murty, E.Magesh, Rutul
Lunagariya. “Mobile based Horne Automation using Internet of
Things(IoT)”, International Conference on Control, Instrumentation,
Communication and Computational Technologies (ICCICCT), Kumaracoil,
18-19, pp- 340-343, Dec. 2015
 Vittorio Miori, Dario Russo, “Domotic evolution towards the IoT”, Advanced
Information Networking and Applications Workshops (WAINA), 2014 28th
International Conference on, Victoria, BC, pp-809 – 814, 13-16 May 2014
Dhananjay Singh, Gaurav Tripathi, “A survey of Internet-of-Things: Future
Vision, Architecture, Challenges and Services”, Internet of Things (WF-IoT),
IEEE World Forum, pp-287– 292, 6-8 March 2014,
 Mr. Pranay P. Gaikwad, Mrs. Jyotsna P. Gabhane,Mrs. Snehal S. Golait, “A
Survey based on Smart Homes System Using Internet-of-Things”,
International conference on computation of power, energy, information
and communication, Chennai, pp 330-335, ,22-23 April 2015
 Christopher Osiegbu, Seifemichael B. Amsalu, Fatemeh Afghah, “Design
and Implementation of an AutonomousWireless Sensor-based Smart
Home”, 24th International conference on Computer Communication and
Network, IEEE, Las Vegas, pp. 1-7, 3-6 Aug 2015

Anda mungkin juga menyukai