Anda di halaman 1dari 23

Media Info Jangkrik Family

Just another WordPress.com site

Lanjut ke konten
 Beranda
 Anggota
 Artikel
 Bahan Seminar
 Energizer
 Filosofi
 Inspirasi
 Pengurus
 Yel Yel
Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya
peserta didik belajar di sekolah. Peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan rendah
atau di bawah normal sukar diharapkan berprestasi tinggi. Tetapi tidak ada jaminan
bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis akan sukses belajar di
sekolah.

Berbagi ilmu dari Profesor Gardner yang telah menemukan teori kecerdasan majemuk
atau Multiple Intelligences, bahwa ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang.
Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil
mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak.
Dalam buku konsep dan makna pembelajaran (Sagala, 2005 : 84) memaparkan 8
kecerdasan yaitu kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan
spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan spiritual.

1. Kecerdasan Verbal (Bahasa/Linguistik)


Bentuk kecerdasan ini dinampakkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata serta
kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan memaknai
arti yang kompleks.

Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : William Shakespeare, Martin Luther King Jr,
Soekarno, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Hilman “Lupus” Hariwijaya.

Lazim Dijumpai Pada


• Novelis
• Penyair
• Penulis iklan
• Penulis naskah
• Orator
• Pemimpin politik
• Editor
• Jurnalis
• Penulis pidato

Ciri Yang Menonjol


• Sensitif terhadap pola
• Teratur, sistematis
• Mampu beragumentasi
• Suka mendengarkan, membaca, dan menulis
• Suka drama, puisi, buku
• Mengeja dengan mudah
• Suka permainan kata
• Punya ingatan tajam pada hal-hal sepele
• Mempunyai kosa kata yang kaya
• Pembicara publik, tukang debat andal, fasih dan ekspresif.

Cara Mudah Dalam Belajar


• Bercerita
• Permainan ingatan nama atau tempat
• Permainan kosa kata
• Menggunakan tulisan jurnal
• Wawancara
• Mengerjakan teka-teki
• Permainan mengeja
• Buat, edit majalah kelas
• Debat
• Diskusi
• MS Word

2. Kecerdasan Logika/Matematika
Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur.
Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri ahli
sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika.

Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : Madame Currie, Blaise Pascal, B.J. Habibie.

Lazim Dijumpai Pada


• Ahli matematika
• Ilmuwan
• Sarjana
• Pemburu binatang
• Penyelidik polisi
• Pengacara
• Akuntan

Ciri Yang Menonjol


• Suka berpikir abstrak, penjelasan logis, mengerjakan teka-teki, berhitung, komputer
• Suka pada ketepatan, teratur, langkah demi langkah
• Menggunakan struktur logis
• Sangat suka memecahkan masalah
• Sangat suka bereksperimen secara logis
• Suka mencatat secara teratur
• Mencatat sesuatu dengan teratur
• Mencari pola dari segala sesuatu

Cara Mudah Dalam Belajar


• Rangsang dengan kegiatan pemecahan masalah
• Permainan berhitung/komputer
• Analisa dan tafsirkan data
• Gunakan logika
• Beri eksperimen praktis
• Gunakan prediksi
• Padukan organisasi, matematika dan pelajaran lain
• Memiliki tempat untuk menghimpun semua hal
• Biarkan segala sesuatu diselesaikan secara bertahap
• Biarkan segala sesuatu diselesaikan secara bertahap
• Gunakan berpikir deduktif
• Gunakan kompouter
3. Kecerdasan Spasial/Visual
Bentuk kecerdasan ini umumnya terampil menghasilkan imaji mental dan menciptakan
representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga dimensi, mampu mencipta ulang dunia
visual.

Tokoh yang terkenal antara lain : Picasso, Walt Disney, Garin Nugroho.

Lazim Dijumpai Pada


• Arsitek
• Pelukis
• Pemahat
• Navigator
• Pemain catur
• Ahli fisika
• Ahli strategi perang

Ciri Yang Menonjol


• Berpikir dengan gambar
• Menggunakan citra mental
• Menggunakan metafora
• Indra konfigurasi kuat
• Suka seni, menggambar, memahat
• Mudah baca grafik, peta, diagram arah
• Mengingat berdasarkan gambar
• Memiliki indra warna hebat
• Menggunakan semua indra untuk imajinasi
• Senang mengamati
• Kecerdasan visual-spasial tidak selalu muncul bersamaan

Cara Mudah Dalam Belajar


• Gunakan gambar, diagram, peta, warna, grafik komputer
• Buat coretan simbol
• Padukan seni dengan mata pelajaran lain
• Gunakan peta belajar atau mind map
• Lakukan visualisasi
• Nonton atau buat video
• Gunakan ekspresi wajah
• Pindah ruangan untuk mendapat perspektif yang berbeda
• Buat pengelompokkan
4. Kecerdasan Tubuh/Kinestetik
Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh
yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas2 seperti menari, melakukan pantomim,
berolahraga, seni bela diri dan memainkan drama.
Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : Michael Jordan, Martha Graham (penari balet),
Susi Susanti.

Lazim Dijumpai Pada


• Penari
• Aktor
• Atlet, juara olah raga
• Penemu
• Ahli mimik/ekspresi
• Ahli bedah
• Karateka
• Pembalap
• Pekerja luar
• Montir
Ciri Yang Menonjol
• Memiliki daya kontrol yang baik terhadap tubuh dan obyek
• “Timing” bagus
• respons/refleks terlatih terutama terhadap lingkungan fisik
• belajar paling efektif dengan melibatkan diri dengan kelompok
• Suka melakukan olahraga fisik, bermain
• Tampil bekerja dengan tangan
• Suka menggunakan manipulasi
• Gampang mengingat apa yang dilakukan
• Bermain dengan obyek
• Resah jika diam/pasif
• Berpikir mekanis
Cara Mudah Dalam Belajar
• Gunakan latihan fisik
• Gunakan tarian, gerak dan drama
• Gunakan manipulasi dalam ilmu alam, matematika
• Lakukan perubahan tata kelas
• Padukan gerak dengan semua mata pelajaran
• Gunakan model, mesin, lego, kerajinan tangan
• Lakukan perjalanan lapangan
• Lakukan permainan kelas
• Bertepuk, ketukan kaki, loncat, dsb
5. Kecerdasan Musical/Ritmik
Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan
kemudian dapat memproduksinya. Bentuk kecerdasan ini sangat menyenangkan, karena
musik memiliki kapasitas unutk mengubah kesadaran kita, menghilangkan stress dan
meningkatkan fungsi otak.

Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : Stevie Wonder, Melly Goeslow, Titik Puspa,
Rhoma Irama.

Lazim Dijumpai Pada


• Pemain drama
• Penggubah lagu
• Konduktor
• Penikmat musik
• Penata rekaman
• Pembuat instrumen musik
• Penyelaras piano
• Budaya tradisional (tanpa bahasa tulis)
Ciri Yang Menonjol
• Sensitif terhadap nada, irama dan wahana musik
• Sensitif terhadap kekuatan musik
• Sensitif terhadap susunan musik rumit
• Bisa jadi amat spiritual
• Menyukai bunyi-bunyi dari alam
• Menikmati mendengarkan musik

Cara Mudah Dalam Belajar


• Bermain alat musik
• Belajar lewat lagu
• Gunakan konser aktif dan pasif
• Iringi dengan musik
• Bergabung dengan paduan suara
• Menulis musik
• Padukan musik dengan bidang lain
• Ubah suasana hati dengan music

• Mengarang musik di komputer


6. Kecerdasan Interpersonal atau sosial
Bentuk kecerdasan ini wajib bagi tugas-tugas ditempat kerja seperti negosiasi dan
menyediakan umpan balik atau evaluasi. Berkaitan dengan pelajaran PPKn, sosiologi.

Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : Abraham Lincoln dan Mahatma Gadhi.

Lazim Dijumpai Pada


• Politisi
• Guru
• Pemimpin religius
• Penasehat
• Psikolog
• Penjual
• Manajer
• Relasi publik
• Orang yang senang bergaul
Ciri Yang Menonjol
• Kemampuan negosiasi tinggi
• Mahir berhubungan dengan orang lain
• Tertarik pada pikiran dan perasaan orang lain
• Peka terhadap reaksi dan suasanan hati orang lain
• Menikmati berada di tengah banyak orang dan kegiatan bersama
• Punya banyak teman
• Mampu berkomunikasi dengan baik
• Suka menengahi pertengkaran
• Suka bekerja sama
• “Membaca” situasi sosial dengan baik
• Terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat

Cara Mudah Dalam Belajar


• Belajar bersama
• Beri kesempatan untuk sosialisasi
• Kegiatan “sharing” (berbagi)
• Gunakan ketrampilan berhubungan dan komunikasi
• Permainan percakapan
• Adakan pesta dan perayaan belajar
• Permainan “cari jawaban” dari orang lain
• Kerja kelompok
• Ajari orang lain
• Gunakan sebab akibat

7. Kecerdasan Intrapersonal

Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan


cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Kita sering menamai kecerdasan ini
dengan kebijaksanaan.

Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : K.H. Muhammad Dahlan, K.H. Hasyim Asyari.

Lazim Dijumpai Pada


• Novelis
• Penasihat
• Orang tua bijak
• Filosof
• Guru
• Mistikus
• Orang dengan kesadaran diri dalam

Ciri Yang Menonjol


• Sadar diri (kekuatan dan kelemahan)
• Paham betul akan perasaan diri
• Sensitif terhadap nilai diri
• Sensitif terhadap tujuan hidup
• Memiliki kemampuan intuitif
• Memiliki motivasi diri (instrinsik)
• Suka menyendiri, senang bekerja terpisah dari orang lain
• Ingin berbeda dari orang kebanyakan
• Senang merenungkan dan mengambil kesimpulan dari masa lalu pribadi
• Menghargai privasi dan ketenangan
• Kecakapan inti dari kecerdasan ini adalah kemampuan mengakses sisi batiniah diri

Cara Mudah Dalam Belajar


• Lakukan pembicaraan “dari hati ke hati”
• Lakukan pengembangan diri untuk mendobrak rintangan belajar
• Lakukan tanya jawab
• Beri waktu untuk refleksi
• Studi mandiri
• Dengarkan intuisi anda
• Diskusikan, refleksikan atau tulis apa yang dialami dan dirasakan
• Buat catatan harian atau jurnal
• Kontrol proses belajar diri sendiri
8. Kecerdasan Naturalis
Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan mencintai
lingkungan hidup.

Lazim Dijumpai Pada

• Petani
• Aktifis Green Peace
• Ahli botani dan biologi
• Ahli lingkungan hidup
Ciri Yang Menonjol
• Mampu mengenali unsur alami
• Ingin hidup selaras dengan alam
• Punya segudang ide untuk konservasi alam
• Merasa dekat dengan alam
• Mampu ‘dekat’ dengan hewan
• Sensitif dengan tanda-tanda alam
• Peka terhadap ciri-ciri gejala alam
• Aktif dalam kegiatan menjaga lingkungan

Cara Mudah Dalam Belajar


• Belajar di udara terbuka
• Langsung menggunakan materi alam
• Hadirkan harmonisasi dengan unsur alam
.

Howard Gardner, seorang psikolog terkemuka dari Harvard University, menemukan


bahwa sebenarnya manusia memiliki beberapa jenis kecerdasan. Howard menyebutnya
sebagai kecerdasan majemuk atau multiple intelligence.
Mula-mula Howard menemukan tujuh kecerdasan, namun dalam perkembangan
selanjutnya, ia berhasil menemukan satu kecerdasan lagi. Sehingga sampai hari ini
diperkirakan setiap manusia memiliki delapan jenis kecerdasan.

Kedelapan jenis kecerdasan itu adalah:

1. Kecerdasan Linguistik (word smart)


2. Kecerdasan Spasial (picture smart)
3. Kecerdasan Matematis (logic smart)
4. Kecerdasan Kinestetis (body smart)
5. Kecerdasan Musik (music smart)
6. Kecerdasan Interpersonal (people smart)
7. Kecerdasan Intrapersonal (self smart)
8. Kecerdasan Naturalis (nature smart)
Setiap manusia memiliki semua jenis kecerdasan itu, namun hanya ada beberapa yang
dominan atau menonjol dalam diri seseorang.

Kita sering kali menganggap bahwa orang yang memiliki kecerdasan matematis (logic
smart) sebagai orang yang pintar. Namun, survei membuktikan bahwa mereka yang
dulunya terkenal nakal dan bandel di kelas, justru pada saat bekerja bisa sukses dan
menjadi pemimpin atas orang-orang yang dikenal rajin dan pandai di kelas. Mengapa
bisa demikian?
Mereka yang nakal dan bandel itu bukanlah bodoh, tetapi mereka memang tidak
menonjol dalam kecerdasan matematis dan mungkin menonjol dalam jenis kecerdasan
yang lain.

Kita perlu mengetahui kecerdasan dominan kita, sehingga kita dapat lebih
mengembangkannya. Artikel-artikel selanjutnya akan membahas tentang delapan jenis
kecerdasan tersebut.

Share this:

 Twitter

 Facebook

Tinggalkan Balasan

Cari

 Tulisan Terakhir
 Tipe Pembelajar
 3 Kunci Sukses
 Pengembangan Diri
 Multipel Intelligences
 Kecerdasan Majemuk
 Komentar Terbaru

Mr WordPress pada Hello world!


 Arsip
 Agustus 2010
 Kategori
 Uncategorized
 Meta
 Daftar
 Masuk
 Entries feed
 Feed Komentar
 WordPress.com
Media Info Jangkrik Family
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Tutup dan terima


Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini,
Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
 Ikuti

THURSDAY, MARCH 29, 2018

Jenis-Jenis Kecerdasan
Gabriel Garcia Marquez, sastrawan dunia yang memiliki kecerdasan linguistik
(Sumber: Muladar News)

(Sumber: Sadah Siti Hajar, Embun, http://caraelok.blogspot.co.id/search/label/Pengembangan%


20Potensi, Jumat, 20 Januari 2017)

Hasil penelitian-penelitian dan kajian-kajian ilmiah oleh para ilmuwan telah


membongkar misteri dan mitos serta mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi di
seputar kecerdasan. Pada masa lalu, terutama di kalangan masyarakat awam Indonesia,
kecerdasan seringkali hanya dianggap sebagai kecakapan atau ketangkasan dalam
memahami pelajaran (sekolah) atau informasi yang bersifat pengetahuan saja. Atau, paling
banter, kecerdasan dipandang sebagai kemampuan dalam menangkap dan memahami hal-
hal yang datang atau ada di hadapan seseorang. Dalam keadaan seperti ini, makin cepat
seseorang mampu menangkap dan memahami hal-hal yang dihadapkan kepadanya, maka
ia dianggap makin cerdas, dan demikian juga sebaliknya. Akan tetapi, anggapan-anggapan
tersebut sekarang telah terkoreksi oleh serangkaian penemuan-penemuan baru tentang
kecerdasan manusia.
Berbagai penemuan menunjukkan, kecerdasan manusia ternyata memiliki dimensi yang
luas dan kompleks. Kecerdasan tidak semata-mata hanya terkait dengan ‘kemampuan otak’
dalam pengertian fisik sebagai bagian dari organ tubuh manusia, melainkan juga dengan
organ-organ tubuh lain serta juga perasaan atau emosi. Howard Gardner mengungkap
rahasia di balik kecerdasan, bahwa manusia lebih rumit daripada apa yang dijelaskan
melalui tes IQ atau tes apa pun. Ia mengatakan bahwa orang yang berbeda memiliki
kecerdasan yang berbeda.
Oleh karena itu, saat ini kita mengenal berbagai jenis kecerdasan: kecerdasan
intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan fisik, kecerdasan
visual, dan sebagainya. Lebih lengkap dan terperinci berikut ini dipaparkan berbagai jenis
kecerdasan yang (diyakini) dimiliki oleh manusia.
Manusia memiliki sembilan jenis kecerdasan. Kesembilan kecerdasan tersebut ialah
kecerdasan logis-matematis, kecerdasan linguistik, kecerdasan kinestetik-jasmani
(kecerdasan fisik), kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan antarpribadi,
kecerdasan intrapribadi (kecerdasan dalam diri sendiri), kecerdasan naturalis (lingkungan),
dan kecerdasan eksistensial. Kecuali kecerdasan eksistensial, delapan kecerdasan lainnya
merupakan temuan Howard Gardner, tokoh pendidikan dan psikologi yang mencetuskan
teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences).
 Kecerdasan logis-matematis. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan dalam angka dan
logika; kecerdasan yang biasanya dimiliki oleh para ilmuwan, akuntan, dan pemrogram
komputer. Fisikawan Isaac Newton dan Albert Einstein memanfaatkan kecerdasan ini saat
mereka menghasilkan penemuan besarnya masing-masing (Newton dengan kalkulusnya
dan Einstein dengan teori relativitasnya). Kecerdasan logis-matematis meliputi kecakapan
dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menyusun hipotesis,
mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan rasionalitas.
 Kecerdasan linguistik. Kecerdasan ini adalah kecerdasan dalam mengolah kata.
Kecerdasan ini dimiliki para wartawan, sastrawan, penulis teks pidato, dan orator.
Kecerdasan jenis ini menghasilkan karya besar dalam bidang sastra, seperti King
Lear (William Shakespeare), Doctor Zhivago (Boris Pasternak), Waiting for Godot (Samuel
Beckett), dan One Hundred Years of Solitude (Gabriel Garcia Marquez). Orang yang
memiliki kecerdasan ini mampu menulis, berargumentasi, meyakinkan orang, atau
mengajar dengan efektif melalui rangkaian kalimat yang disampaikannya. Mereka kutu
buku, dapat menulis dengan jelas dan lincah, serta mampu mengartikan bahasa tulisan
secara luas.
 Kecerdasan kinestetik-jasmani. Kecerdasan ini disebut kecerdasan fisik. Tercakup di
dalamnya bakat mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda.
Atlet, penari, pengrajin, montir, dan ahli bedah memiliki kecerdasan kinestetik-jasmani
tingkat tinggi. Orang berkecerdasan fisik memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang,
atau merakit model. Mereka menyukai kegiatan fisik, seperti berjalan kaki, menari, berlari,
berkemah, berenang, atau arung jeram. Mereka cekatan, lincah, indra perabanya sangat
peka, tak bisa diam, dan menaruh minat terhadap sangat banyak hal.
 Kecerdasan spasial. Kecerdasan ini mencakup kemampuan berpikir dalam gambar serta
kemampuan untuk memperhatikan (mencerap), mengubah, dan menciptakan kembali
berbagai macam dunia visual-spasial. Kecerdasan spasial biasanya dimiliki oleh para
arsitek, fotografer, pilot, dan insinyur mesin. Orang yang memiliki derajat kecerdasan
spasial yang tinggi punya kepekaan yang kuat terhadap detail visual sehingga dapat
menggambarkan sesuatu dengan sangat hidup, melukis atau membuat sketsa ide dengan
jelas, serta mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Tokoh yang memiliki
kecerdasan ini, antara lain, Basuki Abdullah, Dede Eri Supria, Thomas Alva Edison, Pablo
Picasso, dan Rembrandt.
 Kecerdasan musikal. Ciri utama kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk mencerap,
menghargai, dan menciptakan irama dan melodi. Musisi seperti Mozart, Bach, Beethoven,
Chopin, Jimi Hendrix, Bob Marley, dan pemain gamelan Bali memiliki kecerdasan musikal.
Kecerdasan musikal juga dimiliki orang yang sensitif akan nada, mampu menyanyikan lagu
dengan memukau, dan mampu mengikuti irama musik.
 Kecerdasan antarpribadi. Kecerdasan ini adalah kecerdasan untuk memahami dan
menjalin hubungan dengan orang lain. Kecerdasan antarpribadi terutama menuntut
kemampuan untuk mencerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan
kemauan orang lain. Mereka yang memiliki kecerdasan antarpribadi dapat mempunyai rasa
iba, simpati, dan tanggung jawab sosial yang besar seperti halnya tokoh terkemuka India,
Mahatma Gandhi, tetapi dapat juga gemar melakukan manipulasi serta berlaku licik dan
busuk seperti Niccolo Machiavelli. Namun, mereka semua memiliki kemampuan memahami
orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang orang yang bersangkutan sehingga
mereka dapat menjadi networker, negosiator, dan pengajar yang andal.
 Kecerdasan intrapribadi atau kecerdasan dalam diri sendiri. Orang yang memiliki
kecerdasan ini dapat dengan mudah mengakses perasaannya sendiri, membedakan
berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk
memperkaya dan mengarahkan kehidupannya. Mereka yang memiliki kecerdasan
intrapribadi berprofesi sebagai konselor, teolog, dan wirausahawan. Mereka menyukai
introspeksi dan meditasi, kontemplasi, atau bentuk lain penelusuran jiwa yang mendalam.
Namun, mereka juga sangat mandiri, sangat fokus pada tujuan, dan sangat disiplin.
Umumnya mereka suka belajar sendiri dan lebih memilih bekerja sendiri daripada bekerja
dengan orang lain (Armstrong, 1999: 3–6).
 Kecerdasan naturalis (lingkungan). Menurut Howard Gardner, kecerdasan lingkungan
adalah kemampuan seseorang untuk memahami flora dan fauna dengan baik, dapat
membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural; kemampuan untuk memahami
dan menikmati alam; dan menggunakan kemampuan tersebut secara produktif dalam
berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam. Kecerdasan lingkungan
yang tinggi akan menjadikan seseorang mampu hidup di luar rumah, mampu bersahabat
dan berhubungan baik dengan alam, serta mudah membuat identifikasi dan klasifikasi
seputar tanaman dan binatang. Ia mampu mengenal sifat dan tingkah laku binatang dengan
baik serta biasanya mencintai lingkungan. Kecerdasan lingkungan sebenarnya agak
kontroversial karena dianggap masih menjadi bagian dari kecerdasan logis-matematis.
Akan tetapi, menurut Gardner, kecerdasan lingkungan berbeda dengan inteligensi logis-
matematis.
 Kecerdasan eksistensial. Kecerdasan ini terkait dengan kemampuan individu dalam
menjawab problem terdalam dari keberadaan (eksistensi) manusia. Orang yang memiliki
kecerdasan ini tak puas hanya menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis,
melainkan mencoba untuk menyadarinya dan mencari jawaban terdalam atas pertanyaan:
mengapa saya ada, untuk apa saya hidup, apa sebenarnya makna hidup ini, dan
sebagainya. Kecerdasan eksistensial dimiliki banyak filsuf, utamanya filsuf aliran
eksistensialis, yang rajin mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksistensi
hidup manusia. Socrates, Plato, Al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Rusyd, Descartes, Immanuel Kant,
Jean-Paul Sartre, dan Nietzsche adalah para filsuf dan cendekiawan termasyhur dunia
yang memiliki kecerdasan eksistensial tinggi.
Jenis-jenis kecerdasan yang secara umum dipahami terdiri atas kecerdasan intelektual
(intelegent quotient –– IQ), kecerdasan emosional (emotional quotient –– EQ), kecerdasan
spritual (spiritual quotient –– SQ), dan kecerdasan menghadapi kesulitan (adversity
quotient –– AQ).
 Kecerdasan intelektual (intelegent quotient –– IQ). Kecerdasan intelektual merupakan
kemampuan individu untuk berpikir, mengolah, dan menguasai lingkungan secara optimal
serta bertindak secara terarah. Kecerdasan intelektual digunakan untuk memecahkan
masalah logika dan strategis.
 Kecerdasan emosional (emotional quotient –– EQ). Kecerdasan emosional adalah
kemampuan individu untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan diri sendiri
dan diri orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan diinginkan
orang lain. Kecerdasan ini memberi kesadaran mengenai perasaan diri sendiri dan
perasaan orang lain serta memberikan empati, cinta, motivasi, dan kemampuan untuk
menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat.
 Kecerdasan spritual (spiritual quotient –– SQ): Kecerdasan spritual adalah kecerdasan yang
mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-
nilai kebenaran tanpa batas waktu. Kecerdasan ini digunakan untuk membedakan baik dan
buruk, benar dan salah, serta pemahaman terhadap standar moral. Kecerdasan spritual
digunakan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan. Setiap individu memiliki potensi
kecerdasan spritual yang besar. Kecerdasan ini tidak dibatasi oleh faktor keturunan,
lingkungan, dan materi lainnya.
 Kecerdasan menghadapi kesulitan (adversity quotient –– AQ). Kecerdasan ini merupakan
kecerdasan individu untuk bertahan dalam menghadapi berbagai kesulitan dan mengatasi
tantangan hidup. Paul G. Stoltz membedakan tingkatan adversity quotient menjadi tiga,
tingkat quitrers, tingkat campers, dan tingkat climbers.
 Tingkat quitrers (orang yang berhenti). Tingat quiters adalah tingkat yang paling
rendah/paling lemah AQ-nya. Mereka yang AQ-nya berada pada tingkat ini akan berhenti
dan langsung menyerah saat dihadapkan pada berbagai kesulitan hidup yang pelik.
 Tingkat campers (orang yang berkemah). Campers adalah tingkat AQ sedang. Mereka
yang memiliki AQ tingkat ini merasa puas atas apa yang dicapainya dan enggan untuk lebih
maju atau lebih sukses lagi.
 Tingkat climbers (orang yang mendaki). Ini adalah tingkat AQ yang paling tinggi. Mereka
yang memiliki AQ tingkat climbers akan mampu bertahan dan mengatasi kesulitan hidup
serta tantangan hidup.
Selain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan
kecerdasan menghadapi kesulitan, manusia juga memiliki kecerdasan kreativitas (creativity
quotient –– CQ). Kecerdasan kreativitas adalah kecakapan individu untuk menemukan dan
menciptakan hal-hal baru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra, dan sebagainya.
Kreativitas meliputi dua unsur, yakni kemampuan menghasilkan sejumlah gagasan atau ide
pemecahan masalah dengan lancar dan kemampuan untuk menemukan gagasan yang
berbeda dan luar biasa untuk memecahkan masalah. Adapun Guil Ford mendeskripsikan
lima ciri kreativitas, yakni kemampuan memproduksi banyak ide (kelancaran), kemampuan
untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalan pemecahan masalah (keluwesan),
kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil pemikiran sendiri
(keaslian), kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci (penguraian), dan
kemampuan untuk mengkaji kembali suatu hal melalui cara yang berbada dengan yang
sudah lazim (perumusan kembali).
Manusia memiliki kecerdasan moral (moral quotient –– MQ). Kecerdasan moral adalah
kemampuan untuk membedakan yang benar dari yang salah seperti yang didefinisikan oleh
prinsip umum. Prinsip umum merupakan kepercayaan mengenai tingkah laku manusia
secara umum pada seluruh budaya di dunia. Kecerdasan moral bukan hanya penting untuk
mengefektifkan kepemimpinan, melainkan juga merupakan ‘pusat kecerdasan’ bagi seluruh
manusia. Hal ini karena kecerdasan moral secara langsung mendasari kecerdasan manusia
untuk berbuat sesuatu yang berguna. Kecerdasan moral menjadikan hidup manusia
memiliki tujuan dan makna. Tanpa kecerdasan moral, kita tidak dapat melakukan suatu hal
dengan benar serta peristiwa-peristiwa yang menjadi pengalaman menjadi tak berarti.
Manusia juga memiliki kecerdasan intuitif/visi. Orang yang mempunyai kecerdasan ini
dapat merasakan suatu firasat. Mereka dapat mengetahui sesuatu itu benar atau salah
semua dari naluri yang ia memiliki. Ini adalah kecerdasan seseorang yang menentukan
menjadi pemimpin atau pengikut. Pemimpin-pemimpin besar dapat melihat situasi yang
akan terjadi dan mengambil tindakan tepat untuk menanggapinya. Tindakan yang diambil
bukan hanya berdasarkan intuisi semata, melainkan juga fakta-fakta ke belakang dan
membuat keputusan dengan berani. Dalam dunia teknologi informasi, Bill Gates adalah
salah satu contohnya; ia sepertinya dapat meramalkan bahwa PC akan tersedia di rumah-
rumah dan nyatanya sekarang komputer bukan barang langka bagi rumah tangga.

Diposting oleh Topik & Tokoh di 5:13 PM

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Label: Kecerdasan Manusia

No comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
ABOUT ME
Topik & Tokoh
View my complete profile
SEARCH THIS BLOG

Search

FEATURED POST

Ancaman Hukuman Penjara dan Denda untuk Tindak Penjiplakan


Sumber: requisitoire-magazine.com Bersamaan dengan mulai maraknya blog ( web log ) di internet pada
awal tahun 2000-an, berbagai jen...

LABELS
 Bahasa (2)
 Bela Negara (5)
 Demokrasi (11)
 Globalisasi (15)
 Hak Asasi Manusia (22)
 Hubungan Internasional (3)
 Hukum (4)
 Kecerdasan Manusia (2)
 Kemaritiman (1)
 Kuliner (6)
 Nasionalisme (5)
 Obat Rempah (8)
 Pemilihan Umum (4)
 Pendidikan (5)
 Pengembangan Diri (20)
 Penjiplakan (1)
 Perdagangan Bebas (1)
 Politik (1)
 Ramadan 2019 (1)
 Renang (2)
 Sepak Bola (3)
 Tata Negara (6)
 Tokoh Emansipasi Wanita (1)
 Tokoh Filantropi (1)
 Tokoh Filsafat (2)
 Tokoh Hak Asasi Manusia (3)
 Tokoh Panjat Tebing (1)
 Tokoh Perdamaian (2)
 Tokoh Sains (1)
 Tokoh Sastra (2)
 Tokoh Seni (1)
 Tokoh Sepak Bola (9)
 Tokoh Teknologi (3)
 Triatlon (1)
BLOG ARCHIVE
 ► 2019 (27)
 ▼ 2018 (94)
o ► December (2)
o ► November (13)
o ► October (4)
o ► September (24)
o ► August (1)
o ► July (13)
o ► June (3)
o ► May (1)
o ► April (12)
o ▼ March (19)
 John Locke (1632–1704)
 Pejuang dan Pahlawan Hak Asasi Manusia
 Nelson Rolihlahla Mandela (1918–2013)
 Mikhail Sergeyevich Gorbachev (1931–... )
 Haji Johannes Cornelis Princen (1925–2002)
 Yap Thiam Hien (1913–1989)
 Raden Adjeng Kartini (1879–1904)
 Munir Said Thalib (1965–2004)
 Definisi Bakat dan Macam-Macam Bakat
 Definisi Kecerdasan
 Jenis-Jenis Kecerdasan
 Mengenal dan Memastikan Potensi Diri
 Larry Page (1973—...)
 Sergey Brin (1973—...)
 Bill Gates (1955—...)
 Pablo Picasso (1881–1973)
 Socrates (469/470 SM–399 SM)
 Leo Tolstoy (1828–1910)
 Isaac Newton (1643—1727)
o ► January (2)
 ► 2017 (34)
FOLLOW BY EMAIL

Submit

POPULAR POSTS
 Landasan Politik Luar Negeri Indonesia
Landasan politik luar negeri Republik Indonesia (Grafis Roni-penerbitdeepublish.com-askrindo.co.id-
https www.ahlipengertian.com) ...


Definisi Bakat dan Macam-Macam Bakat

Affandi (kiri) berbakat dalam seni lukis, Ronaldo dan Messi berbakat dalam olahraga sepak bola
(Sumber: www.kelambit.com-theworldgame.sbs....


Faktor Pendukung Demokrasi

Infrastruktur demokrasi (Sumber: http feriska11.blogspot.co.id) Apakah dengan ciri-ciri demokrasi


yang dimilikinya suatu negara ...


Jenis-Jenis Kecerdasan

Gabriel Garcia Marquez, sastrawan dunia yang memiliki kecerdasan linguistik (Sumber: Muladar
News) (Sumber: Sadah Siti Hajar, Embun,...

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Sumber: desain zamroni - askrindo.co.id - 4.bp.blogspot.com Setiap negara memiliki tujuan hidup.
Tujuan negara biasanya tercantum...


Arti Penting Globalisasi bagi Indonesia

Sumber: shutterstock.com Apakah globalisasi penting bagi bangsa Indonesia? Di manakah letak
pentingnya globalisasi bagi bangsa ki...


Gerakan Dasar Renang Gaya Bebas

Salah satu gerakan renang gaya bebas (Sumber: http: cakoni.ilmci.com) (Sumber: Sadah Siti Hajar,
Embun, http://caraelok.blogspot.co.i...


Definisi Hak Asasi Manusia

Sumber: 3.bp.blogspot.com Manusia tidak muncul begitu saja di atas bumi, melainkan diciptakan
oleh Tuhan Yang Maha Esa lewat p...


Komponen dan Karakteristik Hak Asasi Manusia

Sumber: 3.bp.blogspot.com Dari definisi-definisi tentang hak asasi manusia di atas (Periksa “Definisi
Hak Asasi Manusia”), kita...


John Locke (1632–1704)
John Locke, peletak dasar HAM (Sumber: ( Famous Biographies ) (Sumber: Sadah Siti Hajar, Embun,
http://caraelok.blogspot.co.id/2016/1...
TRANSLATE

Powered by Translate

FOLLOWERS
ATURAN PENGUTIPAN
Setiap pengutipan terhadap tulisan yang dimuat di dalam blog ini, sebagian atau utuh, wajib disertai
dengan pencantuman sumber yang jelas dan lengkap (meliputi nama penulis dan link aktif/alamat
blog). Pengutipan tulisan tanpa disertai pencantuman sumber yang jelas dan lengkap serta tanpa izin
dari penulisnya merupakan tindak pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta yang pelakunya dapat dikenai hukuman pidana kurungan (penjara) atau denda.

TOTAL PAGEVIEWS

27286
Picture Window theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai