Anda di halaman 1dari 16

-ibuku hebat-

(ALIFIONITA NH)

Engkau wanita yang kuat

Engkau wanita yang hebat

Engkau wanita yang sabar juga penyayang

Kau membimbingku

Kau memarahiku

Kau juga yang menyayangiku

Kau mampu berdiri walau tanpa tumpuhan

Kau mampu bertahan walau badai menerpa

Kau orang yang tegar menghadapi cacian

Tanpamu, aku bukan apa-apa

Kau adalah penyemangatku

Kau adalah panutanku

Saat aku mulai menyerah kau memberiku semangat

Disaat aku mulai putus asa kau memberiku harapan


Dan disaat aku sedih kau pula yang memberiku kebahagiaan

Terimakasih Ibu...

Terimakasih telah merawatku

Terimakasih pula telah menyayangiku

Kasih ku padamu bagaikan air laut yang tak pernah kering

Cinta ku padamu tak terhingga


-Hati seorang wanita-

(ALIFIONITA NH)

Wanita

Sungguh hatimu amat lembut

Wajahmu bagai mentari menyinari bumi

Kata-katamu bagai mawar yang berduri

Cahayamu mampu menyihir siapa saja yang memandang

Tetapi...

Hatimu sungguh rapuh bagaikan kaca

Air matamu menetes bagai hujan di kala senja

Sinarmu tak lagi se cerah mentari

Senyummu tak lagi seindah rembulan

Hanya karena laki-laki...

Janganlah kau merusaknya

Hatinya bagaikan terpatri

Goresan yang kau torehkan dulu tak akan pernah hilang


Sampai suatu saat nanti

Wanita

Amarahmu bagaikan api yang membara

Tegarmu bagaikan kaktus di padang savana

Kasihmu bagaikan berlian yang berharga


-Dia-

(ALIFIONITA NH)

Dia yang akan menangis dikala sedih

Dia yang akan tertawa dikala bahagia

Dia yang akan memaafkan jika orang memintanya

Dia yang akan berkata maaf jika menyakiti orang lain

Dia adalah wanita yang sederhana

Menghadapi masalah dengan memaafkan


Menghadapi amarah dengan diamnya
Menghadapi cobaan dengan senyumnya

Tak banyak keinginannya


Tak banyak jua harapannya
Yang ia inginkan ialah dicintai dengan sederhana
-pantaiku-
(ALIFIONITA NH)

Kubiarkan ombakmu mengusap kedua kakiku


Seolah menggelitik dan menari-nari di sana
Kupandang jauh keindahanmu dari tempatku tinggal

Hamparan pasir putihmu


Debur ombakmu yang melambai lambai
Dengan keceriaan orang-orang tertawa

Dari kejauhan kebiruan itu berpadu


Yang menyatukan langit dan pantai
Sungguh kau adalah ciptaan tuhan yang sangat indah

Ijinkanlah aku menjagamu


Menjagamu dari orang-orang yang ingin merusakmu
Menjagamu dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab
Agar kau senantiasa lestari
Agar biru mu tak menjadi abu
-Gunung-
(ALIFIONITA NH)

Betapa indah ciptaanMu ini


Awan yang bergerak-gerak
Udara segar yng bertiup tiup

Hewan-hewan bercanda tawa


Tanaman tumbuh dengan suburnya
Daun-daun kuning berguguran tertiup angin

Aku berdiri di puncakmu


Berdiri dibawah langit
Ditemani awan-awan yang indah rupanya
Hanya untuk melihat indahnya ciptaanMu

Keindahan dunia ini


Aku mempertaruhkan nyawa
Menguras tenaga dan keringat
Demi melihat indahnya alam
Indahnya ciptaanMu
-Hilang-
(ALIFIONITA NH)

Dulu sering kulihat hamaran hijau


Sawah-sawah beratapkan langit biru yang indah
Sungai-sungai mengalir dengan derasnya
Burung-burung bercanda ria di pohon-pohon

Namun...

Kemanakah perginya dirimu?


Tanah yang dulu becek terkena hujan
Kini sudah berubah menjadi abu
Ku rindu akan tanah becek itu

Kemanakah perginya dirimu?


Pohon pohon tinggi menjulang
Daun-daun mu yang lebat menghalagi sang mentari
Rumah bagi hewan-hewan ciptaanMu
Kini sudah tak lagi hijau
Kini sudah tak lagi lebat
Kini sudah tak lagi ada
Peranmu sudah terganti oleh genteng-genteng yang lebar
Lampu-lampu yang gemerlap

Dulu...
Kau tidak seperti ini
Kini kau perlahan-lahan hilang
Hilang...
-Awan-
(ALIFIONITA NH)

Gumpalan putih bertebaran di angkasa


Angkasa biru
Saat kau sedih kau berubah menjadi hitam
Menakutkan dan membawa bencana
Putih,kelabu
Warna yang menawan
Bergulung dan bergelombang
Bagai ombak dilautan
Tebal dan indah

Mentari kerap bersembunyi dibelakangmu


Menyembunyikan sinarnya yang cerah
Menyembunyikan sosoknya yang indah

Burung-burung bermain di gumpalanmu


Tertawa gembira diatas sana
Melupakan daratan untuk sejenak

Sungguh,
Ingin ku memelukmu
Sungguh lembut dan menawan
Indah tak tergantikan

Awan dilangit yang indah

-Membaca ladang ilmu-


(ALIFIONITA NH)

Kumpulan kertas yang berharga


Seuntai tulisan di dalamnya
Dibuat dengan sepenuh hati
Untuk memajukan bangsa ini
Untuk menambah wawasanmu

Tapi..
Mengapa semua itu kau sia-sia kan?
Mengapa kau hanya diam saja?
Sering kali kau beli
Membuang begitu banyak rupiah

Tapi..
Sama sekali kau tak pernah membukanya
Kau hanya menyimpannya rapi di meja mu
Kau lirik saja tidak
Kau lebih senang dengan layar kecil berwarna yang canggih
Yang lebih menarik untuk di baca

Beda dengannya yang hanya kumpulan kertas


Tidak menarik
Dan bahkan lusuh

Sungguh, banyak angan-angan terpendam


Ilmu amat luas ada didalamnya
Sungguh malang nasibmu
Yang enggan membaca
-Kau penolongku-
(ALIFIONITA NH)

Kau penolongku
Kau sumber ilmu
Tempatku belajar membaca
Dari aku yang tak tahu
Berkatmu aku menjadi tahu

Kau jendela ilmu


Kau jendela kesuksesan
Menuntun banyak orang menuju kesuksesan

Lembar demi lembar kubaca


Hingga akupun lupa waktu
Isimu yang menarik perhatianku
Ilmumu yang memberi ku ide

Berkatmu, aku meraih cita-citamu


Meski kau lusuh
Meski kau jelek
Meski kau dekil
Kau adalah penolongku
-Sawah-
(ALIFIONITA NH)

Dibawah sinar mentari


Daunmu kian menguning
Hari demi hari
Bijimu makin merunduk

Daunmu melambai-lambai tertiup udara


Terdengar suara gesekanmu
Sejuk didengar memberiku rasa nyaman

Sungai di sekitarmu bersinar terkena sinar mentari


Menyilaukan setiap mata yang melihatnya
Air nya begitu jernih
Anak-anak mandi disana
Bercanda ria

Hewan-hewan berlomba meminum airnya


Ibu-ibu berkumpul mencuci sayur

Kau adalah tempat senderhana dengan segudang keindahan


-Perempuan Berhijab-
(ALIFIONITA NH)

Kau hadi dengan senyuman


Senyuman semanis madu
Selembut sutera
Kau bagai bulan di malam yang gelap

Wajahmu begitu lugu


Begitu anggun
Membuat siapa saja tak berpaling darimu

Kain dikepalamu mampu melindungimu


Melindungi auratmu
Melindungi harga dirimu
Meindungi rambutmu dari panasnya mentari
Kain itu pula yang membimbingmu
Menuju kesucian
Menuju kebaikan

Sungguh...
Aku iri kepadamu
Iri kepada besarnya imanmu
Iri akan kesucianmu
Dan iri karena ke istiqomahanmu
Kau adalah perempuan berhijab
Yang akan selalu mendapat lindunganNya
-Wanita Shalihah-
(ALIFIONITA NH)

Kau seorang gadis


Yang selalu patuh akan perintah orang tua
Yang senantiasa menjaga diri
Yang selalu memperbaiki diri
Meskipun godaan silih berganti menghampirimu

Kau seorang Istri


Yang selalu patuh akan perkataan suami
Menjaga suami dengan sepenuh hati
Lelah dan marah kau sembunyikan dalam senyummu
Sedih dan kecewamu kau tutup rapat-rapat

Kau seorang ibu


Yang selalu menjaga anak-anakmu
Dengan sepenuh hati
Mempertaruhkan nyawa
Untuk melahirkannya
Menghiburnya saat sedih
Mengajarinya saat kesusahan
Lelah tak ada artinya dikala ia melihat senyumnya

Kau wanita shalihah


Shalihah bagi orangtuamu
Suamimu
Dan anak-anakmu
-Hutan ku rusak-
(ALIFIONITA NH)

Daunmu yang hijau


Batangmu yang kokoh
Menjadi tumpuhan hewan untuk hidup

Kau adalah penyelamat


Akarmu menyerap air
Mencegah tanah untuk pergi

Namun, manusia tak bertanggung jawab


Sering sekali membunuhmu
Memotongmu, mengambil kayu mu
Dan meninggalkanmu begitu saja

Tangismu tak didengar mereka


Jeritanmu tak berarti apa-apa
Kesedihanmu tak terlihat oleh mereka

Bila hujan tiba


Banjir menggenangi rumah mereka
Longsor merusak rumah mereka
Kau tak mampu lagi melindungi mereka
Karena kau sudah mati
Mati akibat perbuatan mereka

Kau biarkan mereka menderita


Kau biarka mereka sedih

Karena bencana hadir karena ulah mereka


Ulah jahil mereka
Yang tidak memikirkan masa mendatang

Saat bencana sudah terjadi


Mereka baru menyesal
Mereka baru mengerti

Betapa pentingnya dirimu bagi mereka

Anda mungkin juga menyukai