Attachment
Attachment
DI LABORATORIUM FISIOLOGI
A. Peraturan Praktikum
1. Memasuki ruang praktikum dengan sudah mengenakan jas laboratorium dengan rapi dan
badge name sudah terpasang di jas laboratorium.
2. Duduk pada meja dan posisi yang ditetapkan pada awal praktikum.
3. Tas dan barang lain, kecuali buku Panduan, alat tulis & alat praktikum, diletakkan pada
lemari/tempat yang tersedia. Barang berharga tidak diperkenankan dibawa ke laboratorium
dan jika hilang di luar tanggung jawab departemen Fisiologi.
4. Penuntun praktikum yang di download dari website harus disusun seperti layaknya buku
teks, disertai cover dan berisi materi yang lengkap mulai dari peraturan praktikum pertama
hingga materi percobaan terakhir.
B. Persiapan sebelum Praktikum
Adalah hal yang harus disiapkan di rumah sebelum kegiatan praktikum dimulai.
1. Membaca jurnal praktikum dan mengisi kolom ”Hasil Yang Diharapkan / Dasar Teori atau
Tugas sebelum praktikum” pada lembar observasi ataupun mengisi lembar latihan yang
harus dikerjakan di rumah.
2. Mempelajari teori yang terkait dengan praktikum, dengan berpedoman pada Tujuan
praktikum. Bersumber dari buku teks, bahan kuliah maupun pencarian di internet. Hal ini
untuk persiapan menjawab kuis, responsi dan pemahaman materi praktikum.
3. Menyiapkan masing-masing 1 lembar kertas kuis yang pada ujung kanan atasnya dituliskan:
nama, NIM, kelas/group/meja, tanggal dan judul praktikum.
4. Membawa 1 sabun & 2 kain lap/ tisue untuk setiap kelompok meja pada setiap praktikum.
5. Menyiapkan bahan dan preparat sesuai dengan judul percobaan.
C. Kegiatan Praktikum
1. Memasuki ruangan dan duduk pada tempat yang ditentukan
2. Kepala Meja pada tiap-tiap meja mengumpulkan Buku Penuntun dari teman-teman
semejanya dan meletakkan dalam keadaan terbuka pada halaman observasi/tugas sebelum
praktikum, di meja dosen.
3. Dosen menandatangani Buku Penuntun (memeriksa apakah mahasiswa sudah mengisi
lembar tugas atau kolom ”Hasil yang diharapkan/ Dasar Teori”), dan kemudian membacakan
soal kuis.
4. Kepala Meja mengumpulkan kertas kuis teman-temannya dan menyerahkan ke dosen,
sekaligus mengambil kembali Buku Penuntun.
5. Dosen melakukan responsi kepada mahasiswa secara acak, mahasiswa harus menjawab
dengan benar.
6. Bagi mahasiswa yang tidak mampu menjawab, akan diberi kesempatan mencari jawaban di
luar ruangan laboratorium dengan membaca buku teks fisiologi atau bahan yang terkait.
7. Dosen menjelaskan tujuan dan pelaksanaan praktikum, kemudian Kepala Meja
diperkenankan mengambil peralatan yang dibutuhkan pada meja dosen.
8. Mahasiswa melakukan percobaan dan menuliskan hasilnya pada kolom ”Hasil observasi”.
9. Dosen mengarahkan diskusi untuk mengulas hasil praktikum dan teori terkait.
D. Penjelasan Tambahan
1. Keterlambatan masuk lebih dari 15 menit sejak praktikum dimulai harus mendapat izin dari
dosen pembimbing praktikum
2. Sesudah praktikum selesai harus memelihara kebersihan ruang praktikum, peralatan
praktikum dikembalikan dalam kondisi baik. Bila ada alat yang rusak harap melaporkan
kepada teknisi laboratorium.
3. Meninggalkan ruang praktikum sesudah mendapat izin dari dosen, jas lab dibuka di luar
ruang lab.
E. Penilaian dan Sanksi
1. Penilaian Praktikum berdasarkan nilai yang diperoleh dari kuis, responsi dan ujian praktikum.
2. Bagi mahasiswa yang melanggar peraturan dan ketertiban akan dikenakan sanksi berupa
mulai dari teguran lisan hingga dinyatakan kalah praktikum BBS Fisiologi.
1. Film interaktif animasi sistem saraf : Potensial Aksi
Metode :
1. Bacalah penjelasan pada setiap tahapan (page) sebelum pelaksanaan praktikum agar anda
dapat mengikuti tahapan pembelajaran dalam film.
2. Jawablah pertanyaan dalam Lembar Latihan, sebelum pelaksanaan praktikum (dosen
pembimbing akan memeriksa apakah anda sudah mengerjakan tugas ini)
3. Perhatikan dengan seksama setiap tahapan yang ditampilkan dalam film Interactive
Physiology.
4. Periksalah jawaban anda pada Lembar Latihan, apakah sudah benar / sesuai dengan
penjelasan pada film
5. Diskusikan hal-hal yang belum anda pahami dengan dosen pembimbing praktikum.
Page 1. Pendahuluan
Neuron berkomunikasi dalam jarak jauh dengan menghasilkan dan menghantarkan sinyal
listrik yang disebut impuls saraf atau potensial aksi
Page 6. Threshold
Bila stimulus ke axon hillick cukup besar, neuron terdepolarisasi sebesar 15 mV dan
mencapai titik cetus (trigger point) yang disebut ambang (threshold)
Pada threshold, sebuah potensial aksi dibangkitkan. Stimuli lemah yang tidak mencapai
threshold tidak menghasilkan potensial aksi. Maka potensial aksi adalah peristiwa gagal atau
tuntas (all or none).
Potensial aksi selalu memiliki amplitudo dan durasi yang sama.
Pada -55 mV membran terdepolarisasi mencapai ambang, dan potensial aksi dibangkitkan.
Ambang adalah potensial membran khusus dimana proses depolarisasi semakin bertambah,
yaitu lingkaran umpan balik positif terjadi.
Gambarkan potensial membran pada kotak di bawah ini :
Page 8. Berhentinya lingkaran feedback positif : kanal natrium voltage-gated menjadi inaktif
Fase naik pada sebuah potensial aksi berakhir ketika lingkaran feedback positif dihentikan
Dua proses yang menghentikan lingkaran :
1. Inaktivasi kanal natrium voltage-gated
2. Terbukanya kanal kalium voltage-gated
Kanal natrium voltage-gated memiliki 2 gerbang :
1. Sebuah gerbang peka / sensitif voltase terbuka ketika sel depolarisasi
2. Kemudian, gerbang yang time-sensitive akan tertutup setelah terbuka selama
waktu tertentu
Pada saat istirahat, gerbang sensitif voltase tertutup
Ketika neuron depolarisasi, gerbang sensitif voltase terbuka
Setelah waktu tertentu kanal terbuka, gerbang menjadi inaktif
Pada puncak potensial aksi, kanal natrium voltage-gated menjadi inaktif. Sehingga aliran ion
natrium berkurang, dan lingkaran feedback positif terhenti.
Page 12. Terbuka dan tertutupnya kanal mengubah permeabilitas neuron selama potensial aksi
Permeabilitas natrium meningkat cepat selama fase naik potensial aksi
Dan menurun dengan cepat selama repolarisasi
Permeabilitas kalium paling tinggi selama repolarisasi, berkurang perlahan selama
hiperpolarisasi
Peningkatan cepat permeabilitas natrium menyebabkan fase naik pada potensial aksi
Page 13. Aktivitas kanal ion selama potensial aksi : kesimpulan
Selama potensial aksi, kanal natrium voltage-gated pertama terbuka cepat, kemudian
inaktivasi, kemudian kembali ke keadaan tertutup. Kanal ion kalium voltage-gated terbuka
dan tertutup lebih lambat.
Setelah melihat film, isilah kotak-kosong pada gambar di bawah ini dengan nama fase yang
sesuai :
Page 17. Kecepatan hantaran bergantung pada diameter dan myelinasi akson
Kecepatan hantaran adalah seberapa cepatnya potensial aksi dirambatkan
Kecepatan hantaran bergantung pada 2 hal :
1. Diameter akson ; semakin besar diameter akson, maka tahanan internal terhadap aliran
muatan akan berkurang, sehingga potensial aksi berjalan lebih cepat
2. Seberapa bagian akson yang diinsulasi oleh myelin; akson bermyelin memiliki area tak
bermyelin pada batang akson yang disebut nodus Ranvier. Pada akson bermyelin, muatan
mengalir melintasi membran hanya pada nodus, sehingga potensial aksi hanya
dibangkitkan pada nodus. Potensial aksi yang terjadi seolah melompat di sepanjang
akson. Jenis rambatan ini disebut konduksi saltatori.
__________________________________________________________________________________
Lembar Latihan
Nama : NIM :
Kelas/Grup : Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa nama lain untuk
potensial aksi ?
2 Potensial aksi terdiri dari
apa saja ?
3 Dimana potensial aksi
dibangkitkan ?
4 Apa yang menyebabkan
potensial aksi terjadi axon
hillock?
5 Apa yang terjadi pada
kanal ion ketika membran
di axon hillock mengalami
depolarisasi?
6 Seberapa besar axon
hillock harus
berdepolarisasi agar
mencapai threshold?
7 Apa yang terjadi ketika
ambang dicapai?
8 Apa yang terjadi apabila
stimuli lemah dan ambang
tidak tercapai (di axon
hillock) ?
9 Apakah potensial aksi
selalu memiliki amplitudo
dan durasi yang sama?
10 Jelaskan bagaimana
lingkaran feedback positif
mempertahankan fase naik
pada potensial aksi !
11 Fase naik pada potensial
aski berhenti ketika
lingkaran feedback positif
dihentikan. 2 proses apa
yang menyebabkan nya?
12 Apa nama kedua gerbang
yang dimiliki oleh kanal
natrium voltage-gated?
13 Kapan gerbang sensitif
voltase akan terbuka?
14 Apa fungsi inaktivasi
gerbang time-sensitive?
15 Apa yang terjadi pada
kanal natrium voltage-
gated pada saat puncak
potensial aksi?
16 Kapan kanal kalium
voltage-gated terbuka?
17 Apa yang terjadi bila kanal
kalium voltage-gated
terbuka dan kalium
berpindah ke luar sel?
18 Kapan repolarisasi terjadi?
Apa yang terjadi pada
potensial membran?
19 Apa yang dimaksud dengan
hiperpolarisasi?
20 Mengapa dapat terjadi
hiperpolarisasi?
21. Selama potensial aksi, kapan permeabilitas natrium meningkat cepat ?......
22. Selama potensial aksi, kapan permeabilitas natrium berkurang cepat ?......
23. Selama potensial aksi, kapan permeabilitas kalium paling besar?......
24. Selama potensial aksi, kapan permeabilitas kalium menurun perlahan ?......
Metode :
1. Bacalah penjelasan pada setiap tahapan (page) sebelum pelaksanaan praktikum agar anda
dapat mengikuti tahapan pembelajaran dalam film.
2. Jawablah pertanyaan dalam Lembar Latihan, sebelum pelaksanaan praktikum (dosen
pembimbing akan memeriksa apakah anda sudah mengerjakan tugas ini)
3. Perhatikan dengan seksama setiap tahapan yang ditampilkan dalam film Interactive
Physiology.
4. Periksalah jawaban anda pada Lembar Latihan, apakah sudah benar / sesuai dengan
penjelasan pada film
5. Diskusikan hal-hal yang belum anda pahami dengan dosen pembimbing praktikum.
Page 1. Pendahuluan
Transmisi sinaptik meliputi pelepasan neurotransmitter (Nt) dari sel presinap, difusi Nt
melintasi celah sinap, dan perlekatan Nt dengan reseptor pada sel postsinap
Hal ini berakhir bila Nt berdisosiasi dari reseptor dan dipindahkan dari celah sinap
Satu tipe reseptor muskarinik kolinergik, atau mACh terdapat di sistem saraf pusat dan di
sebagian besar organ efektor sistem saraf cabang parasimpatis
Asetilkolin bekerja tak langsung pada reseptor mACh menghasilkan potensial postsinaptik
eksitatori lambat
Asetilkolin bersifat eksitatori pada reseptor muskarinik ini, menyebabkan neuron
membangkitkan potensial aksi, dan otot polos berkontraksi
Tipe kedua dari reseptor mACh terdapat di sistem saraf pusat, dan jantung
Asetilkolin bekerja tak langsung pada reseptor ini menghasilkan inhibisi lambat pada sel
postsinaptik
Asetilkolin bersifat inhibitori pada reseptor muskarinik ini, menyebabkan neuron
hiperpolarisasi, dan denyut jantung melambat
Kerja asetilkolin dapat eksitatori atau inhibitori. Efek bergantung pada reseptor yang
terdapat pada sel postsinaptik
Page 12. Neurotransmitter eksitatori dan inhibitori di sistem saraf pusat (SSP)
Glutamat adalah neurotransmitter eksitatori yang paling banyak dan poten di SSP
Glutamat bekerja langsung di kanal ion yang melewatkan kalium dan natrium, menghasilkan
potensial postsinaptik eksitatori yang cepat
Neurotransmitter inhibitori utama di SSP adalah GABA dan glycine
Sebagaimana GABA, glycine berikatan dengan reseptor yang secara langsung membuka
kanal khlorida, menghasilkan potensial postsinaptik inhibitori cepat.
Page 14. Kerja sinaptik lambat dan cepat : neurotransmitter kerja-tak langsung
Semua neurotransmitter pada organ efektor dari sistem saraf otonom perifer bekerja tak
langsung
Norepinefrin, asetilkolin, dan serotonin, neurotransmitter SSP lain, semua menghasilkan
perubahan status SSP. Sebuah contoh penting adalah perubahan dati status tidur, menjadi
bangun/sadar, kemudian kesadaran/konsentrasi penuh.
Teori mengenai belajar dan memori selalu melibatkan peran neurotransmitter tak langsung
untuk menjelaskan perubahan aktivitas sinaptik. Neurotransmitter tak langsung dapat
memodulasi neuron, mengubah total fungsi kanal, dn menghasilkan efek/output baru dan
berbeda
Page 15. Kesimpulan
Neurotransmitter dilepaskan dari vesikel di sel presinaptik dan berikatan ke reseptor di sel
postsinaptik
Kerja neurotrasnmitter berakhir ketika didisosiasi dari reseptornya
Pengaruh neurotransmitter pada sel postsinaptik bergantung pada reseptornya, bukan pada
molekul Nt
Asetilkolin dan norepinefrin adalah Nt terpenting di saraf perifer
Glutamat, GABA, dan glycine adalah Nt terpenting di SSP
Aktivitas sinaptik cepat dan lambat bermanfaat untuk fungsi yang berbeda-beda.
__________________________________________________________________________________
Lembar Latihan
Nama : NIM :
Kelas/Grup : Tanggal :
Tujuan Praktikum :
I.1.TIU: Dapat memahami peranan propriosepsi pada manusia.
TIK : 1.Dapat menyebut jenis-jenis receptor yang memegang peranan dalam sensasi posisi.
2.Dapat menyebut “Weber – Fechner’ law”
2.TIU : Dapat memahami peranan terhadap kesetimbangan.
TIK :1. Dapat menyebut 3 bentuk perangsangan kanalis semisirkularis.
2. Dapat menyebut 4 respon yang timbul sebagai akibat perangsangan kanalis semisirkularis.
II. TIU : Dapat mengerti/memahami pengaruh berbagai rangsangan terhadap proprioseptor pada
percobaan ini dalam berbagai keadaan.
TIK : 1. Dapat mendemonstrasikan percobaan “Menunjukkan tempat” dengan 2 cara.
2.Dapat mendemonstrasikan “Percobaan mengira-ngira gerakan” dengan 2 cara.
3.Dapat mendemonstrasikan “Percobaan mengira-ngira beban” (Hk. Weber)
4.Dapat menggambarkan grafik dari hasil percobaan mengira-ngira beban
5.Dapat mendemonstrasikan percobaan nystagmus dengan kepala tegak dan kepada tunduk
pada pemutaran cepat 10 kali.
6.Dapat mencatat perasaan-perasaan subjektif pada bercobaan ad. 5.
7.Dapat mendemonstrasikan percobaan “Past Pointing” sesudah pemutaran 10 kali.
8.Dapat mendemonstrasikan percobaan “Optokinetik nystagmus”
III. TIU : Dapat memahami hasil yang diharapkan diperbandingkan dengan hasil-hasil observasi pada
percobaan ini.
TIK : Dapat menggambarkan grafik Weber- Fechner’s Law dan membandingkannya dengan hasil
observasi
Vertigo :
Catatlah segala perasaan-perasaan subjektif yang timbul setelah putaran ini dan terangkan
peristiwa ini berdasarkan perangsangan kanalis semisirkularis. Ulangi kedua percobaan diatas tetapi
posisi kepala ditundukkan kedepan.
Percobaan 3. Optokinetik
Praktikan duduk dengan tenang. Matanya harus melihat dan mengikuti gerakan dari suatu taris
(strip) vertikal yang terdapat pada suatu drum yang berputar dengan cepat. Perhatikan bola
matanya.
Lembar observasi
Laporan Hasil Praktikum
Nama : NIM :
Kelas/Grup : Tanggal :
________________________________
Perasaan sakitlah yang paling sering menyebabkan seseorang mencari pengobatan ke dokter.
Oleh sebab itu penting sekali mengetahui fisiologi (faal) perasaan nyeri ini. Umumnya kita dapat
membedakan dua bentuk perasaan nyeri:
1. Skin pain : ialah perasaan nyeri yang mencucuk atau perasaan sakit yang membakar, dalam
waktu yang singkat ini dan sementara .
2. Deep pain : yaitu nyeri dalam. Sakit ini dapat timbul dari jaringan organ dalam. Skin pain
dengan pasti dapat di tentukan tempatnya tetapi deep pain lokasinya kurang dapat
ditentukan dengan pasti, sebab kadang-kadang perasaan sakit tersebar luas dan
diffuse, dan kadang-kadang dapat dirasai jauh / seolah dari organ yang lain
(’referred pain’).
Percobaan 2 : Hiperalgesia.
Hiperalgesia ialah bertambah pekanya terhadap perasaan sakit. Apabila kulit dirusakkan dengan
berbagai-bagai cara, secara mekanis, panas, dingin, atau cahaya ultra violet maka akan terjadi
hiperalgesia di daerah itu dan di daerah yang berdekatan dengan daerah tadi. Hiperalgesia tidaklah
segera terjadi, akan tetapi memerlukan waktu kira-kira 1 jam sesudah luka dan akan terus
berlangsung beberapa jam atau sehari.
Sebagai contoh yang umum ialah kulit yang terbakar oleh sinar matahari.
Cara kerja : Dengan sebuah peniti , kulit lengan digaruk sehingga terbentuk suatu daerah yang
berbentuk bujur sangkar dengan lebar sisi 2½ cm, dan di dalam bujur sangkar itu dibuat 10 garukan
yang vertikal dan 10 garukan yang horizontal. Apabila sakit yang disebabkan garukan tadi telah
hilang, perhatikan bahwa daerah tadi tidak segera bertambah kepekaannya terhadap sakit.
Selidikilah hal ini dengan menggoreskan sebuah peniti melalui bujur sangkar itu. Perhatikan “triple
respons”.
Selidikilah hiperalgesia setelah 1 jam atau 2 jam kemudian, dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Goreskanlah perlahan peniti melalui bujur sangkar itu dan kemudian mengenai daerah
disekitarnya, maka akan terbukti bahwa di daerah bujur sangkar itu sudah timbul rasa nyeri,
sedang didaerah kulit yang normal tidak menyebabkan rasa nyeri.
b. Letakkanlah tabung reaksi yang berisi air panas 45 – 500C pada daerah bujur sangkar itu.
Perhatikanlah sifat nyeri yang terjadi yaitu nyeri seperti disengat.
c. Tekan dengan ketat daerah bujur sangkar itu dengan jari.
Perhatikanlah daerah bujur sangkar itu pada malam hari ini dan besok paginya.
Berapa lamakah berlangsungnya kulit yang merah (redness)?
Berapa lamakah berlangsungnya bengkak (swelling)?
Berapa lamakah berlangsungnya hiperalgesia ?
Pada beberapa penyakit dapat terjadi pengecilan lumen arteri , sehingga aliran darah berkurang.
Oleh karena itu perasaan sakit dapat timbul dalam waktu yang singkat setelah melakukan pekerjaan
ringan, misalnya setelah berjalan kaki sebentar dan sakit itu hilang jika istirahat. Contohnya adalah
Angina pectoris, yang terjadi akibat bertambah kecilnya lumen arteri koronaria.
PERASAAN-PERASAAN KULIT
Percobaan 5. Menentukan jarak terkecil yang masih dapat dirasa terpisah (2 point discrimination).
Praktikan yang matanya tertutup disuruh menentukan jarak yang terkecil yang masih dapat
dirasakannya terpisah yaitu dengan mempergunakan asthesiometer. Tentukan hal itu pada : muka,
telapak tangan, punggung tangan dan kuduk.
Nama/NIM : ……………………………….
Fakultas : .............................................
Group/Meja : .............................................
Tanggal : .............................................
4. Muscle pain :
a. mulai sakit . . . . . . . . menit
b. tak bisa menahan sakit . . . . . . menit
Percobaan pada frekuensi lebih lambat:
a. mulai sakit . . . . . . . . menit
b. tak bisa menahan sakit . . . . . . menit
Kesimpulan :
5. Perasaan kulit:
a. Gambarkan peta distribusi reseptor sentuh
Instruktur I
Instruktur II
Total
4. Praktikum Reflek-Reflek pada Manusia
Pemeriksaan refleks memberi gambaran aktivitas susunan saraf pusat. Hilang atau
berubahnya refleks tertentu menunjukkan kerusakan neurologis yang tertentu pula.
Refleks dapat dibagi atas 2 golongan besar :
1. Refleks somatic: terjadi aktivitas otot melalui persarafan motoric somatic.
2. Refleks visceral: terjadi aktivitas otot dan kelenjar melalui persarafan saraf motoric
otonom.
Praktikan-praktikan harus melakukan pemeriksaan refleks yang ada pada daftar dibawah ini, dan
perhatikanlah apakah refleks-refleks ini hilang atau bertambah dan bagaimana pula reaksinya.
1. Superficial Refleks.
Nama Cara menimbulkannya Reaksinya Segment yang
bersangkutan
1. Cornea Menyinggung kornea Menutup kelopak mata. Nucleus n.V –n.VII
dengan kapas.
Menutup kelopak mata
2. Conjunctiva Menyinggung conjunctiva Nucleus n.V –n.VII
dengan kapas
Kontraksi otot-otot
Menyinggung dinding pharynx.
3. Pharynx pharynx. Nucleus n.IX –n.X
Kontraksi otot-otot
Menggaruk dinding perut. dinding perut.
4. Kulit perut Th9 – Th12
Menggaruk dari papilla Tertariknya epigastrum.
mamma kearah bawah.
5. Epigastrium Th7 – Th9
Menggaruk bagian dalam Tertariknya testis.
paha.
2. Deep refleks.
Nama Cara menimbulkannya Reaksinya Segment yang
bersangkutan
1. Rahang Mengetuk sisi dagu pada Tertutupnya rahang Nucleus n.V
mulut yang terbuka.
Group/Meja : .............................................
Tanggal : .............................................
1. Superficial reflex
Nama Reaksinya
2. Deep reflex
Metode :
1. Bacalah penjelasan pada setiap tahapan (page) sebelum pelaksanaan praktikum agar anda
dapat mengikuti tahapan pembelajaran dalam film.
2. Jawablah pertanyaan dalam Lembar Tugas, sebelum pelaksanaan praktikum (dosen
pembimbing akan memeriksa apakah anda sudah mengerjakan tugas ini)
3. Perhatikan dengan seksama setiap tahapan yang ditampilkan dalam film Interactive
Physiology.
4. Periksalah jawaban anda pada Lembar Tugas, apakah sudah benar / sesuai dengan
penjelasan pada film
5. Diskusikan hal-hal yang belum anda pahami dengan dosen pembimbing praktikum.
Anterior Pituitary
The six major anterior pituitary hormones are peptides, they are :
1.Thyroid Stimulating Hormone (TSH or thyrotropin)
2.Follicle Stimulating Hormone (FSH, a gonadotropin)
3.Luteinizing Hormone (LH, a gonadotropin)
4.Adrenocorticotropic Hormone (ACTH, or corticotropin)
5.Growth Hormone (GH)
6.Prolactin (PRL)
Dari keenam hormon pituitari anterior, ada 4 yang secara langsung merangsang kelenjar endokrin
lainnya, dan disebut sebagai hormon tropik.
Kelenjar pituitari anterior berhubungan dengan hipotalamus melalui sistem portal hipofiseal.
Kapiler di hipotalamus bagian ventral (depan) menerima hormon yang dilepaskan oleh neuron
hipotalamus, dan mentransportnya ke kapiler di pituitarim anterior.
Posterior Pituitary
Terutama terdiri dari jaringan saraf
Berhubungan dengan nuklei supraoptik dan paraventrikular hipotalamus melalui akson di
infundibulum
Menyimpan 2 neurohormon utama yang akan dilepaskan kemudian
1. ADH (vasopressin) : menstimulasi ginjal untuk mereabsorpsi air.
2.Oxytocin : menstimulasi kontraksi persalinan.
Pelepasan hormon pituitari posterior dan hipotalamus sama seperti pelepasan
neurotransmitter oleh neuron lain
Molekul yang berfungsi sebagai hormon di aksis hipotalamus-pituitari seringkali merupakan
neurotransmitter, neuromodulator, atau parakrin di berbagai tempat lain
Page 1. Pendahuluan
Ketika terjadi ancaman terhadap tubuh, sistem saraf dan endokrin menghasilkan respon
yang terkoordinasi baik dan bersifat umum untuk memastikan individu tetap sehat
Transport
Mekanisme kerja
seluler
Sintesis
Fungsi
Pemecahan
Transport
Mekanisme kerja
seluler
Sintesis
Fungsi
Pemecahan
Lembar Latihan
Nama : NIM :
Kelas/Grup : Tanggal :
Paraventricular nuclei
Ventral nuclei
Anterior pituitary
Posterior pituitary
Infundibulum
No Pertanyaan Jawaban
2 Apa nama sistem kapiler
khusus yang
menghubungkan
hipotalamus ventral ke
pituitari anterior ?
3 Apa yang dimaksud dengan
hormon tropik ?
4 Sebutkan 5 bentuk stresor
yang dapat memicu respon
stres!
5 Sebutkan respon stres
segera!
6 Sebutkan bentuk respon
stres jangka panjang !
7. isilah tempat yang tersedia sesuai hormon yang melakukan fungsi tersebut di bawah:
TRH CRH GNRH DA ADH GHRH
__________ a. Inhibits production of prolactin
__________ b. Stimulates secretion of FSH and LH
__________ c. Triggers secretion of TSH
__________d. Stimulates the secretion of GH
__________e. Promotes water reabsorption by the kidneys
__________f. Causes the secretion of ACTH
8. untuk setiap target kelenjar/jaringan, isilah hormon pituitari anterior yang sesuai
Metode :
1. Bacalah penjelasan pada setiap tahapan (page) sebelum pelaksanaan praktikum agar anda
dapat mengikuti tahapan pembelajaran dalam film.
2. Jawablah pertanyaan dalam Lembar Tugas, sebelum pelaksanaan praktikum (dosen
pembimbing akan memeriksa apakah anda sudah mengerjakan tugas ini)
3. Perhatikan dengan seksama setiap tahapan yang ditampilkan dalam film Interactive
Physiology.
4. Periksalah jawaban anda pada Lembar Tugas, apakah sudah benar / sesuai dengan
penjelasan pada film
5. Diskusikan hal-hal yang belum anda pahami dengan dosen pembimbing praktikum.
Page 1. Pendahuluan
Cairan di dalam tubuh manusia terdiri dari air dan zat terlarut, termasuk elektrolit, yang
sangat penting untuk fungsi tubuh
Jika seorang laki-laki berat badan 70 kg. 60% dari berat badannya sekitar 40 liter, adalah
cairan.
Sekitar 62% cairan tersebut adalah cairan intrasel.
Sekitar 30% cairan tersebut adalah cairan interstisial.
Sekitar 8% cairan tersebut adalah plasma darah.
Kata “cairan tubuh” menyatakan air di dalam tubuh dan semua zat-zat yang terlarut di
dalamnya, yang dikenal sebagai zat terlarut. Karena air melarutkan zat-zat terlarut, disebut
sebagai pelarut.
Cairan tubuh dapat mengandung elektrolit, yang dikenal sebagai ion.
Protein dianggap sebagai koloid ketika tersebar di dalam cairan tubuh. Dibandingkan ke ion
sederhana, protein merupakan molekul yang besar. Karena mempunyai muatan negative,
diangggap sebagai elektrolit.
Non elektrolit adalah molekul tak bermuatan yang terdapat di dalam cairan tubuh. Glukosa
merupakan contoh non elektrolit.
Sel-sel darah tidak larut di dalam air.
Page 12. Elektrolit
Elektrolit merupakan partikel bermuatan (ion) yang terlarut di dalam cairan tubuh.
Elektrolit (ion-ion terlarut)
Ion positif utama: Kation Ion negative utama: Anion
Sodium ion, Na+ Chloride ion, Cl-
Potassium ion, K+ Bicarbonate ion, HCO3-
Calcium ion, Ca2+ Phosphate ions, H2PO4- & HPO42-
Magnesium ion, Mg2+ Sulfate, SO42-
Organic Acids
Proteins