Anda di halaman 1dari 46

Tema Februari 2020

Dikuduskan dan Dipanggil untuk Berkarya

KURIKULUM ANAK 53 FEBRUARI 2020


DAFTAR ISI

Tema Februari 2020


Dikuduskan dan Dipanggil untuk Berkarya

Minggu, 2 Februari 2020 (Biasa - Hijau) ....................................................................................... 55


BERBAGI KEBAHAGIAAN

Minggu, 9 Februari 2020 (Minggu Biasa - Hijau) ....................................................................... 72


IBADAH SEJATI

Minggu, 16 Februari 2020 (Minggu Biasa - Hijau) .................................................................... 83


MELAKUKAN KEBAIKAN BAGI SESAMA

Minggu, 23 Februari 2020 (Minggu Transfigurasi - Putih) .................................................... 91


HIDUP SECARA KUDUS

Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa


Jl. Dr. Sumardi No. 8 & 10 Salatiga 50711
No. Rek: BritAmaBisnis 0081-01-000589-56-1 a/n Sinode GKJ
Telp: 0298.326684 email: sinode@gkj.or.id WA Center: +62 856 4066 6663 website: www.gkj.or.id

Pemesanan dan berlangganan hubungi WA Center Sinode GKJ,


Toko Buku Kristen terdekat atau melalui toko online dengan akun GKJ Shop

KURIKULUM ANAK 54 FEBRUARI 2020


Minggu, 2 Februari 2020 (Biasa - Hijau)

BERBAGI KEBAHAGIAAN
MATIUS 5:1-12

NILAI KRISTIANI
Berbahagia karena berbagi.

AYAT INDAH:
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
(Filipi 4:4)

URAIAN PELAJARAN
1. Matius 5:1-12 ini merupakan bagian dari khotbah Yesus yang Ia tujukan kepada
murid-murid-Nya. Yesus hendak menyampaikan bahwa di dalam Tuhan Yesus Kristus,
umat manusia akan memperoleh kebahagiaan sejati.

2. Pengajaran Yesus mengajak para murid harus untuk memiliki pengharapan di dalam
hidupnya, walaupun menghadapi permasalahan. Dengan adanya pengharapan, para
murid Kristus akan merasakan damai sejahtera di dalam hidupnya, dan sukacita akan
dirasakan di dalam hati para murid.

3. Melalui khotbah-Nya, Yesus juga mengajak para murid untuk hidup bahagia, karena
hidup bahagia atau penuh sukacita itu adalah panggilan hidup sebagai pengikut Yesus
Kristus. (ay.12)

TATA IBADAH
1. Sapaan
Selamat pagi anak-anak… Apa kabar hari ini? Semua pasti bersukacita kan? Yuk, kita
tunjukkan sukacita kita dengan memuji Tuhan.
2. Pujian: “Sungai Sukacita.”
3. Doa Pembuka.
4. Pujian Persiapan Firman: “’Ku Mau Cinta Yesus Selamanya.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: “’Kukasihi Kau dengan Kasih Tuhan.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: KJ 392:1 “’Ku Berbahagia.”

KURIKULUM ANAK 55 FEBRUARI 2020


PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIFITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
“Selamat pagi, anak-anak… Bagaimana kabar hari ini? Semua bersukacita kan? Hari ini kita
akan bersama-sama belajar firman Tuhan lagi. Siapa yang sudah siap belajar firman Tuhan?
Sekarang duduk yang tenang, kita mau mendengarkan cerita.”

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“BERBAGI ITU INDAH”

Pada suatu hari di sebuah hutan hiduplah seekor kelinci yang sangat lincah (Gambar 1).
Kelinci itu bernama Lulu. Ia sangat suka makan wortel, sehingga ia memiliki sebuah kebun di
dalam hutan itu yang ditanaminya tanaman wortel. Pagi itu Lulu memeriksa kebun
wortelnya. Lulu memeriksa satu persatu, apakah ada hama yang mengganggu tanamannya
itu atau tidak. Lulu juga menyirami tanaman wortelnya itu dan memberinya pupuk, supaya
tanaman wortelnya tumbuh subur. Lulu melihat ada tanaman wortel yang sudah bisa
dipetik, maka dipetiklah wortel-wortel itu dan diletakkan di dalam sebuah keranjang.

Tiba-tiba Lulu melihat seekor monyet di depan kebun wortelnya itu (Gambar 2). Monyet itu
tampak sedih, ia hanya berdiam diri dan memandang Lulu yang sedang membawa keranjang
berisi banyak wortel. Ternyata monyet itu adalah teman Lulu, yaitu Malo. “Hai Malo!” sapa
Lulu. “Hai Lulu. Maaf, aku mengganggu.” Lulu pun mengajak Malo ke rumahnya, katanya,
“Malo, ayo kita masuk ke rumahku.” Jawab Malo, “Terima kasih, Lulu.” Lalu masuklah
mereka ke dalam rumah Lulu.

Lulu mengajak Malo duduk di kursi. Di depan kursi itu terdapat sebuah meja yang ada
banyak sekali makanannya. Malo menelan ludahnya ketika melihat makanan yang banyak
sekali di meja itu. “Malo, sudah makan?” tanya Lulu kepada Malo. “Belum, aku belum
makan.” Lulu pun tidak tega melihat Malo yang tampak kelaparan. “Malo, aku punya
makanan nih, ayo dimakan. Jangan malu-malu.” kata Lulu kepada Malo. “Terima kasih, Lulu.
Kamu baik sekali.” kata Malo kepada Lulu. Malo pun makan dengan lahap. Ia menjadi sangat
senang (Gambar 3).

Setelah mereka selesai makan, Lulu pun mengajak Malo berjalan-jalan di kebun wortelnya. Ia
pun memberikan sekeranjang wortel kepada Malo. Kata Malo kepada Lulu, “Lulu, kenapa
kamu baik kepadaku?” Jawab Lulu, “Malo, kamu adalah temanku, yang namanya teman itu
harus bisa berbagi.” Malo pun sangat bahagia mendengarnya, katanya “Terima kasih sekali,
Lulu. Aku sangat bahagia.” Keduanya pun berpelukan karena mereka semua merasa bahagia.

KURIKULUM ANAK 56 FEBRUARI 2020


Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, bahagia itu sederhana. Dengan berbagi saja kita bisa merasa bahagia. Seperti
Lulu yang mau berbagi makanan kepada Malo. Malo yang sedang lapar dan tidak punya
makanan, bisa merasa bahagia ketika dibagi makanan oleh Lulu. Tuhan menginginkan
anak-anak-Nya bahagia, salah satu cara supaya bahagia adalah dengan berbagi.

AKTIVITAS: “MEMINDAHKAN BOLA PINGPONG”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Bola pingpong.
2. Gelas plastik.

b. Langkah Aktivitas:
1. Bagilah ASM menjadi beberapa kelompok (1 kelompok 5-6 orang), kemudian bentuklah
barisan.
2. Masing-masing ASM membawa 1 gelas pastik.
3. Setiap kelompok mendapatkan 1 bola pingpong.
4. Setiap anggota kelompok harus memindahkan bola pingpong menggunakan gelas plastik
(tidak boleh terjatuh, hingga kembali lagi pada ASM yang ada di paling depan).

c. Makna Aktivitas:
Melalui aktivitas ini, ASM diajarkan untuk dapat berbagi dengan teman-temannya, karena
berbagi itu indah dan membahagiakan.

KELAS KECIL
KREATIFITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
“Selamat pagi, anak-anak… Bagaimana kabar hari ini? Semua bersukacita kan? Hari ini kita
akan bersama-sama belajar firman Tuhan lagi. Siapa yang sudah siap belajar firman Tuhan?
Sekarang duduk yang tenang, kita mau mendengarkan sebuah cerita.”

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“AKU MAU BERBAGI”

Di sebuah desa yang sangat jauh dari kota, terdapat seorang anak bernama Aci (Gambar 1).
Ia tinggal bersama dengan orang tuanya. Suatu hari, desa tempat tinggal Aci mengalami
kekeringan, karena musim kemarau yang sangat panjang (Gambar 2). Aci, orang tuanya dan
warga desa itu kesulitan mendapatkan air. Sumur mereka tidak banyak mengeluarkan air,
bahkan ada yang sudah mulai kering. Air yang keluar dari sumur mereka sedikit dan sangat
kotor.

KURIKULUM ANAK 57 FEBRUARI 2020


Suatu kali ada seseorang dari kota datang berkunjung ke rumah Aci. Ia adalah teman ayah
Aci dari kota. Pak Bayu namanya (Gambar 3). Pak Bayu mengetahui bahwa di desa tempat
Aci dan keluarganya tinggal telah terjadi kekeringan. Kesokan harinya Pak Bayu datang
berkunjung lagi ke rumah Aci. Tetapi ia datang dengan membawa teman-temannya. Salah
seorang temannya sedang memarkirkan mobil tangki air bersih. Aci dan orang tuanya
terkejut. Ternyata Pak Bayu datang memberikan bantuan air bersih untuk kebutuhan warga
desa itu (Gambar 4).

Semua warga desa terharu karena bahagia, ternyata ada orang yang sangat baik. Pak Bayu
membantu warga desa di tempat tinggal Aci dengan berbagi air bersih. Semua warga desa
sangat bersyukur. Pak Bayu pun juga merasa bahagia, karena bisa berbagi dengan warga
desa tempat tinggal Aci.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, bahagia itu sederhana. Dengan berbagi saja kita bisa merasa bahagia. Seperti Pak
Bayu yang mau berbagi air bersih kepada warga desa di tempat tinggal Aci. Warga desa yang
semula kesulitan mendapatkan air yang bersih, sekarang sudah bisa menikmati air untuk
minum, memasak, mandi dan lain-lain. Mereka semua merasa bahagia. Tuhan menginginkan
anak-anak-Nya bahagia. Bahagia tidak selalu dengan menerima pemberian. Tetapi bahagia
juga bisa kita rasakan dengan berbagi, seperti yang dilakukan Pak Bayu.

AKTIVITAS: “BERBAGI AIR”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Gelas Plastik.
2. Ember berisi air.
3. Ember kosong.

b. Langkah Aktivitas:
1. Bagilah ASM menjadi beberapa kelompok (1 kelompok 5-6 orang), kemudian
bentuklah barisan.
2. Masing-masing ASM membawa 1 gelas pastik.
3. ASM yang berada di barisan paling depan, mengambil air pada ember yang berisi air
menggunakan gelas plastik.
4. Air yang diambil oleh ASM yang paing depan disalurkan kepada ASM yang di
belakangnya, hingga ASM yang paling belakang dan dituangkan di ember kosong
hingga penuh.
5. Permainan dimainkan dalam waktu 3 menit setiap kelompok.

c. Makna Aktivitas:
Melalui aktivitas ini, ASM diajarkan untuk dapat berbagi dengan teman-temannya,
karena berbagi itu indah dan membahagiakan.

KURIKULUM ANAK 58 FEBRUARI 2020


KELAS BESAR
KREATIFITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
“Halo anak-anak. Hari ini hari apa ya? Betul. Hari Minggu. Hari Minggu kita pergi Sekolah
Minggu. Di Sekolah Minggu kita mau apa ya? Iya betul. Kita mau bersama-sama belajar
Firman Tuhan. Sudah siap belajar Firman Tuhan? Baik, duduk yang tenang, mari kita belajar
Firman Tuhan dari sebuah cerita.”

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“BAHAGIAKU, BAHAGIAMU”

Pada suatu hari, Icha sedang bersiap berangkat ke sekolah. Ia mengenakan seragamnya, dan
memasukkan bekal yang sudah disiapkan oleh ibunya. Setelah semua sudah siap, Icha segera
berangkat ke sekolah. Icha pergi ke sekolah diantar oleh ayahnya menggunakan sepeda
motor. Icha mengenakan helm supaya kepalanya terlindungi. Icha adalah anak yang ramah.
Teman Icha banyak sekali. Pelajaran pun dimulai (Gambar 1).

Bel sekolah berdering, tanda istirahat dimulai. Icha mengeluarkan bekal yang sudah
disiapkan oleh ibunya. Teman-teman Icha pun demikian. Namun, ada salah seorang teman
Icha, bernama Ponco, ia tidak membawa bekal (Gambar 2). Ponco hanya duduk diam di
bangkunya. Uke, teman sebangku Ponco bertanya, (Gambar 3) “Ponco kamu kenapa? Kok
diam saja sih?” Ponco pun menjawab dengan bersedih, “Ibuku sakit, jadi tidak bisa
menyiapkan bekal untuk aku. Aku juga tidak bisa membeli makanan di kantin, karena aku
belum diberi uang saku.” Mendengar jawaban Ponco, Icha pun mendekati Ponco dan Uke
sambil membawa bekalnya, katanya sambil tersenyum, “Ponco, kamu nggak perlu bersedih,
ayo kita makan bersama-sama.” Ponco pun mengangguk dan tersenyum. Icha, Uke, dan
Ponco memakan bekal bersama-sama.

Sepulang sekolah, Icha mengajak Uke untuk menjenguk ibu Ponco yang sedang sakit.
(Gambar 4) Lalu mereka bertiga berjalan kali ke rumah Ponco yang tidak jauh dari sekolah.
Ketika sampai di rumah Ponco, ia mengajak Icha dan Uke masuk ke dalam rumah untuk
bertemu dengan ibunya. “Selamat siang bu, kata Ponco ibu sedang sakit ya?” kata Uke lembut.
“Iya, nak. Kepala ibu pusing tadi pagi. Tapi sekarang sudah sembuh.” jawab ibu Ponco. “Wah,
puji Tuhan kalau begitu, bu. Kami berkunjung untuk menjenguk ibu.” kata Icha kepada ibu
Ponco. “Terima kasih, nak. Kalian baik sekali.” kata ibu Ponco kepada Icha dan Uke.

Tidak lama setelah itu, Icha dan Uke akan pulang ke rumah masing-masing. “Kami pulang dulu
ya, bu. Sehat selalu ya, bu..” kata Icha. “Terima kasih, nak. Hati-hati di perjalanan pulang ya.” jawab
ibu Ponco. “Iya, bu. Tapi sebelum pulang, izinkan kami berdoa dulu, agar ibu dan Ponco selalu
sehat.” kata Uke. Mereka pun berdoa terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah masing-masing.

KURIKULUM ANAK 59 FEBRUARI 2020


Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, berbagi itu tidak hanya dalam bentuk barang. Tetapi berbagi itu bisa juga dengan
mendoakan orang lain. Seperti Icah dan Uke, mereka berbagi makanan kepada Ponco, tetapi
juga berbagi berkat Tuhan dalam bentuk doa. Dengan berbagi, kita sudah bisa membuat
orang lain merasa bahagia.

AKTIVITAS: “MEMBUAT DOA”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Alat mewarnai.
2. Bolpoin.
3. Lem kertas.
4. Kertas karton.
5. Kertas doa.

b. Langkah Aktivitas:
1. Tulis sebuah doa ungkapan syukur atas rasa bahagia yang sudah dirasakan, dan
permohonan agar dapat berbagi berkat kepada teman di kertas doa yang sudah
disediakan.
2. Hiaslah kertas doa tersebut.
3. Tempelkan pada kertas karton dengan menggunakan lem kertas.
4. Guntinglah kertas doa yang sudah ditempelkan pada kertas karton dengan bentuk
hati menggunakan gunting

c. Makna Aktivitas:
Melalui aktivitas ini, ASM diajarkan untuk dapat berbagi dengan teman-temannya,
karena berbagi itu indah dan membahagiakan. ASM juga diajarkan untuk selalu
bersyukur atas kebahagiaan yang boleh dirasakannya.

KURIKULUM ANAK 60 FEBRUARI 2020


ALAT PERAGA Minggu, 2 Februari 2020 KELAS PAUD

Gambar 1
Lulu Si Kelinci yang Lincah

KURIKULUM ANAK 61 FEBRUARI 2020


Gambar 2
Malo Si Monyet yang Sedang Bersedih

KURIKULUM ANAK 62 FEBRUARI 2020


Gambar 3
Malo Si Monyet yang Senang Setelah Makan

KURIKULUM ANAK 63 FEBRUARI 2020


Minggu, 2 Februari 2020 KELAS KECIL

Gambar 1
Aci

KURIKULUM ANAK 64 FEBRUARI 2020


Gambar 2
Kekeringan di Desa Aci

KURIKULUM ANAK 65 FEBRUARI 2020


Gambar 3
Pak Bayu

KURIKULUM ANAK 66 FEBRUARI 2020


Gambar 4
Tangki yang membawa air bersih

KURIKULUM ANAK 67 FEBRUARI 2020


Minggu, 2 Februari 2020 KELAS BESAR

Gambar 1
Icha

KURIKULUM ANAK 68 FEBRUARI 2020


Gambar 2
Ponco sedang bersedih

KURIKULUM ANAK 69 FEBRUARI 2020


Gambar 3
Uke

KURIKULUM ANAK 70 FEBRUARI 2020


Gambar 4
Ibu Ponco

(www.google.com; https://www.netclipart.com; https://jateng.tribunnews.com; https://tirto.id)

KURIKULUM ANAK 71 FEBRUARI 2020


Minggu, 9 Februari 2020 (Minggu Biasa - Hijau)

IBADAH SEJATI
YESAYA 58:1-9A

NILAI KRISTIANI
Berkarya dalam bentuk kesalehan
melalui perbuatan baik sebagai bentuk ibadah sejati

AYAT INDAH
“Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya.”
(Amsal 3:27)

URAIAN PELAJARAN
1. Kitab Yesaya 58:1-9 berbicara tentang kesalehan palsu dan kesalehan sejati. Di dalam
ayat tersebut orang Israel merasa sudah melakukan puasa sebagai bentuk ibadah
kepada Tuhan. Puasa disini tentu dipahami tidak makan dan merendahkan diri. Tetapi
mereka merasa puasa yang mereka lakukan tidak ada artinya karena seakan Tuhan tidak
melihat dan membiarkan orang Israel hidup dalam penderitaan. Akhirnya mereka protes
kepada Tuhan.

2. Tuhan menjawab protes mereka dengan menceritakan bahwa ibadah mereka dalam
bentuk puasa adalah palsu. Memang mereka telah melakukan puasa tidak makan dan
merendahkan diri tapi di sisi lain dalam kehidupan nyata mereka tetap berkelahi dan
tidak mampu hidup dalam kasih kepada sesama mereka. Ibadah sejati yang diharapkan
Tuhan adalah umat-Nya dapat mengasihi sesamanya dan terus melakukan perbuatan
baik dengan cara membebaskan yang teraniaya, memberi makan bagi mereka yang
lapar, menerima mereka yang miskin.

3. Melalui ayat tersebut ASM diharapkan dapat menjalankan ibadah yang sejati, yaitu
ibadah yang tulus dengan terus mengasihi teman-teman atau sesamanya tanpa
memandang bulu, menolong mereka yang membutuhkan pertolongan dan menghibur
mereka yang sedih. Jadi anak-anak yang rajin Sekolah Minggu juga harus di tengah
keluarga, sekolah, dan dimanapun berada tetap mengasihi sesamanya.

KURIKULUM ANAK 72 FEBRUARI 2020


TATA IBADAH:
1. Sapaan
Selamat pagi anak-anak yang super baik... Bagaimana kabarmu pagi ini? Yuk kita lakukan tos
tangan dengan teman-teman kita sambil mengatakan “Kamu anak baik”. Minimal dengan 5
teman. Kita harus selalu menjadi anak baik karena kita semua adalah anak-anak Tuhan
yang juga baik bagi kita dan semua makhluk di bumi ini. Yuk memuji Tuhan...
2. Pujian: “Allah Itu Baik.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Ku Kasihi Kau dengan Kasih Tuhan.”
5. Penyampaian Firman.
6. Lagu Tanggapan Firman: KP 99 “Bahasa Cinta.”
7. Persembahan: “Betapa Hatiku.”
8. Doa Persembahan dan Penutup.
9. Pujian Penutup: “Jangan Lelah.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

Kelas PAUD
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Siapa yang di rumah punya anjing? Atau pernah bermain dengan anjing? Gimana baik tidak
anjingnya? Ada cerita lho tentang anjing yang baik hati siapa yang mau mendengar?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“NIKO DAN MOLI”

Ada sebuah cerita tentang seekor anjing yang baik hati (Gambar 1). Anjing ini namanya Moli,
dia mempunyai tuan bernama Niko (Gambar 2). Niko sangat rajin pergi sekolah dan juga
Sekolah Minggu dan ketika ditunjuk berdoa pasti Niko langsung mau memimpin temannya
berdoa. Moli adalah anjing yang baik hati. Setiap kali Niko pulang sekolah Moli selalu
menyambutnya dengan melompat-lompat senang dan ekornya digerak-gerakkan. Suatu hari
ketika waktu sudah mulai sore, Moli diajak Niko jalan-jalan dan mereka berdua main
kejar-kejaran. Tapi tiba-tiba Moli hilang, Niko mencoba mencari ke sana kemari.

Setelah sekian lamanya Niko mencari Moli anjing kesayangannya. Akhirnya Moli ketemu
dengan Niko, tapi Moli menarik-narik celana Niko seakan ia ingin menunjukkan sesuatu. Lalu
Niko mengikuti Moli kemana ia berlari. Kira-kira ada yang tahu Moli mengajak Niko kemana?
Moli mengajak Niko masuk sebuah gang sempit dan di sana ada rumah kecil. Di dalam rumah
itu ada seorang laki-laki tua hidup dengan anak kecil.

KURIKULUM ANAK 73 FEBRUARI 2020


Ketika Niko masuk rumah itu ia melihat si anak kecil tersebut menangis dan Niko bertanya:
Niko : “Adik, mengapa kamu menangis?”
Anak Kecil : “Aku dan kakekku belum makan dari tadi pagi?”
Niko : “Lho ayah ibumu kemana?”
Anak Kecil : “Aku sudah tidak punya ayah ibu lagi.”
Niko : “Terus selama ini kamu gimana makannya?”
Anak Kecil : “Aku makan dari hasil aku dan kakekku mengumpulkan sampah plastik di
jalan-jalan (Gambar 3) dan kemudian kakekku jual dan ketika mendapat uang
kami beli makanan. Tapi sudah beberapa hari ini kakekku sakit dan beras untuk
dibuat nasi juga sudah habis.
(si anak kecil kembali menangis setelah bercerita tentang apa yang dialami. Tapi tiba-tiba
Niko berlari meninggalkan anak kecil dan kakek tua yang sedang sakit)

Oh ternyata Niko pulang ke rumah dan mengajak orang tua pergi ke rumah si anak kecil itu.
Kemudian orang tua Niko membawa si Kakek Tua ke rumah sakit dan si anak kecil diajak Niko
pulang ke rumahnya dan diberi makan serta baju yang bagus. Anak kecil itu menjadi sangat
senang sekali dan kakeknya juga dapat berobat di rumah sakit. Semua karena Niko dan Moli
si anjing kesayanganya serta orang tua Niko yang baik hatinya

Kesimpulan Cerita
Selain rajin Sekolah Minggu dan berdoa kita juga harus baik hatinya dengan senang
menolong teman kita yang menderita seperti Niko dan Moli, anjingnya serta keluarga yang
menolong anak kecil yang belum makan sehari. Itu adalah wujud ibadah yang sejati.

Aktivitas: “GELANG PERSAHABATAN”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Kertas origami/kertas lainnya.
2. Gunting.
3. Double tape.

b. Langkah pembuatan:
1. Anak dibagi kelompok, masing-masing kelompok 2 anak.
2. Masing masing anak dibagikan kertas origami dan diminta menggunting memanjang
supaya bisa dibuat gelang.
3. Setelah digunting memanjang ujung satu dengan satunya direkatkan dengan double
tape, sehingga membentuk gelang
4. Gelang itu harus dipasang atau dipakaikan ke temannya. Jadi dua anak dalam
kelompok saling memasangkan gelang.

c. Makna Aktivitas:
Mengajarkan ASM untuk dapat saling menolong dengan memasangkan gelang temannya
sebagai tanda persahabatan tanpa memandang muka.

KURIKULUM ANAK 74 FEBRUARI 2020


KELAS KECIL
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Siapa yang senang menolong teman yang sedang kesusahan? Coba sebutkan contohnya
menolong, ada yang mau cerita? (tunggu respon ASM). Ketika kalian menolong temanmu
yang sedang kesusahan itu artinya kamu telah melakukan perbuatan baik. Itu harus selalu
dilakukan. Tidak ada artinya kalau kita rajin ke Sekolah Minggu tapi masih sering bertengkar
dengan temannya dan tidak mau menolong temannya yang sedang kesusahan, seperti cerita
berikut ini...

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“DAVEN DAN MIKHAEL”

Ada sebuah cerita tentang dua sahabat namanya Daven dan Mikhael. Mereka berdua sangat
rajin pergi Sekolah Minggu dan kebetulan sekolahnya di Sekolah Dasar yang sama. Pada
suatu hari mereka berangkat sekolah bersama-sama, kebetulan sekolah mereka dekat
rumah. Mereka berdua naik sepeda masing-masing. Tetapi tidak disengaja Daven menabrak
Mikhael dan membuat Mikhael terjatuh. Kemudian Daven menolong Mikhael dan meminta
maaf, tapi Mikhael tidak mau memberi maaf karena merasa Mikhael merasa Daven sengaja
menabraknya. Akhirnya dua sahabat itu bertengkar.

Pertengkaran itu masih mereka lakukan saat berjumpa di Sekolah Minggu bersama. Mereka
tidak mau duduk berdampingan, padahal biasanya mereka selalu duduk berdampingan.
Mereka berdua tampak jadi tidak bersemangat, padahal biasanya mereka berdua sangat
gembira di Sekolah Minggu. Akhirnya pulang Sekolah Minggu, guru Sekolah Minggu bertanya
kepada mereka berdua:
Guru : “Hai Daven, Mikhael kenapa dari tadi kalian terlihat tidak gembira, wajah kalian
berdua murung. Biasanya kalian duduk berdua tapi sekarang berjauhan. Ada apa
dengan kalian berdua?”
Mikhael : “Itu bu guru… Daven menabrak saya waktu kami berangkat sekolah sama-sama,
sehingga membuat saya terjatuh.”
Daven : “Tidak bu... Mikhael bohong... saya tidak sengaja menabrak Mikhael.”

(Akhirnya Mikhael dan Daven di depan guru Sekolah Minggu, saling bertengkar dan
membela diri. Akhirnya guru Sekolah Minggu menenangkan mereka).
Guru : “Sudah...sudah kalian itu kan dua sahabat yang karib... mau sampai kapan kalian
akan bertengkar terus... eh tidak baik lho anak Tuhan yang rajin Sekolah Minggu
tapi masih senang bertengkar dan tidak mau saling memaafkan. Hai Daven...
kamu sudah meminta maaf walaupun kamu memang tidak sengaja menabrak?”

KURIKULUM ANAK 75 FEBRUARI 2020


Daven : “Sudah bu...dan malah saya akan menolong Mikhael, tapi dia tidak mau karena
menganggap saya sengaja menabraknya.”
Guru : “Benar Mikhael??”
Mikhael : (Mengangguk).
Guru : “Kenapa kamu tidak mau memberi maaf dan ditolong Daven? Bukankah dia
sahabatmu yang bisa diajak bermain. Kalau kamu bertengkar gini kan kamu tidak
bisa main berdua, wajahmu juga murung tidak semangat. Yuk belajar
memaafkan?”
Mikhael : (Akhirnya Mikhael mau mendengarkan guru Sekolah Minggunya lalu
menghampiri dan merangkul Daven).
Guru : “Nah... itu baru namanya anak Tuhan... Kalian harus belajar saling memaafkan
dan belajar saling menolong serta bertanggungjawab. Kalau melakukan
kesalahan sengaja ataupun tidak sengaja. Tidak ada artinya kalau kalian rajin
Sekolah Minggu tapi masih sering bertengkar.

Kesimpulan Cerita
Kita harus rajin beribadah dengan berangkat Sekolah Minggu, rajin berdoa tapi ingat semua
itu harus diimbangi dengan sikap baik kepada teman, sahabat dan saudara kita serta sesama
yang lain.

Aktivitas: “BINTANG KEBAIKAN”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Selembar kertas gambar bintang berjumlah tujuh masing-masing gambar menunjukkan
nama hari.
2. Gunting.
3. Alat tulis.
4. Kertas karton.
5. Lem.

b. Langkah pembuatan:
1. Bagikan selembar kertas gambar bintang.
2. ASM diminta untuk menggunting bintang-bintang itu.
3. Setelah digunting, ASM diminta menulis kegiatan menolong orang lain bisa teman,
sahabat, orang tua, guru atau siapa saja yang akan dilakukan tiap hari pada
masing-masing bintang.
4. Setelah selesai, bintang-bintang tersebut kemudian ditempel di kertas karton.

c. Makna Aktivitas
ASM bisa merencanakan dan belajar berbuat baik kepada teman, sahabat, orang tua dan
sesamanya.

KURIKULUM ANAK 76 FEBRUARI 2020


KELAS BESAR
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Siapa yang senang pergi ke Sekolah Minggu? Melalui sekolah minggu kita memuji dan
memuliakaan nama Tuhan. Tapi ketika kita rajin Sekolah Minggu harus disertai kita juga
harus berbuat baik kepada teman, sahabat dan sesama kita.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


• GSM memberi kesempatan ASM membaca ayat bacaan, bisa bergantian atau dengan
cara yang lain.
• Setelah membaca, GSM bertanya yang memancing ASM dengan beberapa pertanyaan
dan GSM menjelaskan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya sebagai berikut:
 Tahukah kalian apa yang disebut dengan saleh? Tunjukkan contohnya!

Jawab : Saleh adalah suatu sikap hidup yang menunjukkan kedekatan dengan
Tuhan. Contohnya: rajin beribadah, rajin Sekolah Minggu, berdoa,
berbuat baik kepada sesama, mengasihi orang lain.

 Di ayat ini ada ungkapan “kesalehan palsu”. Tahukah apakah maksudnya?

Jawab : Kesalehan palsu itu adalah sikap hidup yang seakan dekat dengan
Tuhan, misalnya rajin beribadah, puasa dan merendahkan diri, tapi
masih sering bertengkar, tidak mau menolong orang lain.

 Kesalehan sejati apa?

Jawab : Ibadah yang kita lakukan tidak hanya sekedar rajin Sekolah Minggu
atau ke gereja, tapi juga disertai dengan sikap yang baik kepada
sesama, dengan cara menghindari permusuhan, menolong yang
kesusahan.

 Hayo apakah ada di antara kita yang masih rajin beribadah atau Sekolah Minggu tapi
masih senang bertengkar, tidak mau menolong teman, sahabat, orang tua dan siapapun
yang kita temui?

Kesimpulan Cerita
Ibadah yang kita jalani secara ritualistik atau pergi ke gereja tapi juga harus disertai dengan
kemampuan senantiasa mampu menjalani perbuatan baik.

KURIKULUM ANAK 77 FEBRUARI 2020


Aktivitas: “MENOLONG ORANG BUTA MEMBUAT RUMAH”
a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Alat penutup mata.
2. Karton Besar.
3. Spidol.

b. Langkah aktivitas:
1. ASM dibagi menjadi 2 kelompok dan dipilih satu orang yang berperan sebagai orang
buta dengan cara ditutup memakai alat/kain penutup mata.
2. Dari jarak 6 meter ASM yang berperan orang buta akan dipandu temannya 1
kelompok, tapi tidak boleh digandeng atau disentuh melainkan hanya menggunakan
suara apapaun yang diarahkan kepada kertas karton.
3. Sampai di depan kertas karton kemudian diberi alat tulis dan dengan mata tetap
tertutup diminta untuk membuat rumah dan dibantu teman-teman yang lain dengan
menggunakan suara tidak boleh disentuh.

c. Makna Aktivitas
ASM dapat belajar menolong orang lain yang membutuhkan, dengan tetap menjaga
supaya yang ditolong tetap menjadi pribadi yang mandiri.

KURIKULUM ANAK 78 FEBRUARI 2020


ALAT PERAGA Minggu, 9 Februari 2020 KELAS PAUD

Gambar 1
Anjing Moli
(sumber: https://wikiclipart.com/dog-clipart-black-and-white_23339/)

KURIKULUM ANAK 79 FEBRUARI 2020


Gambar 2
Niko
(sumber: https://clipartstation.com/little-boy-clipart-black-and-white-3/)

KURIKULUM ANAK 80 FEBRUARI 2020


Gambar 3
Kakek dan Cucu Pemulung
https://id.pinterest.com/pin/840343611701062682/

KURIKULUM ANAK 81 FEBRUARI 2020


AKTIVITAS Minggu, 9 Februari 2020 KELAS KECIL

Aktivitas 1
“BINTANG KEBAIKAN”

1. Masing-masing anak mendapat 7 lembar kertas ini.


2. Kotak kecil diatas diisi Nama Hari – Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu (7
bintang).
3. Garis-garis dibawahnya ditulis nama kegiatan menolong orang tiap hari.

KURIKULUM ANAK 82 FEBRUARI 2020


Minggu, 16 Februari 2020 (Minggu Biasa - Hijau)

MELAKUKAN KEBAIKAN BAGI SESAMA


MATIUS 5: 21-37

NILAI KRISTIANI
Melakukan kebaikan sebagai wujud syukur karena sudah dikasihi Tuhan.

AYAT INDAH
“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!”
(Filipi 4:5)

URAIAN PELAJARAN
1. Tuhan Yesus meluruskan pemahaman-pemahaman mengenai hukum Taurat. Banyak
umat waktu itu yang menjalankan hukum Taurat dengan tafsiran yang harafiah sehingga
kurang mendalam. Misalkan perintah “jangan membunuh”, itu seringkali hanya
dipahami sebatas pembunuhan secara fisik atau menghilangkan nyawa. Tuhan Yesus
mengingatkan bahwa membunuh yang dimaksud tidak sebatas fisik saja. Membunuh
bisa juga diartikan membunuh perasaan, harga diri, yang bisa dilakukan melalui
perkataan-perkataan atau tindakan-tindakan yang melukai hati. Orang tidak bisa
dibenarkan menyebut saudaranya dengan sebutan-sebutan kemarahan, seperti kafir
dan jahi. Dalam jiwanya, ini merupakan pelanggaran yang sama besar dengan
pembunuhan yang sebenarnya.

2. Mengutip dari ensiklopedia, Kata kafir (Matius 5:22) merupakan terjemahan dari kata
rèqa atau rèqâ, sebuah kata Aram/Ibrani yang berarti ‘bajingan’, atau ‘orang goblog’.
Dalam bahasa Yunani ada juga kata rhakhas (dari kata ini mungkin rhakha merupakan
bentuk vokatif) dipakai dalam arti jelek, beberapa ahli menyarankan bahwa kata itu
adalah kata Yunani. Tapi rhakhas berasal dari kata Aram dan Ibrani. Rhakka sangat
sering dipakai dalam kepustakaan para rabi dalam arti ‘goblog’. Dengan demikian jika
ada orang menyebut saudara atau orang lain kafir, itu merupakan perkataan yang kasar
dan bersifat merendahkan.

3. Menurut Tuhan Yesus, orang yang menyebut saudaranya dengan sebutan-sebutan yang
tidak baik juga telah melanggar hukum Taurat. Bagi Tuhan Yesus, hubungan yang baik
dengan saudara merupakan hal yang penting untuk diperjuangkan. Dalam ayat ke 23,
digambarkan bahkan ketika seseorang hendak memberikan persembahan kepada Tuhan,

KURIKULUM ANAK 83 FEBRUARI 2020


tetapi masih ada masalah dengan saudaranya, ia harus menyelesaikan masalahnya dan
berdamai dengan saudaranya terlebih dahulu sebelum mempersembahkan korban.

4. Dalam ayat-ayat berikutnya Tuhan Yesus menunjukkan perlunya pemahaman lebih


mendalam akan hukum-hukum Taurat, seperti tentang perzinahan, perceraian, dan juga
sumpah palsu. Mengenai sumpah palsu, Tuhan yesus menghendaki agar umat
senantiasa mengutamakan kejujuran. Jika Ya hendaklah katakan: ya, jika tidak,
hendaklah katakan: tidak.

5. ASM juga harus tahu bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik. Bagaimana
mereka harus bersikap dan berkata-kata yang menunjukkan penghargaan terhadap
orang lain. Anak-anak harus menghindari kata-kata dan sikap yang bisa melukai
perasaan orang lain. Misalnya: mengejek, merendahkan. Anak-anak juga harus berani
berkata jujur. Mengatakan apa adanya.

TATA IBADAH
1. Sapaan:
GSM : “Selamat Pagi anak-anak Tuhan yang baik, Syalom!!”
ASM : “Selamat Pagi… Syalom!”
GSM : “Lakukan kebaikan.”
GSM&ASM : “Bagi sesama."
2. Pujian: “Mengasihi Lebih Sungguh.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Tuhan Penuhkanku dengan Firman-Mu.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: KJ 146 “Bawa Persembahanmu.”
7. Doa Persembahan dan penutup
8. Pujian Penutup: “Hati-hati Gunakan Mulutmu.“

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang ‘berkata-kata yang baik. Anak-anak tahu apa itu
berkata-kata? (tunggu respon ASM)

Iya...berkata-kata itu sama dengan berbicara. Kalau kita berbicara itu menggunakan apa
anak-anak? (tunggu respon ASM)

KURIKULUM ANAK 84 FEBRUARI 2020


Iya benar sekali...
Mulut.. di mulut ada apa saja? (tunggu respon ASM)
Benar, di mulut ada gigi, ada lidah, ada bibir.

Penyampaian Pelajaran (Wawancara Interaktif)


Nah, sekarang kita akan belajar bagaimana menggunakan mulut untuk berkata-kata yang
baik. Contoh kata-kata yang baik itu apa ya?

“AKU SAYANG KAMU” Coba ditirukan… ”AKU”, (aku) “SAYANG” (sayang) “KAMU” (kamu)…
sekarang coba katakan sambil peluk temannya... “AKU, SAYANG KAMU.”

Nah bisa ya. Sekarang kita coba berkata “TERIMAKASIH” coba ditirukan “TERIMAKSIH”
(terimakasih). Kalau kita diberi sesuatu, kita ucapkan terimakasih. Kalau kita sudah dibantu,
ucapkan terimakasih.

Lagi, satu lagi... kita ucapkan kata “TOLONG” coba ditirukan “TOLONG” (tolong)… kita
mengucapkan kata “TOLONG” saat meminta bantuan…

Bisa ya anak-anak… kita ulangi lagi ya.. kita sebutkan kata “AKU” (aku) “SAYANG” (sayang)
“KAMU” (kamu)… kita sebutkan kata “TERIMAKASIH” (terimakasih), Kita sebutkan kata
“TOLONG” (tolong)

Kalian sudah pandai semua, dengan berkata-kata yang baik terhadap teman-teman, orang
tua, juga sesama kita, kita telah menghargai orang lain, Tuhan pasti sangat senang semua
ciptaaNya saling mengargai. Mari kita bertepuk tangan semua... Hore...

Kesimpulan Pelajaran
ASM mampu menghargai orang lain dalam hidup sehari-hari, sebagai perwujudan mengasihi
Tuhan.

Aktivitas: “MENEMPEL KATA”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Kertas bergambar wajah menyamping dengan mulut terbuka seperti berbicara
(Aktivitas 1).
2. Potongan tulisan “SAYANG”, “TOLONG”, “TERIMAKASIH” (Aktivitas 2).

b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan gambar kepada ASM.
2. Tempelkan tulisan kata-kata baik di depan gambar wajah, atau tepatnya di depan
gambar mulut.

c. Makna Aktivitas:
ASM mengingat beberpa kata yang baik.

KURIKULUM ANAK 85 FEBRUARI 2020


KELAS KECIL dan KELAS BESAR
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang pentingnya berkata-kata yang baik. Anak-anak
lebih senang mana, diajak berbicara dengan kata-kata yang baik atau kata-kata yang kasar?
(tunggu respon ASM) Iya, semua pasti senang dengan kata-kata yang baik ya.

Penyampaian Pelajaran (lagu interaktif “Sedang Apa”)


GSM: Pernahkan anak-anak merasa terluka hatinya oleh perkataan orang lain? (Biarkan ASM
menceritakan pengalamannya).

Ternyata tidak enak ya diperlakukan dengan perkataan yang kasar. Kata-kata yang kasar itu
seperti: ejekan, kata-kata yang meremehkan, menyebut orang lain dengan sebutan binatang.

Itu adalah contoh kata-kata yang tidak baik, yang bisa melukai hati dan perasaan orang lain.
Anak-anak harus menghindarinya ya. Kita harus memilih untuk menggunakan kata-kata yang
baik, sehingga perkataan kita akan menjadi berkat, menyenangkan untuk didengar dan
menunjukkan cinta kasih.

Anak-anak, sekarang kita akan belajar dan praktek menggunakan mulut kita untuk
mengatakan perkataan-perkataan yang baik. Kita praktek dengan bermain ya.

Anak-anak dibagi dalam kelompok.


Permainannya seperti main dengan lagu “Sedang Apa”. Kata sedang apa diganti “Kata Baik.”

Jadi lagunya menjadi:


Kata baik, kata baik, kata baik sekarang..
Sekarang kata baik, apalagi sekarang

Tiap kelompok harus menyiapkan kata yang baik sebanyak-banyaknya. Misalnya, kasih,
berbagi, menolong, terimkasih, tolong, maaf, dll.

Jadi sahut-sahutannya menyebutkan kata-kata baik. Setelah kata baik disebutkan, kemudian
diulangi menyanyikan lagu “Kata Baik” dan disahut kelompok berikutnya menyebutkan salah
satu kata baik yang belum disebutkan kelompok sebelumnya, disahut menyanyi lagi dan
seterusnya.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak yang terkasih, ternyata banyak ya kata-kata baik. Untuk itu mulai saat ini kita
harus belajar memilih kata-kata yang baik dalam berbicara, sehingga akan menjadi berkat
bagi orang yang mendengarnya.

KURIKULUM ANAK 86 FEBRUARI 2020


Aktivitas: ”MEMILIH KATA-KATA YANG BAIK”
a. Bahan yang dibutuhkan:
Kertas bergambar wajah (Aktivitas 1).

b. Langkah Pembuatan:
1. ASM masih dalam kelompok, menuliskan kata-kata baik yang tadi disebutkan ketika
bermain “Kata BAIK” (dituliskan di depan gambar wajah).
2. Setelah itu, seluruh anggota kelompok, menuliskan nama beserta tanda tangan
dalam kertas tersebut. Kertas hasil aktivitas hari ini bisa ditempel di ruang Sekolah
Minggu, untuk mengingatkan ASM agar selalu berkata-kata yang baik.

c. Makna Aktivitas:
ASM belajar untuk memilih kata-kata yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

KURIKULUM ANAK 87 FEBRUARI 2020


ALAT PERAGA Minggu, 16 Februari 2020 KELAS PAUD

Aktivitas 1
Menempel Kata

KURIKULUM ANAK 88 FEBRUARI 2020


SAYANG

Terimakasih

Tolong

Aktivitas 2

SAYANG”, “TOLONG”, “TERIMAKASIH”

KURIKULUM ANAK 89 FEBRUARI 2020


AKTIVITAS Minggu, 16 Februari 2020 KELAS KECIL dan BESAR

Aktivitas 1
Memilih Kata-kata yang Baik

KURIKULUM ANAK 90 FEBRUARI 2020


Minggu, 23 Februari 2020 (Minggu Transfigurasi - Putih)

HIDUP SECARA KUDUS


KELUARAN 24:12-18

NILAI KRISTIANI MUSA


Kepatuhan sebagai bentuk kekudusan.

AYAT INDAH
“Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada
perintah, akan menerima balasan.”
(Amsal 13.13)

URAIAN PELAJARAN:
1. Kudus, berasal dari kata Ibrani qadosy, yang berarti “terpisah” (dikhususkan) atau
“terpotong dari’, digunakan terhadap keadaan terlepasnya seseorang atau suatu benda
(supaya Tuhan bisa memakainya). Jadi sesuatu yang dikhususkan bagi Tuhan itulah yang
disebut kudus. Kita sebagai umat Tuhan seharusnya selalu hidup dalam kekudusan itu.
Hidup yang senantiasa mengarah kepada kehendak Allah.

2. Musa adalah seorang nabi yang dipilih Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari
tanah Mesir menuju tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan. Dalam bacaan hari ini, Musa
diperintahkan Tuhan untuk mendekat kepada-Nya di puncak gunung Sinai. Penampakan
kemuliaan Tuhan Allah hadir dalam rupa api yang menghanguskan. Awan juga menyelimuti
gunung Sinai. Musa patuh kepada perintah Allah yang memerintahkannya untuk naik ke
gunung Sinai. Bahkan ia tinggal di sana empat puluh hari, empat puluh malam lamanya. Nabi
Musa mengkhususkan diri, waktu dan hidupnya kepada Tuhan. Musa juga mematuhi
perintah Tuhan Allah agar ia saja yang menaiki gunung Sinai, tidak bersama tua-tua. Musa
percaya bahwa perintah Tuhan selalu membawa kebaikan bagi orang-orang Israel.

3. Sebagai umat Tuhan, kita juga harus menjadi kudus, dalam arti mau mengkhususkan
hidup kita, melakukan kehendak Tuhan. Tidak lagi mengikuti keinginan sendiri, tetapi
sungguh-sungguh mengarahkan hidup kepada Tuhan. Kepatuhan menjadi salah satu
tanda kekudusan itu.

4. Anak-anak Sekolah Minggu perlu belajar untuk mengkhususkan diri mematuhi perintah-
perintah Tuhan melalui kepatuhan pada aturan-aturan yang membangun dan membawa
kebaikan. Misalnya, aturan-aturan di sekolah, aturan-aturan dalam pertandingan, perintah-
perintah dari orangtua, guru, aturan-aturan di sekolah, di jalan dan di masyarakat.

KURIKULUM ANAK 91 FEBRUARI 2020


TATA IBADAH
1. Sapaan:
GSM : “Selamat Pagi anak-anak Tuhan…”
ASM : “Selamat Pagi…”
GSM : ”Cara apa yang bisa kita lakukan untuk hidup kudus?
GSM&ASM : “Patuh kepada Tuhan Allah."
2. Pujian: “Anak S’kolah Minggu, Dengar-dengarlah.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Baca Kitab Suci.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: KJ 301 “Aku Bawa dan Berikan”
7. Doa Persembahan & penutup
8. Pujian Penutup: “Jalan serta Yesus.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Anak-anak, pernahkah mendengar kata PATUH? Apa itu? Patuh adalah melakukan apa yang
diminta. Misalkan, mama meminta ASM untuk mandi, lalu anak-anak pun segera mandi. Itu
namanya patuh.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“Musa”

Anak-anak, sekarang kita akan berkenalan dengan Nabi Musa (Gambar 1). Suatu hari, Tuhan
memerintahkan nabi Musa supaya naik ke gunung Sinai, sendirian saja, tidak boleh ajak
teman. Karena nabi Musa patuh kepada Tuhan, maka nabi Musa naik ke gunung Sinai sendirian.
Meskipun sendiri, Nabi Musa tetap patuh kepada Tuhan. Padahal anak-anak, gunung Sinai
ditutupi awan. Tapi Nabi Musa tidak takut, Nabi Musa berani naik sendiri ke gunung Sinai.
Nabi Musa PATUH kepada Tuhan. Siapa yang mau seperti nabi Musa yang patuh?

Kesimpulan Pelajaran
Nah anak-anak bisa belajar patuh dengan cara melakukan apa yang diminta atau
diperintahkan. Misalkan bu guru meminta anak-anak untuk tenang, berarti anak-anak
tenang ya. Kalau mama di rumah, meminta anak-anak untuk makan, anak-anak segera
makan. Bisa anak-anak? Bisa!!

KURIKULUM ANAK 92 FEBRUARI 2020


Aktivitas: “MEWARNAI NABI MUSA”
a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Gambar Musa di gunung Sinai.
2. Alat mewarnai.

b. Langkah Aktivitas:
ASM mewarnai gambar Musa di gunung Sinai.

C. Makna Aktivitas:
Melalui aktivitas ini, ASM diajak untuk mengenal dan mengingat nabi Musa yang patuh.

KELAS KECIL
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Anak-anak, minggu ini kita akan belajar hidup kudus. Apa itu hidup kudus? Ada yang tahu?
Kudus artinya: dikhususkan bagi Tuhan. Salah satu wujud kekudusan adalah kepatuhan.
Kepatuhan kepada kehendak Tuhan.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“Musa”

Bacaan hari ini menceritakan tentang Nabi Musa. Kalian ingat siapa nabi Musa itu? Ya, nabi
yang dipakai Tuhan Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju
tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan.

Nah.. kali ini dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, nabi Musa diperintahkan Tuhan
untuk naik ke gunung Sinai seorang diri saja (Gambar 1). Nabi Musa patuh kepada Tuhan
Allah, maka dia segera naik ke puncak gunung Sinai, seorang diri. Walau gunung Sinai diliputi
awan, nabi Musa tidak takut. Ia bahkan tinggal disana selama empat puluh hari empat puluh
malam. Sedemikian patuhnya nabi Musa kepada Tuhan Allah. Ia mengkhususkan diri, waktu
dan hidupnya untuk dipakai oleh Tuhan. Nabi Musa percaya bahwa perintah Tuhan pasti
akan mendatangkan kebaikan baginya dan juga bangsa Israel.

Anak-anak mau tidak seperti nabi Musa, menjadi anak-anak yang patuh? Coba berikan
contoh kepatuhan yang pernah kamu lakukan! (Biarkan ASM menjawab). Ya, ada banyak
cara yang bisa kita lakukan untuk menerapkan kepatuhan kita. Yang utama adalah kita patuh
kepada Tuhan. Setiap perintah Tuhan akan membawa kita pada kebaikan. Kepatuhan kepada
Tuhan itu, juga bisa lakukan dengan kepatuhan kita kepada: orangtua, guru, aturan-aturan di
sekolah, di jalan, di masyarakat.

KURIKULUM ANAK 93 FEBRUARI 2020


Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak yang terkasih, ketika kita patuh kepada aturan-aturan atau perintah yang
membawa kepada kebaikan, itu artinya kita juga patuh kepada Tuhan. Patuh kepada Tuhan
itu juga berarti bahwa kita mengusahakan hidup kudus.

Aktivitas: “PERMAINAN KEPATUHAN”


a. Bahan yang dibutuhkan:
Daftar perintah untuk dilakukan (diusahakan perintah yang bisa membuat anak-anak
senang dan ceria, misalnya: coba kamu pegang hidungmu dengan tangan kanan, dan
angkat kaki kirimu, lalu julurkan lidahmu; Jabat tangan temanmu sambil tersenyum).

b. Langkah Aktivitas:
1. ASM dibagi dalam kelompok atau bisa perorangan.
2. GSM membacakan perintah, kemudian ASM melakukan perintah tersebut.

c. Makna Aktivitas:
Melalui aktivitas ini, ASM diajak untuk mengingat pesan agar mengusahakan kepatuhan.

KELAS BESAR
Kreatifitas penyampaian
Pembukaan
Anak-anak, minggu ini kita akan belajar hidup kudus. Apa itu hidup kudus? Ada yang tahu?
Kudus artinya: dikhususkan bagi Tuhan. Salah satu wujud kekudusan adalah kepatuhan.
Kepatuhan kepada kehendak Tuhan.

Penyampaian Pelajaran
Nah, hari ini kita akan belajar mengenai kepatuhan dari salah satu tokoh Alkitab, yaitu Nabi
Musa. Kalian ingat siapa nabi Musa itu? Ya, nabi yang dipakai Tuhan Allah untuk membawa
bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan.

(membaca Keluaran 24:12-18)

Coba kalian cermati dalam kelompok, di mana letak kepatuhan Musa? Lalu, kalian diskusikan
juga, kira-kira bentuk kepatuhan apa saja yang pernah kalian lakukan selama ini? Nanti hasil
pengamatan dalam kelompok, akan kita diskusikan bersama. (GSM membagi ASM dalam
beberapa kelompok. Jika ASM sedikit perorangan saja).
Setelah diskusi, GSM coba menyimpulkan bahwa:

 Wujud kepatuhan nabi Musa adalah: dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, nabi Musa
diperintahkan Tuhan untuk naik ke gunung Sinai seorang diri saja. Nabi Musa patuh

KURIKULUM ANAK 94 FEBRUARI 2020


kepada Tuhan Allah, maka dia segera naik ke puncak gunung Sinai, seorang diri. Walau
gunung Sinai diliputi awan, nabi Musa tidak takut. Ia bahkan tinggal di sana selama
empat puluh hari empat puluh malam. Sedemikian patuhnya nabi Musa kepada Tuhan
Allah. Ia mengkhususkan diri, waktu dan hidupnya untuk dipakai oleh Tuhan. Nabi Musa
percaya bahwa perintah Tuhan pasti akan mendatangkan kebaikan baginya dan juga
bangsa Israel.

 Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menerapkan kepatuhan kita. Yang utama
adalah kita patuh kepada Tuhan. Setiap perintah Tuhan akan membawa kita pada
kebaikan. Kepatuhan kepada Tuhan itu, juga bisa lakukan dengan kepatuhan kita
kepada: orangtua, guru, aturan-aturan di sekolah, dijalan, di masyarakat.

Kesimpulan pelajaran
Anak-anak yang terkasih, ketika kita patuh kepada aturan-aturan atau perintah yang
membawa kepada kebaikan, itu artinya kita juga patuh kepada Tuhan. Patuh kepada Tuhan
itu juga berarti bahwa kita mengusahakan hidup kudus

Aktivitas “PERMAINAN KEPATUHAN” (sama dengan KELAS KECIL).

KURIKULUM ANAK 95 FEBRUARI 2020


ALAT PERAGA Minggu, 23 Februari 2020 KELAS PAUD dan KELAS KECIL

Gambar 1
Nabi Musa di Gunung Sinai
(https://saltandlighttv.org/blogfeed/getpost.php?id=66703)

KURIKULUM ANAK 96 FEBRUARI 2020


AKTIVITAS Minggu, 23 Februari 2020 KELAS PAUD

Aktivitas 1
Musa di Gunung Sinai

KURIKULUM ANAK 97 FEBRUARI 2020


Minggu, 23 Februari 2020 KELAS KECIL dan KELAS BESAR

DAFTAR PERINTAH

1. Peganglah hidungmu!

2. Peganglah telingamu!

3. Peganglah pundak teman di sebelah kananmu!

4. Angkatlah kakimu!

5. Julurkan lidahmu!

6. Tersenyumlah!

7. Rangkul teman di kanan dan kirimu!

Aktivitas 1
Daftar Perintah Permainan Kepatuhan

KURIKULUM ANAK 98 FEBRUARI 2020

Anda mungkin juga menyukai