Anda di halaman 1dari 15

BIAYA BAHAN BAKU PADA UMKM PABRIK TEMPE BAPAK

TAHYAT

Disusun oleh:
Naufal Rais 1810112081
Nandini Ayu Mazaya 1810112170
Rifqa Aulia Nabyla 1810112172
Rara Anisah Putri 1810112174

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2019
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Biaya Bahan Baku ................................................ 3
2.2 Pengelompokan Bahan Baku ................................................. 4
2.2.1 Bahan Baku Langsung ................................................ 4
2.2.2 Bahan Baku Tidak Langsung ...................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Profil Pabrik Tempe Bapak Tahyat ........................................ 5
3.2 Sistem Pembelian Bahan Baku............................................... 5
3.3 Bahan Baku dalam Pabrik Tempe Bapak Tahyat ................... 6
3.3.1 Bahan Baku Langsung ................................................. 6
3.3.2 Bahan Baku Tidak Langsung ...................................... 7
3.4 Proses Bahan Baku Menjadi Barang dalam Proses ............... 7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10
LAMPIRAN............................................................................................... 11

ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Bahan Baku Langsung ................................................................ 6
Tabel 2. Bahan Baku Tidak Langsung ...................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan merupakan suatu entitas yang melakukan suatu
kegiatan demi mendapatan keuntungan. Terdapat berbagi macam
bentuk perusahaan mulai dari jenis operasi usahanya yang
dilakukan sampai besar kecilnya suatu perusahaan tersebut. Salah
satu fokus kita dalam penelitian kali ini adalah berhubungan dengan
perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan
perusahaan yang berkegiatan mengolah bahan baku menjadi
barang jadi atau barang setengah jadi. Tetapi karena sulitnya untuk
mendapat akses perihal data dan sebagainya, maka dari itu akhirnya
kita memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap pelaku usaha
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Alasan lain mengapa
kita beralih fokus ke UMKM karena bahwasannya kita tahu UMKM
memilik peran yang sangat penting terhadap perekonomian
Indonesia saat ini. Peran UMKM sebagai sarana penghentasan
kemiskinan, media menghentaskan kemiskinan, sampai penymbang
angka terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia
menjadikan kita tertarik untuk melakukan penelitian terhadapnya.
Oleh karena itu, pada akhirnya kita meneliti tentang UMKM terutama
yang bergerak di bidang manufaktur. UMKM bidang manufaktur
adalah UMKM yang bergerak di bidang produksi barang yang
mengubah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi
lalu kemudian dijual untuk harapan mendapatkan pendapatan.
UMKM Manufaktur yang kita jadikan sebagai objek penelitian
kali ini yaitu UMKM Pabrik Tempe Bapak Tahyat yang merupakan
UMKM yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi
tempe, yang berawal dari bahan baku utama kacang kedelai dan
lain-lain sampai akhirnya menjadi barang jadi berupa tempe. Dalam
UMKM Pabrik Tempe Bapak Tahyat terdapat proses produksi seperti

1
yang sudah dijelaskan sebelumnya, tetapi pada kenyataannya, tidak
semudah yang dibayangkan. Contohnya untuk pertama kali
menyiapkan bahan baku, tidak hanya sekedar membeli bahan baku
lalu kemudian diolah/diproduksi. Banyak hal yang harus dilakukan
mulai dari memesan bahan baku dari supplier terlebih dahulu, lalu
kemudian membeli/mendapatkan bahan baku tersebut. Setelah
mendapatkan bahan baku tersebut lalu diklasifikasikan, dihitung dan
akhirnya diolah atau dimasukan menjadi barang dalam proses yang
pada akhirnya menjadi barang jadi atau setengah jadi. Maka dari itu
dalam penelitian ini kita akan meneliti tentang Biaya Bahan Baku
tersebut terhadap usaha Pabrik Tempe Bapak Tahyat mulai dari
mendapatkan bahan baku sampai pada akhirnya diolah atau
dimasukan menjadi barang dalam proses.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan biaya bahan baku?
2) Apa saja biaya bahan baku yang digunakan dalam Pabrik Tempe
Bapak Tahyat?
3) Bagaimana system pembelian bahan baku dalam Pabrik Tempe
Bapak Tahyat?
4) Bagaimana proses pengalihan bahan baku menjadi barang
dalam proses dalam Pabrik Tempe Bapak Tahyat?

1.3 Tujuan Penelitian


1) Untuk mengetahui mengenai biaya bahan baku dalam Akuntansi
Biaya.
2) Untuk dapat mengelompokkan biaya bahan baku dalam Pabrik
Tempe Bapak Tahyat.
3) Untuk dapat mengetahui sistem pembelian biaya bahan baku
dalam Pabrik Tempe Bapak Tahyat.
4) Untuk mengetahui proses pengalihan bahan baku menjadi
barang dalam proses di Pabrik Tempe Bapak Tahyat.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Biaya Bahan Baku


Menurut Mulyadi (2015:8), biaya adalah suatu hal yang
memiliki nilai ekonomi yang telah kita korbankan di masa yang lalu,
maupun masa yang sedang kita jalankan saat ini dan dapat juga
digunakan untuk tujuan tertentu untuk tujuan yang akan datang.
Menurut Hanggana (2006:11), bahan baku adalah suatu
bentuk dasar yang akan melalui proses pengolahan sehingga dapat
menjadi satu kesatuan yang telah siap untuk digunakan atau dijual.
Menurut Salman (2013:26), biaya bahan baku adalah
anggaran yang dikeluarkan dari seluruh total bahan baku yang telah
melalui proses produksi yang digunakan untuk kemudian dapat
memberikan suatu produk yang bermanfaat.
Dalam menjalankan suatu usaha, pastinya membutuhkan
bahan baku sebagai dasar utama untuk menghasilkan suatu barang
yang akan menghasilkan keuntungan bagi pemilik usaha. Bahan
baku sendiri menjadi suatu hal yang penting dalam usaha karena
menjadi titik awal dalam perencanaan suatu usaha yang dijalankan.
Setiap usaha pastinya memiliki bahan baku yang berbeda satu sama
lain tergantung pada jenis usaha yang dijalankan. Oleh karena itu,
pemilihan bahan baku menjadi suatu hal utama yang harus dipikirkan
dengan matang agar dapat menghasilkan suatu produk yang
berkualitas. Dalam pemilihan bahan baku tersebut, pemilik usaha
tidak dapat secara praktis mendapatkannya tanpa melalui
perencanaan biaya yang dibutuhkan. Sehingga, dalam hal ini harus
dilakukan perhitungan biaya-biaya untuk bahan baku yang sesuai
dengan keadaan keuangan usaha itu sendiri.

3
2.2 Pengelompokkan Bahan Baku
Dalam Akuntansi Biaya, bahan baku dikelompokkan menjadi
dua jenis, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak
langsung.
2.2.1 Bahan Baku Langsung
Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, bahan
baku langsung adalah bahan dasar yang terlibat secara
langsung dalam suatu proses pembuatan sehingga menjadi
barang jadi.
Contoh bahan baku langsung seperti suatu pabrik kerupuk
dengan bahan baku langsungnya yaitu tepung tapioca, air,
garam dan bahan-bahan yang terlibat langsung dalam proses
pembuatan kerupuk tersebut.
2.2.2 Bahan Baku Tidak Langsung
Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, bahan
baku tidak langsung adalah suatu bahan yang terlibat dalam
suatu proses pembuatan, namun wujudnya tidak tampak
dalam barang jadi
Contoh bahan baku tidak langsung seperti suatu pabrik
penerbitan dengan bahan baku tidak langsungnya yaitu lem,
alat press cetak, dan bahan-bahan yang tidak langsung
terlibat dalam proses pembuatan penerbitan tersebut.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil Pabrik Tempe Bapak Tahyat


Pabrik Tempe Bapak Tahyat merupakan pabrik yang
menghasilkan prduksinya berupa tempe. Pabrik tempe Bapak
Tahyat sudah dijalankan selama 25 tahun, yang tepatnya berdiri
pada tahun 1994. Bapak tahyat yang merupakan pemilik dari pabrik
tempe menjalankan usaha ini di sebuah rumah sederhana yang
beralamatkan di Jalan Galur Raya RT. 13 RW. 04 No. 18, Johor
Baru, Jakarta Pusat. Awal mula dari pabrik tempe ini dirintis oleh
Bapak Tahyat bersama dengan istrinya, hingga akhirnya bapak
tahyat berhasil memiliki karyawan untuk membantu usahanya.

3.2 Sistem Pembelian Bahan Baku


Pabrik tempe Bapak Tahyat dalam melakukan pembelian
terhadap bahan baku terdapat prosedur yag dilakukan. Prosedur
yang dilakukan tersebut terdapat 3 yaitu prosedur permintaan
pembelian bahan baku, pembelian bahan baku, dan prosedur
penerimaan bahan baku.
Prosedur permintaan pembelian bahan baku yang dilakukan
pabrik tempe bapak Tahyat dilakukan jika persediaan bahan baku
yang ada di Gudang sudah berada dalam jumlah kurang dari 50kg
kacang kedelai atau sudah terhitung 9 hari semenjak masa waktu
pembelian bahan baku sebelumnya. Permintaan pembelian bahan
baku dilakukan oleh tenaga kerja langsung di pabrik kepada pemilik.
Kemudian pembelian bahan baku dilakukan oleh pemilik ke
supplier dengan membeli bahan baku kacang kedelai sejumlah
500kg, serta ragi dan biang tempe sejumlah 1kg yang jumlah itu
secara rutin selalu dibeli setiap 10 hari sekali. Dengan biaya
pengangkutan pembelian kacang kedelai dari Gudang supplier ke
Gudang pemilik memakan ongkos senilai 25.000 per 500 kg yang

5
semuanya dibayar secara tunai. Serta dibarengi juga dengan
pembelian ragi dan biang tempe. Dari pernyataan tersebut
menandakan bahwa pengakuan syarat jual beli yang dilakukan yaitu
menggunakan pengakuan FOB Shipping Point. Menandakan dapat
dijurnal sebagai berikut:
Direct Material Rp.XXX
Cash Rp.XXX
Serta pembelian plastic yang dilakukan oleh pemilik langsung
sejumlah 1kg tiap 10 hari. Dimana plastik ini merupakan bahan baku
tidak langsung karena tidak berhubungan dengan proses produksi.
Yang dapat dijurnal sebagai berikut:
Non Direct Material Rp.XXX
Cash Rp.XXX

Lalu prosedur penerimaan bahan baku dilakukan oleh tenaga


kerja langsung. Dengan menerima dan mengecek kembali jumlah
bahan baku apakah sesuai dengan kriteria. Setelah itu bahan baku
dimasukan ke dalam Gudang dan siap untuk diproduksi.

3.3 Bahan Baku dalam Pabrik Tempe Bapak Tahyat


3.3.1 Bahan Baku Langsung
Pada pabrik tempe bapak Tahyat, bahan baku langsung yang
digunakan antara lain,
Tabel 1. Bahan Baku Langsung
Kebutuhan Waktu Jumlah Total per
No. Bahan
Bahan (Rp) bulan
1. Kacang kedelai 500 kg 10 hari 3.525.000 10.575.000
2. Ragi 1 kg 10 hari 50.000 150.000
3. Biang tempe 1 kg 10 hari 50.000 150.000
4. Air 1 bulan 200.000 200.000

6
Bahan baku yang digunakan pada pabrik tempe bapak
Tahyat yaitu kavang kedelai, ragi, biang tempe, dan air. Dalam
memproduksi tempe, pabrik tempe bapak Tahyat
menggunakan kacang kedelai sebanyak 500 kg dalam 10 hari
dengan biaya transportasi untuk mengangkut bahan baku
langsung tersebut sebesar 25.000. Air yang digunakan untuk
proses pembuatan tempe dalam sebulan yaitu sebesar
200.000 Sedangkan untuk ragi dan biang tempe, pabrik tempe
bapak Tahyat menggunakannya dalam proses produksi
sebanyak 1 sendok makan atau sama dengan 1 kg dalam
sebulan dengan harga sebesar 150.000 untuk ragi dan biang
tempe.
3.3.2 Bahan Baku Tidak Langsung
Pada pabrik tempe bapak Tahyat, bahan baku
langsung yang digunakan antara lain,
Tabel 2. Bahan Baku Tidak Langsung
Kebutuhan Waktu Harga Jumlah Total per
No. Bahan
Bahan (Rp) (Rp) bulan
1. Plastik 1 kg 1 hari 30.000 30.000 900.000
Pabrik tempe Bapak Tahyat menggunakan plastik
sebagai bahan tidak langsung sebanyak 1 kg dengan harga
30.000, sehingga biaya yang digunakan selama sebulan yaitu
sebesar 900.000. biaya plastic tersebut digunakan pada
pabrik tempe Bapak Tahyat untuk membungkus dari tempe
yang dihasilkan.

3.4 Proses Bahan Baku Menjadi Barang dalam Proses


Pabrik Tempe Bapak Tahyat melakukan produksi setiap hari
dengan cara merebus kacang kedelai dengan tungku berbahan
bakar kayu, kemudian didiamkan (di fermentasi) dalam wadah plastik
dan pada akhirnya menjadi barang jadi berupa tempe.

7
Proses yang pertama yaitu merebus kacang kedelai yang
menandakan bahan baku berupa kacang kedelai akan menjadi
barang dalam proses. Dalam sehari kacang kedelai direbus
1
sejumlah 50 kg yang menandakan dari jumlah nominal bahan
10

bakunya. Jurnalnya :
Work In Process *Rp. 352.500
Direct Material – Kacang Kedelai *Rp. 352.500
*Jumlah Nominal Kacang Kedelai/10

Kemudian setelah direbus, kacang kedelai dimasukan ke


wadah plastik yang biasanya dari 50 kg kacang kedelai tersebut
mampu ditampung oleh 1 kg plastik. Penggunaan plastik karena
tidak termasuk dalam kegiatan produksi maka dapat di jurnal dengan
jurnal sebagai berikut:
Actual Factory Overhead Pabric Rp. 30.000
Non Direct Material - Plastik Rp. 30.000

Setelah dimasukkan ke dalam wadah plastik, kemudian di beri


ragi dan biang tempe masing-masing sejumlah 100 gram tiap 50 kg
kacang kedelai. Berarti jurnalnya adalah sebagai berikut
Work In Process Rp. 10.000
Direct Material – Ragi *Rp. 5.000
Direct Material – Biang Tempe **Rp. 5.000
*Jumlah Nominal Ragi/10
**Jumlah Nominal Biang Tempe/10

Selesailah proses pengalihan bahan baku menjadi barang


dalam proses di dalam kegiatan produksi pabrik tempe.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bahan baku merupakan suatu hal yang utama dalam
menjalankan suatu usaha. Dimana dalam hal tersebut, suatu usaha
perlu melakukan perencanaan mengenai biaya bahan baku yang
akan digunakan untuk menghasilkan suatu produk yang dapat
memberikan keuntungan. Setiap usaha memiliki bahan baku yang
tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Dalam UMKM Pabrik
Tempe Bapak Tahyat, bahan baku yang digunakan dikelompokkan
menjadi dua, yaitu bahan baku langsung dan tidak langsung. Bahan
baku langsung yang digunakan dalam pembuatan tempe tersebut
adalah kacang kedelai, ragi, biang tempe, dan juga air. Sedangkan
bahan baku tidak langsung yang digunakan adalah plastik.
Berbicara mengenai biaya bahan baku, penulis telah
melakukan penelitian sehingga dapat mengetahui seberapa besar
biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Tahyat untuk memproduksi
tempe. Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam waktu sebulan
untuk pembelian bahan baku langsung sebesar Rp10.940.000.
Sedangkan biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam waktu
sebulan untuk pembelian bahan baku tidak langsung sebesar
Rp900.000.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hanggana, Sri. 2006. “Prinsip Dasar Akuntansi Biaya”. Mediatama.


Surakarta.
Salman, R. Kautsar.2016. “Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing
edisi kedua”. Surabaya.
Mulyadi. 2014. “Akuntansi Biaya, Edisi kelima”. UPP STIM YKPN.
Yogyakarta.

10
LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai