Anda di halaman 1dari 10

ek

SIPIL’ MESIN ’ARSITEKTUR ’ELEKTRO

SISTEM PENGATURAN MESIN PEMOTONG KENTANG


BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Deny Wiria Nugraha *

Abstract
PLC (Programmable Logic Controller) is a system that can manipulate, execute, and monitor the
state of the process at a very rapid rate, with the basic data that can be programmed into the
integral microprocessor-based systems. PLC to receive input and produce output electrical signals
to control a system. In the world of industry, PLC is widely used to control a variety of production
machinery and production processes to improve productivity and product quality.
Potato cutting machine control system that is controlled by the PLC can be applied to industrial
processes automatically to replace human labor in jobs that require speed and accuracy
efficiently so as to improve product quality and quantity of production. Designed system is
capable of handling inputs quickly and accurately produce output, where input on this system of
sensors and limit switches. While the output of a DC motor and the view (display) by using the
seven segment that provides information to the user.
Key words : Programmable Logic Controller (PLC), DC motor, Sensor, Limit Switch

Abstrak
PLC (Programmable Logic Controller) merupakan sistem yang dapat memanipulasi,
mengeksekusi, dan memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data
yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral. PLC menerima masukan dan
menghasilkan keluaran sinyal sinyal listrik untuk mengendalikan suatu sistem. Dalam dunia industri,
PLC banyak digunakan untuk mengendalikan berbagai mesin produksi dan proses produksi untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan.
Sistem pengaturan mesin pemotong kentang yang dikendalikan oleh PLC dapat diterapkan
pada proses industri secara otomatis untuk menggantikan tenaga manusia dalam pekerjaan
yang menuntut kecepatan dan ketepatan secara efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas
produk dan jumlah produksi. Sistem yang dirancang ini mampu menangani input dengan cepat
dan menghasilkan output dengan akurat, dimana input pada sistem ini berupa sensor dan limit
switch. Sedangkan outputnya berupa motor DC dan tampilan (display) dengan menggunakan
seven segment yang memberi informasi kepada pengguna.
Kata Kunci : Programmable Logic Controller (PLC), motor DC, Sensor, Limit Switch

1. Pendahuluan mempunyai nilai yang lebih baik untuk


Dalam dunia industri, digunakan sebagai pengaturan maupun
Programmable Logic Controller (PLC) sebagai alat bantu kepentingan manusia.
banyak digunakan untuk mengendalikan Penggunaan mesin pemotong kentang
berbagai mesin produksi dan proses yang dikendalikan oleh PLC dimaksudkan
produksi untuk meningkatkan produktivitas untuk menggantikan tenaga manusia
dan kualitas produk yang dihasilkan. dalam pekerjaan yang menuntut
Sistem elektrik dengan pengontrolan kecepatan dan ketepatan secara efisien.
secara otomatis yang menggunakan PLC

* Staf Pengajar Jurusan TeknikElektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu


Sistem Pengaturan Mesin Pemotong Kentang Berbasis Programmable Logit Controller (PLC)
(Deny Wiria Nugraha)

Pada industri yang memproduksi oleh motor. Torsi (torque) adalah gaya
makanan ringan (camilan) dimana angular yang dapat dihasilkan motor
menggunakan kentang sebagai bahan pada jarak tertentu dari porosnya. Pada
bakunya, diperlukan bentuk potongan unit metric, torsi motor dispesifikasikan
kentang yang bervariasi dengan jumlah sebagai Newton-meters (Nm).
besar dalam waktu singkat, oleh karena Keunggulan dari motor DC adalah lebih
itu diperlukan proses pemotongan ringan dibandingkan dengan sistem
kentang yang cepat dan tepat. Bila hidrolik, namun memiliki torsi dan
proses pemotongan dilakukan dengan kecepatan yang tinggi, mudah
tenaga manusia sangat tidak efisien, diaplikasikan dengan peralatan kontrol,
sehingga dirancanglah mesin torsi dan kecepatan dapat diubah-
pemotong kentang yang bekerja ubah dengan mudah melalui berbagai
secara otomatis. sistem transmisi.
Motor DC dibedakan menjadi
empat yaitu: motor shunt, motor seri,
2. Tinjauan Pustaka motor kompon, motor penguat terpisah.
2.1 Motor DC Terdapat juga motor DC khusus yaitu
Sebuah elektrik motor motor DC servo yang digunakan dalam
mengkonversi besaran listrik menjadi tulisan ini. Motor DC servo adalah motor
besaran mekanik. Berdasarkan yang didesain khusus dengan umpan
karakteristiknya motor DC mempunyai balik, oleh karena itu semua motor servo
daerah pengaturan putaran yang lebih mempunyai respon yang baik. Pada
luas dibandingkan dengan motor arus motor DC servo digunakan konstruksi
bolak-balik. Sistem penggerak motor DC yang khusus, berbeda dengan motor
bekerja berdasarkan hukum ampere DC biasa karena motor DC servo juga
yang menyatakan bahwa digunakan untuk mengatur posisi.
konduktor/penghantar akan
mendapatkan kekuatan/gaya apabila
2.2 Relay
arus listrik yang mengalir di dalam
sebuah loop konduktor/penghantar Relay adalah sebuah
berada di dalam sebuah medan komponen elektromagnetik yang dapat
magnet. mengubah kontak-kontak saklar
sewaktu komponen ini menerima arus
Motor DC mempunyai dua
listrik. Pada dasarnya relay terdiri atas
terminal elektrik. Dengan memberikan
sebuah kumparan kawat beserta
beda tegangan pada kedua terminal
sebuah inti besi lunak. Kalau kumparan
tersebut, motor akan berputar pada
dialiri listrik, maka besi lunak menjadi
satu arah, dan bila polaritas tegangan
magnet dan menarik konduktor
tersebut dibalik maka arah putaran
berpegas, saklar ini pun menutup. Kalau
motor akan terbalik pula. Polaritas dari
arus dimatikan, magnet pada besi lunak
tegangan yang diberikan pada dua
menghilang, dan konduktor dilepaskan,
terminal menentukan arah putaran
sehingga saklar membuka.
motor sedangkan besar dari beda
tegangan pada kedua terminal
menentukan kecepatan motor.
Untuk memilih motor yang tepat, pada
tulisan ini harus diperhitungkan tenaga
yang dibutuhkan oleh motor tersebut
serta putaran dan torsi yang dihasilkan Gambar 1. Contoh bentuk fisik Relay

271
Jurnal SMARTek, Vol. 8 No. 4. Nopember 2010: 270 - 279

2.3 Sensor Photo Transistor state relay diterapkan pada bidang


Sensor photo conductive dimana relay elektromagnetik tidak
adalah sensor-sensor yang mengalami cocok diterapkan seperti untuk kontrol
perubahan pada konduktivitas bahan dengan kecepatan tinggi.
semi konduktor saat terkena Sekarang ini sistem kontrol sudah
sinar/cahaya. Sensor photo conductive meluas sampai ke keseluruhan sistem
terdiri dari dua jenis, yaitu photo kontrol dikombinasikan dengan kontrol
conductor tipe junction dan photo dengan feedback, pemrosesan data
conductor tipe bulk. Untuk photo dan sistem monitor terpusat. Sistem
conductor tipe junction misalnya photo kontrol logika yang konvensional tidak
dioda atau photo transistor. Sedangkan dapat melakukan hal-hal tersebut dan
untuk photo conductor tipe bulk yaitu dengan Programmable Logic Controller
photo resistor. diperlukan untuk itu.
PLC merupakan sistem yang
dapat memanipulasi, mengeksekusi,
dan memonitor keadaan proses pada
laju yang amat cepat, dengan dasar
data yang bisa diprogram dalam sistem
berbasis mikroprosesor integral. PLC
menerima masukan dan menghasilkan
keluaran sinyal-sinyal listrik untuk
mengendalikan suatu sistem.
Secara umum, PLC dapat
dibayangkan seperti sebuah personal
komputer konvensional (konfigurasi
internal pada PLC mirip sekali dengan
Gambar 2. Simbol photo transistor
konfigurasi internal pada personal
komputer). Akan tetapi dalam hal ini
Pada tulisan ini digunakan PLC dirancang untuk pembuatan panel
sensor photo conductive tipe junction listrik. Jadi bisa dianggap bahwa PLC
(photo transistor) sebagai sensor untuk adalah komputernya panel listrik.
mengontrol ada tidaknya input (berupa PLC secara khusus dirancang
gangguan pada penerimaan cahaya) untuk dapat menangani suatu sistem
yang terhalang oleh masuknya kentang kontrol otomatis pada mesin-mesin
sehingga dapat memberikan respon industri ataupun aplikasi-aplikasi selain
bahwa mesin dalam keadaan siap dan pada industri. Didalam CPU PLC dapat
sensor photo transistor ini juga dibayangkan seperti kumpulan ribuan
digunakan untuk mengontrol berapa relay. Akan tetapi bukan berarti
banyak kentang yang sudah masuk. didalamnya terdapat banyak relay
dalam ukuran yang sangat kecil. Di
2.4 Programmable Logic Controller (PLC) dalam PLC berisi rangkaian elektronika
digital yang difungsikan seperti kontak
Sebelum adanya
NO dan kontak NC relay. Bedanya
Programmable Logic Controller (PLC),
dengan relay bahwa satu nomor kontak
sudah banyak peralatan kontrol
relay (baik NO maupun NC) pada PLC
sekuensial, semacam cam shaft dan
dapat digunakan berkali-kali untuk
drum. Ketika relay muncul, panel kontrol
instruksi semua dasar selain instruksi
dengan relay menjadi kontrol sekuens
output. Dalam PLC tidak diijinkan
utama. Ketika transistor muncul, solid

272
Sistem Pengaturan Mesin Pemotong Kentang Berbasis Programmable Logit Controller (PLC)
(Deny Wiria Nugraha)

menggunakan output dengan nomor komputer dan disimpan pada RAM


kontak yang sama. yang terdapat pada CPU PLC.
Kemudian PLC mengirimkan sinyal
output yang diberikan pada rangkaian
driver lalu ke motor-motor penggerak.

3.2 Proses Kerja Mesin


Pada awal proses, pendorong
kentang selalu berada dekat dengan
posisi motor. Motor 1 berputar searah
jarum jam sehingga ulir memutar ke
kanan menggerakkan pendorong
kentang menuju ke mata pisau, jika
pendorong kentang menyentuh limit
Gambar 3. Blok diagram PLC switch 1 yang dipasang sejajar di atas
mata pisau maka motor berputar balik
melawan arah putaran jarum jam
Pada umumnya PLC memiiki sehingga ulir memutar ke kiri dan
lima komponen dasar. Komponen- menggerakkan pendorong kentang
komponen ini adalah Modul Catu Daya, mundur selama waktu yang ditentukan
Unit Prosesor Pusat, Modul Input/Output, hingga motor 1 berhenti.
Memori, Program PLC, ini dapat dilihat
pada gambar 4.

Gambar 4. Bagian-bagian PLC

3. Perancangan Sistem Gambar 5. Skema mesin pemotong


3.1 Perancangan perangkat keras kentang
Blok diagram dari sistem yang
dirancang dapat dilihat pada gambar 5. Setelah motor 1 selesai bekerja
Prinsip kerja dari blok diagram di maka akan dilanjutkan dengan proses
atas adalah sebagai berikut: sensor dan pada motor 2 dan 3 yang masing-
limit switch digunakan sebagai masing memiliki limit switch yang
peralatan input yang berfungsi digunakan untuk memutar kembali
memberikan sinyal ke PLC untuk motor-motor tersebut. Alat pemotong
menunjukkan posisi. Dari sinyal input yang digunakan yaitu berupa mata
tersebut diproses oleh PLC sesuai pisau yang berbeda sesuai dengan
dengan urutan proses kerja mesin yang bentuk potongan yang diinginkan.
ditulis berupa ladder diagram pada

273
Jurnal SMARTek, Vol. 8 No. 4. Nopember 2010: 270 - 279

3.3 Rangkaian Sensor kata lain ada kentang yang masuk


Rangkaian ini terdiri dari dua sehingga mesin bekerja.
bagian yaitu bagian penerima berupa
sensor photo transistor dan bagian 3.4 Rangkaian Driver Motor DC
pemancar cahaya berupa Led 3 volt. Untuk mempermudah proses
kerja mesin, penulis menggunakan tiga
buah motor DC yaitu motor servo.
Sedangkan untuk satu siklus atau sekali
proses dibutuhkan gerakan maju dan
mundur, sehingga dalam hal ini untuk
satu motor dibutuhkan dua buah relay
yang berfungsi untuk membalik fasa
pada motor tersebut. Dengan membalik
fasa ini maka pendorong kentang
dapat bergerak maju dan mundur.
Adapun rangkaian driver motor DC
Gambar 7. Rangkaian sensor yang yang digunakan pada sistem ini dapat
digunakan pada sistem dilihat pada gambar 8.

Pada rangkaian di atas terlihat


4. Hasil dan Pembahasan
sensor photo transistor diberikan
tegangan 5 volt dan dihubungkan 4.1 Hasil penelitian
dengan Op-Amp pada masukan Sebelum menganalisa ladder
membalik sebagai isyarat yang tidak diagram (program) yang dihasilkan
diketahui tarafnya untuk dibandingkan dalam perancangan sistem ini maka
dengan tegangan acuan. Tujuan perlu diketahui state diagram output
dengan menghubungkan sensor photo mesin pemotong kentang agar program
transistor dengan Op-Amp ini adalah yang dimasukkan sesuai dengan kerja
agar saat photo transistor mendapat mesin yang diinginkan.
cahaya maka nilai resistansinya lebih Gambar 9 menunjukkan state
kecil sehingga tegangan yang pada mesin pemotong kentang yang
dihasilkan besar. Tegangan yang dirancang secara berurutan agar
dihubungkan ke masukan membalik Op- memudahkan dalam melacak adanya
Amp ini lebih besar daripada tegangan kesalahan pada proses kerja mesin atau
masukan positif (acuan), sehingga kesalahan dalam penulisan program ke
keluaran dari output Op-Amp adalah PLC (ladder diagram).
“1” dan dihubungkan ke inverter agar Sistem ini menggunakan input yang
mendapat keluaran “0”, sehingga ini terdiri dari tiga sensor dan tiga limit
mengakibatkan relay yang berfungsi switch serta output yang terdiri dari tiga
sebagai input ke PLC terbuka, dengan motor DC untuk maju dan mundur, dan
kata lain tidak ada kentang yang masuk dilengkapi dengan tiga tampilan
sehingga mesin tidak bekerja. berupa seven segment. Daftar
Sebaliknya saat sensor photo pengalamatan input dan output dapat
transistor tidak mendapat cahaya dilihat pada tabel 1.
(cahaya terhalang), hal ini Hasil pemrograman PLC untuk
mengakibatkan relay yang berfungsi sistem pengaturan mesin pemotong
sebagai input ke PLC tertutup, dengan kentang dalam bentuk ladder diagram
dapat dilihat pada gambar 10.

274
Sistem Pengaturan Mesin Pemotong Kentang Berbasis Programmable Logit Controller (PLC)
(Deny Wiria Nugraha)

Gambar 8. Rangkain driver motor DC

Gambar 9. State output sistem pengaturan mesin pemotong kentang

275
Jurnal SMARTek, Vol. 8 No. 4. Nopember 2010: 270 - 279

Tabel 1. Daftar pengalamatan input dan output sistem pengaturan mesin


pemotong kentang
INPUT ADDRESS OUTPUT ADDRESS
Sensor 1 I0.1 Motor 1 maju Q0.0
Sensor 2 I0.2 Motor 1 mundur Q0.1
Sensor 3 I0.3 Motor 2 maju Q0.2
Limit Switch 1 I0.4 Motor 2 mundur Q0.3
Limit Switch 2 I0.5 Motor 3 maju Q0.4
Limit Switch 3 I0.6 Motor 3 mundur Q0.5

Gambar 10. Ladder diagram (program) sistem pengaturan mesin pemotong kentang

276
Sistem Pengaturan Mesin Pemotong Kentang Berbasis Programmable Logit Controller (PLC)
(Deny Wiria Nugraha)

Gambar 11. Diagram waktu sistem pengaturan mesin pemotong kentang

Hasil pemrograman PLC untuk OUT Q0.2


sistem pengaturan mesin pemotong LD I0.5
kentang dalam bentuk urutan kode OR Q0.3
mnemonic adalah sebagai berikut: AND NOT T34
OUT Q0.3
LD I0.1 LD Q0.3
OR Q0.0 TON T34,12
AND NOT Q0.1 LD I0.3
AND NOT Q0.2 OR Q0.4
AND NOT Q0.4 AND NOT Q0.0
OUT Q0.0 AND NOT Q0.2
LD I0.4 AND NOT Q0.5
OR Q0.1 OUT Q0.4
AND NOT T33 LD I0.6
OUT Q0.1 OR Q0.5
LD Q0.1 AND NOT T35
TON T33,17 OUT Q0.5
LD I0.2 LD Q0.5
OR Q0.2 TON T35,11
AND NOT Q0.0 END.
AND NOT Q0.3
AND NOT Q0.4

277
Jurnal SMARTek, Vol. 8 No. 4. Nopember 2010: 270 - 279

Diagram waktu (timing diagram) sistem lain tidak bisa bekerja (harus menunggu
pengaturan mesin pemotong kentang sampai motor berhenti), sehingga dari
dapat dilihat pada gambar 11. ketiga sensor itu yang lebih dulu
terhalang maka motor tersebut yang
akan bekerja. Disini memiliki kelemahan
4.2 Pembahasan yaitu harus menunggu satu siklus untuk
Saat sensor 1 terhalang oleh satu kali proses, sehingga banyak waktu
masuknya kentang, I0.1 (NO) akan aktif yang terbuang (tidak efisien).
sesaat maka terjadi kondisi holding Pada pengujian kedua, tetap
untuk Q0.0, sehingga arus mengalir menggunakan sistem interlock, hanya
melalui Q0.0 (NO), Q0.1 (NC), Q0.2 (NC), setengah siklus yaitu saat motor putar kiri
Q0.4 (NC) dan mengaktifkan output (pendorong bergerak mundur) maka
Q0.0 untuk motor 1 putar kanan yang bisa menggerakkan motor lain untuk
menyebabkan pendorong kentang putar kanan (pendorong bergerak
bergerak maju, sampai menyentuh limit maju) secara bersamaan, jadi hanya
switch 1 atau I0.4 (NO), maka terjadi dua motor yang bisa bekerja secara
holding untuk Q0.1 dan secara bersamaan. Pengujian ini lebih efisien
bersamaan Q0.0 akan terputus arusnya dari yang pertama sebab hanya
oleh Q0.1 (NC). Sehingga arus mengalir terpaut setengah siklus.
melalui Q0.1 (NO), T33 (NC) dan Pada pengujian ketiga, hanya
mengaktifkan timer T33 serta output menggunakan sistem self holding pada
Q0.1 untuk motor putar kiri yang masing-masing proses, sehingga tidak
menyebabkan pendorong kentang ada motor yang terkunci baik satu atau
bergerak mundur selama 17 detik. setengah siklus. Jadi dari ketiga motor
Setelah itu Q0.1 akan terputus arusnya tersebut bisa bekerja secara bersama-
oleh T33 (NC) sehingga motor 1 sama, sehingga lebih efisien dari
berhenti. pengujian pertama dan kedua. Tetapi
Untuk proses pemotongan pada pengujian yang ketiga ini memiliki
kentang dengan menggunakan motor 2 kekurangan yaitu:
dan 3 memiliki cara yang sama dengan ƒ Saat motor bekerja bersamaan,
proses yang terjadi pada motor 1. Yang kecepatan motor menurun
membedakan adalah kode input (melemah) karena konsumsi daya
sensor, kode input limit switch dan kode dari ketiga motor berkurang sehingga
timer yang digunakan untuk proses kerja mesin menjadi lebih
menggerakkan masing-masing motor lambat, hal ini disebabkan oleh
tersebut. Lamanya waktu yang kemampuan dari masing-masing
digunakan pada proses 2 dan 3 motor berbeda.
disesuaikan dengan lamanya bekerja ƒ Pengaturan waktu pada timer yang
masing-masing motor yang digunakan digunakan di PLC perlu dirancang
untuk menggerakkan pendorong secara teliti karena ketiga motor
kentang baik untuk motor maju dan bekerja secara bersamaan.
motor mundur.

Kelebihan pada pengujian ketiga ini


4.3 Hasil Pengujian adalah:
Pada pengujian pertama, ƒ Pembuatan program PLC menjadi
digunakan sistem interlock yaitu saling lebih sederhana dan sedikit, karena
mengunci, untuk satu kali proses hanya masing-masing proses hanya
satu motor yang bekerja, sedang yang menggunakan self holding.

278
Sistem Pengaturan Mesin Pemotong Kentang Berbasis Programmable Logit Controller (PLC)
(Deny Wiria Nugraha)

ƒ Semua motor dapat bekerja secara 6. Daftar Pustaka


bersamaan tanpa harus menunggu Fitzgerald, A. E., (1992), Mesin-Mesin
setengah siklus atau satu siklus. Listrik, Alih Djoko Achyanto,
Erlangga, Jakarta.
Gunterus, F., (1997), Falsafah Dasar:
5. Kesimpulan
Sistem Pengendalian Proses, PT.
Setelah dilakukan serangkaian Elex Media Komputindo,
pengujian dan analisa dalam penelitian Jakarta.
ini, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: Kartidjo, M., Djodikusumo, I., (1996),
a. Perancangan sistem pengaturan Mekatronika, FTI, ITB, Bandung.
mesin pemotong kentang dengan Manaf, A., (1987), Mesin Arus Searah,
menggunakan PLC mempunyai Politeknik Universitas Brawijaya,
beberapa kelebihan yaitu Malang.
pengontrolannya yang lebih mudah
Omron, (1997), Pengenalan PLC
dilakukan dan juga bentuk fisiknya
(Programmable Logic
yang kecil membuatnya lebih efisien.
Controller), PT. Putra Andalan
Kelebihan yang lain adalah dengan
Sakti, Surabaya.
mudah untuk melakukan modifikasi
baik programnya maupun sistemnya Rothbart, H. A., (1985), Mechanical
secara keseluruhan. Design Handbook, Tata
b. Sistem yang dirancang mampu McGraw-Hill Publishing
menangani input dengan cepat dan Company Limited, New Delhi.
menghasilkan output dengan akurat, Warsito, S., (1987), Teknik Arus Searah,
dimana input pada sistem ini berupa Karya Utama, Jakarta.
sensor dan limit switch. Sedangkan
outputnya berupa motor DC dan Webb, J. W., (1999), Programmable
tampilan (display) dengan Logic Controllers: Principles and
menggunakan seven segment yang Applications, Fourt Edition,
memberi informasi kepada Prentice Hall, Columbus, Ohio.
pengguna.
c. Sistem pengaturan mesin pemotong
kentang yang dikendalikan oleh PLC
dapat diterapkan pada proses
industri secara otomatis untuk
menggantikan tenaga manusia
dalam pekerjaan yang menuntut
kecepatan dan ketepatan secara
efisien sehingga dapat
meningkatkan kualitas produk dan
jumlah produksi.
d. Sistem pengaturan dengan
menggunakan PLC dapat
diterapkan pada proses-proses
industri lainnya yang bekerja secara
otomatis.

279

Anda mungkin juga menyukai