Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya di Politeknik STTT
Bandung. PKL ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan dan
mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja secara nyata.

Selama pelaksanaan PKL, penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan


PKL di PT Kewalram Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Rancaekek Km. 25
Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa
Barat.

Laporan Kerja Praktikum (LKP) ini disusun atas dasar pengamatan yang dilakukan
selama 64 hari kerja yang dimulai sejak tanggal 16 September 2019 hingga 6
Desember 2019. Pengamatan yang dilakukan berfokus pada proses produksi di
departemen Pemintalan PT Kewalram Indonesia.

Pada saat melakukan Praktik Kerja Lapangan, terdapat kendala yang dihadapi
saat melakukan pengamatan yaitu penyusun tidak diperbolehkan untuk
mengetahui secara detail mengenai data perencanaan produksi di departemen
pemintalan, sehingga data perencanaan produksi yang disampaikan dalam LKP
hanya berdasarkan penjelasan dari karyawan yang ada diruang lingkup produksi,
bukan dari Manajer Pemintalan ataupun Manajer Umum PT Kewalram Indonesia.

Bab I menjelaskan tentang latar belakang perusahaan, Durasi PKL, kendala yang
dihadapi pada saat melakukan PKL dan menjelaskan tentang gambaran dari
keseluruhan LKP.

Bab II menjelaskan tentang perkembangan perusahaan, struktur organisasi


perusahaan, bentuk struktur organisasi serta tugas pokoknya, permodalan dan
pemasaran, ketenagakerjaan, jumlah dan tingkat pendidikan distribusi tenaga
kerja di Bagian produksi (shift dan non-shift), sistem pembinaan dan
pengembangan karyawan, serta sistem pengupahan dan fasilitas karyawan.

Bab III menjelaskan tentang perencanaan dan pengendalian produksi, jenis dan
jumlah produksi, mesin dan tata letak mesin, proses produksi, sarana penunjang
produksi, pemeliharaan dan perbaikan mesin, pengendalian mutu, raw material,
serta produk yang dihasilkan.

Pada Bab IV berisi tentang diskusi mengenai alur proses produksi benang jenis
Polyester Optical Bride ( PEOB ) pada Departemen Pemintalan I, analilitis dan
komprehensif mengenai alur proses pembuatan benang jenis Polyester Optical
Bride yang terdiri dari perencanaan serta pengendalian produksi, proses produksi,
pemeliharaan mesin yang digunakan dan pengendalian mutu produksi, serta topik
bahasan Laporan Praktik kerja Lapangan yang di ambil.

Bab V berisi kesimpulan serta saran yang diberikan sehubungan dengan hasil
pengamatan yang diperoleh saat melakukan PKL di PT Kewalram Indonesia.
BAB II

BAGIAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Perkembangan Perusahaan

2.2.1 Sejarah Perusahaan

PT Kewalram Indonesia merupakan perusahaan asing swasta asal india, Nama


Kewalram diambil dari nama keturunan yang kemudian digunakan sebagai nama
perusahaan. lokasinya terdapat di beberapa negara di dunia termasuk indonesia,
Kewalram yang tersebar dibeberapa negara memiliki produksi yang berbeda-beda
perusahaan ini bergerak diberbagai bidang usaha, mulai dari bidang tekstil hingga
real estate. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang tekstil berlokasi di
Jalan Raya Rancaekek KM. 25, Desa Sukadana, Kecamatan Cikeruh, Kabupaten
Sumedang Provinsi Jawa Barat Indonesia. PT Kewalram Indonesia didirikan oleh
seorang keturunan India berkewarganegaraan Inggris bernama Chanrai.

PT Kewalram Indonesia adalah perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dengan


sistem permodalan berupa Penanaman Modal Asing (PMA). PT Kewalram
Indonesia didirikan pada tanggal 25 Oktober 1971 berdasarkan Akta Notaris
Soelaeman Ardjasasmita No. 36, kemudian mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) No. 5/305/24 yang di
umumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 01 pada tanggal 1 Januari
1974. Pendirian perusahaan didukung dengan izin lainnya berupa izin presiden
No. B95/Pres/VII/71 pada tanggal 17 Juli 1971 dan izin Menteri perindustrian No.
415/M/VII/1971 pada tanggal 15 September 1971.

Pada tahun 1960 PT Kewalram Indonesia mengembangkan usahanya berupa


pembuatan kain serta pencapan, pada tahun 1970 membangun Industri
Manufaktur benang di Negeria. Pada tahun 1974 pembangun pabrik pemintalan di
Indonesia. Pembangunan pabrik pemintalan dilakukan dengan tiga tahap.
Pembangunan tahap pertama pada tahun 1976 dilakukan pembangunan kantor
besar, pembangunan Departemen pemintalan serta pembangunan Perumahan
Tenaga Kerja Asing. Tahap kedua pembangungan Departemen pembordiran yang
beroprasi pada tahun 1978. Tahap ketiga pada tahun 1981 dilakukan
pembangunan Departemen Pencelupan-Penyempurnaan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan permintaan Departemen Pembordiran untuk pelarutan
solusheet hingga pencelupan kain dan menerima pesanan dari perusahaan lain.
Tahap keempat dimulai pada tahun 2009 yang meliputi pembangunan gedung
untuk mesin Open End dan MJS yang masih dibawah Departemen Pemintalan.

2.2.2 Lokasi Perusahaan

Kantor Pusat PT Kewalram Indonesia berada di Jakarta, tepatnya di Jalan Cikini II


nomor 8, kantor cabang yang berada di Jalan Anggrek nomor 46 Bandung, dan
lokasi Pabrik yang berada di Jalan Raya Rancaekek Km. 25, Desa Sukadana,
Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Lokasi
pabrik PT Kewalram Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini.

Sumber : Personalia PT Kewalram Indonesia, 2019 (Jenis Gambar Tidak Berskala)


Gambar 2.1 Denah Lokasi Pabrik PT Kewalram Indonesia

2.2.3 Luas Tanah dan Bangunan


PT Kewalram Indonesia memiliki luas tanah keseluruhan sebesar ± 131.213 m2
dengan luas bangunan keseluruhan ± 78.574,8 m2. Berikut rincian bangunan PT
Kewalram Indonesia yang disajikan dalam tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 Luas Bangunan PT Kewalram


Bangunan Luas (m2)
Pos Jaga 72
Kantor 315
Mesjid 110,20
Gudang Kapas 4.233
Gudang Benang 4.174
Gudang 1.082
Ruang Produksi Kain Brokat 1.887,75
Ruang Pencelupan-Penyempurnaan 3.000
Ruang TFO 5.187,20
Instalasi Pengolahan Air Limbah 240
Ruang Benang Double 2.430
Ruang Pemintalan 20.129,05
Ruang Spinning 12.251
Rencana Spinning 6.912
Ruang Produksi Bordir 3.600
Boiler House 108
Mess Staf 1.640,60
Tempat Sampah 126
Tempat Parkir Hotnix 1.048
Jalan Hotnix 7.174
Saluran Air 2.020
Batu Bara 133
Air Washer 80
Gudang Palet 78
Gardu Induk 230
GOR 187
Maintenance Room 100
Total Luas Bangunan 78.574,8
Sumber : Personalia PT Kewalram Indonesia, 2019
Berikut merupakan gambar denah bangunan PT Kewalram Indonesia pada
gambar 2.2 :

Sumber : Personalia PT Kewalram Indonesia, 2019 (Jenis Gambar Tidak Berskala)


Gambar 2.2 Denah Bangunan Pabrik PT Kewalram Indonesia.

Keterangan Gambar 2.2 :


1 Pos Satpam 18 Ruang Packing Benang
2 Mesjid 19 Ruang Bale Opener / Bale Plucker
3 Ruang Boiler 20 Packing Material Store
4 Departemen Pencelupan 21 Kantor
5 Ruang Packing Kain 22 Gudang Bahan Baku
6 Departemen Pembordiran 23 Perumahan Karyawan
7 Departemen Pemintalan 6 24 Tempat Parkir
8 Pengolahan Limbah Pencelupan 25 Kantor
9 Kantin
10 Ruang Personalia
11 Departemen Pemintalan 5
12 Kantor
13 Departemen Pemintalan 7
14 Departemen Pemintalan 3
15 Departemen Pemintalan 1
16 Departemen Pemintalan 2
17 Departemen Pemintalan 4
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

2.2.1 Bentuk Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT Kewalram Indonesia adalah struktur organisasi berbentuk


garis. Struktur organisasi garis menunjukan adanya interaksi antara atasan dan
bawahan berupa intruksi, serta adanya pertanggungjawaban oleh bawahan
kepada atasan. Jabatan tertinggi di PT Kewalram Indonesia adalah Direktur Utama
yang bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan yang ada di PT Kewalram
Indonesia.

2.2.2 Uraian Tugas

Menejemen yang dimiliki PT Kewalram Indonesia mulai dari Dewan Direksi hingga
Operator memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :

 Direktur Utama

Direktur Utama memiliki tugas untuk mengawasi dan mengontrol seluruh


kegiatan perusahaan, mengawasi pelaksanaan Manajemen di perusahaan,
serta menjadi penanggung jawab utama di perusahaan.

 Direktur ( Chief Eksekutif )

Direktur bertugas untuk mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada
di lingkungan perusahaan, memberikan arahan kepada bagian yang ada di
bawahnya bila terdapat kesulitan, mengawasi pelaksanaan sistem manajemen
mutu di lingkungan perusahaan, dan mencari peluang untuk meningkatkan
modal dan perluasan usaha.

 Manajer Umum ( General Manager )

Manajer Umum bertugas untuk mengontrol aktivitas rutin yang ada di


lingkungan pabrik, mengatur agar hubungan antar manajer departemen
berjalan baik, membina hubungan yang formal dengan instansi pemerintah
agar tercipta hubungan yang baik, serta bertanggungjawab terhadap
penerapan sistem manajemen mutu di lingkungan pabrik.
 Manajer pemasaran ( Marketing Manager )

Manajer Pemasaran memiliki tugas untuk membuat perencanaan strategi


pemasaran dengan memperlihatkan trend pasar dan sumber daya perusahaan,
merencanakan marketing research dengan selalu memperhatikan
perkembangan pasar, serta bertanggungjawab untuk mencari konsumen agar
perusahaan memperoleh order.

 Manajer keuangan ( Financial Manager )


Manajer Keuangan memiliki tugas untuk melakukan perencanaan,
pengawasan, dan evaluasi mengenai keuangan.

 Manajer Personalia ( Personnel Manager )

Manajer Keuangan bertugas untuk mengontrol semua kegiatan yang


berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan
untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia secara strategis
seperti kompensasi karyawan, rekrutmen, kebijakan personalia dan kepatuhan
terhadap peraturan.

 Manajer Teknisi ( Engineer Manager )

Manajer Teknisi bertugas untuk membuat perencanaan jadwal untuk


pemeliharaan mesin serta perlatan untuk proses produksi, mengontrol
parameter yang ada untuk mencegah terjadinya gangguan dan kerusakan yang
lebih fatal.

 Manajer Pemintalan ( Spinning Manager )

Manajer Pemintalan bertugas membuat perencanaan serta jadwal produksi


pada departemen pemintalan, mengawasi proses produksi agar kualitas,
kuantitas dan waktunya sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat, serta
melakukan pengawasan terhadap peralatan dan mesin untuk menunjang
kelancaran proses produksi di Departemen Pemintalan.

 Manager Embroidery and Dyeing-Finishing

Manajer Pembordiran dan Pencelupan bertugas membuat perencanaan serta


jadwal produksi pada departemen Embroidery and Dyeing-Finishing,
mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai
dengan perencanaan yang sudah dibuat, serta melakukan pengawasan
terhadap peralatan dan mesin untuk menunjang kelancaran proses produksi di
Departemen Pemintalan.di departemen Embroidery and Dyeing-Finishing.

 Kepala Bagian ( Head Of Division )

Kepala Bagian bertugas untuk mengawasi semua kegiatan yang berlangsung,


serta mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui
kekurangan dan penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan
perbaikan untuk kegiatan berikutnya.

 Supervisor

Supervisor memiliki tugas untuk mengatur pekerjaan-pekerjaan yang akan


diselesaikan oleh tim pelaksana, menjelaskan job description kepada operator
produksi, mengontrol, mencatat dan memberikan evaluasi mengenai proses
produksi.

 Staff

Staff bertugas untuk membantu Supervisor dalam melaksanakan kegiatan yang


ada di perusahaan serta dapat memberikan saran kepada Supervisor.

 Quality Assurance Manager

Quality Assurance Manager bertugas untuk mengontrol proses produksi pada


seluruh departemen di perusahaan untuk memastikan peroses telah sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan, menerapkan dan mengawasi sistem
disiplin kerja di lingkungan pabrik.

 Operator

Operator memiliki tugas untuk mengoperasikan mesin produksi, menjaga


lingkungan kerja. dan melaporkan hasil produksi kepada supervisor.
Sumber : Personalia PT Kewalram Indonesia, 2019 (Jenis Gambar Tidak Berskala)

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Perusahaan PT Kewalram Indonesia.


2.3 Permodalan Dan Pemasaran

PT Kewalram Indonesia merupakan perusahaan yang menggunakan sistem


Penanaman Modal Asing (PMA). Pendirian PT Kewalram Indonesia dengan
menggunakan modal awal sebesar US.$ 3.000.000. Penanaman saham terbesar
saat ini dipegang oleh Kewalram India sebesar 100%. Adapun Perincian saham
di PT Kewalram Indonesia Adalah sebagi berikut :

1. Kewalram India 60% : US.$ 1.800.000


2. Commonwealth Development 30% : US.$ 900.000
3. PT Sumedang Agung 10% : US.$ 100.000 +
Jumlah : US.$ 3.000.000

Bagian Pemasaran PT Kewalram Indonesia memiliki tugas untuk mengelola


permintaan konsumen serta bekerja sama dengan bagian Produksi untuk
menentukan apakah permintaan tersebut dapat di produksi atau tidak. Pemasaran
hasil produksi untuk masing-masing departemen adalah sebagai berikut :

1. Departemen pemintalan
Departemen pemintalan memproduksi benang berdasarkan pesanan dari
dalam maupun luar negeri. Sebagian besar benang yang di produksi di
ekspor ke Arab Saudi, Australia, Jepang, dan Kanada.

2. Departemen Pembordiran
Departemen Pembordiran memproduksi kain bordir, sebagian produksi di
ekspor ke negara Singapura, Turki, Australia, serta Nigeria. Hasil produksi
departemen Pembordiran berupa kain solvron, kain solvon merupakan salah
satu produk tekstil yang mampu menembus pasar Amerika, Eropa, Spanyol,
Brazil, Inggris, serta Italia.

3. Departemen Pencelupan-Penyempurnaan
Departemen Pencelupan-Penyempurnaan di PT Kewalram Indonesia tidak
hanya melakukan proses Pencelupan dan Penyempurnaan serta
pengerjaan akhir dari Departemen Pembordiran, tetapi melakukan proses
pencelupan yang di order dari perusahaan lain baik dari dalam maupun luar
negeri.
2.4 Ketenagakerjaan
2.4.1 Jumlah Dan Tingkat Pendidikan

Data ketenagakerjaan di PT Kewalram Indonesia sampai bulan Oktober 2019


memiliki 2.899 karyawan yang terdiri dari 71,2% karyawan tetap serta 28,8%
karyawan kontrak. Jumlah karyawan PT Kewalram Indonesia berdasarkan tingkat
pendidikan ada pada tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2 Jumlah Karyawan PT Kewalram Indonesia berdasarkan tingkat


pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
SD 290 10
SMP 580 20
SMA 1.449 50
Perguruan Tinggi 580 20
Sumber : Bagian Personalia PT Kewalram Indonesia, 2019

2.4.2 Distribusi Tenaga Kerja

PT Kewalram Indonesia memiliki karyawan sebanyak 2899 orang, seluruh


karyawan ini didistribusikan pada masing-masing bagian. Pendistribusian ini
dilakukan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan guna untuk
membantu kecepatan dalam bekerja yang ditentukan oleh Kepala Bagian
Personalia. Data distribusi karyawan secara keseluruhan di PT Kewalram
Indonesia baik tenaga kerja tetap maupun kontrak diseluruh departemen dapat
dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3 Data Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak PT Kewalram


Indonesia
Status Karyawan
Departemen
Tetap Kontrak Jumlah
Pemintalan 1.488 496 1.984
Pembordiran 465 205 670
Pencelupan 20 60 80
Tabel 2.3 Data Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak PT Kewalram
Indonesia ( Lanjutan )
Status Karyawan
Departemen
Tetap Kontrak Jumlah
Personalia 12 - 12
Maintenance 20 5 25
Administrasi 24 6 30
Satpam 3 50 53
Supir 12 3 15
Lain-lain 20 10 30
Jumlah 2.064 835 2.899
Sumber : Bagian Personalia PT Kewalram Indonesia, 2019

Pengaturan jam kerja di PT Kewalram Indonesia dibagi menjadi dua bagian untuk
shift dan untuk non-shift.

1. Tenaga kerja karyawan Shift

Pengaturan kerja untuk proses produksi dibagi menjadi tiga bagian shift sebagai
berikut :

 Shift pagi : Jam 06.00 - 14.00


 Shift siang : Jam 14.00 - 22.00
 Shift malam : Jam 22.00 - 06.00

Pergantian shift di Departemen Pemintalan dilakukan seminggu sekali dengan


waktu kerja selama enam hari, waktu istirahat yang diberikan selama satu jam,
dan libur satu hari setiap hari minggu dan untuk pergantian shift dilaksanakan
setiap hari senin.

2. Tenaga kerja non-shift

Waktu kerja karyawan non-shift adalah delapan jam dengan waktu istirahat selama
satu jam, waktu istirahat dibagi menjadi tiga bagian setiap bagian yang telah di
atur oleh kepala bagian masing-masing, terkecuali pada hari Jum’at waktu istirahat
dipotong 30 menit khusus untuk karyawan laki-laki muslim untuk melaksanakan
sholat Jum’at. Hari kerja karyawan non-shift adalah enam hari, dan libur satu hari
pada hari minggu.
2.4.3 Sistem Pembinaan Dan Pengembangan Karyawan

Karyawan di PT Kewalram Indonesia dituntut untuk memiliki motivasi dalam


bekerja, keterampilan, keahlian, serta tanggung jawab atas pekerjaannya serta
mempunyai sifat disiplin yang tinggi. Maka dari itu, diperlukan pembinaan untuk
mempertahankannya.
Pembinaan serta pengembangan yang diberikan oleh PT Kewalram Indonesia
terhadap karyawannya mencakup dua aspek sebagai berikut :

1. Pembinaan Moral

Pembinaan diberikan kepada semua karyawan PT Kewalram Indonesia secara


rutin baik secara langsung maupun tidak langsung. Pembinaan tersebut
mencakup disiplin kerja serta perilaku karyawan. Apabila karyawan melanggar
peraturan serta tata tertib yang telah disepakati maka pihak perusahaan akan
memberikan sanksi berupa beberapa tahapan, tahapan pertama yaitu berupa
teguran langsung, sanksi kedua berupa Surat Peringatan 1 (SP1) dan dilakukan
dialog langsung oleh pihak personalia, apabila karyawan masih melanggar
peraturan atau tidak disiplin dalam bekerja pihak perusahaan akan memberikan
Surat Peringatan 2 (SP2), dan pada tahap terakhir jika karyawan masih
melanggar peraturan pihak perusahaan akan memberikan Surat Peringatan 3
(SP3) yang artinya apabila karyawan masih melanggar peraturan serta tidak
disiplin kerja maka karyawan tersebut dapat mengundurkan diri dari
perusahaan.

2. Pengembangan Karyawan

Proses pengembangan ini bertujuan agar karyawan yang masih dalam masa
percobaan mempunyai keahlian, keterampilan, serta produktivitas yang baik
saat bekerja dengan instruksi kerja serta prosedur kerja yang sesuai. Setelah
masa percobaan selama 3 bulan, pihak perusahaan akan memberikan
keputusan kepegawaian. Jika karyawan tersebut memiliki kemampuan kerja
serta melakukan pekerjaannya sesuai dengan standar minimal perusahaan,
maka karyawan tersebut akan diberi pengangkatan menjadi karyawan tetap
serta dapat menggunakan fasilitas yang ada di perusahaan. Setelah menjadi
karyawan tetap, karyawan tersebut berhak mendapat promosi jabatan apabila
dapat menunjukan prestasi kerja.
2.4.4 Sistem Pengupahan Dan Fasilitas Karyawan

2.4.4.1 Sistem Pengupahan

Upah dan fasilitas akan diberikan kepada karyawan berdasarkan pertimbangan


serta kebijakan perusahaan. Selain upah dan fasilitas, ada tunjangan yang
diberikan perusahaan sebagai bentuk kepedulian terhadap karyawan. Upah yang
dibayarkan oleh perusahaan terhadap karyawan terdiri dari upah pokok sesuai
dengan UMR yang ditetapkan oleh pemerintah, tunjangan jabatan, dan tunjangan
kesehatan. Upah yang diberikan untuk setiap golongan karyawan adalah sebagai
berikut :

Karyawan harian lepas :

 Upah pokok 80%


 Upah lembur/wajib/tetap
 Tunjangan hadir.

Karyawan harian tetap :

 Upah pokok 80%


 Upah lembur/wajib/tetap
 Tunjangan hadir.

Karyawan bulanan produksi/kantor dibayar dengan ketetapan minimal sebagai


berikut :

 Upah pokok 80%


 Upah lembur/wajib/tetap
 Tunjangan hadir
 Tunjangan kesehatan ( diberikan kepada karyawan yang memiliki jabatan)
 Tunjangan jabatan.

Karyawan staf dibayar dengan ketetapan minimal sebagi berikut :

 Upah pokok 80%


 Upah lembur/wajib/tetap
 Tunjangan hadir
 Tunjangan jabatan dan tunjangan pengobatan.
Disamping gaji pokok, perusahaan juga memberikan upah kepada karyawan yang
ditugaskan untuk kerja lembur. Pada dasarnya kerja lembur bersifat sukarela
kecuali dalam hal-hal tertentu seperti :

1. Apabila diselesaikan dengan segera akan membahayakan kesehatan serta


keselamatan kerja.

2. Apabila banyak pekerjaan yang tertunda.

Karyawan yang akan bekerja lembur harus diketahui oleh Bagian Personalia,
Satpam serta Kepala Bagiannya dengan mengisi formulir kerja lembur.

Berikut perhitungan upah kerja lembur PT Kewalram Indonesia :

1. Perhitungan upah kerja lembur pada hari biasa :

 Jam kerja pertama selama 1 jam : 1,5 x upah per jam


 Jam kerja kedua selama 1 jam : 2 x upah per jam
 Jam kerja ketiga hingga seterusnya : 2,5 x upah per jam

2. Perhitungan upah kerja lembur pada hari libur/resmi mingguan/cuti tahunan/cuti


panjang :
 Jam kerja pertama selama 7 atau 5 jam : 2 x upah per jam
 Jam kerja kedua selama 1 jam : 3 x upah per jam
 Jam kerja ketiga hingga seterusnya : 4 x upah per jam

Macam-macam tunjangan yang diberikan kepada karyawan, adalah sebagai


berikut :

1. Tunjangan Hadir
Tunjangan hadir diberikan kepada karyawan yang dihitung berdasarkan
kehadiran selama satu bulan sekali.

2. Tunjangan Jabatan
Tunjangan jabatan diberikan kepada karyawan yang memiliki jabatan khusus,
Tunjangan jabatan ini tidak ada sistem pemotongan yang dikaitkan dengan
kehadiran.
3. Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan diberikan kepada semua karyawan baik yang memiliki
jabatan maupun tidak, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Perusahaan wajib menaikan gaji berkala setiap tahunnya dengan


memperhatikan faktor-faktor perusahaan serta ketentuan pemerintah sesuai
dengan situasi, kondisi serta perekonomian perusahaan.

Karyawan yang memiliki jabatan akan diberikan tunjangan-tunjangan lainnya


yang akan naik setiap tahunnya sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Kenaikan golongan diberikan dengan penilaian yang objektif dari perusahaan,


maka karyawan akan mendapat kenaikan golongan serta kenaikan upah.

2.4.4.2 Fasilitas Karyawan

PT Kewalram Indonesia memberikan fasilitas untuk seluruh karyawannya,


diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Masjid untuk beribadah.


2. Kesejahteraan sosial seperti :
 Angkutan karyawan
Angkutan karyawan adalah sarana transportasi bagi karyawan, perusahaan
menyediakannya dengan jalur yang telah ditentukan.
 Konsumsi
Perusahaan menyediakan makanan serta minuman yang layak untuk
dimakan oleh karyawan, makanan yang diberikan satukali sehari.
 Pakaian seragam
Perusahaan memberikan satu pakaian seragam serta satu pasang sepatu
(untuk karyawan tetap).
 Jaminan kesehatan
Perusahaan menyediakan jasa pengobatan untuk menunjang sarana
kesehatan di rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan perusahaan.
 BPJS
PT Kewalram Indonesia sejauh ini telah memberikan program BPJS
Ketenagakerjaan sejak tanggal 01 Juli 2005 dan BPJS kesehatan sejak
tahun 2015 kepada seluruh karyawannya.
Selain itu, perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan apabila:

 Kreatif serta memiliki prestasi kerja yang baik.


 Secara aktif membantu kegiatan yang diselenggarakan perusahaan.
 Mengusulkan sesuatu yang berguna bagi perusahaan.
 Menanggulangi serta memecahkan masalah yang ada diperusahaan.
Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dengan kriteria
di atas diberikan setiap setahun sekali.

2.4.4.3 Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan apabila karyawan melanggar tata


tertib perusahaan serta melanggar Undang-undang atau Peraturan Pemerintah.
Pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan akan mendapatkan sanksi sebagai
berikut :

1. Peringatan secara lisan.

2. Peringatan secara tulisan.

3. Penurunan Jabatan bagi karyawan yang memiliki jabatan.

4. Pemutusan kerja sementara (skorsing).

5. Pemutusan hubungan kerja.

Pengusaha serta serikat pekerja bersama-sama menyetujui bahwa hubungan


kerja dapat diputuskan berdasarkan :

1. Atas kehendak sendiri.

2. Pekerja meninggal dunia.

3. Atas kehendak perusahaan.

Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja apabila pekerja melakukan


perbuatan-perbuatan yang merugikan perusahaan serta melanggar hukum, yang
dimaksud dengan perbuatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pencurian dan penggelapan.

2. Penganiayaan terhadap pengusaha serta rekan kerja.


3. Membujuk rekan kerja untuk melakukan sesuatu yang melanggar aturan.

4. Merusak dengan sengaja maupun tidak sengaja barang milik perusahaan.

5. Membocorkan rahasia perusahaan.

Pekerja yang mengundurkan diri diharuskan memberikan surat pengunduran diri


kepada pihak yang bersangkutkan. Perusahaan memberikan uang kebijaksanaan
yang besarnya telah ditetapkan seperti berikut :

1. 70% dari upah pokok bagi karyawan yang menunggu selama 1 bulan dihitung
sejak surat pengajuan pengunduran diri.

2. 65% dari upah pokok bagi karyawan yang menunggu selama 1 bulan tetapi
masa kerjanya kurang dari 2 tahun.

3. 60% dari upah pokok bagi karyawan yang mengundurkan diri karena
kasus,seperti berikut :

 Karyawan yang memiliki absensi yang kurang bagus.


 Karyawan yang mengundurkan tetapi tidak menunggu selama 1 bulan
terhitung sejak surat pengajuan pengunduran diri.
 Setiap pemutusan hubungan kerja berpedoman kepada Undang-undang No.
13 tahun 2003.

Anda mungkin juga menyukai