Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN I

PNI DAN KONSEP STRESSOR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. Fauziah Dinda Pratama (131811133022)
2. Lidia Lestiawati (131811133030)
3. Nia Meilansari (131811133031)
4. Nafilah Azmi Yaswar (131811133073)
5. Purwestri Dyah Kinanti (131811133079)
6. Febry Hayyu Hanifah (131811133083)
7. Renza Wira Jalasena (131811133122)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas pembuatan dan penyusunan makalah yang berjudul “PNI dan Konsep
Stressor” dalam mata ajaran kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I ini. Bersama
dengan ini kami juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah terlibat berpartisipasi dan juga membantu kami dalam pembuatan
dan penyusunan makalah mata ajaran kuliah ini. Semoga makalah ini dapat
banyak membantu dan bermanfaat bagi kita semua.
Tugas pembuatan dan penyusunan makalah kami ini tentu saja masih jauh
dari kata sempurna. Karena itu, segala kritik dan saran kami terima dengan lebar
dan lapang dada demi perbaikan dan penyempurnaan tugas pembuatan dan
penyusunan makalah ini untuk menjadi sebuah makalah yang jauh lebih baik dan
juga untuk pembelajaran bagi kami dan Anda dalam menyelesaikan tugas-tugas
makalah lain di kemudian hari.

Surabaya, 27 September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................


i

DAFTAR ISI .......................................................................................................


ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................


1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................


...................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................


...................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................


...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................


3

2.1 Pengertian Psikoneuroimunologi (PNI) ..............................................


...................................................................................................................3

2.2 Konsep Psikoneuroimunologi (PNI) ..................................................


...................................................................................................................4

2.3 Pengertian Stressor ..............................................................................


...................................................................................................................5

2.4 Faktor Stressor ....................................................................................


...................................................................................................................5

ii
2.5 Jenis – jenis Stressor ...........................................................................
...................................................................................................................6

2.6 Dampak Stressor terhadap Stress ........................................................


...................................................................................................................7

BAB III PENUTUP .............................................................................................


9

3.1 Kesimpulan .........................................................................................


...................................................................................................................9

3.2 Saran ...................................................................................................


...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi sehat dapat dipertahankan karena individu mempunyai ketahanan


tubuh yang baik. Stres terjadi karena tidak adekuatnya kebutuhan dasar manusia
yang akan dapat bermanifes pada perubahan fungsi fisiologis, kognitif, emosi
dan perilaku.
Paradigma yang banyak dianut pada saat ini adalah memfokuskan pada
hubungan antara perilaku, sistem saraf pusat (SSP), fungsi endokrin dan imunitas.
Responsivitas system imun terhadap stres menjadi konsep dasar psikoneuro-
imunologi.
Mekanisme hubungan tersebut diperantarai oleh mediator kimiawi seperti
glukokortikoid, zat golongan amin dan berbagai polipeptida melalui aksis limbik
hipotalamus-hipofisis-adrenal yang dapat menurunkan respon imun seperti
aktifitas sel natural killer (NK), interleukin (IL-2R mRNA), TNF-dan produksi
interferon gama (IFN). Stres adalah salah satu dampak perubahan sosial dan
akibat dari suatu proses modernisasi yang biasanya diikuti oleh proliferasi
teknologi, perubahan tatanan hidup serta kompetisi antar individu yang makin
berat.
Para ahli perilaku mempelajari hubungan perilaku dengan system
kekebalan tubuh yang sangat kompleks dan salah satu isu menarik adalah
hubungan antara stress dengan system kekebalan tubuh. Akhir-akhir ini
berkembang penelitian tentang hubungan antara perilaku, kerja saraf, fungsi
endokrin dan imunitas.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud psikoneuroimunologi?
2. Apa yang dimaksud konsep stressor?
3. Bagaimana konsep psikoneuroimunologi dan konsep stressor?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian psikoneuroimunologi


2. Mengetahui pengertian konsep stressor
3. Memahami konsep psikoneuroimunologi dan konsep stressor

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PSIKONEUROIMUNOLOGI (PNI)

Psikoneuroimunologi merupakan konsep terintegrasi mengenai fungsi


regulasi-imun untuk mempertahankan homeostasis. Untuk mempertahankan
homeostasis, sistem imun berintegrasi dengan proses psikofisiologik otak, dan
karena itu mempengaruhi dan dipengaruhi otak.

Melalui pendekatan ini telah mulai dipahami mekanisme interaksi antara


perilaku, sistem saraf, sistem endokrin, dan fungsi imun. Komponen perilaku dari
interaksi ini melibatkan kondisioning Pavlov pada peningkatan maupun
penekanan antibodi dan respon imun seluler. Kondisioning ini berekspresi sebagai
efek pengalaman stress terhadap fungsi imun. Selanjutnya diketahui bahwa
mekanisme terintegrasi ini berlangsung dalam ritme yang berkaitan dengan ritme
lingkungan seperti ritme Sirkadian. Respon stress berkelanjutan berekspresi
sebagai sindroma adaptasi umum. Sebagai respon akut dimulai dengan initial
brief alarm reaction. Dalam tahap ini peningkatan sekresi cortisol pada aksis
Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA) menimbulkan supresi pada sebagian besar
fungsi imun dan peningkatan aktifitas sistem simpatis. Bila stress tidak dapat
diatasi secara efektif, tahap kedua prolonged resistance period akan dimulai,
dimana aktivasi aksis HPA akan menurun tetapi tidak pernah mencapai kondisi
basal. Kegagalan berkelanjutan untuk mengatasi stress akan berakhir pada
terminal stage of exhaustion and death. Aplikasi medis psikoneuroimunologi akan
meningkatkan efektifitas terapi penyakit keganasan, gangguan kardiovaskular,
penyakit infeksi, trauma fisik, transplantasi, dan gangguan jiwa.

3
2.2 KONSEP PSIKONEUROIMUNOLOGI (PNI)

Martin (1938) mengemukakan ide dasar konsep psikoneuroimunologi


yaitu status emosi menentukan fungsi sistem kekebalan, dan stres dapat
meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi dan karsinoma. Dikatakan lebih
lanjut bahwa karakter, perilaku, pola koping dan status emosi berperan pada
modulasi sistem imun.

Pada awal tahun 1950-an para ahli perilaku mempelajari hubungan


perilaku dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat kompleks dan salah satu isu
menarik adalah hubungan antara stres dengan sistem kekebalan tubuh.

Akhir-akhir ini berkembang penelitian tentang hubungan antara perilaku,


kerja saraf, fungsi endokrin dan imunitas. Hasil penelitian inilah yang selanjutnya
mendukung konsep psikoneuroimunologi. Sedangkan Holden (1980) dan Ader
(1981) mengenalkan istilah psikoneuroimunologi yaitu kajian yang melibatkan
berbagai segi keilmuan, neurologi, psikiatri, patobiologi dan imunologi.
Selanjutnya konsep ini banyak digunakan pada penelitian dan banyak temuan
memperkuat keterkaitan stres terhadap berbagai patogenesis penyakit termasuk
infeksi dan neoplasma.

Psikoneuroimunologi adalah suatu ilmu yang dapat menjelaskan modulasi


sistem imun yang mengalami stres sebagai respons terhadap adanya perubahan
perilaku. Konsep ini merupakan gabungan antara psiko-neuro dan imunologi,
sehingga terdapat interaksi antara susunan saraf pusat dan sistem imun yang
diperantarai oleh aksis HPA (Hipotalamus-pituitary-adrenal)

Psikoneuroimunologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara


perilaku (behavior), fungsi neuroendokrin dan proses sistem imun. Komunikasi
dua arah antara sistem saraf dan immune networks dapat menjelaskan bahwa
perilaku dan stres dapat berpengaruh pada imunitas, demikian pula sebaliknya,
proses imun dapat mempengaruhi perilaku.

Jadi, aktivitas fisik dan psikologis dapat menimbulkan aktivitas biologis


tubuh, termasuk respons ketahanan tubuh. Dalam hal ini, istilah stres seringkali

4
digunakan untuk menggambarkan kondisi psikologis (emosional) dan respon
biologis. Istilah stres disiapkan untuk fenomena psikologis dan fisiologik yang
kompleks dan belum diketahui secara jelas.

2.3 PENGERTIAN STRESSOR


Stresor (stressor) adalah stimulus atau peristiwa yang menimbulkan respon stres
pada organisme. Stresor dapat di kategorikan sebagai akut atau kronis, eksternal
atau internal terhadap organisme. Manual diagnostik dan statistik gangguan
mental (DSM-IV-TR) mendefinisikan stresor psikososial sebagai “setiap
peristiwa hidup atau perubahan hidup yang mungkin terkait secara temporal (dan
mungkin kausal) dengan onset, peristiwa, atau eksaserbasi gangguan mental.
Menurut Emanualsen & Ronsenlicht, stresor merupakan faktor internal maupun
eksternal yang dapat mengubah individu dan dapat mengubah individu dan
berakibat pada terjadinya fenomena stres.
2.4 FAKTOR STRESOR
Seperti yang telah di jelaskna diatas, stress dipicu oleh stressor. Tentunya stressor
tersebiut berasal dari berbagai sumber, yaitu:
1. Lingkungan
Yang termasuk dalam stresor lingkungan yaitu:
Sikap linghkungan, seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan itu
memiliki nilai negatif dan positif terhadap perilaku masing-masing
individu sesuai pemahaman kelompok dalam masyarakat tersebut.
Tuntutan inilah yang dapat membuat individu tersebut harus selalu
berlaku positif sesuai dengan pandangan masyarakat di lingkungan
tersebut.
Tuntutan dan sikap keluarga, contohnya seperti tuntutan yang
sesuai dengan keinginan orang tua untuk memilih jurusan saat akan
kuliah, perjodohan dan lain-lain yang bertolak belakang dengan
keinginannya dan menimbulkan tekanan pada individu tersebut.
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), tuntutan
untuk selalu update terhadap perkembangan zaman membuat sebagian
individu berlomba untuk menjadi yang pertama tahu tentang hal-hal
yang baru , tuntutan tersebut juga terjadi karena rasa malu yang tinggi
jika disebut gaptek.
2. Diri sendiri, terdiri dari

5
Kebutuhan psikologis yaitu tuntutan terhadap keinginan yang ingin
dicapai. Proses internalisasi diri adalah tuntutan individu untuk terus-
menerus menyerap sesuatu yang diinginkan sesuai dengan
perkembangan.

3. Pikiran
Berkaitan dengan penilaian individu terhadap lingkungan dan
pengaruhnya pada diri dan persepsinya terhadap lingkungan.
Berkaitan dengan cara penilaian diri tentang cara penyesuaian yang
biasa dilakukan oleh individu yang bersangkutan.

2.5 JENIS-JENIS STRESS


1. Stress baik
Stress tidak hanya dipacu sepenuhnya oleh pengalaman negatif.
Bahkan, pengalaman positif juga dapat membawa stress, seperti
upacara kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe stress seperti ini
dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk sistem imun kita. Selain
itu, tipe stress ini juga dapat membuat banyak orang lebih mudah
untuk menciptakan tujuan dan menikmati proses pencapaian
dengan penuh energi.

2. Distres internal
Ini adalah tipe stress yang buruk. Distres merupakan tipe stres
negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan
situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya tubuh
kita menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut
terusik, tubuh pun mengalami distres.
3. Distres akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu
oleh peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres
kronik terjadi ketika seseorang harus menahan stress dalam waktu
yang lama. Kedua tipe strees ini memicu timbulnya hiperstres.
4. Hipostres
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan dapat memicu
tipe stres lainnya, yaitu hipostres. Hipostres merupakan
“ketidakadaan” stress, tetapi juga bisa diartikan kebosanan yang

6
ekstrim. Seseorang yang mengalami hipostres mungkin merasa
tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apapun.
Hipostres dapat memicu perasaan depresi dan ke sia-siaan.
5. Eustress
Eustress merupakan stress yang sangat berguna lantaran dapat
membuat tubuh menjadi lebih waspada. Eustress membuat tubuh
dan pikiran menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan,
bahkan bisa dapat disadari. Tipe stress ini dapat membantu
memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya
menemukan solusi untuk masalah.

2.6 DAMPAK STRESSOR TERHADAP STRESS


Dampak stressor dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Sifat stressor, pengertian individu tentang bagaimana cara mengatasi
dan darimana sumber stressor tersebut serta besarnya pengaruh stressor
pada individu tersebut, membuat dampak stresss yang terjadi pada
setiap individu berbeda-beda.
2. Jumlah stressor, yaitu banyaknya stressor yang diterima individu
dalam waktu bersamaaan. Jika individu tersebut tidak siap menerima
akan menimbulkan perilaku yang tidak baik. Misalnya marah pada hal-
hal yang kecil.
3. Lama stressor, maksudnya seberapa sering individu menerima stressor
yang sama. Semakin sering individu mengalami hal yang sama maka
akan timbul kelelahan dalam mengatasi masalah tersebut.
4. Tingkat perkembangan, artinya tiap individu memiliki tingkat
perkembangan yang berbeda.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Psikoneuroimunologi adalah suatu ilmu yang dapat menjelaskan modulasi
sistem imun yang mengalami stres sebagai respons terhadap adanya perubahan
perilaku.
2. Adanya kesamaan titik tangkap pada tingkat sistem saraf pusat antara aspek
fisik dan psikologik, maka setiap stresor yang mengenai tubuh akan
memberikan respons biologik pada sistem saraf. Jadi kedua aspek fisik dan
psikologik tersebut dapat menimbulkan aktivitas biologik tubuh, termasuk
respons ketahanan tubuh.
3. Stress adalah dampak dari Stressor (penyebab stres) yang dianggap sebagai
tekanan oleh individu sehingga membuatnya terpaksa untuk terus memikirkan
hal teersebut dan akhirnya akan mengganggu kesehatan psikologinya.

3.2 Saran
Kita sebagai perawat sebaiknya memahami lebih spesifik lagi tentang sistem
hormon, karena sistem hormon sangat berpengaruh bagi tubuh. Dan dalam
tindakan keperawatan, pengetahuan yang lebih dalam tentang system endokrin
sangat bermanfaat dalam mengambil keputusan yang paling efektif dan dapat
menghindari kesalahan dalam pengambilan tindakan.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Nurdin, Adnil Edwin., 2010, PENDEKATAN PSIKONEUROIMUNOLOGI,


(http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/download/73/70 diakses
tanggal 27 September 2018)

2. UINSA., PSIKONEUROIMUNOLOGI,
(http://digilib.uinsby.ac.id/15872/16/Paket%2012.pdf diakses tanggal 27
September 2018)

3. Ambarwati, Niki., (https://www.scribd.com/document/346419215/Makalah-


PNI-Kelompok-1 diakses tanggal 27 September 2018)

http://digilib.uinsby.ac.id/15872/16/Paket%2012.pdf

https://dokumen.tips/documents/psikoneuroimunologimakalah.html

http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/download/73/70

http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/73

9
10

Anda mungkin juga menyukai