Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas pembuatan dan penyusunan makalah yang berjudul PNI dan Konsep
Stressor dalam mata ajaran kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I ini. Bersama
dengan ini kami juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah terlibat berpartisipasi dan juga membantu kami dalam pembuatan
dan penyusunan makalah mata ajaran kuliah ini. Semoga makalah ini dapat
banyak membantu dan bermanfaat bagi kita semua.
Tugas pembuatan dan penyusunan makalah kami ini tentu saja masih jauh
dari kata sempurna. Karena itu, segala kritik dan saran kami terima dengan lebar
dan lapang dada demi perbaikan dan penyempurnaan tugas pembuatan dan
penyusunan makalah ini untuk menjadi sebuah makalah yang jauh lebih baik dan
juga untuk pembelajaran bagi kami dan Anda dalam menyelesaikan tugas-tugas
makalah lain di kemudian hari.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
2.5 Jenis jenis Stressor ...........................................................................
...................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud psikoneuroimunologi?
2. Apa yang dimaksud konsep stressor?
3. Bagaimana konsep psikoneuroimunologi dan konsep stressor?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 KONSEP PSIKONEUROIMUNOLOGI (PNI)
4
digunakan untuk menggambarkan kondisi psikologis (emosional) dan respon
biologis. Istilah stres disiapkan untuk fenomena psikologis dan fisiologik yang
kompleks dan belum diketahui secara jelas.
5
Kebutuhan psikologis yaitu tuntutan terhadap keinginan yang ingin
dicapai. Proses internalisasi diri adalah tuntutan individu untuk terus-
menerus menyerap sesuatu yang diinginkan sesuai dengan
perkembangan.
3. Pikiran
Berkaitan dengan penilaian individu terhadap lingkungan dan
pengaruhnya pada diri dan persepsinya terhadap lingkungan.
Berkaitan dengan cara penilaian diri tentang cara penyesuaian yang
biasa dilakukan oleh individu yang bersangkutan.
2. Distres internal
Ini adalah tipe stress yang buruk. Distres merupakan tipe stres
negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan
situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya tubuh
kita menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut
terusik, tubuh pun mengalami distres.
3. Distres akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu
oleh peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres
kronik terjadi ketika seseorang harus menahan stress dalam waktu
yang lama. Kedua tipe strees ini memicu timbulnya hiperstres.
4. Hipostres
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan dapat memicu
tipe stres lainnya, yaitu hipostres. Hipostres merupakan
ketidakadaan stress, tetapi juga bisa diartikan kebosanan yang
6
ekstrim. Seseorang yang mengalami hipostres mungkin merasa
tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apapun.
Hipostres dapat memicu perasaan depresi dan ke sia-siaan.
5. Eustress
Eustress merupakan stress yang sangat berguna lantaran dapat
membuat tubuh menjadi lebih waspada. Eustress membuat tubuh
dan pikiran menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan,
bahkan bisa dapat disadari. Tipe stress ini dapat membantu
memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya
menemukan solusi untuk masalah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Psikoneuroimunologi adalah suatu ilmu yang dapat menjelaskan modulasi
sistem imun yang mengalami stres sebagai respons terhadap adanya perubahan
perilaku.
2. Adanya kesamaan titik tangkap pada tingkat sistem saraf pusat antara aspek
fisik dan psikologik, maka setiap stresor yang mengenai tubuh akan
memberikan respons biologik pada sistem saraf. Jadi kedua aspek fisik dan
psikologik tersebut dapat menimbulkan aktivitas biologik tubuh, termasuk
respons ketahanan tubuh.
3. Stress adalah dampak dari Stressor (penyebab stres) yang dianggap sebagai
tekanan oleh individu sehingga membuatnya terpaksa untuk terus memikirkan
hal teersebut dan akhirnya akan mengganggu kesehatan psikologinya.
3.2 Saran
Kita sebagai perawat sebaiknya memahami lebih spesifik lagi tentang sistem
hormon, karena sistem hormon sangat berpengaruh bagi tubuh. Dan dalam
tindakan keperawatan, pengetahuan yang lebih dalam tentang system endokrin
sangat bermanfaat dalam mengambil keputusan yang paling efektif dan dapat
menghindari kesalahan dalam pengambilan tindakan.
8
DAFTAR PUSTAKA
2. UINSA., PSIKONEUROIMUNOLOGI,
(http://digilib.uinsby.ac.id/15872/16/Paket%2012.pdf diakses tanggal 27
September 2018)
http://digilib.uinsby.ac.id/15872/16/Paket%2012.pdf
https://dokumen.tips/documents/psikoneuroimunologimakalah.html
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/download/73/70
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/73
9
10