Anda di halaman 1dari 15

Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN


KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK
(STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNSIQ)
Nanang Agus Suyonoa
a
Program Studi Akuntansi Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Wonosobo
a
Email: suyono_na@yahoo.co.id

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi
Diterima : 24 Februari 2014 mahasiswa akuntansi Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ)
Disetujui : 5 April 2014 terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan apakah
imbalan keuangan, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial,
Kata Kunci: lingkungan kerja, pertimbangan pasar dan kepribadian
menemukan keuangan, pelatihan
profesional, nilai ekonomi,
mempengaruhi persepsi siswa pilihan karir sebagai akuntan
lingkungan kerja, pertimbangan publik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa imbalan
pasar dan kepribadian keuangan faktor simultan, pelatihan profesional, pengakuan
profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan
pertimbangan kepribadian pasar tenaga kerja memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik
oleh mahasiswa akuntansi di Universitas Sains Al-Qur'an.
Sebagian faktor imbalan keuangan, pelatihan profesional, nilai-
nilai sosial, dan pertimbangan kepribadian pasar tenaga kerja
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir
sebagai akuntan publik dengan akuntansi mahasiswa di
Universitas Sains Al-Qur'an, sedangkan faktor pengakuan dan
lingkungan kerja profesional tidak berpengaruh signifikan
terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi di Universitas Sains Al-Qur'an.

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article History This study aims to determine how perceptions of accounting
Received : February 24, 2014 students of University of Science of the Qur'an (UNSIQ) against
Accepted : April 5, 2014 the election of a career as a public accountant and whether the
financial rewards , professional training , social values , work
Key Words :
environment , market considerations and personality influence
find financial, professional
training, economic values, work
students' perceptions of career choice as an accountant public .
environment, market The results of this study indicate that simultaneous factor
considerations and personality. financial rewards , professional training, professional
recognition, work environment, social values, and personality
considerations labor market has a significant influence on the
selection of a career as a public accountant by accounting
students at the University of Science of the Qur'an . Partially
factors financial rewards , professional training , social values ,
and personality considerations labor market has a significant
influence on the selection of a career as a public accountant by
accounting students at the University of Science of the Qur'an ,
while the recognition factor and a professional work environment
has no influence significantly to the selection of a career as a
public accountant by accounting students at the University of
Science of the Qur'an.

69
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X

1. PENDAHULUAN karir sebagai akuntan, baik sebagai akuntan


Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa publik, akuntan manajemen, akuntan
akuntansi adalah tahap awal dari pemerintah maupun akuntan pendidik. Setiap
pembentukan karier tersebut. Setelah berhasil sarjana akuntansi bebas untuk memilih karir
menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi yang akan dijalaninya sesuai dengan
lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi keinginan dan harapannya masing-masing.
akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang Profesi ini juga memberikan peluang untuk
dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor- mendapatkan pekerjaan yang menantang dan
faktor yang melatarbelakanginya. Banyak bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai
realitas yang terjadi di dunia kerja yang tempat dan berbagai perusahaan yang
mengharuskan lulusan akuntansi dalam memiliki ciri dan kondisi yang berbeda.
mempertimbangkannya (Oktavia, 2005 Profesi akuntan publik termasuk dalam
seperti yang dikutip Widyasari, 2010). profesi-profesi termahal. Profesi akuntan
Faktor-faktor yang mempengaruhi publik bisa termasuk profesi termahal karena
pemilihan karir mahasiswa dan jenis karir sumber pendapatan terbesar dari akuntan
yang akan mereka jalani merupakan hal publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa
menarik untuk diteliti karena dengan konsultasi manajemen (Bachtiar, 2002 seperti
diketahuinya pilihan karir yang diminati yang dikutip Aprilyan, 2011). Profesi akuntan
mahasiswa, maka dapat diketahui mengapa publik juga termasuk profesi prestisius di
sesorang memilih karir tersebut. Minat dan Indonesia karena selain harus mempunyai
rencana karir yang jelas akan sangat berguna gelar sarjana akuntansi, calon akuntan
dalam program penyusunan program agar diharuskan mengikuti ujian yang
materi kuliah dapat disampaikan secara diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan
efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen
(Rasmini, 2007). Apabila karir mahasiswa Keuangan untuk bisa berpraktek sebagai
akuntansi dapat diketahui, maka pendidikan akuntan (Dilmy, 2002).
akuntansi dapat merencanakan kurikulum Penelitian ini akan meneliti beberapa
yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
sehingga apabila mahasiswa telah sebagai akuntan publik dan non-akuntan
menyelesaikan studi, maka mahasiswa publik. Ada beberapa faktor yang
diharapkan lebih mudah menyesuaikan mempengaruhi pemilihan karir terdiri atas
kemampuan yang dimilikinya dengan penghargaan finansial, pelatihan profesional,
tuntutan pekerjaan. Apabila profesi akuntan nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,
pada masa yang akan datang menghadapi pertimbangan pasar kerja (Rahayu dkk. 2003).
tantangan yang semakin berat, maka kesiapan Namun dalam penelitian ini akan
yang menyangkut profesionalisme mutlak ditambahkan faktor personalitas, karena
diperlukan untuk mendukung profesionalisme personalitas merupakan salah satu determinan
tersebut (Rahayu dkk. 2003). yang potensial terhadap perilaku individu saat
Secara umum, mahasiswa akuntansi yang berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu.
telah menyelesaikan jenjang S1-nya memiliki Hal ini membuktikan bahwa personalitas
beberapa pilihan dalam menentukan karir berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
selanjutnya. Pertama, mereka (lulusan sarjana Personalitas menunjukkan bagaimana
S1) dapat langsung bekerja sebagai karyawan mengendalikan atau mencerminkan
di sebuah perusahaan ataupun instansi kepribadian seseorang dalam bekerja.
pemerintah. Kedua, mereka dapat (Djuwita seperti yang dikutip Mazli dkk.
melanjutkan pendidikannya ke jenjang 2006).
selanjutnya yaitu S2 atau alternatif ketiga 1.1. Rumusan masalah
yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi Berdasarkan latar belakang permasalahan
mereka yang memilih menjadi seorang yang telah dipaparkan diatas maka rumusan
akuntan publik, mereka harus melalui masalah penelitian ini sebagai berikut :
pendidikan Profesi Akuntan dan meraih gelar Apakah penghargaan finansial, pelatihan
akuntan, selanjutnya mereka dapat memilih profesional, nilai sosial, lingkungan kerja,

70
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
pertimbangan pasar dan personalitas teori ini berfokus pada tiga hubungan
berpengaruh positif terhadap pemilihan karir (Robbins, 2006):
mahasiswa akuntansi? 1. Hubungan upaya-kinerja. Probabilitas
1.2. Tujuan Penelitian dan Manfaat yang dipersepsikan oleh individu yang
Penelitian mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian akan mendorong kinerja.
ini adalah untuk membuktikan pengaruh 2. Hubungan kinerja-imbalan. Sampai
penghargaan finansial, pelatihan profesional, sejauh mana individu itu meyakini bahwa
nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan berkinerja pada tingkat tertentu akan
pasar dan personalitas terhadap pemilihan mendorong tercapainya kinerja yang
karir mahasiswa akuntansi. diinginkan.
Manfaat dari penelitian ini diharapkan 3. Hubungan imbalan-sasaran pribadi.
menambah pengetahuan khususnya untuk Sampai sejauh mana imbalan-imbalan
lebih memahami faktor-faktor yang organisasi memenuhi sasaran atau
mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa kebutuhan pribadi individu serta potensi
akuntansi untuk menjadi seorang akuntan daya tarik imbalan tersebut bagi individu
publik, serta menambah pengetahuan dan tersebut.
pengalaman peneliti dalam melakukan Kunci dari teori pengharapan adalah
penelitian ilmiah. Bagi pihak institusi pemahaman sasaran individu dan keterkaitan
pendidikan akuntansi agar penelitian ini dapat antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan
memberikan nilai tambah dalam imbalan. Dengan demikian, pemilihan karir
meningkatkan kualitas pengajaran, sehingga mahasiswa akuntansi ditentukan oleh
menambah mutu lulusan sebagai pekerja pengharapan akan karir yang akan mereka
intelektual yang siap pakai sesuai dengan pilih apakah karir tersebut dianggap dapat
kebutuhan pasar dan membantu memuat memenuhi kebutuhan individu mereka dan
kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi apakah karir tersebut mempunyai daya tarik
yang relevan dalam dunia kerja saat ini. bagi mereka. Misalnya apakah karir tersebut
dapat memberikan imbalan organisasi yang
2. LANDASAN TEORI layak seperti bonus, kenaikan penghargaan
2.1.Teori Pengharapan finansial/gaji atau promosi. Dengan kata lain,
Dewasa ini, penjelasan yang paling mahasiswa yang mempunyai pengharapan
diterima secara luas mengenai motivasi terhadap karir yang dipilihnya ini dapat
adalah teori pengharapan dari Victor H. memberikan apa yang mereka inginkan
Vroom. Menurut teori ini, motivasi ditinjau dari faktor-faktor penghargaan
merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai
dicapai oleh seseorang dari perkiraan yang sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar
bersangkutan bahwa tindakannya akan kerja dan personalitas.
mengarah kepada hasil yang diinginkannya. 2.2.Profesi Akuntan Publik
Artinya, apabila seseorang sangat Profesi akuntan publik berkembang sejalan
menginginkan sesuatu, dan jalan nampaknya dengan berkembangnya berbagai jenis
terbuka untuk memperolehnya, maka yang perusahaan. Perusahaan membutuhkan modal
bersangkutan akan berupaya untuk menjalankan profesinya. Modal ini
mendapatkannya. Dalam istilah yang lebih dapat berasal dari pihak intern perusahaan
praktis, teori pengharapan mengatakan bahwa (pemilik) dan pihak ekstern perusahaan
karyawan akan berupaya lebih baik jika (investor dan pinjaman dari kreditur). Oleh
karyawan tersebut meyakini upaya itu karena itu, laporan keuangan dibutuhkan oleh
menghasilkan penilaian kinerja yang baik. kedua pihak tersebut dalam pengambilan
Penilaian kinerja yang baik akan mendorong keputusan yang berkaitan dengan perusahaan.
imbalan organisasi seperti bonus, kenaikan Laporan keuangan yang akan dibuat
penghargaan finansial/gaji atau promosi. manajemen merupakan penyampaian
Selanjutnya, imbalan tersebut akan memenuhi informasi mengenai pertanggung jawaban
sasaran pribadi karyawan. Oleh karena itu, pengelolaan dana yang berasal dari pihak

71
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
ekstern maupun intern perusahaan (Setiyani, akuntan senior yang lebih berpengalaman. Di
2005). samping itu, pelatihan teknis yang
Akuntan publik sebagai bagian dari profesi mempunyai cukup arti pula bahwa akuntan
akuntansi memiliki peran yang sangat harus mengikuti perkembangan yang terjadi
strategis dalam dunia bisnis. Hal ini di dunia usaha dan profesinya (Mulyadi,
didasarkan atas pertimbangan bahwa hanya 2002).
akuntan publik yang memiliki kewenangan Keputusan Menteri Keuangan Republik
untuk menyatakan opini atas laporan Indonesia Nomor: No.43/KMK.017/1997
keuangan klien. Menurut Boynton et al. tanggal 27 Januari 1997, izin menjalankan
(2003:53) kebutuhan akan opini auditor atas praktik sebagai akuntan publik diberikan oleh
laporan keuangan disebabkan oleh empat Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi
faktor, yaitu: persyaratan sebagai berikut (Mulyadi, 2002) :
a. Conflict of interest antara pengguna a. Berdomisili di wilayah Indonesia.
laporan keuangan dan manajemen. b. Lulus ujian sertifikasi akuntan publik
b. Consequences, dimana laporan keuangan yang diselenggarakan oleh Ikatan
dianggap sebagai sumber utama. Akuntan Indonesia (IAI).
c. Complexity bahwa laporan keuangan c. Menjadi anggota IAI.
merupakan sesuatu yang kompleks. d. Telah memiliki pengalaman kerja
d. Remoteness, yakni adanya keterbatasan sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai
jarak, waktu dan biaya yang tidak praktis akuntan dengan reputasi baik di bidang
jika pemakai informasi tidak mendasarkan audit.
pada hasil laporan auditan. Berikut ini adalah gambaran jenjang karir
Mulyadi (1992:27) mendefinisikan akuntan akuntan publik (Mulyadi, 2002):
publik sebagai berikut: a) Auditor junior, bertugas melaksanakan
“Akuntan profesional yang menjual prosedur audit secara rinci,
jasanya kepada masyarakat, terutama bidang membuatkertas kerja untuk
pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang mendokumentasikan pekerjaan audit yang
dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut telah dilaksanakan.
terutama ditujukan untuk memenuhi b) Auditor senior, bertugas untuk
kebutuhan para kreditor, investor, calon melaksankan audit dan bertanggung jawab
kreditor, calon investor, dan instansi untuk mengusahakan biaya audit dan
pemerintah (terutama instansi pajak). Di waktu audit sesuai dengan rencana,
samping itu, akuntan publik juga menjual jasa mengarahkan dan mereview pekerjaan
lain kepada masyarakat seperti, konsultasi auditor junior.
pajak, konsultasi bidang manajemen, c) Manajer, merupakan pengawas audit yang
penyusunan sistem akuntansi, dan bertugas membantu auditor senior dalam
penyusunan laporan keuangan”. merencanakan program audit dan waktu
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh audit, mereview kertas kerja, laporan audit
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah dan management letter.
pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi d) Partner, bertanggung jawab atas
dibidang keuangan. Jenis pekerjaan tersebut hubungan dengan klien, dan bertanggung
mencerminkan seorang akuntan yang bekerja jawab secara keseluruhan mengenai
di Kantor Akuntan Publik (KAP) akan selalu auditing.
berhubungan dengan klien, yaitu perusahaan Bekerja di KAP dapat mengetahui berbagai
yang meminta jasa pada kantor akuntan macam perusahaan terutama perlakuan
publik. Hal tersebut menunjukan bahwa jenis auditnya, sering bepergian keluar kota untuk
pekerjaan profesi akuntan publik adalah mengaudit klien. Pengalaman di KAP
pekerjaan yang tergantung pada jasa yang menbuat seorang individu dicari oleh
diminta oleh kliennya (Setiyani, 2005). perusahaan karena dianggap telah menguasai
Seseorang yang memilih karir sebagai akuntansi sesuai standar yang berlaku. Namun
akuntan publik, harus terlebih dahulu mencari bekerja di KAP juga terdapat kekuranganya,
pengalaman profesi di bawah pengawasan seperti pekerjaan yang melebihi perusahaan

72
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
biasa yang mengharuskan lembur (Sumarna, Pada saat yang sama, biaya operasi kantor
2002). akuntan publik juga meningkat.
2.3.Karir di Kantor Akuntan Publik Karir profesi akuntan publik pada jenjang
Kantor Akuntan Publik (member of partner mengalami tingkat stres yang paling
member’s firm) meliputi semua dari berikut rendah di antara yang lain dan memiliki
ini (Boynton et al., 2003:109): tingkat kepuasan kerja tertinggi serta mereka
1. Semua orang (dari setiap tingkatan) yang pula paling sedikit mengalami psychosomatic
berpartisipasi dalam perikatan, kecuali distress dan keinginan untuk berpindah kerja
mereka yang hanya melaksanakan fungsi (Sanders et al., 1995). Selain itu kantor
klerk rutin, seperti juru ketik atau operator akuntan publik besar memiliki lingkungan
foto kopi. kerja yang cenderung berusaha stres daripada
2. Semua orang yang memiliki posisi kantor akuntan publik lokal atau regional
manajerial dan berlokasi dalam kantor (Gaertner dan Ruhe, 1981). Collins dan
yang berpartisipasi signifikan dalam Killough (1992) menunjukkan bahwa
perikatan (misalnya direktur sumberdaya lingkungan kerja yang cenderung bersuasana
manusia). stres dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja
3. Semua pemilik, partner, atau pemegang meningkat. Selain itu, pekerjaan yang tidak
saham dari kantor akuntan publik. sesuai pribadinya juga dapat meningkatkan
4. Sebuah entitas (misalnya kemitraan, ketidakpuasan kerja (Chatman, 1989).
korporasi, perwalian, atau kerjasama)
yang kebijakan usaha, keuangan, atau 2.4. Faktor-Faktor yang Menjadi
akuntansinya dapat dikendalikan oleh Pertimbangan dalam Pemilihan Karir
seseorang atau lebih dari orang-orang sebagai Akuntan Publik
yang telah disebutkan di atas atau oleh 1. Penghargaan Finansial
dua orang atau lebih yang dipilih dan Penghargaan finansial atau gaji adalah
ditunjuk untuk bertindak bersamasama. sebuah penghargaan yang berwujud finansial.
Akuntan publik merupakan profesi yang Penghargaan finansial tersebut
menjual jasa kepada masyarakat umum dipertimbangkan dalam pemilihan profesi
terutama dalam bidang pemeriksaan laporan Karena tujuan utama seseorang bekerja adalah
keuangan yang disajikan klien. Pemeriksaan memproleh penghargaan finansial.
laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi Penghasilan atau penghargaan finansial yang
kebutuhan dari pihak intern perusahaan diperoleh sebagai kontraprestasi dari
maupun ekstern perusahaan (kreditor, pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi
investor, calon kreditor, calon investor, sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik
instansi pemerintah, dan masyarakat). Dalam utama untuk memberikan kepuasan kepada
realitanya akuntan publik melaksanakan karyawannya. Kompensasi finansial yang
empat jenis jasa utama, yaitu atestasi, rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi
perpajakan, konsultasi manajemen, serta jasa kepuasan kerja. Penghargaan finansial/gaji
akuntansi dan pembukuan. dipandang sebagai alat ukur untuk menilai
Bervariasinya jasa yang dapat diberikan pertimbangan jasa yang telah diberikan
oleh profesi akuntan publik dapat karyawan sebagai imbalan yang telah
menimbulkan terjadinya berbagai macam diperolehnya. Seseorang yang bekerja tidak
tekanan kerja sehingga dapat berpengaruh hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi
buruk pada kinerja, keefektifan dan kesehatan saja, akan tetapi alasan kuat yang mendasar
individu, seperti membolos, produktivitas sampai sekarang mengapa seseorang bekerja
rendah, tingkat turnover yang tinggi dan hanya untuk alasan faktor ekonomi. Hal ini
ketidakpuasan kerja (Gaertner dan Rube, berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
1981). Tekanan klien supaya kantor akuntan fisiologi.
publik mengurangi ongkos dan jam kerja serta Menurut penelitian (Stolle, 1976) yang
persaingan ketat antar kantor akuntan publik termasuk dalam penghargaan finansial adalah
menyebabkan tekanan semakin meningkat. gaji awal yang tinggi, dana pensiun, dan
potensi kenaikan penghargaan finansial/gaji.

73
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
(Wheeler, 1983) menemukan bahwa orang- diperlukan dalam menjalankan karirnya
orang bisnis, psikologi, dan bidang (Rahayu, 2003).
pendidikan selain akuntansi beranggapan Selanjutnya, Wijayanti (2001)
bahwa akuntansi menawarkan penghasilan menunjukkan bahwa pelatihan profesional,
yang lebih tinggi daripada pekerjaan dalam tidak dipertimbangkan dalam pemilihan
bidang pemasaran, manajemen umum, profesi mahasiswa, kecuali faktor pengalaman
keuangan dan perbankan. Wijayanti (2001) kerja yang bervariasi dipertimbangkan oleh
mengungkapkan bahwa penghargaan mahasiswa yang memilih profesi akuntan
finansial/gaji atau penghargaan finansial publik dan akuntan pemerintah. Begitu pula
merupakan faktor yang dipertimbangkan dengan hasil penelitian Jadongan (2004),
mahasiswa dalam memilih profesi. yang mengungkapkan bahwa dalam memilih
Mahasiswa yang memilih profesi akuntan profesi akuntan publik, mahasiswa sangat
perusahaan dan akuntan pemerintah mempertimbangkan pelatihan profesional.
berpendapat bahwa dengan profesi tersebut, 3. Nilai-Nilai Sosial
penghargaan finansial/gaji awal mereka lebih Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai
baik dibandingkan dengan profesi akuntan faktor yang menampakkan kemampuan
pendidik dan profesi akuntan publik. seseorang pada masyarakatnya atau dengan
Mahasiswa yang memilih profesi akuntan kata lain, nilai seseorang dari sudut pandang
pemerintah dan akuntan pendidik lebih orang-orang lain di lingkungannya. Nilai
mengharapkan dana pensiun dibandingkan sosial dipertimbangkan dalam memilih
dengan mahasiswa yang memilih profesi profesi. Mahasiswa akuntansi menganggap
akuntan perusahaan dan akuntan publik profesi akuntan publik lebih memberi
(Rahayu, 2003). kesempatan untuk berinteraksi dengan orang
2. Pelatihan Profesional lain, lebih memberi kesempatan untuk
Stolle (1976) mengungkapkan pelatihan menyediakan jasa sosial dan lebih prestisius
profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa dibandingkan profesi akuntan perusahaan
yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini (Stolle, 1976).
berarti bahwa dalam memilih profesi, tidak Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa
hanya bertujuan mencari penghargaan nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh
finansial, tetapi juga ada keinginan untuk mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi
mengejar prestasi dan mengembangkan diri. yang meliputi: kesempatan berinteraksi,
Hasil penelitiannya lebih lanjut kepuasan pribadi, kesempatan untuk
mengemukakan bahwa mahasiswa tingkat IV menjalankan hobi, dan perhatian perilaku
beranggapan akuntan publik lebih individu. Pandangan mahasiswa akuntansi
memerlukan pelatihan kerja dan lingkungan terhadap hal-hal tersebut juga berbeda-beda
kerjanya lebih variatif, karena lingkungan sesuai dengan jenis pekerjaan dalam profesi
kerja yang lebih variatif ini maka perlu yang dipilih.
pelatihan kerja yang lebih banyak daripada 4. Lingkungan Kerja
karir sebagai akuntan perusahaan. Beberapa Stolle (1976) mengungkapkan bahwa
elemen dalam pelatihan profesional yakni, profesi akuntan perusahaan menurut persepsi
pelatihan sebelum bekerja, mengikuti mahasiswa akuntansi lebih bersifat rutin dan
pelatihan di luar lembaga, mengikuti banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan di
pelatihan rutin lembaga, dan variasi belakang meja, sedangkan pekerjaan sebagai
pengalaman kerja. Mahasiswa akuntansi akuntan publik lebih atraktif, lebih banyak
beranggapan bahwa pelatihan profesional ini membutuhkan waktu, tingkat persaingan dan
perlu dilakukan oleh semua profesi akuntansi. banyaknya tekanan untuk menghasilkan
Mahasiswa yang memilih profesi akuntan pekerjaan yang lebih baik. Sifat pekerjaan,
pendidik menganggap tidak perlu pelatihan tingkat persaingan dan banyaknya tekanan
kerja sebelum memulai pekerjaan. Mahasiswa merupakan faktor lingkungan pekerjaan dan
yang memilih profesi akuntan publik merupakan faktor yang dipertimbangkan
menganggap pelatihan kerja tidak terlalu dalam pemilihan karir mahasiswa.

74
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
Penelitian oleh Wijayanti (2001) masih lebih aman dibandingkan profesi
menunjukkan bahwa lingkungan kerja akuntan perusahaan. Menurut Wheeler
dipertimbangkan dalam pemilihan profesi (1983), pertimbangan pasar kerja (job market
mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin consideration) meliputi, tersedianya lapangan
dan pekerjaan cepat diselesaikan. Rahayu et kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan
al. (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa kesempatan promosi.
yang memilih profesi sebagai akuntan 6. Personalitas
pemerintah menganggap rutinitas Rahayu dkk (2003) mengatakan bahwa,
pekerjaannya lebih tinggi dibanding akuntan personalitas merupakan salah satu determinan
perusahaan. Mahasiswa yang memilih profesi yang potensial terhadap perilaku individu saat
sebagai akuntan publik menganggap jenis berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu.
pekerjaannya tidak rutin, tetapi banyak Hal ini membuktikan bahwa personalitas
tantangan dan tidak dapat dengan cepat berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
terselesaikan. Personalitas menunjukkan bagaimana
5. Pertimbangan Pasar Kerja mengendalikan atau mencerminkan
Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat kepribadian seseorang dalam bekerja. Djuwita
dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa dalam Mazli dkk. (2006), mengatakan bahwa
yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki faktor penyebab seseorang kehilangan
pasar kerja yang lebih luas akan lebih pekerjaan antara lain karena ketidaksesuaian
diminati daripada pekerjaan yang pasar kepribadian mereka dengan pekerjaan.
kerjanya kecil. Hal ini karena peluang Personalitas berarti karakteristik psikologi
pengembangan dari pekerjaan dan imbalan dari dalam yang menentukan dan
yang diperoleh akan lebih banyak. merefleksikan bagaimana seseorang merespon
Pertimbangan pasar kerja dapat menjadi lingkungannya. Tak ada dua orang yang
alasan atau faktor bagi seseorang dalam memiliki kesamaan personalitas. Personalitas
menentukan karirnya. Dengan demikian, berpengaruh terhadap perilaku individu
pertimbangan pasar kerja merupakan faktor tersebut (Mutmainah, 2006).
yang dapat mempengaruhi mahasiswa
akuntansi untuk menentukan karirnya baik 2.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
yang berprofesi sebagai akuntan pubik Penelitian
maupun non akuntan publik. 1. Kerangka Pemikiran
Hasil penelitan Rahayu et al. (2003) Kerangka pemikiran menjelaskan
menunjukkan bahwa mahasiswa yang hubungan antara variabel independen yang
memilih profesi akuntan pemerintah dan meliputi penghargaan finansial, pelatihan
akuntan pendidik menganggap keamanan profesional, lingkungan kerja, nilai sosial,
kerja dan profesinya lebih aman dibandingkan pertimbangan pasar kerja dan personalitas
dengan perofesi akuntan lainnya. Mahasiswa terhadap variabel dependen yakni minat
yang memilih profesi akuntan publik mahasiswa memilih karir sebagai akuntan
menganggap pekerjaannya kurang aman tetapi publik.

75
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X

H1
Penghargaan
Finansial (X1)

H2
Pelatihan
Profesional (X2)

H3
Lingkungan
Kerja (X3) Pemilihan Karir
sebagai Akuntan
H4 Publik (Y)
Nilai Sosial (X4)

H5
Pasar Kerja (X5)

H6
Personalitas (X6)

Sumber : Data primer diolah, 2014

2. Hipotesis Penelitian 3. METODOLOGI PENELITIAN


Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian
hipotesis penelitian ini adalah : Penelitian ini merupakan studi empiris
a. H1 = Diduga bahwa Penghargaan yang dilakukan pada Perguruan Tinggi
Finansial (X1) berpengaruh positif Universitas Sains Al Qur’an Fakultas
terhadap pemilihan karir mahasiswa Ekonomi Jurusan Akuntansi. Adapun yang
akuntansi sebagai akuntan publik (Y). menjadi objek penelitian adalah mahasiswa
b. H2 = Diduga bahwa Pelatihan jurusan akuntansi yang telah berada di
Profesional (X2) berpengaruh positif semester akhir yakni semester 7 ke atas.
terhadap pemilihan karir mahasiswa 3.2. Populasi dan Sampel
akuntansi sebagai akuntan publik (Y). Menurut Sekaran (2006), populasi
c. H3 = Diduga bahwa Lingkungan Kerja mengacu pada keseluruhan kelompok orang,
(X3) berpengaruh positif terhadap kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti
pemilihan karir mahasiswa akuntansi investigasi yakni Mahasiswa Universitas
sebagai akuntan publik (Y). Sains Al Qur’an Fakultas Ekonomi.
d. H4 = Diduga bahwa Nilai Sosial (X4) Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah
berpengaruh positif terhadap pemilihan mahasiswa strata satu Jurusan Akuntansi
karir mahasiswa akuntansi sebagai Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al
akuntan publik (Y). Qur’an yang berada pada semester akhir
e. H5 = Diduga bahwa Pertimbangan Pasar (semester 7 ke atas) yakni angkatan 2008 dan
Kerja (X5) berpengaruh positif terhadap 2009.
pemilihan karir mahasiswa akuntansi Alasan peneliti memilih mahasiswa
sebagai akuntan publik (Y). akuntansi pada tingkatan akhir tersebut adalah
f. H6 = Diduga bahwa Personalitas (X6) karena mahasiswa pada semester tersebut
berpengaruh positif terhadap pemilihan telah memiliki rencana atau pemikiran
karir mahasiswa akuntansi sebagai alternatif mengenai apa yang akan mereka
akuntan publik (Y). lakukan setelah kelulusannya. Di samping itu,

76
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
mahasiswa tersebut diharapkan telah memiliki Ekonomi Universitas Sains Al Qur’an, maka
pengetahuan yang memadai mengenai profesi dapat dilihat besarnya populasi penelitian
akuntansi khususnya akuntan publik. pada tabel berikut ini :
Berdasarkan lokasi penelitian yang
bertempat di Jurusan Akuntansi Fakultas

Tabel 1. Populasi Penelitian


No. Mahasiswa Jumlah
1 Angkatan 2008 43
2 Angkatan 2009 45
Total 88
Sumber : Data primer diolah, 2013

3.3. Jenis dan Sumber Data Merupakan data yang diperoleh tidak
Jenis data yang digunakan dalam penelitian secara langsung dari sumber lokasi dan
ini terbagi atas : objek penelitian. Metode pengumpulan
1. Data Kualitatif data sekunder ini dilakukan melalui
Merupakan data berupa keterangan tinjauan kepustakaan maupun melalui
maupun jawaban yang diberikan oleh situs website.
responden dalam hal ini adalah 3.4. Metode Pengumpulan Data
mahasiswa akuntansi Universitas Sains Metode pengumpulan data dalam
Al Qur’an. penelitian ini, dimaksudkan untuk
2. Data Kuantitatif memperoleh data yang relevan dan akurat
Merupakan hasil olahan data yang dengan masalah yang dibahas. Metode
diperoleh dan dijabarkan berupa angka- pengumpulan data dilakukan dengan cara
angka yang menunjukkan jawaban dari interview, kuesioner, studi pustaka dan
responden terhadap pembahasan mengakses website dan situs-situs.
penelitian. 3.5. Metode Analisis Data
Adapun sumber data penelitian yakni : Penelitian ini menggunakan analisis regresi
a) Data Primer berganda (Multiple Regression Analysis)
Merupakan data yang diperoleh secara dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
langsung dari sumber lokasi dan objek pengaruh variabel independen (faktor-faktor
penelitian tanpa melalui pihak perantara. yang mempengaruhi minat mahasiswa
Metode pengumpulan data primer ini akuntansi) terhadap variabel dependen
dilakukan dengan menggunakan metode (pemilihan karir sebagai akuntan publik).
kuesioner yang dibagikan kepada
responden. Adapun model persamaan regresi linier
b) Data Sekunder bergandanya sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e

Dimana : X3 = Pelatihan profesional


Y = Pemilihan karir menjadi akuntan X4 = Nilai Sosial
publik X5 = Pertimbangan pasar kerja
α = Konstanta (nilai Y apabila nilai X X6 = Personalitas
= 0)
β1, β2, .., β6 = Koefisien regresi dari Dalam analisis dan pengolahan data,
X dilakukan beberapa pengujian yang meliputi
e = Error / Residual uji kualitas data dan pengujian hipotesis.
X1 = Penghargaan finansial 1. Uji Kualitas Data
X2 = Lingkungan kerja a. Uji Validitas

77
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
Uji validitas yang digunakan adalah rata-rata antara dua atau lebih kelompok data
dengan menghitung korelasi antara yang independen. Pengujian hipotesis ini
skor masing-masing butir pertanyaan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat
dengan total skor setiap konsturknya SPSS 17.
(Ghozali, 2005). Pengujian ini
menggunakan metode analisis 4. HASIL PENELITIAN DAN
corrected item-total correlation, PEMBAHASAN
dimana suatu instrument dikatakan 4.1. Hasil Penelitian
valid apabila koefisien korelasi r- Dengan menggunakan regresi berganda
hitung > koefisien korelasi r-tabel yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dangan tingkat signifikansi 0,05. atau hubungan faktor-aktor yang menjadi
b. Uji Reliabilitas pertimbangan dalam pemilihan karir sebagai
Uji reliabilitas ini menggunakan akuntan publik yang terdiri dari penghargaan
reabilitas konsistensi internal yaitu finansial, pelatihan profesional, pengakuan
metode cronbach alpha (α). Apabila profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai
nilai cronbach alpha dari hasil sosial, pertimbangan pasar kerja dan
pengujian > 0,60 maka dapat personalitas. Kriteria pengujian yang
dikatakan bahwa konstruk atau digunakan adalah dengan membandingkan t-
variabel penelitian adalah reliabel hitung dengan t-tabel berdasarkan tingkat
(Ghozali, 2005). signifikansi 0,05 dan 2 sisi dengan derajat
2. Uji Hipotesis kebebasan df (nk-1) = 85-7-1 = 77 (n adalah
Pengujian hipotesis dilakukan jumlah data dan k adalah jumlah variabel
menggunakan dua analisis yaitu untuk independen), sehingga t-tabel yang diperoleh
mengetahui bagaimana pengaruh variabel dari tabel statistik adalah sebesar 1,991.
independen terhadap variabel dependen yang Apabila t-hitung ≤ t-tabel maka Ho diterima,
dilihat secara parsial maupun secara simultan, sedangkan apabila t-hitung > t-tabel maka Ho
serta menguji ada atau tidaknya perbedaan ditolak.

Tabel 2. Output Analisis Regresi dan uji T


Coefficients#
Unstandardized
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error
1 (Constant) 1.290 .311 4.143 .000
Gaji_X1 .142 .056 2.528 .014
PltProf_X2 .135 .057 2.375 .020
PengProf_X3 .008 .050 .163 .871
LingKrj_X4 .014 .028 .498 .620
NilaiSos_X5 .228 .054 4.239 .000
PsarKrja_X6 .119 .044 2.711 .008
Personal_X7 .111 .047 2.375 .020
Dependent Variable : KarirAkPublik_Y
Sumber : Hasil Olah Data SPSS, 2014

Berdasarkan nilai konstanta dan koefisien persamaan regresi linier berganda sebagai
regresi pada tabel 4.17 diatas, diketahui berikut:
Y = 1,290 + 0,142 X1 + 0,135 X2 + 0,008 X3 + 0,014 X4 + 0,228 X5 + 0,119
X6 + 0,111 X7 + e

0,111 X7 + e

78
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
Angka-angka dalam persamaan regresi karir sebagai akuntan publik sebesar 0,119
linier berganda tersebut dapat di dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
interpretasikan sebagai berikut: 8. Nilai koefisien regresi variabel
1. Nilai konstanta (α) sebesar 1,290 artinya personalitas (β7) bernilai positif sebesar
jika variabel penghargaan finansial, 0,111; artinya setiap peningkatan satu
pelatihan profesional, pengakuan satuan personalitas, akan meningkatkan
profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai pemilihan karir sebagai akuntan publik
sosial, pertimbangan pasar kerja dan sebesar 0,111 dengan asumsi variabel lain
personalitas diasumsikan bernilai nol, bernilai tetap.
maka variabel pemilihan karir sebagai
akuntan publik akan bernilai positif 4.2. Pembahasan
sebesar 1,290. 1. Pengaruh Penghargaan Finansial
2. Nilai koefisien regresi variabel terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
penghargaan finansial (β1) bernilai positif Akuntansi sebagai Akuntan Publik
sebesar 0,142; artinya setiap peningkatan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
satu satuan penghargaan finansial, akan diperoleh bahwa variabel penghargaan
meningkatkan pemilihan karir sebagai finansial (X1) memiliki nilai t-hitung yang
akuntan publik sebesar 0,142 dengan lebih besar dari nilai t tabel (2,258 > 1,911)
asumsi variabel lain bernilai tetap. dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari
3. Nilai koefisien regresi variabel pelatihan 0,05 (0,014 < 0,05). Hal ini menunjukkan
profesional (β2) bernilai positif sebesar bahwa variabel penghargaan finansial secara
0,135; artinya setiap peningkatan satu parsial berpengaruh signifikan terhadap
satuan pelatihan profesional, akan pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh
meningkatkan pemilihan karir sebagai mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain,
akuntan publik sebesar 0,135 dengan hipotesis (H1) diterima.
asumsi variabel lain bernilai tetap. Hasil penelitian ini sejalan dengan
4. Nilai koefisien regresi variabel pengakuan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti
profesional (β3) bernilai positif sebesar (2001) dan Aprilyan (2011) yang
0,008; artinya setiap peningkatan satu menunjukkan bahwa penghargaan finansial
satuan pengakuan profesional, akan merupakan variabel yang di pertimbangkan
meningkatkan pemilihan karir sebagai dan berpengaruh dalam pemilihan karir
akuntan publik sebesar 0,008 dengan akuntan publik. Mahasiswa akuntansi yang
asumsi variabel lain bernilai tetap. memilih karir menjadi akuntan publik lebih
5. Nilai koefisien regresi variabel mengharapkan penghargaan finansial/gaji
lingkungan kerja (β4) bernilai positif jangka panjang, gaji awal yang lebih tinggi
sebesar 0,014; artinya setiap peningkatan dan kenaikan penghargaan finansial yang
satu satuan lingkungan kerja, akan cepat. Berkarir di Kantor Akuntan Publik
meningkatkan pemilihan karir sebagai dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi
akuntan publik sebesar 0,014 dengan atau besar dan bervariasi dibandingkan
asumsi variabel lain bernilai tetap. dengan pendapatan yang diperoleh dari karir
6. Nilai koefisien regresi variabel nilai-nilai yang lain, karena semakin besar perusahaan
sosial (β5) bernilai positif sebesar 0,228; atau klien yang menggunakan jasa akuntan
artinya setiap peningkatan satu satuan publik, pendapatan yang diterima akan
nilai-nilai sosial, akan meningkatkan semakin tinggi.
pemilihan karir sebagai akuntan publik 2. Pengaruh Pelatihan Profesional
sebesar 0,228 dengan asumsi variabel lain terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
bernilai tetap. Akuntansi sebagai Akuntan Publik
7. Nilai koefisien regresi variabel Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
pertimbangan pasar kerja (β6) bernilai diperoleh bahwa variabel pelatihan
positif sebesar 0,119; artinya setiap profesional (X2) memiliki nilai t-hitung yang
peningkatan satu satuan pertimbangan lebih besar dari nilai t-tabel (2,375 > 1,911),
pasar kerja, akan meningkatkan pemilihan dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari

79
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
0,05 (0,020 < 0,05). Hal ini menunjukkan Wijayanti (2001) mengenai faktor-faktor yang
bahwa variabel pelatihan profesional secara mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa
parsial berpengaruh signifikan terhadap akuntansi. Diantara faktor-faktor yang diteliti
pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh salah satunya adalah pengakuan profesional,
mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, dimana pengakuan profesional, tidak
hipotesis (H2) diterima. dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam
Hasil Penelitian ini sejalan dengan memilih karir, termasuk pemilihan karir
penelitian yang dilakukan oleh Stolle (1976) menjadi akuntan publik.
dan Aprilyan (2011), yang mana pelatihan 4. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
yang memilih profesi akuntan publik. sebagai Akuntan Publik
Menurut hasil penelitian Stolle (1976) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
menunjukkan bahwa, mahasiswa tingkat IV diperoleh bahwa variabel lingkungan kerja
beranggapan akuntan publik lebih (X4) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil
memerlukan pelatihan kerja dan lingkungan dari nilai t-tabel (0,498 < 1,911), dan taraf
kerjanya lebih variatif, karena lingkungan signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,620
kerja yang lebih variatif ini maka perlu > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
pelatihan kerja yang lebih banyak daripada lingkungan kerja secara parsial tidak memiliki
karir sebagai akuntan perusahaan. Mahasiswa pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan
akuntansi yang memilih karir menjadi karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa
akuntan publik menganggap perlu untuk akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis
melakukan pelatihan kerja karena untuk (H4) ditolak.
menjadi seorang akuntan publik yang dapat Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
melaksanakan pekerjaan audit dengan baik, secara parsial, lingkungan kerja tidak
tidak cukup hanya dengan bekal pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap
formal semata tetapi juga harus ditunjang oleh pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh
pengalaman praktek di lapangan dengan jam mahasiswa akuntansi. Mahasiswa akuntansi
kerja yang memadai. yang memilih karir menjadi akuntan publik
3. Pengaruh Pengakuan Profesional menganggap segala sesuatu yang akan terjadi
terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa didalam lingkungan kerja akuntan publik pada
Akuntansi sebagai Akuntan Publik saat ia bekerja nanti merupakan suatu
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, pengorbanan yang harus dihadapi dan bagi
diperoleh bahwa variabel pengakuan mahasiswa akuntansi tersebut penghargaan
profesional (X3) memiliki nilai t-hitung yang atau kepuasan yang akan ia dapatkan nanti
lebih kecil dari nilai t tabel (0,163 < 1,911), lebih besar daripada pengorbanan yang ia
dan taraf signifikansi yang lebih besar dari hadapi.
0,05 (0,872 > 0,05). Hal ini menunjukkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
bahwa variabel pengakuan profesional secara penilitian Aprilyan (2011), namun berbeda
parsial tidak memiliki pengaruh yang dengan penelitian yang dilakukan oleh
signifikan terhadap pemilihan karir sebagai Wijayanti (2001) yang menunjukkan bahwa
akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau lingkungan kerja, dipertimbangkan dalam
dengan kata lain, hipotesis (H3) ditolak. pemilihan profesi mahasiswa terutama pada
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat
penelitian sembiring (2009) yang menyatakan diselesaikan.
bahwa pengakuan profesional berpengaruh 5. Pengaruh Nilai-Nilai Sosial terhadap
terhadap minat menjadi akuntan publik. Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Rahayu et al. (2003) mengungkapkan bahwa sebagai Akuntan Publik
mahasiswa yang memilih profesi akuntan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
publik menganggap bahwa profesi yang diperoleh bahwa variabel nilai-nilai sosial
mereka pilih akan memberikan banyak (X5) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar
kesempatan untuk berkembang. Namun hasil dari nilai t-tabel (4,239 > 1,911), dan taraf
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000

80
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel memilih berprofesi sebagai akuntan publik.
nilai-nilai sosial secara parsial berpengaruh Namun hasil penelitian ini berbeda dengan
signifikan terhadap pemilihan karir sebagai penelitian yang dilakukan oleh Jadongan
akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau (2004) yang mengungkapkan bahwa
dengan kata lain, hipotesis (H5) diterima. pertimbangan pasar kerja tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan dipertimbangkan dalam pemilihan profesi
penelitian yang diakukan oleh Stolle (1976), akuntan publik. Menurut Wheeler (1983),
yang menunjukkan, bahwa nilai-nilai sosial pertimbangan pasar kerja (job market
yang ditunjukkan sebagai faktor yang consideration) meliputi tersedianya lapangan
menampakkan kemampuan seseorang pada kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan
masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai kesempatan promosi.
sesorang dari sudut pandang orang-orang lain 7. Pengaruh Personalitas terhadap
di lingkungannya. Dari hasil penelitiannya Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menunjukkan bahwa nilai sosial sebagai Akuntan Publik
dipertimbangkan dalam memilih karir Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
termasuk pemilihan karir menjadi akuntan diperoleh bahwa variabel personalitas (X7)
publik. Nilai-nilai sosial berhubungan dengan memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari
kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai t-tabel (2,375> 1,911), dan taraf
nilai seseorang yang dilihat dari sudut signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,020
pandang orang-orang dilingkungannya < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
(Rahayu et al., 2003). Mahasiswa akuntansi personalitas secara parsial berpengaruh
yang memilih karir sebagai akuntan publik signifikan terhadap pemilihan karir sebagai
mengharapkan dengan ditugaskannya seorang akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi dan
akuntan publik di berbagai tempat dan dengan kata lain, hipotesis (H7) diterima.
perusahaan memiliki ciri dan kondisi yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
berbeda maka bisa menambah penelitian Aprilyan (2011). Rahayu et al.
pengetahuannya di bidang selain akuntansi (2003) mengatakan bahwa, personalitas
karena interaksi yang dilakukan tidak hanya merupakan salah satu determinan yang
dengan sesama akuntan, pengalaman kerja potensial terhadap perilaku individu saat
yang didapatkan juga semakin bervariasi dan berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu.
terbukanya kesempatan dipromosikan atau Djuwita dalam Mazli dkk. (2006),
mempromosikan jasanya sebagai akuntan mengatakan bahwa faktor penyebab seseorang
publik. kehilangan pekerjaan antara lain karena
6. Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja ketidaksesuaian kepribadian mereka dengan
terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa pekerjaan. Akuntan publik tidak hanya harus
Akuntansi sebagai Akuntan Publik memiliki keahlian, tetapi harus tersebut
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diimbangi dengan Skeptisme Profesional
diperoleh bahwa variabel pertimbangan pasar (Profesional Skepticism). Skeptisme
kerja (X6) memiliki nilai t-hitung yang lebih Profesional (Profesional Skepticism) adalah
besar dari nilai t tabel (2,711 > 1,911), dan sebuah sikap yang harus dimiliki oleh auditor
taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 profesional. Sikap tersebut diatur dalam kode
(0,008 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa etik profesi akuntan publik diantaranya:
variabel pertimbangan pasar kerja secara a. Independen. Seorang akuntan publik tidak
parsial berpengaruh signifikan terhadap mudah terpengaruh dan tidak memihak
pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh siapapun, bahkan dengan klien yang
mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, membayarnya.
hipotesis (H6) diterima. b. Integritas dan objektivitas. Seorang
Hasil penelitian ini sejalan dengan akuntan publik harus bebas dari benturan
penelitian yang dilakukan oleh Felton et al. kepentingan (conflict of interest) dan tidak
(1994) yang menjelaskan bahwa boleh membiarkan faktor salah saji
pertimbangan pasar kerja merupakan faktor material (material misstatment) yang
yang mempengaruhi mahasiswa untuk diketahuinya atau mengalihkan

81
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
(mensubordinasikan) pertimbangannya Adjusted R2 adalah sebesar 65,9%,
kepada pihak lain. sedangkan sisanya sebesar 34,1%
c. Jujur atas semua temuan-temuan yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
ditemukan dalam proses audit, jika diteliti.
temuan tersebut tidak sesuai dengan 5.2. Keterbatasan Penelitian
prinsip akuntansi yang berlaku umum, Adapun beberapa keterbatasan dalam
maka harus dilaporkan. penelitian ini sebagai berikut:
d. Menjaga informasi rahasia kliennya, 1. Penelitian ini hanya menggunakan
namun jika ditemukan penyimpangan, kuesioner sebagai instrumen penelitian,
seorang akuntan terlebih dahulu dahulu sehingga kesimpulan yang diambil hanya
berkomunikasi dengan kliennya apakah berdasarkan data yang dikumpulkan
kliennya menerima dan mengakui adanya melalui kuesioner.
temuan tersebut. Jadi seorang akuntan 2. Responden yang digunakan dalam
dapat saja menyampaikan informasi penelitian ini hanya mahasiswa Jurusan
rahasia kliennya asalkan dengan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
persetujuan klien itu sendiri. Universitas Sains Al qur’an, sehingga
hasil kurang dapat digeneralisasi secara
5. KESIMPULAN DAN SARAN luas.
5.1. Kesimpulan 5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan Adapun saran yang diberikan untuk
pembahasan yang telah dikemukakan pada penelitian yang akan datang sebagai berikut:
bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan 1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
sebagai berikut : menambah ruang lingkup penelitian
1. Secara simultan faktor penghargaan dengan mengambil sampel mahasiswa
finansial, pelatihan profesional, akuntansi dari perguruan tinggi negeri dan
pengakuan profesional, lingkungan kerja, swasta yang lain.
nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja 2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
dan personalitas memiliki pengaruh yang mengembangkan penelitian ini dengan
signifikan terhadap pemilihan karir juga meneliti faktor-faktor lain yang
sebagai akuntan publik oleh mahasiswa berpengaruh terhadap pemilihan karir
akuntansi di Universitas Sains Al Qur’an. sebagai akuntan publik yang tidak diteliti
2. Secara parsial faktor penghargaan oleh peneliti. Di samping itu juga
finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai menambah metode lain di luar kuesioner
sosial, pertimbangan pasar kerja dan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
personalitas memiliki pengaruh yang yang mungkin terdapat pada metode
signifikan terhadap pemilihan karir kuesioner.
sebagai akuntan publik oleh mahasiswa 3. Bagi akademisi, guna meningkatakan
akuntansi di Universitas Sains Al Qur’an. mutu lulusan sebagai pekerja yang siap
Sedangkan faktor pengakuan profesional pakai, perlu diupayakan keseragaman
dan lingkungan kerja tidak memiliki kurikulum dengan memberikan mata
pengaruh yang signifikan terhadap kuliah konsentrasi lebih dini kepada para
pemilihan karir sebagai akuntan publik mahasiswa sehingga mereka punya visi
oleh mahasiswa akuntansi di Universitas yang lebih baik dalam menentukan profesi
Sains Al Qur’an. apa yang akan digelutinya selepas kuliah
3. Besarnya persentase sumbangan pengaruh nanti.
variabel penghargaan finansial, pelatihan
profesional, pengakuan profesional, 6. DAFTAR PUSTAKA
lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, Aprilyan, Lara Absara. 2011. “Faktor-Faktor
pertimbangan pasar kerja dan personalitas Yang Mempengaruhi MahasiswaAkuntansi
secara bersama-sama terhadap pemilihan Dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan
karir sebagai akuntan publik oleh Publik. (Studi Empiris Pada Mahasiswa
mahasiswa akuntansi berdasarkan nilai Akuntansi Undip Dan Mahasiswa

82
Jurnal PPKM II (2014) 69-83 ISSN: 2354-869X
Akuntansi Unika)”. Skripsi tidak Publik Pada Mahasiswa. Buletin Studi
diterbitkan. Semarang: Universitas Ekonomi, Vol. 12 No.3:351-363
Diponegoro. Rivai, Veithzal. 2006. “Manajemen Sumber
Benny, Ellya. 2006. “Pengaruh Motivasi Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari
Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Teori ke Praktik.” Edisi Pertama. Jakarta:
Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi PT. Raja Grafindo Persada.
Akuntansi (PPAk)”, Simposium Nasional Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku
Akuntansi IX, Padang, 23-26 agustus. Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Felton, Sandra, Nola Buhr, and Margot Alih Bahasa: Hadyana Pujaatmaka dan
Northey. 1994. “Factors Influencing The Benyamin Molan; Editor: Agus
Business Student’s Choice of a Career in Widyantoro, Edisi 10. Jakarta: PT.
Chartered Accountancy”. Issues in Prenhallindo.
Accounting Education. Spring. Sekaran, Uma. 2006. “Research Methods For
Greenberg, Jerald and Baron, Robert A. 2000. Business. Metodologi Penelitian Untuk
Behavior In Organization. Understanding Bisnis Edisi Empat, Buku Satu”. Jakarta:
and Managing the Human Side of Work, Salemba Empat.
Upper Saddle Sembiring, Simba M. 2009. “Faktor-Faktor
River, New Jersey: Prentice Hall Inc. Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Boynton, William C, Johnson, Raymond Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa
N, Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing. Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Edisi 7. Jilid 1. Jakarta: Erlangga USU Medan”. Tesis tidak diterbitkan.
Kholis, Azizul. 2002. Kontribusi Pendidikan Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Profesi Akuntan (PPA) Terhadap Sumatra Utara.
Pengembangan Profesi Akuntan Indonesia: Setiyani, Rediana. 2005. “Faktor-Faktor yang
Sebuah Analisis Historis dan Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam
Orientasi Masa Depan. Media Akuntansi, No. Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik
30, Edisi Des 2002- Jan 2003: 55-62 dan Non Akuntan Publik (Studi Empiris
Lisnasari, Riani Nurainah dan Fitriany. 2008. pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Negeri di Pulau Jawa)”. Tesis tidak
Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk diterbitkan, Semarang: Program Studi
Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Magister Sains Universitas Diponegoro.
(PPAk). (Studi Empiris Di Universitas Sumarna, Agus (2002). Sarjana Akuntansi
Indonesia)”. The 2nd Accounting dan Potensi yang Perlu Digali. Media
Conference, 1st Doctoral Colloquium, and Akuntansi 30, Edisi Des 2002 - Jan 2003:
Accounting Workshop Depok, 4-5 17-20.
November 2008. Widyasari, Yuanita. 2010. “Persepsi
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-
Salemba Empat. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Mutmainnah, Siti. 2006. “Modul Akuntansi Karir. (Studi Empiris Pada Universitas
Keperilakuan”. Semarang. Diponegoro dan Unika Soegijapranata)”.
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Skripsi tidak diterbitkan. Semarang:
Data dengan SPSS 17. Edisi 1. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Yogyakarta: ANDI. Wijayanti. 2001. “Faktor-Faktor yang
Rahayu, Sri. dkk. 2003. Persepsi Mahasiswa Mempengaruhi Pemilihan Karir
Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mahasiswa Akuntansi di Yogyakarta”.
Mempengaruhi Pemilihan Karir. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3:
Simposium Nasional Akuntansi VI, 13-26.
Surabaya, 16-17 Oktober
Rasmini, Ni Ketut. 2007. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Pada Keputusan Pemilihan
Profesi Akuntan Publik Dan Nonakuntan

83

Anda mungkin juga menyukai