Moitoring tekanan darah arterial invasive melalui arteri ini akan membrikan hasil dengan distorsi
paling rendah
a. a. femoralis
b. a. ulnaris
c. a. radialis
d. a brakhialis
3. a. dorsalis pedis
Arteri brakhialis berukuran besar dan dapat diidentifikasi dengan mudah di fossa antecubiti.
Dikarenakan posisi a. Brakhialis proksimal dengan aorta, sehingga less waveform distortion.
Sedangkan a. Dorsalis pedis memiliki jarak yang jauh dari aorta sehingga “most distorted waveforms”
Kalo a. axillaris sebenernya bisa tapi Karen adas plexus brachialis sehingga bisa menyebabkan hematom
lebih besar
4. Kualitas pelayanan kesehatan adalah “tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk individual dan
populasi, mampu meningkatkan outcome pelayanan kesehatan sesuai yang diharapkan dan
konsisten dengan pengetahuan profesional terkini” ditentukan
a. Penyediaan pelayanan kesehatan harus menerapkan best evidence terbaru sebagai referensi
utama dalam pengambilan keputusan klinik
b. Pelayanna kesehatna tidak menjamin terlaksananya upaya medis yang didasarkan pada bukti
bukti ilmiah yang terbaru dan valid
c. proses yang kontinu untuk meningkatkan hasil akhir
d. keselamatan pasien
e.Harapan yang rasional dari pihak lain yang berinteraksi dengan pemberi layanan kesehatan
5. Acetylcholine:
a. neurotransmitter yang bekerja lambat
b. sebaga neurotransmitter inhibitor pada saraf simpatis
c. Kebanyakan kasus mempunyai efek eksitatori
d. pada nervus vagus bersifat eksitatori
e. neurotransmitter eksitatori pada saraf parasimpatis
Jika potensial end-plate besar, maka membran sel otot yang berdekatan akan terpolarisasi dan
potensial aksi akan diteruskan seluruh serabut otot. Kontraksi otot kemudian akan diinisiasi oleh
proses koping eksitasi kontraksi.
Look external
Evaluate 332
Mallampati
Obese/obstruction
Neck mobility
• 1. Sifat ketuhanan
• 2. Kemurnian niat
• 3. Keluhuran budi
• 4. Kerendahan hati – humble
• 5. Kesungguhan kerja
• 6. Integritas ilmiah dan sosial
Factors affecting blood pressure: peripheral resistance (blood vessel diameter, blood viscosity, total
vessel length), vessel elasticity, blood volume, cardiac output
11. Hal berikut yang tidak dapat dikontrol oleh kesadaran adalah
a. Sistem saraf otonom
b. saraf motoric
c. otot skelet
d. system saraf somatic
e. bukan salah satu diatas
12. Pasal 15 KODEKI mengenai pengambilalihan pasien dari teman sejawat (seharusnya Pasal 19: pindah
pengobatan)pasal 19 seharusnya : pindah pengobatan
a. Dokter kedua dapat mengganti obat dokter pertama setelah mendengar keluhan pasien yang
tidak sabar dan terburu waktu terhadap obat yang baru diterimanya
b. penggantian atau penghentian obat dilakukan bila pengobatan dari dokter pertama memang
nyata keliru, menimbulkan efek samping atau tidak diperlukan lagi dan bijaksana jika dasarnya
dikemukakan
c. dokter kedua yang menerima harus menasihati pasien agar kembali kedokter pertama untuk
mengamati hasil pengobatannya
d. dokter kedua hendaknya menunjukan bukti bahwa yang bersangkutan telah mengikuti
pekembangan ilmu kedokteran sesuai keahliaannya
e. Dokter kedua yang menerima pasien sebagai pasiennya (sesuai hak asasinya) memberitahu dan
meminta riwayat hasil pengobatan dari dokter pertama
Pasal 15 kodeko th 2002 pasien dari teman sejawat kecuali dengna persetujuan atau berdasarkan
prosedur yang etis
Pasal 15 th 2012 tentang pasien yang dibebaskan untuk dengan keluarga untuk beribadah
14. Pada saat yang mana pada siklus respirasi tekanan intrapleural paling negatif
a. segera sebelum akhir inspirasi : -8
b. segera sebelum akhir ekspirasi
c. semua diatas, karena tekanan intrpleural selalu konstan selama siklus respirasi normal
d. segera setelah dimulai inhalasi (inspirasi) : -5
e. Segera setelah permulaan ekspirasi
Otot inspirasi bekerja untuk meningkatkan volume rongga toraks. Pada saat otot inspirasi
berkontraksi, terjadi peningkatan volume rongga thoraks dan meningkatkan peregangan paru,
tekanan intrapleura menjadi lebih negatif.
16. Berikut ini adalah fungsi dari pemasangan kateter vena sentral kecuali..
A. Pemberian cairan
B. Monitoring saturasi dengan vena sentral
C. Aspirasi emboli udara
D. Pemberian nutrisi parenteral
E. Monitoring tekanan arteri pulmonalis
Fungsi CVC: monitoring tekanan CVP, administrasi cairan untuk mengobati hipovolemia dan syok, infus
caustic drugs, total parenteral nutrition, aspirasi emboli udara, insersi transcutaneous pacing lead,
gaining venous access in patients with poor peripheral veins
18. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman, meliputi:
A. Belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
B. Implementasi informed consent pada semua pasien
C. Identifikasi dan kelola risiko pasien
D. Assessment resiko pasien
E. Pelaporan dan analisis insiden
A.Cedera dapat diakibatkan karena perjalanan penyakit yang tidak dapat dicegah, bukan akibat
kesalahan medis
B. Tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Ommission) untuk menangani penyakit
dasarnya atau memperbaiki kondisi pasien
c. cidera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis
d. Melaksanakan suatu tindakan/pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan (commission) dalam
menganai penyakit dasarnya
e. Adverse event tidak perlu didokumentasi karena hal ini akan mengingatkan dan memberi
beban psikologis pada fasilitas
21. Berikut dibawah ini yang dapat menyebabkan penurunan palsu angka saturai oksigen dlaam
pemeriksaan pulse oksi
a. ekstremitas dingin adavasokonstriksi
aliran darah berkurang, sehingga
penyerapan cahayanya kurang
b. keracunan sianidatinggi
c. Hb Fetal
d. Met Hb dia bisa false high or false low.
Met Hb itu Hb yang ngiket Fe3
e. karbonmonoksida dalam darahtinggi
22. pernyataan dibawah ini yang bukan tujuan utama control airway
a. Proteksi airway
b. Intubasi
c. cegah asfiksia
d. clear airway
e. cegah hipoksia
24. pernyataan mengenai kondisi paru yang muncul seiring dengan meningkatnya umur
a. Functional residual capacity turun
b. vital capacity paru menigkat
c. inspiratory capacity meningkat
d. expiratory reserve volume menurun
e. residual volume menurun
25. Pernyataan yang tepat mengenai penggunaan defibrillator saat henti jantung
a. mode yg digunakan saat defibrilasi adalah asynchonizedkalo sinkronise saat kardioversi, selain itu
juga bisa sebagai pacemaker
b. waktu yang diizinkan dari menghentikan RJP dan melakukan shock tidak lebih dari 15 detik
interupsi tidak boleh >5 detik
c. gunakan energy secara bertahap 200,300 dan 360 J200J untu bifasik dan 360J untuk monofasik
d. dosis febrilasi pada anak 5j/kganak2 2J/kg, jika diperlukan dosis ulang jadi 4J/kg
e. saat pemasangan elektroda ekg, rjp harus dihentikan tetp di RJP
26. Pemberiaan amiodaron sesuai rekomendasi AHA 2015 pada saat RJP
a. dosis awal 100mgdosis awal 300mg dilanjutkan dosis berikutnya 150mg
b. digunakan pada saat defibrilasi berulanng tidak menimbulkan respon efektifsetelah shock yang
ketiga
c. digunakan seawal mungkin saat terjadi irama PEA atau asistole
d. tidak diindikasikan pada irama VT atau VFdiindikasikan untuk irama shockable
e. amiodaron tidak direkomendasikan karena efek samping hipotensi
30. salah satu factor terpenting untuk penentuan kesulitan intubasi pada pasien yang akan dilakukan
anestesi umum dengan teknik intubasi et adalah
a. buka mulut
b. skor mallampati
c. gigi geligi
d. kekakuan leher
e. bentuk rahang
Kesulitan intubasi :
Look external
Evaluate
Mallampati
Obstruction/ obese
Neck mobility
Peralatan
33. di bagian mana percabangan bronkial yang mempunyai kemampuan untuk pertukaran gas?
a. alveoli
b. segemental bronchi
c. bronchiolus terminalis
d. Ductus alveolaris
e. Bronchiolus respiratoris
terminalis (columnare)respiratorius(cuboid)alveolus(squamouse)
Serabut saraf A memiliki diameter yang besar dan kecepatan konduksi tinggi, dan serabut mielin. Serabut saraf A
terdiri dari empat jenis serabut saraf:
Sebuah serat alpha
Sebuah serat beta
Sebuah serat gamma
Sebuah serat delta
Serabut saraf C adalah unmyelinated dan memiliki diameter kecil dan kecepatan konduksi yang rendah. Serabut ini
meliputi: Postganglionik fibers dalam sistem saraf otonom (ANS). Serabut saraf di bagian akar dorsal (fiber IV).
Serabut saraf ini membawa informasi sensorik seperti: Nosisepsi (nyeri), suhu, sentuhan, tekanan dan rasa
gatal
Serat saraf perifer diklasifikasikan berdasarkan kecepatan konduksi dan diameter serat :
a. Serat cepat (serat A-alpha dan A-beta) adalah serat-serat yang terdapat pada sistem kolumna
dorsal-medial lemniskus, membawa informasi sentuhan ringan, propriosepsi, dan informasi getaran.
Secara khusus, serat A-alpha membawa informasi propriosepsi, sedangkan serat A-beta membawa
sentuhan ringan.
b. Serat lambat (serat A-delta dan serat C) adalah serat-serat pada sistem anterolateral, membawa
informasi nyeri dan suhu. Serat A-delta terbungkus sedikit myelin, sehingga konduksinya lambat.
Serat C tidak terbungkus myelin, sehingga kemampuan konduksinya paling lambat. Faktanya,
seseorang merasakan sensasi nyeri dalam dua tingkatan : pertama, sensasi cepat dibawa oleh serat
A-delta dan dimediasi dengan refleks menarik tubuh (misalnya ketika menyentuh pinggan panas dan
dengan cepat menarik tangan). kedua, sensasi yang lebih lambat dibawa oleh serat C dan
menghasilkan sensasi nyeri yang lama (sensasi terbakar yang muncul sesaat setelah menyentuh
pinggan panas).
39. manakah hal berikut yang merupakan karakteristik dari system simpatis
a. Menghambat traktus digestivus
b. mendilatasi bronkus
c. semua salah
d. semua benar
e. meningkatkan denyut jantung
41. Dimana pada bagian di bawah ini yang mempunyai tekanan parsial CO2 (PCO2) yang tertinggi?
a. Di darah vena sistemik 45
b. Semua di atas mempunyai PCO2 yang sama (40mmHg)
c. Gas ekshalasi
d. di darah arteri sistemik 40
e. gas di dalam alveoli 40
42. Pemberian ventilasi saat RJP sesuai rekomendasi AHA 2015
a. Teknik asinkron antara ventilasi dan kompresi dada pada saat telah terpasang ET
b. Saat telah dipasang airway definitive maka ventilasi dilakukan dengan perbandingan 30:2 pada
pasien dewasa
Jika sudah terpasang Advance Airway, kompresi 100-120 x/menit, ventilasi 6-8x/menit (ASINKRON)
c. Berikan volume tidal (15cc/kg) yang besar supaya memastikan ventilasi optimal
d. Pada anak-anak (2) tahun perbandingan adalah 3 kompresi dibandingkan 1 ventilasi
Kompresi : ventilasi = 3:1 dilakukan pada neonatus
e. Pemberian ventilasi tidak diindikasikan lagi, focus pada kompresi dada
43. Berikut di bawah ini yang tepat mengenai penatalaksanaan pasien dengan bradikardia
a. Sulfas atropine diberikan dengan dosis 0.25 mg, maksimal 2mg (pada pasien dewasa)
Dosis atropine 0.5 mg iv, diulang total dosis 3 mg
b. Pace maker diindikasikan pada pasien bradikardia yang stabil bradikardia yang tidak stabil
c. Norepinefrin merupakan pilihan utama pada pasien dengan bradikardia yang tidak stabil
Pilihan utamanya atropine. Jika atropine tidak efektif, mulai pacing, pertimbangkan epi atau infus
dopamin
d. Untuk AV block derajat II tipe 1 diindikasikan untuk pemasangan pace makerAv block tipe 2
dan 3
e. Dopamin merupakan alternative pada kondisi bradikardia yang tidak stabil sambil menunggu
pace maker
Dopamin intravena 2-10mcg/kg per menit
44. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan tanda-tanda obstruksi parsial pada pasien koma
adalah :
a. Gargling
b. Stridor
c. Kembang kempis balon (-) total
d. Retraksi ringan otot dada
e. Wheezing
45. Hal yang tidak meningkatkan tendensi resiko komplikasi terhadap pasien adalah
a. Pasien tua dan dengan penyakit yang lebih berat lebih banyak menjalani pembedahan
dibandingkan dengan decade sebelumnya
b. Lingkup prosedur pembedahan semakin meluas, komplek, dan semakin lama
c. Penyediaan pelayanan kesehatan tidak harus menerapkan best evidence terbaru sebagai
referensi utama dalam pengambilan keputusan klinik
d. Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran baru banyak ditemukan demikian juga dengan
obat baru sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih komplek dan efektif.
e. ???
47. Obat-obat di bawah ini sesuai dengan rekomendasi AHA 2015 sudah tidak digunakan lagi pada
kondisi henti jantung adalah:
a. Magnesium sulfat dipertimbangkan hanya pada irama torsades de pointes
b. Semua di atas direkomendasikan untuk kondisi henti jantung
c. Amiodaron antiaritmia pilihan utama. Dosis awal 300 mg, dosis berikutnya 150 mg
d. Sulfat Atropin
e. Epinefrin 1 mg iv diulang 3-5 menit
EGDs are used frequently for primary airway management in patients in cardiac arrest, and as
rescue devices after failed laryngoscopy to provide oxygenation and ventilation until a definitive
airway can be established. In cardiac arrest patients, placement and ventilation using an EGD can
be performed by a second clinician without interrupting chest compressions. Following failed
laryngoscopy, early placement of an appropriate EGD typically allows for excellent oxygenation,
minimal gastric insufflation, little risk of aspiration, decompression of the stomach, and a high
likelihood of successful blind intubation. If blind intubation fails, a flexible endoscope can be
passed through the EGD to assist with tracheal intubation.
In one study, nearly half of patients with misplaced tracheal tubes died in the emergency
room.[87] Because of this, recent editions of the American Heart Association's Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation have de-emphasized the role of tracheal intubation in favor
of other airway management techniques such as bag-valve-mask ventilation, the laryngeal
mask airway and the Combitube.
Ideally, EGDs can convert a "can't intubate, can't oxygenate" situation into a "can't intubate,
CAN oxygenate" scenario. If placed early in some such situations, oxygenation via the EGD
obviates the need for cricothyrotomy. However, it must be emphasized that placement of an
EGD should not be attempted if it delays placement of a required surgical airway.
Indications for an NPA include relief of upper airway obstruction in awake, semicomatose, or
lightly anesthetized patients; in patients who are not adequately treated with OPAs; in patients
undergoing dental procedures or with oropharyngeal trauma; and in patients requiring
oropharyngeal or laryngopharyngeal suctioning.
The contraindications (absolute or relative) include known nasal airway occlusion, nasal
fractures, marked septal deviation, coagulopathy (risk of epistaxis), prior transsphenoidal
hypophysectomy or Caldwell-Luc procedures, cerebrospinal fluid rhinorrhea, known or
suspected basilar skull fractures, and adenoid hypertrophy.
The complications of NPAs consist of failure of successful placement, epistaxis due to mucosal
tears or avulsion of the turbinates, submucosal tunneling, and pressure sores. Epistaxis often
becomes evident when the NPA is removed, thereby removing the tamponade. It is usually self-
limited. Bleeding from the nares usually is attributable to anterior plexus bleeding, and it is
treated by applying pressure to the nares. If the posterior plexus is bleeding (with blood pooling
into the pharynx), the physician should leave the NPA in place, suction the pharynx, and
consider intubating the trachea if the bleeding does not stop promptly. The patient may be
positioned on his or her side to minimize the aspiration of blood. An otolaryngology consultation
may be necessary to further treat posterior plexus bleeding. The management of submucosal
tunneling into the retropharyngeal space is to withdraw the airway and obtain otolaryngology
consultation.
50. Setiap sisi jantung mempunyai 2 katup yang normalnya berfungsi untuk menjaga satu aliran darah.
Berikut yang benar tentang katup jantung
a. Kedua katup terbuka selama relaksasi ventrikel (diastolic) membuat darah mengisi ventrikel
dan menutup selama kontraksi ventrikel (sistolik) untuk mencegah aliran balik (regurgitasi)
darah dari ventrikel ke atrium
b. Katup semilunar aortic dan pulmonary membuka, membuat ventrikel dapat mendorong
darah masuk ke arteri selama sistolik dan menutup untuk mencegah backflow darah masuk
ke ventrikel selama diastolic
c. Kedua katup terbuka selama relaksasi ventrikel (sistolik) membuat darah mengisi ventrikel dan
menutup selama kontraksi ventrikel (diastolic) untuk mencegah aliran balik (regurgitasi) darah
dari ventrikel ke atrium
d. Katup mitral adalah katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel kanan kiri
e. Katup tricuspid adalah katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel kiri kanan
https://www.youtube.com/watch?v=fO19ccxX2KI