Anda di halaman 1dari 14

1.

Moitoring tekanan darah arterial invasive melalui arteri ini akan membrikan hasil dengan distorsi
paling rendah
a. a. femoralis
b. a. ulnaris
c. a. radialis
d. a brakhialis
3. a. dorsalis pedis
Arteri brakhialis berukuran besar dan dapat diidentifikasi dengan mudah di fossa antecubiti.
Dikarenakan posisi a. Brakhialis proksimal dengan aorta, sehingga less waveform distortion.
Sedangkan a. Dorsalis pedis memiliki jarak yang jauh dari aorta sehingga “most distorted waveforms”
Kalo a. axillaris sebenernya bisa tapi Karen adas plexus brachialis sehingga bisa menyebabkan hematom
lebih besar

2. Gap didalam myelin disebut


a. myelinoid
b. nodus ranvier
c. axonal interstices
d. bukan salah satu diatas
e. sinap

3. Berikut bukan merupakan azas pokok etika kedokteran yaitu


a. Primum non nocere (jangan lah berbuat merugikan/ salah)
b. otonomi
c. bersifat dan bersikap amal, berbudi baik
d. melindungi yang lemah
e. trias peran dokter
6 azas dalam etika kedokteran:
- Patient’s autonomy: pasien memiliki kebebasan untuk menyetujui tindakan medis
- Principle of veracity: dokter mengatakaN secara jujur apa yang terjadi
- Principle of non-maleficence: “primum non nocere” tidak merugikan pasien
- Principle of beneficence: semua tindakan dokter harus bermanfaat bagi pasien untuk mengurangi
penderitaan
- Principle of confidentiality: menjaga kerahasiaan penderita
- Principle of justice: berlaku adil
Trias peran: agent of change, agent of development, agent of treatment

4. Kualitas pelayanan kesehatan adalah “tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk individual dan
populasi, mampu meningkatkan outcome pelayanan kesehatan sesuai yang diharapkan dan
konsisten dengan pengetahuan profesional terkini” ditentukan
a. Penyediaan pelayanan kesehatan harus menerapkan best evidence terbaru sebagai referensi
utama dalam pengambilan keputusan klinik
b. Pelayanna kesehatna tidak menjamin terlaksananya upaya medis yang didasarkan pada bukti
bukti ilmiah yang terbaru dan valid
c. proses yang kontinu untuk meningkatkan hasil akhir
d. keselamatan pasien
e.Harapan yang rasional dari pihak lain yang berinteraksi dengan pemberi layanan kesehatan

5. Acetylcholine:
a. neurotransmitter yang bekerja lambat
b. sebaga neurotransmitter inhibitor pada saraf simpatis
c. Kebanyakan kasus mempunyai efek eksitatori
d. pada nervus vagus bersifat eksitatori
e. neurotransmitter eksitatori pada saraf parasimpatis
Jika potensial end-plate besar, maka membran sel otot yang berdekatan akan terpolarisasi dan
potensial aksi akan diteruskan seluruh serabut otot. Kontraksi otot kemudian akan diinisiasi oleh
proses koping eksitasi kontraksi.

6. Pengawasan pelaksanaan KODEKI dilakukan oleh


a. IDI wilayah melalui MKEK wilayah: prosedur pengawasan, evaluasi dan sanksi
b. IDI cabang melalui MKEK cabang : pelaksanaan pengawasan dan evaluasi
c. Rumah sakit melalui panitia etik rs : prosedur pengawasan, evaluasi dan sanksi
d. IDI pusat melalui MKDKI pusat : melakukan prosedur pengawasan, evaluasi dan sanksi
e. IDI pusat melalui MKEK pusat, melakukan pengawasan, evaluasi dan sanksi
cabang itu kab, wil prov, pusat ya pusat.
Yang mengawasi MKEK (Majelis kehormatan etika kedokteran)
Yang memberi sangsi MKDKI

7. Pernyataan yang bukan merupakan risiko intubasi sulit :


a. pergerakan leher kaku (akibat peyakit DM lama)
b. BB 100kg
c. buka mulut <3cm atau kurang dari 3 jari
d. Jarak tiroid dengan mandibular (thyromental distance) <6cm
e. skor mallampati 3

Look external
Evaluate 332
Mallampati
Obese/obstruction
Neck mobility

8. Apakah yang dimaksud dead space patologis


a. Contoh pada kasus atalaktase
b. contoh pada rongga hidung
c. semua orang mempunyai dead space patologis
d. Obstruksi pada alveolus
e. Adanya ventilasi tanpa perfusi ini definisi dead space secara umum
Karena adanya obstruksi pada alveolus dapat membuat terganggunya pertukaran antara gas,
sehingga yang seharusnya terjadi pertukaran, tidak terjadi pertukaran dikarenakan tidak adanya
suplai darah di alveoli
Pathological dead space:
Dead space yang disebabkan oleh penyakit, penyebabnya diantaranya:
- Erect posture
- Berkurangnya tekanan a. Pulmonalis/ gangguan pulmonary blood flow: hipovolemi, RV
failure/increased RV afterload (HPV, myocard infarc), pulmonary emboli, peningkatan tekanan
alveolar, COAD (chronic obstructive airway disease)
9. Berikut bukan merupakan sifat dasar yang harus ditunjukkan oleh setiap dokter yaitu:
a. keluhuran budi, kemurnian niat
b. kerendahan hati, kesungguhan kerja
c. integritas social dan ilmiah
d. Sifat ketuhanan
e. ketrampilan kerja

• 1. Sifat ketuhanan
• 2. Kemurnian niat
• 3. Keluhuran budi
• 4. Kerendahan hati – humble
• 5. Kesungguhan kerja
• 6. Integritas ilmiah dan sosial

10. Faktor yang menurunkan tekanan arterial


a. penurunan tekanan arterial
b. Semua jawaban di atas
c. penurunan resitasi perifer
d. penurunan stroke volume
e. penurunan heart rate

Factors affecting blood pressure: peripheral resistance (blood vessel diameter, blood viscosity, total
vessel length), vessel elasticity, blood volume, cardiac output

11. Hal berikut yang tidak dapat dikontrol oleh kesadaran adalah
a. Sistem saraf otonom
b. saraf motoric
c. otot skelet
d. system saraf somatic
e. bukan salah satu diatas

12. Pasal 15 KODEKI mengenai pengambilalihan pasien dari teman sejawat (seharusnya Pasal 19: pindah
pengobatan)pasal 19 seharusnya : pindah pengobatan
a. Dokter kedua dapat mengganti obat dokter pertama setelah mendengar keluhan pasien yang
tidak sabar dan terburu waktu terhadap obat yang baru diterimanya
b. penggantian atau penghentian obat dilakukan bila pengobatan dari dokter pertama memang
nyata keliru, menimbulkan efek samping atau tidak diperlukan lagi dan bijaksana jika dasarnya
dikemukakan
c. dokter kedua yang menerima harus menasihati pasien agar kembali kedokter pertama untuk
mengamati hasil pengobatannya
d. dokter kedua hendaknya menunjukan bukti bahwa yang bersangkutan telah mengikuti
pekembangan ilmu kedokteran sesuai keahliaannya
e. Dokter kedua yang menerima pasien sebagai pasiennya (sesuai hak asasinya) memberitahu dan
meminta riwayat hasil pengobatan dari dokter pertama
Pasal 15 kodeko th 2002 pasien dari teman sejawat kecuali dengna persetujuan atau berdasarkan
prosedur yang etis
Pasal 15 th 2012 tentang pasien yang dibebaskan untuk dengan keluarga untuk beribadah

13. Manajemen airway definitif:


a. LMA (Laryngeal Mask Airway)
b. Chin lift
c. Triple airway maneuver
d. Jaw thrust
e. head extension
Airway definitif bila ditemukan adanya temuan klinis: apneu, ketidakmampuan mempertahankan airway
yang bebas dengan cara yang lain, untuk melindungi airway bagian bawah dari aspirasi darah atau
muntahan, adanya ancaman sumbatan airway oleh karena cedera inhalasi.
Cara: orotracheal, nasotracheal & surgical

Manual : triple airway manuver


Alat sederhana : opa, nasopharyngeal
Alat lanjutan

14. Pada saat yang mana pada siklus respirasi tekanan intrapleural paling negatif
a. segera sebelum akhir inspirasi : -8
b. segera sebelum akhir ekspirasi
c. semua diatas, karena tekanan intrpleural selalu konstan selama siklus respirasi normal
d. segera setelah dimulai inhalasi (inspirasi) : -5
e. Segera setelah permulaan ekspirasi
Otot inspirasi bekerja untuk meningkatkan volume rongga toraks. Pada saat otot inspirasi
berkontraksi, terjadi peningkatan volume rongga thoraks dan meningkatkan peregangan paru,
tekanan intrapleura menjadi lebih negatif.

15. Faktor yang tidak mempengaruhi pulse pressure


a. kemampuan elastisitas arterial
b. jenis kelamin
c. usia
d. stroke volume
e. stroke
Pulse pressure: perbedaan antara systolic blood pressure – diastolic blood pressure

16. Berikut ini adalah fungsi dari pemasangan kateter vena sentral kecuali..
A. Pemberian cairan
B. Monitoring saturasi dengan vena sentral
C. Aspirasi emboli udara
D. Pemberian nutrisi parenteral
E. Monitoring tekanan arteri pulmonalis
Fungsi CVC: monitoring tekanan CVP, administrasi cairan untuk mengobati hipovolemia dan syok, infus
caustic drugs, total parenteral nutrition, aspirasi emboli udara, insersi transcutaneous pacing lead,
gaining venous access in patients with poor peripheral veins

17. Berdasarkan klasifikasi sensor reseptor proses ‘keseimbangan’ termasuk dalam:


A. Chemoreceptor
B. Mechanoreceptor
C. Thermoreceptor
D. Electromagnetic receptor
E. Nociceptor
Sistem vestibularis oleh kanalis semisirkularis, merasakan putaran kepala, dan organ otolit merasakan
percepatan linear kepala.

18. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman, meliputi:
A. Belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
B. Implementasi informed consent pada semua pasien
C. Identifikasi dan kelola risiko pasien
D. Assessment resiko pasien
E. Pelaporan dan analisis insiden

19. Fungsi sistem kardiovaskuler terkait untuk mekanisme pertahanan tubuh:


A. Mengumpulkan produk sisa metabolisme dan karbondioksida untuk kemudian diekskresikan
B. Mendistribusikn oksigen keseluruh tubuh
C. Membantu mengirimkan antibodi, trombosit, dan leukosit pada area tubuh yang memerlukan
D. Mendistribusikan hormon pada targetnya
E. Mengontrol aliran darah ke kulit dan ekstremitas baik untuk meningkatkan atau justru menahan
hilangnya panas tubuh

20. Pernyataan dibawah tersebut tidak benar untuk “adverse event”

A.Cedera dapat diakibatkan karena perjalanan penyakit yang tidak dapat dicegah, bukan akibat
kesalahan medis
B. Tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Ommission) untuk menangani penyakit
dasarnya atau memperbaiki kondisi pasien
c. cidera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis
d. Melaksanakan suatu tindakan/pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan (commission) dalam
menganai penyakit dasarnya
e. Adverse event tidak perlu didokumentasi karena hal ini akan mengingatkan dan memberi
beban psikologis pada fasilitas

21. Berikut dibawah ini yang dapat menyebabkan penurunan palsu angka saturai oksigen dlaam
pemeriksaan pulse oksi
a. ekstremitas dingin adavasokonstriksi
aliran darah berkurang, sehingga
penyerapan cahayanya kurang
b. keracunan sianidatinggi
c. Hb Fetal
d. Met Hb dia bisa false high or false low.
Met Hb itu Hb yang ngiket Fe3
e. karbonmonoksida dalam darahtinggi
22. pernyataan dibawah ini yang bukan tujuan utama control airway
a. Proteksi airway
b. Intubasi
c. cegah asfiksia
d. clear airway
e. cegah hipoksia

23. Obstruksi airway yang sering terjadi yg paling sering terjadi


a. lender yg berlebihan
b. tanpa penggunaan pelumpuh otot
c. Karena penggunaan opioid
d. anestesi yang dangkal
e. lidah jatuh ke hipofaring

24. pernyataan mengenai kondisi paru yang muncul seiring dengan meningkatnya umur
a. Functional residual capacity turun
b. vital capacity paru menigkat
c. inspiratory capacity meningkat
d. expiratory reserve volume menurun
e. residual volume menurun

25. Pernyataan yang tepat mengenai penggunaan defibrillator saat henti jantung
a. mode yg digunakan saat defibrilasi adalah asynchonizedkalo sinkronise saat kardioversi, selain itu
juga bisa sebagai pacemaker
b. waktu yang diizinkan dari menghentikan RJP dan melakukan shock tidak lebih dari 15 detik
interupsi tidak boleh >5 detik
c. gunakan energy secara bertahap 200,300 dan 360 J200J untu bifasik dan 360J untuk monofasik
d. dosis febrilasi pada anak 5j/kganak2 2J/kg, jika diperlukan dosis ulang jadi 4J/kg
e. saat pemasangan elektroda ekg, rjp harus dihentikan tetp di RJP

26. Pemberiaan amiodaron sesuai rekomendasi AHA 2015 pada saat RJP
a. dosis awal 100mgdosis awal 300mg dilanjutkan dosis berikutnya 150mg
b. digunakan pada saat defibrilasi berulanng tidak menimbulkan respon efektifsetelah shock yang
ketiga
c. digunakan seawal mungkin saat terjadi irama PEA atau asistole
d. tidak diindikasikan pada irama VT atau VFdiindikasikan untuk irama shockable
e. amiodaron tidak direkomendasikan karena efek samping hipotensi

27. kondisi gangguan nafas seperti atalektase pulmonal adalah


a. anatomical dead space
b. pathological dead space
c. shunting
d. ada ventilasi tidak ada perfusi
e. tidak ada ventilasi dan perfusi

28. kompresi dada kualitas tinggi sesuai AHA2015


a. tekan kuat, berikan kompresi dada secara kuat tetapi tidak lebih dari 2 inchi atau 5 cm kedalaman
minimal 2inchi (5cm), tetapi tidak lebih dari 2.4 inch (6cm)
b. tekan cepat, berikan kompresi dada dengan kecepatan minimal 100kpm dan maksimal 120kpm
c. ganti kompresor setiap 2 menit untuk menghindari kelelahan
d. kompresi dada harus dihentikan sementara saat pemasangan elektroda EKG bisa tetap dilakukan
RJP
e. kompreis yang adekuat akan mengeluarkan angka ET CO2 <10mmHg ET CO2 >10mmHg dan
tekanan diastolic >20mmHg. Peningkatan mendadak ETCO2 >40mmHg merupakan tanda awal ROSC

29. Lakilaki 50kg mempunyai


a. minute volume 2500ml
Minute Volume : VT x frekuensi nafas
b. alveolar ventilation 3000ml
alveolar vebtilation : (VT-VD) x f
c. dead space fisiologis 300ml
dead space fisiologis : dead space anatomis + dead space alveolar
dead space alveolar dangat kecil dan biasanya diabaikan
d. tidal volume sekitar 500ml
Tidal volume : 6-8cc/kgBB
e. dead space anatomis 200ml
dead space anatomis : 1/3 VT

30. salah satu factor terpenting untuk penentuan kesulitan intubasi pada pasien yang akan dilakukan
anestesi umum dengan teknik intubasi et adalah
a. buka mulut
b. skor mallampati
c. gigi geligi
d. kekakuan leher
e. bentuk rahang

Kesulitan intubasi :
Look external
Evaluate
Mallampati
Obstruction/ obese
Neck mobility

31. krikotirotomi adalah


a. dilakukan pada obstruksi lower airway
b. teknik yg sulit dilakukan
c. penusukan needle no 14 di membrane krikotiroid
d. bukan tindakan emergensi
e. intubasi
krikotiroitomi/krikotiroidotomi ada 2: krikotiroitomi bedah dan jarum. Krikotiroitomi diindikasikan pada
kegagalan untuk mendapatkan jalan napas dengan metode tradisional dalam situasi berikut:
- Trauma mulut, faring, atau perdarahan hidung
- kejang otot wajah atau spasme laring
- emesis tak terkendali
- stenosis saluran napas bagian atas atau cacat bawaan
- gigi terkatup
- Tumor, kanker, atau proses penyakit lain .

indikasi obstruksi jalan napas adalah sebagai berikut:


- edema orofaringeal (misalnya, anafilaksis)
- obstruksi benda asing

Berikut ini adalah indikasi relatif untuk krikotiroidotomi:


- Serviks tulang belakang imobilisasi karena cedera
-Cedera maksilofasial

indikasi Non emergency meliputi:


- intubasi lama
- Maksilofasial, laring, atau bedah mulut
- bronkoskopi

Peralatan

Untuk krikotiroidotomi bedah, bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:


- solusi antiseptik
- lidocaine
- Steril drape / gaun / sarung tangan
- No. 11 scalpel blade
- Jarum suntik (10 mL)
- Bag-valve mask
- Trousseau dilator
- trakea kail
- tabung trakeostomi atau tabung endotrakeal

Rata-rata, membran krikotiroid dewasa adalah 9 mm vertikal dan 30 mm horizontal.


Setiap tabung dilengkapi dengan outer cuffed cannula , sebuah cannula inner , dan obturator.

Untuk jarum cricothyrotomy, bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:


- larutan antiseptik
- lidocaine
- bahan steril
- Angiografi kateter (14 gauge atau lebih besar)
- Jarum suntik (10 mL) diisi dengan 5 mL normal saline
- tube Pediatric endotrakeal atau dimodifikasi intravena (IV) ekstensi ditetapkan untuk insufflations jet
transtracheal (3-mm pipa endotrakeal adapter dengan Y-connector)

32. neurotransmitter synap yang bekerja cepat diproduksi di


a. Sitosol presynaps terminal
b. sitosol postsynaps
c. Axon
d. Dendrit
e. Badan Sel

33. di bagian mana percabangan bronkial yang mempunyai kemampuan untuk pertukaran gas?
a. alveoli
b. segemental bronchi
c. bronchiolus terminalis
d. Ductus alveolaris
e. Bronchiolus respiratoris
terminalis (columnare)respiratorius(cuboid)alveolus(squamouse)

34. apa yang ditemukan pada kondisi pulmonary edema


a. Penurunan delivery O2 dan penurunan delivery CO2
b. tidak ada efek pada DO2 maupun DCO2
c. tidak ada efek pada DO2 aupun DCO2 kecuali area difusi juga berkurang
d. Penurunan DCO2 tetapi tidak ada efek pada DO2
e. Penurunan DO2 tetapi tidak ada efek pada DCO2

35. manakah yang benar megenai potensial membrane istirahat?


a. bukan salah satu diatas
b. eksternal lebih negative disbanding internal neuron
c. internal dan eksternal memiliki potensial membrane yang sama
d. ion kalium bocor ke dalam neuron saat istirahat
e. bagian internal lebih negative dibandingkan eksternal

36. pedoman dokter dalam menghadapi pasien di akhir hayatnya sbb:


a. Bahwa tindakan menghentikan usia pasien pada tahap menjelang ajalnya tidak dapat dianggap
sebagai suatu dosa, bahkan patut dihormati. Namun demikian dokter wajib untuk terus merawatnya
b. Sampaikan kepada pasien dan atau keluarganya keadaan yang sebenarnya dan sejujur2nya mengenai
penyakit yang diderita pasien
c. Bahwa apabila pasien dan atau keluarga pasien menghendaki menempuh cara pengobatan alternatif,
tidak ada alasan untuk melarangnya selama tidak membahayakan bagi dirinya
d. Usahakan pengobatan semaksimal mungkin sampai penderita dinyatakan meninggal dan apabila
pasien meninggal dunia, seyoganya bantuan diberikan kepada keluarganya yang ditinggal
e. upaya perawatan pasien bukan lagi ditujukan untuk memperoleh kesembuhan melainkan harus
lebih ditujukan untuk memperoleh kenyamanan dan mengurangi penderitaan

37. kateter swan gans adalah nama lain dari


a. keteter urin
b. kateter peripherally inserted central catheter
c. kateter arteri pulmonalis
d. kateter vena central
e. kateter vena perifer

38. klasifikasi umum dari serabut saraf


a. serabut saraf A dikelompokkan lagi menjadi A alfa dan A beta
b. Serabut saraf B berukuran besar dan sedang serta bermyelin sedang A berukuran kecil dan tidak
bermyelin
C. serabut A berukuran besar dan sedang serta bermyelin sedang C berukuran kecil dan tidak
bermyelin
d. Serabut saraf C berukuran besar dan sedang serta bermyelin sedang B berukuran kecil dan tidak
bermyelin
e. secara umum terbagi tiga, tipe A,B, C

Serabut saraf A memiliki diameter yang besar dan kecepatan konduksi tinggi, dan serabut mielin. Serabut saraf A
terdiri dari empat jenis serabut saraf:
 Sebuah serat alpha
 Sebuah serat beta
 Sebuah serat gamma
 Sebuah serat delta

Serabut saraf C adalah unmyelinated dan memiliki diameter kecil dan kecepatan konduksi yang rendah. Serabut ini
meliputi: Postganglionik fibers dalam sistem saraf otonom (ANS). Serabut saraf di bagian akar dorsal (fiber IV).
Serabut saraf ini membawa informasi sensorik seperti: Nosisepsi (nyeri), suhu, sentuhan, tekanan dan rasa
gatal

Serat saraf perifer diklasifikasikan berdasarkan kecepatan konduksi dan diameter serat :
a. Serat cepat (serat A-alpha dan A-beta) adalah serat-serat yang terdapat pada sistem kolumna
dorsal-medial lemniskus, membawa informasi sentuhan ringan, propriosepsi, dan informasi getaran.
Secara khusus, serat A-alpha membawa informasi propriosepsi, sedangkan serat A-beta membawa
sentuhan ringan.
b. Serat lambat (serat A-delta dan serat C) adalah serat-serat pada sistem anterolateral, membawa
informasi nyeri dan suhu. Serat A-delta terbungkus sedikit myelin, sehingga konduksinya lambat.
Serat C tidak terbungkus myelin, sehingga kemampuan konduksinya paling lambat. Faktanya,
seseorang merasakan sensasi nyeri dalam dua tingkatan : pertama, sensasi cepat dibawa oleh serat
A-delta dan dimediasi dengan refleks menarik tubuh (misalnya ketika menyentuh pinggan panas dan
dengan cepat menarik tangan). kedua, sensasi yang lebih lambat dibawa oleh serat C dan
menghasilkan sensasi nyeri yang lama (sensasi terbakar yang muncul sesaat setelah menyentuh
pinggan panas).
39. manakah hal berikut yang merupakan karakteristik dari system simpatis
a. Menghambat traktus digestivus
b. mendilatasi bronkus
c. semua salah
d. semua benar
e. meningkatkan denyut jantung

40. hal berikut adalah benar untuk pengukuran TD, kecuali


a. gravitasi ikut mempengaruhi nilai tekanan darah arterial
b. hasil pengukuran tekanan darah arterial dengan metode non dan invasif bisa sangat berbeda
c. Hypothermic cardipulmonary bypass menyebabkan nilai TD sistolik arteri radial lebih tinggi
daripada tekanan sentral
TD sistolik perifer itu lebih tnggi daripada sentral, tetapi di beberapa kondisi bisa lebih rendah seperti
pada hypothermic cardiopulmonary. Harusya kondisi ini menyebabkan TD sistolik arteri radial lebih
rendah daripada sentral.
d. Pasien dengan penyakit vaskular perifer berat mungkin menunjukan perbedaan tekanan darah yang
signifikan anatar ekstremitas
e. semakin kearah perifer nilai TD sistolik meningkat

41. Dimana pada bagian di bawah ini yang mempunyai tekanan parsial CO2 (PCO2) yang tertinggi?
a. Di darah vena sistemik  45
b. Semua di atas mempunyai PCO2 yang sama (40mmHg)
c. Gas ekshalasi
d. di darah arteri sistemik  40
e. gas di dalam alveoli  40
42. Pemberian ventilasi saat RJP sesuai rekomendasi AHA 2015
a. Teknik asinkron antara ventilasi dan kompresi dada pada saat telah terpasang ET

b. Saat telah dipasang airway definitive maka ventilasi dilakukan dengan perbandingan 30:2 pada
pasien dewasa
Jika sudah terpasang Advance Airway, kompresi 100-120 x/menit, ventilasi 6-8x/menit (ASINKRON)
c. Berikan volume tidal (15cc/kg) yang besar supaya memastikan ventilasi optimal
d. Pada anak-anak (2) tahun perbandingan adalah 3 kompresi dibandingkan 1 ventilasi
Kompresi : ventilasi = 3:1 dilakukan pada neonatus
e. Pemberian ventilasi tidak diindikasikan lagi, focus pada kompresi dada

43. Berikut di bawah ini yang tepat mengenai penatalaksanaan pasien dengan bradikardia
a. Sulfas atropine diberikan dengan dosis 0.25 mg, maksimal 2mg (pada pasien dewasa)
Dosis atropine 0.5 mg iv, diulang total dosis 3 mg
b. Pace maker diindikasikan pada pasien bradikardia yang stabil bradikardia yang tidak stabil
c. Norepinefrin merupakan pilihan utama pada pasien dengan bradikardia yang tidak stabil
Pilihan utamanya atropine. Jika atropine tidak efektif, mulai pacing, pertimbangkan epi atau infus
dopamin
d. Untuk AV block derajat II tipe 1 diindikasikan untuk pemasangan pace makerAv block tipe 2
dan 3
e. Dopamin merupakan alternative pada kondisi bradikardia yang tidak stabil sambil menunggu
pace maker
Dopamin intravena 2-10mcg/kg per menit

44. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan tanda-tanda obstruksi parsial pada pasien koma
adalah :
a. Gargling
b. Stridor
c. Kembang kempis balon (-) total
d. Retraksi ringan otot dada
e. Wheezing

45. Hal yang tidak meningkatkan tendensi resiko komplikasi terhadap pasien adalah
a. Pasien tua dan dengan penyakit yang lebih berat lebih banyak menjalani pembedahan
dibandingkan dengan decade sebelumnya
b. Lingkup prosedur pembedahan semakin meluas, komplek, dan semakin lama
c. Penyediaan pelayanan kesehatan tidak harus menerapkan best evidence terbaru sebagai
referensi utama dalam pengambilan keputusan klinik
d. Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran baru banyak ditemukan demikian juga dengan
obat baru sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih komplek dan efektif.
e. ???

46. Dua determinan yang mempengaruhi resistensi terhadap aliran darah


a. Saturasi oksigen dan diameter pembuluh darah
b. Tekanan darah dan kontraktilitas jantung
c. Banyaknya kapiler dan tekanan saraf
d. Diameter pembuluh darah dan viskositas darah
e. Kecepatan aliran darah dan jumlah darah

47. Obat-obat di bawah ini sesuai dengan rekomendasi AHA 2015 sudah tidak digunakan lagi pada
kondisi henti jantung adalah:
a. Magnesium sulfat dipertimbangkan hanya pada irama torsades de pointes
b. Semua di atas direkomendasikan untuk kondisi henti jantung
c. Amiodaron antiaritmia pilihan utama. Dosis awal 300 mg, dosis berikutnya 150 mg
d. Sulfat Atropin
e. Epinefrin 1 mg iv diulang 3-5 menit

48. LMA adalah


a. Lebih aman disbanding intubasi endotrakeal
b. Inserasinya lebih mudah
c. Inserasi harus menggunakan laringoskop ooo tidaak
d. Dapat digunakan untuk operasi tonsilektomi
e. Tekanan ventilasi > 20 cm H20
Indications for placing an EGD include the need for oxygenation and ventilation.
Contraindications include presence of a gag reflex, trauma or disease of the oropharynx or
proximal esophagus that predisposes to perforation or hemorrhage, and airway obstruction by a
foreign body.

EGDs are used frequently for primary airway management in patients in cardiac arrest, and as
rescue devices after failed laryngoscopy to provide oxygenation and ventilation until a definitive
airway can be established. In cardiac arrest patients, placement and ventilation using an EGD can
be performed by a second clinician without interrupting chest compressions. Following failed
laryngoscopy, early placement of an appropriate EGD typically allows for excellent oxygenation,
minimal gastric insufflation, little risk of aspiration, decompression of the stomach, and a high
likelihood of successful blind intubation. If blind intubation fails, a flexible endoscope can be
passed through the EGD to assist with tracheal intubation.

In one study, nearly half of patients with misplaced tracheal tubes died in the emergency
room.[87] Because of this, recent editions of the American Heart Association's Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation have de-emphasized the role of tracheal intubation in favor
of other airway management techniques such as bag-valve-mask ventilation, the laryngeal
mask airway and the Combitube.

Ideally, EGDs can convert a "can't intubate, can't oxygenate" situation into a "can't intubate,
CAN oxygenate" scenario. If placed early in some such situations, oxygenation via the EGD
obviates the need for cricothyrotomy. However, it must be emphasized that placement of an
EGD should not be attempted if it delays placement of a required surgical airway.

49. Indikasi NPA (nasopharyngeal airway) adalah


a. Cidera kepala berat kontraindikasi
b. Untuk suctioning
c. Ventilasi tidak adekuat
d. Fraktur basis kranii kontraindikasi
e. Eliminasi kerusakan oral

Indications for an NPA include relief of upper airway obstruction in awake, semicomatose, or
lightly anesthetized patients; in patients who are not adequately treated with OPAs; in patients
undergoing dental procedures or with oropharyngeal trauma; and in patients requiring
oropharyngeal or laryngopharyngeal suctioning.

The contraindications (absolute or relative) include known nasal airway occlusion, nasal
fractures, marked septal deviation, coagulopathy (risk of epistaxis), prior transsphenoidal
hypophysectomy or Caldwell-Luc procedures, cerebrospinal fluid rhinorrhea, known or
suspected basilar skull fractures, and adenoid hypertrophy.

The complications of NPAs consist of failure of successful placement, epistaxis due to mucosal
tears or avulsion of the turbinates, submucosal tunneling, and pressure sores. Epistaxis often
becomes evident when the NPA is removed, thereby removing the tamponade. It is usually self-
limited. Bleeding from the nares usually is attributable to anterior plexus bleeding, and it is
treated by applying pressure to the nares. If the posterior plexus is bleeding (with blood pooling
into the pharynx), the physician should leave the NPA in place, suction the pharynx, and
consider intubating the trachea if the bleeding does not stop promptly. The patient may be
positioned on his or her side to minimize the aspiration of blood. An otolaryngology consultation
may be necessary to further treat posterior plexus bleeding. The management of submucosal
tunneling into the retropharyngeal space is to withdraw the airway and obtain otolaryngology
consultation.

50. Setiap sisi jantung mempunyai 2 katup yang normalnya berfungsi untuk menjaga satu aliran darah.
Berikut yang benar tentang katup jantung
a. Kedua katup terbuka selama relaksasi ventrikel (diastolic) membuat darah mengisi ventrikel
dan menutup selama kontraksi ventrikel (sistolik) untuk mencegah aliran balik (regurgitasi)
darah dari ventrikel ke atrium
b. Katup semilunar aortic dan pulmonary membuka, membuat ventrikel dapat mendorong
darah masuk ke arteri selama sistolik dan menutup untuk mencegah backflow darah masuk
ke ventrikel selama diastolic
c. Kedua katup terbuka selama relaksasi ventrikel (sistolik) membuat darah mengisi ventrikel dan
menutup selama kontraksi ventrikel (diastolic) untuk mencegah aliran balik (regurgitasi) darah
dari ventrikel ke atrium
d. Katup mitral adalah katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel kanan kiri
e. Katup tricuspid adalah katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel kiri kanan

https://www.youtube.com/watch?v=fO19ccxX2KI

Anda mungkin juga menyukai