Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-
Nya kami dapat kami menyelesaikan makalah Akuntansi Biaya tentang “joint product dan
product Sampingan” dengan baik meskipun banyak kekurangan. Dan juga kami berterima
kasih pada dosen mata kuliah Akuntansi biaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangata berharapa makalah ni dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kami tentang joint product dan product sampingan kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ni terdapat kekurangan dan jauah dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaakan yang telah
kami buata di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bag kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahana kata-kata yang
kurang berkenan dan kami mohon maaf kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBHASAN
2.7 Pendistribusian Joint Cost ke Produk Sampingan dan Produk Gabungan untuk
Penilaian Persediaan dengan Berbagai Metode
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Metode 1 Metode 2
Nlai Pasar Bersih yang Tidak Ada Nilai Yang
Ditetapkan ke Persediaan Ditetapkan ke Persediaan
Produk sampingan produk Sampingan; Nilai
Pasar bersih Diperboleh-
kan sebagai Pendapatan
lain
Penjualan, Produk
Utama (gabungan) $480.000 $ 480.000
Harga pokok penjualan
Biaya produksi gabungan $300.000 180.000
Dikurangi nilai pasar
Bersih semua produk
Sampingan yang diproduksi 20.000
Biaya produksi bersih $280.000 $ 300.000
Persediaan Akhir 11.200 12.000
Harga pokok penjualan $268.800 $ 288.000
Marjin kotor $211.200 $ 192.000
Beban pemasaran
Dan administrasi 40.000 40.000
Laba operasi $171.200 $ 152.000
Pendapatan lain
Pendapatan dari penjualan
Produk sampingan
Laba sebelum pajak $171.200 $ 171.000
Jika produk sampingan di jual seharga $1,25 dan bukan $1,10 seoerti yang digunakan
untuk kalkulasi biaya produk, maka ayat jurnalnya akan seperti berikut ini:
Kas (19.000 Kg x $1,25) 23.750
Persediaan Produk Sampingan 20.900
Keuntungan Penjualan Persediaan Produk
Sampingan (19.000 Kg x $0,15) 2.850
20.000 20.900
1.200
800
22.000
Saldo 1.100
Kita menunujukan saldo sebesar $1.100 di akun buku besar Persediaan produk sampingan
sebagai Aktiva pada Neraca, bersama dengan akun persediaan lainnya.
Dalam menetapkan nilai suatu persediaan dari suatu perusahaan terlebih dahulu
perlu ditetapkan suatu metode penilaian persediaan yang akan dipilih oleh suatu
perusahaan agar persediaan yang digunakan dalam proses produksi dapat menunjukkan
nilai yang lebih tepat sehingga perusahaan dapat menetapkan laba atau rugi yang lebih
mencerminkan keadaan yang wajar.
Adapun penjelasan mengenai cara untuk dapat menghitung harga pokok penjualan dan
harga pokok persediaan akhir tersebut di atas adalah sebagai berikut:
3. Rata-rata Tertimbang
Dalam metode ini barang-barang yang dipakai unutk produksi atau dijual akan
dibebani harga pokok rata-rata. Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan
cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitinya.
5. Persediaan Besi/Minimum
Dalam metode ini dipakai anggapan bahwa perusahaan memerlukan suatu jumlah
persediaan minimum (besi) untuk menjaga kontinuitas usahanya. Persediaan minimum
(besi) ini dianggap sebagai suatu elemen yang harus selalu tetap, sehingga dinilai
dengan harga pokok yang tetap. Harga pokok untuk persediaan besi (minimum)
biasanya diambil dari pengalaman yang lalu dimana harga pokok itu nilainya rendah.
Pada akhir periode jumlah barang yang ada dalam gudang dihitung. Jumlah persediaan
besi dinilai dengan harga pokok yang tetap, sedangkan selisih antara jumlah barang
yang ada dengan jumlah persediaan besi dinilai dengan harga pada saat tersebut (bisa
dengan metode MTKP, MPKP, rata-rata tertimbang atau metode lain).
6. Biaya Standar
Dalam perusahaan manufaktur yang memakai sistem biaya standar, persediaan
barang dinilai dengan biaya standar, yaitu biaya-biaya yang seharusnya terjadi. Biaya
standar ini ditentukan dimuka, yaitu sebelum proses produksi dimulai, untuk bahan
baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung. Apabila terdapat perbedaan
biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi dengan biaya standarnya, perbedaan-perbedaan
itu akan dicatat sebagai selisih. Karena persediaan barang dinilai dengan biaya standar
maka dalam harga pokok penjualan tidak termasuk kerugian-kerugian yang timbul
karena pemborosan-pemborosan dan hal-hal yang tidak biasa. Biaya standar yang
ditetapkan akan terus digunakan apabila tidak ada perubahan harga maupun metode
produksi. Apabila ternyata ada perubahan maka biaya standar harus direvisi dan
disesuaikan dengan keadaan yang baru.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Joint product yaitu beberapa produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri
proses produksi secara serempak dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan
overhead pabrik yang sama, yang tidak dapat dilacak atau dibedakan / dipisahkan pada
setiap produk dan mempunyai nilai jual atau kuantitas produk relative sama.
By Product adalah produk-produk yang memiliki nilai jual terbatas (dalam
pengertian tidak terlalu tinggi) yang diproduksi bersamaan dengan produk utama (main
produk) atau produk bersama yang memiliki nilai jual lebih besar secara signifikan.
Scrap yaitu bahan yang tersisa atau bahan yang rusak dari proses produksi yang
tidak dapat dimasukkan lagi ke dalam produksi dengan kegunaan seperti sebelumnya,
tetapi mempunyai nilai ekonomi yang relative kecil, dan bahan tersebut mungkin dapat
di pakai untuk kegunaan lain atau proses produksi lain atau bahan tersebut dapat dijual
kepada pihak luar.
Joint Cost atau Biaya gabungan adalah biaya produksi yang dikeluarkan sampai ke
titik dimana produk diidentifikasi secara terpisah.
DAFTAR PUSTAKA
https://plus.google.com/101753050095416497726/posts/DVA1wBDGFFj
http://rusdiananovi.blogspot.co.id/2012/08/pengalokasian-biaya-bersama-pada-produk.html