Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Sistem Lakrimal

Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata. Sistem

lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :5,6

Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo antero

superior rongga orbita

Sistem ekskresi yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal,

dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak dibagian depan rongga orbita. Air mata

dari duktus lakrimal akan mengalir kedalam rongga hidung didalam meatus inferior.

Glandula lakrimalis terdiri atas :5,6

Bagian orbita

Berbentuk kenari yang terletak didalam fossa lakrimalis di segmen temporal atas anterior

orbita, dipisahkan dari bagian palpebra oleh kornu lateralis dari muskulus levator

palpebrae.

Bagian palpebrae

Bagian palpebrae yang lebih kecil terletak tepat di atas segmen temporal forniks

konjungtivae superior. Duktus sekretorius lakrimalis bermuara kira-kira sepuluh lubang

kecil, menghubungkan bagian orbital dan palpebrae glandula lakrimalis dengan forniks

konjungtivae superior. Glandula lakrimalis aksesori (glandula Krause dan Wolfring)

terletak di dalam substansia propia di konjungtiva palpebrae. Air mata mengalir dari

lakuna lakrimalis melalui punktum superior dan inferior dan kanalikuli ke sakus
lakrimalis yang terletak di dalam fossa lakrimalis. Duktus nasolakrimalis berlanjut

kebawah dari sakus dan bermuara ke dalam meatus inferior rongga nasal, lateral terhadap

turbinatum inferior. Air mata diarahkan kedalam punktum oleh isapan kapiler dan gaya

berat berkedip. Kekuatan gabungan dari isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat

berkedip dan kerja memompa dari otot Horner, yang merupakan perluasan muskulus

orbikularis okuli ke titik di belakang sakus lakrimalis. Hal ini cenderung meneruskan

aliran air mata ke bawah melalui duktus nasolakrimalis ke dalam hidung.

Pembuluh darah dan limfe

Pasokan darah dari glandula lakrimalis berasal dari arteria lakrimalis. Vena yang mengalir

dari kelenjar bergabung dengan vena oftalmika. Drainase limfe menyatu dengan

pembuluh limfe konjungtiva lalu mengalir ke dalam limfonodus pra-aurikula.

Persarafan

Pasokan saraf ke glandula lakrimalis melalui :

Nervus lakrimalis (sensoris), sebuah cabang dari divisi trigeminus.

Nervus petrosus superfisialis magna (sekretoris), yang datang dari nukleus salivarius superior.

Nervus simpatis yang menyertai arteria lakrimalis dan nervus lakrimalis.


Gambar 2.1 Anatomi lakrimalis

Lapisan-Lapisan Tear Film

Lapisan air mata melapisi permukaan okuler normal. Pada dasarnya, lapisan air mata

terdiri dari 3 lapisan yang terdiri dari :3,4

Lapisan tipis superfisial (0.11um). Merupakan film lipid monomokuler yang berasal dari kelenjar

meibom. Diduga lapisan ini menghambat penguapan dan membentuk sawar kedap air saat

palpebra ditutup. Lapisan ini terdiri dari lipid polar dan non polar yang menyebar ke seluruh

permukaan mata saat mata berkedip. Penyebaran lipid ini penting karena penumpukan lipid,

khususnya lipid nonpolar, dapat mengkontaminasi lapisan musin yang dapat mengakibatkan

lapisan ini tidak bisa dibasahi.

Lapisan aqueous (7 um). Lapisan yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal mayor dan minor,

mengandung substansi larut air (garam dan protein). Lapisan ini mengandung oksigen, elektrolit

dan banyak protein seperti growth factors, yang berfungsi sebagai sumber nutrisi dan

menyediakan lingkungan yang cocok untuk epitel permukaan. Keadaan epitel permukaan

bergantung pada growth factors seperti EGF, HGF dan KGF. Immunoglobulin dan protein

lainnya seperti laktoferin, lisozim, defensin dan IgA, menjaga pemukaan mata dari infeksi

bakteri dan virus. Protein lain seperti interleukin, meminimalkan inflamasi pada permukaan

mata. Kandungan elektrolit pada tear film, memiliki konsentrasi yang sama dengan elektrolit

serum dengan osmolaritas 300 mOsm/L yang mempertahankan volume sel epitel. Ion juga

membantu proses enzimatik dengan melarutkan protein. Osmolaritas yang tepat dibutuhkan

untuk mempertahankan potensial membran saraf, homeostasis seluler, dan fungsi sekresi.
Lapisan musinosa yang diproduksi oleh sel-sel goblet konjunctiva dan epitel permukaan okuler

dan berhubungan dengan permukaan okuler. Lapisan musinosa terdiri atas glikoprotein dan

melapisi sel-sel epitel kornea dan konjungtiva. Membran sel epitel terdiri atas lipoprotein dan

bersifat relatif hidrofobik. Permukaan yang demikian tidak dapat dibasahi dengan larutan berair

saja. Musin diabsorpsi sebagian pada membran epitel kornea dan mikrovili ditambatkan pada

sel-sel permukaan. Ini menghasilkan permukaan hidrofilik baru bagi lapisan akueosa untuk

menyebar secara merata ke bagian yang dibasahinya dengan cara menurunkan tegangan

permukaan.

Fungsi lapisan ini sebagai surfaktan yang membantu air mata membasahi epitel kornea yang

bersifat hidrofobik. Lapisan ini juga berfungsi dalam mempertahankan kejernihan penglihatan

dan kekuatan refraksi. Lapisan musin yang intak melindungi epitel dari ancaman lingkungan dan

meminimalkan pengaruh gaya yang muncul akibat mata yang berkedip.

Fisiologi Sistem Sekresi Air Mata1

Volume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis yang terletak di fossa

glandulae lacrimalis yang terletak di kuadran temporal atas orbita. Kelenjar yang berbentuk

kenari ini dibagi oleh kornu lateral aponeurosis levator menjadi lobus orbita yang lebih besar dan
lobus palpebra yang lebih kecil, masing-masing dengan sistem duktulus yang bermuara ke

forniks temporal superior. Persarafan kelenjar utama datang dari nucleus lacrimalis di pons

melalui nervus intermedius dan menempuh suatu jaras rumit cabang maxillaris nervus

trigeminus.1

Kelenjar lakrimal assesorius (sepersepuluh dari massa kelenjar utama) mempunyai peranan

penting. Struktur kelenjar Krause dan Wolfring identik dengan kelenjar utama, namun tidak

memiliki ductulus. Kelenjar-kelenjar ini terletak di dalam konjungtiva, terutama di forniks

superior. Sel-sel goblet uniseluler mensekresi glikoprotein dalam bentuk musin. Modifikasi

kelenjar sebasea meibom dan zeis di tepian palpebra memberi lipid pada air mata. Kelenjar Moll

adalah modifikasi kelenjar keringat yang ikut membentuk tear film. Sekresi kelenjar lakrimal

dipicu oleh emosi atau iritasi fisik dan menyebabkan air mata mengalir melimpah melewati

tepian palpebra (epifora). Kelenjar lakrimal assesorius dikenal sebagai ”pensekresi dasar”. Sekret

yang dihasilkan normalnya cukup untuk memelihara kesehatan kornea. Hilangnya sel goblet,

berakibat mengeringnya kornea meskipun banyak air mata dari kelenjar lakrimal.1

Air mata membentuk lapisan tipis setebal 7-10 µm yang menutup epitel kornea dan

konjungtiva. Fungsi lapisan ultra tipis ini adalah :1

Membuat kornea menjadi permukaan optik yang licin dengan meniadakan ketidakteraturan

minimal di permukaan epitel. Tear film adalah komponen penting dari “the eye’s optical

system”. Tear film dan permukaan anterior kornea memiliki mekanisme untuk

memfokuskan refraksi sekitar 80%. Bahkan sebuah perubahan kecil pada kestabilan dan

volume tear film akan sangat mempengaruhi kualitas penglihatan (khususnya pada

sensitivitas pada kontras). “Tear break up” menyebabkan aberasi optik yang akan
menurunkan kualitas fokus gambaran yang didapatkan retina. Oleh karena itu,

ketidakteraturan pada tear film preocular merupakan penyebab munculnya gejala visual

fatigue dan fotofobia.

Membasahi dan melindungi permukaan epitel kornea dan konjungtiva yang lembut.

Pergerakan kelopak mata dapat menimbulkan gaya ± 150 dyne/cm yang mempengaruhi

tear film. Lapisan musin pada tear film dapat mengurangi efek yang dapat mempengaruhi

epitel permukaan. Pada keratokonjungtivitis, perubahan lapisan musin menyebabkan

epitel permukaan semakin mudah rusak akibat gaya tersebut yang menyebabkan

deskuamasi epithelial dan menginduksi apoptosis.

Menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan pembilasan mekanik dan efek

antimikroba. Permukaan okuler adalah permukaan mukosa yang paling sering terpapar

lingkungan. Bagian ini selalu terpapar suhu yang ekstrim, angin, sinar UV, alergen dan

iritan. Tear film harus memiliki stabilitas untuk menghadapi paparan lingkungan tersebut.

Komponen tear film yang berfungsi untuk perlindungan adalah IgA, laktoferin, lisozim

dan enzim peroksidase yang dapat melawan infeksi bakteri maupun virus. Lapisan lipid

mengurangi penguapan komponen akuos akibat perubahan lingkungan. Selanjutnya, tear

flim dapat membersihkan partikel, iritan dan alergen akibat paparan lingkungan.

Menyediakan substansi nutrien yang dibutuhkan kornea. Kornea merupakan struktur yang

avaskuler sehingga epitel kornea bergantung pada growth factors yang terdapat pada tear

film dan mendapat nutrisi dari tear film. Tear film menyediakan elektolit dan oksigen

untuk epitel kornea sedangkan glukosa yang dibutuhkan kornea berasal dari difusi

aqueous humor. Tear film terdiri dari ± 25 g/mL glukosa, kira-kira 4% dari konsentrasi
glukosa pada darah, yaitu konsentrasi yang dibutuhkan oleh jaringan non-muskular.

Antioksidan yang terdapat pada tear film juga mengurangi radikal bebas akibat pengaruh

lingkungan. Tear film juga mengandung growth factor yang penting untuk regenerasi dan

penyembuhan epitel kornea.1

Sistem Ekskresi Air Mata


Komponen ekskresi air mata terdiri atas punkta, kanalikuli, sakus lakrimalis dan duktus
lakrimalis. Setiap berkedip, palpebra menutup mirip risleting mulai dari lateral, menyebarkan air
mata secara merata di atas kornea dan menyalurkannya ke dalam sistem ekskresi di sisi medial
palpebra. Dalam keadaan normal, air mata dihasilkan dengan kecepatan yang sesuai dengan
jumlah yang diuapkan. Oleh sebab itu hanya sedikit yang sampai ke sistem ekskresi.1,3,7

Gambar 2.3. Anatomi air mata + sistem sekresi dan eksresi air mata

Anda mungkin juga menyukai