Anda di halaman 1dari 4

FENOMENA KUANTUM

Kelompok 2

1. Anggara rizky agung


2. Delia putri anjel
3. Fahri ramadhan
4. Farokha lihia prastika
5. Hamalia putri
6. Julianto aji pamungkas
7. Nur lu’luul Jannah aljahro
8. Puspa lestari andini

Kelas : XII MIPA 4

SMA NEGERI 1 PALIMANAN


Jl.K.H.Agus Salim No.128 Kec.Gempol Kab.Cirebon
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam fisika modern efek fotolistrik dan hamburan Compton merupakan salah satu
pokok bahasan yang mempunyai kedudukan istimewa karena interpretasi mekanisme
terjadinya peristiwa ini telah mengantarkan fisika pada tahapan baru yang melahirkan fisika
kuantum. Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam)
ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi
ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan.
Efek fotolistrik membutuhkan foton dengan energi dari beberapa electronvolts sampai
lebih dari 1 MeV unsur yang nomor atomnya tinggi. Studi efek fotolistrik menyebabkan
langkah-langkah penting dalam memahami sifat kuantum cahaya, elektron dan
mempengaruhi pembentukan konsep Dualitas gelombang-partikel. Hamburan Compton
adalah suatu efek yang merupakan bagian interaksi sebuah penyinaran terhadapsuatu materi.
Efek Compton adalah salah satu dari tiga proses yang melemahkan energi suatu sinar ionisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan radiasi benda hitam?
2. Bagaimana hukum pergeseran Wien?
3. Bagaimana hipotesis kuantum Planck?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan radiasi benda hitam
2. Untuk menjabarkan hukum prgeseran Wien
3. Untuk menjelaskan hipotesis kuantum Planck
BAB II

ISI

A. Landasan Teori

Sebagian besar energi radiasi yang masuk melalui lubang benda hitam akan diserap oleh
dinding dinding bagian dalam, hanya sebagian kecil yang dapat keluar dari lubang itu. Jadi dapat
dianggap bahwa lubang ini berfungsi sebagai penyerap yang sempurna, yang disebut benda hitam.
Benda hitam ini akan memancarkan radiasi lebih banyak jika bendanya memiliki suhu tinggi.
Spektrum benda hitam panas mempunyai puncak frekuensi lebih tinggi dari pada puncak spektrum
benda hitam yang lebh dingin. Radiasi yang keluar ini di anggap sebagai radiasi benda hitam.

Ketika benda berrongga dipanaskan, elektron atau molekul pada dingding rongga akan
mendapatkan tambahan energi sehingga bergerak dipercepat. Menurut teori elektro magnetik muatan
yang akan dipercepat akan memancarkan energi radiasi. Radiasi inilah yang disebut sebagai radiasi
benda hitam

Radiasi energi dari sebuah benda bergantung pada jenis, ukura, suhu benda. Joseph stefan dan
ludwig boltzmann menemukan bahwa laju energi radiasi dari benda sebanding dengan luas
permukaan benda dan pangkat empat dari tempratur mutlaknya. Secara matematis, stefan-boltzmann
merumuskan bahwa laju energi radiasi yang dipancarkan benda memenuhi persamaan

Δ𝑄
P= = e 𝜎 AT4
Δ𝑡

P : Laju energi (daya) radiasi (J.s-1 atau watt)


e : Emisivitas benda
𝜎 : konstanta Stefan-Boltzmann (5,67x10-8 W.m-2.K-4)
T : suhu mutlak benda (K)

Benda yang dapat menyerap semua radiasi yang diterimanya disebut benda hitam sempurna
(emisivitasnya 1). Radiasi yang dihasilkan benda hitam sempurna disebut radiasi benda hitam. Ketika
benda ini dipanaskan, energi radiasi akan terpancar dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang berbeda-beda. Gambar di bawah ini memperlihatkan spektrum cahaya yang
dipancarkan oleh benda hitam sempurna pada dua suhu yang berbeda. Grafik ini memperlihatkan
bahwa antara panjang gelombang yang diradiasikan dengan suhu benda memiliki hubungan yang
sangat rumit.
 Hukum Pergeseran Wien
Wilhelm Wien mencoba menemukan hubungan empiris antara panjang gelombang radiasi
yang dipancarkan benda hitam dan suhu benda. Ia mengamati bahwa puncak intensitas radiasi
pada grafik intensitas terhadap panjang gelombang radiasi bergeser ke arah panjang
gelombang yang lebih pendek ketika suhu mutlak bendanya semakin tinggi, seperti gambar di
bawah ini. Akhirnya Wien menemukan bahwa panjang gelombang radiasi saat intensitasnya
maksimum berbanding terbalik dengan suhu mutlak.

𝜆𝑚 𝑇 = 𝑏

b : ketetapan Wien (2,9x10-3 mK)

Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam pada suhu tertentu ditunjukkan oleh grafik
pada gambar dibawah ini. Terlihat bahwa jika suhu berubah panjang gelombang pembawa energi
maksimum akan mengalami pergeseran.

T1 > T2 dan diperoleh λ1 dan λ2 , jadi semakin tinggi suhu,panjang gelombang pembawa energi
maksimum bergeser ke panjang gelombang lebih pendek.

 Hipotesis Kuantum Planck


Planck menganggap bahwa energi radiasi yang di hasilkan oleh getaran molekul-molekul
bermuatan listrik (osilator) merupakan kelipatan bilangan bulat positif dari hf, yaitu

E = nhf
n = 1,2,3,...
h = konstanta planck ( 6,63 x 10-34 J.s )
f = frekuensi radiasi ( Hz )

Dari grafik pada gambar diatas terlihat bahwa teori Rayleigh-Jeans sesuai dengan spektrum radiasi
benda hitam untuk panjang gelombang yang besar, namun gagal menjelaskannya pada panjang
gelombang pendek atau kecil. Namun sebaliknya, teori Wien sesuai dengan spektrum radiasi benda
hitam untuk panjang gelombang pendek. Kegagalan teori Rayleigh-Jeans dan Wien inilah yang
mendorong Max Planck untuk melakukan eksperimen lainnya dan berhasil.

Hipotesis Planck memperlihatkan bahwa energi radiasi tidaklah continue melainkan terdiri atas
paket–paket energi yang diskrit yang disebut kuanta. Energi minimum yang diradiasikan osilator
adalah saat keaadan kuantisasinya berubah satu–satuan (n = 1) yakni

E0 = ∆Emin = hf

Energi sebesar hf ini kemudian disebut kuantum energi

Anda mungkin juga menyukai