Oleh:
MUHAMMAD WAJID IZZAL MUTHO’
MERLYN PRISCILA ANGELICA
NABILA SYAHARANI SELIMA
NAJWA LUNA FALIKA
NAUFAL IHSAN TAQY IRAWAN
RAFFIE ANAND PRIMASKARA
SMAN 2 SEMARANG
JALAN SENDANGGUWO BARU NOMOR 1
KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis yang berjudul
Analisis perbandingan faktor yang mempengaruhi lulusan smp sederajat dalam
memilih jurusan SMA sederajat" dapat selesai tepat waktu. Dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Yuwono, M.kom selaku kepala SMA Negeri 2 Semarang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun penelitian ini.
2. Ibu Astri Nurul Fiati, S.Pd, selaku guru pembimbing pada penilitian ini yang
telah memberikan banyak bantuan, masukkan, dan dukungan terkait
penyusunan laporan penelitian.
3. Siswa-siswi dan seluruh warga SMA Negeri 2 Semarang yang telah
mendukung penyusunan karya tulis sehingga dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum
sempurna dan keterbatasan yang kami miliki, maka saran dan kritik yang konstruktif
sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis ilmiah selanjutnya. Akhirnya,
penulis berharap semoga karya tulis ilmiah bermanfaat.
Peneliti
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
4
faktor yang mempengaruhi lulusan SMP sederajat dalam memilih jurusan di SMA atau
sederajat.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi lulusan SMP atau sederajat dalam memilih
jurusan di SMA atau sederajat?
2. Berapa persentase faktor yang mempengaruhi lulusan SMP atau sederajat
dalam memilih jurusan di SMA atau sederajat?
3. Apakah ada faktor yang mendominasi lulusan SMP atau sederajat dalam
memilih jurusan di SMA atau sederajat?
1. 3 Tujuan Penelitian
1. 4 Manfaat Penelitian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Analisis Perubahan (naik turun): untuk melihat perubahan data yang ada pada
laporan.
6
satuan pendidikannya. Mengingat pentingnya pembinaan karir sejak dini tersebut
maka sekolah pun mengadakan program bimbingan karir sejak dini di sekolah. Hal
ini terbukti dari adanya Program Pemilihan Jurusan di kalangan SMK/SMA/MA sederajat.
Jurusan yang ditawarkan yaitu Program Studi Ilmu Alam (PSIA), Program Studi Ilmu
Sosial (PSIS), Program Studi Ilmu Bahasa (PSIB). Dengan adanya Program
Pemilihan Jurusan ini maka para siswa diharapkan mampu menentukan dan
merencanakan pilihan studi lanjut dan/atau karirnya lebih awal. Sehingga dengan
upaya tersebut peserta didik dapat memilih dengan tepat jenis sekolah atau program
pengajaran khusus, atau program studi yang ada itu sesuai dengan kemampuan
dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, kecenderungan pribadi dan hal-hal yang
dapat mempengaruhi kelanjutan pendidikannya itu. Seperti yang dijelaskan diatas,
bahwa semua penjurusan yang ada disesuaikan dengan minat dan bakat, yang
tentunya setiap orang memiliki perbedaan dalam pilihan.
7
Di Indonesia mulai diberlakukan program wajib belajar 9 tahun yaitu antara usia
7-15 tahun, ini artinya setiap warga negara Indonesia wajib mendapatkan pendidikan
mulai dari Sekolah Dasar (SD atau sederajat) sampai Sekolah Menengah
Pertama (SMP atau sederajat).
Para siswa yang telah berhasil atau dinyatakan "Lulus" pada tingkat ini bisa
melanjutkan ketahap pendidikan diatasnya, yaitu diantaranya sebagai berikut:
1. Sekolah Menengah Atas / Kejuruan
2. Madrasah Aliyah / Kejuruan
3. Kelompok Belajar / Program Paket C
8
4. Kimia
Kelompok Peminatan Sosial
1. Sejarah
2. Geografi
3. Ekonomi
4. Sosiologi
Kelompok Peminatan Bahasa dan Sastra
1. Bahasa Indonesia
2. Bahasa Inggris
3. Bahasa Daerah (1 buah; sesuai dengan Kebudayaan daerah)
4. Bahasa Asing (1 buah; sesuai dengan pilihan)
Sekolah Menengah Kejuruan (disingkat SMK) adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari tingkat dibawahnya. SMK sering juga di
sebut STM (Sekolah Teknik Menengah).
Untuk kurikulum SMK hampir sama dengan SMA, hanya saja lebih ditekankan
terhadap pelajaran kejuruan yang diambil oleh siswa dan lebih mengedepankan
praktek dari pada teori pada saat proses belajar mengajar.
Kurikulum madrasah aliyah hampir sama dengan SMA atau yang lainnya, hanya
saja pada sekolah ini lebih mengarah kepada pendidikan agama Islam. Selain
mengajarkan mata pelajaran seperti pada sekolah dasar, ada tambahan pelajaran
seperti:
1. Al-Quran dan Hadits
2. Aqidah dan Akhlaq
3. Fiqih
4. Sejarah Kebudayaan Islam
5. Bahasa Arab.
9
2.6 Tujuan Penjurusan
10
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di beberapa SMA dan SMK yang ada di kota Semarang.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA dan
sederajat yang ada di kota Semarang.
11
atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Penelitian ini
menggunakan angket yang digunakan berupa angket tertutup. Angket tertutup adalah
angket yang jawabannya harus dipilih responden (tidak ditentukan sendiri oleh
responden). Angket berisi 10 pertanyaan.
12
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.1
NO NAMA SKOR
1 Naufal Ihsan Taqy I. 36
2 Nabila Syaharani Selima 33
3 Azizah Zhafirah 37
4 Najwa Luna Falika 30
5 Jovina 29
6 Lukito 17
7 Okta 33
8 Rayhan Burhanudin 31
9 Dhiaul 31
10 Gracia 34
11 Noor Hani 30
12 Saya Tampan 13
13 Muhammad Maulana Hikam 39
14 Karla Kinanti A. 36
15 Alayya 32
16 Alifiya Zahrani 34
17 Lintang Laras 36
18 Firda Widi 35
19 Falih Akmal Rayhanurachman Hakim 37
20 Roseanne Gabriella 31
21 Syifa Albara 31
13
22 Yazid Sirril Wafa 33
23 Yosia P 28
24 Talitha Azaria 30
25 Amelinda S. M. 31
26 Wulan Nur A. 28
27 Brigitta Pungki Y. 32
28 Rafli Rahardyan 30
29 Anastasia 34
30 Aisyah S. 32
31 Ardim gans 36
32 Aprilia Pujiyati 32
33 Rafli M 32
34 Dzaky Naufal 27
35 Tegar Surya 38
36 M. Hafidz 34
37 Sabina A. 34
38 Mahardika Setya 30
39 Andra Hisyam 30
40 Ferin Tia 35
41 Ananda Putra 34
42 M. Iqbal Adrianto 33
43 Siti Salma 31
44 Riski Saputra 34
45 Daffa R. 35
46 Naoki Rafael 37
47 Zaskia Taufik 31
48 Nur Indah S. 30
49 Tasya P. M. 33
50 Hendrik S. 35
51 Avina Ainun Zahra 34
14
Diagram 1.1
Faktor 1 : Kenyamanan siswa berada di jurusan tersebut
Diagram 1.2
Faktor 2 : Karena kesesuaian antara minat dan bakat siswa dengan jurusan
Diagram 1.3
Faktor 3 : Karena hanya kebutuhan siswa saja
15
Diagram 1.4
Faktor 4 :Karena ikut-ikut teman saja
Diagram 1.5
Faktor 5 : Karena popularitas jurusan
Diagram 1.6
Faktor 6 : Karena membuat semangat dalam belajar
16
Diagram 1.7
Faktor 7 : Karena kesukaan siswa
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data tabel dan diagram tersebut, dapat diketahui hasil presentase
pendapat siswa-siswi yang telah memilih jurusan di SMA sederajat
PERBANDINGAN
kenyamanan siswa
0% 2%
.
Dari hasil tersebut dapat dijabarkan pendapat masing-masing siswa yang sangat
setuju mengenai faktor yang mempengaruhi lulusan SMP sederajat dalam memilih
jurusan di SMA atau sederajat. Mayoritas siswa (30%) memilih jurusan karena
kenyamanan yang akan diperoleh siswa pada jurusan tersebut. Tidak ada siswa yang
memilih jurusan dengan alasan hanya ikut-ikutan teman. Hanya 2% siswa yang
17
memilih jurusan berdasarkan kebutuhannya tapi tidak terlalu menyukai jurusan
tersebut. Ada 17% siswa yang memilih berdasarkan popularitas jurusan. 17% siswa
juga memilih jurusan karena membuat semangat dalam belajar. 17% siswa memilih
suatu jurusan karena kecocokan antara bakat dan minat mereka. Sisanya memiih
jurusan karena mereka suka saja akan jurusan tersebut. Dari data tersebut bisa
diketahui bahwa lulusan SMP sudah lebih dewasa dalam menentukkan suatu pilihan.
Buktinya yaitu 30% siswa memilih jurusan karena alasan kenyamanan yang akan
mereka dapat dan tidak ada siswa lulusan SMP yang memilih jurusan karena hanya
ikut-ikut teman.
18
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari perolehan data dan keseluruhan penelitian dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi lulusan SMP dalam memilih jurusan di SMA
sederajat yaitu :
1. Kenyamanan siswa berada di jurusan tersebut
2. Kesesuaian minat dan bakat siswa dengan jurusan yang dipilih
3. Karena kebutuhan tapi tidak terlalu menyukai
4. Popularitas jurusan
5. Jurusan yang dipilih membuat siswa semangat belajar
6. Karena kesukaan siswa
Alasan siswa terbanyak dalam memilih jurusan yaitu karena kenyamanan siswa
berada di jurusan tersebut. Tidak ada siswa yang ikut-ikut teman dalam memilih
jurusan. Alasan siswa paling sedikit dalam memilih jurusan yaitu karena kebutuhan
tapi tidak terlalu menyukai jurusan tersebut.
5.2 Saran
Ada beberapa saran untuk lulusan SMP dalam memilih jurusan di SMA sederajat,
sebagai berikut :
1. Memilih jurusan sebaiknya disesuaikan dengan minat dan bakat karena dalam
pelaksanaannya kelak akan lebih mudah untuk dijalani.
2. Pilihlah jurusan yang disukai karena pelajaran yang didapatkan lebih mudah
dicerna oleh otak bila kita senang dulu terhadap jurusan tersebut.
3. Sesuaikan jurusan di SMA dengan yang akan diambil pada saat kuliah nanti. Hal
itu akan memudahkan siswa dalam menggapai cita-cita.
4. Ketahuilah seluk beluk suatu jurusan sebelum memilihnya.
5. Rencanakan terlebih dahulu cita-cita, setelah itu baru menentukkan jurusan yang
akan diambil.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/15/analisis-perbandingan-analisis-
rasio/
https://www.kabarjayaloka.id/2017/06/pengertian-penjurusan-di-sma-dan.html
http://jurusankumasadepanku.weebly.com/latar-belakang.html
https://catatansimade.blogspot.com/2015/03/pengertian-sekolah-menengah-
pertama.html
https://catatansimade.blogspot.com/2015/03/pengertian-sekolah-menengah-atas-
smasmk.html
https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kuantitatif.html/amp
20
LAMPIRAN
Salah satu contoh angket tertutup untuk lulusan SMP dalam memilih jurusan di
SMKN 7
21
22