Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR LULUSAN SMP

SEDERAJAT DALAM MEMILIH JURUSAN DI SMA SEDERAJAT

Oleh:
MUHAMMAD WAJID IZZAL MUTHO’
MERLYN PRISCILA ANGELICA
NABILA SYAHARANI SELIMA
NAJWA LUNA FALIKA
NAUFAL IHSAN TAQY IRAWAN
RAFFIE ANAND PRIMASKARA

SMAN 2 SEMARANG
JALAN SENDANGGUWO BARU NOMOR 1
KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis yang berjudul
Analisis perbandingan faktor yang mempengaruhi lulusan smp sederajat dalam
memilih jurusan SMA sederajat" dapat selesai tepat waktu. Dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Yuwono, M.kom selaku kepala SMA Negeri 2 Semarang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun penelitian ini.
2. Ibu Astri Nurul Fiati, S.Pd, selaku guru pembimbing pada penilitian ini yang
telah memberikan banyak bantuan, masukkan, dan dukungan terkait
penyusunan laporan penelitian.
3. Siswa-siswi dan seluruh warga SMA Negeri 2 Semarang yang telah
mendukung penyusunan karya tulis sehingga dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum
sempurna dan keterbatasan yang kami miliki, maka saran dan kritik yang konstruktif
sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis ilmiah selanjutnya. Akhirnya,
penulis berharap semoga karya tulis ilmiah bermanfaat.

Semarang, 29 April 2019

Peneliti

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. 1


KATA PENGANTAR............................................................................. 2
DAFTAR ISI ......................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6
2.1 Pengertian Analisis Perbandingan ................................................. 6
2.2 Pengertian Penjurusan ................................................................... 6
2.3 Dasar Pemilihan Jurusan ............................................................... 6
2.4 Pengertian SMP ............................................................................. 7
2.5 Pengertian SMA ............................................................................. 8
2.6 Tujuan Penjurusan ......................................................................... 9
BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................. 11
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 11
3.2 Jenis Penelitian .............................................................................. 11
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 11
3.4 Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 13
4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 13
4.2 Pembahasan .................................................................................. 17
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 19
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 19
5.2 Saran.............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 20
LAMPIRAN............................................................................................ 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan


kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi
selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Dengan adanya pendidikan
maka seseorang dapat memiliki kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan
spiritual, dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Jadi,
secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada
peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi
seorang manusia yang kritis dalam berpikir.

Sekolah Menengah Pertama adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan


formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar atau sederajat. Sekolah menengah
pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Murid kelas
9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan
siswa. Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah
menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (atau sederajat). Murid dapat Commented [n1]:

memilih jurusan yang disukainya. Commented [n2R1]:


Commented [n3R1]:
Sekolah Menengah Atas adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan
formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama atau sederajat. Sekolah
menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Pada saat pendaftaran masuk SMA yang menggunakan sistem online, siswa dapat
memilih sekolah yang diinginkan dan memilih jurusan yang diminati.

Lulusan SMP atau sederajat umumnya akan melanjutkan pendidikannya ke tingkat


SMA atau sederajat. Saat ini, ketika mendaftar SMA sudah dilakukan penjurusan.
Umumnya, ada dua jurusan yang ada di SMA yaitu MIPA dan IPS. Sementara itu di
SMK ada lebih banyak pilihan jurusan. Contoh jurusan di SMK yaitu Teknik
Mekatronika, Teknik Otomotif, Konstruksi Jembatan dan lain sebagainya. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi lulusan SMP untuk memilih suatu jurusan. Faktor-faktor
tersebut bisa berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dilakukanlah penelitian tentang analisis perbandingan

4
faktor yang mempengaruhi lulusan SMP sederajat dalam memilih jurusan di SMA atau
sederajat.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, rumusan masalahnya


adalah :

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi lulusan SMP atau sederajat dalam memilih
jurusan di SMA atau sederajat?
2. Berapa persentase faktor yang mempengaruhi lulusan SMP atau sederajat
dalam memilih jurusan di SMA atau sederajat?
3. Apakah ada faktor yang mendominasi lulusan SMP atau sederajat dalam
memilih jurusan di SMA atau sederajat?

1. 3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, rumusan masalahnya


adalah :

1. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi lulusan SMP atau sederajat dalam


memilih jurusan di SMA atau sederajat.
2. Mengetahui persentase faktor yang mempengaruhi lulusan SMP sederajat
dalam memilih jurusan.
3. Mengetahui faktor yang mendominasi lulusan SMP atau sederajat dalam
memilih jurusan di SMA atau sederajat.

1. 4 Manfaat Penelitian

1. Meningkatkan pengetahuan akan jurusan-jurusan yang ada di SMA atau


sederajat.
2. Mengetahui minat siswa secara mayoritas mengenai jurusan-jurusan di SMA
ataupun sederajat.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Analisis Perbandingan

Analisis Perbandingan adalah analisis laporan yang bertujuan untuk mendapatkan


informasi perkembangan keadaan data yang ada dengan cara membandingkan
antara dua pilihan atau lebih. Analisis perbandingan dapat dibedakan menjadi 2 jenis:

1. Analisis Perubahan (naik turun): untuk melihat perubahan data yang ada pada
laporan.

2. Analisis Kecenderungan (Trend): untuk melihat kecenderungan arah posisi data


yang unggul dalam banyak sedikitnya opsi yang unggul dari yang lain. Biasanya
menggunakan angka indeks.

2.2 Pengertian Penjurusan

Penjurusan merupakan salah satu pengklasifikasian ilmu pengetahuan dalam


rumpun yang berbeda. Menurut Alaviaorasari (2014) adapun pengertian dari
penjurusan merupakan upaya untuk membantu siswa dalam memilih jenis sekolah
atau program pengajaran khusus atau program studi yang akan diikuti oleh siswa
dalam pendidikan lanjutannya. Tujuannya adalah terutama agar siswa dapat
memperoleh informasi yang lengkap dan jelas tentang berbagai kemungkinan pilihan
yang ada bagi kelanjutan pendidikannya.

2.3 Dasar Pemilihan Jurusan

Manusia harus mampu menentukan karirnya sendiri untuk kehidupan kedepannya,


maka dari itu manusia diharapkan mampu merancang karirnya sejak dini. Dengan
adanya perancanagan karir sejak dini, diharapkan akan memudahkan manusia itu
sendiri dalam meniti dan mewujudkan setiap karirnya ke depan. Pentingnya
perencanaan karir sejak dini menuntut sekolah-sekolah menengah atas dan sederajat
di Indonesia harus turut serta menekankan pembinaan karir dalam kurikulum tingkat

6
satuan pendidikannya. Mengingat pentingnya pembinaan karir sejak dini tersebut
maka sekolah pun mengadakan program bimbingan karir sejak dini di sekolah. Hal
ini terbukti dari adanya Program Pemilihan Jurusan di kalangan SMK/SMA/MA sederajat.
Jurusan yang ditawarkan yaitu Program Studi Ilmu Alam (PSIA), Program Studi Ilmu
Sosial (PSIS), Program Studi Ilmu Bahasa (PSIB). Dengan adanya Program
Pemilihan Jurusan ini maka para siswa diharapkan mampu menentukan dan
merencanakan pilihan studi lanjut dan/atau karirnya lebih awal. Sehingga dengan
upaya tersebut peserta didik dapat memilih dengan tepat jenis sekolah atau program
pengajaran khusus, atau program studi yang ada itu sesuai dengan kemampuan
dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, kecenderungan pribadi dan hal-hal yang
dapat mempengaruhi kelanjutan pendidikannya itu. Seperti yang dijelaskan diatas,
bahwa semua penjurusan yang ada disesuaikan dengan minat dan bakat, yang
tentunya setiap orang memiliki perbedaan dalam pilihan.

2.4 Pengertian SMP

Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan dasar pada


pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari Sekolah Dasar (SD atau sederajat).
Sekolah menengah pertama ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun (kelas 7 sampai
kelas 9). Dulunya sekolah menengah pertama ini pernah disebut sebagai Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), hingga pada tahun ajaran 2003-2004 SLTP diganti
dengan sebutan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Beberapa kategori serupa / setahap dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP atau
sederajat) diantaranya:
1. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
2. Kelompok Belajar / Program Paket B
Sekolah menengah yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak
pelaksanaan otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah menengah
pertama di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan, kini
menjadi tanggung jawab daerah pemerintah kabupaten / kota. Sedangkan
Departemen Pendidikan hanya bertindak sebagai regulator dalam bidang standar
nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah menengah pertama adalah unit teknis
pelayanan pendidikan kabupaten / kota.

7
Di Indonesia mulai diberlakukan program wajib belajar 9 tahun yaitu antara usia
7-15 tahun, ini artinya setiap warga negara Indonesia wajib mendapatkan pendidikan
mulai dari Sekolah Dasar (SD atau sederajat) sampai Sekolah Menengah
Pertama (SMP atau sederajat).

Para siswa yang telah berhasil atau dinyatakan "Lulus" pada tingkat ini bisa
melanjutkan ketahap pendidikan diatasnya, yaitu diantaranya sebagai berikut:
1. Sekolah Menengah Atas / Kejuruan
2. Madrasah Aliyah / Kejuruan
3. Kelompok Belajar / Program Paket C

2.5 Pengertian SMA

Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah jenjang pendidikan menengah pada


pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP
atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh selama 3 tahun, mulai dari kelas
10 sampai 12.

Kurikulum di Sekolah Menengah Atas (SMA) berdasarkan kurikulum 2013,


diantaranya:
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah
6. Bahasa Inggris
7. Seni Budaya Dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
9. Prakarya
10. Peminatan Akademik
11. Kelompok Peminatan (Pilihan)
Kelompok Peminatan Alam
1. Matematika
2. Fisika
3. Biologi

8
4. Kimia
Kelompok Peminatan Sosial
1. Sejarah
2. Geografi
3. Ekonomi
4. Sosiologi
Kelompok Peminatan Bahasa dan Sastra
1. Bahasa Indonesia
2. Bahasa Inggris
3. Bahasa Daerah (1 buah; sesuai dengan Kebudayaan daerah)
4. Bahasa Asing (1 buah; sesuai dengan pilihan)

Sekolah Menengah Kejuruan (disingkat SMK) adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari tingkat dibawahnya. SMK sering juga di
sebut STM (Sekolah Teknik Menengah).

Untuk kurikulum SMK hampir sama dengan SMA, hanya saja lebih ditekankan
terhadap pelajaran kejuruan yang diambil oleh siswa dan lebih mengedepankan
praktek dari pada teori pada saat proses belajar mengajar.

Madrasah Aliyah (MA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan


formal di Indonesia, sekolah ini setara dengan SMA/SMK, hanya saja sekolah ini
dikelola langsung oleh Kementrian Agama.

Kurikulum madrasah aliyah hampir sama dengan SMA atau yang lainnya, hanya
saja pada sekolah ini lebih mengarah kepada pendidikan agama Islam. Selain
mengajarkan mata pelajaran seperti pada sekolah dasar, ada tambahan pelajaran
seperti:
1. Al-Quran dan Hadits
2. Aqidah dan Akhlaq
3. Fiqih
4. Sejarah Kebudayaan Islam
5. Bahasa Arab.

9
2.6 Tujuan Penjurusan

Penjurusan merupakan salah satu proses penempatan atau penyaluran


dalam pemilihan program pengaaran para siswa di SMA. Siswa SMA diberi
kesempatan dalam emilih jurusan yang paling cocok dengan karakteristik
dirinya. Ketepatan dalam memilih jurusan dapat menentukan keberhasilan
belajar siswa. Dalam kurikulum 2013, penjurusan di SMA sudah diberlakukan di
awal kelas X. Selama kelas X siswa menerima program pengajaran umum dan
mendapatkan program pengajaran khusus sebagai pilihan IPA atau IPS.

Tujuan penjurusan antara lain adalah :

a. Mengelompokkan siswa sesuai dengan kecakapan, kemampuan, bakat dan


minat yang relatif sama.

b. membantu mempersiapkan siswa melanjutkan studi dan memilih dunia kerja.

c. membantu memperkokoh keberhasilan dan kecocokan atas prestasi yang


akan dicapai di waktu mendatang.

10
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di beberapa SMA dan SMK yang ada di kota Semarang.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 29 April 2019 dimulai pukul 08.45

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei dan menggunakan pendekatan


kuantitatif. Karakteristik penelitian kuantitatif (Nana Sudjana dan Ibrahim 2001: 6-
7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150)
yaitu logika yang dipakai adalahlogika positivistik dan menghindari hal-hal yang
bersifat subjektif.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA dan
sederajat yang ada di kota Semarang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling.


Teknik purposive sampling menurut (Sugiyono, 2010) adalah teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang
bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Sampel
penelitian yang dipilih adalah siswa SMA sederajat yang ada di kota Semarang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket. Angket adalah teknik


pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban

11
atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Penelitian ini
menggunakan angket yang digunakan berupa angket tertutup. Angket tertutup adalah
angket yang jawabannya harus dipilih responden (tidak ditentukan sendiri oleh
responden). Angket berisi 10 pertanyaan.

12
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis perbandingan faktor yang


mempengaruhi lulusan SMP sederajat dalam memilih jurusan di SMA atau sederajat,
diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 1.1
NO NAMA SKOR
1 Naufal Ihsan Taqy I. 36
2 Nabila Syaharani Selima 33
3 Azizah Zhafirah 37
4 Najwa Luna Falika 30
5 Jovina 29
6 Lukito 17
7 Okta 33
8 Rayhan Burhanudin 31
9 Dhiaul 31
10 Gracia 34
11 Noor Hani 30
12 Saya Tampan 13
13 Muhammad Maulana Hikam 39
14 Karla Kinanti A. 36
15 Alayya 32
16 Alifiya Zahrani 34
17 Lintang Laras 36
18 Firda Widi 35
19 Falih Akmal Rayhanurachman Hakim 37
20 Roseanne Gabriella 31
21 Syifa Albara 31

13
22 Yazid Sirril Wafa 33
23 Yosia P 28
24 Talitha Azaria 30
25 Amelinda S. M. 31
26 Wulan Nur A. 28
27 Brigitta Pungki Y. 32
28 Rafli Rahardyan 30
29 Anastasia 34
30 Aisyah S. 32
31 Ardim gans 36
32 Aprilia Pujiyati 32
33 Rafli M 32
34 Dzaky Naufal 27
35 Tegar Surya 38
36 M. Hafidz 34
37 Sabina A. 34
38 Mahardika Setya 30
39 Andra Hisyam 30
40 Ferin Tia 35
41 Ananda Putra 34
42 M. Iqbal Adrianto 33
43 Siti Salma 31
44 Riski Saputra 34
45 Daffa R. 35
46 Naoki Rafael 37
47 Zaskia Taufik 31
48 Nur Indah S. 30
49 Tasya P. M. 33
50 Hendrik S. 35
51 Avina Ainun Zahra 34

Mean = 32,12 Median = 33 Modus = 34

14
Diagram 1.1
Faktor 1 : Kenyamanan siswa berada di jurusan tersebut

Diagram 1.2
Faktor 2 : Karena kesesuaian antara minat dan bakat siswa dengan jurusan

Diagram 1.3
Faktor 3 : Karena hanya kebutuhan siswa saja

15
Diagram 1.4
Faktor 4 :Karena ikut-ikut teman saja

Diagram 1.5
Faktor 5 : Karena popularitas jurusan

Diagram 1.6
Faktor 6 : Karena membuat semangat dalam belajar

16
Diagram 1.7
Faktor 7 : Karena kesukaan siswa

4.2 Pembahasan

Berdasarkan data tabel dan diagram tersebut, dapat diketahui hasil presentase
pendapat siswa-siswi yang telah memilih jurusan di SMA sederajat

PERBANDINGAN

kenyamanan siswa

17% kesesuaian minat dan bakat


30%
kebutuhan jurusan tapi tidak terlalu
suka
ikut-ikut teman
17%
popularitas jurusan

membuat semangat belajar


17%
17%
kesukaan siswa

0% 2%
.
Dari hasil tersebut dapat dijabarkan pendapat masing-masing siswa yang sangat
setuju mengenai faktor yang mempengaruhi lulusan SMP sederajat dalam memilih
jurusan di SMA atau sederajat. Mayoritas siswa (30%) memilih jurusan karena
kenyamanan yang akan diperoleh siswa pada jurusan tersebut. Tidak ada siswa yang
memilih jurusan dengan alasan hanya ikut-ikutan teman. Hanya 2% siswa yang

17
memilih jurusan berdasarkan kebutuhannya tapi tidak terlalu menyukai jurusan
tersebut. Ada 17% siswa yang memilih berdasarkan popularitas jurusan. 17% siswa
juga memilih jurusan karena membuat semangat dalam belajar. 17% siswa memilih
suatu jurusan karena kecocokan antara bakat dan minat mereka. Sisanya memiih
jurusan karena mereka suka saja akan jurusan tersebut. Dari data tersebut bisa
diketahui bahwa lulusan SMP sudah lebih dewasa dalam menentukkan suatu pilihan.
Buktinya yaitu 30% siswa memilih jurusan karena alasan kenyamanan yang akan
mereka dapat dan tidak ada siswa lulusan SMP yang memilih jurusan karena hanya
ikut-ikut teman.

18
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari perolehan data dan keseluruhan penelitian dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi lulusan SMP dalam memilih jurusan di SMA
sederajat yaitu :
1. Kenyamanan siswa berada di jurusan tersebut
2. Kesesuaian minat dan bakat siswa dengan jurusan yang dipilih
3. Karena kebutuhan tapi tidak terlalu menyukai
4. Popularitas jurusan
5. Jurusan yang dipilih membuat siswa semangat belajar
6. Karena kesukaan siswa
Alasan siswa terbanyak dalam memilih jurusan yaitu karena kenyamanan siswa
berada di jurusan tersebut. Tidak ada siswa yang ikut-ikut teman dalam memilih
jurusan. Alasan siswa paling sedikit dalam memilih jurusan yaitu karena kebutuhan
tapi tidak terlalu menyukai jurusan tersebut.

5.2 Saran

Ada beberapa saran untuk lulusan SMP dalam memilih jurusan di SMA sederajat,
sebagai berikut :
1. Memilih jurusan sebaiknya disesuaikan dengan minat dan bakat karena dalam
pelaksanaannya kelak akan lebih mudah untuk dijalani.
2. Pilihlah jurusan yang disukai karena pelajaran yang didapatkan lebih mudah
dicerna oleh otak bila kita senang dulu terhadap jurusan tersebut.
3. Sesuaikan jurusan di SMA dengan yang akan diambil pada saat kuliah nanti. Hal
itu akan memudahkan siswa dalam menggapai cita-cita.
4. Ketahuilah seluk beluk suatu jurusan sebelum memilihnya.
5. Rencanakan terlebih dahulu cita-cita, setelah itu baru menentukkan jurusan yang
akan diambil.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/15/analisis-perbandingan-analisis-
rasio/

https://www.kabarjayaloka.id/2017/06/pengertian-penjurusan-di-sma-dan.html

http://jurusankumasadepanku.weebly.com/latar-belakang.html

https://catatansimade.blogspot.com/2015/03/pengertian-sekolah-menengah-
pertama.html

https://catatansimade.blogspot.com/2015/03/pengertian-sekolah-menengah-atas-
smasmk.html

https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kuantitatif.html/amp

20
LAMPIRAN
Salah satu contoh angket tertutup untuk lulusan SMP dalam memilih jurusan di
SMKN 7

21
22

Anda mungkin juga menyukai