Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH ICE BREAKING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA


SEKOLAH DASAR

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN PSIKOLOGI

Diusulkan oleh:

Dwi Nur Rizky NIM: 201810230311410 Tahun Angkatan: 2018


Alphecca Carinae NIM: 201810230311377 Tahun Angkatan: 2018
Alfaniyatu Sa’diyah NIM: 201810230311374 Tahun Angkatan: 2018

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii


DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.3 Tujuan….. ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 2
1.5 Luaran ............................................................................................................ 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4


2.1 Siswa Sekolah Dasar ..................................................................................... 4
2.2 Minat Belajar ................................................................................................. 6
2.3 Ice Breaking .................................................................................................. 7

BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 10


3.1 Pendekatan Penelitian.................................................................................. 10
3.2 Subjek Penelitian ......................................................................................... 10
3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 10
3.4 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 11
3.5 Analisis Data Penelitian .............................................................................. 11

BAB 4. JADWAL DAN METODE KEGIATAN ............................................. 12


4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 12
4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13


LAMPIRAN 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping .......... 15
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 20
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti ................................................ 21
LAMPIRAN 4. Surat Pertnyataan Ketua Pelaksana ............................................. 23
LAMPIRAN 5. Instrumen Penelitian.................................................................... 24
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Acuan Skala .................................................................................... 11


Tabel 2. Anggaran Biaya PKM-PSH .................................................................... 12
Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-PSH .................................................................... 12
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana bagi anak-anak di Indonesia untuk


meningkatkan dan membentuk pribadi yang baik bagi anak. Pendidikan juga
merupakan aset pembangunan nasional yang tinggi. Pendidikan
mengupayakan penanaman nilai-nilai kepribadian yang selaras dengan nilai
luhur bangsa Indonesia serta berupaya agar peserta didik mampu menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah terus berupaya untuk
memperbaharui sistem pendidikan yang di terapkan di Indonesia, agar
masyarakat Indonesia dapat memiliki karakter pribadi yang lebih baik serta
tidak ketinggalan dengan negara maju. Di Indonesia sendiri terdapat banyak
jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, serta
jenjang perguruan tinggi. Setiap jenjang pendidikan tersebut memiliki peran
dan standar masing-masing. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila
masyarakat Indonesia dapat menyelesaikan jenjang pendidikan tersebut
secara berurutan atau berjenjang.
Pendidikan yang direalisasikan di sekolah disebut dengan pendidikan
formal. Terdapat guru sebagai pengajar dan murid yang dididik. Seorang guru
atau pengajar berusaha agar muridnya bisa mengikuti proses pelajaran dengan
baik. Karena keberhasilan dari proses belajar di kelas adalah dengan
tercapainya hasil belajar yang optimal dari peserta didiknya. Oleh karena itu,
guru akan berupaya agar tujuan dari pengajaran setiap pertemuan itu berhasil.
Untuk dapat mencapai tujuan pengajaran, guru harus mampu menciptakan
suasana dan iklim belajar yang tidak membosankan. Guru harus mampu
membuat peserta didiknya memiliki perasaan bahagia dan tidak adanya
tekanan selama proses pengajaran. Berbagai cara dicoba, mulai dari bercerita
sebelum memulai pelajaran, bernyanyi, bermain games, dan lain sebagainya.
Segala upaya tersebut dilakukan untuk meningkat minat belajar siswa agar
lebih semangat lagi menghadapi materi yang akan diberikan. Seperti yang
telah dituliskan dalam Undang-undang RI No. 20 pasal 40 ayat 2 tahun 2003
tentang sistem Pendidikam Nasional yang berbunyi menciptakan suasana
Pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif dinamis dan dialogis,
mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu
Pendidikan, dan memberi treladan dan menjaga nama baik lembaga profesi
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Siswa membutuhkan suatu dorongan atau motivasi agar proses
pembelajaran dapat berhasil dan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Salah
satu caranya adalah dengan membuat suasana kelas menjadi tidak
2

membosankan menggunkaan Ice Breaking. Ice Breaking sangat dibutuhkan


dalam proses pembelajaran di kelas, karena dapat mengembalikan
konsentrasi dan menjaga stamina emosi pada siswa. Ice Breaking berfungsi
untuk meningkatkan minat belajar peserta didik karena minat belajar adalah
kondisi dimana siswa merasa bergairah untuk melakukan proses belajar. Ice
Breaking yang digunakan bukanlah yang bersifat menghukum siswa, seperti
mengerjakan soal ataupun mengahafal surat, tetapi sesuatu yang membuat
siswa merasa bahagia dan nyaman dengan suasana di kelas. Hasil penelitian
selama satu dekade terakhir menunjukkan bahwa proses belajar lebih efektif
ketika siswa dalam keadaan gembira sehingga pencapaian hasil belajar lebih
maksimal.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah


yaitu “Apakah ice breaking berpengaruh terhadap minat belajar siswa Sekolah
Dasar?”

1.3 Tujuan
Tujuan umum penelitian yaitu untuk memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, khususnya dalam bidang pembangunan manusia. Tujuan khusus
penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari ice breaking
terhadap minat belajar siswa Sekolah Dasar.

1.4 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pengaruh
dari ice breaking terhadap minat belajar dan sekaligus menambah wawasan
peneliti mengenai penerapan materi dalam pembelajaran yang telah diterima
dan masukan dalam mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Bagi Pemerintah
Sebagai rekomendasi dalam meningkatkan sistem pendidikan di
Indonesia yang lebih baik dalam meningkatkan minat belajar siswa.

1.5 Luaran
Luaran dari penelitian yaitu berupa:
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Artikel Ilmiah dengan judul
3

a. “Pengaruh Ice Breaking Dan Media Poster Terhadap Minat Belajar


Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Siswa SD Negeri Pajang 3 Surakarta
Tahun Ajaran 2013/2014”
b. “Pengaruh Reward Dan Ice Breaker Terhadap Minat Belajar Tematik
Siswa Kelas IV SDN Ngadirejo 01 Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo
Tahun Pelajaran 2013/ 2014”
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Siswa Sekolah Dasar


a. Pengertian

Berdasarkan tahap perkembangan anak yang diungkapkan oleh


Piaget, maka siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkrit,
yang mana anak-anak telah mampu untuk berpikir secara logis tetapi belum
mampu untuk berpikir secara abstrak. Pada masa ini kemampuan kognitif
anak berkembang dan memungkinkan untuk merencana dan melaksanakan
gagasan konkrit. Menurut Maatakupan (1994), usia kelas empat merupakan
peralihan dari dunia khayal menuju dunia nyata.

Rentang usia anak pada penelitian ini adalah 9-10 tahun yang berada
pada tingkat Sekolah Dasar. Masa pertengahan anak dimulai dari rentang
usia 9 hingga 11 tahun (Santrock, 2013). Masa ini ditandai dengan aktivitas
anak untuk belajar memahami perilaku yang diterima lingkungan,
memahami arti konformitas bersama dengan teman sebayanya, semakin
fokusnya anak dalam membentuk pertemanan, belajar berbagai
keterampilan, dan terjun ke dalam permainan kelompok. Dengan
memperhatikan karakteristik kognitif siswa usia tersebut, maka diharapkan
sistem pengajaran yang dikembangkan mampu melayani kebutuhan belajar
yang bermakna bagi siswa melalui penyampaian materi pelajaran dengan
baik, sehingga siswa antusias untuk belajar. Masa usia sekolah dianggap
oleh Suryobroto (dalam Lutfiana, 2015) sebagai masa intelektual atau masa
keserasian bersekolah.

b. Aspek-aspek

Dalam pendidikan di Indonesia, ada enam aspek yang menjadi fokus


dalam program perkembangan, yaitu aspek perkembangan fisik, bahasa,
kognitif, sosial-emosional, seni, serta moral dan nilai-nilai agama (Pusat
Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2002). Aspek fisik berkaitan dengan
pertumbuhan tubuh dan otak, kapasistas sensoris, keterampilan motor, dan
kesehatan. Aspek kognitif mempelajari atensi, memori, pemecahan
masalah, proses berpikir, penalaran –termasuk di dalamnya penalaran
moral, kreativitas, dan bahasa. Aspek psikososial meliputi perkembangan
emosi, kepribadian, dan hubungan sosial.

c. Faktor yang mempengaruhi


Menurut Hiadayah, aliran yang dijadikan sebagai pedoman para ahli
mengenai faktor yang mempengaruhi perkembangan, yaitu:
5

1) Faktor Internal (Alami)


Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan yang
berasal dari dalam individu itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa
hal yang diduga sebagai faktor intern yang mempengaruhi proses
perkembangan:
a) Genetika/Hereditas (Keturunan)
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh
faktor keturunan/genetik yang didapat dari orangtuanya. Faktor
genetik lebih dibawa melalui alian darah sehingga faktor ini
bersifat statis, misalnya bentuk fisik, kesehatan, sifat, kepribadian,
minat, bakat, kecerdasan.
b) Hormon Pengaruh
Hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur
4 bulan, pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Beberapa
hormon yang berpengaruh dalam proses tumbuh kembang anak
adalah hormon pertumbuhan somatotropin.

2) Faktor Eksternal (Lingkungan)


Faktor ekstern merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan
anak yang berasal dari luar individu/lingkungan, baik dalam bentuk
lingkungan fisik yang berupa kondisi rumah, gizi, kesehatan
lingkungan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan psikis berupa
faktor kebudayaan, sikap, keyakinan, nilainilai yang dianut dan
sebagainya.
a) Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal anak,
sehingga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap proses
tumbuh kembang anak. Dukungan dan bimbingan yang tepat dari
keluarga akan memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan
anak, sehingga anak akan banyak belajar dari orangtuanya.
b) Kelompok Teman Sebaya
Saat anak sudah memasuki usia sekolah, teman sebaya akan sangat
berpengaruh pada perkembangan anak hal ini dikarenakan anak-
anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan temannya.
Saat bersama temantemannya anak akan mempelajari apa yang
tidak didapatkan dikeluarga misalnya saja tentang persaingan,
kerjasama, saling menghormati perbedaan, dan hal-hal lain yang
akan sangat berguna dalam proses perkembangan.
6

c) Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran menjadikan anak
berkembang dengan cara mengaplikasikan apa yang telah
dipelajari. Semakin banyak pengalaman hidup yang dipelajari
maka akan sangat membantu anak untuk menyelesaikan tugas
perkembangannya.
d) Kesehatan Lingkungan
Tingkat kesehatan mempengaruhi respon anak terhadap lingkungan
dan respon orang lain pada anak tersebut, sehingga proses
pekembangan dapat terganggu bila kesehatan lingkungan tidak
kondusif.

2.2 Minat Belajar


a. Pengertian
Sebelum bahasan mengenai minat belar menurut para ahli, terlebih
dahulu mengetahui makna dari minat. Kata minat berasal dari bahasa
inggris “interest” yang artinya kesukaan, dalam hal ini siswa memiliki rasa
suka atau ketertarikan untuk mempelajari materi pelajaran atau
keterampilan tertentu. Minat yang muncul pada diri individu akan
berkembang seiring dengan pengalaman dari proses belajar individu
dengan lingkugannya. Sedangkan belajar adalah perubahan dalam diri
individu atau siswa yang dihasilkan dari interaksi individu dengan
lingkungannya dan meliputi, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan tingkah
laku.
Menurut William (dalam Aritonang, dalam Asfuriyah &
Nuswowati, 2015), minat belajar merupakan ketertarikan siswa pada
proses pembelajaran sebagai faktor penentu derajat keaktifan belajar siswa.
Jadi dapat disimpulkan minat belajar adalah kecenderungan siswa atau
individu dalam memilih ilmu pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku
tanpa ada paksaan dari pihak manapun yang diperoleh dari interaksi
individu dengan lingkungannya, serta individu merasa senang dalam
menjalaninya.

b. Aspek-aspek minat belajar


Menurut Hurlock (dalam Oktarika, 2015) aspek-aspek dalam minat
belajar terdiri dari dua aspek, yaitu:
 Aspek kognitif, aspek ini yang membangun aspek kognitif di
dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.
 Aspek afektif yaitu, aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam
meminatkan tindakan seseorang
7

c. Faktor yang mempengaruhi


Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam diri individu,
yang terdiri dari dua aspek, yaitu :
a) Aspek fisiologis, merupakan kondisi jasmani dan tegangan
otot (tonus) yang menandai tingkat kebugaran tubuh
individu dan dapat mempengaruhi semangat individua
dalam pembelajaran.
b) Aspek psikologis, merupakan aspek dari dalam individu
yang meliputi, intelegensi, bakat, sikap, minat, motivasi
dari siswa.

2. Faktor eksternal
Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu :
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat, dan
teman sekelas.
b) Lingkungan non-sosial
Lingkungan nonsosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya,
materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah atau tempat
tinggal dan alat-alat belajar.

3. Faktor pendekatan belajar


Faktor pendekatan belajar adalah cara-cara yang dilakukan
dalam menunjang kefektifan dan efisiensi dalam proses
pembelajaran.

2.3 Ice Breaking


a. Pengertian
Menurut Supriadi, ice breaking adalah padanan 2 kata inggris yang
mengandung makna “memecah es”. Istilah ini sering dipakai dalam
training dengan maksud menghilangkan kebekuan-kebekuan diantara
peserta pelatihan, sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa
berinteraksi dengan baik antar satu dengan yang lainnya. Ice breaking
adalah peralihan situasi dari yang membosankan, membuat mengantuk,
menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat
mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan
atau melihat orang yang berbicara di depan kelas atau ruangan pertemuan
(Sunarto, 2012).
8

b. Aspek-aspek
Minstrell (dalam Wena, 2009) empat indikator yang bisa dijadikan
acuan efektivitas sebuah ice breaking dalam proses pembelajaran adalah:
a) Perhatian (attention)
Ice breaking yang baik dapat membangkitkan perhatian peserta diklat
terhadap materi baik di awal, tengah, maupun akhir proses
pembelajaran. Perhatian tersebut dapat merangsang rasa ingin tahu
lebih jauh terhadap materi yang diajarkan. Semakin ice breaking dapat
meningkatkan perhatian terhadap materi dan proses pembelajaran,
semakin efektif ice breaking tersebut.
b) Relevansi (relevance)
Untuk meningkatkan pemahaman pada diri peserta diklat, trainer
harus mampu mengaitkan pengalaman keseharian dan konsep berpikir
peserta diklat dengan materi diklat yang akan diberikan.
c) Keyakinan (confidence)
Keyakinan yang dimaksud disini adalah keyakinan pada diri peserta
diklat bahwa mereka dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
baik dan bisa mencapai hasil yang optimal. Ice breaking yang tepat
dapat membantumemunculkan keyakinan ini. Metode ice breaking
yang bisa digunakan trainer bisa memutarkan video motivasi atau
menyampaikan cerita inspiratifsebelum kelas dimulai.
d) Kepuasan (satisfaction)
Kepuasan terkait proses pembelajaran dapat terwujud antara lain jika
peserta diklat merasa mendapat banyak manfaat dari suatu diklat,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi
paham dan dari tidak bisa menjadi bisa.

c. Faktor yang Mempengaruhi


Faktor yang mempengaruhi perlunya ice breaking diberikan kepada
peserta, yaitu:
1. Overload (penuh pikiran, pekerjaan, dan beban lain) sehingga tidak
receptive
2. Beku atau blank (menunggu dan melihat situasi)
3. Ingin liburan/refreshing
4. Adanya hambatan belajar pada orang dewasa, rasa takut salah, takut
kelihatan bodoh, malu jika kelihatan bersemangat, dll.

2.4 Pengaruh Ice Breaking Terhadap Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar
Dalam dunia Pendidikan di Indonesia saat ini memerlukan berbagai
inovasi yang dapat menunjang proses pembelajaran. Pengajar diharapkan
mampu membangun suasana belajar yang menyenangkan guna meningkatkan
9

minat belajar yang juga mendorong keaktifan dari siswa. Pada masa anak-anak,
siswa difokuskan untuk dapat mengembangkan aspek-aspek yang harus
dimilikinya berupa, aspek fisik, kognitif, sosial emosi, nilai-nilai moral. Aspek-
aspek tersebut dapat terbentuk melalui berbagai macam faktor seperti faktor
dari dalam diri individu (internal) yang meliputi genetik, hormon yang dapat
mempengaruhi fisik seseorang, serta kondisi psikologis dari individu, dan faktor
dari lingkungan (eksternal) seperti keluarga, teman sebaya, proses belajar dari
pengalaman, serta fasilitas yang dimiliki individu untuk melakukan segala
kegiatannya. Salah satu cara yang digunakan untuk mengubah situasi yang
membosankan dalam proses pembelajaran adalah dengan pemberian ice
breaking, pengaruh ice breaking dapat meningkatkan semangat dan dapat
membuat pikiran lebih tidak tegang sehingga siswa dapat lebih mudah dalam
menerima materi pembelajara, dengan demikian siswa lebih berpeluang untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu bidang pelajaran.

Ice breaking merupakan salah satu cara untuk memecahkan suatu


suasana yang beku ketika di kelas. Dengan adanya ice breaking maka suasana
di kelas akan menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa tidak akan jenuh
saat mengikuti pembelajaran. Proses belajar akan lebih menarik jika
menggunakan ice breaking, karena siswa akan memiliki minat dan semangat
belajar yang lebih baik. Sehingga ketika guru menyampaikan pembelajaran,
maka materi tersebut akan lebih mudah diterima oleh siswa sehingga tujuan
pembelajaran akan tercapai.

Uraian di atas dapat dijadikan skema kerangka pemikiran sebagai


berikut:

Pengaruh Ice Breaking Terhadap Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar

Pendidikan
dengan
sistem
tradisional

Siswa menjadi
jenuh dalam Implementasi Ice Minat Belajar
mengikuti Breaking Siswa
pelajaran di kelas
10

BAB 3. METODE PENELITIAN


Metode penelitian yang akan diterapkan, terdiri dari beberapa tahapan
antara lain 1) pendekatan penelitian, 2) subjek penelitian, 3) teknik pengumpulan
data, 4) prosedur penelitian, dan 5) analisis data.

3.1 Pendekatan Penelitian


Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel yang akan diteliti. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian pendekatan eksperimen, yaitu peneliti
melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat menipulasi
terhadap perilaku individu yang diamati.

3.2 Subjek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas sekolah dasar usia 9-10
tahun sebanyak 30 siswa, kemudian subjek dibagi kedalam dua kelompok sama
besar yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil
menggunakan teknik purposive sampling, menurut Sugiyono (dalam Siswoyo,
2015) purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Dengan kata lain yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria
tertentu agar diperoleh sampel yang relevan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan instrumen penelitian berupa skala. Skala adalah simbol atau
angka yang disusun dengan cara tertentu sehingga simbol atau angka itu dengan
aturan tertentu dapat diberikan kepada individu (atau perilaku individu) yang
terhadapnya skala itu dikenakan, sedangkan pemberian simbol atau angka tadi
mengikuti petunjuk tentang pemilihan individu terhadap apapun yang hendak
diukur oleh skala tertentu.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala minat belajar
dengan model skala Likert (Sugiono, 2014). Pemilihan dan penyusunan item
berdasarkan daya diskriminasi. Perhitungan uji validitas menggunakan
program SPSS dengan taraf signifikan 5% didapatkan 19 item valid dan 5 item
tidak valid dengan jumlah item awal 24. Uji reliabitas mendapat 0,851 yang
dikatakan sangat tinggi.
11

Adapun skor acuan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Skor Acuan Skala


Skor
Respon
Favourable Unfavourable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Selain menggunakan skala, pengumpulan data juga dilakukan dengan
wawancara untuk memperoleh data tambahan yang lebih mendalam, sehingga
dalam melakukan analisis hasil penelitian lebih eksploratif dan mendalam.

3.4 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian akan dilakukan dengan beberapa tahapan agar dalam
pelaksanaan kegiatan penelitian dapat tersusun secara sistematis sehingga data
dapat dipertanggungjwabkan.
1. Tahap Persiapan
a. Menyusun konsep variabel yang relevan dengan tujuan penelitian
b. Mencari instrumen yang sesuai dengan tujuan penelitian
c. Mengurus perijinan kepada pihak yang bersangkutan untuk
menjalankan penelitian

2. Tahap Pelaksanaan
a. Mengambil data pretest menggunakan angket minat belajar
b. Pemberian perlakuan berupa ice breaking, seperti bernyanyi, gerak
tubuh, cerita humor ataupun bermain games. Ice breaking dilakukan pada
saat pelajaran akan dimulai dan di tengah-tengah pelajaran dengan
catatan apabila subjek (siswa) mulai merasa tidak bersemangat.
c. Pengambilan data postest di hari yang sama menggunakan angket minat
belajar, akan tetapi sedikit merubah pernyataanya agar mengurangi
validitas internal (testing).

3.5 Analisis Data Penelitian


Analisis data penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan
SPSS dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Adapun analisis data yang
akan digunakan yaitu teknik analisa data t – test berupa Independent Sample T-
Test. Independent Sample T Test digunakan untuk menguji signifikansi beda
rata-rata dua kelompok. Tes ini juga digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independent terhadap variabel dependent (Neni, 2015).
12

BAB 4. JADWAL DAN METODE KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Anggaran Biaya PKM-PSH
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1. Perlengkapan yg diperlukan 1.560.000
2. Bahan Habis Pakai 1,860,000
3. Perjalanan 1,750,000
4. Lain – lain 4,100,000
Jumlah 9,270,000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-PSH
Bulan Bulan Bulan Bulan
No
Kegiatan ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Konsultasi
2. Perencanaan kegiatan
3. Penyusunan instrument
4. Uji coba instrument
5. Pengambilan dan analisis data
6. Penarikan kesimpulan
7. Penyusunan laporan
8. Publikasi ilmiah
13

DAFTAR PUSTAKA

Asfuriyah , S. & Nuswowati, M. 2015. Pengembangan Majalah Sains Berbasis

Anonim. 2017. Aspek-Aspek Belajar Dan Indikator Minat Belajar.


URL:https://www.silabus.web.id/minat-belajar/amp/. Diakses tanggal 7
Desember 2019.

Anonim. 2017. Karakteristik Siswa Kelas V SD Menurut Para Ahli.


URL:http://pgsdblog.blogspot.com/2017/11/karakteristik-siswa-anak-
kelas-iv-sd.html?m=1. Diakses tanggal 7 Desember 2019.

Anonim. 2015. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Siswa Kelas 3 4 5 Dan 6 Usia
10 Sampai 12 Tahun.
URL:https://kebugarandanjasmani.blogspot.com/2015/12/karakteristik-
siswa-sekolah-dasar-siswa.html?m=1. Diakses tanggal 7 Desember 2019.

Contextual Learning Pada Tema Pemanasan Global Untuk Meningkatkan Minat


Belajar Siswa. Unnes Science Educational Journal. 4 (1): 739-746.

Dini, O. 2015. Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media E-learning Terhadap


Minat Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah E-learning di Program Studi
P.TIK. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains. 4 (1): 15-25.

Khadiyanti, I. 2014. Pengaruh Ice Breaking Dan Media Poster Terhadap Minat
Belajar Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Siswa SD Negeri Pajang 3
Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Doctoral dissertation. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Neni, T. E. A. 2015. Pengaruh Metode Inquiry Dan Metode Drill Terhadap


Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III Di MI Se-
Kecamatan Ngunut Tulungagung. Doctoral dissertation. IAIN
Tulungagung.

Nur Cahyani, A. 2014. Pengaruh Reward Dan Ice Breaker Terhadap Minat Belajar
Tematik Siswa Kelas IV SDN Ngadirejo 01 Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo
Tahun Pelajaran 2013/2014. Doctoral dissertation. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Riduwan & Sunarto. 2011. Pengatar Statistika: Untuk Penelitian Pendidikan


Sosial, Ekonomi, dan Bisnis. Alfabeta. Bandung.
14

Santrock, J. W. (2013). Life-Span Development: Perkembangan Masa-Hidup Jilid


2. 13. Erlangga. Jakarta.

Siswoyo, U., & Indonesia, U. N. P. G. R. 2015. Analisis Perhitungan Pajak


Penghasilan Badan Berdasarkan Rekonsiliasi Fiskal Laporan Keuangan
Komersial Pada PT. Langgeng Makmur Industri Tbk. Jumal EMBA. 1 (3):
1-14.

Surur, S. F. 2019. Implementasi Ice Breaking Dalam Meningkatkan Minat Belajar


Siswa Di MI Riyadlotul Uqul Doroampel Sumbergempol Tulungagung.
Skripsi.Institut Agama Islam Tulungagung.
15

LAMPIRAN 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping

BIODATA KETUA

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dwi Nur Rizky
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Psikologi
4. NIM 201810230311410
5. Tempat dan Balikpapan, 18 Oktober 1999
Tanggal Lahir
6. Alamat E-mail Dwinurrizky18@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081348141807

A. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Festival musik Panitia (Divisi Universitas
Sponsorship) Muhammadiyah
Malang
2
3

B. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Perhargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE / PKM-PSH

Malang, 28 Desember 2019

Ketua Tim

(Dwi Nur Rizky)


16

BIODATA ANGGOTA

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Alfaniyatu Sa’diyah


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Psikologi
4. NIM 201810230311374
5. Tempat dan Blitar, 21 Juli 2000
Tanggal Lahir
6. Alamat E-mail alfaniyatusa@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085733180524

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Perhargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE / PKM-PSH.

Malang, 28 Desember 2019

Anggota Tim

(Alfaniyatu Sa’diyah)
17

BIODATA ANGGOTA

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Alphecca Carinae Brigianto


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Psikologi
4. NIM 201810230311377
5. Tempat dan Lumajang, 8 Oktober 1999
Tanggal Lahir
6. Alamat E-mail carinaealphecca@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082139663463

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Perhargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE / PKM-PSH.

Malang, 28 Desember 2019

Anggota Tim

(Alphecca Carinae B.)


18

BIODATA DOSEN PENDAMPING


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Nida Hasanati, Msi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Psikologi
4 NIP/NIDN 0731065401
5 Tempat dan Tanggal Lahir Mojokerto, 31 Mei 1964
6 Alamat E-mail nida@umm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082132881910

B. Riwayat Pendidikan
Universitas Gelar Tahun Selesai Bidang Studi
UGM Sarjana 1989 Psikologi
UGM Magister 2003 Psikologi
Universitas
Doktor 2015 Psikologi
Padjadjaran

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Psikologi Industri dan Organisasi Wajib 3
2 Metode Penelitian Kuantitatif Wajib 3
3 Metode Penelitian Kualitatif Wajib 3
4 Kode Etik Wajib 2
5 Aplikasi PIO Pilihan 3

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
The Role of Work Life Quality
1 Towards Teachers Professional UMM 2018
Commitment
The Influence of Interpersonal
2 Conflict on Counterproductive Mandiri 2017
Work Behavior
Effect Demography Factor,
3 Achievement Motivation on Mandiri 2017
Lecturer Competence
Konseling Client-Centered untuk
4 Meningkatkan Kesadaran Berobat Mandiri 2016
pada Penderita Skizofrenia
Profil Komitmen Profesi pada
5 Mandiri 2015
Dosen
19

Pengabdian Kepada Masyarakat


Judul Pengabdian Kepada
No Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
Sosialisasi Permainan Tradisional
melalui Pembentukan Komunitas
1 UMM 2019
BERLIAN yang Menunjang
Penguatan Pendidikan Karakter
Peningktan Motivasi Belajar
2 UMM 2019
Siswa dalam Menghadapi UAN
Penanaman Nilai Nilai Moral
melalui Metode Bercerita dengan
3 UMM 2018
Metode BERLIAN di TPA Desa
Blimbing dan Landungsari
Pemetaan Kemampuan Intelektual
4 pada Siswa Madrasah Aliyah UMM 2017
Muhammadiyah

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE / PKM-PSH.

Malang, 20 Desember 2019


Dosen Pendamping

(Dr. Nida Hasanati, MSi)


20

LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengakapn yang
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
diperlukan
3 - Audio Sound System 1 900.000 900.000
- Mainan Tradisional 10 33.000 330.000
- Kostum Tari 30 33.000 330.000
-
-
-
SUB TOTAL (Rp) 1.560.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Alat tulis (pensil, pulpen, 30 30.000 900.000
penghapus)
- Kertas HVS 2 rim 80.000 160.000
- Kertas origami 10 pcs 20.000 200.000
- Tinta printer 1 300.000 300.000
- Spidol warna 30 pcs 10.000 300.000
-
SUB TOTAL (Rp) 1.860.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Transportasi (selama
proses pengerjaan 750.000
penelitian)
- Sewa sopir 1.000.000
-
-
-
-
SUB TOTAL
1.750.000
(Rp)
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (RP) Nilai (Rp)
- Konsumsi 30 50.000 1.500.000
- Flash Disk 3 80.000 240.000
- Foto copy 760.000
- Laporan Penelitian 500.000
- Rekaman 1.100.000
-
SUB TOTAL
4.100.000
(Rp)
TOTAL 1+2+3+4
9.270.000
(Rp)
21

LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti

Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(Jam/Minggu)
1. Alfaniyatu Psikologi Psikologi 2-3 Membuat
Sa’diyah / jam/minggu latar
201810230311374 belakang,
mencari
kajian teori
dari minat
belajar,
membuat
lampiran
biodata ketua
dan anggota
tim peneliti,
dan biodata
dosen, serta
justifikasi
anggaran
kegiatan
2. Alphecca Carinae Psikologi Psikologi 2-3 Membuat
/ jam/minggu latar belakang
201810230311377 dan manfaat,
mencari
kajian teori
siswa sekolah
dasar dan
kerangka
berfikir,
mencari
instrument
penelitian,
mencetak
tugas
3. Dwi Nur Rizky / Psikologi Psikologi 2-3 Membuat
201810230311410 jam/minggu latar belakang
dan tujuan,
mencari
kajian teori
22

ice breaking,
menyusun
metode
penelitian,
membuat
lampiran
susunan
organisasi tim
peneliti dan
pembagian
tugas
23

LAMPIRAN 4. Surat Pertnyataan Ketua Pelaksana

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS PSIKOLOGI
Alamat Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144, Telp: 0341-
464318, 464319 Fax: 0341-460435, 460782

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Dwi Nur Rizky
NIM : 201810230311410
Program Studi : Psikologi
Fakultas : Psikologi

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PE / PKM-PSH saya dengan judul
Pengaruh Pelatian Sabar terhadap Peningkatan Resiliensi Remaja dari Keluarga
Broken Home yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah hasil karya kami
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilaman di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka


saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Malang, 20 Desember 2019
Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

(Dr, Nida Hasanati, MSi) (Dwi Nur Rizky)


0731056401 201810230311410

Mengetahui,
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(Nama Lengkap)
NIP/NIK
24

LAMPIRAN 5. Instrumen Penelitian

Angket Minat Belajar

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Angket terdiri atas 24 pernyataan, pertimbangkan baik-baik setiap


penyataan dalam kaitannya dengan pelajaran di kelas. Berikan jawaban
yang benar-benar sesuai dengan dirimu.
2. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu.
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
1 Dengan mendapat nilai yang baik, saya ingin
orang tua bangga
2 Saya mengadakan belajar kelompok dengan
teman sebelum menghadapi ujian atau
ulangan
3 Saya senang mendapat pujian dari teman
ketika saya berprestasi dalam belajar
4 Apabila tidak memahami materi yang sedang
disampaikan guru, saya langsung bertanya
5 Bila tidak dapat mengikuti pelajaran, saya
bertanya materi yang telah lalu kepada teman
agar tidak tertinggal
6 Saya membolos sekolah apabila bosan
dengan kegiatan belajar
7 Saya mengikuti kegiatan pelajaran tambahan
di sekolah untuk mengisi waktu luang
8 Saya mencatat materi yang disampaikan guru
dalam buku catatan
9 Saya tertarik saat guru menerangkan materi
disertai contoh nyata dalam kehidupan
10 Untuk mengisi waktu luang saya memilih
belajar dari pada bermain
11 Lulus dengan mendapat pekerjaan yang
mapan menjadi harapan terbesar saya
12 Saya senang mengikuti kegiatan belajar
kelompok dari pada hanya belajar secara
mandiri
13 Saya belajar hingga larut malam, ketika esok
akan menghadapi ulangan
14 Saya mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru dengan tepat waktu
25

15 Saya senang rasanya mendapat pujian dari


guru ketika dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan
16 Saya mencontek pekerjaan teman apabila
merasa sangat kesulitan dalam menjawab
pertanyaan dalam ulangan
17 Banyak orang lain simpati pada saya karena
usaha keras saya dalam mencapai prestasi
sekolah
18 Untuk memperkuat materi yang telah
disampaikan guru, saya mencari buku
referensi lain di perpustakaan
19 Saya mempertahankan pendapat yang
menurut saya paling benar
20 Saya bertanya kepada guru/teman apabila
mengalami kesulitan dalam pelajaran, di luar
waktu pelajaran
21 Saya belajar dengan giat karena ingin
menjadi alhi otomotif suatu hari nanti
22 Saya belajar untuk mendapat prestasi belajar
yang baik
23 Dengan berprestasi dalam belajar akan
membawa saya menuju kesuksesan di masa
depan
24 Saya meringkas materi yang disampaikan
guru dari pada hanya mendengarkannya saja

Anda mungkin juga menyukai