Anda di halaman 1dari 17

1

CRITICAL JOURNAL REPORT


PEMBELAJARAN PPKN UNTUK TINGKAT LANJUT
“METODE PEMBELAJARAN PKN DI SMP”

Dosen Pengampu : Dra.Rosnah Siregar, SH, M.Si/Dr. Surya Dharma,


M.Pd/Maryatun Kabatiah, M. Pd

Disusun Oleh :
Icha Putri Astria
(319241101)
PPKn Reguler A 2019

PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
2

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT dimana saya
masih diberikan kesehatan dan kelapangan waktu sehingga saya dapat
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat
Lanjut dan mengumpulkannya dengan tepat waktu.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampuh yaitu


Bapak/Ibu Dra. Rosnah Siregar SH. M. SI, Dr. Surya Darma, M. Pd, Maryatun
Kabatiah, M. Pd yang telah membimbing saya dan memberi arahan dalam
penyelesaian tugas Critical Journal Report sebagaimana yang menjadi tugas mata
kuliah Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat Lanjut.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua otang tua saya
yang sudah memberi semangat dan motivasi serta biaya untuk menyelesaikan tugas
Critical Journal Report ini sehingga saya mampu menyelesaikan tugas dengan
baik. Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
saya karena telah memberi motivasi serta semangat dan juga memberi informasi-
informasi mengenai tugas Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat Lanjut.

Dalam penulisan Critical Journal Report saya selaku penulis masih


memiliki kekurangan baik dari materi maupun sistematika. Dari itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meningkatkan
kualitas Critical Journal Report berikutnya.

Medan, 8 Oktober 2020


3

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4
BAB II RINGKASAN BUKU ................................................................... 5
2.2.1 Ringkasan buku utama ................................................................. 5
2.2.2 Ringkasan buku pembanding ....................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................... 12
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 16
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 16
4.2 Saran ...................................................................................................... 16
4

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada Critical Journal Report ini yaitu mengangkat topik metode pembelajaran
PKN di tingkat SMP. Maka dari itu mengangkat jurnal yang bertopik sama yaitu
jurnal yang membahas topik metode pembelajaran tingkat SMP. Sebab jurnal yang
penulis angkat dalam kritik jurnal relevansi dengan topik kritik jurnal yang
ditugaskan oleh dosen pengampu kepada penulis. Kedua jurnal yang di angkat oleh
penulis memiliki pembahasan metode pembelajaran yang cukup relevan serta cocok
dalam topik bahasan yang akan dibahas dalam kritik jurnal ini.

Kedua jurnal yang membahas mengenai metode pembelajaran PKN di SMP sama-
sama memiliki kecocokan serta memiliki ulasan yang cukup menarik sehingga
penulis mengangkat kedua jurnal ini sebagai bahan kritikan jurnal. Jurnal pertama
yang membahas mengenai metode pembelajaran untuk tingkat SMP yang bertujuan
meningkatkan keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran lalu pada jurnal
kedua yang membahas mengenai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemandirian siswa dalam memahami dan mencari informasi terkait materi
pembahasan dalam suatu suasana pembelajaran. Maka dari itu, penulis mengangkat
kedua jurnal ini sebagai bahan kritikan jurnal yang menjadi tugas penulis sebagai
mahasiswa Universitas Negeri Medan.
5

BAB II

RINGKASAN JURNAL

2.1 IDENTITAS JURNAL

2.1.1 Jurnal Utama

Judul Jurnal : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKN dengan Metode


Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas 7 SMP Negeri Jakarta Kecamatan
Japah Kabupaten Blora semester genap tahun pelajaran 2012/2013
Penulis : Nani Mediatati dan Sayuri Riawan
Penerbit : Satya Widya
Tahun Terbit : Juni 2019

2.1.1 Jurnal Pembanding


Judul Jurnal : Penerapan metode presentasi dalam topik deskripsi NKRI
untuk pembelajaran PKN siswa kelas 9 SMP Negeri 3 Palopo
Penulis : Malyana
Penerbit : Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran
Tahun Terbit : Agustus 2019

2.2 RINGKASAN JURNAL

2.2.1 Jurnal Utama

PENDAHULUAN
6

Untuk mengatasi siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran yang
berdampak pada hasil belajar yang rendah maka dilakukan penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan menerapkan metode Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran
PKn untuk materi selanjutnya yaitu “kemerdekaan mengemukakan pendapat”.
Metode TPS adalah metode yang memusatkan pada partisipasi/keaktifan siswa
dalam pembelajaran melalui bekerja sendiri maupun bekerja sama dengan siswa
lain sehingga siswa mampu menguasai atau mendalami materi pembelajaran.
Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, metode
pembelajaran TPS akan lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan metode
ceramah. Parameter dalam proses belajar mengajar adalah hasil belajar yang diraih
oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat
diidentifikasi secara bertahap, sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang
diperoleh siswa dapat lebih optimal.

KAJIAN TEORI

Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (2010:35), hasil belajar adalah suatu akibat dari proses
belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara
terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Sedangkan S. Nasution
(1989:18) berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu
yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan
dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.

Metode Think Pair Share (TPS)

Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Frannk Lyman dari University of
Maryland 1989, dengan langkah-langkah pada awal pembelajaran siswa diminta
untuk duduk berpasangan, kemu- dian guru mengajukan satu pertanyaan/masalah
kepada siswa. Setiap siswa diminta untuk berpikir sendiri-sendiri terlebih dahulu
tentang jawaban atas pertanyaan itu, selanjutnya mendiskusikan hasil pemikirannya
7

dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu konsensus yang sekiranya


dapat mewakili jawaban mereka. Setelah itu, guru meminta setiap pasangan untuk
menshare, menjelaskan, atau menjabarkan hasil konsensus atau jawaban yang telah
mereka sepakati pada siswa- siswa yang lain diruang kelas (Miftahul Huda, 2012:
132).

Agus Suprijono (2011:91) menyatakan bahwa dalam pembelajaran dengan


menggunakan metode TPS, guru bertugas untuk membimbing, mengatur, dan
mengarahkan siswa agar semua siswa terlibat langsung dan aktif dalam pembela-
jaran. Dimulai dengan kegiatan “Thinking”, yakni pembelajaran diawali dengan
guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh
peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka untuk memikirkan
jawabannya. Selanjutnya “Pairing”, pada tahap ini guru meminta peserta didik
berpasang-pasang- an dan memberi kesempatan kepada pasang- pasangan itu untuk
berdiskusi. Melalui diskusi ini dapat memperdalam makna jawaban yang telah
dipikirkan melalu inter subjektif dengan pasangannya. Hasil diskusi inter subjektif
di tiap- tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap
ini dikenal dengan “Sharing”. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab
yang mendorong pengkonstruksian pengetahuan secara integratif, sehingga peserta
didik dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya. Penggunaan
metode TPS di samping berdampak pada peningkatan hasil belajar yang berupa
penguasaan pengetahuan atau pemahaman materi, juga berdampak pada
pembiasaan bagi para siswa untuk berpendapat yang merupakan proses penting
masuknya ilmu pengetahuan ke dalam diri siswa.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research).


David Hopkins (Trianto, 2012: 15) menyebutkan penelitian tindakan kelas sebagai
suatu studi yang sistematis (penelitian) yang dilakukan oleh pelaku pendidikan
8

dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui tindakan yang terencana


dan dampak dari tindakan (aksi) yang telah dilakukan.

HASIL PENELITIAN

Pembelajaran PKn dengan metode Think Pair Share (TPS) yang telah dilaksanakan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat
dilihat dari nilai tes siswa yang telah mencapai KKM e”72 pada akhir siklus 2 yang
melebihi indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80 persen dari seluruh
siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar yang cukup signifikan setelah diterapkannya metode TPS dalam
pembelajaran PKn. Sebelum dilaksanakan tindakan pembelajaran, hasil belajar
PKn yang ditunjukkan dengan tingkat ketuntasan belajar yang dicapai siswa
sebagian besar masih rendah.

Pembelajaran dengan metode TPS lebih mengutamakan partisipasi/keaktifan siswa


dalam pembelajaran sehingga siswa mampu menguasai atau mendalami materi
yang dibahas dan berakibat pada pencapaian hasil belajar yang lebih optimal.
Penggunaan metode TPS juga berefek pada pembiasaan bagi para siswa untuk
berpendapat yang merupakan proses penting masuknya ilmu pengetahuan ke dalam
diri siswa.

Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn pada penelitian ini juga
sejalan dengan hasil penelitian dari Defi Arfina (2012:V), yang menyimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan
keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn, serta hasil
penelitian dari Aswita Ambarwati (2012: xi) yang menyimpulkan bahwa melalui
pelaksanaan metode pembelajaran Think-Pair-Share aktivitas siswa, aktivitas guru,
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn meningkat dari kategori cukup ke
kategori baik.
9

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya maka dapat disimpulkan bahwa


kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Share (TPS) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 7 D pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri
1 Japah Kabupaten Blora semester genap tahun 2012/2013. Peningkatan hasil
belajar tersebut ditunjukkan oleh pencapaian ketuntasan belajar dengan KKM e”72
pada siklus 1 mencapai 75,68 persen dan pada siklus 2 mencapai 91,9 persen dari
37 siswa kelas 7 D.

2.2.2 Jurnal Pembanding

PENDAHULUAN

Aspek kompetensi pengetahuan kewarganegaraan menyangkut kemampuan


akademik yang dikembangkan dari berbagai teori atau konsep politik, hukum, dan
moral. Secara lebih terperinci, materi pengetahuan pendidikan kewarganegaraan
meliputi pengetahuan tentang hak dan tanggung jawab warga negara, hak asasi
manusia, prinsip-prinsip dan proses demokrasi, lembaga pemerintah dan non
pemerintah, identitas nasional, pemerintahan berdasar hukum dan peradilan yang
bebas dan tidak memihak, konstitusi, serta nilai-nilai dan norma-norma dalam
masyarakat. Keterampilan kewarganegaraan meliputi keterampilan intelektual dan
keterampilan berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan demikian seorang warga negara pertama-tama perlu memiliki pengetahuan


kewarganegaraan yang baik, memiliki keterampilan intelektual maupun
partisipatif, dan pada akhirnya pengetahuan serta keterampilan itu akan membentuk
suatu karakter atau watak yang mapan, sehingga menjadi sikap dan kebiasaan
sehari-hari.

Namun kenyataan yang dihadapi dalam pengajaran pendidikan kewarganegaraan


(PKN) kebanyakan guru mengeluhkan rendahnya kemampuan berfikir secara
rasional, kritis dan kreatif, sehingga mampu memahami berbagai wacana
10

kewarganegaraan. Pencapaian yang diperoleh dengan menerapkan metode


penugasan, skor pemahaman siswa termasuk dalam kategori tinggi dan secara
kuantitas mengalami peningkatan. Sebagai pembanding, bagaimana atau perubahan
apa yang akan terjadi bila siswa diajari topik Negara Kepulauan Republik Indonesia
(NKRI) melalui metode presentasi.

Untuk itu, dalam proses pembelajaran pun diperlukan pembelajaran yang efektif
agar bagi siswa yang belajar pendidikan kewarganegaraan (PKN) mudah
memahami prinsip-prinsip kewarganegaraan dengan baik. Nantinya, siswa dapat
menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini
hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan
transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek tindakan dalam penelitian ini adalah pemahaman siswa tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang ditingkatkan dengan penerapan metode
presentasi. Jenis penelitian yang dikembangkan adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) dengan tahapan-tahapan pelaksanaan meliputi:
perencanaan, pelaksanan tindakan, observasi, dan evaluasi serta refleksi secara
langsung.

PEMBAHASAN

Selama berlangsungnya penelitian dari Siklus I sampai Siklus II, tampak jelas
bahwa perubahan tersebut adalah peningkatan skor pemahaman tentang topik
NKRI dalam pelajaran PKN pada siswa yang dijadikan subjek. Selain itu juga
terlihat sejumlah perubahan-perubahan yang terjadi pada keaktifan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar. Perubahan- perubahan tersebut merupakan data
11

kuantitatif yang diperoleh dari lembar observasi pada setiap pertemuan yang dicatat
oleh guru selama penelitian berlangsung. Secara kualitas pembelajaran, penerapan
metode presentasi juga memberikan perubahan terhadap hasil belajar siswa. Dari
perubahan-perubahan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran dari siklus I ke siklus II meningkat. Selain itu, pemahaman
tentang topik NKRI dalam pelajaran PKN yang meningkat memacu antusias siswa
dalam belajar pendidikan kewarganegaraan. Selain itu, kegiatan menarik yang
ditunjukkan siswa diantaranya, keinginan mereka untuk memperbaiki tugas-tugas
dilakukan dengan bertanya atau berdiskusi dengan temannya. Bahkan terdapat
sejumlah siswa yang mendatangi guru di luar jam pelajaran pendidikan
kewarganegaraan baik di sekolah maupun di rumah untuk menanyakan materi yang
kurang dipahami.

KESIMPULAN

Penerapan metode presentasi pada siklus I, skor pemahaman materi NKRI yang
dicapai siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Palopo Kota Palopo yang diperoleh berada
dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata 70,26. Pada siklus II, walaupun secara
kategori tetap sama tetapi skor pemahaman materi siswa kelas meningkat sebesar
74,47. Namun, perlu ditekankan bahwa sedikit lebih baik metode presentasi
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran PKN dimana perubahan tersebut terlihat
dari skor klasikal yang diperoleh.

Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan


kewarganegaraan menjadi lebih baik. Hal ini dipengaruhi prinsip metode yang
menekankan kemampuan siswa untuk mengemukakan pendapatnya sehingga
secara tidak langsung mendukung mereka untuk belajar lebih baik sebelum
mempresentasikan materi tersebut.
12

BAB III

PEMBAHASAN

Relevansi Jurnal dengan Topik Bahasan

Dalam tugas Critical Journal Report mata kuliah pembelajaran PPKN untuk tingkat
lanjut mengambil topik bahasan yakni metode pembelajaran PKN untuk tingkat
SMP. Maka dari itu disini Penulis mengambil tema jurnal yaitu metode
pembelajaran untuk merelevansikan jurnal dengan topik bahasan. Pada kedua jurnal
masing-masing bahas mengenai metode pembelajaran. Jurnal pertama membahas
metode pembelajaran pada siswa kelas 7 SMP dengan menggunakan metode Think
Pair Share, sedangkan pada jurnal kedua membahas metode pembelajaran bagi
siswa kelas 9 SMP dengan menggunakan metode presentasi. Dengan ini jurnal yang
menjadi bahan kritik dengan topik bahasan menjadi sinkron.

Pokok Argumentasi Dalam Pendahuluan Jurnal

Pada setiap argumentasi penulis jurnal memberikan pandangan terkait topik yang
terdapat dalam jurnal begitu pula yang terdapat dalam topik bahasan kritik jurnal
13

ini. Adapun pada jurnal pertama, penulis mengargumentasikan bahwa “Dengan


melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran
TPS akan lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan metode ceramah.
Parameter dalam proses belajar mengajar adalah hasil belajar yang diraih oleh
siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat
diidentifikasi secara bertahap, sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang
diperoleh siswa dapat lebih optimal”. Argumentasi penulis jurnal ini, Iya lebih
setuju Jika setiap siswa akan menjadi aktif dan mudah paham akan suatu materi
pembelajaran jika siswa tersebut dibuat aktif seperti melakukan kegiatan
pembelajaran yang tidak monoton.

Lalu pada kedua mengargumentasikan bahwa “pembelajaran yang efektif agar bagi
siswa yang belajar pendidikan kewarganegaraan (PKN) mudah memahami prinsip-
prinsip kewarganegaraan dengan baik. Nantinya, siswa dapat menghubungkan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini hasil
pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan
transfer pengetahuan dari guru ke siswa”. Pada argumentasi kedua ini, penulis lebih
setuju bahwa jika setiap siswa akan mudah memahami pelajaran jika k-pop
mengerahkan potensi siswa untuk mencari informasi mengenai topik pembelajaran
dan mengemukakan apa yang sudah dipahami oleh siswa tersebut sehingga
pembelajaran tidak seutuhnya penjelasan dari guru melainkan siswa mendapat
pengetahuan sendiri dari sumber lain serta penjelasan guru, dengan begitu Siswa
lebih banyak memahami materi dan pemikiran Siswa lebih luas.

Pemilihan dan Cakupan Kajian Teori Jurnal

Pada kajian teori yang diangkat oleh kedua jurnal sama-sama mengambil topik
kajian teori yakni teori metode pembelajaran dalam pelajaran PKN. Pada jurnal
pertama kajian teori lebih terfokus kepada teori metode pembelajaran yang akan
14

diterapkan kepada siswa sehingga materi pembelajaran yang akan diajarkan dapat
disampaikan dengan optimal. Lalu pada jurnal kedua kajian teori lebih membahas
bagaimana siswa mendapat pembelajaran dengan cara yang berbeda serta
mengambil inisiatif untuk siswa lebih aktif mencari materi pembelajaran tanpa
mengharapkan penjelasan dari guru.

Metodologi Penelitian yang digunakan dan Relevansi

Mungkin dalam metodologi penelitian kedua jurnal sama-sama menggunakan


metode penelitian tindakan kelas. Maksud dari penelitian tindakan kelas ini yaitu
peneliti terjun dalam suasana pembelajaran mulai dari melihat keaktifan siswa,
suasana pembelajaran serta pengetahuan siswa. Dengan itu peneliti dapat menilai
Bagaimana metode pembelajaran yang diterapkan dalam kelas berjalan dengan
maksimal dan optimal serta menghasilkan hasil yang optimal untuk siswa.
Metodologi yang digunakan peneliti sangatlah baik karena materi pembelajaran
yang terdapat di PPKN lebih menjurus kepada kajian teori. Maka dari itu peneliti
juga harus menilai Pengetahuan yang dimiliki siswa dengan itu hasil penelitian
peneliti dapat konkrit.

Kerangka Berpikir Penulis Pada Pembahasan

Pada pembahasan yang terdapat dalam jurnal sama-sama menyetujui teori metode
pembelajaran yang terdapat dalam topik bahasan. Jurnal pertama yang mengangkat
metode pembelajaran Think Pair Share sangat menyetujui metode tersebut sebab
dengan diterapkannya metode tersebut dalam suasana pembelajaran maka keaktifan
siswa akan meningkat. Lalu pada jurnal kedua yang mengangkat metode
pembelajaran presentasi menyetujui bahwa dengan diterapkannya metode tersebut
siswa akan lebih Mandiri dan lebih paham dengan teori pembelajaran yang sedang
berlangsung dalam suasana pembelajaran.
15

Kesimpulan dan Saran serta Implikasi

Kesimpulan yang terdapat dalam kedua jurnal bahwa metode pembelajaran yang
dibahas dalam kedua jaringan tersebut sama-sama memberikan hasil yang bagus
dalam meningkatkan keaktifan siswa serta pengetahuan siswa. Maka dari itu
peneliti menyarankan para pendidik untuk menerapkan metode tersebut serta
menciptakan metode metode baru untuk diterapkan dalam pembelajaran sehingga
siswa tidak bosan dalam suasana pembelajaran dan lagi aktif serta menambah
pengetahuan setiap siswa.

Persetujuan, Kritik, Sanggahan, Uraian Penjelasan dn Posisi Critical Journal


terhadap Jurnal

Dalam pemaparan kedua jurnal tersebut mengenai metode pembelajaran PKn,


penulis Critical Journal Report menyusui penerapan kedua metode pembelajaran
tersebut jika metode pembelajaran tersebut akan mendapatkan hasil yang baik yakni
setiap siswa akan meningkat aktifkan serta pengetahuannya.
16

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan


pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 ( Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006).
Hakikat pendidikan kewarganegaraan yaitu berupaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral
bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negar, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan
kewarganegaraan dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan
berbagai macam istilah. Dengan materi PKN Yang yang sebagian besar berbentuk
teori dapat membuat siswa udah jenuh maka dari itu para pendidik khususnya lebih
kreatif dalam membuat metode pembelajaran sehingga aktifan dan keingintahuan
siswa semakin tinggi dalam pembelajaran PKn tersebut.
17

4.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan terkhusus kepada pendidik untuk


menciptakan metode pembelajaran sendiri bisa menarik mungkin Sehingga dalam
suasana pembelajaran siswa tidak memiliki rasa jenuh dan dapat meningkatkan
keaktifan siswa terhadap materi yang disampaikan serta suasana dalam
pembelajaran semakin aktif dan materi yang disampaikan dapat tersampaikan
dengan baik serta dapat memudahkan sesuai dalam memahaminya.

Anda mungkin juga menyukai