M8
M8
Jika sebuah gaya bekerja pada suatu benda (diam) maka benda itu akan
bergerak dengan arah resultan gaya tersebut dengan suatu percepatan a. Selama gaya
tersebut tetap bekerja pada benda maka benda itu tetap akan bergerak dengan
percepatan konstan sampai pada titik/detik tertentu gaya dihilangkan benda akan tetap
bergerak dengan kecepatan awal 0 (kecepatan sisa) dan mengalami suatu perlambatan
hingga akhirnya berhenti.
Percobaan ini akan mempelajari kejadian seperti diatas dengan memakai alat
yaitu Fletchers Trolley. Pada dasarnya percobaan ini masih mengacu pada hukum gerak
dari Newton. Ada 2 percobaan yang dilakukan, yang pertama adalah mencari besar k,
percepatan dan kecepatan dengan mengukur waktu “kereta” mencapai jarak tertentu,
sedang yang kedua adalah percobaan untuk mengetahui, percepatan sisa dan kecepatan
sisa yaitu dengan cara mengukur waktu “kereta” mencapai jarak tertentu setelah gaya
dihilangkan.
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Peralatan
1. Satu set Fletchers Trolley
2. Holding magnet
3. Satu buah stop clock
4. Small Contact Plate
5. Power Supply tegangan rendah
6. Morse key 1 buah
7. satu set kabel penghubung 8 buah
3.2 Cara kerja
1. Untuk percobaan pertama susun rangkaian (1)
2. Catat waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak antara A dan B atau S, dan
ulangi sebanyak 5 kali.
3. Untuk percobaan 2 susun rangkaian (2). Tentukan jarak B-C atau S’ tetap dan
atur penyangga bandul agar pada waktu kereta menyentuh small contact plate,
beban telah disangga oleh penyangga.
4. Catatlah waktu yang diperlukan (t’) untuk jarak S’ dengan jarak (S) yang
berubah-ubah menurut langkah : 2, dan ulangi sebanyak 5 kali.
PERCOBAAN I
a. dari tabel 4.1 : k = 0,4 / 2,132 = 0,088 m / s2 ; a = 2 . k = 0,176 m / s2
b. dari tabel 4.2 : k = 0,5 / 2,32 = 0,095 m / s2 ; a = 2 . k = 0,19 m / s2
c. dari tabel 4.3 : k = 0,6 / 2,62 = 0,089 m / s2 ; a = 2 . k = 0,178 m / s2
* tabel 4.7 ( Ralat k pada percobaan I ) :
k k - k’ ( k - k’ )2
0,088 -0,003 0,000009
0,095 0,004 0,000016
0,089 -0,002 0,000002
k’ = 0,091 ( k - k’ ) = 0,000027
2
a a - a’ ( a - a’ )2
0,176 -0,005 0,000025
0,190 0,009 0,000081
0,178 -0,003 0,000009
a’ = 0,181 ( a - a’ ) = 0,000115
2
k k - k’ ( k - k’ )2
1,56 0,16 0,0256
1,63 0,23 0,0529
1,03 -0,37 0,1369
k’ = 1,40 ( k - k’ )2 = 0,2154
a a - a’ ( a - a’ )2
3,16 0,33 0,1089
3,26 0,43 0,1849
2,06 -0,77 0,5929
a’ = 2,83 ( a - a’ )2 = 0,8867
Ralat Mutlak = ( t - t’ )2 = ( 0,8867 / 6 )0,5 = 0,38
n ( n-1)
Ralat Nisbi = 0,38 / 2,83 . 100% = 13,43% ; K = 86,57%
Harga a = ( 2,83 + 0,38 ) m / s2
Untuk Percobaan I :
A. Grafik S = f ( t2 )
Sb X = t2 ; sb Y = jarak (S) ; Y = Ax +B
X Y X2 XY
4,54 0,4 20,61 1,82
5,29 0,5 27,98 2,65
6,76 0,6 45,70 4,06
X = 16,6 Y = 1,5 X2 = 94,3 XY = 8,53
Tabel 4.11
Regresi grafik S = f (t2)
B. Grafik V = f (t)
X Y X2 XY
2,13 0,375 4,54 0,80
2,30 0,437 5,30 1,00
2,60 0,463 6,76 1,20
X = 7,03 Y = 1,275 X = 16,60
2
XY = 3,00
Tabel 4.12
Regresi grafik V fungsi t
Untuk Percobaan II :
C. Grafik S’ = f (t’2) = V’ / t’
Sb X = t’2 ; sb Y = jarak ( S’ ) ; Y = AX +B
X Y X2 XY
0,096 0,15 0,00922 0,0144
0,123 0,20 0,01513 0,00186
0,292 0,30 0,08580 0,025
X = 0,511 Y = 0,65 X = 0,11
2
XY = 0,413
Tabel 4.13
Regresi grafik S = f (t2)
D. Grafik V’ = f (t) = a t
Sb X = t’ ; sb Y = kecepatan (V’) ; Y = AX +B
X Y X2 XY
0,31 0,98 0,096 1,29
0,35 1,14 0,123 1,49
0,54 1,11 0,292 1,65
X = 1,20 Y = 3,23 X = 0,511
2
XY = 4,43
Tabel 4.14
Regresi grafik V = f (t)
Kemudian akan ditentukan besarnya harga k dan a dari persamaan grafik yang ada
lalu membandingkannya dengan k dan a hasil perhitungan:
Untuk percobaan I :
k grafik (berdasar grafik 4.1 dg B diabaikan)= 0,094 m / s2 maka a grafik = 2 . 0,094 =
0,188 m / s2
a/k grafik : a/k hitung = 0,188 : 0,18 1 : 1 = 1
Untuk percobaan II :
k grafik (berdasar grafik 4.3 B tidak diabaikan )= 12,57 m / s2 maka a grafik = 2 . 12,57
= 25,14 m / s2
k/a grafik : k/a hitung = 0,188 : 0,18 25,14 : 2,83 = 8,88
Grafik 4.1 S = f (t2) Percobaan I
kecepatan yang lebih cepat adalah kecepatan pada percobaan I. Hal ini
disebabkan kecepatan yang terjadi pada percobaan I cenderung bertambah terus
(karena gaya terus bekerja pada “kereta luncur”, sedangkan V pada percobaan kedua
adalah kecepatan sisa (tanpa ada gaya/gaya dihilangkan) yang cenderung menurun
(besarnya) hingga akhirnya mencapai nol (“kereta luncur” berhenti).
Dari hasil analisa data diketahui bahwa tingkat error data hasil percobaan relatif kecil.
Ralat ini disebabkan terutama oleh faktor alat dan manusia (ketelitian pengukuran).
Sedangkan dari hasil pembahasan pada grafik dapat disimpulkan bahwa gradien
grafik positif. Pada grafik 4.1 persamaannya Y= 0,094X-0,02 ( S fungsi kwadrat waktu) dengan
grafik 4.2 Y= 0,09X+0,2 (V = f(t) )dari sini dapat diperkirakan bahwa dalam percobaan telah
terjadi pergeseran kecepatan awal (seharusnya nol) menjadi 0,2 m / s2 dan pada jarak terdapat
perbedaan 0,02 meter (dimungkinkan terjadi akibat kesalahan pengukuran)
Untuk Grafik 4.3 dan 4.4 dapat disimpulkan bahwa kecepatan sisa akan dianggap nol
pada t’ = (39,4/101,22) detik = 0,389 detik. Hasil ini sesuai dengan nilai t’ rata-rata percobaan
2 yaitu 0,4 detik.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan
antara lain :
1. Harga k hasil pengukuran (urut tabel) ialah : [0,088 ; 0,095 ; 0,089 ; 1,56 ; 1,63;
1,03] ms-2. Harga a hasil pengukuran (urut tabel) ialah : 0,176 ; 0,19; 0,178 ; 3,16;
3,26 ; 2,06.
2. Berdasar grafik pada percobaan I perbandingan antara a / k grafik dengan a / k
hitung = 1, sedangkan pada percobaan II a / k grafik banding a / k hitung = 8,8
3. Dari kedua percobaan maka kecepatan pada percobaan I lebih besar daripada
kecepatan percobaan II (kecepatan sisa).
4. Dengan memperhatikan adanya kesesuaian data dengan rumus/teori (walau tidak
100%) yang berlaku maka dapat disimpulkan bahwa metode Fletchers Trolley
sesuai untuk menganalisa pergerakan benda (khususnya pada kecepatan sisa).
DAFTAR PUSTAKA