Regenerasi Sel
Regenerasi Sel
Masuk dan berkembangnya sel melalui siklus sel dikendalikan melalui kadar dan
aktivitas suatu protein yang disebut SIKLIN.
1. Tahap G1
Dalam tahap ini sel melalukan replikasi DNA. Untuk melakukan tahap ini siklin berikatan
dengan enzim CDK ( Cyclin Dependent Kinase ).
2. Tahap S
Tahap ini sel melakukan sintesis protein. Sebelum memasuki tahap ini siklin G1 akan
terdegradasi (terpecah). Kemudian disintesis siklin yang baru yang akan berikatan
dengan CDK.
3. Tahap G2
Di tahap G2, sel mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke tahap mitosis. Di tahap ini
juga siklin yang dari tahap sebelumnya akan terdegradasi dan digantikan oleh siklin yg
baru. Siklin ini juga akan berikatan dengan CDK agar proses di tahap ini akan belajar.
4. Tahap M
Dalam tahap ini, sel melakukan pembelahan. Di sel tubuh disebut mitosis sedangkan di
sel kelamin disebut mieosis.
5. Tahap Go
Jika sel ini adalah sel labil maka, sel ini tidak akan melalui tahap ini. Namun, jika sel ini
sel stabil maka dia akan melalui fase ini. Tahap ini sel hanya beristirahat menunggu
datangnya rangsangan.
Mediator yang Berperan
Pertumbuhan dan diferensiasi sel bergantung pada sinyal ekstrasel yang berasal dari
mediator terlarut dan matriks ECM ( matriks ekstraseluler). Faktor yang berperan
penting adalah faktor pertumbuhan polipeptida. Faktor pertumbuhan ini memiliki efek
pleitropik, yaitu selain merangsang proliferasi sel, faktor ini juga berperan dalam migrasi
dan diferensiasi sel, serta remodelling jaringan dalam tahap penyembuhan luka.
Faktor pertumbuhan menginduksi proliferasi sel dengan mempengaruhi pengeluaran
gen.
, yaitu :
a. Protoonkogen
Gen yang terlibat dalam jalur pengendalian pertumbuhan normal. Pengeluaran gen
ini diatur selama regenerasi dan pemulihan normal.
b. Onkogen
Gen yang berperan pada karakteristik pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada
sel kanker.
Sel yang berdekatan melalui gap junction atau saluran hidofilik yang menghubungkan
kedua sitoplasma sel. Saluran tersebut memungkinkan pergerakan ion kecil, berbagai
metabolit, dan molekul second messenger tapi bukan makromolekul yang lebih besar.
a. Autokrin
Sel memberikan sinyal ke target sel itu sendiri. Jalur ini penting dalam respons imun dan
regenerasi hati.
b. Parakrin
Sel memberikan sinyal ke sel disekitarnya. Jalur ini penting dalam proses pembentukan
sel.
c. Sinaptik
Sel yang memberikan sinyal berupa neutransmitter menuju sel target.
Contohnya adalah sel syaraf.
d. Endokrin
Sel memberikan sinyal berupa hormon yang dilepaskan dalam aliran darah dan bekerja
pada sel target yang berjauhan.
Untuk menerima sinyal, suatu sel membutuhkan reseptor. Terdapat 4 jenis reseptor yang
terdapat di permukaan sel, yaitu :
1. Matriks Interstisial
Matriks ini disintesis oleh sel mesenkim. Penyusun utamanya adalah kolagen fibril dan non
fibril.
2. Membran Basalis
Terletak di bawah epitel dan disintesis oleh epitel di atasnya dan sel mesenkim dibawahnya.
1. Penyokong mekanis untuk berlabuhnya sel. Tanpa adanya perlekatan, sebagian besar
jenis sel akan mati.
2. Pengendalian pertumbuhan sel. Semakin kuat perlekatan suatu sel, semakin proliferatif
sifatnya.
3. Pemeliharaan diferensiasi sel. ECM yang sama dapat memiliki efek yang berbeda,
tergantung konteks mekanis pada tempat terdapatnya ECM.
4. Scaffolding (dasar) untuk pembaharuan jaringan. Jika membran basalis rusak, sel
berproliferasi secara kacau sehingga menghasilkan jaringan yang tidak terorganisasi dan
nonfungsional.
a. Kolagen
Protein struktural fibrosa yang memberikan kekuatan regang.
b. Elastin
Kemampuan jaringan untuk mengerut dan kembali ke struktur dasarnya setelah terjadi
tekanan fisik.
c. Proteoglikan dan Hialuronan
Proteoglikan berfungsi sebagai tempat penyimpanan bagi faktor pertumbuhan yang
disekresikan ke dalam ECM.
Hialuronan berfungsi untuk mengikat air menjadi suatu matriks kental menyerupai
gelatin.
d. Glikoprotein Adhesif
Berfungsi untuk melekatkan komponen ECM satu sama lain dan melekatkan ECM pada
sel melalui integrin permukraan sel.
e. Fibronektin
Suatu heterodimer yang dihubungkan oleh disulfida dan disintesis oleh fibroblas,
monosit, dan endotel serta berhubungan dengan permukaan sel membran basal.
f. Laminin
Laminin berfungsi untuk mengatur kelangsungan hidup, proliferasi, diferensiasi, dan
motilitas sel.
g. Integrin
Berfungsi melekatkan sel dengan ECM dan dapat mempengaruhi pergerakan, proliferasi,
dan diferensiasi sel.
Integrin mengikat ECM dan berinteraksi dengan sitoskeleton pada kompleks adhesi lokal
( agregat protein yang terdiri dari vinkulin, alpha-aktinin, dan tolin ). Hal ini dapat secara
langsung memerantai sinyal nukleus. Reseptor permukaan sel untuk faktro pertumbuhan
juga mnginisiasi sinyal kedua. Secara bersama-sama, sel menghasilkan respons, yaitu
perubahan pada pertumbuhna, pergerakan, dan diferensiasi sel.