Muslim Indonesia sebagai mayoritas penduduk secara aktif terlibat dalam konsep
pengembangan nasionalisme Indonesia. Mereka mengambil bagian dari organisasi sekuler
seperti Budi Utomo atau organisasi keagamaan seperti SI (Syarikat Islam), Muhammadiyah,
NU (Nahdlatul Ulama), dan Persis (Persatuan Islam). Walaupun terjadi kompetisi antar umat
beragama, umat Islam bersama-sama dengan masyarakat Indonesia berjuang melawan penjajah
Belanda dan penjajah Jepang.
Pada masa penjajahan Jepang, Islam diberikan suatu kebebasan dibandingkan pada masa
penjajahan Belanda, hal ini terlihat dari adanya dorongan dan prioritas Jepang terhadap umat
Islam dalam mendirikan organisasi-organisasi Islam. Selain itu pada masa pemerintahan
Jepang, organisasi Islam secara resmi mendapatkan kedudukan di pemerintahan. Kondisi ini
merupakan hal yang pertama dirasakan oleh kelompok Islam.
Partai Masyumi kemudian didirikan pada tanggal 7-8 November 1945 dalam kegiatan
Muktamar di Yogyakarta. Muktamar ini dihadiri oleh hamper semua tokoh organisasi Islam
dari masa penjajahan Belanda sampai penjajahan Jepang. Kehadiran partai Masyumi ini
menjadi pemersatu umat Islam pada masa awal kemerdekaan dan suatu wadah aspirasi bagi
umat Islam untuk mencapai tujuannya yaitu menegakkan kedaulatan Republik Indonesia dan
Agama Islam dengan senantiasa melaksanakan cita-cita Islam dalam urusan kenegaraan.
Berdasarkan pemaparan di atas, saya merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam
perkembangan Partai Masyumi serta alasan mengapa Partai Masyumi mendapat dukungan
yang sangat besar. Saya juga tertarik mengkaji lebih dalam terkait kiprah Partai Masyumi dan
implikasinya terhadap Bangsa Indonesia.