Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERKEMBANGAN BULUH JANTUNG, AORTA DORSALIS, DAN VENA


CARDINALIS

Di susun oleh

1. Hilman Rizki Pangestu B04170172


2. Aisyah Dian Julyanti B04170178
3. Bella Uthami B04170182
4. Cornelia Okta Bramayu B04170184
5. Ika Novita B04170189
6. Ocha Tri Hani B04170194
7. Putri Jaga Paramudita B04170198
8. Yulianto B04170204
9. Nurmasita B04160048

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah bertema”
perkembangan Buluh Jantung, Aorta Dorsalis , dan Vena Cardinalis” ini. tidak
lupa kami juga mengucapkan terimkasih kepada Dosen yang telah membimbing
dan membantu kami menyelesikan makalah ini.
Perkembangan Buluh Jantung, Aorta Dorsalis , dan Vena Cardinalis
merupakan bagian dari matakuliah embriologi iyang termasuk dalam bagian
organogenesis mahluk hidup. Perkembangan mahluk hidup yang utuh diawali
dengan perkembangan embriologi serta perkembanganya hingga memasuki tahap
pembentukan organ-organ penting yang akan menunjang mahluk hidup tersebut
sempurna secara fisik maupun biologisnya yang dimulai sewaktu masa fetus
hingga dewasanya. Namun, pada kenyataanya perkembangan organ mahluk hidup
tidak selalu sempurna. Dalam prakteknya, sering terjadi kelainan ataupun
penyakit yang disebabkan oleh beberapa faktor dari luar maupun dalam, sehingga
mahluk hidup menjadi cacat yang dikenal dengan istilah malformasi kongenital.
Sebagai calon dokter hewan, kita wajib megetahui penyebab, cara mencegah,,
atau cara mengatasi, serta penanganan yang tepat apabila dihadapi hal tersebut.
oleh karena itu, kita perlu mengetahui dan mempelajari dengan sungguh-sungguh
penyebab-penyebab dan hasil yang ditimbulkan dari malformasi kongenital ini
sehingga dibentuk lah makalah ini
Masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah kami ini.
oleh karena itu, kami dengan terbuka menerima segala bentuk kritik dan saran
yang bersifat membangun guna kebaikan penulis dan revisi makalah ini
kedepanya. Semoga dapat makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, 12 desember 2018

Penulis
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sirkulasi atau sistem kardiovaskular merupakan sistem tubuh embrio yang
pertama kali berfungsi sempurna. Hal ini diperlukan karena kebutuhan embrio
akan nutrisi bagi perkembangannya semakin bertambah, dimana nutrisi dari
proses difusi sudah tidak mencukupi lagi. Sistem ini mulai berkembang pada hari
ke-2 inkubasi pada embrio ayam (Sumarmin 2016).
Jantung terdiri atas ruang – ruang jantung, yaitu rongga utama dan
aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau krista terminalis.
Jantung yang berhubungan dengan aorta ventralis yang akan menyatu membentuk
sacus aorta. Dari aorta ventralis akan muncul pasangan – pasangan lengkung
aorta dan menghubungkan aorta ventralis dengan aorta dorsalis (Kostaman 2014).
Pada awalnya, pasangan lengkung aorta berbentuk simetris, tetapi pada
perkembangan selanjutnya mengalami perubahan. Ada beberapa perubahan dari
lengkung – lengkung aorta tersebut, salah satunya aorta dorsalis. Aorta dorsalis
pada daerah antara lengkung ke-1 dan ke-2 menetap dan menjadi arteri carotis
interna, sedangkan aorta ventralis menjadi arteri carotis eksterna. Aorta dorsalis
pada pada daerah antara lengkung ke-3 dan ke-4 bergenerasi, sedangkan aorta
ventralisnya menjadi arteri carotis communis yang mencabangkan arteri carotis
interna dan eksterna. Lengkung aorta ke-4 sebelah kanan bersama dengan aorta
dorsalis cabang intersegmental ke-7 sebelah kanan menjadi arteri subclavia kanan.
Lengkung aorta ke-4 sebelah kiri bersama dengan aorta dorsalis sebelah kiri
menjadi aorta (Sumarmin 2016). Aorta dorsalis, yang termasuk pembuluh arah
utama, terbentuk melalui vaskulogenesis yaitu mekanisme pembentukan
pembuluh darah melalui penyatuan angioblas (Kostaman 2014).
Vena cardinalis adalah sistem pembuluh darah balik yang mengembalikan
darah dari tubuh janin ke jantungnya sendiri. Vena cardinalis kemudian akan
menjadi vena cava inferior, vena cava superior, vena azigos dan vena hemi azigos,
vena renalis kiri, dan vena iliaca communis kiri (Putra 2016). Vena cardinalis
yang terletak di lateral disebut vena cardinalis caudalis dan berjalan bersama
dengan vena cardinalis cranialis hingga bermuara di vena cardinalis communis
sebelum masuk ke sinus venosus jantung.

Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengetahui tentang perkembangan organogenesis
buluh jantung, aorta dorsalis dan vena cardinalis.
PEMBAHASAN

Pembentukan Jantung Berkembang pada pertengahan minggu ke-3, yaitu pada


hari ke 18 atau 19 setelah fertilisasi, dimana pada saat itu embrio tidak dapat lagi
mencukupi kebutuhan akan nutrisi dan oksigen hanya melalui difusi saja. Sistem
cardiovascular terutama berkembang dari splanchnic mesoderm, paraxial & lateral
mesoderm, dan sel-sel neural crest. Pada ujung cranial dari embrio, jantung
berkembang dari sekelompok sel-sel mesoderm yang disebut cardiogenic are. Di
atas cardiogenic area, terdapat pericardial coelom yang akan berkembang
menjadi pericardium cavity. Sebagai respon terhadap sinyal dari lapisan
endoderm di bawahnya, mesoderm pada cardiogenic area membentuk
sepasang untaian memanjang yang disebut cardiogenic (angioblastic) cord.
Sesaat kemudian, cardiogenic cord mengalami kanalisasi membentuk endocardial
tube yangberdinding tipis. Akibat pertumbuhan otak dan embrio yang
melipat secara sefalokaudal, jantung dan pericardium cavity pertama kali
terletak di daerah leher, dan akhirnya di dada.
Pada hari ke-21, akibat embrio yang melipat secara lateral, kedua
endocardial tube saling mendekat satu sama lain dan bersatu membentuk tabung
tunggal yang disebut primitive heart tube. Bersamaan dengan penyatuan
endocardial tube, terbentuk 3 lapisan jantung, yaitu Endocardium ( membentuk
lapisan di bagian dalam jantung), Myocardium (mesoderm di sekeliling tabung
endocardium berangsur-angsur menebal membentuk myocardium yang
membentuk dinding otot) dan Epicardium (sel-sel mesotel dari daerah sinus
venosus bermigrasi ke atas jantung membentuk epicardium yang melapisi bagian
luar jantung
Pada hari ke-22, primitive heart tube berkembang menjadi 5 regio yang
berbeda dan mulai memompa darah (mulai berfungsi). Sesuai dengan aliran darah,
dari ujung kaudal ke ujung cranial, kelima regio itu adalah Sinus venosus
menerima darah dari seluruh vena pada embrio, kontraksi jantung dimulai pada
regio ini, kemudian diikuti oleh regio lainnya secara berurutan berkembang
menjadi atrium kanan, coronary sinus, sinoatrial (SA) node, vena cava superior,
dan vena cava inferior. Atrium yaitu berkembang menjadi atrium kanan dan kiri.
Ventricle yaitu berkembang menjadi ventricle kiri. Bulbus cordis yaitu
berkembang menjadi ventricle kanan dan truncus arteriosus yaitu berkembang
menjadi ascending aorta dan pulmonary trunk.
Pada hari ke-23, primitive heart tube memanjang. Akibat bulbus cordis &
ventricle tumbuh lebih cepat dari pada regio lainnya, dan akibat atrial & venous
end dari tabung dibatasi oleh pericardium, primitive heart tube mulai berputar dan
melipat. Bagian cranial bergerak ke arah ventral, kaudal, dan kiri. Sedangkan
bagian kaudal beregak ke arah dorsal, cranial, dan kanan. Pertama-tama, heart
tube berbentuk seperti huruf U, kemudian menjadi berbentuk huruf S. Pergerakan
ini berakhir pada hari ke-28, dan pergerakan ini menentukan posisi akhiratrium
dan ventricle. Pembentukan sekat jantung terjadi antara hari ke-27 dan hari ke-37,
dan selesai pada akhir minggu ke-5. Cara pembentukan sekat yaitu massa
jaringan yang sedang tumbuh aktif saling mendekat hingga menjadi
satu, sehingga membagi lumen menjadi 2 saluran yang terpisah. Pertumbuhan
aktif 1 massa jaringan saja yang terus meluas hingga mencapai sisi lumen
diseberangnya. Segaris kecil jaringan di dinding atrium atau ventricle gagal
tumbuh, sedangkan daerah di kanan-kirinya meluas dengan cepat, maka akan
terbentuk sebuah rigi yang sempit di antara kedua bagian yang sedang
meluas tersebut. Nantinya rigi tersebut akan membentuk sekat, namun
sekat semacam ini tidak memisahkan 2 rongga secara sempurna.
Pembentukan sekat jantung terjadi antara hari ke-27 dan hari ke-37.
Pada hari ke-28, lapisan endocardium menebal membentuk endocardial
cushion yang akan pembentukan katup jantung setelah endocardial cushion
bersatu, masing-masing atrioventricular canal dikelilingi oleh proliferasi
setempat jaringan mesenkim. Jaringan mesenkim tersebut berproliferasi
membentuk katup, yang menempel pada dinding ventricle melalui tali-tali otot
yang nantinya akan berdegenerasi diganti jaringan ikat padat dan dibungkus
endocardium. Katup yang terbentuk adalah katup bicuspid (mitral) pada
atrioventricular canal kiri, dan katup tricuspid pada atrioventricular kanan. Selain
itu, pada truncus arteriosus akan tampak tonjolan-tonjolan kecil yang nantinya
akan membentuk katup semilunaris. Pembentukan tabung dan rongga jantung.
Hari ke-18 atau 19 setelah fertilisasi, embrio tidak dapat lagi mencukupi
kebutuhan akan nutrisi dan oksigen hanya melalui difusi saja,mulai pembentukan
jantung dari sel-sel mesoderm pada cardiogenic area, terbentuk sepasang
cardiogenic cord, mengalami kanalisasi membentuk 2 endocardial tube,hari ke-21
: kedua endocardial tube saling mendekat dan bersatu membentuk primitive heart
tube, hari ke-22 primitive heart tube terbagi menjadi : sinus venosus, atrium,
ventricle, bulbus cordis,trunkus arteriosus,hari ke-23 : primitive heart tube
memanjang dan mulai berputar & melipat, hari ke-28 : atrium dan ventricle
menempati posisi akhirnya. endocardial cushion bergerak dari lateral ke arah
tengah,saling mendekat satu sama lain,bersatu membentuk atrioventricular septum
(canal) yang membagi lumen jantung menjadi atrium dan ventricle.

Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik
kiri jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam
peredaran sistemik. Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh yang membawa
darah dari jantung. Aorta muncul dari ventrikel kiri jantung membentuk
lengkungan kemudian meluas ke perut dimana cabangnya menjadi dua arteri yang
lebih kecil. Aorta dorsalis dipasangkan (kanan dan kiri) pembuluh embriologis
yang berkembang membentuk aorta descendens. Aorta dorsal dipasangkan timbul
dari lengkungan aorta yang pada gilirannya timbul dari kantung aorta. Setiap aorta
primitif anterior menerima vena viteline dari kantung telur dan diperpanjang
mundur pada aspek lateral dari notokorda di bawah nama aorta dorsalis. Aorta
dorsal memberikan cabang ke kantung kuning telur dan diteruskan ke belakang
melalui tangkai tubuh sebagai arteri umbilikalis ke vili korion. Kedua aorta dorsal
bergabung menjadi aorta descendens pada perkembangan selanjutnya (Sadler
2006).

Vena merupakan perkembangan yang berasal dari mesoderm dan terdapat


sepasang yang disebut vena cardinalis, vena berfungsi sebagai pembuluh yang
membawa darah kembali ke jantung yang umumnya mengandung karbondioksida.
Vena cardinalis comunis tersebut letaknya vertikal menuju jantung. Vena
cardinalis terbagi menjadi dua yaitu vena cardinalis posterior di postero jantung
sedangkan vena cardinalis anterior di antero dorsal jantung yang sejajar dengan
aorta doraslis. Vena yang pertama membawa darah dari bagian kepala berjalan
berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ketengah dan
bercabang menjadi vena portae realis yang menuju ke ginjal. Didalam ginjal vena
tersebut mempercabangkan banyak vena renalis advehentes dan masing-masing
pecah menjadi kapiler darah. Kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena
renalis reventhis yang mengalir kepermukaan tengah dari ginjal dan bermuara
pada vena cardinalis posterior.

SIMPULAN

Jantung berkembang pada pertengahan minggu ke-3, yaitu pada hari ke 18


atau 19 setelah fertilisasi, aorta muncul dari ventrikel kiri jantung membentuk
lengkungan kemudian meluas ke perut dimana cabangnya menjadi dua arteri yang
lebih kecil sedangkan vena cardinalis comunis tersebut letaknya vertikal menuju
jantung.
DAFTAR PUSTAKA

Budijastuti, Tjandrakirana S, Noer dan Widowati.2007. Struktur Hewan Jilid II.


Surabaya (ID): Unesa University Press.

Gray et al, A. 2005. Kardiologi. Jakarta (ID):Erlangga


Kostaman T. 2014. Metode purifikasi dan penyimpanan primordial germ cells-
sirkulasi untuk pelestarian ayam lokal. Jurnal Wartazoa. 24 (4) : 161 – 170.

Putra KAH, Parami P. 2016. Sistem Kardiovaskular Pada Bayi Baru Lahir.
Denpasar (ID) : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Sadler, T.W.2006. Embriologi Kedokteran Langman Edisi 7. Jakarta : EGC
Sumarmin R. 2016. Perkembangan Hewan. Jakarta (ID): Kencana

Anda mungkin juga menyukai