Anda di halaman 1dari 13

GERAK DASAR PERMAINAN TRADISIONAL BOI-BOINAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Dosen Pengampu : Danang Puja Broto, S.Pd.Jas.,M.Or.

Disusun oleh :

1. Naufan Alfa Dini (18108241109)


2. Maya Syafira (18108241118)
3. Wakhidatul Hidayah (18108241130)
4. Desti Ernawati (18108244031)
5. Alvina Amadea (18108244091)
PGSD 3F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) adalah mata pelajaran untuk
melatih kemampuan psikomotorik yang diajarkan secara formal di sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan
kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta
kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas
berdasarkan Pancasila. Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif,
sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pendidikan jasmani juga meliputi gerak dasar yang di
dalamnya terdapat gerak lokomotor, nonklokomotor, dan manipulative.
Permainan dalam penjas ini juga terdiri dari permainan bola besar, permainan bola kecil,
dan permainan tradisional. Permainan tradisional memiliki ciri kedaerahan asli sesuai dengan
tradisi budaya setempat. Menurut Eka Rahmawati (2010: 123) mengatakan “Dalam kajian
sosial budaya, permainan tradisional merupakan salah satu warisan budaya dan warisan
budaya memiliki keperluan untuk dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya”. Salah satu
contoh permainan tradisional adalah boi-boian. Menurut Nur Nafi’iyah dan Siti Mujilahwati
(2016: 6) mengatakan “Permainan Tradisional Boi-boian adalah model permainan menyusun
lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif
kecil.” Boi hampir sama dengan permainan bowling. Kita harus melempar bola ke sasaran
yang akan dituju. Permainan ini dinamakan permainan”boi” karena pada jaman dahulu para
pemainnya lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa Inggrisnya “boy”. Sehingga
permainan ini disebut dengan permainan “boi”.
Permainan boi-boian ini dapat dimodifikasi pada beberapa titik tertentu dengan merubah
peralatan dan peraturan permainan. Dengan demikian permainan ini akan menjadi lebih
menarik dengan nuansa tradisional namun teknis yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gerak lokomotor ?
2. Apa yang dimaksud dengan gerak nonklokomotor ?
3. Apa yang dimaksud dengan gerak manipulatif ?
4. Apa yang dimaksud dengan permainan tradisional boi - boian ?
5. Bagaimana teknis pelaksanaan boi-boian?
6. Bagaimana pengembangan permainan tradisonal boi - boian ?
7. Apa manfaat dari permainan boi - boian ?
C. Tujuan
1. Mengetahui maksud gerak lokomotor.
2. Mengetahui maksud gerak nonklokomotor.
3. Mengetahui maksud gerak manipulative.
4. Mengetahui maksud permainan tradisional boi – boian.
5. Mengetahui teknis pelaksanaan boi-boian.
6. Mengetahui pengembangan permainan tradisonal boi – boian.
7. Mengetahui manfaat dari permainan boi – boian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gerak Lokomotor


Gerak lokomotor adalah gerak tubuh dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain
yang terdiri dari gerak dasar. Jadi, dalam gerak ini individu diharuskan mampu untuk
memindahkan tubuh dari posisi A ke posisi B. Saat berpindah, tubuh akan terangkat atau
diproyeksikan ke atas untuk menuju ke posisi kedua.
Ada beberapa contoh yang termasuk ke dalam gerak lokomotor, yaitu berjalan, berlari,
berjingkat, melompat, meloncat, menderap, merayap, memanjat, leaping, slidding, skipping,
dan rolling. Berikut ini akan kami jelaskan satu per satu :
1. Berjalan
Contoh gerak lokomotor yang pertama adalah berjalan. Berjalan adalah gerakan
memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain. Gerakan ini dilakukan
dengan cara melakukan pergantian langkah salah satu kaki tetap menumpu pada dasar
pijakan. Selain kaki, aktivitas ini juga bisa dilakukan dengan tangan, dengan kaki-
tangan, dan dengan tubuh. Arah gerakannya bisa bermacam-macam, seperti ke
belakang, ke depan, ke samping kanan, atau ke samping kiri. Dalam prosesnya, tiap-
tiap individu mungkin akan memperlihatkan kecepatan pergerakan yang berbeda-beda.
Bisa lambat, cepat, terhenti-henti, berkelanjutan, perlahan, atau keras.
2. Berlari
Berlari juga termasuk ke dalam contoh gerak lokomotor. Berlari adalah gerakan
memindahkan tubuh dari tempat A ke tempat B dengan cara pergantian langkah dalam
keadaan tubuh melayang di udara. Gerakan ini bisa dikatakan sebagai pengembangan
dari gerak berjalan
3. Berjingkat
Selain berlari, contoh gerak lokomotor selanjutnya adalah berjingkat, yaitu gerakan
memindahkan tubuh dari tempat A ke tempat B dengan menggunakan satu kaki untuk
menumpu dan mendarat. Kaki yang lainnya tidak menyentuh tanah dengan cara ditekuk
di lutut. Kemampuan berjingkat penting dilatih untuk mendukung aktivitas motorik
yang berkaitan dengan cabang olahraga, seperti bola basket, bola voli, sepak bola, dan
lompat jangkit. Berikut ini gambar gerak lokomotor berjingkat :
Gambar Gerak Lokomotor Berjingkat

4. Meloncat
Contoh gerak lokomotor selanjutnya adalah meloncat. Gerakan meloncat adalah
keterampilan memproyeksikan tubuh yang melibatkan gerakan menolak dan mendarat
menggunakan dua kaki. Gerakan meloncat bisa dilakukan ke atas (vertical jump) dan
lurus atau ke depan (horizontal jump). Kekuatan kaki sangat berperan penting dalam
kesuksesan gerakan ini. Selain itu, gerakan meloncat juga memerlukan kekuatan otot,
keseimbangan dinamis, dan koordinasi tubuh yang baik.
5. Melompat
Melompat adalah gerakan menolak dan menyerap kekuatan dengan mendarat
menggunakan satu kaki. Gerakan ini membutuhkan kekuatan otot, koordinasi tubuh,
dan keseimbangan dinamis. Gerakan ini bisa juga diartikan sebagai gerakan melangkah
atau berjalan dari tempat yang agak tinggi ke tempat yang lebih rendah.
6. Menderap
Selain meloncat, contoh gerak lokomotor lainnya adalah menderap. Gerakan ini sering
disebut juga mencongklang. Menderap adalah aktivitas gerak berjalan yang dipadukan
dengan lompat (leaping). Arah menderap bisa ke depan maupun ke belakang. Gerakan
ini dilakukan dengan dua kaki.
7. Merayap
Gerakan merayap dapat diartikan sebagai gerak memindahkan tubuh dari tempat A ke
tempat B dengan posisi tubuh telungkup di atas permukaan. Kepala sedikit diangkat,
kaki kiri/kanan dan tangan digerakkan maju secara bersama-sama, kemudian kaki
mendorong tubuh ke depan.
8. Memanjat
Selain merayap, contoh gerak lomotor selanjutnya adalah memanjat. Jadi, memanjat
adalah gerakan memindahkan tubuh ke atas atau ke bawah menggunakan kedua kaki
dan tangan. Anggota tubuh bagian atas bertugas untuk menjaga tubuh agar tidak
terjatuh
9. Leaping
Secara sederhana, leaping dapat diartikan sebagai gerakan split di udara dengan cara
memanjangkan suatu langkah untuk mencapai perpindahan yang cukup jauh. Biasanya
gerakan ini dipadukan dengan gerakan berlari.
10. Slidding
Slidding adalah gerakan melompat ke samping kanan atau kiri dengan satu kaki selalu
berada di depan, dari posisi kedua kaki terbuka lebar. Ketika melayang, kaki yang di
belakang akan mendarat pada bekas kaki yang di depan. Saat melakukan gerakan ini,
berat tubuh akan berpindah-pindah dari kaki yang di depan ke kaki yang di belakang.
11. Skipping
Secara sederhana skipping dapat diartikan sebagai gerakan yang berasal dari paduan
gerakan berjalan dan gerakan jingkat secara bergantian. Satu kali berjalan, satu kali
berjingkat, demikian seterusnya. Gerakan skipping dilakukan pada bola-bola kaki
dengan kedua lengan mengayun setinggi bahu, dalam arah yang berlawanan dengan
kaki.
12. Rolling
Dalam pengertian sederhana, rolling adalah gerak berputar tanpa berhenti di sepanjang
permukaan. Gerakan ini bisa dilakukan dengan arah ke depan dan ke belakang, atah ke
samping. Berikut ini adalah gambar dari gerak lokomotor rolling:

Gambar Gerak Lokomotor Rolling


Manfaat gerakan lokomotor adalah untuk mengembangkan kesadaran tentang
keberadaan tubuh dalam ruang. Para ahli menyebutnya sebagai kesadaran persepsi
motorik yang terdiri dari :
- Kesadaran akan tubuh sendiri
- Kesadaran hubungan ruang (spasial)
- Kesadaran konsep arah
- Kesadaran visual dan pendengaran

Sejak usia dini, kesadaran ini akan terlihat pada saat anak-anak meniru gerakan gurunya
atau anak-anak lainnya.

B. PENGERTIAN GERAK NONLOKOMOTOR


Gerak non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari
tempatnya, misalnya melenting, mendorong dan menarik. Menurut Yudha M. Saputra
(2000:20) gerak nonlokomotor adalah gerakan yang dilakukan di tempat. Tanpa ada ruang
gerak yang memakai kemampuan nonlokomotor terdiri dari menekuk dan merenggang,
mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat, memutar,
mengocok,melingkar, melambungkan dan lain-lain. Menurut Sudrajat Prawirasaputra (1999 :
26), keterampilan non lokomotor adalah jenis keterampilan yang dilakukan dengan
menggerakkan anggota badan yang melibatkan sendi dan otot dalam keadaan badan si pelaku
menetap, statis, kaki tetap menumpu pada bidang tumpu atau tangan tetap berpegang pada
pegangan.
Jenis gerakan non lokomotor adalah, berdiri tegak dengan salah satu kaki diangkat,
keterampilan dasar ini termasuk kemampuan keseimbangan (balance). Makin tinggi titik
berat badan dari bidang tumpu, makin labil keseimbangan seseorang. Makin kecil bidang
tumpu juga makin labil posisi keseimbangan. Sedangkan menurut Sukintaka (1992:11)
contoh gerak non lokomotor adalah :

1. Mengulur 6. Mendorong

2. Berputar 7. Bergoyang

3. Menekuk 8. Mengangkat

4. Meliuk 9. Berbelok

5. Mengayun 10. Mendarat

C. PENGERTIAN GERAK MANIPULATIF


Menurut Sujiono (2007 : 12.4) mengatakan bahwa gerak manipulatif adalah aktifitas
yang dilakukan tubuh dengan bantuan alat.
Menurut Pramono Dkk (2010:9) menyatakan bahwa gerak Manipulatif adalah gerak
memainkan benda atau alat tertentu misalnya, bola, raket, atau kayu pemukul. Contoh
melempar, menangkap, menggiring, menendang, memantul-mantulkan bola, melambungkan
Manipulatif merupakan keterampilan gerak kompleks yang akan dilewati oleh setiap anak
selama masa perkembangannya. Oleh karena itu, anak yang sedang dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan sangat memerlukan kotrol yang terstruktur dari orang dewasa.
Perkembangan gerak manipulatif adalah suatu keterampilan memanipulasi obyek sambil
bergerak. Kemampuan melempar dan menangkap menjadi salah satu kemampuan
manipulatif yang sangat diperlukan pada masa perkembangan. Karena keterampilan ini dapat
menopang terhadap kebutuhan gerak pada usia anak-anak. Adapun keterampilan lainnya
seperti menendang, menggiring, dan memukul (smash) bola diperlukan pada usia remaja dan
dewasa.
Keterampilan manipulatif dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

 Menjauhkan obyek : melempar, memukul, menendang.

 Menambah penguasaan : menangkap, mengumpulkan, mengambil.

 Bergerak bersama : membawa, memantul-mantulkan (dribbling).


Contoh Gerak Manipulatif

1. Menangkap 6. Menyepak

2. Memelanting 7. Menendang

3. Melempar 8. Menggelinding

4. Bergulir 9. Memvoli

5. Menyerang 10. Melambung

D. PERMAINAN TRADISIONAL BOI - BOIAN

Boi-boinan adalah permainan tradisional Indonesia yang saat ini sudah jarang ditemui
dan dimainkan oleh anak-anak pedesaan apalagi perkotaan. permainan yang satu ini
membutuhkan ketepatan dan kecepatan dalam memainkannya. Permainan ini sudah ada sejak
lama, tidak ada sumber yang mengatakan kepastian akan awal keberadaan permainan ini,
yang pasti permainan ini menjadi permainan tradisional bangsa Indonesia. Permainan ini
biasanya dimainkan oleh anak-anak pedesaan di waktu sore setelah sholat ashar, dan
dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan, permainan ini sebagai hiburan di waktu
kosong.
E. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN DALAM PERMAINAN BOI-BOINAN
a) Bola yang terbuat dari kumpulan kertas yang yang dibungkus kantong kresek dan diikat
kemudian dilakban menggunakan plester.
b) Bendera yang telah dipasangkan pada sebuah tongkat
c) Pecahan genteng atau gerabah, pecahan asbes, potongan kayu, atau pecahan batu bata,
atau kaleng susu, dan sebagainya.
d) Tali rafia sekitar panjang kurang lebih 40 meter

F. TATA CARA PELAKSANAAN PERMAINAN BOI-BOINAN


1.Menyiapkan batu-batu pipih atau pecahan genting kira-kira sebanyak 10 keping.
2.Menyiapkan 1 bola (bisa menggunakan bola tenis) sebagai alat untuk meruntuhkan
menara.
3.Tim dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu tim bermain dan tim berjaga. Setiap tim terdiri
atas 2-10 anak. Dalam pembagian tim tersebut, 1 tim bertujuan menyusun menara
hingga tidak ada yang tersisa sambil menghindari tembakan bola yang dilemparkan
oleh tim lain. Sedangkan tim lain bertugas untuk melemparkan bola ke tim lain yang
bertugas menyusun menara. Pemain yang terkena lemparan bola maka akan dianggap
gugur dan tidak boleh melanjutkan permainan lagi.
4.Permainan dimulai dengan menggulirkan bola kertas oleh tim penembak ke arah
menara batu hingga berantakan (seperti melemparkan bola bowling), sementara tim
penyusun menara bersiap-siap menyusun lagi kepingan batu tersebut sambil
menghindar dari lemparan bola.
5.Permainan selesai jika menara selesai disusun atau anggota penyusun piramda
semuanya gugur terkena lemparan bola. 6. Setelah selesai, posisi tim ditukar, yang
tadinya sebagai tim penyusun berganti menjadi tim penembak, dan sebaliknya.
G. PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL BOI-BOINAN.
1. Lama permainan berlangsung selama 10 menit, jika dalam waktu 10 menit tim pemain
belum bisa mendapatkan bendera dan mendirikan menara maka permainan dimulai
dari awal dengan berganti posisi.
2. Menyiapkan tumpukan kayu atau genting sebanyak 10 buah.
3. Menyiapkan 1 bola. Bola dibuat dari kertas yang diremas dan dibulatkan kemudian
dibalut dengan selotip.
4. Tim dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tim bermain dan tim berjaga. Setiap tim
terdiri atas 2-15 anak (bergantung pada jumlah peserta didik yang terdapat dalam
kelas). Dalam pembagian tim tersebut, 1 tim berperan sebagai tim pemain dan 1 tim
yang lainnya berperan sebagai tim penjaga. Penentuan tim pemain dan tim penjaga
ditentukan dengan melakukan suit.
5. Permainan dimulai dengan menggulirkan bola kertas oleh tim bermain ke arah menara
hingga berantakan. Tim bermain mempunyai kesempatan sebanyak 3 kali dengan
orang yang berbeda dan posisi melempar bola yang berbeda. Waktu pelemparan bola
selama 2 menit.
6. Tim pemain menghancurkan menara, kemudian lari untuk mengecoh tim penjaga. Tim
penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya kepada salah satu anggota dari
tim pemain. Ketika tim penjaga akan melempar bola pada pemain, tim penjaga harus
mengatakan "dorr", jika tim penjaga tidak mengatakannya maka dianggap tidak sah.
7. Tim lawab bertugas menjaga bendera, bendera terletak pada posisi lawan.
8. Untuk menghindari lemparan bola dari tim penjaga, pemain dapat melakukan jongkok
sehingga tidak boleh dilempari bola. Apabila ingin berdiri dan bermain lagi, harus
disentuh oleh kawan pemain terlebih dahulu.
9. Pemain yang terkena lemparan bola harus keluar lapanmgan dan dianggap gugur dan
tidak boleh mengikuti permainan kembali. Tim pemain harus menyusun menara
sampai tersusun semua.
10. Setelah tim pemain berhasil menyusun menara dengan tepat, maka pemain dapat
mengambil bendera yang dijaga oleh lawan, dan jika berhasil mengucapkan kata
"hore". Pemain yang dapat mengambil bendera mendapatkan 1 poin dan permainan
akan berulang dari awal lagi.

H. MANFAAT DARI PERMAINAN BOI-BOINAN


Manfaat permainan boi-boian yaitu :
1. Melatih kecepatan fisik pada anak.
2. Mengajarkan anak tentang kerja sama sesama dengan anggota kelompoknya.
3. Melatih kekompakan
4. Berkonsentrasi saat
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi menurut uraian diatas Gerak lokomotor adalah gerak tubuh dengan berpindah dari satu
tempat ke tempat lain yang terdiri dari gerak dasar. Sedangkan Gerak non lokomotor adalah
keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya melenting,
mendorong dan menarik.

Untuk Gerakan lain ada gerak manipulatif yang mana artinya adalah aktifitas yang dilakukan
tubuh dengan bantuan alat.

Contoh dari Gerakan diatas dalam kegiatan sehari hari adalah permainan Boi Boian. Boi-
boinan adalah permainan tradisional Indonesia, permainan yang satu ini membutuhkan
ketepatan dan kecepatan dalam memainkannya.

B. SARAN

Dengan mengetahui Gerak dasar dalam permainan Boi Boian diharapkan bisa membantu
memberikan pengetahuan kepada calon guru agar bisa memahami cara melatih siswa agar
senantiasa sehat dan bugar dalam kegiatan sehari hari sekalipun dalam permainan tradisional.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmusiana.com/2019/08/gerak-lokomotor-pengertian-contoh.html

http://seputarpengertian.blogspot.com/2018/12/pengertian-gerak-non-lokomotor-serta-
contoh.html

http://ragampermainantradisional.blogspot.com/2017/06/permainan-tradisional-boi-boian-di.html

http://vasunnn.blogspot.com/2018/03/asalamuallaikum-wr.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai