karena regulasi emosi dengan kecemasan pada ibu hamil sangat berhubungan.
Semakin baik kemampuan regulasi emosi ibu hamil, maka semakin rendah
cenderung berubah-ubah, terkadang tanpa sebab ibu hamil merasa sedih, mudah
Kesehatan mental yang baik seperti merasa tenang dan bahagia, sangat
ibu hamil dan bayi dalam kandungannya. Munculnya gangguan kesehatan mental
saat hamil dapat memicu perilaku berisiko bagi kehamilan seperti merokok,
Masalah kesehatan mental pada ibu hamil juga dapat bertahan hingga beberapa
waktu setelah melahirkan. Tidak hanya itu, masalah kesehatan mental yang lebih
ringan seperti gangguan mood dan merasa cemas, bisa menjadi lebih serius pada
mental dan fisik seorang ibu pasca melahirkan, namun juga dapat mengganggu
Hal yang dapat memicu ibu hamil mengalami gangguan mental, di antaranya:
1. Depresi
makan. Depresi pada ibu hamil pada trimester pertama dan ketiga cendrung
lebih berat dari pada trimester kedua hal ini dapat ditangangi dengan terapi
2. Panic disorder
riwayat panic disorder, hal ini muncul dari rasa cemas dan stress yang ditandai
kandungan. Hal ini dapat ditangani dengan cara terapi perilaku kognitif dan
melahirkan. OCD saat hamil dapat mengganggu aktivitas ibu hamil dan perlu
5. Gangguan bipolar
Bipolar disorder merupakan gangguan yang terjadi secara kambuhan pada ibu
hamil, namun kejadiannya lebih sering terjadi pasca melahirkan. Hal ini dapat
pengawasan kondisi kejiwaan dan perilaku dari ibu hamil dengan bipolar
6. Skizofrenia
menurun pada masa kehamilan. Ibu hamil dengan gangguan ini membutuhkan
perawatan yang tidak sesuai, bisa memicu lahir prematur dan berat lahir
Stres yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
1. Stres internal
2. Stres eksternal
Berasal dari orang lain, misalnya terjadinya keretakan dalam rumah tangga,
status kesehatan ibu sebab selama kehamilan ibu mengalami perubahan fisik
Stres yang dialami oleh ibu selama kehamilan akan berpengaruh terhadap
karena keadaan emosional yang tidak stabil dan psiklogis yang terganggu,
keadaan ini disebabkan adanya perubahan hormon, namun setiap ibu hamil
dialaminya. Hal ini disebabkan karena pada saat tubuh bertrmu denga
menyebabkan kondisi wapada (state of alarm), namun hal ini dapat diatasi, tetapi
apabila stres terus berlanjut maka akan terjadi resistensi melalui mekanisme
coping secara mental yang dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik,
Nurdin (2013).
jumlah yang sangat kecil sepanjang hari, namun dalam keadaan stres kadar
hormon kortisol akan meningkat secara drastis bahkan dapat meningkat 20 kali.
Kadar kortisol yang tinggi tidak dapat menginhibisi sekresi CRH dan ACTH
Sherwood (2011).
Respon penolakan tubuh ibu dengan cara peningkatan kadar kortisol dalam darah
mempengaruhi plasenta dan janin. Pada keadaan lanjut, hormon kortisol akan
meningkatkan katabolisme dalam tubuh ibu hamil yang nantinya akan berujung
pada penurunan nutrisi ibu yang akan diterima janin, Pudjonarko (2008).
rendah dan panjang badan yang tidak normal, hal ini disebabkan oleh peningkatan
Hal inilah yang dapat menyebabkan selama kehamilan banyak terjadi perubahan
uteroplasenta dan stres pada janin sehingga oksitosin dan sekresi prostaglandin
yang menyebabkan ketuban pecah dini akhirnya terjadi kelahiran premature dan
Beberapa resiko stres yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin:
berat badan lahir dan panjang badan yang tidak normal. Halni ini
karena saat ibu stres janin akan menyerap hormon kortisol yang di
produksi ibu. Bayi dengan kadar hormon kortisol yang tinggi beresiko
mengidap alergi.
berdampak pada kesehatan ibu seperti diare, pusing, lemas, lesu, dan
Pada wanita hamil jika tidak bisa beradaptasi terhadap perubahan pada
dirinya maka akan membuatnya mudah stres. Berikut cara untuk menguraangi
1. Dukungan suami
mentalnya lebih kuat kemudian stres akan menghilang dan timbul rasa
bahagia.
3. Melakukan yoga
stres setelah dilakukan prenatal yoga lebih rendah dibanding tingkat stres
signifikan tingkat stres pada ibu hamil terutama trimester 3. Hal ini
Senam hamil merupakan bentuk latihan pada ibu hamil untuk memperkuat
DP
2013.hlm.50-65.
Perempuan
A. Persalinan
plasenta dan selaput janin dari ibu. Persalinan normal yaitu pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar secara
spontan tanpa bantuan alat dan tidak melukai ibu dan janin dengan letak janin
Masa post partum merupakan perubahan yang terjadi pada wanita baik
kondisi biologis, psikologis dan adaptasi dari sorang wanita. Perubuhana fisik dan
emosional tersebut memerlukan adpatasi terhadap pola hidup dengan proses saat
kehamilan. Perubahan ini dialami oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan
peran barunya sebagai ibu pada minggu pertama setelah melahirkan, baik dari segi
B. Kesehatan Mental
diimpikan oleh setiap wanita. Namun ada beberapa syndroma yang perlu kita kita
kenali gejalanya, karena sifat dari syndoroma ini ada yang biasa dan ada pula yang
berbahaya.
Menurut WHO (2012) sekitar 25% - 85% ibu pasca melahirkan akan
mengalami baby blues. 7% dan 17% mengalami depresi post partum, 0,2%
menjadi psikosis pos partum. Kejadian depresi post partum di negara berkembang
prevalensi kejadiannya 10-15%, Burgut et al. (2011). Namun kenyataan lebih dari
50% depresi post partum tidaj terdiagnosa karena stigma masyarakat dengan
yaitu perubahan hormonal, waktu tidur kurang dan proses menyusui. Tidak
adanya dukungan dari orang terdekat, kurang informasi dan tidak ada
pendampingan pada tahap ini membuat psikologis ibu lebih buruk. Depresi
Deteksi dini dan pengobatan awal yang baik sangat diperlukan untuk
mencegah tingkat depresi yang lebih berat. Upaya yang dilakukan biasanya hanya
dalam bentuk saran dan nasehat agar ibu dan bayi menjaga kesehatan diri dan
bayi, namun upaya tidak dilakukan secara komprehensif pada saat ANC,
kepada ibu saat kehamilan, dengan harapan mdapat memberi informasi dan
mendampingi ibu lebih untuk persiapan persalinan yang akan dialamai ibu dan
A. Nifas
serangkian gejalan fisiik, perubahn fisik, emosional, dan sosial yang berhubungan
perasaan tegang dalam hari-harinya. Perasaan bahagia yang timbul pun sering
tangis bayi dalam keluarga ataupun khawatir terhadap kesehatan dan keadaan
bayi yang akan lahir. Selain itu, menjadi seorang ibu juga berarti melepas masa
lalu seorang wanita, melepas masa kanak-kanak dan remaja yang begitu
(Marshall, 2004).
Sakit punggung dan sakit kepala merupakan prevalensi yang tinggi selama
tahun pertama setelah melahirkan. Kondisi fisik yang juga berdampak terhadap
dan peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama
setelah melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis. Sebagian ibu
dapat menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil
Ryan, 2010).
gangguan yang paling sering terjadi pada wanita baik primipara maupun
pengetahuan dan persiapan dapat menjadi sumber frustrasi dan kelelahan bagi ibu
baru. Persepsi negatif Ibu terhadap kesehatan mereka sendiri juga dapat
(Regina dkk, 2001 cit., Saryono dan Ryan, 2010).Pada ibu yang mengalami
sering tidak tidak berespons positif karena ibu tidak mampu mengenali kebutuhan
bayinya,tidak mampu merawat bayi secara optimal karena merasa tidak berdaya
atau tidak mampu sehingga akan menghindar dari tanggung jawabnya (Elvira,
2006). Proses menyusui pun menjadi terganggu. Jika demikian maka, hubungan
yang terjalin antara ibu dan bayi menjadi tidak erat. Yang akhirnya dapat
(Rahman et al., 2008). Apabila kondisi tersebut terus berlangsung maka status
perkawinan dan kemampuan untuk berperan dalam kehidupan sosial pun akan
terganggu (Marshall,2004).
Faktor sosial pada periode nifas juga dapat menimbulkan masalah
kesehatan dan potensi komplikasi (MacArthur et al., 2002). Faktor lain yang
pelayanan ibu dan anak, kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat,
perhatian suami terhadap ibu hamil dan melahirkan, faktor sosial ekonomi
sosial pada periode nifas juga dapat menimbulkan masalah kesehatan dan
dan kesehatan bayi. Memberikan perhatian pada aspek ini sangat penting
terutama pada awal periode paska melahirkan . Persepsi negatif Ibu terhadap
cenderung tidak rasional dan membuat bingung para ibu nifas. Kesalahan
informasi dan kurangnya pengetahuan terjadi terutama pada ibu yang pertama
perawatan diri dan bayi baru lahir (Escobar et al., 2001). Persiapan masa nifas
yang tidak diberikan sejak masa kehamilan, menyebabkan ibu tidak mengetahui
perawatan diri dan bayinya dengan baik. Ibu merasa kurang waktu dan ruang
pribadi dan kurang dapat mengendalikan kehidupan mereka, sehingga
persiapan menghadapi kondisi pospartum perlu dilakukan sejak dini, yaitu sejak
Warren et al., (2011) prevalensi depresi nifas cukup tinggi sebesar 13,2% pada 6
dapat berupa bantuan dalam pekerjaan rumah tangga dan perawatan bayi.
Dukungan sosial dapat diterima ibu nifas dari suami dan ibu mereka. Dukungan
oleh efikasi diri ibu nifas (keyakinan ibu dalam kemampuan mereka sebagai ibu
baru). Seorang ibu dengan efikasi diri yang tinggi lebih mandiri dan mampu
A. KEHAMILAN
kehidupan selanjutnya.
B. Pasangan Infertil
1. Definisi
wanita, sebab wanita itu baru bisa menerima status warga masyarakat
Secara umum timbulnya kemandulan pada wanita atau pria adalah akibat
kegagalan pada fungsi organ reproduksi dan kondisi psikisnya, seperti depresi
2) Faktor Psikis
1) Tipe Unmarried
Merupakan tipe kemandulan yang disebabkan wanita atau pria yang sama
banyak terjadi pada wanita akibat ketakutan akan kehamilan, rasa sakit
alcoholic work dan sebagai untuk dari konpensasi ketakutan danm perasaan
ialah bahwa wanita karier dia menikah dan masih mau melakukan
profesi dan karier sehingga dia tidak mengiginkan untuk hamil. Secara
sadar atau tidak sadar mereka ingin menghinadri konflik interes atau
2) Ketakutan pada menstruasi hingga merasakan gejala nyeri dan sakit waktu
mendapatkan menstruasi.
menyebabkan mengapa sepasang suami –istri tidak atau sukar menjadi hamil
satelah kehidupan seksual normal yang cukup lama. Pada umumnya faktor-faktor
organic atu fisiologi yang menjadi sebab utama. Tapi telah menjadi pendapat
atau suaminya. Ketegangan jiwa dalam hal ini menyebabkan spasme dari deretan
Menurut penyelidikan oleh Dinie dkk pada 678 kasus dengan keluhan
disebabkan oleh kelainan organic, dan pada 124 kasus (18,4%) oleh psikologi.
psikis lebih berat gangguannya dari peristiwa abortus. Pseudosiesis adalah wanita
yang tidak hamil tapi merasa bahwa dirnya hamil diikuti dengan munculnya gejala
dan tanda (dugaan) kehamilan. Gejala dan tanda (dugaan) yang muncul adalah
amenorrhea (tidak datang haid), mual muntah dan gejala kehamilan yang tidak
pasti karena adanya gejala dan tanda itu, maka wanita itu merasa ia benar-benar
hamil. Hal ini banyak dijumpai pada wanita yang diinginkan sekali mempunyai
anak dan juga terhadap seorang istri yang infertile yang ingin tetap dicintai oleh
suaminya.
a. Berhentinya haid
b. Membesarnya perut
d. Panggul melebar
bermusuhan, dan harga diri. Sebagai contoh pada wanita yang steril.
ilusi belaka.
permainan seksual yang belum matang yang merupakan perbuatan seksual sebagai
eksperimen atau coba-coba yang dilakukan para remaja. Kehamilan di luar nikah
biasanya diakibatkan oleh pergaulan bebas yang diakibatkan oleh didikan dari
keluarganya berupa:
home.
dampak buruk. Demikian juga kehamilan pra nikah yang terjadi pada remaja
Kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja (putri) yang kelak akan
menikah dan menjadi orang tua. Kesehatan reproduksi yang prima akan
menjadi generasi yang sehat dan berkualitas. Di kalangan remaja telah terjadi
Jika suatu saat ingin hamil normal maka besar kemungkinan alat
jawab. Perasaan bersalah membuat mereka tidak berani berterus terang pada
orang tua. Pada beberapa kasus seringkali ditemukan remaja yang hamil pra
kandungan padahal mereka tidak tahu bahwa obat tersebut sangat berbahaya
bagi keselamtan jiwa. Sementara dampak psikologis dari pihak orang tua
adalah perasaan malu dan kecewa. Mersa gagal untuk mendidik putri mereka
terutama dalam hal normal dan agama. Kehamilan di luar nikah masih belum
nantinya juga akan mendapat stigma sebagai anak haram hasil perzinahan.
tersebut banyak yang gagal karena belum ada persiapan mental dan jiwa yang
matang.
tujuan menyelesaikan masalah pasti tidak akan lepas dari kemelut seperti:
baru, putus sekolah, tergantung pada orang tua. Remaja yang hamil dan tidak
masih belum bisa menerima single parent.kontrol sosial dan moral dari
pergaulan.
4. Dampak Kebidanan
reproduksi sehat” antara umur 20 sampai dengan 30 tahun. Hal ini Karen
1) Kalangan Remaja
hubungan yang terlampau bebas, tetapi juga pada wanita yang telah menikah
sebagai akibat dari kegagalan kontrasepsi dan penolakan pada jenis kelamin
Remaja bisa bilang kalau seks bebas pra nikah itu aman untuk di lakukan.
Akan tetapi, bila remaja melihat, memahami ataupun merasakan akibat dari
perilaku itu, ternyata hasilnya lebih banyak merugikan. Salah satu resiko dari
seks pranikah atau seks bebas itu adalah kehamilan yang tidak di harapkan
perempuan, tetapi remaja pria juga akan merasakan dampaknya karena harus
bertanggung jawab. Ada dua hal yang bisa dan biasa dilakukan remaja jika
a) Mempertahankan Kehamilan
Semua dampak tersebut dapat membawa resiko baik fisik, psikis maupun
sosial. Bila kehamilan dipertahankan resiko psikis yang timbul yaitu ada
itu, pasangan muda terutama pihak perempuan akan sangat di bebani oleh
berbagai perasaan yang tidak nyaman, seperti dihantui rasa malu yang terus
menerus, rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan, pesimis
dan lain-lain.
takut, panik, tertekan atau stress, trauma mengingat proses aborsi dan
terikat atau karena ia sudah terlampau sibuk merawat anak-anak yang lain.
Selain itu, mereka merasa tidak dapat membagi waktu antara kesibukan
atau ibu yang telah menikah antara lain karena kegagalan alat kontrasepsi
yang dipakai.
1) Pada kehamilan yang tidak dikehendaki, wanita merasa bahwa janin yang
dari tindaknnya. Selain itu, calon bayinya dianggap sebagai beban dan
dimana fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus (berat 400 -1.000
3) Moralitas sosial.
psikisnya sendiri.
mimpi buruk dan gangguan tidur lainnya, dorongan untuk bunuh diri,
kesulitan dalam relasasi, serangan gelisa dan panik, serta selalu melakukan
kilas balik.
Hamil dengan janin mati adalah kematian janin dalam kandung yang dapat
a. Kurang gizi
Ibu dari janin yang meninggal pada periode perinatal akan mengalami
penderitaan. Selama kehamilan mereka telah mullai untuk mengenali mereka telah
mulai untuk mengenali dan merasa dekatan dengan janinnya, ibu yang mengalami
proses kehilangan atau kematian janin dalam kandungan akan mereka kehilangan.
Pada proses berduka ibu memperlihatkan perilaku yang khas dan merasa
1) Syok dan menyangkal, ketika di sampaikan janinnya mati reaksi orang tua
atau ibu pertama kali adalah syok, tidak percaya dan menyangkal.
2) Marah dan bergeming, beberapa ahli menyebut ini sebagai tahap pencarian
kehilangan dan kembali beraktvitas normal sehari – hari. Hal yang sangat
mental (psikologis) atau kedua – duanya yang terjadi sebagai akibat. Kondisi ini
dapat terjadi akibat pergaulan bebas, kurang perhatian dan kasih sayang dari
baik pada ibu maupun janinnya. Janin akan mengalami catat fisik dan emosinal.
dengan berat badan rendah (BBLR). Bahkan dapat menyebabkan anak terhambat
proses belajarnya nantinya dan bahkan ibu–ibu yang ketergantungan obat maka
anaknya juga bisa ketergantungan obat. Selain itu penggunaan obat–obatan atau
premartus, dan abortio plasenta. Tidak hanya itu, wanita dengan ketergantungan
obat ini memiliki efek stres yang tinggi karena pemikiran–pemikiran yang berupa
khayalan yang bukan–bukan terhadap janinnya. Memikirkan janinnya lahir nanti
1) Antikolinergik
2) Kanabis/Ganja
Yaitu jenis-jenis obat yang tergolong dalam kelas cannabis sativa atau
yang mana daun, bunga, dan biji kanabis berfungsi untuk relaksan dan
i. Halusinogen
Yaitu berbagai jenis obat-obatan yang memberikan efek rasa
dan Fensiklidin.
ii. Opiat/Narkotik
Tripelenamin.
Ketergantungan Obat.
kepanikan, dan fobia yang lebih tinggi dari pria, sehingga jika ia dalam
hukum.
4) Terdapat perasaan berdosa dalam dirinya karena kehamilannya,
seperti dirinya.
kondisi ini melibatkan kedua belah pihak, yaitu suami dan istri.
(Pseudocyesis)
yang sulit. Proses ini bisa dilakukan dengan meminta klien berbaring di
irasional (Lesmana,2006).
bahwa pada dasarnya manusia itu adalah baik (Rogers, 1971). Sebagai
(klien).
hubungan terapeutik.
d. Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan Yang Tidak
Dikehendaki
Pada dasarnya terapi konselinng untuk wanita post-aborsi tidak jauh berbeda
Dalam memberikan bantuan dan konseling pada ibu dengan janin mati harus
Ketergantungan Obat
1) Ketergantungan obat merupakan suatu kondisi yang tercipta karena
bertindak dengan cara-cara yang baru dan pantas, atau mebantu mereka
maladaptif.
laku yang maladaptif dan belajar tingkah laku yang lebih efektif.
hal ini bidan harus mampu membantu klien untuk mengubah tingkah laku
kontinu.
obat pada wanita tersebut. Bidan harus mengerti bahwa wanita sering kali
sang buah hati, yang dapat mendorong wanita untuk melakukan proses
pemulihan. Bidan harus memberikan dukungan kontinu pada wanita saat
masih tingginya AKI, diperlukan suatu kerja sama yang baik antara bidan
dengan ibu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh bidan adalah
ibu dan janin, keluhan umum, tanda-tanda komplikasi kehamilan, dan lain-
lain.
memakan enam kali sehari dalam jumlah sedikit demi sedikit atau
makan beberapa keping biskuit sebelum atau saat bangun tidur. Atau
menganjurkan ibu menghindari makanan yang bisa memperburuk
keadaan mual. Bila mual dan pusing muncul di pagi hari, cobalah
minum air hangat sebelum tidur, hindari makanan yang berkadar banyak
Konseling yang dilakukan bidan adalah menganjurkan ibu saat buang air
kecil untuk memiringkan tubuh ke depan. Posisi ini akan membantu ibu
dalam tubuh malam dan siang hari sebaiknya minumlah air sedikitnya
hamil untuk lebih banyak minum air hangat atau meletakkan handuk
e. Kembung
Untuk mereduksi rasa kembung bidan dapat menganjurkan agar ibu
makan dengan porsi banyak karena akan memicu kembung dan ketika
manis.
Untuk mereduksi keadaan ini bidan dapat menganjurkan agar ibu hamil
h. Kelelahan
i. Sakit Gigi
membersihkan gigi setiap selesai makan atau mau tidur, dan sering
berkumur agar asam tak tertinggal di gigi, hindari makanan manis dan
j. Varises Vena
kepada ibu hamil lebih banyak berolahraga, jalan kaki di pagi hari secara
k. Kram Kaki
mulai ujung kaki hingga paha dan jangan mengencangkan otot kaki
l. Nyeri Punggung
atau ibu bisa berendam dengan air hangat. Jika lagi duduk gunakan
m. Sesak Napas
Cara mengatasi sesak napas masa kehamilan adalah tidur posisi miring,
1. Perubahan hormon
Perlu diketahui, ketika mengandung bahkan setelah melahirkan terjadi
"fluktuasi" hormonal dalam tubuh. Hal inilah yang antara lain menyebabkan
Yang dimaksud di sini adalah kondisi psikis atau mental yang kurang dalam
pasangan, dan diri sendiri. Terutama hal-hal baru dan "luar biasa" yang bakal
terakhir masa kehamilan itu menimbulkan banyak gangguan psikis dan pada
akhirnya meregangkan jalinan hubungan ibu dan anak yang semula tunggal
dan harmonis. Maka beban inilah yang menjadi latar belakang dari impuls-
Lalu ibu tersebut mengharapkan jika bayi yang dikandungnya untuk segera
3. Keinginan narsistis
Keinginan yang narsistis ini cenderung menolak kelahiran bayinya, dan ingin
disebabkan oleh: Fantasi tentang calon bayinya yang akan menjadi objek kasih
saying dan beban fisik oleh semakin membesarnya bayi dalam kandungan.
ketegangan batin dan rasa cemas atau ketakutan yang berlebihan, atau
disertai kecenderungan yang sangat kuat untuk bertingkah super aktif, dan
mau mengatur sendiri proses persalinan maka proses kelahiran bayi bisa
menyimpang dari pola normal dan spontan, serta prosesnya akan sangat
C. Komunikasi Teurapetik
diri.
dengan semestinya.
yang positif.
2. Kehadiran
3. Mendengarkan
kata. Sentuhan bidan terhadap klien akan memberi rasa nyaman dan
Hal ini diupayakan untuk memberi rasa percaya diri bahwa klien dapat
terjadi.
meminta klien ketika ada his untuk meneran. Ketika his menghilang,
8. Memberikan pujian
Lima sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat
1. Berhadapan. Artinya dari posisi ini adalah “Saya siap untuk anda.
berkomunikasi.