Anda di halaman 1dari 2

Registrasi Penduduk

Registrasi adalah keterangan-keterangan tentang peristiwa penting yang terjadi pada


seseorang yang dapat merubah status sipil orang tersebut mulai dari lahir sampai dengan
mati. 3. Registrasi juga disebut sebagai statistik vital karena mencatat peristiwa-peristiwa
penting yang berhubuungan dengan kehidupan. Sistem registrasi kejadian-kejadian vital
bertalian dengan regsitrasi seperti kelahiran, kematian, kematian janin, adopsi, perkawinan
dan perceraian. Sedangkan perubahan nama, perubahan pekerjaan, dan perubahan pekerjaan
(migrasi ke dan dari suatu daerah) tidak termasuk kedalam registrasi kejadian-kejadian vital.
1.

Registrasi penduduk sudah mempunyai kedudukan yang jelas dalam hukum dan
berumur cukup lama, yaitu Keppres No.52 tahun 1977, Permendagri No.8 tahun 1977 dan
Permendagri No.7 tahun 1982. 2. Tujuan dari registras penduduk sendiri adalah untuk
membangun sistem pencatatan penduduk yang berlaku menyeluruh dan seragam di seluruh
wilayah di Indonesia.

Karakteristik registrasi penduduk yaitu:


 Registrasi berlasung terus-menerus (pencatatan kejadian)
 Dilakukan oleh instansi yang berbeda, sesuai dengan topik pencatatan, contoh
kelahiran (catatan sipil), kematian (kesehatan), migrasi (kehakiman), pelaksanaan
pasif (penduduk yang melaporkan)
 penduduk yang melaporkan tentang kejadian-kejadian vital yang terjadi
 Menggunakan konsep de jure
Bentuk registrasi penduduk yang biasa dilakukan yaitu berupa kartu keluarga (KK),
kartu tanda penduduk (tetap dan musiman), akta kelahiran atau surat kenal lahir, akta
kematian, akta nikah atau buku nikah , akta cerai atau surat cerai, surat pindah atau paspor. 1.
Statistik penduduk yang didapat dari registrasi vital (kelahiran, kematian serta
perpindahan) dapat memberikan petunjuk tentang arah dan laju pertumbuhan penduduk dari
tahun ke tahun. Disamping itu registrasi juga dapat memberikan informasi yang baru secara
terus menerus. Dari data registrasi pula dapat memberikan kemungkinan untuk melakukan
analisa jangka panjang secara murah dan efektif bila dibandingkan data yang diambil dari
sensus penduduk atau survey. 2.
Keuntungan yang diperoleh dari melakukan registrasi vital yaitu data yang tersedia
selalu update karena pelaporan dilakukan terus menerus apabila ada suatu kejadian penting,
data yang diperoleh juga dapat digunakan sebagai pembanding dan pelengkap dari data hasil
sensus dan survey.
Namun kelemahan dari registrasi penduduk yaitu cakupan data yang diperoleh pada
registrasi penduduk sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk melaporkan
kejadian vital yang terjadi dalam keluarga dan masih banyak data yang dilaporkan tidak
terperinci ataupun data yang under reported atau yang tidak terlaporkan.

Dafpus :

Annisa, Chichik Ilmi. (2015). Sumber Data Kependudukan Registrasi Penduduk. Diakses
pada 23 Februari 2020 dari
https://www.academia.edu/19028163/Kependudukan_Registrasi_Penduduk

Priyono. (2016). Seluk Beluk Registrasi Penduduk dan Peranannya dalam Perencanaan
Pembangunan Kependudukan. Diakses pada 23 Februari 2020 dari
http://journals.ums.ac.id/index.php/fg/article/download/4691/3081

Sita Dewi, Dwi Listyowati, Bertha Elvy Napitupulu. (2018). Data Penduduk dan E-KTP.
Diakses pada 23 Februari 2020 dari
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jsi/article/view/28

Anda mungkin juga menyukai