Resume Seminar
Resume Seminar
Disusun Oleh:
TAHUN 2019
1. RESUME SEMINAR
Oleh
Revolusi 4.0 merupakan suatu era dimana teknologi ini berperan sangat
besar , semua hal dihubungkan di internet atau dengan istilah lainnya semua hal
serba modern . Banyak anak anak yang belajar melalui internet seperti yuotube atau
khan education sehingga peran guru mengalami disrupsi .Pendidikan global adalah
pendidikan yang kreatif kearah perubahan, menyadarkan siswa tentang pentingnya
kebersamaan sehingga dapat memebekali siswa dengan keterampilan ,pengetahuan
dan sikap agar siswa mendapatkan keberhasilan hidup.
Pada era ini siswa melek teknologi namun softskliinya kurang . pendidikan
sekarang hanya sekedar knowing education tidak being education , maksudnya
siswa hanya mengetahui ilmu saja tapi tidak bisa menerapkannya . Ini adalah salah
satu peran guru yang tidak bisa dilepas atau dilupakan begitu saja , karena being
education itu di dapatkan dari guru tidak bisa di dapatkan dengan belajar dari
internet . Jadi agar guru tidak terdisrupsi maka guru harus mau dam mampu
mengelola pembelajaran untuk membekali siswa dengan keterampilan
keterampilan yang tidak mereka miliki dan tidak dilakukan oleh computer. Karena
sebanyak 75% orang belajar melalui pengamatan khususnya keterampilan dan sikap
khususnya pada anak usia dini .
Kearifan lokal adalah segala sesuatu yang mengacu kepada semua bentuk
peristiwa ,objek,perkataan yang mengandung nilai nilai kebijaksanaan yang
terdapat di wilayah setempat , tidak terbatas hanya pada budaya lokal namun bisa
juga budaya dari daerah lain . Dalam pembelajaran guru harus menerapkan kearifan
lokal sebagai konten materi pelajaran,inspirasi dan pengembangan karakter agar
siswa tidak melupakan kearifan lokal budayanya sendiri karena terlena dengan
perkembangan teknologi yang ada .
Dalam pembelajaran biologi juga harus berbasis kearifan lokal agar dapat
membentuk siswa yang berpengetahuan ,berketerampilan dan bersikap positif serta
memilliki soft skills sehingga mampu hidup di era digital 4.0 dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi. Salah satu contoh pembelajaran biologi dapat
membangun karakter siswa adalah dengan menganalogikan setiap kejadian atau
peristiwa makhluk hidup dengan sebuah sikap , seperti proses metamorphosis kupu
kupu . Saat menjadi ulat kita analogikan sebagai sebuah sikap yang rakus , merusak
alam dan hal ini berarti buruk dan tidak boleh dilakukan . pada tahap kepompong
kita bisa belajar tetang pengendalian diri dan sabar .
Oleh :
Dr.Cahyo Rahmadi
Saat ini terdapat 1 juta spesies hewan dan tumbuhan yang terancam punah ,hal
yang menyebabkan kepunahan tersebut ialah
1. Penutupan lahan
Saat ini lahan banyak yang dijadikan sebagai bangunan atau tempat
tinggal manusia , sehingga hewan dan tumbuhan yang tadinya hidup di
tempat tersebut akan kehilangan tempat tinggal dan akhirnya mati atau
punah
2. Pemburuan satwa
Banyak orang yang ingin memburu satwa karena tergiur oleh
harganya yang mahal sehingga manusia berlomba lomba untuk menangkap
satwa baik untuk dikoleksi atau dijadikan hewan peliharaan bagi dirinya
sendiri , atau dijual kepada orang lain .hal ini membuat banyak satwa yang
dibunuh sehingga jumlahnya berkurang dan akhirnya teerancam punah.
3. Perubahan iklim
Global warming membuat suhu di bumu menjadi sangat panas dan
ini pun berpengaruh pada perubahan iklim sehingga banyak hewan yang
terkena dampak dari perubahan iklim ini .
4. Membuang sampah sembarangan
5. Invasi alien spesies
2. RANGKUMAN ARTIKEL 1
EKOSISTEM KARST DAN GUA : Gudangnya keanekaragaman hayati
yang unik
Oleh : Dr. Cahyo Rahmadi
Sumber energi masuk ke dalam gua melalui beberapa cara. 5 sumber pakan gua
diantaranya : guano kelelawar, telur dan guano jangkrik gua, mikroorganisa,
kotoran mamalia, bangkai hewan, tanaman yang terbawa banjir.
5 tipe gua berdasarkan kelimpahan dan jenis sumber pakan, yaitu :
1) Oligotrophic
2) Eutrophic
3) Distrophic
4) Mesotrophic
5) Poecilotrophic
Catatan :
Flora dan Fauna gua itu khas.
Potensi. Contoh : sarang burung walet.
Ancaman. Contoh : Penambangan kapur.
Harus dilakukan konservasi.
3. RANGKUMAN ARTIKEL 2
BERBASIS ETNOPEDAGOGI
email: sumule56@yahoo.com
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas, karena
mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia. Walaupun
luas Indonesia hanya 1,3% dari luas total daratan dunia,Indonesia memiliki
sedikitnya 90 tipe ekosistem, dan kekayaan spesies yang luar biasa (Indrawan,
Primack, & Supriatna,2007). Namun sebagian besar masyarakat Indonesia tidak
menyadarinya. Hal ini terbukti bahwa kerusakan lingkungan terus berlangsung,
seperti penebangan pohon secara ilegal, penangkapan ikan dengan bom,
perdagangan satwa liar, dan masih banyak lagi aktivitas manusia yang cenderung
merusak lingkungan, yang pada akhirnya menimbulkan bencana alam serta akan
berdampak pada menurunnya biodiversitas.
4. RANGKUMAN ARTIKEL 3
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN STRATEGI
PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA
POKOK BAHASAN KALOR
Moh. Ishaq
Mahasiswa Prodi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas
Negeri Surabaya
e-mail: mohishaq70@gmail.com
Dr.Soetjipto, M. S.
Dosen Prodi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Negeri
Surabaya
Hasil Belajar
Berpikir itu adalah meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan
kita. Ilmu pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan tentang dunia empiris. Oleh
karena itu untuk mempelajarinya perlu mengembangkan keterampilan berpikir
rasional tentang dunia empiris. Daya berpikir dapat ditingkatkan melalui bertanya
kritis.
Strategi PBMP yang diterapkan dalam pembelajaran materi pokok kalor
dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan yang berarti pula bahwa
siswa sudah melewati tahap berpikir. Pada saat siswa menjawab pertanyaan, siswa
menuliskan kembali materi yang dipelajarinya sehingga dapat memperdalam
pemahaman tentang materi yang dipelajarinya. Pada pembelajaran Fisika dengan
strategi PBMP ini, aktivitas keterlibatan aktif siswa meliputi; mengamati gambar,
mengemukakan pendapat, membaca LKS atau buku siswa, mendiskusikan LKS,
melakukan percobaan, bertanya, mempresentasikan hasil percobaan,
mendengarkan jawaban atau presentasi, menyampaikan kesimpulan, dan menjawab
soal yang diberikan. Sementara itu aktivitas yang berupa
mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru serta berperilaku tidak relevan
tidak menunjukkan keterlibatan aktif siswa selama KBM.
Frekuensi aktivitas siswa dalam pembelajaran berbanding terbalik dengan
aktivitas guru, aktivitas pembelajaran didominasi oleh kegiatan siswa dan
mengurangi dominasi guru di dalam kelas. Hal ini dapat diartikan bahwa
pembelajaran tersebut berpusat pada siswa (student centered). Dalam pembelajaran
guru lebih berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan siswa
dalam belajar. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar dari apa yang
disampaikan oleh guru, tetapi juga belajar dari aktivitas yang memungkinkan siswa
dapat membangun sendiri pengetahuannya melalui LKS-PBMP. Pembelajaran
menggunakan strategi PBMP merupakan aktivitas beraneka ragam yang meliputi
mengamati, memeriksa buku-buku dan sumber informasi lain untuk melihat apa
yang telah diketahui, menggunakan alat untuk mengumpulkan data, menganalisa,
menginterpretasikan data, mengajukan jawaban, penjelasan dan prediksi, serta
mengomunikasikan hasil pengamatan dan diskusi. Pengembangan perangkat
pembelajaran IPA Fisika dengan strategi PBMP, valid, praktis dan efektif dapat
melatih keterampilan berpikir sains siswa SMP pada materi kalor.